: A LITERATURE REVIEW
ABSTRAK
Introduction: Perawat sangat berisiko mengalami burnout karena beban kerja yang tinggi dan
stres kerja yang meningkat. Banyak faktor yang berhubungan dengan pekerjaan dan di luar pekerjaan
yang menyebabkan burnout sehingga perlu perhatian dari profesional untuk mengurangi efek dari
burnout di antara staf keperawatan. Literature ini bertujuan untuk menganalisis penerapan penerapan
caring, strategi mengurangi burnout pada perawat
Methode: Melakukan tinjauan literature terhadap jurnal menggunakan Tiga database akademik
(Science Direct, PubMed, ProQuest dan Google Scholar), Kriteria inklusi dalam studi literatur
adalah: artikel berbahasa Inggris, penelitian pada perawat tentang caring dan burnout, publish pada
tahun 2017-2022 , dengan desain mix methode/quasi experiment dan cross secsional. Kata kunci
yang di gunakan Caring AND Burnout AND Nurses. Instrumen : Panduan dalam mereview
jurnal menggunakan PRISMA.
Result dan Analisys: Sembilan belas study literature memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam
tinjauan. Para peserta adalah perawat di berbagai rumah sakit. Hasil beberapa artikel menunjukkan
dampak dari penerapan caring terhadap burnout perawat. Menurnkan burnout dengan membangun
lingkungan kerja yang kondusif , mengurangi beban kerja, penghargaan dan dukungan manajemen.
Analisis menunjukkan adanya hubungan penerapan caring terhadap penurunan kejadian burnout
pada perawat perempuan
Discussion and Conclusion: Perlu adanya dukungan organisasi untuk mengatasi burnout.
Dukungan organisasi akan mengurangi ketidakpuasan kerja dan ketidakhadiran . Area kehidupan
kerja adalah prediktor kelelahan kerja. Memperbaiki lingkungan kerja menjadi solusi bagi rumah
sakit yang ingin secara bersamaan menurunkan kelelahan perawat dan meningkatkan kepuasan
perawat dan pasien dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi . Aspek caring
harus diterapkan dalam pengembangan diri perawat untuk memperbaiki lingkungan kerja
PENDAHULUAN
Perawat sangat berisiko mengalami burnout karena beban kerja yang tinggi dan stres
kerja yang sebagian besar disebabkan oleh interaksi dengan pasien dalam waktu yang cukup lama
(Luis Gómez-Urquiza et al., 2017). Penelitian di Ghana telah menunjukkan bahwa perawat
sangat rentan terhadap konflik pekerjaan dan keluarga yang akibatnya akan menyebabkan
967
burnout pada perawat, terutama pada perawat perempuan(Asiedu et al., 2018). S eseorang yang
mengalami konflik peran ganda tinggi maka akan mengalami stres yang akan mempengaruhi
pekerjaan dan cenderung lebih kurang puas dalam pekerjaannya (Churiyah, 2011 ; Sharah, 2020.)
Peran ini dilaporkan terkait dengan faktor non-pekerjaan dan dapat menyebabkan kesehatan
mental dan fisik yang lebih buruk (Okada, 2018). Keluhan, ketidakpuasan, dan penolakan pasien
menjadi masalah berarti untuk perawat saat melaksanakan kewajiban untuk melayani pasien
dengan lebih baik(Amalina et al., 2020) , sehingga dapat menyebabkan burnout secara fisik dan
emosional(Upton, 2018) .
Masalah burnout di luar negeri merupakan trend issue yang menunjukkan terjadinya
mengalami kejadian burnout dan 31% tidak mengalami kepuasan dalam bekerja (White, Aiken, &
McHugh, 2019). Hasil penelitian menunjukan tingkat burnout yang dialami perawat perempuan
yaitu sebanyak 89 % (Kelly et al., 2021). Hasil survei lain menunjukkan 85,5% perawat
perempuan mengalami burnout(ZOU et al., 2016) . Selain itu Penelitian terkait perilaku caring
yang dilakukan oleh Fikri (2017) di RSAU DR. M. Salamun Bandung menunjukkan hasil 77%
berkaitan dengan kualitas asuhan keperawatan, produktivitas kerja, burnout, kepuasan kerja,
hambatan kinerja, kekerasan horizontal, koping religius, efektivitas organisasi, dan komitmen
organisasi (Akter N, 2018). Ketidakpuasan perawat dengan kehidupan kerja mereka sendiri dapat
pekerjaan, dan komitmen yang buruk terhadap organisasi, yang akan mempengaruhi kualitas
Beberapa faktor yang berhubungan dengan pekerjaan menyebabkan burnout dan perlu
perhatian dari profesional untuk mengurangi efek dari burnout di antara staf
rumah sakit yang ingin secara bersamaan menurunkan kelelahan perawat dan meningkatkan
kepuasan perawat dan pasien dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi
968
(Schlak et al., 2021). Manajemen rumah sakit perlu melakukan upaya lebih meningkatkan
kualitas kehidupan kerja perawat, melalui pelatihan berkelanjutan dalam mengelola beban kerja
yang baik, meningkatkan kontrol perawat dalam melakukan tugas, dan menciptakan sistem
penghargaan yang mengakui kontribusi perawat dengan pendekatan caring(Putra et al., 2021) .
Aspek caring harus diterapkan dalam pengembangan diri perawat untuk memperbaiki lingkungan
kerja, terutama dengan pasien, untuk mencapai tujuan organisasi(Nursalam et al., 2020) .
Caring memberikan kemampuan pada perawat untuk memahami dan menolong klien. Seorang
perawat harus memiliki kesadaran tentang asuhan keperawatan, dalam memberikan bantuan bagi klien
dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian dengan damai. Linberg, dalam
(Nursalam, 2015). Perilaku caring dalam keperawatan sangat diperlukan, tetapi belum semua perawat
melayani pasien dengan caring. Banyak ditemukannya kasus burnout di tempat kerja perawat, sehingga
sangat diperlukan hal-hal yang mencegah dan mengatasi perilaku tersebut. Memperbaiki lingkungan kerja
dengan pendekatan caring tetap menjadi solusi bagi rumah sakit dalam menurunkan burnout. Tinjauan
Literature ini bertujuan untuk menganalisis penerapan penerapan caring, strategi mengurangi burnout
pada perawat
969
METODE
Strategi pencarian
Studi kepustakaan ini melalui penelusuran publikasi ilmiah berkisar antara tahun 2017-2022.
Basis data yang digunakan adalah Pubmed, Science Direct, Proquest dan Google Scholar.
Pencarian literatur dilakukan dengan empat kelompok kata kunci berdasarkan Medical Subject
Heading (MeSH) dan dikombinasikan dengan operator Boolean AND, OR dan NOT, kata
kunci caring AND Burnout AND Nurses menemukan 101 artikel, proses selanjutnya adalah
pencariang full text, publikasi ganda dan penyaringan kelayakan. Dari hasil tersebut
ditemukan 29 artikel, namun sebagai proses akhir, semua artikel disesuaikan kembali dengan
kriteria inklusi berdasarkan judul literatur, adapun hasil yang diperoleh 19 artikel
968
Electronic database
Science Direct (25 articles); Pubmed (24 articles); Proquest (25 articles); Google Scholar
Telaah artikel melalui tinjauan sistematis dengan pendekatan The Preferred Reporting Items
for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). Setelah mendapatkan artikel
berdasarkan database, penulis secara independen akan memeriksa setiap judul dan abstrak
untuk mengecualikan laporan yang jelas tidak relevan. Setelah menghapus hasil duplikat, dan
data diekstraksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Ada 19 artikel terpilih dari 101
artikel yang ditemukan.
HASIL
Berdasarkan 16 artikel yang dianalisis, berdasarkan proses seleksi yang dilakukan, populasi
meliputi perawat tentang kualitas kehidupan kerja dan burnout. Artikel yang dipakai
berdasarkan tahun (2017-2021) yaitu 3 artikel masing-masing pada tahun 2017, 3 artikel pada
tahun 2018, 1 artikel pada tahun 2019, 6 artikel tahun 2020, 5 artikel pada tahun 2021 dan satu
artikel tahun 20 22.
Sebagian besar artikel menggunakan kuesioner CBI untuk mengukur caring dan Maslach
Burnout Inventory untuk mengukur tingkat burnout perawat
969
Tabel 1.
Penerapan Caring terhadap Burnout Perawat
kinerja perawat
I: Nurse Quality of
Communication with
Patient Questionnaire
(NQCPQ), Kuesioner
Nilai Pribadi dan
Organisasi Congruence
for Employee (Q-
POVC), Kuesioner
kualitas dalam
kehidupan kerja
keperawatan.
(brooks &anderson)
A: Partial Least Square.
8 Role of Global Self- D: Deskriptif dengan Ada kebutuhan untuk
Esteem, Professional pendekatan cross- pelaksanaan program
Burnout and Selected sectional pencegahan kelelahan
Socio-Demographic, professional, karena
Variables in the S: melibatkan 1.806 kelelahan profesional
Prediction of Polish perawat yang bekerja di berdampak buruk pada
Nurses' 23 rumah sakit di Poland kualitas hidup dalam domain
Quality of Life — A timur laut somatik, sosial dan
Cross-Sectional V: kualitas hidup, harga lingkungan, terutama pada
Study diri global dan kelelahan kelompok perawat yang
pribadi lebih tua
(Ewa Kupcewicz, I: WHOQoL-Bref ,
2020) Skala Harga Diri
Rosenberg dan
Inventaris Kelelahan
Profesional Kopenhagen
A: tes chi-kuadrat (Z);
tes ANOVA (F)
9 Quality of Life in D : Deskriptif, desain Tingkat kelelahan kasih
Nursing cross-sectional sayang (CF) dan burnout
Professionals: S: 325 perawat dan dokter (BO) meningkat. Faktor
Burnout, Fatigue, dari tujuh rumah sakit di yang berhubungan dengan
and Compassion
Polandia. CF adalah menikah, bekerja
Satisfaction
V: kualitas hidup, di layanan primer, di
(Dolores Ruiz- Burnout, Kelelahan, perkotaan, dan bekerja shift
Fernández et al., Kepuasan Kasih Sayang pagi/sore/malam. Variabel
2020) dan variabel yang yang berhubungan dengan
berhubungan dengan CS adalah usia profesional,
pekerjaan jenis kelamin,status
I: The Professional perkawinan, pengaturan
Quality of Life Scale perawatan kesehatan pusat,
(ProQOL v. IV) lokasi pusat, dan shift kerja.
A: multiple exploratory BO hanya dipengaruhi oleh
analisis, uji Kolmogorov- shift kerja. Profesional
smirnov, student t test dan keperawatan terpapar
ANOVA. Korelasi faktor-faktor tertentu yang
Pearson dapat mempengaruhi kualitas
hidup profesional
973
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil
974
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil
registered nurses in V: Usia, jenis kelamin dan rumah secara positif terkait
Ghana status perkawinan dan dengan konflik keluarga-ke-
konflik keluarga kerja kerja. Konflik keluarga-ke-
(Asiedu et al., I: MBI-GS kerja secara positif terkait
2018)
A : regresi berganda dengan kelelahan
17 The role of D : A multi-centre, cross- Beban kerja menyebabkan
psychological sectional stress emosional yang tinggi
factors in oncology S: 221 perawat onkologi yang berdampak terhadap
nurses’ burnout direkrut dari beberapa burnout & Cf, Meskipun
and compassion
rumah sakit umum intervensi menargetkan
fatigue symptoms
(Joana Duarte, V: beberapa faktor faktor tempat kerja, seperti
2017) psikologis dalam kualitas beban kerja dan tekanan
hidup profesional perawat, waktu, dukungan sosial atau
self-compassion, dan keamanan kerja, dapat
ketidakfleksibelan membantu dalam
psikologis, dan domain mengurangi kejenuhan,
positif (kepuasan belas terkadang sulit untuk
kasih) dan negatif diterapkan, dan mungkin
(kelelahan dan kelelahan tidak ditangani secara
belas kasih) dari kualitas memadai masalah kelelahan,
hidup profesional. dan terutama Cf. Intervensi
I: Skala Kualitas Hidup dan pelatihan program yang
Profesional, versi 5 ditujukan untuk menargetkan
(ProQOL-5; Stamm, faktor psikologis seperti yang
2010). , Indeks Reaktivitas dieksplorasi di masa
Interpersonal (IRI; Davis, sekarang studi dapat
1983), Skala Self- meningkatkan kemampuan
Compassion (SCS; Neff, individu untuk mengatasi
2003b), Kuesioner stres dan dengan demikian
Penerimaan dan Tindakan dapat menjadi alternatif
– II (AAQ-II; (Bond et al., untuk pencegahan dan
2011). pengobatan burnout dan Cf
A: Koefisien korelasi
Pearson, Uji t dan regresi
berganda
977
PEMBAHASAN
Hasil dari review menjelaskan bahwa Perawat yang kurang merasakan pencapaian pribadi
saat melaksanakan tugas dapat menjadi indikator awal terjadinya burnout syndrome. Tidak
adanya penghargaan oleh pihak rumah sakit atau tim dapat mengakibatkan perasaan negatif
tentang tugas dan kurangnya motivasi untuk berprestasi tinggi. Akibatnya, perawat akhirnya
merasa kelelahan, menurunkan kualitas kerja. korelasi antara bidang kehidupan kerja dan tingkat
keseimbangan antara beban kerja dan penghargaan mereka, misalnya, tidak adanya promosi
(tidak adanya rasa pencapaian pribadi) sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan
Penelitian di Ghana telah menunjukkan bahwa perawat sangat rentan terhadap konflik kerja
keluarga yang akibatnya akan menyebabkan kelelahan pada perawat. . (Asiedu et al.,
2018)Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pekerjaan akhir pekan dapat mengakibatkan tingkat
kelelahan dan stres yang lebih tinggi, yang dapat merusak kemampuan individu untuk memenuhi
tuntutan dalam domain keluarga (Fenwick &Tausig, 2001; Asiedu et al., 2018). Burnout
memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan depresi dan stres pekerjaan keperawatan,
dan depresi memiliki hubungan positif yang signifikan dengan stres pekerjaan keperawatan(Sok
et al.,2020) . Bidang kehidupan kerja (beban kerja, kontrol, komunitas, penghargaan, keadilan,
nilai-nilai) adalah prediktor kelelahan kerja di antara responden (Duarte & Pinto-Gouveia,
Tidak adanya penghargaan oleh pihak rumah sakit atau tim dapat mengakibatkan perasaan
negatif tentang tugas dan kurangnya motivasi untuk berprestasi tinggi, akibatnya perawat
Paparan konstan terhadap penderitaan orang lain menempatkan tuntutan emosional yang tinggi
pada perawat dan profesional kesehatan lainnya, membuat mereka rentan terhadap kelelahan dan
kasihan kelelahan sebagai akibat dari paparan ini (Duarte & Pinto-Gouveia, 2017).
978
Beberapa faktor yang berhubungan dengan pekerjaan menyebabkan burnout dan perlu
perhatian dari profesional untuk mengurangi efek dari burnout di antara staf
rumah sakit yang ingin secara bersamaan menurunkan kelelahan perawat dan meningkatkan
kepuasan perawat dan pasien dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi
(Schlak et al., 2021). Manajemen rumah sakit perlu melakukan upaya lebih meningkatkan
kualitas kehidupan kerja perawat, melalui pelatihan berkelanjutan dalam mengelola beban kerja
yang baik, meningkatkan kontrol perawat dalam melakukan tugas, dan menciptakan sistem
penghargaan yang mengakui kontribusi perawat dengan pendekatan caring(Putra, Sutadi, et al.,
2021) . Aspek caring harus diterapkan dalam pengembangan diri perawat untuk memperbaiki
lingkungan kerja, terutama dengan pasien, untuk mencapai tujuan organisasi(Nursalam et al.,
2020) .
Meskipun intervensi menargetkan faktor tempat kerja, seperti beban kerja dan tekanan
waktu, dukungan sosial atau keamanan kerja, dapat membantu dalam mengurangi kejenuhan,
terkadang sulit untuk diterapkan, dan mungkin tidak ditangani secara memadai masalah
kelelahan, dan terutama kelelahan kasih sayang yang mampu mengurangi kelelahan dan kelelahan
kasih sayang berpotensi mengurangi tingkat pergantian perawat yang lebih tinggi dan sejak saat
itu dapat meningkatkan perawatan berkualitas (Duarte & Pinto-Gouveia, 2017.Program (Zhang et al.,
2018) . Mencegah intimidasi di tempat kerja adalah penting untuk mengurangi kelelahan dan
mengembangkan intervensi yang mengurangi intimidasi di tempat kerja dan berhasil menciptakan
budaya kerja yang profesional, memelihara, dan mendukung(Kim et al., 2019) . Burnout dapat
diminimalkan melalui peningkatan kontrol praktik perawat, variasi tugas, dan otonomi
Peran penting manajer perawat dalam mewujudkan lingkungan kerja yang baik dapat
mencakup penciptaan, pengelolaan, dan jika perlu, membangun kembali budaya kerja yang
peduli. Pendekatan caring sering digunakan dalam interaksi dengan pasien tetapi jarang
979
didiskusikan dan digunakan di tempat kerja karena dianggap sebagai topik yang sensitif. Esensi
dari caring dalam keperawatan dan kebutuhan untuk merawat pemberi perawatan ditekankan.
Perawat yang menerapkan caring dalam praktik klinis kontemporer harus dimulai dengan caring
kepada caregiver (Tang et al., 2019). Caring adalah dasar utama dari praktik keperawatan.
Perawat harus merawat diri sendiri sebelum merawat orang lain, dan saat ini ini bukan prioritas.
Pendekatan caring dapat membuat proses kerja menjadi lebih efisien. Beban kerja yang memadai
dan penentuan batas keseimbangan kehidupan kerja dapat menjadi kunci lingkungan yang baik
(Waddill-Goad, 2019).
Perilaku caring manajer perawat memiliki efek langsung pada pencapaian pribadi di antara
perawat. Perilaku caring manajer perawat mempengaruhi kontrol, beban kerja, komunitas,
keadilan, penghargaan dan nilai. Perilaku caring dari manajer perawat juga mempengaruhi
kelelahan emosional dan depersonalisasi melalui mediasi penghargaan, kontrol dan beban
kerja(Putra, Sutadi, et al., 2021) . Penerapan kepemimpinan caring harus dilakukan secara
konsisten dalam semua kegiatan keperawatan di rumah sakit, mengingat kepemimpinan caring
dapat mengurangi burnout perawat yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pelayanan
yang unggul, meningkatkan kepercayaan diri perawat, meningkatkan kerja tim dan menyediakan
lingkungan kerja yang lebih baik (Oshodi et al., 2019). Kepemimpinan keperawatan yang efektif
melalui penerapan hubungan yang caring dengan staf perawat yang menjadi tanggungjawabnya,
memimpin dalam organisasi, kerjasama dengan dokter dan lintas sektor serta pasien dan keluarga
(Duffy, 2013). Kepemimpinan caring supervisor secara signifikan dapat menurunkan burnout
perawat. Kepemimpinan caring dari supervisor dapat menurunkan burnout perawat melalui lima
fase kepemimpinan caring yaitu fase mengetahui, fase berada bersama, fase melakukan, fase
memungkinkan dan fase mempertahankan keyakinan dimana kelima fase akan mampu
980
menciptakan hubungan kerja yang kondusif antara supervisor dan perawat pelaksana sehingga
Hubungan perawat berkembang dengan pasien dan keluarga mereka sesuai dengan proses
manusiawi yang Watson sebut hubungan peduli transpersonalip (Watson, 2018). Watson's Theory of
Human Caring adalah sumber untuk studi yang meneliti interaksi perawat-pasien (Watson, 2018). Watson
mendefinisikan kepedulian sebagai cita-cita etis dan moral perawatan kesehatan dengan kualitas
interpersonal dan humanistik (Watson, 2018). Dalam karyanya, dia menjelaskanbahwa esensi keperawatan
bukanlah bagian prosedural — prosedur, tugas, dan intervensi yang digunakan di berbagai bidang —
melainkan interaksi perawat — pasien yang menghasilkan hasil terapeutik. Oleh karena itu, ruang
lingkupnya tidak terbatas pada spesialisasi keperawatan (Watson, 2018). Dia menggambarkan hubungan
transpersonal sebagai hubungan di mana seorang perawat berkomitmen penuh kepada pasien, sehingga
setiap pengalaman menjadi kesempatan peduli yang nyata. Hubungan semacam itu secara bersamaan
mengakui nilai-nilai dan menekankan personalities. Dengan demikian, 10 faktor caratif yang
diidentifikasi dalam teorinya fokus pada mempersiapkan perawat untuk berinteraksi dengan pasien. Faktor
caratif mewakili esensi dari kontribusi teoritis J. Watson. Mereka bukan langkah linier terhadap
Faktor-faktor caratif yang dijelaskan oleh J. Watson diterima dengan baik dalam profesi ini karena
mereka menunjukkan nilai humanistik perawatan kesehatan dan berfungsi sebagai pedoman struktural
untuk memahami proses hubungan interperso nal yang peduli . Watson telah memajukan konsep 10
faktor caratif ke dalam proses caritas klinis (Létourneau et al., 2017). Meskipun konsep proses caritas
klinis mirip dengan konsep 10 faktor caratif, proses caritas klinis have dimensi spiritual yang lebih jelas
dan jelas membangkitkan cinta dan perawatan Namun, 10 faktor caratif asli tetap menjadi inti struktural
abadi dari teori, sementara proses caritas, dengan aspek fluida mereka, memungkinkan tingkat yang lebih
SIMPULAN
Perawat sangat berisiko mengalami burnout karena beban kerja yang tinggi dan stres kerja
yang meningkat. Banyak faktor yang berhubungan dengan pekerjaan dan di luar pekerjaan yang
menyebabkan burnout sehingga perlu perhatian dari profesional untuk mengurangi efek dari
burnout di antara staf keperawatan. Memperbaiki lingkungan kerja menjadi solusi bagi rumah
sakit yang ingin secara bersamaan menurunkan kelelahan perawat dan meningkatkan kepuasan
perawat dan pasien dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi . Aspek caring
harus diterapkan dalam pengembangan diri perawat untuk memperbaiki lingkungan kerja
982
DAFTAR PUSTAKA
Adugna Oluma and Muktar Abadiga. (2019). Caring behavior and associated factors among nurses working in
Jimma University specialized hospital, Oromia, Southwest Ethiopia. BMC Nursing.
Amalina, S. F., Rachmawaty, R., Ilkafah, I., & Erfina, E. (2020). Patient experiences of nurse caring behaviors
based on Swanson’s theory in Indonesian hospital. Enfermería Clínica, 30, 332–336.
https://doi.org/10.1016/J.ENFCLI.2019.07.113
Asiedu, E. E. A., Annor, F., Amponsah-Tawiah, K., & Dartey-Baah, K. (2018). Juggling family and professional
caring: Role demands, work–family conflict and burnout among registered nurses in Ghana. Nursing Open,
5(4), 611–620. https://doi.org/10.1002/nop2.178
Dall’Ora, C., Ball, J., Reinius, M., & Griffiths, P. (2020). Burnout in nursing: A theoretical review. In Human
Resources for Health (Vol. 18, Issue 1). BioMed Central Ltd. https://doi.org/10.1186/s12960-020-00469-9
Dolores Ruiz-Fernández, M., Pérez-García, E., & María Ortega-Galán, Á. (2020). Quality of Life in Nursing
Professionals: Burnout, Fatigue, and Compassion Satisfaction. International Journal of Environmental
Research and Public Health Article. https://doi.org/10.3390/ijerph17041253
Duarte, J., & Pinto-Gouveia, J. (n.d.). The role of psychological factors in oncology nurses’ burnout and
compassion fatigue symptoms.
Duarte, J., & Pinto-Gouveia, J. (2017). The role of psychological factors in oncology nurses’ burnout and
compassion fatigue symptoms. European Journal of Oncology Nursing : The Official Journal of European
Oncology Nursing Society, 28, 114–121. https://doi.org/10.1016/j.ejon.2017.04.002
Essa, M. A., Abood, S. A., & Thabet, M. (2021). Mohmmed A., et al Relation between Quality of Nursing Work
Life and Organizational Commitment. Minia Scientific Nursing Journal (Print-), 10, 27.
Ewa Kupcewicz. (2020). 2020Role of Global Self-Esteem, Professional Burnout and Selected Socio-
Demographic Variables in the Prediction of Polish Nurses’ Quality of Life.
Firmansyah, C. S., Noprianty, R., & Karana, I. (2019). Perilaku Caring Perawat Berdasarkan Teori Jean Watson
di Ruang Rawat Inap. Jurnal Kesehatan Vokasional, 4(1), 33. https://doi.org/10.22146/jkesvo.40957
Grigorescu, S., Cazan, A.-M., Ovidiu, &, Grigorescu, D., & Rogozea, L. M. (2018). The role of the personality
traits and work characteristics in the prediction of the burnout syndrome among nurses-a new approach
within predictive, preventive, and personalized medicine concept. https://doi.org/10.1007/s13167-018-0151-
9
Hong, J., Kim, M., Suh, E. E., Cho, S., & Jang, S. (2021). Comparison of Fatigue, Quality of Life, Turnover
Intention, and Safety Incident Frequency between 2-Shift and 3-Shift Korean Nurses.
https://doi.org/10.3390/ijerph18157953
Inocian, E. P., Cruz, J. P., Saeed Alshehry, A., Alshamlani, Y., Ignacio, E. H., & Tumala, R. B. (2021).
Professional quality of life and caring behaviours among clinical nurses during the COVID-19 pandemic.
Journal of Clinical Nursing. https://doi.org/10.1111/jocn.15937
Jarzynkowski, P., Piotrkowska, R., Mędrzycka-Dąbrowska, W., & Książek, J. (2022). Areas of work life as
predictors of occupational burnout of nurses and doctors in operating theaters in poland—multicenter
studies. Healthcare (Switzerland), 10(1). https://doi.org/10.3390/healthcare10010026
Joana Duarte. (2017). 2017The role of psychological factors in oncology nurses’ burnout and compassion fatigue
symptoms - CORE Reader.
Kelly, L. A., Gee, P. M., & Butler, R. J. (2021). Impact of nurse burnout on organizational and position turnover.
Nursing Outlook, 69(1), 96–102. https://doi.org/10.1016/j.outlook.2020.06.008
Kim, Y., Lee, E., & Lee, H. (2019). Association between workplace bullying and burnout, professional quality of
life, and turnover intention among clinical nurses. PloS One, 14(12), e0226506.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0226506
Létourneau, , Dimitri, Cara, , Chantal, & Goudreau, , Johanne. (2017). Humanizing Nursing Care: An Analysis of
Caring Theories Through the Lens of Humanism. International Journal of Human Caring, 21(1), 32–40.
https://doi.org/10.20467/1091-5710.21.1.32
Luis Gómez-Urquiza, J., de La Fuente-Solana, E. I., Albendín-García, L., Vargas-Pecino, C., Ortega-Campos, E.
M., & Cañadas-De La Fuente, G. A. (2017). Prevalence of Burnout Syndrome in Emergency Nurses: A
Meta-Analysis. CriticalCareNurse, 37(5), 1. https://doi.org/10.4037/ccn2017508
Made, N., Wati, N., Dwiantoro, L., & Ardani, H. (2017). Implementation of Caring Leadership Model Had an
Effect on Nurse’s Burnout INDONESIAN JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY INTRODUCTION
Hospitals have the duty to provide personal. https://doi.org/10.21927/jnki.2017.5(3).165-173
Nursalam, N., Fibriansari, R. D., Yuwono, S. R., Hadi, M., Efendi, F., & Bushy, A. (2018). Development of an
empowerment model for burnout syndrome and quality of nursing work life in Indonesia. International
Journal of Nursing Sciences, 5(4), 390–395. https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2018.05.001
Nursalam, N., Sukartini, T., Maf’ula, D., & Priyantini, D. (2020). Quality of Nursing Worklife Based on Caring
983
Model for Improving Nurse Performance in Hospitals. INDONESIAN NURSING JOURNAL OF
EDUCATION AND CLINIC (INJEC), 5(2), 172. https://doi.org/10.24990/injec.v5i2.339
Permarupan, Y. Y., Mamun, A. al, Samy, N. K., Saufi, R. A., & Hayat, N. (2020). Predicting nurses burnout
through quality of work life and psychological empowerment: A study towards sustainable healthcare
services in Malaysia. Sustainability (Switzerland), 12(1). https://doi.org/10.3390/su12010388
Psikologi Universitas Islam Sultan Agung, F., Kaligawe Raya, J. K., & Semarang, K. (n.d.). Sharah
Mahdiatunnisa dan Abdurrohim HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KONFLIK PERAN
GANDA PADA PERAWAT WANITA YANG SUDAH MENIKAH DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN
AGUNG SEMARANG Sharah Mahdiatunnisa dan Abdurrohim.
Putra, K. R., Sutadi, H., Setyowati, S., & Hariyati, R. T. S. (2021). The impact of nurse manager caring behaviors
and work environment on burnout syndrome among nurses. Kontakt, 23(2), 90–96.
https://doi.org/10.32725/kont.2021.019
Schlak, A. E., Aiken, L. H., Chittams, J., Poghosyan, L., & Mchugh, M. (2021). Leveraging the Work
Environment to Minimize the Negative Impact of Nurse Burnout on Patient Outcomes.
https://doi.org/10.3390/ijerph18020610
Seo, H.-Y., Lee, D.-W., Nam, S., Cho, S.-J., Yoon, J.-Y., Hong, Y.-C., & Lee, N. (2020). Burnout as a Mediator
in the Relationship between Work-Life Balance and Empathy in Healthcare Professionals. Psychiatry
Investigation, 17(9), 951–959. https://doi.org/10.30773/pi.2020.0147
Sok, S., Sim, H., Han, B., & Park, S. J. (2020). Burnout and Related Factors of Nurses Caring for DNR Patients
in Intensive Care Units, South Korea. https://doi.org/10.3390/ijerph17238899
Upton, K. V. (2018). An investigation into compassion fatigue and self-compassion in acute medical care
hospital nurses: a mixed methods study. Journal of Compassionate Health Care, 5(1).
https://doi.org/10.1186/s40639-018-0050-x
Vujani´cvujani´c, J., Mikši´cmikši´c, Š., Bara´cbara´c, I., Včev, A., & Lovri´c, R. L. (2022). Patients’ and
Nurses’ Perceptions of Importance of Caring Nurse-Patient Interactions: Do They Differ?
https://doi.org/10.3390/healthcare10030554
Watson, J. (2018). Unitary Caring Science – Universals of Human Caring and Global Micro practices of Caritas.
NapoliSana Campania. https://doi.org/10.32549/OPI-NSC-22
Yang, S., Liu, D., Liu, H., Zhang, J., & Duan, Z. (2017). Relationship of work-family conflict, self-reported
social support and job satisfaction to burnout syndrome among medical workers in southwest China: A
cross-sectional study. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0171679
Zhang, Y. Y., Zhang, C., Han, X. R., Li, W., & Wang, Y. L. (2018). Determinants of compassion satisfaction,
compassion fatigue and burn out in nursing. Medicine (United States), 97(26).
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000011086
ZOU, G., SHEN, X., TIAN, X., LIU, C., LI, G., KONG, L., & LI, P. (2016). Correlates of psychological distress,
burnout, and resilience among Chinese female nurses. INDUSTRIAL HEALTH, 54(5), 389–395.
https://doi.org/10.2486/indhealth.2015-0103
984
985