Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN CARING, STRATEGI MENGURANGI BURNOUT PADA PERAWAT

: A LITERATURE REVIEW

ABSTRAK
Introduction: Perawat sangat berisiko mengalami burnout karena beban kerja yang tinggi dan
stres kerja yang meningkat. Banyak faktor yang berhubungan dengan pekerjaan dan di luar pekerjaan
yang menyebabkan burnout sehingga perlu perhatian dari profesional untuk mengurangi efek dari
burnout di antara staf keperawatan. Literature ini bertujuan untuk menganalisis penerapan penerapan
caring, strategi mengurangi burnout pada perawat
Methode: Melakukan tinjauan literature terhadap jurnal menggunakan Tiga database akademik
(Science Direct, PubMed, ProQuest dan Google Scholar), Kriteria inklusi dalam studi literatur
adalah: artikel berbahasa Inggris, penelitian pada perawat tentang caring dan burnout, publish pada
tahun 2017-2022 , dengan desain mix methode/quasi experiment dan cross secsional. Kata kunci
yang di gunakan Caring AND Burnout AND Nurses. Instrumen : Panduan dalam mereview
jurnal menggunakan PRISMA.
Result dan Analisys: Sembilan belas study literature memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam
tinjauan. Para peserta adalah perawat di berbagai rumah sakit. Hasil beberapa artikel menunjukkan
dampak dari penerapan caring terhadap burnout perawat. Menurnkan burnout dengan membangun
lingkungan kerja yang kondusif , mengurangi beban kerja, penghargaan dan dukungan manajemen.
Analisis menunjukkan adanya hubungan penerapan caring terhadap penurunan kejadian burnout
pada perawat perempuan
Discussion and Conclusion: Perlu adanya dukungan organisasi untuk mengatasi burnout.
Dukungan organisasi akan mengurangi ketidakpuasan kerja dan ketidakhadiran . Area kehidupan
kerja adalah prediktor kelelahan kerja. Memperbaiki lingkungan kerja menjadi solusi bagi rumah
sakit yang ingin secara bersamaan menurunkan kelelahan perawat dan meningkatkan kepuasan
perawat dan pasien dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi . Aspek caring
harus diterapkan dalam pengembangan diri perawat untuk memperbaiki lingkungan kerja

Kata kunci: Quality of Nursing Worklife ; Burnout ; Perawat

PENDAHULUAN

Perawat sangat berisiko mengalami burnout karena beban kerja yang tinggi dan stres

kerja yang sebagian besar disebabkan oleh interaksi dengan pasien dalam waktu yang cukup lama

(Luis Gómez-Urquiza et al., 2017). Penelitian di Ghana telah menunjukkan bahwa perawat

sangat rentan terhadap konflik pekerjaan dan keluarga yang akibatnya akan menyebabkan
967
burnout pada perawat, terutama pada perawat perempuan(Asiedu et al., 2018). S eseorang yang

mengalami konflik peran ganda tinggi maka akan mengalami stres yang akan mempengaruhi

pekerjaan dan cenderung lebih kurang puas dalam pekerjaannya (Churiyah, 2011 ; Sharah, 2020.)

Peran ini dilaporkan terkait dengan faktor non-pekerjaan dan dapat menyebabkan kesehatan

mental dan fisik yang lebih buruk (Okada, 2018). Keluhan, ketidakpuasan, dan penolakan pasien

menjadi masalah berarti untuk perawat saat melaksanakan kewajiban untuk melayani pasien

dengan lebih baik(Amalina et al., 2020) , sehingga dapat menyebabkan burnout secara fisik dan

emosional(Upton, 2018) .

Masalah burnout di luar negeri merupakan trend issue yang menunjukkan terjadinya

peningkatan pada bagian pelayanan kesehatan, di California menunjukkan 30% perawat

mengalami kejadian burnout dan 31% tidak mengalami kepuasan dalam bekerja (White, Aiken, &

McHugh, 2019). Hasil penelitian menunjukan tingkat burnout yang dialami perawat perempuan

yaitu sebanyak 89 % (Kelly et al., 2021). Hasil survei lain menunjukkan 85,5% perawat

perempuan mengalami burnout(ZOU et al., 2016) . Selain itu Penelitian terkait perilaku caring

yang dilakukan oleh Fikri (2017) di RSAU DR. M. Salamun Bandung menunjukkan hasil 77%

perilaku caring perawat dalam kategori buruk(Firmansyah et al., 2019) .

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kualitas kehidupan kerja keperawatan

berkaitan dengan kualitas asuhan keperawatan, produktivitas kerja, burnout, kepuasan kerja,

hambatan kinerja, kekerasan horizontal, koping religius, efektivitas organisasi, dan komitmen

organisasi (Akter N, 2018). Ketidakpuasan perawat dengan kehidupan kerja mereka sendiri dapat

menyebabkan masalah seperti ketidakpuasan kerja, kelelahan emosional, kelelahan, pergantian

pekerjaan, dan komitmen yang buruk terhadap organisasi, yang akan mempengaruhi kualitas

perawatan yang diberikan oleh perawat(Essa et al., 2021) .

Beberapa faktor yang berhubungan dengan pekerjaan menyebabkan burnout dan perlu

perhatian dari profesional untuk mengurangi efek dari burnout di antara staf

keperawatan(Permarupan et al., 2020) . Memperbaiki lingkungan kerja menjadi solusi bagi

rumah sakit yang ingin secara bersamaan menurunkan kelelahan perawat dan meningkatkan

kepuasan perawat dan pasien dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi

968
(Schlak et al., 2021). Manajemen rumah sakit perlu melakukan upaya lebih meningkatkan

kualitas kehidupan kerja perawat, melalui pelatihan berkelanjutan dalam mengelola beban kerja

yang baik, meningkatkan kontrol perawat dalam melakukan tugas, dan menciptakan sistem

penghargaan yang mengakui kontribusi perawat dengan pendekatan caring(Putra et al., 2021) .

Aspek caring harus diterapkan dalam pengembangan diri perawat untuk memperbaiki lingkungan

kerja, terutama dengan pasien, untuk mencapai tujuan organisasi(Nursalam et al., 2020) .

Caring memberikan kemampuan pada perawat untuk memahami dan menolong klien. Seorang

perawat harus memiliki kesadaran tentang asuhan keperawatan, dalam memberikan bantuan bagi klien

dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian dengan damai. Linberg, dalam

(Nursalam, 2015). Perilaku caring dalam keperawatan sangat diperlukan, tetapi belum semua perawat

melayani pasien dengan caring. Banyak ditemukannya kasus burnout di tempat kerja perawat, sehingga

sangat diperlukan hal-hal yang mencegah dan mengatasi perilaku tersebut. Memperbaiki lingkungan kerja

dengan pendekatan caring tetap menjadi solusi bagi rumah sakit dalam menurunkan burnout. Tinjauan

Literature ini bertujuan untuk menganalisis penerapan penerapan caring, strategi mengurangi burnout

pada perawat

969
METODE
Strategi pencarian

Studi kepustakaan ini melalui penelusuran publikasi ilmiah berkisar antara tahun 2017-2022.
Basis data yang digunakan adalah Pubmed, Science Direct, Proquest dan Google Scholar.
Pencarian literatur dilakukan dengan empat kelompok kata kunci berdasarkan Medical Subject
Heading (MeSH) dan dikombinasikan dengan operator Boolean AND, OR dan NOT, kata
kunci caring AND Burnout AND Nurses menemukan 101 artikel, proses selanjutnya adalah
pencariang full text, publikasi ganda dan penyaringan kelayakan. Dari hasil tersebut
ditemukan 29 artikel, namun sebagai proses akhir, semua artikel disesuaikan kembali dengan
kriteria inklusi berdasarkan judul literatur, adapun hasil yang diperoleh 19 artikel

968
Electronic database

Identification Records identified through data base searching:

Science Direct (25 articles); Pubmed (24 articles); Proquest (25 articles); Google Scholar

Screening of research result by Screening excluded due to articles


reviewing titles, abstracts keywords, lack of full-text availability, year,
and after duplicate articles. (N= 101 language, and irrelevancy with
topics (n=72)
Eligibility Screening

Full-text publication assessed for


eligibility (n=29)

Full-text articles excluded due to:


irrelevancy with caring , burnout
Studies included in synthesis (n=19) and duplicate articles (n=10)
Included

Gambar 1. Diagram flow dan pemilihan artikel

Telaah artikel melalui tinjauan sistematis dengan pendekatan The Preferred Reporting Items
for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). Setelah mendapatkan artikel
berdasarkan database, penulis secara independen akan memeriksa setiap judul dan abstrak
untuk mengecualikan laporan yang jelas tidak relevan. Setelah menghapus hasil duplikat, dan
data diekstraksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Ada 19 artikel terpilih dari 101
artikel yang ditemukan.

HASIL
Berdasarkan 16 artikel yang dianalisis, berdasarkan proses seleksi yang dilakukan, populasi
meliputi perawat tentang kualitas kehidupan kerja dan burnout. Artikel yang dipakai
berdasarkan tahun (2017-2021) yaitu 3 artikel masing-masing pada tahun 2017, 3 artikel pada
tahun 2018, 1 artikel pada tahun 2019, 6 artikel tahun 2020, 5 artikel pada tahun 2021 dan satu
artikel tahun 20 22.
Sebagian besar artikel menggunakan kuesioner CBI untuk mengukur caring dan Maslach
Burnout Inventory untuk mengukur tingkat burnout perawat

969
Tabel 1.
Penerapan Caring terhadap Burnout Perawat

No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil

1 Patients’ and Nurses’D : Deskriptif Cross-Menurut skala CNPI-70


Perceptions ofsectional keseluruhan, ada perbedaan
Importance of CaringS : 155 perawat 291 pasien yang signifikan dalam persepsi
Nurse–Patient V : Nurse Perceptionspasein dan perawat. Pasien
Interactions: Do TheyCaring and Patientmenilai interaksi perawat-
Differ? Interactions pasien yang peduli lebih tinggi.
I : Caring Nurse-PatientDalam memberikan bantuan
(Vujani´cvujani´c Interactions Scale (CNPI-fisik yang berkualitas dalam
et al., 2022) 70) memenuhi kebutuhan dasar
A : t-test manusia melalui komunikasi
sangat efektif untuk pendekatan
kepada pasien. Dan untuk
mencapai kepuasan yang lebih
besar dengan car meningkatkan
dukungan psikososial dan
interaksi perawat-pasien, serta
dengan tidak adanya perawatan
kesehatan yang diberikan tanpa
investasi keuangan tambahan.

2 Leveraging the D: Survei Cross sectional Memperbaiki lingkungan kerja


Work Environment S: 20.496 perawat lintas tetap menjadi solusi bagi rumah
to Minimize the rumah sakit perawatan sakit dalam menurunkan
Negative Impact of akut dari California, burnout. Lingkungan dapat
Nurse Burnout on
Pennsylvania, Florida, dan mendukung perawat dalam
Patient Outcomes
New Jersey, dan 83 di memberikan perawatan yang
(Schlak et al., 2021) antaranya adalah rumah aman dan berkualitas
sakit Magnet
V: lingkungan kerja,
burnout
I: Maslach Burnout
Inventory, Practice
Environment Scale of the
Nursing Work Index-
Revisi (PES-NWI)
A: Multivariat regresi
logistic, tes chi-kuadrat dan
analisis satu arah varians
(ANOVA)
3 The impact of D: survei korelasional Perilaku caring manajer
nurse manager eksploratif dengan perawat memiliki efek
caring behaviors pendekatan cross- langsung pada pencapaian
and work sectional pribadi di antara perawat.
environment on
S: 485 perawat di Perilaku Caring manajer
burnout syndrome
bangsal bedah medis di perawat mempengaruhi
970
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil

among nurses tiga rumah sakit umum kontrol, beban kerja,


di Provinsi Jawa Timur, komunitas, keadilan,
(Putra et al., 2021) Indonesia. penghargaan dan nilai.
V: lingkungan kerja, Perilaku Caring dari manajer
burnout perawat juga mempengaruhi
I: 'Ihe Maslach Burnout kelelahan emosional dan
Inventory-Human depersonalisasi melalui
Scrvicc Survey (MBI- mediasi penghargaan,
HSS) untuk kontrol dan beban kerja
mengidentifikasi
sindrom burnout di
antara perawat, Caring
Assessment Tool:
Administration (CAT:
Admn) untuk
mengidentifikasi
perilaku caring pada
manajer perawat, dan
test (MRW) untuk
mengidentifikasi
lingkungan kerja
A: Partial Least Square
4 Comparison of D: desain survei Perawat dua shift merasa
Fatigue, Quality of deskriptif lebih mudah untuk
Life, Turnover S: 227 perawat yang mengamankan waktu
Intention, and bekerja selama satu istirahat dan waktu luang
Safety Incident
Frequency between tahun atau lebih di personal, dan sistem shift
2-Shift and 3-Shift rumah sakit tersier di mereka terbukti
Korean Nurses Seoul, Korea Selatan meningkatkan kepuasan
(113 adalah perawat 2 kerja dengan meningkatkan
(Hong et al., 2021) shift selama dua bulan kelangsungan perawatan
atau lebih, dan 114
adalah perawat 3 shift
tanpa experience dari
pekerjaan 2 shift).
V: kelelahan perawat,
kualitas hidup, niat
pergantian, frekuensi
insiden keselamatan, dan
persepsi perawat tentang
sistem 2 shift dan
kepuasan dengan jenis
shift mereka saat ini
I: Occupational Fatigue
Exhaustion Recovery
Scale (OFER) dan
Quality of Life Scale
A: chi-kuadrat, tes yang
tepat Fisher, uji t-test
5 Professional quality
Pro Design: Deskriptif Perawat klinis menunjukkan
of life and caring dengan pendekatan kualitas hidup profesional
behaviours among cross-sectional tingkat sedang dan
971
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil

clinical nurses during Sampel: Sampel berkorelasi dengan perilaku


the COVID-19 purposive dari 375 caring mereka. Selain itu,
pandemic. Journal of perawat klinis di tiga karakteristik demografis
Clinical Nursing. pusat medis akademik di perawat klinis memprediksi
Arab Saudi kualitas hidup profesional
(Inocian et al., 2021) Variabel: kualitas hidup dan perilaku peduli mereka
professional dan prilaku
caring
Instrument: kualitas
hidup profesional versi 5
dan Inventarisasi Perilaku
caring 24 item
Analisis: Analisis
regresi berganda
6 Nurses’ Self-D : Cross-sectional Hasil dari penelitian ini
Assessment of CaringS : 735 perawat menunjukkan bahwa responden
Behaviors in Nurse–V : Caring Behaviour inpaling sering menerapkan
Patient Interactions:Nurse and Patientperilaku caring yang
A Cross-SectionalInteractions berhubungan dengan bantuan
Study I : Kuisioner Skala Interaksikebutuhan dasar manusia,
Perawat-Pasien (VersiSedangkan untuk penerapan
(Jasenka Vujani´c et al., Perawat; CNPI-70) caring terhadap diri sendiri
2020) A : SPSS Statistics jarang diterapkan. Apalagi
terdapat perbedaan dalam
penerapan perilaku caring
dalam lingkungan praktik klinis
sesuai dengan pengalaman
kerja dan tingkat pendidikan
perawat. Responden dengan
pengalaman kerja 15 tahun
penerapan caring mereka jauh
lebih rendah dari pada mereka
yang memiliki pengalaman
kerja lebih dari 30 tahun.

7 Quality of Nursing D: Desain observasional Faktor internal, sosial dan


Worklife Based on eksplanatif digunakan lingkungan, operasional dan
Caring Model for dengan pendekatan administrasi mempengaruhi
Improving Nurse cross-sectional kinerja perawat secara langsung
Performance in
S: Perawat dalam maupun tidak langsung melalui
Hospitals
perawatan rawat inap, perawatan berbasisQNWL.
(Nursalam et al., perawatan intensif, Pengembangan model QNWL
2020) instalasi bedah, berdasarkan caring memiliki
neonatus, hemodialisis efek yang baik dalam
dari delapan rumah sakit meningkatkan kinerja perawat.
di Jawa Timur. Ukuran
sampel 430 responden
menggunakan total
pengambilan sampel
V: QNWL, individual,
sosial dan lingkungan,
faktor administrasi,
972
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil

kinerja perawat
I: Nurse Quality of
Communication with
Patient Questionnaire
(NQCPQ), Kuesioner
Nilai Pribadi dan
Organisasi Congruence
for Employee (Q-
POVC), Kuesioner
kualitas dalam
kehidupan kerja
keperawatan.
(brooks &anderson)
A: Partial Least Square.
8 Role of Global Self- D: Deskriptif dengan Ada kebutuhan untuk
Esteem, Professional pendekatan cross- pelaksanaan program
Burnout and Selected sectional pencegahan kelelahan
Socio-Demographic, professional, karena
Variables in the S: melibatkan 1.806 kelelahan profesional
Prediction of Polish perawat yang bekerja di berdampak buruk pada
Nurses' 23 rumah sakit di Poland kualitas hidup dalam domain
Quality of Life — A timur laut somatik, sosial dan
Cross-Sectional V: kualitas hidup, harga lingkungan, terutama pada
Study diri global dan kelelahan kelompok perawat yang
pribadi lebih tua
(Ewa Kupcewicz, I: WHOQoL-Bref ,
2020) Skala Harga Diri
Rosenberg dan
Inventaris Kelelahan
Profesional Kopenhagen
A: tes chi-kuadrat (Z);
tes ANOVA (F)
9 Quality of Life in D : Deskriptif, desain Tingkat kelelahan kasih
Nursing cross-sectional sayang (CF) dan burnout
Professionals: S: 325 perawat dan dokter (BO) meningkat. Faktor
Burnout, Fatigue, dari tujuh rumah sakit di yang berhubungan dengan
and Compassion
Polandia. CF adalah menikah, bekerja
Satisfaction
V: kualitas hidup, di layanan primer, di
(Dolores Ruiz- Burnout, Kelelahan, perkotaan, dan bekerja shift
Fernández et al., Kepuasan Kasih Sayang pagi/sore/malam. Variabel
2020) dan variabel yang yang berhubungan dengan
berhubungan dengan CS adalah usia profesional,
pekerjaan jenis kelamin,status
I: The Professional perkawinan, pengaturan
Quality of Life Scale perawatan kesehatan pusat,
(ProQOL v. IV) lokasi pusat, dan shift kerja.
A: multiple exploratory BO hanya dipengaruhi oleh
analisis, uji Kolmogorov- shift kerja. Profesional
smirnov, student t test dan keperawatan terpapar
ANOVA. Korelasi faktor-faktor tertentu yang
Pearson dapat mempengaruhi kualitas
hidup profesional
973
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil

10 Predicting Nurses D : Deskriptif dengan Penyediaan kualitas


Burnout through cross-sectional kehidupan kerja (kompensasi
Quality of Work S: 432 staf perawat dari 10 yang memadai dan adil,
Life and rumah sakit di daerah konstitusi dalam organisasi
Psychological
Selangor yang telah kerja, kondisi kerja yang
Empowerment: A
Study Towards terdaftar di situs web aman dan sehat, integrasi
Sustainable Dewan Pariwisata sosial dalam organisasi kerja,
Healthcare Kesehatan Malaysia relevansi sosial kehidupan
Services in (MHTC). kerja, dan pekerjaan dan
Malaysia V: pemberdayaan rentang hidup) dapat
psikologis dan kualitas mempromosikan
(Permarupan et al., kehidupan kerja pada pemberdayaan psikologis di
2020) pengalaman kelelahan staf antara perawat.
perawat di Malaysia Pemberdayaan psikologis
I: kuesioner yang dikelola secara statistik menghasilkan
sendiri pengurangan efek burnout
A: partial least square dengan memediasi efek
regression structural work-life quality (QWL)
equation modelling (PLS- pada burnout.
SEM)
11 Burnout and D: deskriptif cross- Tingkat kelelahan yang lebih
Related Factors of sectional tinggi, tingkat depresi yang
Nurses Caring for S: 115 perawat yang sedikit lebih rendah, tingkat
DNR Patients in merawat pasien DNR di stres pekerjaan keperawatan
Intensive Care
ICU di rumah sakit Korea yang sedikit lebih rendah,
Units, South Korea
Selatan. dan tingkat kepuasan kerja
(Sok et al., 2020) V: Burnout dan faktor keperawatan yang sedikit
I: Copenhagen Burnout lebih tinggi dibandingkan
Inventory (CBI), Center dengan nilai rata-rata kisaran
for Epidemiologic Studies skor untuk setiap skala.
Depression Scale, Nursing Burnout memiliki hubungan
Job Stress Scale (versi yang signifikan dan positif
Korea), dan Nursing Job dengan depresi dan stres
Satisfaction Scale (versi pekerjaan keperawatan, dan
Korea) depresi memiliki hubungan
A: . T-test dan ANOVA positif yang signifikan
dengan stres pekerjaan
keperawatan
12 Burnout as a D: studi observasional Pencapaian pribadi dianggap
mediator in the dengan cross sectional sebagai variabel mediasi
relationship S: 105 profesi perawatan potensial antara WLB and
between work-life kesehatan dari rumah sakit empathy. Kesimpulan yang
balance and
umum di Seoul. mendorong pencapaian pribadi
empathy in
healthcare V: keseimbangan dapat membantu mengurangi
professional kehidupan kerja (WLB), kelelahan para profesional
kelelahan, dan empati kesehatan
(Seo et al., 2020) I: Maslach Burnout
Inventory, Jefferson Scale
of Physician Empathy, dan
satu kalimat pertanyaan

974
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil

tentang WLB subjektif


A: . T-test dan ANOVA
13 Caring behavior D: Deskriptif cross- Proporsi perawat yang
and associated sectional memiliki persepsi tinggi
factors among S: 224 perawat yang tentang perilaku peduli
nurses working in bekerja di rumah sakit ditemukan lebih rendah.
Jimma University
specialized khusus universitas Jimma Dengan demikian, semua
hospital, Oromia, V: Prilaku caring dan prediktor memiliki efek
Southwest Ethiopia faktor tersendiri dalam meningkatkan
I: Kuesioner terstruktur kepuasan kerja, meningkatkan
(Adugna Oluma and yang dikelola sendiri dan menciptakan manajemen
Muktar Abadiga, 2019) A: Analisis regresi bivariat dan lingkungan kerja yang
dan linier berganda kondusif untuk meningkatkan
perilaku peduli
14 Development of an D: a mixed-method Pemberdayaan struktural
empowerment dengan pendekatan cross mempengaruhi
model for burnout sectional pemberdayaan psikologis.
syndrome and S: 134 responden Pemberdayaan psikologis
quality of nursing
V: pemberdayaan dipengaruhi sindrom burnout,
work life in
Indonesia struktural, pemberdayaan dan sindrom burnout
(Nursalam et al., psikologis, sindrom memengaruhi QNWL.
2018) burnout dan QNWL
I: Kuesioner Efektivitas
Kerja (CWEQ-II), Skala
Aktivitas Kerja (JAS),
Skala Hubungan
Organisasi (ORS), Skala
Pemberdayaan Psikologis
(PES), Kelelahan Maslach,
dan QNWL
A: PLS
15 The role of the D: quantitative Penelitian ini menegaskan
personality traits correlational pengaruh sifat kepribadian
and work S: 192 perawat dan karakteristik pekerjaan
characteristics in V: ciri-ciri kepribadian keperawatan sebagai faktor
the prediction of
dan karakteristik pekerjaan prediktif terjadinya burnout,
the burnout
syndrome among I: Burnout Instrumen, the membuka kemungkinan
nurses—a new NEO Five-Factor nyata untuk melakukan
approach within Inventory (NEO-FFI), the pencegahan yang ditargetkan
predictive, Copenhagen Burnout dan memberikan intervensi
preventive, and Inventory, versi Rumania pribadi sebagai layanan
personalized dan Inventory of Nursing organisasi.
medicine concept Work Characteristics
A: Pearson correlation
(Grigorescu et al., analysis
2018)
16 Juggling family D: survei cross-sectional Jam kerja yang panjang dan
and professional S: 134 perawat terdaftar jadwal akhir pekan dikaitkan
caring: Role yang dipilih dari lima dengan tingkat konflik kerja-
demands, work– rumah sakit umum di ke-keluarga yang lebih
family conflict and
Accra melalui convenience tinggi, sementara jumlah
burnout among
sampling tanggungan yang lebih tua di
975
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil

registered nurses in V: Usia, jenis kelamin dan rumah secara positif terkait
Ghana status perkawinan dan dengan konflik keluarga-ke-
konflik keluarga kerja kerja. Konflik keluarga-ke-
(Asiedu et al., I: MBI-GS kerja secara positif terkait
2018)
A : regresi berganda dengan kelelahan
17 The role of D : A multi-centre, cross- Beban kerja menyebabkan
psychological sectional stress emosional yang tinggi
factors in oncology S: 221 perawat onkologi yang berdampak terhadap
nurses’ burnout direkrut dari beberapa burnout & Cf, Meskipun
and compassion
rumah sakit umum intervensi menargetkan
fatigue symptoms
(Joana Duarte, V: beberapa faktor faktor tempat kerja, seperti
2017) psikologis dalam kualitas beban kerja dan tekanan
hidup profesional perawat, waktu, dukungan sosial atau
self-compassion, dan keamanan kerja, dapat
ketidakfleksibelan membantu dalam
psikologis, dan domain mengurangi kejenuhan,
positif (kepuasan belas terkadang sulit untuk
kasih) dan negatif diterapkan, dan mungkin
(kelelahan dan kelelahan tidak ditangani secara
belas kasih) dari kualitas memadai masalah kelelahan,
hidup profesional. dan terutama Cf. Intervensi
I: Skala Kualitas Hidup dan pelatihan program yang
Profesional, versi 5 ditujukan untuk menargetkan
(ProQOL-5; Stamm, faktor psikologis seperti yang
2010). , Indeks Reaktivitas dieksplorasi di masa
Interpersonal (IRI; Davis, sekarang studi dapat
1983), Skala Self- meningkatkan kemampuan
Compassion (SCS; Neff, individu untuk mengatasi
2003b), Kuesioner stres dan dengan demikian
Penerimaan dan Tindakan dapat menjadi alternatif
– II (AAQ-II; (Bond et al., untuk pencegahan dan
2011). pengobatan burnout dan Cf
A: Koefisien korelasi
Pearson, Uji t dan regresi
berganda

18 Relationship of D: survei cross-sectional Lima dimensi kepuasan kerja


work-family S: 1382 dan dukungan sosial yang
conflict, self- V: konflik pekerjaan- dilaporkan sendiri
reported social keluarga, diri sendiri, berhubungan negatif dengan
support and job
dukungan sosial yang sindrom burnout, sedangkan
satisfaction to
burnout syndrome dilaporkan, dan kepuasan tiga dimensi konflik
among medical kerja , Sindrom kelelahan pekerjaan-keluarga
workers in I: kuesioner yang dikelola menunjukkan korelasi positif
southwest China: sendiri
A crosssectional A: Analisis korelasi
study Pearson dan analisis
(Yang et al., 2017) univariat model linier
umum.

19 Implementation of D: quasi eksperimen pre Ada pengaruh kepemimpinan


dan post dengan grup caring supervisor terhadap
976
No Judul Penelitian Metode (DSVIA) Hasil

Caring Leadership control burnout perawat


Model Had an S: 46 perawat diambil Penerapan kepemimpinan
Effect on Nurse’s sebagai sampel melalui caring harus dilakukan secara
Burnout purposive sampling dari konsisten terhadap semua
426 perawat kegiatan keperawatan di
V: Variabel bebas dalam rumah sakit, mengingat
(Made et al., 2017) penelitian ini adalah kepemimpinan caring dapat
kepemimpinan caring dari mengurangi burnout perawat
supervisor sedangkan yang pada akhirnya akan
variabel terikatnya adalah berdampak pada kualitas
tingkat burnout perawat pelayanan keperawatan.
I: Masclach Burnout
Inventory, terdiri dari 22
item pernyataan yang
mencakup tiga dimensi
kelelahan, depersonalisasi
dan kinerja.
A: uji t berpasangan

977
PEMBAHASAN

Hasil dari review menjelaskan bahwa Perawat yang kurang merasakan pencapaian pribadi

saat melaksanakan tugas dapat menjadi indikator awal terjadinya burnout syndrome. Tidak

adanya penghargaan oleh pihak rumah sakit atau tim dapat mengakibatkan perasaan negatif

tentang tugas dan kurangnya motivasi untuk berprestasi tinggi. Akibatnya, perawat akhirnya

merasa kelelahan, menurunkan kualitas kerja. korelasi antara bidang kehidupan kerja dan tingkat

kepuasan profesional adalah moderat, di mana perawat menunjukkan tidak adanya

keseimbangan antara beban kerja dan penghargaan mereka, misalnya, tidak adanya promosi

(tidak adanya rasa pencapaian pribadi) sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan

kelelahan kerja.(Jarzynkowski et al., 2022)

Penelitian di Ghana telah menunjukkan bahwa perawat sangat rentan terhadap konflik kerja

keluarga yang akibatnya akan menyebabkan kelelahan pada perawat. . (Asiedu et al.,

2018)Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pekerjaan akhir pekan dapat mengakibatkan tingkat

kelelahan dan stres yang lebih tinggi, yang dapat merusak kemampuan individu untuk memenuhi

tuntutan dalam domain keluarga (Fenwick &Tausig, 2001; Asiedu et al., 2018). Burnout

memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan depresi dan stres pekerjaan keperawatan,

dan depresi memiliki hubungan positif yang signifikan dengan stres pekerjaan keperawatan(Sok

et al.,2020) . Bidang kehidupan kerja (beban kerja, kontrol, komunitas, penghargaan, keadilan,

nilai-nilai) adalah prediktor kelelahan kerja di antara responden (Duarte & Pinto-Gouveia,

2017;Jarzynkowski et al., 2022).

Tidak adanya penghargaan oleh pihak rumah sakit atau tim dapat mengakibatkan perasaan

negatif tentang tugas dan kurangnya motivasi untuk berprestasi tinggi, akibatnya perawat

akhirnya merasa kelelahan, menurunkan kualitas kerja(Nursalam, Fibriansari, et al., 2018a) .

Paparan konstan terhadap penderitaan orang lain menempatkan tuntutan emosional yang tinggi

pada perawat dan profesional kesehatan lainnya, membuat mereka rentan terhadap kelelahan dan

kasihan kelelahan sebagai akibat dari paparan ini (Duarte & Pinto-Gouveia, 2017).

978
Beberapa faktor yang berhubungan dengan pekerjaan menyebabkan burnout dan perlu

perhatian dari profesional untuk mengurangi efek dari burnout di antara staf

keperawatan(Permarupan et al., 2020) . Memperbaiki lingkungan kerja menjadi solusi bagi

rumah sakit yang ingin secara bersamaan menurunkan kelelahan perawat dan meningkatkan

kepuasan perawat dan pasien dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi

(Schlak et al., 2021). Manajemen rumah sakit perlu melakukan upaya lebih meningkatkan

kualitas kehidupan kerja perawat, melalui pelatihan berkelanjutan dalam mengelola beban kerja

yang baik, meningkatkan kontrol perawat dalam melakukan tugas, dan menciptakan sistem

penghargaan yang mengakui kontribusi perawat dengan pendekatan caring(Putra, Sutadi, et al.,

2021) . Aspek caring harus diterapkan dalam pengembangan diri perawat untuk memperbaiki

lingkungan kerja, terutama dengan pasien, untuk mencapai tujuan organisasi(Nursalam et al.,

2020) .

Meskipun intervensi menargetkan faktor tempat kerja, seperti beban kerja dan tekanan

waktu, dukungan sosial atau keamanan kerja, dapat membantu dalam mengurangi kejenuhan,

terkadang sulit untuk diterapkan, dan mungkin tidak ditangani secara memadai masalah

kelelahan, dan terutama kelelahan kasih sayang yang mampu mengurangi kelelahan dan kelelahan

kasih sayang berpotensi mengurangi tingkat pergantian perawat yang lebih tinggi dan sejak saat

itu dapat meningkatkan perawatan berkualitas (Duarte & Pinto-Gouveia, 2017.Program (Zhang et al.,

2018) . Mencegah intimidasi di tempat kerja adalah penting untuk mengurangi kelelahan dan

pergantian perawat klinis. Peran kepemimpinan keperawatan adalah penting untuk

mengembangkan intervensi yang mengurangi intimidasi di tempat kerja dan berhasil menciptakan

budaya kerja yang profesional, memelihara, dan mendukung(Kim et al., 2019) . Burnout dapat

diminimalkan melalui peningkatan kontrol praktik perawat, variasi tugas, dan otonomi

pengambilan keputusan .(Dall’Ora et al., 2020)

Peran penting manajer perawat dalam mewujudkan lingkungan kerja yang baik dapat

mencakup penciptaan, pengelolaan, dan jika perlu, membangun kembali budaya kerja yang

peduli. Pendekatan caring sering digunakan dalam interaksi dengan pasien tetapi jarang

979
didiskusikan dan digunakan di tempat kerja karena dianggap sebagai topik yang sensitif. Esensi

dari caring dalam keperawatan dan kebutuhan untuk merawat pemberi perawatan ditekankan.

Perawat yang menerapkan caring dalam praktik klinis kontemporer harus dimulai dengan caring

kepada caregiver (Tang et al., 2019). Caring adalah dasar utama dari praktik keperawatan.

Perawat harus merawat diri sendiri sebelum merawat orang lain, dan saat ini ini bukan prioritas.

Pendekatan caring dapat membuat proses kerja menjadi lebih efisien. Beban kerja yang memadai

dan penentuan batas keseimbangan kehidupan kerja dapat menjadi kunci lingkungan yang baik

(Waddill-Goad, 2019).

Perilaku caring manajer perawat memiliki efek langsung pada pencapaian pribadi di antara

perawat. Perilaku caring manajer perawat mempengaruhi kontrol, beban kerja, komunitas,

keadilan, penghargaan dan nilai. Perilaku caring dari manajer perawat juga mempengaruhi

kelelahan emosional dan depersonalisasi melalui mediasi penghargaan, kontrol dan beban

kerja(Putra, Sutadi, et al., 2021) . Penerapan kepemimpinan caring harus dilakukan secara

konsisten dalam semua kegiatan keperawatan di rumah sakit, mengingat kepemimpinan caring

dapat mengurangi burnout perawat yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pelayanan

keperawatan (Made, 2017). Peran kepemimpinan mempengaruhi terciptanya sikap positif

lingkungan kerja (Mudallal et.al., 2017).

Peran pendukung manajer bangsal dikaitkan dengan memfasilitasi praktik keperawatan

yang unggul, meningkatkan kepercayaan diri perawat, meningkatkan kerja tim dan menyediakan

lingkungan kerja yang lebih baik (Oshodi et al., 2019). Kepemimpinan keperawatan yang efektif

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, penggerakan dan pengendalian

melalui penerapan hubungan yang caring dengan staf perawat yang menjadi tanggungjawabnya,

memimpin dalam organisasi, kerjasama dengan dokter dan lintas sektor serta pasien dan keluarga

(Duffy, 2013). Kepemimpinan caring supervisor secara signifikan dapat menurunkan burnout

perawat. Kepemimpinan caring dari supervisor dapat menurunkan burnout perawat melalui lima

fase kepemimpinan caring yaitu fase mengetahui, fase berada bersama, fase melakukan, fase

memungkinkan dan fase mempertahankan keyakinan dimana kelima fase akan mampu

980
menciptakan hubungan kerja yang kondusif antara supervisor dan perawat pelaksana sehingga

menurunkan burnout perawat(Made et al.,2019).

Hubungan perawat berkembang dengan pasien dan keluarga mereka sesuai dengan proses

manusiawi yang Watson sebut hubungan peduli transpersonalip (Watson, 2018). Watson's Theory of

Human Caring adalah sumber untuk studi yang meneliti interaksi perawat-pasien (Watson, 2018). Watson

mendefinisikan kepedulian sebagai cita-cita etis dan moral perawatan kesehatan dengan kualitas

interpersonal dan humanistik (Watson, 2018). Dalam karyanya, dia menjelaskanbahwa esensi keperawatan

bukanlah bagian prosedural — prosedur, tugas, dan intervensi yang digunakan di berbagai bidang —

melainkan interaksi perawat — pasien yang menghasilkan hasil terapeutik. Oleh karena itu, ruang

lingkupnya tidak terbatas pada spesialisasi keperawatan (Watson, 2018). Dia menggambarkan hubungan

transpersonal sebagai hubungan di mana seorang perawat berkomitmen penuh kepada pasien, sehingga

setiap pengalaman menjadi kesempatan peduli yang nyata. Hubungan semacam itu secara bersamaan

mengakui nilai-nilai dan menekankan personalities. Dengan demikian, 10 faktor caratif yang

diidentifikasi dalam teorinya fokus pada mempersiapkan perawat untuk berinteraksi dengan pasien. Faktor

caratif mewakili esensi dari kontribusi teoritis J. Watson. Mereka bukan langkah linier terhadap

kepedulian manusia (Létourneau et al., 2017)(Tabel 1).

Faktor-faktor caratif yang dijelaskan oleh J. Watson diterima dengan baik dalam profesi ini karena

mereka menunjukkan nilai humanistik perawatan kesehatan dan berfungsi sebagai pedoman struktural

untuk memahami proses hubungan interperso nal yang peduli . Watson telah memajukan konsep 10

faktor caratif ke dalam proses caritas klinis (Létourneau et al., 2017). Meskipun konsep proses caritas

klinis mirip dengan konsep 10 faktor caratif, proses caritas klinis have dimensi spiritual yang lebih jelas

dan jelas membangkitkan cinta dan perawatan Namun, 10 faktor caratif asli tetap menjadi inti struktural

abadi dari teori, sementara proses caritas, dengan aspek fluida mereka, memungkinkan tingkat yang lebih

tinggi di bawahberdiri dan pengembangan (Létourneau et al., 2017).

Tabel 1. Faktor caratif , deskripsi mereka.


Faktor Caratif (FI—FIO) Deskripsi
Pembentukan sistem nilai-nilai humanistik-altruistik.
Perasaan dan tindakan humanistik-altruistik memberikan
Fl—Humanisme dasar kepedulian manusia dan mempromosikan perawatan
profesional terbaik, dan dengan demikian, merupakan faktor
pertama dan paling dasar untuk sains dan etika kepedulian.
F2— Harapan Menanamkan iman-harapan. Dalam faktor caratif ini (CF),
keyakinan pasien didorong, dihormati, dan dihormati sebagai
pengaruh signifikan dalam mempromosikan dan menjaga
981
kesehatan.
Kultivasi kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Perawat yang mengenali dan menggunakan kepekaan mereka
Kepekaan F3 mempromosikan pengembangan diri dan aktualisasi diri dan
mampu mendorong pertumbuhan yang sama pada orang lain.
Tanpa faktor ini, perawatan akan jatuh.
Pengembangan hubungan peduli manusia yang membantu-
trusting.
Hubungan kepedulian manusia adalah transpersonal.
F4 — Membantu hubungan
Dalam hal itu berkonotasi jenis hubungan khusus: hubungan
dengan orang lain, rasa hormat yang tinggi untuk seluruh
orang, dan keberadaan mereka di dunia.
Promosi dan penerimaan ekspresi perasaan positif dan
negatif. Hubungan peduli dapat pindah ke tingkat yang lebih
F5 Ekspresi emosi
dalam, lebih jujur, dan otentik jika perawat memungkinkan cf
ini.
Penggunaan sistematis dari proses pemecahan masalah yang
kreatifc aring. Proses ini melibatkan penggunaan penuh diri
F6— Pemecahan masalah dan semua kemampuan seseorang, pengetahuan, naluri,
intuisi, estetika, teknologi, keterampilan, empirics, etika,
pribadi, dan bahkan pengetahuan spiritual.
Promosi pengajaran transpersonal — pembelajaran. CF ini
membuat eksplisit bahwa belajar lebih dari sekedar menerima
F7 — Mengajar
informasi dan data. Ini melibatkan hubungan yang peduli
sebagai konteks untuk setiap pembelajaran mengajar.
Penyediaan untuk lingkungan mental, fisik, sosial, dan
spiritual yang mendukung, protektif dan / atau korektif. Area
F8—Lingkungan
yang melibatkan faktor ini adalah: kenyamanan, privasi,
keamanan, kebersihan, dan lingkungan estetika.
Bantuan dengan kation gratifikebutuhan manusia. Semua
F9— Kebutuhan kebutuhan sama pentingnya dan harus dihargai dan
ditanggapi untuk merawat-penyembuhan.
Tunjangan untuk kekuatan spiritual eksistensial —
fenomenologis — spiritual. CF ini memungkinkan makna
FIO — Spiritualitas yang dipenuhi spiritual dan hal-hal yang tidak diketahui
muncul terbuka untuk kemungkinan mukjizat yang tak
terbatas.

SIMPULAN
Perawat sangat berisiko mengalami burnout karena beban kerja yang tinggi dan stres kerja

yang meningkat. Banyak faktor yang berhubungan dengan pekerjaan dan di luar pekerjaan yang

menyebabkan burnout sehingga perlu perhatian dari profesional untuk mengurangi efek dari

burnout di antara staf keperawatan. Memperbaiki lingkungan kerja menjadi solusi bagi rumah

sakit yang ingin secara bersamaan menurunkan kelelahan perawat dan meningkatkan kepuasan

perawat dan pasien dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi . Aspek caring

harus diterapkan dalam pengembangan diri perawat untuk memperbaiki lingkungan kerja
982
DAFTAR PUSTAKA
Adugna Oluma and Muktar Abadiga. (2019). Caring behavior and associated factors among nurses working in
Jimma University specialized hospital, Oromia, Southwest Ethiopia. BMC Nursing.
Amalina, S. F., Rachmawaty, R., Ilkafah, I., & Erfina, E. (2020). Patient experiences of nurse caring behaviors
based on Swanson’s theory in Indonesian hospital. Enfermería Clínica, 30, 332–336.
https://doi.org/10.1016/J.ENFCLI.2019.07.113
Asiedu, E. E. A., Annor, F., Amponsah-Tawiah, K., & Dartey-Baah, K. (2018). Juggling family and professional
caring: Role demands, work–family conflict and burnout among registered nurses in Ghana. Nursing Open,
5(4), 611–620. https://doi.org/10.1002/nop2.178
Dall’Ora, C., Ball, J., Reinius, M., & Griffiths, P. (2020). Burnout in nursing: A theoretical review. In Human
Resources for Health (Vol. 18, Issue 1). BioMed Central Ltd. https://doi.org/10.1186/s12960-020-00469-9
Dolores Ruiz-Fernández, M., Pérez-García, E., & María Ortega-Galán, Á. (2020). Quality of Life in Nursing
Professionals: Burnout, Fatigue, and Compassion Satisfaction. International Journal of Environmental
Research and Public Health Article. https://doi.org/10.3390/ijerph17041253
Duarte, J., & Pinto-Gouveia, J. (n.d.). The role of psychological factors in oncology nurses’ burnout and
compassion fatigue symptoms.
Duarte, J., & Pinto-Gouveia, J. (2017). The role of psychological factors in oncology nurses’ burnout and
compassion fatigue  symptoms. European Journal of Oncology Nursing : The Official Journal of European
Oncology  Nursing Society, 28, 114–121. https://doi.org/10.1016/j.ejon.2017.04.002
Essa, M. A., Abood, S. A., & Thabet, M. (2021). Mohmmed A., et al Relation between Quality of Nursing Work
Life and Organizational Commitment. Minia Scientific Nursing Journal (Print-), 10, 27.
Ewa Kupcewicz. (2020). 2020Role of Global Self-Esteem, Professional Burnout and Selected Socio-
Demographic Variables in the Prediction of Polish Nurses’ Quality of Life.
Firmansyah, C. S., Noprianty, R., & Karana, I. (2019). Perilaku Caring Perawat Berdasarkan Teori Jean Watson
di Ruang Rawat Inap. Jurnal Kesehatan Vokasional, 4(1), 33. https://doi.org/10.22146/jkesvo.40957
Grigorescu, S., Cazan, A.-M., Ovidiu, &, Grigorescu, D., & Rogozea, L. M. (2018). The role of the personality
traits and work characteristics in the prediction of the burnout syndrome among nurses-a new approach
within predictive, preventive, and personalized medicine concept. https://doi.org/10.1007/s13167-018-0151-
9
Hong, J., Kim, M., Suh, E. E., Cho, S., & Jang, S. (2021). Comparison of Fatigue, Quality of Life, Turnover
Intention, and Safety Incident Frequency between 2-Shift and 3-Shift Korean Nurses.
https://doi.org/10.3390/ijerph18157953
Inocian, E. P., Cruz, J. P., Saeed Alshehry, A., Alshamlani, Y., Ignacio, E. H., & Tumala, R. B. (2021).
Professional quality of life and caring behaviours among clinical nurses during the COVID-19 pandemic.
Journal of Clinical Nursing. https://doi.org/10.1111/jocn.15937
Jarzynkowski, P., Piotrkowska, R., Mędrzycka-Dąbrowska, W., & Książek, J. (2022). Areas of work life as
predictors of occupational burnout of nurses and doctors in operating theaters in poland—multicenter
studies. Healthcare (Switzerland), 10(1). https://doi.org/10.3390/healthcare10010026
Joana Duarte. (2017). 2017The role of psychological factors in oncology nurses’ burnout and compassion fatigue
symptoms - CORE Reader.
Kelly, L. A., Gee, P. M., & Butler, R. J. (2021). Impact of nurse burnout on organizational and position turnover.
Nursing Outlook, 69(1), 96–102. https://doi.org/10.1016/j.outlook.2020.06.008
Kim, Y., Lee, E., & Lee, H. (2019). Association between workplace bullying and burnout, professional quality of
life,  and turnover intention among clinical nurses. PloS One, 14(12), e0226506.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0226506
Létourneau, , Dimitri, Cara, , Chantal, & Goudreau, , Johanne. (2017). Humanizing Nursing Care: An Analysis of
Caring Theories Through the Lens of Humanism. International Journal of Human Caring, 21(1), 32–40.
https://doi.org/10.20467/1091-5710.21.1.32
Luis Gómez-Urquiza, J., de La Fuente-Solana, E. I., Albendín-García, L., Vargas-Pecino, C., Ortega-Campos, E.
M., & Cañadas-De La Fuente, G. A. (2017). Prevalence of Burnout Syndrome in Emergency Nurses: A
Meta-Analysis. CriticalCareNurse, 37(5), 1. https://doi.org/10.4037/ccn2017508
Made, N., Wati, N., Dwiantoro, L., & Ardani, H. (2017). Implementation of Caring Leadership Model Had an
Effect on Nurse’s Burnout INDONESIAN JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY INTRODUCTION
Hospitals have the duty to provide personal. https://doi.org/10.21927/jnki.2017.5(3).165-173
Nursalam, N., Fibriansari, R. D., Yuwono, S. R., Hadi, M., Efendi, F., & Bushy, A. (2018). Development of an
empowerment model for burnout syndrome and quality of nursing work  life in Indonesia. International
Journal of Nursing Sciences, 5(4), 390–395. https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2018.05.001
Nursalam, N., Sukartini, T., Maf’ula, D., & Priyantini, D. (2020). Quality of Nursing Worklife Based on Caring
983
Model for Improving Nurse Performance in Hospitals. INDONESIAN NURSING JOURNAL OF
EDUCATION AND CLINIC (INJEC), 5(2), 172. https://doi.org/10.24990/injec.v5i2.339
Permarupan, Y. Y., Mamun, A. al, Samy, N. K., Saufi, R. A., & Hayat, N. (2020). Predicting nurses burnout
through quality of work life and psychological empowerment: A study towards sustainable healthcare
services in Malaysia. Sustainability (Switzerland), 12(1). https://doi.org/10.3390/su12010388
Psikologi Universitas Islam Sultan Agung, F., Kaligawe Raya, J. K., & Semarang, K. (n.d.). Sharah
Mahdiatunnisa dan Abdurrohim HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KONFLIK PERAN
GANDA PADA PERAWAT WANITA YANG SUDAH MENIKAH DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN
AGUNG SEMARANG Sharah Mahdiatunnisa dan Abdurrohim.
Putra, K. R., Sutadi, H., Setyowati, S., & Hariyati, R. T. S. (2021). The impact of nurse manager caring behaviors
and work environment on burnout syndrome among nurses. Kontakt, 23(2), 90–96.
https://doi.org/10.32725/kont.2021.019
Schlak, A. E., Aiken, L. H., Chittams, J., Poghosyan, L., & Mchugh, M. (2021). Leveraging the Work
Environment to Minimize the Negative Impact of Nurse Burnout on Patient Outcomes.
https://doi.org/10.3390/ijerph18020610
Seo, H.-Y., Lee, D.-W., Nam, S., Cho, S.-J., Yoon, J.-Y., Hong, Y.-C., & Lee, N. (2020). Burnout as a Mediator
in the Relationship between Work-Life Balance and Empathy in  Healthcare Professionals. Psychiatry
Investigation, 17(9), 951–959. https://doi.org/10.30773/pi.2020.0147
Sok, S., Sim, H., Han, B., & Park, S. J. (2020). Burnout and Related Factors of Nurses Caring for DNR Patients
in Intensive Care Units, South Korea. https://doi.org/10.3390/ijerph17238899
Upton, K. V. (2018). An investigation into compassion fatigue and self-compassion in acute medical care
hospital nurses: a mixed methods study. Journal of Compassionate Health Care, 5(1).
https://doi.org/10.1186/s40639-018-0050-x
Vujani´cvujani´c, J., Mikši´cmikši´c, Š., Bara´cbara´c, I., Včev, A., & Lovri´c, R. L. (2022). Patients’ and
Nurses’ Perceptions of Importance of Caring Nurse-Patient Interactions: Do They Differ?
https://doi.org/10.3390/healthcare10030554
Watson, J. (2018). Unitary Caring Science – Universals of Human Caring and Global Micro practices of Caritas.
NapoliSana Campania. https://doi.org/10.32549/OPI-NSC-22
Yang, S., Liu, D., Liu, H., Zhang, J., & Duan, Z. (2017). Relationship of work-family conflict, self-reported
social support and job satisfaction to burnout syndrome among medical workers in southwest China: A
cross-sectional study. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0171679
Zhang, Y. Y., Zhang, C., Han, X. R., Li, W., & Wang, Y. L. (2018). Determinants of compassion satisfaction,
compassion fatigue and burn out in nursing. Medicine (United States), 97(26).
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000011086
ZOU, G., SHEN, X., TIAN, X., LIU, C., LI, G., KONG, L., & LI, P. (2016). Correlates of psychological distress,
burnout, and resilience among Chinese female nurses. INDUSTRIAL HEALTH, 54(5), 389–395.
https://doi.org/10.2486/indhealth.2015-0103
 

984
985

Anda mungkin juga menyukai