Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan Jurnal Managemen Keperawatan

Khoriatul Jannah

A. Ringkasan Jurnal
Judul : The Clinical Nurse Leader
Peneliti : Theodosios Stavrianopoulos
Jurnal : Health Science Journal. Volume 6, Issue 3 (July – September 2012)

Latar Belakang
Clinical Nurse Leader (CNL) merupakan peran baru pertama dalam keperawatan sejak praktisi
keperawatan muncul. CNL berkembang setelah American Association of Colleges of Nursing
(AACN) mendiskusikan tentang identifikasi cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien
dan menyiapkan keahlian dan kompetensi perawat untuk menghadapi sistem kesehatan saat ini
dan mendatang. Tugas utama pendidikan mengembangkan model untuk pendidikan dan regulasi
keperawatan. Tugas berikutnya adalah mengembangkan peran CNL.

Tujuan
Tujuan penelitian ini yaitu melakukan studi literatur tentang peran CNL

Metode dan Material


Metode yang digunakan yaitu melalui pencarian di database (PUBMED, SCOPUS) untuk
mengidentifikasi artikel yang berhubungan dengan peran CNL. Pencarian untuk jurnal ilmiah
dilakukan pada Februari 2011 hingga Februari 2011. Kata kunci yang digunakan yaitu kombinasi
dari : clinical, nurse, leader, leadership. Peneliti menemukan total 378 artikel. Pada studi
literatur ini terdapat 25 artikel yang berkesesuaian dengan subjek yang dibahas.

Hasil
Peran CNL dikembangkan sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran tentang kualitas dan
keamanan asuhan keperawatan di sistem kesehatan yang kompleks, berteknologi maju, dan terus
berubah. Kolaborasi CNL dengan perawat praktisi, dokter, tenaga kesehatan lainnya, pasien dan
keluarga menguatkan pelayanan berbasis pasien melalui pendekatan tim. CNL dapat menjadi
seorang perawat klinis, perawat ahli, manager perawat, manager tim interdisipliner, advokat
pasien, pendidik, pemberi informasi, anggota dari profesi keperawatan dan pembelajar.

Sebagai praktisi/klinisi CNL dapat menggunakan informasi berbasis fakta untuk mendesain dan
mengkoordinasi pelayanan keperawatan. CNL dapat memfasilitasi berbagai disiplin ilmu dan
pelayanan untuk memberikan pelayanan yang efisien dan terlaksananya tujuan pada waktu yang
tepat. CNL juga dapat mengurangi terjadinya pelayanan kesehatan yang terkotak-kotak dan
kesenjangan dalam komunikasi yang mendorong tercapainya efisiensi dana, meningkatkan
tujuan klinis pasien, dan meningkatkan kepuasan pasien.
Sebagai perawat ahli yang memiliki pengetahuan terkait penyakit, penatalaksanaannya,
pengkajian, dan intervensi keperawatan berbasis inovasi mendorong CNL sebagai pemegang
peran penting dalam kepemimpinan perawat untuk mencapai kualitas perawatan yang baik dan
pelayanan keperawatan yang aman. Pengetahuan yang komprehensif dan keahlian mengolah
kasus memungkinkan CNL dapat memfasilitasi perpindahan pasien dari periode sakit kembali
hingga kembali ke komunitas.

Sebagai manajer keperawatan, CNL disiapkan untuk memimpin peningkatan kualitas melalui
inisiasi dan desain intervensi berbasis riset yang mengurangi error, meningkatkan keselamatan
pasien, dan memfokuskan proses pelayanan kesehatan. Efektivitas dari CNL dapat diukur
melalui peningkatan klinis pasien, keuangan, dan tingkat kepuasan. Contoh efektivitas CNL
dalam peningkatan klinis pasien yaitu meningkatkanya tingkat pemulangan pasien,
meningkatnya hasil discharge planning, menurunnya pergantian personil perawat, berkurangnya
waktu rawat, meningkatkan kepuasan pasien, pengurangan kasus pasien jatuh, dan berkurangnya
kasus henti jantung.

Sebagai manager tim interdisipliner, CNL mendelegasikan dan mengatur sumber daya perawat.
Sebagai advokat pasien, CNL memimpin usaha untuk menciptakan dan mengatur lingkungan
yang responsif dalam keperluan pelayanan kesehatan pasien dari latar belakang yang beragam.
Sebagai pendidik, CNL mempromosikan karakteristik lingkungan praktik yang aman dan sehat.
Sebagai manager informasi, CNL dapat menggunakan sisterm informasi dan teknologi guna
meningkatkan pelayanan kesehatan. Sebagai anggota profesi, CNL secara aktif terlibat dalam
penerepan ilmu pengetahuan dan keahlian untuk memberikan efek baik pada pelayanan
kesehatan. Sebagai pembelajar, CNL mengingat pentingnya untuk meningkatkan secara aktif
ilmu dan keahlian dalam praktik dan sebagai tuntutan sistem kesehatan yang terus berubah.

Kesimpulan
Peran CNL muncul dari penelitian dan diskusi sebagai cara untuk mengikutsertakan klinisi yang
memiliki keahlian dalam tujuan berbasis praktik dan strategi peningkatan kualitas. CNL adalah
seorang praktisi ahli dengan latar pendidikan master. CNL adalah peran perawat yang
dikembangkan oleh AACN berkolaborasi dengan pemimpin struktural dari lahan praktik. Dua
AACN tugas yaitu mendiskusikan untuk mengidentifikasi a) bagaimanan meningkatkan kualitas
pelayanan pasien b) bagaimana menyiapkan perawat dengan kompetensi terbaik untuk
berkembang di sistem kesehatan saat ini dan di masa yang akan datang.

B. Analisa Jurnal

Analisa jurnal dilakukan untuk mendiskusikan kesesuaian jurnal diatas terhadap standar jurnal
yang berlaku. Pada analisa jurnal ini penulis akan melakukan telaah pada penulisan judul,
abstrak, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Pada jurnal ini telah mengandung kata kunci
utama dan tidak menggunakan singkatan, dan tidak lebih dari 14 kata. Namun pada penulisan
judul masih sangat umum sehingga perlu di lakukan pengerucutan terhadap tema judul. Terkait
penulisan nama peneliti sudah baik, yaitu di tulis secara lengkap tanpa gelar dan dicantumkan
dibawah judul. Nama penulis beserta gelar dan alamat korespondensi juga dituliskan secara jelas
pada bagian bawah jurnal.

Abstrak ditulis menggunakan bahasa Inggris, namun pada jurnal ini abstrak yang ditulisakn lebih
dari 250 kata. Dalam abstrak sebaiknya tidak terlalu perlu banyak memasukkan kalimat. Abstrak
harus diawali dengan pendahuluan kemudian metode, hasil, satu atau dua kalimat untuk
mendiskusikan hasil dan kesimpulan (APA,2010). Penulisan kata kunci sudah baik yaitu tidak
lebih dari 6 kata, namun penulis tidak menuliskan berdasarkan urutan abjad.

Pada jurnal ini bagian pendahuluan sudah berisikan justifikasi masalah yang menyebabkan
pentingnya penelitian ini dilakukan. Penulisan pendahuluan tidak lebih dari 6 paragraf dan telah
memunculkan satu pertanyaan masalah penelitian yang perlu dijawab. Metode menjelaskan
tentang desain, sampel, instrumen, prosedur pengambilan dan analisis data, serta etika
pengambilan data (APA,2010). Pada jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci terkait prosedur
pengambilan artikel dan analisis data yang dilakukan, serta tidak ada penulisan terkait etika
pengambilan data yang dilakukan oleh penulis. Pada metode juga terdapat kesalahan pengetikan
terkait tahun pengambilan sampel artikel.

Hasil pada jurnal ini dituliskan berdasarkan narasi dan tidak menggunakan tabel, hal ini sesuai
karena desain penelitian ini yaitu berupa studi literatur. Pada penulisan hasil terlihat struktur
yang jelas dalam menjawab pertanyaan penelitian. Pada bagian akhir hasil penulis belum
memberikan rekomendasi terkait penelitian yang harus dilakukan lebih lanjut. Keterbatasan dan
diskusi tentang pentingnya temuan tersebut harus menyimpulkan pembahasannya. Memberikan
link ke penelitian masa depan, menawarkan rekomendasi untuk studi lebih lanjut sebaiknya
terdapat dalam akhir jurnal (APA, 2010).

Pada bagian referensi, penulis menuliskan daftar pustaka tidak sesuai abjad namun sesuai dengan
penomeran citasi yang ada pada naskah. Referensi sudah ditulis dengan lengkap dan jelas
sehingga memudahkan pembaca untuk melancak sumber referensinya.

REFERENSI
American Psychological Association (APA). 2010. Preparing Manuscripts for Publication in
Psychology Journals: A Guide for New Authors. Washington DC.

Anda mungkin juga menyukai