Anda di halaman 1dari 16

Hama Tanaman

Produktivitas Tindakan
Menurun Pengendalian

Meminimalisir
PHT/IPM Kerugian
C A K U PA N M A TE R I

•Konsep Pengendalian hama Terpadu


•Filosofi dan Taktik Pengendalian
Hama Terpadu
•Hubungan PHT dengan Pertanian
Berkelanjutan
•Prinsip dalam Pengendalian Hama
Terpadu
•Praktek Pengelolaan hama Terpadu
KONSEP PENGENDALIAN HAMA
TERPADU (PHT)

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi, PHT tidak lagi dipandang sebagai teknologi,
tetapi telah menjadi suatu konsep dalam penyelesaian
masalah lapangan (Kenmore, 1996).

Konsep PHT konsep Teknologi


konsep Ekologi
Konsep PHT teknologi

merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep


awal yang dicetuskan oleh Stern et al. (1959),
Tujuan untuk membatasi penggunaan insektisida
sintetis dengan memperkenalkan konsep ambang
ekonomi sebagai dasar penetapan pengendalian hama.
Dengan cara ini, dampak negatif penggunaan pestisida
terhadap kesehatan dan lingkungan dapat dikurangi
(Untung, 2000).
Konsep PHT ekologi
berangkat dari perkembangan dan penerapan
PHT dalam sistem pertanian di tempat
tertentu.
Dalam hal ini, pengendalian hama didasarkan
pada pengetahuan dan informasi tentang
dinamika populasi hama dan musuh alami serta
keseimbangan ekosistem.
FILOSOFI DAN TAKTIK PENGENDALIAN
HAMA TERPADU
• Filosofi pengendalian hama menyangkut tiga
dasar pokok pengendalian perangkat lunak
(soft control), satu dasar pokok pengendalian
perangkat keras (hard control), dan lintasan
kritis (critical path) (Baehaki, 1992).
• Dasar filosofi tersebut kemudian dijabarkan
dalam taktik-taktik pengendalian yang
disesuaikan dengan masalahnya.
Taktik-taktik Pengendalian
• Taktik pengendalian dengan tanaman inang tahan paling
banyak digunakan
• Taktik kultur teknis (cultural control atau ecological
management) adalah taktik memanipulasi lingkungan untuk
membuat ketidakcocokan hama pada suatu lingkungan
• Taktik pengendalian hayati mempunyai keunggulan yaitu dapat
bersifat permanen dalam mempertahankan populasi hama
pada tingkat yang aman, tidak mencemari lingkungan,
ekonomis, dan kompatibel dengan teknik pengendalian lainnya.
• Taktik pengendalian dengan penggunaan insektisida manakala
usaha dengan taktik yang telah disebutkan di atas tidak
berhasil.
HUBUNGAN PHT DENGAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN
 Sistem pertanian berkelanjutan merupakan tujuan
jangka panjang PHT
 Pengembangan PHT dalam pertanian
berkelanjutan didasari oleh terjadinya resistensi
hama terhadap insektisida, ledakan hama
sekunder, dan pencemaran lingkungan akibat
pemakaian insektisida.
 PHT dalam pertanian berkelanjutan dalam
produksinya sangat memperhatikan keadilan
terhadap masyarakat, khususnya petani
dan konsumen.
PRINSIP DALAM
PENGENDALIAN HAMA
TERPADU

• Tingkat hama yang diterima


• Pencegahan
• Monitoring
• Mekanis kontrol
• Biologi kontrol
• Bertanggung jawab terhadap pestisida
yang digunakan
PRAKTEK PENGELOLAAN HAMA
TERPADU
• Identifikasi yang tepat dari hama
• Mempelajari siklus hidup hama dan
host dan biologi.
• Monitor atau sampel untuk populasi
hama lingkungan
• Menetapkan tindakan ambang
(ekonomi, kesehatan atau estetika).
• Memilih kombinasi yang tepat taktik
manajemen.
• Hasil Evaluasi.
A B C

D E F

• Keragaman hama dan musuh alami di pertanaman padi hitam


• : A = Kumbang tomcat, B = wereng batang coklat ditemukan umur 82 HST,
C = Ulat sundep dan sundep, D = Walang sangit, E = Acanthocephala
terminalis, F = Capung Jarum
JENIS HAMA PADI SAWAH
• Hama yang cukup penting dan paling banyak ditemukan pada pertanaman
padi sawah:
• Kepinding tanah (scotinophara coarctata) ,
• Wereng , walang sangit, kutu putih, Acanthocephala terminalis, ulat sundep,
kumbang tomcat.
• Kumbang Tomcat berperan sebagai predator generalis dalam ekosistem
pertanian karena memakan berbagai jenis hama termasuk wereng,
kumbang koksi, laba-laba, dan capung.
• Mengendalikan hama menggunakan bantuan musuh alami mempunyai
banyak manfaat menurut Ritanti dan Haryadi (2021) yaitu ramah
lingkungan, murah, mudah, tidak menimbulkan keracunan bagi manusia
maupun hewan ternak.
• Labalaba (Atypena Formosana) termasuk musuh alami yang yang banyak
ditemukan di pertanaman padi untuk menekan populasi hama wereng
coklat dan penggerek batang.
• Gulma merupakan tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada
lahan pertanian karena menjadi sarang hama dan penyakit serta penurunan
kuantitas maupun kualitas hasil tanaman pertanian.
• Beberapa gulma yang ditemukan dalam lahan penelitian yaitu alang-alang,
Jejagon (Echinochloa cruss-galli), inai air, enceng gondok, ciplukan dan
Ludwigia peruviana.
• Menurut Devitria (2020) tanaman ciplukan (Physalis angulata L.)
merupakan tanaman herba yang tumbuh liar sebagai gulma dalam padi
salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan.
• Menurut Tampubolon et al. (2018) sebagian gulma mengandung senyawa
metabolit sekunder berguna sebagai pestisida nabati. Gulma yang dibiarkan
tumbuh di pertanaman pokok menyebabkan persaingan unsur hara dan
sumber makanan sehingga menyebabkan tanaman pokok tumbuh tidak
normal.
GULMA

D E F

B C
A

• A = Ciplukan (Physalis angulata L.), B = jejagon (Echinochloa cruss-galli),


• C = inai air, D = Ludwigia peruviana, E = enceng gondok, F = alang-alang

A B

• Keterangan: A= wereng batang coklat, B= Tanaman yang terserang WBC

Anda mungkin juga menyukai