Anda di halaman 1dari 15

Peran BPJS Ketenagakerjaan Terkait

Dampak Hazard Ergonomi Pada


Penyakit Akibat Kerja

Program JKK dalam Layanan Kasus KK- PAK-RTW

Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Regulasi dan Aturan
dalam Percepatan Penegakan Kasus PAK Spesifik Akibat Pekerjaan Tertentu

Undang-Undang Per-Menteri/Lembaga Lainnya

Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1970


Tentang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Permenaker Nomor 11 Tahun 2016
Pelayanan Kesehatan dan Besaran Tarif dalam
Undang – Undang Nomor 36 tahun 2014 Penyelenggaraan Program JKK
Tentang Tentang Tenaga Kesehatan;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.02/2018
Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan Dalam Pemberian SE Direktur Pelayanan BPJS
Manfaat Pelayanan Kesehatan Ketenagakerjaan
Peraturan Pemerintah No. SE /12 / 042022
Konsensus Tata Laksana Penyakit Akibat Kerja,
PP No. 44 Tahun 2015 Kementerian Kesehatan tahun 2019
Tentang Penyelenggaraan Progam Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Tentang Panduan Percepatan
& Jaminan Kematian (JKM) Penegakan Kasus PAK Spesifik
Per DJSN Nomor 1 Tahun 2021
Koordinasi Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pada Akibat Pekerjaan Tertentu dan
PP Nomor 82 tahun 2019 Dugaan Kasus Kecelakaan Kerja dan Dugaan Kasus Penyakit Tata Laksana KK PAK Pasca
Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun Akibat Kerja Pajanan di Pelayanan Kesehatan
2015

PP Nomor 88 Tahun 2019


Permenaker No. 5 Tahun 2021
Tentang Kesehatan Kerja
Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua

Peraturan Presiden
Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 tahun 2022
Pelayanan Kesehatan Penyakit Akibat Kerja
Perpres No. 7 Tahun 2019
Tentang Penyakit Akibat Kerja

2 Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Peningkatan Kualitas Layanan Peserta
Melalui Program Jaminan Kecelakaan Kerja – KK PAK

Implementasi
Peningkatan kualitas
Melalui Program
layanan manfaat
Jaminan Kecelakaan Program JKK- KK PAK
Kerja ;

Percepatan
Penegakan Kasus
Peningkatan Kualitas
PAK Spesifik Akibat
Layanan Peserta
BPJS Ketenagakerjaan Pekerjaan Tertentu

3 Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Karakteristik Kasus PAK yang Spesifik
pada Jenis Pekerjaan Tertentu

Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik
Pekerjaan Tertentu Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan pada Pekerjaan tertentu yang dapat
di Pusat Layanan Kecelakaan Kerja atau
ditegakkan di Pusat Layanan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Kecelakaan Kerja atau Fasilitas
TB paru akibat kerja
Kesehatan Rawatan Tingkat Lanjutan
Mesothelioma akibat kerja • Diagnosis klinis dapat ditegakkan di
Asbestosis akibat kerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Asma akibat kerja • Diagnosis klinis membutuhkan
Dermatitis Kontak Iritan Akibat Kerja fasilitas pemeriksaan penunjang atau
• Penyakit yang memiliki penyebab yang
Dermatitis Kontak Alergika Akibat Kerja dokter spesialis di Fasilitas Kesehatan
spesifik
Varicella akibat kerja Rawatan Tingkat Lanjutan
Carpal Tunel Syndrome Akibat Kerja • Memiliki hubungan waktu antara
Low Back Pain akibat kerja • Penyakit yang memiliki penyebab yang
pajanan dan timbulnya penyakit yang
HNP akibat kerja spesifik
jelas
Katarak akibat kerja
Fotokeratitis akibat kerja • Memiliki hubungan waktu antara
• Besaran pajanan dapat diakui/
NIHL akibat kerja pajanan dan timbulnya penyakit yang
diterima secara umum
Otitic Barotrauma Akibat Kerja jelas
Sinus Barotrauma Akibat Kerja • Pengaruh faktor individu dan
Barotrauma akibat kerja • Besaran pajanan dapat diakui/
lingkungan dapat disingkirkan dengan
Dekompresi akibat kerja/ Caisson akibat kerja diterima secara umum
sederhana
Hepatitis B akibat kerja
Hepatitis C akibat kerja • Pengaruh faktor individu dan
Rhinosinusitis / Rhinitis akibat kerja lingkungan dapat disingkirkan dengan
Laringitis akibat kerja sederhana

Dikutip dari Konsensus Tata Laksana Penyakit Akibat Kerja, Kementerian Kesehatan tahun 2019

Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Potensi Kasus PAK dari Hazard Ergonomi

Penyakit muskuloskeletal akibat pekerjaan


• Kerusakan yang disebabkan oleh paparan terus-menerus akibat gerakan
repetitif
• Dapat mempengaruhi otot, tendon, ligamen, tulang dan saraf
• Yang paling sering terjadi :
• Carpel tunnel syndrome
• Trigger finger
• Cubital tunnel syndrome (tennis elbow)
• Tendinitis
• Low back pain

5 Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Penegakan Kasus PAK Spesifik Pada Pekerjaan Tertentu

Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 tahun 2022


Tentang Pelayanan Kesehatan Penyakit Akibat Kerja Pada Lampiran 1 Konsensus PAK ;
Terdapat 22 Diagnosa Okupasi Terdapat 21 Diagnosa Okupasi
(21 PAK Spesifik pada Pekerjaan Tertentu + Covid PAK ) Daftar PAK Spesifik pada Pekerjaan Tertentu

6 Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Potensi PAK Pada Pekerjaan Dengan Hazard Ergonomi

Ilustrasi:

Seorang dokter gigi, yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan mengeluh lengan sampai jari-jari tangan kanan berasa keram, berasa
kesemutan, dari jari tangan kanan sulit digerakkan.
Ia kemudian berkonsultasi ke dokter umum di PLKK BPJS Ketenagakerjaan. Dokter umum PLKK melakukan anamnesa , diketahui dokter gigi telah praktek
selama 15 tahun , dan mengalami keluhan tersebut sejak 2 bulan terakhir ini . Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, tegak Diagnosa
klinis Carpal Tunnel Syndrome .
Dokter umum PLKK dengan panduan percepatan penegakan kasus PAK dengan pekerjaan spesifik pada Konsensus PAK, menegakkan Carpal Tunnnel
Syndrom Akibat Kerja

Pekerjaan dengan Hazard Ergonomi;


Dokter Gigi, pemain drum /musik, pekerja perakitan, pengetik, penjahit, pengeboran dll
Contoh Kasus PAK
dengan Hazard Ergonomi,
7 Langkah Penegakan Kasus PAK
Kasus HNP Cervical Akibat Kerja
Menentukan diagnosis klinis

01 Untuk menyatakan, bahwa suatu penyakit adalah akibat hubungan pekerjaan,


harus dibuat Diagnosis klinis dahulu.

1. Diagnosis Klinis : HNP setinggi Menentukan pajanan yang dialami individu tersebut dalam pekerjaan

2.
vertebra C3-4
Pajanan kerja : pajanan
ergonomi berupa angkat beban
02 Identifikasi semua pajanan yang dialami oleh pekerja tersebut. Untuk itu perlu dilakukan anamnesis
pekerjaan yang lengkap dan kalau perlu dilakukan pengamatan di tempat kerja dan mengkaji data
sekunder yang ada.

berat (manual handling),


Menentukan apakah ada hubungan pajanan dengan penyakit
gerakan repetitif, posisi kaku,
posisi tidak ergonomis selama
kerja.
03 Untuk menentukan adanya hubungan antara pajanan dan penyakit, harus
berdasarkan dari bukti yang ada.

3. Hubungan pajanan dengan


diagnosis klinik : pajanan Menentukan apakah pajanan yang dialami cukup besar
ergonomi dapat menyebabkan
HNP 04 Penentuan besarnya pajanan, dapat dilakukan secara kuantitatif dengan melihat data pengukuran
lingkungan dan masa kerja atau secara kualitatif dengan mengamati cara pekerja bekerja.

4. Besar pajanan : 29 tahun masa


kerja 8 jam sehari, 40 jam per Menentukan apakah data faktor-faktor individu yang berperan

05
minggu bekerja sebagai Welder Faktor individu apakah ada yang dapat mempercepat atau memperlambat kemungkinan
tidak pernah dirotasi kerja ke terjadi penyakit akibat hubungan kerja, misalnya kebiasan merokok,faktor genetik atau
bidang lain kebiasaan memakai alat pelindung dengan baik.
5. Tidak terdapat faktor individu
berperan yang mendukung Menentukan apakah ada faktor lain diluar pekerjaan

6.
terjadinya HNP
Tidak terdapat faktor
06 Apakah ada faktor di luar pekerjaan yang juga dapat menjadi penyebab penyakit, misalnya kanker
paru selain dapat disebabkan oleh asbes, juga dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok.

lingkungan lainnya yang


mendukung terjadinya HNP Menentukan diagnosis akibat kerja
7. Diagnosa okupasi : HNP
Cervical Akibat Kerja 07 Apabila dapat dibuktikan, bahwa paling sedikit ada satu faktor pekerjaan yang berperan
sebagai penyebab penyakit,maka penyakit tersebut dapat dikategorikan sebagai PAK.

8
Program Jaminan Kecelakaan Kerja – Pada Kasus PAK

Program JKK
Penjaminan kasus
Program JKN Penyakit Akibat Kerja

Manfaat Program JKK Pada Kasus Penyakit Akibat Kerja:


General Disease; 1. Pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis
demam, diare, dll 2. Penggantian biaya transportasi
3. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB)
4. Santunan Cacat
Bukan Kasus KK- PAK 5. Santunan Kematian
6. Biaya Pemakaman
7. Santunan berkala
8. Penggantian alat bantu (orthose) dan alat pengganti (protheses)
9. Penggantian gigi tiruan, alat bantu dengar, dan kacamata
10. Beasiswa pendidikan

Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Alur Laporan Kasus KK –PAK

10
Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions
Formulir Laporan Kasus Penyakit Akibat Kerja

1. Formulir PAK Tahap 1 2. Formulir PAK Tahap II Kondisi Akhir Kasus PAK
Formulir Formulir Formulir
LAPORAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA LAPORAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA 3a PAK 2 SURAT KETERANGAN DOKTER
3 PAK 1 TAHAP II BPJS Ketenagakerjaan 3b PAK 3
TAHAP I BPJS Ketenagakerjaan KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA BPJS Ketenagakerjaan
Segmen Kepesertaan : Penerima Upah/ PU Bukan Penerima Upah / BPU Jasa Konstruksi/ JAKON
Segmen Kepesertaan : Penerima Upah/ PU Bukan Penerima Upah / BPU Jasa Konstruksi/ JAKON Laporan Kasus Penyakit Akibat Kerja Tahap II Dengan ini saya dokter yang memeriksa peserta BPJS Ketenagakerjaan dibawah ini:
Formulir ini berfungsi juga sebagai pengajuan
Laporan Kasus Penyakit Abibat Kerja Tahap I Wajib dilaporkan dalam waktu 2 X 24 Jam Nama dokter : Dokter pemeriksa Dokter penasehat
pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja
Sejak pekerja dinyatakan sembuh, cacat, atau meninggal dunia No. telepon/Hp
Wajib dilaporkan dalam waktu 2 X 24 Jam sejak di diagnosis sebagai Penyakit Akibat kerja
1. Data Pemberi Kerja/ Wadah/ Mitra/ Pelaksana Penempatan Nama Fasilitas kesehatan :
1. Data Pemberi Kerja/ Wadah/ Mitra/ Pelaksana Penempatan Nama : ..................................................................................................................................... Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
Nama : ..................................................................................................................................... NPP/NPW/Nama Proyek : .....................................................................................................................................
1. Nama Peserta : Tn /Ny /Nn.................................................................................................
NPP / NPW / Nomor Proyek : ................................................................................................................................. Alamat : .....................................................................................................................................
No Telepon/ HP ......................................................... / ...................................................................... No. Peserta : ....................................................................................................................
Alamat : ......................................................................................................................................
Nama Kontak Personil : .....................................................................................................................................
No Telepon/ HP : (..............)....................................................../.............................................................. NIK No. Paspor (WNA/PMI) : ....................................................................................................................
2. Data Peserta
Nama Kontak Personil : ................................................................................................................................. Nama : Tn /Ny /Nn ......................................................................................................................... 2. Nama Pemberi Kerja/ Wadah/ :
No. Peserta : ..................................................................................................................................... Mitra/ Proyek Jasa Konstruksi
2. Data Peserta NIK / No. Paspor (WNA/PMI) : .....................................................................................................................................
3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy)
Nama : Tn /Ny /Nn ................................................................................................................ Jenis Pekerjaan/jabatan : .....................................................................................................................................
4. Tanggal pemeriksaan oleh dokter : .........................................(dd/mm/yyyy)
No. Peserta : .............................................................................................................................. 3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy)
NIK / No. Paspor (WNA/PMI) : ............................................................................................................................ 5. Berdasarkan anamnesa :
4. diagnosis Penyakit Akibat Kerja : .....................................................................................................
Tanggal Lahir : …............/.............../................. (dd/mm/yyyy)
5. Kelompok penyakit akibat kerja Penyakit yang disebabkan oleh pajanan faktor-faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan :
Alamat Domisili dan No. telepon : .................................................................................no telp ……......................................... penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia penyakit yang disebabkan oleh faktor ergonomi 6. Berdasarkan pemeriksaan fisik :
3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy) penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika penyakit yang disebabkan oleh faktor psikososial
penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi
4. diagnosis Penyakit Akibat Kerja : .....................................................................................................
penyakit akibat kerja berdasarkan target organ
5. Upah peserta saat tegak diagnosis klinis*: Rp. ....................................... per hari per bulan borongan** penyakit saluran pernafasan gangguan otot rangka penatalaksanaan atau tindakan medis
penyakit kulit gangguan mental dan perilaku 7. yang diberikan :
6. Status Peserta
penyakit kanker akibat kerja
Tegak diagnosis klinik : Masih bekerja Sudah tidak bekerja (non aktif kepesertaan maksimal 3 (tiga) tahun) penyakit spesifik lainnya
8. Diagnosa penyakit akibat kerja : .................................................................................................................
Tegak diagnosis Penyakit Akibat Kerja : Masih bekerja Sudah tidak bekerja (non aktif kepesertaan maksimal 3 (tiga) tahun) 5. Berdasarkan hasil pemeriksaan : Pada tanggal : ...................................(dd/mm/yyyy)
terakhir Sembuh Cacat total tetap untuk selamanya
alamat tempat bekerja : ............................................................................................................................... 9. Kelompok penyakit akibat kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pajanan faktor-faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan :
Cacat sebagian fungsi Meninggal dunia
Jabatan pekerjaan terakhir : ............................................................................................................................. Cacat sebagian anatomis Masih dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia penyakit yang disebabkan oleh faktor ergonomi
Uraian pekerjaan terakhir : ........................................................................................................................... 6. Total Pengajuan Pembiayaan penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika penyakit yang disebabkan oleh faktor psikososial
penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi
Riwayat jenis pekerjaan : (berhubungan dengan diagnosis Penyakit Akibat Kerja) Penerima manfaat Perawatan dan Santunan Prothesa dan
Gigi tiruan Transportasi STMB Nama Bank No. Rekening Nama Rekening
pembiayaan pengobatan Cacat Orthesa penyakit akibat kerja berdasarkan target organ
Pemberi Kerja penyakit saluran pernafasan gangguan otot rangka
Peserta penyakit kulit gangguan mental dan perilaku
Ahli Waris
penyakit kanker akibat kerja
7. Fasilitas kesehatan (faskes) dan dokter : Nama Faskes : ............................................................. 7. Lamanya tidak bekerja (Jumlah hari) : hari (Sesuai dengan jumlah hari perawatan dan atau surat keterangan istirahat dokter) penyakit spesifik lainnya
yang mendiagnosis Penyakit Akibat Alamat : ............................................................. 8. Data ahli waris (diisi jika peserta meninggal dunia) 10. Hasil pemeriksaan/pengobatan : sembuh tanpa cacat
Nama dokter : ............................................................. Nama Ahli Waris : .....................................................................................................................................
NIK / No. Paspor (WNA) : ..................................................................................................................................... Cacat anatomis akibat kehilangan anggota badan ………………………………………………………………..
8. Keterangan lainnya jika diperlukan : Hubungan ahli waris dengan peserta : Janda/duda Anak Ayah/Ibu Kakek/Nenek Cucu
cacat fungsi pada anggota badan …………………………………………………….
Saudara Kandung Mertua Pihak yang ditunjuk dalam wasiat
dengan besarnya cacat fungsi ………………..…….. % terbilang (………………………….……………….)
No. Telepon / Hp : .....................................................................................................................................
9. persyaratan yang diperlukan : Nama Bank & No. Rekening : ......................................................................&............................................................... Memerlukan prothesa berupa ……………………………………………………...…………
Fotokopi kartu peserta untuk segmen kepesertaan Penerima Upah dan Bukan Penerima Upah Data wali anak (untuk ahli waris anak di bawah usia 18 tahun)
Fotokopi Katu Tanda Penduduk (KTP) bagi WNI/ Paspor bagi WNA a. Nama : ..................................................................................................................................... Memerlukan orthesa berupa ……………………………………………………………..
b. NIK : .....................................................................................................................................
Formulir Pendaftaran Proyek Jasa Konstruksi dan bukti pembayaran iuran terakhir (Khususuntuk Jasa Konstruksi) c. No. Telepon / HP & email : (..............)............................/...................................email : .............................................
Meninggal dunia tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy)
d. Hubungan dengan anak Peserta : .....................................................................................................................................
Surat keterangan ahli dari dokter yang memiliki kompetensi terkait penegakan kasus penyakit akibat kerja 11. Setelah sembuh peserta dapat : Biasa dengan kondisi tertentu berupa ………………………………………………...……………………….
9. Memiliki anak berusia belum mencapai usia 23 tahun / belum bekerja / belum menikah *
Dokumen pendukung : ada** tidak ada melakukan pekerjaan
Ringan dengan kondisi tertentu berupa …………………………………..…………………….
hasil pemeriksaan kesehatan awal pekerja hasil pengujian lingkungan 10. Keterangan lainnya jika perlu :

hasil pemeriksaan kesehatan berkala selama pekerja bekerja riwayat pekerjaan 12. Lamanya perawatan/pengobatan : dari tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) sd tanggal : ........................................(dd/mm/yyyy)
11. Persyaratan yang diperlukan
hasil pemeriksaan khusus penyakit yang diderita hasil pemeriksaan kesehatan pekerja di bagian tersebut surat keterangan dokter kasus penyakit akibat kerja (formulir 3b PAK 3) 13. Diberikan istirahat : dari tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) sd tanggal : ........................................(dd/mm/yyyy)
riwayat kesehatan pekerja data medis/rekam medis surat keterangan asli dari dokter yang memiliki kompetensi terkait penegakan kasus penyakit akibat kerja
14. Keterangan lainnya jika perlu :
Kuitansi asli biaya pengobatan dan perawatan
Dokumen pendukung lain apabila diperlukan
Kuitansi asli biaya pengangkutan
Dokumen pendukung lain apabila diperlukan
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan adalah benar dan bersedia
memberikan informasi perkembangan kondisi Peserta paling lama 14 (empat belas) hari kerja apabila BPJS Ketenagakerjaan meminta informasi Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
dimaksud, Apabila data yang diberikan tidak benar, saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku adalah benar. Apabila data yang diberikan tidak benar,
saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan adalah benar. Apabila data yang
Kota/kab : Keterangan : Kota/Kab : diberikan tidak benar, saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Keterangan : Tanggal : Laporan ini diperuntukkan : Tanggal :
Laporan ini diperuntukkan : - Lembar pertama : Dinas Tenaga Kerja Setempat Kota/Kab :
- Lembar pertama : BPJS Ketenagakerjaan - Lembar kedua : BPJS Ketenagakerjaan .........................................(tanda tangan dan stempel perusahaan)
Keterangan : Tanggal :
- Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama :
- Lembar kedua : Dinas Tenaga Kerja Setempat ..............................................(tanda tangan dan stempel perusahaan) Laporan ini diperuntukkan :
- Lembar keempat : Perusahaan Jabatan :
- Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama : - Lembar pertama : BPJS Ketenagakerjaan
- Lembar keempat : Perusahaan Jabatan : *) Jika kondisi meninggal dunia atau cacat total tetap - Lembar kedua : Dinas Tenaga Kerja Setempat .............................(tanda tangan dan stempel fasilitas kesehatan)
*) Upah peserta adalah upah yang diterima Peserta pada saat terjadi KK / PAK **) Jika ada dan berhak atas manfaat beasiswa, harap mengisi formulir pengajuan manfaat beasiswa - Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama :
**) upah sebulan bagi borongan = upah rata-rata 3 bulan terakhir - Lembar keempat : Perusahaan

Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Manfaat Program JKK Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
PP Nomor 82 tahun 2019

Perawatan dan Pengobatan Ruang Lingkup


Kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja,
Biaya Perawatan dan Pengobatan tanpa Batas termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari
Biaya ( Sesuai Kebutuhan Medis) rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan
pada Faskes yang bekerjasama (PLKK) atau termasuk Penyakit Akibat Kerja.
Reimbursment Meninggal Mendadak ditempat kerja : Meninggal Dunia
ditempat kerja atau serangan penyakit ditempat kerja dibawa
ke Faskes dan kurang dari 1x24 jam meninggal dunia di

Santunan Uang
Santunan Santunan Meninggal Dunia Penggantian Gigi Palsu,
Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) karena KK PAK (60%x80 Bln Upah) Alat Bantu Dengar dan
(6 bulan I = 100%) Kacamata
(6 bulan II= 100%)
(Selanjutnya 50%)

Return to Work
Program
(cacat Fungsi dan anatomi
dapat Rehab Medik dan
Biaya Transportasi Santunan Cacat Anatomis, Fungsi (sesuai Orthese/Prothese vokasi utk kembali bekerja)
Beasiswa Pendidikan
(Darat 5Jt, Laut 2Jt, Udara 10 Jt Tabel), Cacat Total Tetap 70% 80 Bln Upah) (Alat Bantu Gerak) (2 Anak, Maximal 174 Jt)
27/08/22
12
Kasus PAK yang dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan
Januari 2015 s.d Juni 2022

Jumlah Kasus PAK


Januari 2015- Juni 2022 - Peningkatan pelaporan kasus PAK setiap
tahunnya;
1200 1123
- Peningkatan Awareness Pemberi kerja dan
1000 pekerja pada kasus PAK
- ISO 45001 tahun 2018; Sistem Managemen K3
800 753 - ISO 45003 tahun 2021; Occupational Health
and Safety Management
JUMLAH KASUS PAK

600

400

200
44 71
20 11 24 17
0 BPJS Ketenagakerjaan
1 Jan - 1 Jan - 1 Jan - 1 Jan - 1 Jan - 1 Jan - 1 Jan - 1 Jan - Perlindungan Pasti Pada Pekerja
31 Des 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Juni
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

13 Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions


Lapor Segera Kasus PAK

Pemahaman Para Pihak tentang manfaat Respon Pemberi Kerja ? Respon Pekerja ?
dalam melaporkan kasus KK- PAK?  Dampak terhadap bisnis  Dampak pada hubungan kerja.

Sosialisasi Pemahaman Kasus PAK Pekerja dapat kembali


secara intens dan masif kolaborasi dari Apresiasi/ Reward terkait bekerja dan disesuaikan
BPJS Ketenagakerjaan, dengan pelaporan kasus PAK dengan pekerjaannya
berbagai stakeholders

14
Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions
Pastikan pekerja telah terdaftar dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

Terima Kasih

Balai K3 Bandung, Ergonomic- Identify Problems &Solutions

Anda mungkin juga menyukai