Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TARIAN TRDISONAL DAN PAKEAN YANG DIGUNAAKN DALAM


TARIAN

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1. NAILA UDIN
2. RAHMAWATI ABAS
3. CHAIRUNISSA ADAM
4. JASIRATUN M.K.
5. ARISDAMIYANTI MAHMUD
6. NURYANI SABTU
7. JULFA A. TUO
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segalah rahmatnya sehingga
maklah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya
Penulis sangat berharap semoga maklah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini dapat kalian pahami dengan baik
Kami menyadari bahwa ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan maklah ini
JAILOLO

1. Tarian sari dabi-dabi

Tarian ini dilakukan saat upacara khas halmahera utara yang


dilakukan sebagai tanda syukur atas hasil panen tarian tradisional dari
Desa Sasadu.Tarian ini biasanya di tampilkan oleh enam orang
dengan aksesoris lengkap
Kenapa tarian ini disebut tarian dabi-dabi?kerena Terdapat kisah unik
di balik tarian ini, Konon dulunya anak perempuan Sultan Ternate,
Haerun, pernah menangis selama tujuh hari tujuh malam.
Tangisan tersebut baru berhenti ketika ada dua orang dari Desa
Sasadu datang dan memperagakan tarian dan nyanyian untuk
menghibur sang bayi.
Sultan kemudian dikisahkan menyebut gerakan tersebut sebagai
Tarian Sara Dabi-dabi. Saat tiba, satu diantaranya langsung bernyanyi
"Ning Enang Aning Endong" sebagai musik pengiring tarian, yang
saat ini diganti dengan menggunakan gong dan tifa. Satu diantaranya
mengucap "Oroinokasidabi" atau yang artinya berikan kesini biar aku
gendong atau timang-timang yang saat ini menjadi gerakan tarian
yang seperti menimang-nimang anak
Ada juga tarian cakalele yang menjadi tarian khas tradisional di
jailolo
1. TARIAN CAKALELE

Tari Cakalele merupakan tarian perang tradisional yang berasal dari tradisi


masyarakat provinsi Maluku Utara dan ditampilkan pada upacara adat juga
untuk menyambut tamu yang datang ke daerah mereka. Tarian ini biasanya
dilakukan penari laki-laki yang dipimpin oleh seorang kapiten, tetapi tak
jarang pula ada perempuan menarikannya.
1. BUSANA PENARI

Busana yang dipakai penari laki-laki adalah kostum perang yang dirancang
secara khusus dan didominasi oleh warna kuning tua serta merah.

Biasanya penari laki-laki memakai baju perang yang dilengkapi dengan senjata
seperti parang, tombak, dan salawaku.

Untuk kapitan perang, akan dilengkapi dengan properti di bagian kepala yang
berupa hiasan mahkota berbahanbulu ayam, sedangkan penari lainnya hanya
memakai ikat kepala berwarna merah.

Sementara penari perempuan biasanya memakai pakaian adat Maluku


berwarna putih serta kain panjang yang menutup bagian bawah tubuhnya dan
dilengkapi dengan properti seperti sapu tangan lenso yang digunakan selama
tarian berlangsung.
SANANA

2. TARI LAKA BAKA

Laka Baka adalah tarian penghormatan kepada tamu dalam


masyarakat Sula di Desa Malbufa. Tarian ini mulai ditampilkan sejak
abad ke-16 Masehi pada masa pemerintahan Sultan Khairun
Jamil dan Sultan Baabullah dalam Kesultanan Ternate. Gerakan
tarinya menyerupai gerakan berjalan sambil mengantar.

Tarian Laka Baka merupakan salah satu penghormatan yang


diberikan kepada Sultan Ternate saat berkunjung ke Sula tepatnya di
kota Tua Malbufa, sejak itulah Tarian Penjemputan ini menjadi
bagian dari tradisi masyarakat Sula.

Dalam persepsi, Laka yang berarti berjalan atau pergi dan Baka yang
memiliki arti Mengantar, sehingga tarian Laka Baka memang sengaja
di buat untuk mengiringi penjemputan Sultan sekitar tahun 1500-an,
Saat itu lah sultan Chairun dan Babullah Berkuasa sebagai Kolano
kesultanan Ternate hingga saat ini

Pada tata cara penghormatan, tarian laka baka ini dapat dilihat dari
gerak konstan langkah kaki yang mengisyaratkan gerak maju atau
berjalan
BACAN

TARI TIDE-TIDE

Tari Tide Tide ini dulunya merupakan tarian pergaulan yang dimiliki


oleh masyarakat setempat. Tarian ini ditarikan oleh para pemuda dan
pemudi yang tinggal di Halmahera Utara. Tarian ini biasanya
ditampilkan pada saat pesta adat atau acara yang bersifat hiburan. Tari
Tide Tide ini biasanya ditampilkan sebagai salah satu bagian dari
suatu acara yang diadakan oleh masyarakat, sehingga tarian ini
difungsikan untuk memeriahkan pelaksanaan acara tersebut. Bagi
masyarakat setempat, tarian ini memiliki makna yaitu sebagai bahasa
pergaulan yang akrab. Selain itu, berdasarkan dari gerakan yang ada,
Tari Tide Tide ini juga bisa diartikan sebagai romantisme dan
keharmonisan para pemuda dan pemudi

Anda mungkin juga menyukai