4. Daur biogeokimia
5. Protista mirip tumbuhan disebut dengan algae dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Organisme eukariotik
Memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa dan lignin
Bereproduksi secara asaksual atau membelah diri secara biner
Fotoautotrof atau membuat makanannya sendiri
Memiliki pigmen warna untuk proses fotosintesis
Ada yang uniseluler, namun ada juga yang multiseluler
Organisme akuatik sehingga hidup dilingkungan yang berair
Tidak memiliki akar, batang, ataupun daun sehingga tidak termasuk tumbuhan
Protista mirip hewan memiliki ciri bersel satu, tidak memilik dinding sel, pada umumnya
bersifat heterotrof, sebagian kecil autotroph, hidup bebas atau sebagai parasit bagi
organisme lain, reproduksi secara seksual atau aseksual, umumnya memiliki alat gerak.
Rhizopoda (Kaki Semu), contoh Amoeba, Foraminifera, Radiolaria.
Flagellata (Bulu Cambuk), contoh: Euglena viridis, Volvox globator, Noctiluca miliaris,
Trypanosoma gambiense.
Ciliata (Rambut Getar), contoh: Paramecium caudatum, Stentor, Vorticella, Didinium,
Stylonichia.
Sporozoa (Penghasil Spora), contoh Plasmodium vivax, Plasmodium falcifarum,
Plasmodium malaria.
Protista mirip jamur adalah protista yang memiliki ciri seperti bersifat eukariotik, tidak
memiliki klorofil, dapat menghasilkan spora, dan bersifat heterotrof.
Berikut contoh protista mirip jamur
Myxomycota (Jamur Lendir)
Habitatnya di lingkungan yang lembap.. memiliki fase vegetatif berbentuk seperti
lendir. Contoh: Dictiostelium discoideum.
Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
Habitatnya di lingkungan yang lembap.
Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium).
Contoh: Dyctyostelium.
Oomycota (Jamur Air)
Sturkturnya mirip alga, namun tidak berklorofil.
Contoh: Phytophythora infestan, Phytium.
Aselomata, yaitu hewan yang belum mempunyai rongga tubuh, artinya tubuhnya padat
tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar. Pada hewan semacam ini mesoderm
membentuk struktur yang kompak sehingga selom (rongga tubuh) tidak terbentuk. Contoh
Aselomata, yaitu Platyhelminthes atau cacing pipih.
Pseudoselomata. Hewan semacam ini mempunyai rongga tubuh semu, mesodermnya
belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena mesodermnya belum terbagi
menjadi lapisan dalam dan lapisan luar. Rongga yang terbentuk berisi cairan yang
memisahkan alat pencernaan dengan dinding tubuh bagian luar. Hewan yang termasuk
Pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda (cacing gilig).
Selomata. Pada hewan semacam ini, mesoderm dipisahkan oleh rongga tubuh yang
terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Kedua lapisan tersebut
mengelilingi rongga dan menghubungkan antara dorsal dan ventral membentuk
mesenterium. Mesentrium berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Hewan Selomata
meliputi Annelida sampai Chordata.
7. Ada tiga dua macam jenis interaksi yang dilakukan oleh makhluk hidup, yaitu ekosistem
dan rantai makanan.
Interaksi antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan makhluk tak hidup
(komponen abiotik) disebut ekosistem.
Sedangkan, interaksi antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lain
disebut rantai makanan.
Kita mengenal ada tiga jenis simbiosis yang terjadi di lingkungan alam, yaitu simbiosis
mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
4. Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh
tumbuhan.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
1. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem, parenkim kayu, dan
sklerenkim kayu.
Berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah
menuju daun.
2. Jaringan Floem
Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kayu,
dan sklerenkim kayu
Berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tubuh.
Xilem dan floem membentuk suatu ikatan pembuluh pengangkut, yaitu :
1. Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem letaknya bersebelahan dalam suatu
jari-jari. Berdasarkan keberadaan kambium, ikatan pembuluh kolateral terbagi
atas :
kolateral terbuka, diantara xilem dan floem terdapat kambium.
kolateral tertutup, diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium.
2. Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
3. Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin silindris. Terdapat
dua bentuk dalam ikatan pembuluh konsentris, yaitu amfikribal (floem
mengelilingi xilem) dan amfivasal (xilem mengelilingi floem)
4. Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, namun tidak
dalam jari-jari yang sama.
Pembuluh Xilem dan Floem
5. Jaringan Gabus
Merupakan jaringan yang bertugas melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan
banyak air.
Terbentuk dari kambium gabus atau felogen. Pembentukan jaringan ke arah dalam
berupa sel hidup atau disebut dengan feloderm, sedangkan pembentukan jaringan ke
arah luar berupa sel mati atau disebut dengan felem.
Sering kesemutan
Beberapa bagian tubuh gampang mati rasa
Sejumlah bagian tubuh berdenyut atau kedutan
Sakit atau nyeri menyengat di beberapa bagian tubuh
Kerap kram otot
Kaki atau tangan terasa dingin
Rambut rontok
Kulit lebih pucat
Kulit kering atau pecah-pecah, terutama di kaki
Kuku jadi lebih rapuh
Luka susah sembuh
Disfungsi ereksi atau susah ereksi
Fungsi badan golgi ini bisa dianalogikan kayak kantor pos ya. Kenapa? Karena dia bakal
memodifikasi, mengemas, dan menyortir molekul yang ada di dalam sel. Setelah itu,
akan ditransportasikan di dalam sel maupun dikeluarkan ke luar sel. Nah, molekul yang
bakal ditransportasikan badan golgi itu, terbungkus di dalam vesikula.
Mitokondria
Mitokondria terdiri dari 2 kata, yaitu mitos yang artinya benang dan chondros yang
artinya butir. Jadi, kalo dilihat dari mikroskop bentuknya seperti benang. Tapi, kalo
diperbesar, bentuk aslinya itu seperti butiran elips. Panjangnya sekitar 2 mikrometer
dengan diameter hanya 0,5 mikrometer.
Mitokondria punya dua lapis membran yang terdiri dari membran dalam dan membran
luar. Di membran dalam ada krista dan matriks. Krista itu lipatan-lipatan ke arah dalam
yang membuat permukaan membran dalam lebih luas. Sedangkan matriks berisi cairan
yang mengandung DNA. Nah, kalo membran luar mitokondria sendiri banyak
mengandung protein dan lipid.
Fungsi mitokondria itu penting banget untuk sel karena sebagai tempat respirasi
seluler, menghasilkan energi/ATP, dan molekul pembawa energi siap pakai. Kamu juga
harus tau nih kalo matriks mitokondria itu punya DNA dan ribosomnya sendiri. Jadi dia
mandiri dalam produksi enzim untuk respirasi seluler, keren banget kan?!
Nah, kalo kamu lihat dari struktur sel secara umum, mitokondria rata-rata menyebar di
sitoplasma. Mitokondria banyak juga loh ditemukan di sel-sel yang butuh banyak ATP
buat bekerja, contohnya sel otot.
Badan Mikro
Badan mikro bentuknya bulat, memiliki membran, dan berisi kristal protein. Badan
mikro ini letaknya tersebar di sitoplasma. Ada dua macam badan mikro, yaitu
peroksisom dan glioksisom. Peroksisom ada di sel tumbuhan dan hewan. Fungsinya
menetralkan racun dan menghasilkan enzim katalase. Fyi, enzim katalase itu bakal
menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat racun menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang sifatnya netral. Sementara itu, glioksisom hanya ada di sel tumbuhan
dan fungsinya itu untuk metabolisme lemak. Jadi, nanti dari lemak akan diubah menjadi
karbohidrat.
Lisosom
Lisosom cuma punya selapis membran aja. Di bagian membran lisosom, ada jalur keluar
masuknya protein (protein transport). Nah, di bagian dalamnya, ada lapisan fosfolipid
atau lipid bilayer. Lisosom berfungsi untuk pencernaan intrasel karena mengandung
enzim hidrolitik. Nah, enzim hidrolitik ini akan menghancurkan zat asing yang masuk ke
sel. Oh iya, lisosom ini cuma ada di sel hewan. Kenapa? Alasannya karena kalau di sel
tumbuhan, fungsi lisosom bisa digantikan sama vakuola. Vakuola sel tumbuhan juga
mengandung enzim hidrolitik, mirip kayak lisosom.
Sentrosom
Sama kayak lisosom, sentrosom juga cuma ada di sel hewan ya! Sentrosom ini organel
yang di dalamnya ada dua sentriol dan berperan penting untuk pembelahan
sel. Tepatnya, sentrosom yang bakal mengatur benang-benang spindel yang dihasilkan
sentriol selama pembelahan sel. Jadi, kromosomnya bisa menempel di benang spindel
dan terbagi rata ke dua sel anakan.
Plastida
plastida berfungsi membantu proses fotosintesis dan menghasilkan pigmen warna
pada tumbuhan. Sedangkan, kalo hewan kan nggak butuh itu semua. Hehehe...
Plastida terbagi menjadi bermacam-macam jenis, loh! Ada kloroplas, kromoplas,
leukoplas, dan masih banyak lagi. Kloroplas merupakan plastida yang mengandung
klorofil dan karotenoid. Fungsinya untuk membantu fotosintesis dengan cara
memanfaatkan energi sinar matahari untuk membuat makanan.
Kalo kromoplas merupakan plastida yang mengandung pigmen, kayak pigmen warna
merah, jingga, maupun kuning. Fungsinya untuk memberi warna pada bunga.
Nah, leukoplas merupakan plastida yang nggak berwarna. Fungsinya untuk menyimpan
cadangan makanan.
Vakuola
Kita sampai di organel yang terakhir nih. Yup, namanya vakuola! Vakuola itu dibungkus
sama tonoplas. Tonoplas ini merupakan lapisan terluar atau membran luarnya vakuola.
Nah, vakuola juga lebih sering ditemukan di sel tumbuhan, sedangkan di sel hewan
jarang banget. Kalaupun ada, biasanya ukurannya kecil banget.
Vakuola di sel tumbuhan berisi getah yang mengandung makanan dan juga zat buangan
lain. Makanya, fungsi vakuola di sel tumbuhan adalah sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan, menampung proses pencernaan, dan mengatur konsentrasi air.
Selain itu, ada juga nih vakuola yang fungsinya unik. Namanya vakuola kontraktil.
Biasanya ditemukan di protozoa. Vakuola ini bisa mengembang dan mengempis.
Fungsinya untuk mengatur tekanan osmotik atau konsentrasi air dan tempat
pengeluaran cairan tubuh.