Anda di halaman 1dari 17

Disusun oleh :

Diky Febrianto ( 06/XI IPA 2 )

SMA NEGERI 1 SRENGAT


TAHUN AJARAN 2015/2016

COVER BUKU

IDENTITAS BUKU

Judul Buku
Penulis
Editor
Ilustrator
Perancang tata letak/layout
Penata letak/Lay Out
Fotografer
Perancang desain cover
Pembuat cover
Pengoreksi tata letak
Pengoreksi desain cover
Pengoreksi ketikan
Pengendali mutu
Penanggung jawab produksi
Penerbit
Tahun terbit
Jumlah halaman

: Biologi Kelas XI Semester 1


: Wigati Hati Omegawati, Teo Sukoco, Rumiyati
: Siti Nur Hidayah
: Arif Nursahid, Galih Wahyu Suseno
: Widi Nugroho H.
: Agus Suyono, C.Sutami , Jarot Raharjo, Sumartono
: Rahmat Isnaini
: Zain Mustaghfir
: Galih Wahyu Suseno
: Budi Waluyo, Rahmat Isnaini, Budi Santosa
: Budi Waluyo, Rahmat Isnaini
: Sawitri
: Wigati Hadi Omegawati
: Sriyono
: PT Intan Pariwara
: 2015
: iv + 132 halaman

DAFTAR ISI

Bab I : Struktur Sel


A. Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel.
B. Perbedaan Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.
C. Mekanisme Transpor Melalui Membran.

Bab II : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


A. Jaringan Tumbuhan.
B. Organ pada Tumbuhan.
C. Sifat Totipotensi tumbuhan.

Bab III : Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Vertebrata


A. Jaringan Hewan Vertebrata.
B. Organ dan Sistem Organ.

Bab IV : Sistem Gerak pada Manusia


A. Tulang sebagai Alat Gerak Pasif.
B. Otot sebagai Alat Gerak Aktif.

Bab V : Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan


A. Peredaran Darah pada Manusia
B. Peredaran Darah pada Hewan

RINGKASAN BUKU

BAB I : Sel
Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup, berarti di dalam sel terdapat bagianbagian yang berperan dalam melakukan aktivitas hidup sel.
A. Struktur dan fungsi bagian-bagian sel
1. Struktur Sel Prokariotik
Sel Prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti sehingga inti sel
berbatasan langsung dengan sitoplasma. Struktur Sel Prokariotik meliputi :
a) Dinding sel.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
b) Membran plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap
lingkungan di sekitarnya
c) Sitoplasma
Sitoplasma berfungsi untuk mencerna makanan secara intraseluler dan
melakukan proses metabolisme sel.
2. Struktur Sel Eukariotik
Sel Eukariotik merupakan sel yang sudah memiliki membran inti (nukleus
dibungkus membran nukleus) dan sistem endomembran. Struktur sel eukariotik
meliputi :
a) Membran plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi
protoplasma. Fungsi membran plasma yaitu untuk melindungi isi sel,
mengatur keluar masuknya berbagai zat, dan sebagai reseptor rangsang dari
luar sel.
b) Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar membran inti.
Fungsi dari sitoplasma yaitu sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel
dan tempat terjadinya reaksi metabolisme.
c) Organel-organel sel
Macam-macam organel penyusun sel meliputi :

1. Inti Sel (Nukleus)


Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan
diameter sekitar 10 m. fungsi nukleus antara lain sebagai pengatur
pembelahan sel, pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa
informasi genetik.
2. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum Endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh


membran yang berbentuk seperti jala. Fungsi RE antara lain untuk
menyintesis lemak dan kolesterol, menampung protein yang disintesis
oleh ribosom, transporasi molekul-molekul, dan menetralkan racun.
3. Ribosom
Ribosom merupakan struktur unit gabungan dari protein dan RNA.
Ribosom berfungsi dalam sintesis protein.
4. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi (badan golgi) merupakan salah satu komponen
terbesar dalam sel. Fungsinya yaitu tempat sintesis polisakarida dan
tempat pembentukan lisosom.
5. Lisosom
Lisosom merupakan kantong membran yang berisi enzim-enzim
hidrolitik. Fungsinya yaitu untuk melakukan pencernaan intrasel.
6. Badan Mikro
Badan Mikro terdiri dari glioksisom dam peroksisom. Glioksisom
berperan dalam metabolisme asam lemak. Sedangkan peroksisom
berperan dalam pengubahan lemak menjadi karbohidrat.
7. Mitokondria
Mitokondria memiliki dua jenis membran, yaitu membran luar dan
membran dalam. Fungsinya sebagai tempat terjadinya respirasi seluler.

B. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan


Secara garis besar, yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu
kalau sel hewan memiliki sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.
Sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, dan vakuola yang tidak
dimiliki oleh sel hewan.
Stuktur sel hewan dan sel tumbuhan meliputi :
Sel hewan
Sel hewan tersusun oleh membran plasma, mitokondria, retikulum
endoplasma, kompleks golgi, lisosom, ribosom, sentriol, peroksisom,
nukleus, dan flagela
Sel tumbuhan
Sel tumbuhan tersusun oleh dinding sel, membran plasma, mitokondria,
retikulum endoplasma, ribosom, peroksisom, vakuola, plastid, dan nukleus.

C. Mekanisme transpor melalui membran


Mekanisme transpor melalui membran meliputi dua macam, yaitu transpor pasif
dan transpor aktif.
1. Transpor pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan molekul atau ion tanpa
menggunakan energi sel. Contoh transpor pasif yaitu, difusi dan osmosis.
2. Transpor aktif
Transpor aktif merupakan transpor yang memerlukan energi untuk melawan
gradien konsentrasi. Contoh transpor aktif yaitu pompa natrim-kalium,
endositosis, dan eksositosis.

BAB II : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


A. Jaringan Tumbuhan
Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama
serta melaksanakan tugas tertentu. Jaringan pada tumbuhan meliputi jaringan
maristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
A. Jaringan Meristem (Embrional)
Jaringan meristem merupakan jaringan yang masih aktif membelah dan
belum mengalami diferensiasi. Jaringan meristem dibedakan berdasarkan
asalnya dan beradasarkan letaknya.
Berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya jaringan meristem dibedakan menjadi dua, yaitu
meristem primer dan meristem sekunder.
Berdasarkan letaknya
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu
meristem apikal atau meristem ujung, meristem interkalar atau meristem
antara, dan meristem lateral atau meristem samping.
B. Jaringan Permanen (Dewasa)
Jaringan permanen (dewasa) terdiri atas sel-sel yang sudah berhenti
membelah dan telah mengalami diferensiasi. Berdasarkan fungsinya jaringan
permanen (dewasa) dibedakan atas jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan
penguat, dan jaringan pengangkut.

1. Jaringan Pelindung
Jaringan Pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan
jaringan gabus. Jaringan ini berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh
luar yang merugikan.
2. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan Parenkim disebut jaringan dasar dikarenakan terletak hampir
di seluruh bagian tumbuhan. Jaringan parenkim dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu berdasarkan fungsinya dan berdasarkan bentuknya.
Berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi lima
macam, yaitu parenkim asimilasi, parenkim pengankut, parenkim
penimbun, perenkim air, dan parenkim udara.
Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibagi menjadi empat
macam, yaitu jaringan palisade, jaringan bunga karang, jaringan
lipatan, dan jaringan bintang.
3. Jaringan penguat (mekanik)
Jaringan penguat pada tumbuhan dipergunakan untuk memperkukuh
tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan
sklerenkim.
4. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut berdasarkan bentuk dan fungsinya dibedakan
menjadi dua macam, yaitu xilem dan dan floem.
Xilem
Xilem berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun.
Xilem terdiri atas unsur trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan
perenkim xilem.
Floem
Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem
tersusun atas sel tapis, sel pengiring, sel albumin, parenkim floem, dan
serabut floem.
B. Organ pada Tumbuhan
Organ tubuh merupakan kumpulan jaringan yang menjalankan suatu fungsi
khusus. Pada tumbuhan, organ pokok tumbuhan meliputi akar, batang, dan daun.
Sedangkan organ tambahan pada tumbuhan meliputi bunga, buah, dan biji.

1. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang biasanya berada di bawah tanah,
meskipun ada juga yang berada di permukaan tanah. Fungsi dari akar yaitu
untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, menyerap air, dan menyimpan
cadangan makanan.
2. Batang
Batang umumnya terletak di atas tanah dan tumbuh ke atas menuju cahaya
matahari. Batang biasanya bentuknya bulat dan mempunyai buku atau ruas.
Fungsi batang yaitu penghubung dalam proses pengangkutan air dan unsur hara
dari akar menuju ke daun dan pengangkutan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan.
3. Daun
Daun merupakan bagian tumbuhan yang mengandung klorofil paling
banyak. Struktur pada daun meliputi pelepah daun, tangkai daun, dan helaian
daun. Fungsi dari daun yaitu sebagai tempat proses fotosintesis, tempat
respirasi, dan pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
4. Bunga
Bunga merupakan modifikasi dari organ pokok tumbuhan. Fungsi dari
bunga yaitu sebagai penghasil alat perkembangbiakan.
5. Buah
Buah merupakan bakal buah yang telah mengalami fertilisasi. Buah
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.
6. Biji
Biji merupakan alat perkembangbiakan utama karena mengandung calon
tumbuhan baru. Fungsi dari biji yaitu sebagai alat perkembangbiakan bagi
tumbuhan.
C. Sifat Totipotensi Tumbuhan
Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan totipotensi. Autonom berarti dapat
mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Sedangkan totipotensi adalah kemempuan sel
tumbuhan untuk bergenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Prinsip inilah yang
menjadi dasar pelaksanaan kultur jaringan.
Kultur jaringan adalah cara perbanyakan tumbuhan secara invetro dengan cara
mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan kembali. Tujuan utama dari
kultur jaringan yaitu untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah yang besar dan
berkualitas bagus. Tahap-tahap dalam kultur jaringan meliputi :
1. Tahap persiapan dan sterilisasi eksplan.
2. Tahap inokulasi.
3. Tahap subkultur.

4. Tahap aklimatisasi.

BAB III : Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Vertebrata


A. Jaringan Hewan Vertebrata
Hewan vertebrata termasuk hewan multiseluler karena tersusun dari banyak sel.
Kemudian sel-sel tersebut akan berkumpul dan membentuk suatu jaringan dan
kemudian jaringan tersebut akan membentuk suatu organ. Jaringan yang menyusun
hewan vertebrata meliputi jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf.
1. Jaringan Epitel
Jaringan Epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat oleh zat pengikat
yang kuat sehingga hampir tidak ada ruang antar sel. Jenis-jenis jaringan epitel
dibedakan berdasarkan bentuk, jumlah lapisan sel, dan struktur dan fungsinya.

Jenis jaringan epitel berdasarkan bentuknya


Jenis jaringan epitel berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga yaitu sel
epitel yang berbentuk pipih, kubus, dan silindris.
Jenis jaringan epitel berdasarkan jumlah lapisannya
Jenis jaringan epitel berdasarkan jumlah lapisannya dibedakan menjadi
dua, yaitu epitel simpleks dan epitel kompleks.
Jenis epitel berdasarkan struktur dan fungsinya
Jenis epitel berdasarkan struktur dan fungsinya dibedakan menjadi
dua, yaitu epitel kelenjar dan epitel penutup.
2. Jaringan Pengikat
Jaringan pengikat terbentuk dari perkembangan lapisan mesoderma embrio.
Macam-macam jaringan pengikat dikelompokkan menjadi jaringan pengikat
biasa dan jaringan pengikat dengan sifat khusus.
1) Jaringan pengikat biasa
Jaringan pengikat biasa dibedakan menjadi dua yaitu jaringan pengikat
longgar dan jaringan pengikat padat.
2) Jaringan pengikat dengan sifat khusus
Jaringan pengikat khusus terdiri dari jaringan tulang rawan, jaringan
tulang keras (osteon), jaringan darah, dan jaringan limfa (getah bening).

3) Jaringan otot
Jaringan otot tesusun dari sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan
pergerakan.
4) Jaringan saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel yang disebut neuron. Setiap neuron
terdiri atas badan sel saraf, neurit atau akson, dan dendrit.

B. Organ dan Sistem Organ


Kumpulan beberapa jaringan yang saling bekerja sama untuk melaksanakan
fungsi tertentu di dalam tubuh disebut organ. Sedangkan kumpulan berbagai organ
yang bekerja sama melakukan suatu fungsi disebut sistem organ. Beberapa sistem
tubuh yang terdapat pada hewan mammalia meliputi :
1. Sistem pencernaan (Digesti)
2. Sistem pernapasan (Respirasi)
3. Sistem urinaria (Ekskreasi)
4. Sistem peredaran darah dan limfa (Transporasi dan Sirkulasi)
5. Sistem rangka
6. Sistem otot
7. Sistem kelenjar buntu (Endokrin)
8. Sistem saraf
9. Sistem perkembangbiakan (Reproduksi)
10. Sistem integumen

BAB IV : Sistem Gerak pada Manusia


Manusia dapat bergerak karena memiliki alat gerak. Alat gerak manusia terdiri atas
alat gerak pasif dan alat gerak aktif. Alat gerak pasif berupa rangka (tulang), sedangkan
alat gerak aktif berupa otot.
A. Tulang Sebagai Alat Gerak Pasif
Tulang-tulang yang sedemikian rupa dengan sistem tertentu disebut rangka.
Fungsi rangka antara lain penopang dan penunjang tubuh, memberi bentuk tubuh,
alat gerak pasif, dan tempat melekatnya otot-otot.
A. Macam-macam jenis tulang
Macam-macam jenis tulang dibedakan menjadi dua macam, yaitu
berdasarkan sifat-sifat jaringan penyusunnya dan berdasarkan bentuknya.

a) Berdasarkan sifat-sifat jaringan penyusunnya


Berdasarkan sifat-sifat jaringan penyusunnya, tulang dibedakan menjadi
dua macam, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
b) Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
tulang pendek, tulang pipih, dan tulang pipa.
B. Proses Pembentukan Tulang
Dalam perumbuhan manusia, tulang juga mengalami proses pembentukan
mengikuti pertumbuhan organ-organ tubuh yang lain. Proses pembentukan
tulang terjadi setelah tulang rawan (kartilago) yang dihasilkan dari sel-sel
mesenkim. Sel-sel tulang tersebut akan membentuk tulang mulai dari bagian
dalam hingga bagian luar.
C. Klasifikasi tulang
Tulang manusia dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Skeleton
Aksial dan Skeleton Apendikular.
1) Skeleton Aksial
Skeleton Aksial adalah tulang-tulang yang menyusun sumbu utama
tubuh manusia dari ujung kepala sampai tulang ekor. Sekeleton aksial
meliputi tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada.
2) Skeleton Apendikular
Skeleton Apendikular adalah tulang-tulang yang menyusun alat gerak
atas dan alat gerak bawah. Skeleton apendikular terdiri atas tungkai atas,
tungkai bawah, tulang bahu, dan tulang pinggul.
C. Hubungan Antar Tulang (Persendian dan Artikulasi)
Bagian dari sistem rangka yang menghubungkan antar tulang sehingga
dapat bergerak adalah persendian. Secara garis besar, persendian dibedakan
menjadi tiga, yaitu Sinartrosis (sendi mati), Amfiartrosis (sendi kaku), dan
Diartrosis (sendi gerak).
E. Gangguan pada tulang dan sendi
Gangguan pada tulang dan sendi antara lain fisura, fraktura, osteoporosis,
rakitis, lordosis, skoliosis, kifosis, terkilir, arthritis, nekrosis, dan layuh sendi.
B. Otot Sebagai Alat Gerak Aktif
Otot memiliki tiga kemampuan spesifik, yaitu kontraktibilitas, ekstensibilitas,
dan elastisitas. Oleh karena itu, otot berperan sebagai alat gerak aktif.
A. Jenis-jenis otot

Berdasarkan bentuk morfologis, sistem kerja, dan lokasinya, otot dapat


dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Otot lurik/otot rangka/otot serat lintang
2. Otot jantung atau Miokardium
3. Otot polos
B. Jenis-jenis gerak
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsang. Sehingga otot dapat
bekerja berpasangan yang akan menghasilkan gerak. Selain itu, otot dibedakan
menjadi dua macam yaitu :

1. Otot Sinergis
Otot sinergis adalah pasangan otot yang kerjanya saling menunjang.
2. Otot Antagonis
Otot Antagonis adalah pasangan otot yang melakukan gerak berlawanan
terhadap otot yang sedang melakukan kontraksi. Otot antagonis dibedakan
menjadi empat macam, yaitu Abduksi-Adduksi, Depresi-Elevasi, SupinasiPronasi, dan Ekstensi-Fleksi.
C. Mekanisme kerja otot
Secara garis besar, mekanisme kerja otot yaitu apabila terkena rangsang dari
luar otot akan memendek dan mengencang yang disebut dengan fase kontraksi.
Apabila sudah tidak terdapat rangsang, otot akan memedek dan merenggang
kembali yang disebut dengan fase relaksasi.
D. Gangguan pada otot
Gangguan pada otot antara lain Atrofi otot, Hipertrofi otot, Distrofi otot,
Hernia abdominal, Kram atau kejang, dan Tetanus.

BAB V : Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan


A. Peredaran Darah pada Manusia
Peredaran darah pada manusia merupakan sistem perederan darah tertutup dan
peredaran ganda atau rangkap. fungsi sistem peredaran darah antara lain
mengangkut zat makanan dan zat sisa hasil metabolisme, mengangkut zat-zat yang
tidak diperlukan tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh, dan sebagai antibodi dalam
tubuh.
1. Darah

Darah merupakan bagian dari tubuh yang menjadi sarana transporasi zat
makanan dalam tubuh.
A. Macam-macam Darah
Darah di dalam sitem perderan darah dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu plasma darah, sel darah (sel darah merah merah atau eritrosit dan sel
darah putih atau leukosit), dan keping darah (trombosit).

B. Golongan Darah
Secara garis besar yang menyebabkan terjadinnya penggolongan darah
yaitu perbedaan kandungan aglutinogen dan aglutinin. Macam-macam
golongan darah antara lain :
1.
2.
3.
4.

Golongan Darah A
Golongan Darah B
Golongan Darah AB
Golongan Darah O

C. Penyakit dan gangguan yang berhubungan dengan darah.


Macam-macam penyakit dan gangguan yang berhubungan dengan darah
antara lain Anemia, Leukimia, Talasemia, Sickle Cell, dan Hemofilia.
2. Jantung
Jantung merupakan organ yang sangat penting pada proses peredaran darah.
A. Struktur jantung
Jantung manusia terdiri atas empat ruang, yaitu Atrium kanan dan kiri
serta Ventrikel kanan dan kiri.
B. Fungsi bagian-bagian jantung dalam sistem peredaran darah
1) Atrium kanan dan kiri
Fungsi dari atrium kanan yaitu untuk menerima darah dari seluruh
tubuh yang telah dipompa oleh ventrikel kiri yang banyak mengandung
karbondioksida. Sedangkan Atrium kiri fungsinya yaitu memompa
darah menuju menuju paru-paru untuk dibersihkan kembali.
2) Ventrikel kanan dan kiri
Fungsi dari Ventrikel kanan yaitu menerima darah dari paru-paru
yang telah dipompa oleh atrium kiri yang kaya akan oksigen. Sedangkan
Ventrikel kiri fungsinya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
C. Penyakit dan dangguan pada jantung

Penyakit dan gangguan pada jantung antara lain Jantung koroner, Gagal
jantung, Perikarditis, Irama jantung abnormal, Heart valve disease, dan
Cardiomyopathies.
3. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem perdaran darah yang
menunjang kinerja dari darah dalam proses peredaran darah.
A. Jenis-jenis pembuluh darah
Pembuluh darah manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu arteri dan
vena.
1. Pembuluh Nadi (Arteri)
Istilah arteri biasa digunakan untuk pembuluh darah yang alirannya
meninggalkan jantung. Arteri berfungsi membawa darah keluar dari
jantung.
2. Pembuluh Balik (Vena)
Istilah vena digunakan untuk pembuluh darah yang aliran darahnya
mengalir kembali menuju jantung. Vena berfungsi membawa darah
menuju jantung.
B. Macam-macam penyakit dan gangguan pada pembuluh darah
Penyakit dan gangguan pada pembuluh darah antara lain Hipertensi,
Varises, dan Sklerosis.

B. Peredaran Darah pada Hewan


Peredaran darah juga terdapat pada hewan. Peredaran darah pada hewan
berfungsi membawa cairan ke seluruh tubuh baik itu berupa darah maupun
hemolimfa. Sistem peredaran darah pada hewan dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
1. Sistem peredaran darah terbuka
Pada sistem ini darah dan cairan lainnya tidak selalu diedarkan melalui
pembuluh darah. Akan tetapi darah juga diedarkan di dalam rongga-rongga
tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam pembuluh. Hewan yang memliki
sistem peredaran darah terbuka ini antara lain Udang, Mollusca, dan Serangga.
2. Sistem peredaran darah tertutup
Pada sistem peredaran tertutup, darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh
melalui pembuluh. Hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup ini
antara lain Cacing tanah, Ikan, Katak, Reptil, dan Aves.

KOMENTAR

Menurut penulis, isi buku sudah sesuai dengan materi biologi tingkat SMA/MA
khususnya kelas XI pada semester 1. Bahasa yang dipergunakan tidak berbelit-belit dan
kalimatnya mudah dipahami sehingga akan membuat setiap pembaca mengerti maksud
dari isi buku tersebut. Namun dengan berbagai keunggulan tersebut, masih ada kekurangan
yang terdapat dalam buku ini, yaitu kurangnya gambar ilustrasi pada setiap sub-bab.
Sehingga, untuk kedepanya pembaca dapat menikmati buku yang tidak minim gambar
ilustrasi dari setiap materi yang terdapat dalam buku ini. Dari keseluruhan isi buku, penulis
sangat mengapresiasi materi-materi yang terkandung dalam buku tersebut yang telah
menambah wawasan bagi para pembaca khususnya para pelajar tingkat SMA/MA. Sekian
dari penulis, semoga ringkasan buku ini dapat bermanfaat bagi para siswa maupun
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai