RUMAH SAKIT
UTAMA HUSADA
Pada hari ini, tanggal tahun 2018 kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : dr. HARI PITONO, MARS
Jabatan : Direktur RSUH
Alamat : Perum Taman Gading
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur PT Widhi Kasih Husada Nomor
333/SK/PT WKH/ VII/ Tahun 2018 tentang Pengangkatan Direktur RSUH atas
nama: dr. Hari Pitono, MARS. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Rumah Sakit Utama Husada (selanjutnya disebut RSUH) yang menjalankan
usaha di bidang pelayanan kesehatan masyarakat, bertempat di Jalan Manggar
No. 134 Tegalsari - Ambulu
;
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
HUBUNGAN PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA
Pasal 2
Para Pihak sepakat dan setuju bahwa hubungan hukum antara Pihak Pertama
dan Pihak Kedua merupakan hubungan kerja yang dijalin atas dasar
profesionalisme, kepercayaan dan penghormatan yang tinggi diantara Pihak
Pertama dan Pihak Kedua. Oleh karena itu, baik Pihak Pertama maupun Pihak
Kedua wajib saling menghargai, menjaga standar pelayanan yang tinggi pada
RSUH , mematuhi SOP, Tata Tertib serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Bagian Kedua
TUGAS DAN PENEMPATAN
Pasal 3
1. PIHAK PERTAMA menetapkan dan mengangkat PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban di lingkungan RSUH Sesuai
Formasi dengan jabatan sebagai :
Status : Dokter Tamu
Formasi/Jabatan : Staf Fungsional Medis Penyakit Dalam
Uraian Singkat Pekerjaan :Melaksanakan diagnosis, pengobatan,
pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan. Menyusun Prosedur Tetap (PROTAP) pelayanan medik
gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, pengaturan visite, pertemuan klinik,
presentasi kasus, kasus kematian, prosedur konsultasi, dan lain-lain.
Spesialisasi/ Kompetensi : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan latar belakang
pendidikan, keahlian/ kompetensi dan pengalaman kerja
2. Ruang Lingkup Formasi dengan jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diatas, meliputi jasa pelayanan professional dalam bidang:
a. Pelayanan medis;
Pasal 5
1. PIHAK KEDUA berkewajiban:
a. Menjalankan pekerjaan dan tugas-tugas yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA sesuai dengan Jabatan tersebut diatas, dan dapat berubah
sewaktu-waktu disesuaikan dengan prestasi kerja dan/atau kepentingan
dan kebutuhan organisasi RSUH.
b. Bertanggung jawab atas resiko yang timbul dari pelayanan medis yang
dilakukan PIHAK KEDUA.
c. PIHAK KEDUA dalam menjalankan tugasnya di RSUH bersedia dan
sanggup bertugas baik secara sendiri/mandiri maupun bekerja dalam
suatu tim yang terdiri dari beberapa orang tenaga medis yang
ditentukan oleh Pimpinan RSUH dari waktu ke waktu (baik sebagai
ketua tim, anggota tim ataupun sebagai associate doctor), atau untuk
sementara waktu menjadi Dokter Pengganti (locum tenens) dari dokter
lain selaku Dokter Utama yang sedang berhalangan menjalankan
tugasnya di RSUH atas persetujuan tertulis Dokter Utama yang
digantikannya itu dan Pimpinan RSUH,atau untuk sementara waktu
menjadi Dokter Pengganti (locum tenens) dari dokter lain selaku
Dokter tamu yang sedang berhalangan menjalankan tugasnya di
RSUH atas persetujuan tertulis Dokter tamu yang digantikannya itu
Bagian Keempat
AKSES PADA REKAMAN MEDIK (MEDICAL RECORDS)
Pasal 6
1. Pihak Kedua mempunyai akses dan berhak untuk meminjam, menerima,
membuka, membaca, mencatat keterangan pada Rekaman Medik (medical
records) serta keterangan-keterangan non-medik atas nama Pasien Rawat Inap
dan/atau Pasien Rawat Jalan yang ditanganinya di RSUH untuk kepentingan
pelayanan pasien.
2. Rekaman Medik (medical records) dan/atau Rekaman Non-Medik atas nama
Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan yang ditangani di RSUH
sepenuhnya merupakan hak milik PIHAK PERTAMA.
PENGHASILAN
Pasal 7
1. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan dan/atau membayarkan sebagaimana
PIHAK KEDUA akan menerima penghasilan dari PIHAK PERTAMA
berupa honorarium jasa pelayanan dokter di IGD, unit Rawat Jalan Poli
Penyakit Dalam, Ruang rawat inap, ruang HCU atau jasa konsultasi lainnya.
2. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan dan/atau membayarkan penghasilan
pokok dan tunjangan transportasi yang besarannya sesuai lampiran perjanjian
ini.
3. Pembayaran honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat 1 akan dilakukan
sesuai peraturan keuangan RSUH
Bagian Kesatu
WAKTU KERJA DAN ISTIRAHAT
Pasal 8
1. PIHAK KEDUA wajib menjalankan tugas dan tanggung jawab pada unit /
bagian yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 diatas
sesuai dengan jadwal kerja yang disepakati sebagaimana dalam lampiran
perjanjian ini..
2. Apabila karena sesuatu alasan yang benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan PIHAK KEDUA terpaksa berhalangan hadir bekerja
(praktek) pada jadwal yang telah ditentukan, maka Pihak Kedua wajib
mengajukan dokter spesialis pengganti pada jadwal prakteknya tersebut secara
tertulis kepada Pihak Pertama melalui Kepala Bidang Pelayanan.
BAB IV
DISIPLIN, TATA TERTIB KERJA DAN SANKSI PELANGGAR
Bagian Kesatu
DISIPLIN DAN TATA TERTIB KERJA
Pasal 9
1. PIHAK KEDUA wajib mentaati peraturan disiplin dan tata tertib kerja
yang berlaku di lingkungan RSUH
2. PIHAK KEDUA wajib mejalankan Kode Etik Kedokteran dan standar
pelayanan medik
3. PIHAK KEDUA, dilarang membawa dan/atau menggunakan alat-alat
medis dan alat-alat non medis serta menggunakan obat-obatan, bahan
farmasi, dan bahan kimia lainnya dari luar Rumah Sakit atau tempat lain
untuk digunakan dalam pemberian pelayanan profesional di Rumah Sakit
atau di tempat lain yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
Bagian Kedua
Bagian Ketiga
AKIBAT-AKIBAT PELANGGARAN
BAB V
JANGKA WAKTU
Bagian Kesatu
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Pasal 12
Perjanjian Kontrak Kerja ini berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan
terhitung sejak ditandatanganinya kontrak ini oleh PIHAK KEDUA dan
dapat dievaluasi kembali secara berkala.
Bagian Ketiga
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 14
Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya
jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau
berakhirnya hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 (dua belas) diatas, pihak yang mengakhiri hubungan kerja
diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar minimal take
home pay PIHAK KEDUA sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu
perjanjian kerja.
BAB VI
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 15
Apabila ada hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini dan/atau
jika terjadi perbedaan penafsiran atas seluruh atau sebagian dari perjanjian ini
maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk
menyelesaikan dengan dan secara musyawarah untuk mufakat.
BAB VIII
LAIN-LAIN
Pasal 18
Kontrak Perjanjian Kerja Sama ini bermaterai Rp 6.000,- dan rangkap 2 (dua)
yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.
PENUTUP
Pasal 19
Demikian perjanjian kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan tanpa paksaan dari pihak manapun yang masing-masing dibubuhi materai
secukupnya serta ditandatangani oleh para pihak yang saling beritikad baik
dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
B. Penghasilan