Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

WAKTU HENTI (DOWNTIME)

RUMAH SAKIT UTAMA HUSADA


JL. MANGGAR 134 TEGALSARI AMBULU JEMBER
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i


DAFTAR ISI …………………………………………………….… ii
SK PEMBERLAKUAN PANDUAN……………………………… iii
BAB I DEFINISI…………………………………………….… 1
BAB II RUANG LINGKUP …………….………………………… 2
BAB III KEBIJAKAN ……………………………………..……… 4
BAB IV TATA LAKSANA ………………………………………… 4
BAB V DOKUMENTASI…………………………………………. 33

ii
RUMAH SAKIT UTAMA HUSADA
Jalan Manggar 134 Tegalsari - Ambulu
Telp. (0336) 881186; 082302227892
Email: utama.husada1992@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UTAMA HUSADA
No : / UH / SK / / 2023
Tentang
PEMBERLAKUAN PANDUAN WAKTU HENTI (DOWNTIME)

Direktur Rumah Sakit Utama Husada,


Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan RS UTAMA HUSADA , maka
diperlukan panduan Penanganan Waktu
Henti ( DownTime )
b. Bahwa agar pelayanan Teknologi Informasi di
RS UTAMA HUSADA dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur RS
UTAMA HUSADA sebagai landasan bagi
penyelenggaraan tersebut;
c. Bahwa perlu disusun panduan tentang waktu henti
(DownTime);
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a, b, dan c perlu ditetapkan melalui
Keputusan Direktur Rumah Sakit Utama Husada.
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi;
2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 82 tahun 2013 tentang

iii
Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07/Menkes/1128/2022 tentang Standar
Akreditasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


UTAMA HUSADA TENTANG PEMBERLAKUAN
PANDUAN WAKTU HENTI (DOWNTIME)
KESATU : Panduan Penanganan Waktu Henti di RS
UTAMA HUSADA Siloam Sonder  yang
dimaksud dalam keputusan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila
dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ambulu
Pada Tanggal : ..................... 2023
DIREKTUR RS. UTAMA HUSADA

dr. STELLA STEPHANIE GUNAWAN PUTRI

iv
BAB I
DEFINISI

1.1 Definisi
Sistem data adalah bagian yang penting dalam memberikan
perawatan / pelayanan pasien yang aman dan bermutu tinggi. Interupsi dan
kegagalan sistem data adalah kejadian yang tidak bisa dihindari. Interupsi
ini sering disebut sebagai waktu henti (down time), baik yang terencana
maupun tidak terencana. Waktu henti, baik  yang direncanakan atau
tidak direncanakan, dapat memengaruhi seluruh sistem atau hanya
memengaruhi satu aplikasi saja. Komunikasi adalah elemen penting dari
strategi kesinambungan pelayanan selama waktu henti.
Pemberitahuan tentang waktu henti yang direncanakan
memungkinkan dilakukannya persiapan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa operasional dapat berlanjut dengan cara yang
aman dan efektif. Rumah sakit memiliki suatu perencanaan untuk
mengatasi waktu henti (down time), baik yang terencana maupun tidak
terencana dengan melatih staf tentang prosedur alternatif, menguji
program pengelolaan gawat darurat yang dimiliki rumah sakit, Sebagai
salah satu institusi yang memberikan pelayanan publik, RS Utama
Husada merasa penanganan waktu henti perlu di lakukan untuk system
yang lebih baik sehingga dapat terjalannya system yang baik dan
mempermudah setiap unit atau bagian dalam melakukan pelayanan
kepada pasien atau keluarga.
Dalam melakukan proses penanganan waktu henti di RS Utama
Husada di lakukan dengan cara mencari sebab kerusakan terlebih
dahulu kemudian di lanjutkan dengan perbaikan sebab kerusakan.

1.2 Maksud dan Tujuan

A. Maksud
Panduan penanganan waktu henti di RS Utama Husada

1
dimaksudkan sebagai interupsi dan kegagalan sistem data
sehingga terjadi waktu henti yang tidak bisa di hindari baik
terencana maupun tidak terencana maka di susun panduan
penanganan waktu henti sebagai acuan ketika terjadi waktu
henti.
B. Tujuan

Panduan ini disusun bertujuan sebagai acuan dilakukannya


persiapan yang di perlukan untuk memastikan bahwa operasional
dapat berlanjut dengan aman dan efektif serta untuk meningkatkan
pelayanan di RS Utama Husada. 

2
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup panduan waktu henti meliputi (down time)
terencana dan tidak terencana dengan unit terkait Server,
Admin, Nurse Stasion, Farmasi, Laboratorium, Radiologi dan
Rekam Medis.

3
BAB III
KEBIJAKAN

4
BAB IV
TATA LAKSANA

1. Waktu Henti (Down Time) terdapat 2 macam yakni waktu henti


terencana dan waktu henti tidak terencana. Adapun pengertiannya
sebagai berikut :
a. Waktu Henti (Down Time) Terencana adalah ketika akan terjadi
perbaikan atau pemeliharaan pada SIM-RS yang menyebabkan
terjadi waktu henti di suatu unit atau bagian tetapi sudah
ada pemberitahuan terlebih dahulu bahwa akan terjadi waktu henti
sehingga diketahui oleh unit atau bagian yang menggunakan.
Penyelesaian jika terjadi waktu henti (Down Time) Terencana
yakni :
1) Jika estimasi waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan lebih
dari 20 menit maka bagi area pelayanan pasien langsung
(Pendaftaran Pasien Rawat Jalan) dapat dilakukan pelayanan
secara manual.
2) Jika estimasi waktu dibutuhkan waktu kurang dari 10 menit
tidak dilakukan pencatatan secara manual, hanya menunggu
penyelesaian maintenance atau perbaikan. Petugas IT
melakukan Maintenance atau Perbaikan yang sudah
direncanakan terhadap server ataupun jaringan internet atau
lokal.
3) Petugas IT memberikan informasi kepada pihak terkait
(Pendaftaran Pasien Rawat Jalan) bahwa sistem kembali
normal.
4) Dilakukan pengentrian kembali data pasien yang tertunda
saat Down Time yang melebihi waktu 20 menit.

5) Petugas IT melakukan evaluasi setelah terjadinya Down


Time  untuk persiapan dan perbaikan apabila  Down
Time terjadi.

5
b. Waktu Henti Tidak Terencana adalah ketika terjadi waktu henti
yang di luar  waktu terencana seperti terjadinya pemadaman
listrik dan eror pada SIM-RS. Adapun penyelesaiannya waktu
henti tidak terencana yakni :

1) Petugas IT memberikan informasi ke bagian yang


terkait terjadinya down time.

2) Petugas IT melakukan pengecekan terhadap server


ataupun jaringan internet atau lokal untuk mencari
penyebab masalah yang terjadi.

3) Petugas IT melakukan pengecekan terhadap server


ataupun jaringan internet atau lokal untuk mencari
penyebab masalah yang terjadi.
4) Petugas IT menginformasikan ke bagian terkait estimasi
waktu perbaikan.

5) Jika estimasi waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan


lebih dari 20 menit maka bagi area pelayanan pasien
langsung (Pendaftaran Pasien Rawat Jalan) dapat
dilakukan pelayanan secara manual.
6) Petugas IT menjalankan maintenance server dan
jaringan lokal yang terhubung ke server  sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan.
7) Setelah selesai, petugas IT menginformasikan kepada
unit terkait bahwa sistem sudah bisa digunakan
Kembali.

8) Dilakukan pengentrian kembali data pasien yang


tertunda saat Down Time yang melebihi waktu 20
menit.
9) Petugas IT melakukan evaluasi setelah terjadinya
Down Time  untuk persiapan dan perbaikan
apabila Down Time terjadi.

2. Penyebab waktu h enti (DownTime)


a. Putus Jaringan (network disconnect )
Ada saat ketika server secara fisik terputus dari jaringan. Jika hal itu
terjadi, server  tidak bisa dijangkau oleh sistem di jaringan.

6
Kemudian, waktu h enti (DownTime).

b. Traffic yang terlalu tinggi

Biasanya, server memiliki batas traffic masing-masing, jika traffic


yang masuk terlalu tinggi,  server tidak bisa menanganinya, hal
ini bisa teratasi jika traffic sudah berkurang.
c. Kerusakan Hardware
Jika ada perangkat hardware  penting yang rusak,  server  bisa
berhenti berfungsi. hardware yang dimaksud bisa berupa HDD
atau SSD
d. Kerusakan Software
Tak hanya hardware,  kerusakan  software  juga bisa menjadi
penyebab downtime. Biasanya , software yang memengaruhi
downtime adalah layanan http/https yang tidak berfungsi.
e. Pemadaman Listrik
Hal ini sering terjadi di Indonesia. Kerika ada pemadaman
listrik dan penyedia layanan tidak memiliki daya cadangan
(seperti generator dan UPS), maka server akan ikut offline.

f. Serangan Hacker 
Tidak dapat dipungkiri, serangan hacker bisa hadir kapan saja. Jika
mereka berhasil mengendalikan server,  bisa saja terjadi
downtime. Sebab, mereka mencegah adanya akses
ke server tersebut.

g. Proses restart software


Ada kalanya penyedia layanan harus me-restart software, seperti Apache
di server website. Biasanya, proses tersebut membutuhkan waktu
beberapa detik hingga beberapa menit. Meski sebentar, ini adalah
salah satu penyebab downtime. Jika proses restart berakhir, server pun
bisa berfungsi normal kembali.

3. Cara penanganan penggantian server sementara


Pada kasus jika server database down atau data crash maka database yang
crash bisa di alih fungsikan oleh server backup sementara, hal ini yang
disebut sebagai manual take over.

7
BAB V
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai