Anda di halaman 1dari 3

Tugas: Professional & Academic Writing

A. Ringkasan Jurnal:

Paragraf 1: (200 kata)

- Latar belakang
- Metodologi

Hasil

Berdasarkan karakteristik responden, disebutkan bahwa 52.3% responden penelitian berjenis


kelamin laki laki, 47.7% perempuan. Sebanyak 9 % melaporkan pernah mengalami cyberbullying, dan
sebanyak 17.6 % mengalami bullying di sekolah. Menjadi korban bullying sekolah dan perilaku tidak
sehat berbeda secara signifikan antara responden yang memiliki pengalaman Cyberbullying dengan
dan mereka yang tidak memiliki pengalaman cyberbullying (P <0,05). Analisa terhadap hubungan
antara Cyberbullying, perilaku melukai diri sendiri, dan perilaku bunuh diri (ide bunuh diri,
perencanaan bunuh diri, dan upaya bunuh diri) menunjukkan bahwa secara signifikan Cyberbullying
berhubungan dengan perilaku menyakiti diri sendiri (P <0,05) . Tingkat ide bunuh diri dan upaya
bunuh diri secara signifikan lebih tinggi di antara remaja yang merasakan tekanan akademik tinggi
dibandingkan dengan mereka yang tidak atau sedikit merasakan tekanan akademis. Riwayat perilaku
melukai diri sendiri memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku bunuh diri (P<0.05).
Perilaku melukai diri sendiri dan bunuh diri menunjukkan hubungan yang signifikan dengan sikap
orang tua, termasuk penerimaan dan perhatian (P <0,05). Dalam model regresi logistik multivariabel
(P <0,05) sikap penerimaan orang tua memiliki hubungan positif yang signifikan untuk mengurangi
perilaku menyakiti diri sendiri dan bunuh diri. Remaja dengan penerimaan orang tua yang baik
memiliki kemungkinan 0,52 kali lebih kecil untuk terlibat dalam perilaku menyakiti diri sendiri, 0,35
kali lebih kecil untuk terlibat dalam ide bunuh diri, dan 0,33 kali lebih kecil untuk melakukan
perencanaan bunuh diri. Walaupun begitu, dalam model interaksi, remaja yang pernah mengalami
cyberbullying dan perhatian orang tua yang lebih dirasakan adalah 0,37 kali kecil kemungkinannya
untuk terlibat dalam ide bunuh diri dan 0,23 kali lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam
perencanaan bunuh diri dibandingkan mereka yang tidak memiliki pengalaman cyberbullying dan
kurang merasakan perhatian orang tua.

B. Pembahasan:

Hasil peneitian yang dilakukan di Vietnam ini menunjukkan bahwa pengalaman mengalami
Cyberbullying memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku melukai diri sendiri, tapi tidak
ditemukan adanya hubungan yang signifikan dengan perilaku bunuh diri. Baik Tradisional bullying
maupun cyberbullying telah terbukti memiliki dampak negatif pada perkembangan remaja dimana
korban ataupun pelaku bullying memiliki kecenderungan memiliki keinginan untuk bunuh diri atau
melakukan percobaan bunuh diri dibandingkan dengan yg tidak terlibat dengan perilaku bullying
(Hinduja et al, 2010). Penerimaan dan perhatian orang tua memiliki hubungan signifikan yang baik
dalam menurunkan tingkat perilaku melukai diri sendiri dan perilaku bunuh diri (ide bunuh diri,
perencanaan bunuh diri, dan upaya bunuh diri) dukungan orang tua berperan peran penting dalam
penyesuaian terhadap fungsi sosial dan mengembangkan kesehatan mental. Oleh karena itu, ketika
mengembangkan intervensi untuk mengatasi masalah mental akibat Cyberbullying sangat penting
untuk menambahkan intervensi yang berhubungan dengan keluarga.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi keinginan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri pada
remaja diantaranya:

1. Jenis kelamin, dari hasil penelitian ditemukan kejadian cyber bullying lebih banyak pada
perempuan (10.4%) dibandingkan laki laki (7.7%) 1, hal ini juga di dukung penelitian jurnal 2 di US,
cyberbullying lebih banyak ditemukan pada perempuan (9.8%) dibandingkan laki laki (8.1%).2

2. Factor yang paling berpengaruh terkait isu cyberbullying yang memicu self harm dan sucidal
behaviour adalah factor keluarga (9,2%) dan diikuti factor lama penggunaan internet per hari.
Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan korelasi yang signifikan antara perilaku orang tua dalam
mengurangi resiko munculnya keingingan menyakiti diri sendiri dan percobaan bunuh diri pada
remaja yang mengalami cyberbullying 1. Namun pada penelitian lainnya, ditemukan bahwa
kecanduan internet secara signifikan berpengaruh terhadapa kejadian cyberbullying (71.6%). terkait
dengan prilaku social, gangguan depresi dan konsekuensi kesehatan yang merugikan lainnya yang
memperburuk kondisi korban cyberbullying 3. Penggunaan internet lebih dari 2 jam dapat
merugikan dan dapat menyebabkan kecanduan jika tidak dipantau. Kecanduan internet memiliki
hubungan dua arah dengan cyberbullying dan perilaku berisiko seperti mengobrol dengan orang
asing, memposting informasi dan gambar pribadi, dll. 3

Kritik dan evaluasi :


Dari penelitian ini, variable yang digunakan untuk kondisi keluarga tidak terlalu spesifik ( kondisi
orangtua lengkap atau broken home, kedua orang tua bekerja atau tidak) serta populasi penelitian
masih dalam ruang lingkup terbatas ( populasi anak yang tidak sekolah atau sekolash swasta tidak
bisa digeneralisasi) dengan metode wawancara tatap muka menggunakan kuisioner terstruktur
hanya pada 1 waktu menjadi salah satu keterbatasan dalam penelitian ini , karena perilaku bunuh
diri dan melukai diri sendiri sulit ditentukan berdasarkan hanya pada wawancara. Oleh karena itu,
penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan karakteristik lain dari melukai diri sendiri dan
perilaku bunuh diri (misalnya frekuensi kejadian atau kondisi saat ini).
Kesimpulan:

Penelitian ini memberikan gambaran mengenai hubungan antara Cyberbullying dengan perilaku
menyakiti diri sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan dampak penting dari sikap orang tua pada
kesehatan mental di kalangan remaja muda. Pencegahan bullying harus dimulai pada anak usia dini,
tindakan pencegahan harus diidentifikasi sejalan dengan kehadiran anak anak dalam dunia online,
dan intervensi yang dilakukan melibatkan peran orang tua dan keluarga.

Daftar Pustaka

1. Thuy Linh Nguyen Hoang, Nakamura Keiko, Seino Kaoruko, Vo Van Thang. Relationships among
cyberbullying, parental attitudes, self-harm and suicidal behavior among adolescents: results from a
school-based survey in Vietnam Hoang Thuy. BMC Public Health. 2020;20(476):1-9.

2. Shay Arnon MA, Klomek Anat Brunstein PhD, Visoki Elina MSc, Moore Tyler M PhD, Argabright T
Stirling MSc, DiDomenico Grace E BSc, Benton Tami D MD, Barzilay Ran MD PhD. Association of

1
Cyberbullying Experiences and Perpetration With Suicidality in Early Adolescence. JAMA Network
Open. 2022;5(6):1-14.

3. Perwitasari Dinar Rizqi, Wuryaningsih Emi Wuri. Why did you do that to me? a systematic review
of cyberbullying impact on mental health and suicide among adolescents. NurseLine Journal.
2022;7(1):1-13.

Anda mungkin juga menyukai