Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan 15

EMOSI

 Seandainya ada ilmuwan yang mengganti otak dengan komputer, apakah


yang salah dengan tindakan itu?
 Ketiadaan emosi menjadi tanda pertama bahwa tindakan di atas adalah
salah. Emosi ditandai oleh physiological arousal dan perubahan ekspresi
wajah, gestures, postur, dan perasaan subjektif.
 Emosi berasal dari bahasa Latin yang artinya “to move.”

Pertama, saat mengalami emosi, akan terjadi physically aroused. Gejolak pada
tubuh ini menjadi sebab mengapa seseorang dikatakan “moved” akibat permainan,
kedukaan, atau kebaikan.

Kedua, manusia seringkali dimotivasi atau tergerak untuk melakukan tindakan


akibat emosi marah, takut, atau gembira. Seseorang merasa bahagia jika meraih
keberhasilan dan sedih saat mengalami kegagalan (Kalat & Shiota, 2007).

 Emosi memiliki kaitan dengan banyak perilaku adaptif dasar, seperti


menyerang, melarikan diri, mencari zona nyaman, menolong orang lain.
 Setiap perilaku, dapat membantu seseorang untuk survive dan beradaptasi
dengan keadaan yang berubah (Plutchik, 2003).
 Tetapi tidak dapat dimungkiri bahwa emosi juga memiliki dampak negatif.
Misal, ‘demam panggung’ akan mengganggu performances. Kebencian,
marah, kecewa, dan takut akan mengganggu perilaku dan hubungan baik.

Jantung berdebar-debar, telapak tangan berkeringat, perut melilit, dan reaksi-


reaksi tubuh lainnya adalah unsur utama dari takut, marah, senang, dan emosi-
emosi lainnya.
Physiological changes dapat terjadi dalam bentuk: jantung berdebar lebih
kencang, tekanan darah meningkat, nafas tersengal, dan gejala-gejala tubuh
lainnya. Sebagian besar perubahan fisiologis disebabkan oleh kegiatan sistem
saraf simpatetik dan hormon adrenalin yang diedarkan pembuluh darah ke
seluruh tubuh.

 Emotional expressions, atau isyarat yang tampak tentang perasaan


individu, merupakan unsur emosi yang lain.
 Misal, saat merasa sangat takut, tangan gemetar, wajah berkerut, tubuh
menjadi tegang dan defensive, serta nada suara berubah. Secara umum,
ekspresi ini bercerita kepada orang lain tentang emosi yang dialami
(Hortman, 2003).
 Emotional feelings (pengalaman emosi pribadi) merupakan unsur emosi
terakhir yang amat dikenal.

Robert Plutchik (2003) Menemukenali 8 emosi primer, yaitu takut, kaget, sedih,
jijik, marah, antisipasi, gembira, dan percaya (penerimaan).
® Mood adalah jenis emosi yang lebih ringan, yaitu keadaan emosional
dengan intensitas rendah yang akan berakhir dalam beberapa jam atau
beberapa hari.
® Moods memengaruhi perilaku sehari-hari, yang dapat mendorong
seseorang bersiap-siap bertindak dengan cara tertentu.

® Misal, saat teman sekerja sedang ‘mudah tersinggung’ maka ia akan


bereaksi marah terhadap apapun yang dikatakan kepadanya. Saat memiliki
happy mood, orang akan mudah tertawa dan tersenyum.

® Rasa Bahagia dan positive moods cenderung membuat seseorang


adaptable.

® Misal, saat memiliki good mood, seseorang akan mengambil keputusan


yang baik dan bersikap membantu, kreatif, damai, dan efisien (Compton,
2005).

OTAK DAN EMOSI


 Emosi dapat positif atau negatif. Biasanya orang berpikir bahwa emosi
positif dan emosi negatif saling berkaitan. Mungkinkah seseorang
merasakan emosi positif and emosi negatif secara bersamaan?
 Di otak, emosi positif terutama diproses di hemisphere kiri. Sebaliknya,
emosi negatif diproses di hemisphere kanan. Kenyataan bahwa emosi
positif dan emosi negatif didasari oleh area otak yang berbeda, ini
membantu menjelaskan bahwa seseorang dapat merasa sedih dan gembira
pada satu saat berbarengan (Canli et al., 1998).

EKSPRESI WAJAH
 Apakah setiap orang memiliki ekspresi wajah yang sama?
 Ekspresi wajah takut, marah, jijik, sedih, kaget, dan bahagia (gembira)
dapat dikenali secara sama oleh semua orang di seluruh dunia.
 Beberapa ekspresi wajah dibentuk melalui belajar dan ada yang hanya
dapat dijumpai pada budaya tertentu. Pada orang Tionghoa, misalnya,
menjulurkan lidah pertanda terkejut, bukan tidak hormat atau menggoda.
Jika seseorang berasal dari budaya lain, bisa jadi keliru memahami
ekspresi ini.

TEORI – TEORI EMOSI


AGRESI: ASPEK – ASPEK EMOSIONAL DAN MOTIVASIONAL
 Mengapa manusia agresif? Agresi merupakan fenomena kompleks yang di
dalamnya memiliki dua aspek, motivasional dan emosi.
 Ada empat teori yang mengkaji agresi, yaitu:
1. Teori Instink dari Freud
2. Teori Frustration-Aggression
3. Teori Social Learning
4. Teori Kognitif tentang agresi

TEORI INSTINK DARI FREUD: THE RELEASE OF AGGRESSIVE


ENERGY
 Semua organisme memiliki potensi instink agresi.
 Instink itu akan menciptakan dorongan untuk melakukan tindakan agresi
yang harus dipuaskan. Dengan perkataan lain, instink itu mengakibatkan
tekanan sehingga harus disalurkan.
 Poin dari Freud adalah agresi bersifat instinktual. Proses untuk
menyalurkan energi instinktual disebut katarsis.

TEORI FRUSTRATION – AGGRESSION (FRUSTRASI – AGRESI)


 Agresi merupakan potensi bawaan sebagai reaksi atas frustrasi (bukan
instink). Tokoh nya: Dollard and Miller (1939), Berkowitz (1993).
 Agresi merupakan reaksi alamiah terhadap (rasa) frustrasi atas motif-motif
penting. Misalnya: seorang anak merebut mainan temannya mungkin akan
menerima pukulan dari anak yang mainannya direbut.
 Kini, teori frustrasi-agresi diperluas dengan mencakup aversive event.
Segala yang menyakitkan, akan meningkatkan peluang agresi.

TEORI SOCIAL LEARNING


 Bagi Freud, setiap orang memiliki kebutuhan untuk agresi agar lega.
 Menurut hipotesis frustrasi-agresi, orang akan agresi sebagai respon
terhadap frustrasi atau kejadian yang menyakitkan.
 Sebaliknya, menurut Albert Bandura orang akan agresif bila belajar
bahwa agresi memberikan keuntungan/ manfaat.
 Teori ini tidak menyangkal bahwa frustrasi akan menyebabkan marah dan
agresi, akan tetapi orang akan bertindak agresif sebagai reaksi atas
frustrasi hanya bila ia belajar melakukan itu.

TEORI KOGNITIF AGRESI


 Teori kognitif tentang agresi kini berkembang untuk menjelaskan
kekerasan, bom bunuh diri, dan peperangan. Menurut teori kognitif,
keyakinan kognitif dengan kuat akan memengaruhi kemungkinan
seseorang akan melakukan kekerasan, atau peperangan .
 Ada enam keyakinan yang membantu mengembangkan kekerasan dan
peperangan:
1. Kerentanan
2. Ketidakpercayaan
3. Hukuman dari Tuhan
4. Korban ketidakadilan
5. Helplessness
6. Superioritas

FRUSTRASI DAN KONFLIK


o Disaat seseorang tidak dapat mememuhi/ memuaskan motifnya, akan
menghasilkan frustrasi.
o Konfik sangat berdekatan dengan konsep frustrasi. Konflik akan terjadi
jika dua atau lebih motif tidak dapat dipenuhi/ dipuaskan karena dihalangi
oleh motif lainnya. Misalnya, telah berencana mengisi libur di akhir pekan
dengan kegiatan menyenangkan ternyata ada tugas dari dosen yang akan
mengancam realisasi rencana.
EMPAT JENIS KONFLIK:
 Approach-approach conflict
Contoh: Pilih tidur atau makan malam?

 Avoidance-avoidance conflict
Contoh: Sakit gigi versus takut berobat ke doker gigi.

 Approach-avoidance conflict
Contoh: Pilih bidang pekerjaan tetapi gajinya kecil atau gaji besar tetapi
bidangnya tidak disukai?

 Multiple approach-avoidance conflict


Contoh: Beberapa hal disukai versus beberapa hal tidak disukai

Anda mungkin juga menyukai