Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Ihwannor Ramadhani

Kelas : XI IPS 1

1. Unsur Instrinsik:
 Tema : Jangan pernah merasa gagal
 Alur : Aku adalah Leona, seseorang yang selalu merasa gagal dalam hal
apapun.aku selalu menatap diriku di cermin dan selalu berkata “ aku tidak bisa
melakukannya”. Hari itu adalah Lomba art antar kota,aku sangat bertantangan
untuk mengikutinya, menyiapkan segalanya selama satu bulan.Tetapi tepat di H-
1 lomba tersebut lagi dan lagi aku gagal mengikutinya karena mamaku marah
dikarenakan aku lalai dalam perkerjaan rumah dan sebagi gantinya mama tidak
memperbolehkanku untuk mengikuti lomba art tersebut.Hal itu sangat membuat
aku sedih dan sangat terpukul,seperti naik keatas gedung yang paling tinggi lalu
jatuh. Aku berteriak sangat kencang dalam kamarku “ kenapa sih gue gagal lagi?
kenapa?selalu begini selalu di atur…” dan hal itu membuat aku semakin
sedih,aku merasa ada seseorang yang memperhatikan keadaan diriku. Aku
memutar badan ku kebelakang ternyata benar bahwa Rangga,sahabatku lah
yang ada dibelakang lalu memperhatikanku “ Na udah teriaknya?udah
ngomongnya? Kenapa pesimis banget?kenapa lo gak coba lagi di next lomba?
Dan ini cuman awal na….. Lalu aku hanya menatap Rangga lalu menangis dan aku
berkata “ Gak mungkin ini awal ga….ini udah kesekian kalinya gue gagal “.
Rangga hanya tersenyum menatapku dan memberikan tissue untuk mengusap
airmataku “ sekarang lo hapus airmata lo. Gue mau ajak lo ke suatu tempat,lo
mesti ikut….”, “ ga….gue males ah capek gue”.Rangga mengelengkan kepalanya
lalu berusaha membawaku untuk pergi ke suatu tempat, hanya Rangga yang bisa
membuatku kembali tersenyum.Hingga di sutu tempat dimana orang
berkebutuhan khusus berada untuk mengembangkan bakat,membuatku menjadi
terpana dan terkagum melihatnya, Rangga pun menatapku hingga tersenyum “
gimana na tempatnya ? suka?. Hal itu membuatku bertanya ‘ berarti masih
banyak orang yang kekurangan punya bakat tapi mereka masih mau nyoba lagi
….”. Rangga tersenyum “ iya na…..gimana sekarang lo masih mau nyerah? Terus
nangis? Teriek-teriak sambal marah karena gagal?”. Aku pun tertawa “ enggak
kok ga….Gue mau belajar buat coba dan coba lagi,makasih ya udah bikin gue jad
up lagi ….” Kembali ke runitas lagi aku tidak ingin hal seperti ini buat aku jadi
menyerah karena aku ingin mencoba lagi.
 Latar :
‘Aku berteriak sangat kencang dalam kamarku”, “ aku sangat tertantang untuk
mengikutinya, menyiapkan segalanya selama satu bulan tetapi aku gagal
mengikutinya karena mama marah dikarenakan aku lalai mengerjakan perkerjaan
rumah”.
 Penokohan :
- Leona : seseorang yang selalu merasa gagal dalam hal apapun.
- Mama
- Rangga : sahabat yang selalu membantu Leona
 Sudut pandang :
Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang adalah sudut pandang tokoh utama.
2. Unsur Ekstrinsik :
 Bahasa : gaya Bahasa yang digunakan adalag pengunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar.Namun dalam beberapa dialog antar tokoh mengunakan Bahasa gaul ,
seperti dalam pengunaan gue ( aku ), Lo ( kamu).
 Latar belakang pengarang :
“ kembali ke rutinitas lagi aku tidak ingin hal seperti ini buat aku jadi menyerah
karena aku ingin mencoba lagi”.
3. Struktur Cerpen :
a. Pengenalan situasi cerita ( Exposition)
Aku adalah Leona, seseorang yang selalu merasa gagal dalam hal apapun.aku
selalu menatap diriku di cermin dan selalu berkata “ aku tidak bisa
melakukannya”. Hari itu adalah Lomba art antar kota,aku sangat
bertantangan untuk mengikutinya, menyiapkan segalanya selama satu bulan.
b. Pengungkapan cerita
Tetapi tepat di H-1 lomba tersebut lagi dan lagi aku gagal mengikutinya
karena mamaku marah dikarenakan aku lalai dalam perkerjaan rumah dan
sebagi gantinya mama tidak memperbolehkanku untuk mengikuti lomba art
tersebut.
c. Puncak Konflik
Hal itu sangat membuat aku sedih dan sangat terpukul,seperti naik keatas
gedung yang paling tinggi lalu jatuh. Aku berteriak sangat kencang dalam
kamarku “ kenapa sih gue gagal lagi?kenapa?selalu begini selalu di atur…”
dan hal itu membuat aku semakin sedih,aku merasa ada seseorang yang
memperhatikan keadaan diriku. Aku memutar badan ku kebelakang ternyata
benar bahwa Rangga,sahabatku lah yang ada dibelakang lalu
memperhatikanku “ Na udah teriaknya?udah ngomongnya? Kenapa pesimis
banget?kenapa lo gak coba lagi di next lomba? Dan ini cuman awal na….. Lalu
aku hanya menatap Rangga lalu menangis dan aku berkata “ Gak mungkin ini
awal ga….ini udah kesekian kalinya gue gagal “. Rangga hanya tersenyum
menatapku dan memberikan tissue untuk mengusap airmataku “ sekarang lo
hapus airmata lo. Gue mau ajak lo ke suatu tempat,lo mesti ikut….”, “
ga….gue males ah capek gue”.
d. Penyelesaian
Rangga mengelengkan kepalanya lalu berusaha membawaku untuk pergi ke
suatu tempat, hanya Rangga yang bisa membuatku kembali tersenyum.
Hingga di sutu tempat dimana orang berkebutuhan khusus berada untuk
mengembangkan bakat,membuatku menjadi terpana dan terkagum
melihatnya, Rangga pun menatapku hingga tersenyum “ gimana na
tempatnya ? suka?. Hal itu membuatku bertanya ‘ berarti masih banyak
orang yang kekurangan punya bakat tapi mereka masih mau nyoba lagi ….”.
Rangga tersenyum “ iya na…..gimana sekarang lo masih mau nyerah? Terus
nangis? Teriek-teriak sambal marah karena gagal?”. Aku pun tertawa “
enggak kok ga….Gue mau belajar buat coba dan coba lagi,makasih ya udah
bikin gue jad up lagi ….” Kembali ke runitas lagi aku tidak ingin hal seperti ini
buat aku jadi menyerah karena aku ingin mencoba lagi.

Anda mungkin juga menyukai