Judul Modul MODUL 1 KARAKTER PROFESIONAL GURU PPKN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Cinta tanah air dan bela negara 2. Kesamaptaan dan kepemimpinan 3. Kerjasama, komunikasi, kepekaan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat, profesi dan lingkungan 4. Budaya dan karakter bangsa sebagai sumber belajar PPKN
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi 1. Cinta tanah air dan bela negara merupakan dua konsep sistematis yang yang dipelajari saling berpengaruh satu sama lain, salah satu landasan dan nilai dasar dari bela negara adalah cinta tanah air. 2. Cinta tanah air adalah mengenal dan mencintai wilayah nasionalnya sehingga selalu waspada serta siap membela tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari manapun. 3. Bela negara adalah “tekad, sikap dan tindakan warga negara” untuk ikut serta mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara”. 4. Guru yang samapta adalah guru yang mampu meminimalisir terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka seorang guru akan mampu mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun dari luar. 5. Salah satu bagian kesamaptaan yang wajib dimiliki dan dipelihara oleh guru adalah kesamaptaan jasmani. Kesamaptaan jasmani merupakan serangkaian kemampuan jasmani atau fisik yang dimiliki oleh seorang guru. 6. Kesamaptaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. 7. Kesamaptaan mental yang baik yaitu kesiapsiagaan dengan memahami kondisi mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat 8. Sasaran latihan kesamaptaan jasmani dan mental adalah dengan mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan jasmani dan mental dengan tujuan mengembangkan modal dasar kita sebagai insani yaitu modal insani. 9. Modal manusia adalah komponen yang sangat penting di dalam organisasi. Manusia dengan segala kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya akan menghasilkan kinerja yang luar biasa. Ada enam komponen dari modal manusia, yakni; (1) modal intelektual; (2) modal emosional; (3) modal sosial; (4) modal ketabahan, (5) modal moral; dan (6) modal kesehatan (Ancok,2002). Keenam komponen modal manusia ini diharapkan muncul dalam sebuah kinerja guru sebagai pelayan masyarakat yang baik. 10. Kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain dengan memberikan dorongan dan bimbingan dalam bekerjasama untuk mengejar tujuan yang telah disepakati bersama. Kepemimpinan akan berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh seorang pemimpin. 11. Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Pemimpin adalah individu yang memimpin, sementara kepemimpinan merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Agar peranan pemimpin tersebut berhasil perlu berbagai sifat antara lain yaitu: bersikap adil, memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan yang terakhir mau menghargai. 12. Kompetensi Sosial guru adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Ruang lingkup kemampuan sosial tersebut dirinci menjadi beberapa faktor, yaitu: bersikap inklusif dan bertindak obyektif, beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan masyarakat, berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan komunitas profesi sendiri maupun profesi lain, secara lisan dan tulisan dalam bentuk lain, serta berkomunikasi secara empatik dan santun dengan masyarakat. 13. Kerjasama merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia, karena dengan kerjasama manusia dapat melangsungkan kehidupannya. Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial. Kerjasama berarti bersama- sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia adalah satu proses sosial yang paling dasar. Dalam pelaksanaan kerjasama harus tercapai keuntungan bersama Pelaksanaan kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh manfaat bersama bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya (win - win). 14. Kepekaan sosial atau yang sering disebut dengan istilah empati adalah suatu kondisi dimana seseorang mampu menempatkan diri pada keadaan emosi orang lain dan seolah-olah mengalaminya sendiri. Rasa empati sangat penting dimiliki dalam kehidupan sosial karena ketika seseorang memiliki rasa empati terhadap orang lain maka ia akan mampu memahami apa yang sedang dialami oleh orang lain dan seolah-olah mengalaminya sendiri. Empati inilah yang akan mendorong untuk melakukan kepedulian sosial atau peduli terhadap orang lain. Ketika individu memiliki empati terhadap orang lain maka kepedulian sosial pun akan muncul pada diri individu tersebut. Seseorang yang bisa menempatkan diri pada posisi orang lain atau yang sedang dirasakan orang lain maka di dalam hatinya akan terbentuk Social Interest. 15. Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya. 16. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. 17. Sumber belajar PPKn merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan informasi dalam pembelajaran PPKn. Disisi lain, sumber belajar PPKn ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu peserta didik dalam belajar, sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, perangkat lunak, atau kombinasi dari beberapa bentuk tersebut yang dapat digunakan peserta didik dan guru. 18. Secara filosofis, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa Indonesia merupakan nilai sakral yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang teraktualisasi ke dalam filosofis nilai ideologi kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Sementara pendidikan memegang peranan dan kunci penting sebagai dasar dan landasan pengembangan dan pemanfaatan budaya dan karakter bangsa. Landasan pendidikan budaya dan karakter bangsa dapat dikelompokkan sebagai berikut (Supinah & Parmi; 2011: 11-16): (1) Kebudayaan nasional, (2) Pendidikan dan kebudayaan, (3) Kebudayaan dalam pendidikan, (4) Adab dan kesusilaan, (5) Nasionalisme kebangsaan; wawasan kebangsaan, wawasan kejuangan, wawasan kebudayaan, (6) Keluarga. 19. Fungsi dan tujuan pemanfaatan dan pengembangan budaya dan karakter bangsa Indonesia sebagai sumber belajar PPKn menjadi sangat beralasan mengingat kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Secara tegas dapat digambarkan bahwa pemanfaatan budaya dan karakter bangsa Indonesia sebagai sumber belajar PPKn tudak hanya bertujuan untuk menciptakan manusia Indonesia yang berbudaya dan berkarakter, namun juga berfungsi untuk melahirkan generasi Indonesia yang memiliki semangat kebangsaan dengan menjunjung tinggi kearifan lokal (local wisdom) bangsa Indonesia. 20. Berdasarkan kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, nilai-nilai pendidikan karakter memiliki tiga fungsi, yaitu (Narwanti, 2011:18): (1) Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi, (2) Fungsi perbaikan dan penguatan, (3) Fungsi penyaring. Ketiga fungsi tersebut dikembangkan dari sumber nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional yang kemudian melahirkan 18 nilai karakter dalam pendidikan Indonesia yang telah disepakati. 21. Kebudayaan dan karakter bangsa merupakan salah satu unsur fundamental dalam pengembangan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) secara utuh. Pengembangan PPKn yang baik tidak hanya berorientasi pada pengembangan intelektualitas saja, tetapi harus mampu melahirkan dan mengembangkan intelektualitas yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa Indonesia. 22. Pemanfaatan dan pengembangan budaya dan karakter bangsa sebagai sumber pembelajaran PPKn sebagai upaya memajukan pendidikan harus mempertimbangkan beberapa aspek 1. Prinsip dan Pendekatan pemanfaatan dan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Sebagai Sumber Pembelajaran PPKn (Berkelanjutan, terintegrasi dalam mata pelajaran, pengembangan nilai, pembelajaran aktif dan menyenangkan. 2. Perencanaan Pemanfaatan dan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Sebagai Sumber Belajar PPKn melalui; a) program pengembangan diri meliputi; kegiatan spontan keteladanan, pengkondisian. b) pengintegrasian dalam mata pelajaran. c) budaya sekolah. e. Pemanfaatan dan pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai sumber belajar PPKn dilakukan dalam berbagai kegiatan belajar di kelas, sekolah, dan luar sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain. Pemanfaatan dan penerapannya dapat dilakukan dengan berbagai strategi pengintegrasian dalam program-program sekolah melalui kegiatan rutin, spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Konsep pendidikan dan pembelajaran PPKn yang bersumber pada optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan budaya dan karakter bangsa diselenggarakan untuk memenuhi standar nasional pendidikan yang diperkaya dengan keunggulan komparatif dan kompetitif berdasar nilai-nilai luhur budaya agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri sehingga menjadi manusia yang unggul, cerdas, visioner, peka terhadap lingkungan dan keberagaman budaya, serta tanggap terhadap perkembangan dunia. 23. Integrasi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ke dalam mata pelajaran PPKn haruslah didasari pada standar mutu pendidikan yang meliputi: standar kompetensi lulusan; standar isi; standar proses; standar pendidik dan tenaga kependidikan; standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; standar pembiayaan; dan standar penilaian pendidikan (BNSP, 2019). 2 Daftar materi yang 1. Kesamaptaan dan kepemimpinan sulit dipahami di 2. Kerjasama dan komunikasi dalam Masyarakat, Profesi dan Lingkungan modul ini 3 Daftar materi yang 1. Budaya dan karakter bangsa sebagai sumber belajar PPKN sering mengalami 2. Pemanfaatan dan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa miskonsepsi melalui integrasi mata pelajaran PPKn
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita