Proposal Skripsi Alifna Rizqa
Proposal Skripsi Alifna Rizqa
Diajukan oleh:
NIM 1700029014
YOGYAKARTA
2021
PROPOSAL SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN GIZI dan WAKTU KERJA
TERHADAP KELUHAN CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS PADA
PEKERJA PEMBUATAN GENTENG DI DUSUN BERJO KULON
DESA SIDOLUHUR KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTA
Disusun oleh
NIM 1700029014
Tanggal:...............................
Dosen Pembimbing
NIY: 60150804
Mengetahui
Lina Handayani,S.KM.,M.Kes.,Ph.D
NIY:60030447
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan antara Asupan Gizi
dan Waktu Kerja terhadap Keluhan Cumulative Trauma Disorders pada
Pekerja Pembuatan Genteng di Dusun Berjo Kulon Desa Sidoluhur Kecamatan
Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak luput
dari kesalahan dan belum sempurna serta tidak lepas dari adanya kerjasama
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan
hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan proposal skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik pembaca sangat penulis
harapkan. Semoga proposal skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
ii
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL.........................................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................v
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Perumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................................3
E. Keaslian penelitian..........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................6
TUNJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................6
A. Telaah Pustaka................................................................................................................6
B. Landasan Teori..............................................................................................................21
C. Kerangka Konsep..........................................................................................................22
D. Hipotesis........................................................................................................................22
BAB III.....................................................................................................................................23
METODE PENELITIAN.........................................................................................................23
A. Jenis Penelitian..........................................................................................................23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................................23
C. Populasi dan Sampel..................................................................................................23
D. Instrumen dan Alat Penelitian...................................................................................24
E. Variabel dan Devinisi Operasional............................................................................24
iii
G. Rencana Jalan Penelitian...........................................................................................25
H. Analisis Data.............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................29
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kebutuhan Kalori Laki-laki........................................................................................11
Tabel 2 Penggolongan Jenis Kegiatan.....................................................................................11
Tabel 3 Standar Kebutuhan Kalori Berdasarkan Usia.............................................................12
Tabel 4 Kebutuhan Karbohidrat Laki-laki...............................................................................13
Tabel 5 Kebutuhan Karbohidrat Perempuan............................................................................13
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi,
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja menjadi sangat penting untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat, dan bebas dari
pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja (Zar, 2012).
Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
adalah alat kerja, iklim kerja, sikap kerja, beban kerja, manajemen
produktivitas dan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja (Astuti,
2017). Beberapa kasusk penyakit akibat kerja antara lain. Organisasi
Perburuhan Internasional (ILO, 2018) memperkirakan lebih dari 2,4 juta (86,3
%) kematian dikarenakan oleh penyakit akibat kerja. Pada pekerja, terdapat
sekitar 2.998.766 kasus penyakit umum dan 428.844 kasus penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan. Salah satu penyebab dari adanya penyakit akibat
kerja karena adanya peningkatan pertumbuhan industri, peningkatan industri
skala kecil sejumlah 141.894 (83,7%), industri skala sedang 14.970 (8,83%)
dan industri skala besar sejumlah 169.524 perusahaan (Wirdati et al., 2015).
Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja memiliki dampak negatif yang
sangat merugikan, karena selain menimbulkan penderitaan manusia juga
menimbulkan biaya ekonomi yang cukup signifikan. Perkiraan kerugian
tahunan yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja dan juga penyakit akibat kerja
yaitu sebesar 3,94 % dari PDB global (ILO, 2017).
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, data penyakit
akibat kerja di Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 40.694. Angka tersebut
mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Diketahui bahwa jumlah kejadian penyakit akibat kerja di Indonesia pada
tahun 2011 sebanyak 57.929, tahun 2012 sebanyak 60.322 dan tahun 2015
sebanyak 97.144 . Sedangkan kasus penyakit akibat kerja yang terjadi di
daerah Jateng dan DIY menurut data BPJS Ketenagakerjaan selama tahun
1
2
B. Perumusan Masalah
Pembuatan genteng merupakan pekerjaan dengan manual handling
yang memiliki resiko penyakit muskuloskeletal bagi pekerja, disebabkan oleh
proses kerja menggunakan kegiatan manual, serta adanya keluhan antara lain
jam kerja lebih dari 8 jam, air minum?, kebutuhan kalori tidak memenuhi
AKG, terdapat keluhan yang mengarah ke MSDs. Berdasarkan hal tersebut,
peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Apakah terdapat hubungan antara
asupan gizi dan waktu kerja terhadap keluhan cumulative trauma disorders
pada pekerja pembuatan genteng di Dusun Berjo Kulon Kabupaten Sleman
Yogyakarta?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara asupan gizi dan waktu kerja terhadap keluhan
cumulative trauma disorders pada pekerja pembuatan genteng di Dusun Berjo
Kulon Kabupaten Sleman Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan antara asupan gizi terhadap keluhan cumulative
trauma disorders pada pekerja pembuatan genteng di Dusun Berjo Kulon
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
b. Mengetahui hubungan antara waktu kerja terhadap keluhan cumulative
trauma disorders pada pekerja pembuatan genteng di Dusun Berjo Kulon
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pekerja pembuatan genteng di Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur,
Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta.
4
E. Keaslian penelitian
Penelitian yang berjudul Hubungan antara Asupan Gizi dan Waktu Kerja
terhadap Keluhan cumulative trauma disorder pada Pekerja Pembuatan
Genteng di Dusun Berjo Kulon Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian
serupa yang sudah pernah dilakukan, meliputi:
1. (Muhammad, 2016) dengan judul penelitian “Hubungan Posisi dan Masa
Kerja dengan Gangguan Sistem Muskuloskelatal pada Perawat”. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan antara posisi
dengan gangguan muskuloskelatal pada perawat di RSUD Labuang Baji
Makassar dan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan gangguan
muskuloskelatal pada perawat di RSUD Labuang Baji Makassar. Persamaan
pada penelitian ini terletak pada metode penelitian dan teknik pengumpulan
sampel yang digunakan sedangkan perbedaannya terletak pada variabel bebas,
waktu dan lokasi penelitian.
5
TUNJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Ergonomi
a. Pengertian Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata ergos yang
berarti kerja dan nomos yang berarti aturan atau kaidah. Berdasarkan kedua
kata tersebut, ergonomi diartikan sebagai suatu aturan atau kaidah yang
ditaati dalam lingkungan pekerjaan yang ditinjau baik secara anatomi,
fisiologi, psikologi, engineering, manajemen, dan desain atau perencanaan
(Kuswana, 2017).
International Ergonomic Association (IEA) mendefinisikan ergonomi
sebagai studi anatomis, fisiologi, dan psikologi dari aspek manusia ketika
bekerja di lingkungannya. Hal-hal tersebut berkaitan dengan efisiensi,
keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan pekerja baik di tempat kerja,
rumah, maupun tempat-tempat lain yang secara umum memerlukan studi
mengenai tubuh manusia, mesin atau alat kerja, dan lingkungan kerja yang
saling berhubungan dengan tujuan agar sesuai (IEA, 2010).
b. Ruang Lingkup Ergonomi
Berdasarkan sudut pandang objek kajian yang dipelajari, secara garis
besar ruang lingkup ergonomi dibagi menjadi empat, yaitu:
1) Ergonomi kognitif (Cognitif ergonomic)
Ilmu yang berkaitan dengan proses mental manusia kerja, meliputi
ingatan dalam bekerja, reaksi dalam bekerja, persepsi dalam bekerja,
beban kerja, pengambilan keputusan, human-computer interaction,
kehandalan manusia, motivasi kerja, performa kerja, dan stres kerja.
2) Ergonomi organisasi (Organizational ergonomic)
Ilmu yang berkaitan dengan sosioteknik dalam sistem kerja,
meliputi struktur organisasi kerja, kebijakan dan proses, manajemen
sumber daya manusia, komunikasi kerja, alokasi fungsi kerja, talk
analysis, teamwork, participatory approach, komunitas kerja, kultur
7
8
yang berguna bagi tubuh (Welis, 2012). Zat gizi diperoleh dari
makanan-makanan yang dikonsumsi. Setiap makanan memiliki
kandungan gizi yang berbeda-beda tergantung dari macam-macam
bahan makanannya.
Gizi kerja merupakan zat yang dibutuhkan dan harus dipenuhi oleh
tubuh tiap-tiap pekerja dan disesuaikan dengan pekerjaanya agar
kesehatan dan produktivitas kerja dapat terpenuhi dengan setinggi-
tingginya. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang sangat
dibutuhkan oleh tenaga kerja. Apabila pekerja bekerja keras tanpa
diimbangi dengan pengonsumsian makanan yang bergizi, maka pekerja
akan merasa kurang bertenaga, lemas dan produktivitas menurun
(Adrianto & Ningrum, 2010).
Asupan gizi merupakan tingkat kecukupan energi bahan makanan
yang dikonsumsi dalam 24 jam terakhir yang dilihat dari total zat gizi
dan dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Asupan gizi
berperan penting dalam proses pertumbuhan, terutama dalam
perkembangan otak. Selain itu, asupan gizi merupakan salah satu
faktor yang menentukan kebugaran jasmani. Asupan gizi digunakan
sebagai sumber energi dalam melakukan aktifitas maupun pekerjaan
(Azis & Hasanah, 2018).
b) Kebutuhan Gizi Pekerja
Pekerja harus mengkonsumsi makanan yang mempunyai nilai gizi
cukup guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
Kekurangan nilai gizi makanan yang dikonsumsi sehari-hari akan
berdampak buruk terhadap tubuh, antara lain kemampuan fisik
berkurang, daya tahan tubuh menurun, kurang bertenaga, penurunan
berat badan, badan menjadi kurus, muka pucat kurang bersemangat
dan lain sebagainya.
c) Kebutuhan gizi pekerja meliputi:
1. Kalori
Jumlah kalori yang harus dikonsumsi oleh tenaga kerja perlu
disesuaikan dengan jenis pekerjaan (kegiatan) yang dilakukan.
Sesuai dengan kebiasaan makan diatas, maka jumlah kalori yang
perlu dikonsumsi tenaga kerja adalah paling sedikit 2/5 dari
15
2. Protein
Kebutuhan protein sangat bergantung pada berat badan tenaga
kerja dan nilai biologi dari protein yang dikonsumsi. Rata-rata
diperlukan 1 gram tiap kg berat badan untuk protein sempurna atau
yang berasal dari hewan (protein hewani). Untuk protein nabati
(berasal dari tumbuh-tumbuhan) kebutuhannya menjadi 1,2 g/kg
berat badan dari berbagai jenis bahan makanan.
3. Lemak
Kebutuhan lemak sangat bergantung dari lebutuhan kalori.
Kira-kira 20-25% dari seluruh kalori berasal dari lemak, sehingga 1
gram lemak dapat meberikan 9 kalori. Untuk menentukan
kebutuhan lemak dapat digunakan rumus:
20-25% x (Total kalori yang dibutuhkan) x 1 gram
(Menkes, 2014)
4. Karbohidrat
17
kuesioner ini dapat diketahui bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat
keluhan mulai dari Tidak Sakit, Agak Sakit, Sakit dan Sangat Sakit (Dewi, 2020).
B. Landasan Teori
Asupan gizi merupakan tingkat kecukupan energi bahan makanan yang
dikonsumsi dalam 24 jam terakhir yang dilihat dari total zat gizi dan dibandingkan
dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Asupan gizi berperan penting dalam proses
pertumbuhan, terutama dalam perkembangan otak. Selain itu, asupan gizi
merupakan salah satu faktor yang menentukan kebugaran jasmani. Asupan gizi
digunakan sebagai sumber energi dalam melakukan aktifitas maupun pekerjaan.
Waktu kerja merupakan waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
tertentu. Sedangkan waktu kerja lembur merupakan waktu kerja yang melebihi
tujuh jan dalam satu hari dan empat puluh jam dalam satu minggu untuk enam hari
kerja atau delapan jam dalam satu hari dan 40 jam dalam satu minggu untuk lima
hari kerja dalam satu minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan
atau pada hari libur resmi yang ditetapkan.
Cummulative Trauma Disorders (CTDs) merupakan sekumpulan kondisi
patologi yang menyebabkan gangguan pada fungsi normal jaringan lunak dalam
sistem muskuloskeletal yang meliputi saraf, tendon, otot, dan struktur penyokong,
seperti intervertebral discs. Faktor risiko penyakit cumulative trauma disorders
antara lain adalah asupan gizi, waktu kerja, usia, jenis kelamin, postur kerja,
kebiasaan olahraga, dan riwayat penyakit.
C. Kerangka Konsep
Variabel pengganggu :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Postur kerja
4. Kebiasaan olahraga
5. Riwayat penyakit
23
Keterangan:
Variabel diteliti
Variabel tidak diteliti
D. Hipotesis
1. Ho : Tidak ada hubungan antara asupan gizi dan waktu kerja terhadap keluhan
cumulative trauma disorders pada pekerja pembuatan gerabah di Desa
Kasongan Bantul Yogyakarta
2. Ha : Ada hubungan antara asupan gizi dan waktu kerja terhadap keluhan
cumulative trauma disorders pada pekerja pembuatan gerabah di Desa
Kasongan Bantul Yogyakarta
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara asupan gizi dan waktu kerja terhadap keluhan
cumulative trauma disorders pada pekerja pembuatan genteng di Desa
Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional yaitu
penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel
bebas dan terikat dilakukan secara bersamaan pada saat penelitian berlangsung
(Sugiono, 2013).
24
25
N
n= 2
Nx (d ) +1
Keterangan:
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat ketelitian yang diinginkan
N
n= 2
Nx (d ) +1
92
n= 2
92 x ( 0,1 ) +1
92
n= = 47,92 dibulatkan menjadi 48
1,92
Berdasarkan hasil dari perhitungan diatas, maka total besar sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 48 pekerja.
Kriteria inklusi:
a. Belum pernah mengalami cidera di bagian punggung
b. Tidak memiliki penyakit di daerah punggung
c. Pekerja yang tidak sedang berpuasa
d. Berusia 25-50 tahun
Kriteria eksklusi:
a. Pekerja yang sedang tidak aktif bekerja
F. Devinisi operasional
a. Asupan gizi
Asupan gizi merupakan tingkat kecukupan energi bahan makanan
yang dikonsumsi dalam 24 jam terakhir yang dilihat dari total zat gizi
dan dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Alat ukur : Kuesioner
Kategori :
1. Cukup : memenuhi angka kecukupan gizi (AKG)
2. Kurang : tidak memenuhi angka kecukupan gizi
Skala data : Nominal
b. Waktu kerja
Waktu kerja merupakan waktu yang digunakan untuk melakukan
suatu pekerjaan pada suatu periode tertentu.
Alat ukur : Kuesioner
Kategori :
1. Baik : 7 jam sehari (6 hari kerja dalam 1 minggu) atau
8 jam sehari (5 hari kerja dalam 1 minggu)
27
2. Tidak baik: lebih dari 7 jam sehari (6 hari kerja dalam 1 minggu)
atau 8 jam sehari (5 hari kerja dalam 1 minggu)
Skala data : Nominal
c. Keluhan CTDs
Cummulative Trauma Disorders (CTDs) juga didefinisikan
sebagai sekumpulan kondisi patologi yang menyebabkan gangguan
pada fungsi normal jaringan lunak dalam sistem muskuloskeletal yang
meliputi saraf, tendon, otot, dan struktur penyokong, seperti
intervertebral discs.
Alat ukur : Nordic Body Map (NBM)
Kategori :
1. Ada keluhan : Merasakan sakit pada bagian tubuh
tertentu
2. Tidak ada keluhan : Tidak merasakan sakit pada bagian
tubuh tertentu
Skala data : Nominal
H. Analisis Data
Analisis data disebut juga dengan pengolahan dan penafsiran data. Analisis
data merupakan suatu rangkaian dari penelaahan, pengelompokan,
sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data (Siyoto & Ali, 2015).
1.Analisis Univariat
29
Antara, H., Kerja, S., Dengan, D., Cumulative, G., & Disorders, T. (2010). Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 6(1), 8–15.
Arisnawati. (2017). Hubungan postur kerja dengan keluhan. Skripsi. Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Baehr, M., & Frotscher, M. (2014). Diagnosis Topis Neurologis DUUS. In Diagnosis Topis
Neurologis DUUS. EGC.
Bahrudin, M. (2011). Carpal Tunnel Syndrome. Carpal Tunnel Syndrome, 7(14), 177–185.
Chani, F. Y., & Kurniawan, B. (2018). Hand Arm Vibration Syndrome : Ancaman Bagi
Pekerja Sektor Industri Hand Arm Vibration Syndrome : A Threat to Industrial Sector
workers. 5, 483–488.
30
31
Hasrianti, Y. (2016). Hubungan Postur Kerja dengan Keluhan Muskuloskelatal pada Pekerja
di PT. Makuri Internasional Indonesia Makassar.
ILO. (2017). Memanfaatkan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Penciptaan Lapangan Kerja.
Levy, & Barry, S. (2005). Preventing Occupational Disease & Injury (Secong edi). American
PPublic Health Association.
Margiana. (2020). Pengaruh Sikap Kerja Duduk Terhadap Keluhan Cumulative Trauma
Disorders ( CTDs ) Pada Pekerja Bagian Sewing di CV . Eka Braja Paksi Garment
Klaten The Effect of Sit Work Attitudes Related to Complaints of Cumulative Trauma
Disorders ( CTDs ) On Sewing Wor (Vol. 2, Issue 2).
Menkes, R. (2019). Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.
Mongkareng, E. R., Kawatu, P. A. T., Franckie, R. R., Masyarakat, F. K., & Ratulangi, U. S.
(2018). HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN POSISI KERJA DENGAN
KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUAT BABI GULING DI
KELURAHAN KOLONGAN KOTA TOMOHON. HUBUNGAN ANTARA MASA
KERJA DAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA
PEKERJA PEMBUAT BABI GULING DI KELURAHAN KOLONGAN KOTA
TOMOHON, 7(5).
Muhammad, N. akbar. (2016). Hubungan Posisi Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal Pada Perawat. Skripsi. Program Studi S1 Keperawatan Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 4, 5–17.
32
Rahmat, D., Yang, T., & Esa, M. (2003). Ketenagakerjaan (Issue 1).
Shobur, S., Sari, F. I., Kesehatan, P., & Palembang, K. (2019). FAKTOR RISIKO
MUSCULOSKELETAL DISORDERS ( MSDs ) PADA PEKERJA TENUN IKAT DI
KELURAHAN TUAN KENTANG KOTA PALEMBANG. 6(November), 113–122.
Siyoto, S., & Ali, M. (2015). DASAR METODOLOGI PENELITIAN. 2015, June 2015, 63.
https://www.google.co.id/books/edition/DASAR_METODOLOGI_PENELITIAN/
QPhFDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengertian+populasi&printsec=frontcover
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
In Alfabeta (Vol. 5). http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/
Sugiono, Putro, W., & Sari, S. (2018). Ergonomi Untuk Pemula. In A. Mansyur (Ed.), UB
Press. UB Press.
Utomo, A. (2013). Gambaran Tingkat Risiko Ergonomi Dan Keluhan Gangguan Trauma
Kumulatif Pada Pekerja Pabrik Rahmat Tempe Di Pancoran Jakarta Selatan. Skripsi.
Gambaran Tingkat Risiko Ergonomi Dan Keluhan Gangguan Trauma Kumulatif Pada
Pekerja Pabrik Rahmat Tempe Di Pancoran Jakarta Selatan. Universitas Indonesia.
Wirdati, I. E., Denny, H. M., & Kurniawan, B. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Elektrikal Dalam Menerapkan Work Permit Di Pt . X Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3(April), 456–464.
Ergonomi Dan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada Penjahit (Studi di UD. Ilfa
Jaya Konveksi Banyuwangi).