Kelas Praktikum L
DELCY BAKERY
Disusun oleh:
Kelompok 2
B. Managers:
1. Manajer
umum
keuangan dan
akuntansi
2. Manajer
penjualan
3. Manajer
produksi
4. Manajer
Pemasaran
Pabrik
C. Equipment:
1. Mixer
2. Rolling
3. Steam
4. Mesin press d
etector
5. Oven
6. Cooling towe
r
7. Slicer
D. Facilities:
1. Penunjang
pekerja yang
memadai
2. Kantor yang
penuh
kenyamanan
3. Terdapat
fasilitas
Kesehatan
bagi
karyawan
E. Materials:
1. Tepung
terigu
2. Air
3. Ragi
4. Telur
5. Garam
6. Gula
7. Margarin
8. Susu
9. Impover
F. Land:
Pabrik Delcy
Bakery Puri
Cempaka Putih 1,
Jl. Myjen
Sungkono No. 9,
Arjowinangun,
Kec.
Kedungkandang,
Kota Malang,
Jawa Timur
65132
G. Energy:
1. Listrik
2. Air
LEMBAR KERJA 2
(GAGASAN ATAU IDE)
A. Analisa Gagasan
B. Kategori Gagasan
LEMBAR KERJA 3
(Seleksi dan Gagasan)
No
Ide yang Ditemukan Nilai Ide
.
1. Roti tawar oat Bintang : 8
Pelangi : 7
Andi : 7
Ahmad : 9
Candra : 8
Firman : 8
Jumlah : 47
2. Breadsticks Bintang : 4
Pelangi : 6
Andi : 5
Ahmad : 8
Candra : 7
Firman : 6
Jumlah : 36
3. Donut ubi Bintang : 6
Pelangi : 5
Andi : 3
Ahmad : 5
Candra : 7
Firman : 4
Jumlah : 30
4. Roti manis rasa kopi Bintang : 9
Pelangi : 7
Andi : 4
Ahmad : 5
Candra : 4
Firman : 4
Jumlah : 33
5. Roti croissant Bintang : 4
Pelangi : 7
Andi : 4
Ahmad : 4
Candra : 6
Firman : 7
Jumlah : 32
LEMBAR KERJA 4
(Desain Produk)
A. Trend Produk
1. Paroti
Sering ada di minimarket seperti indomart dan alfamart, rasanya kurang
enak, rotinya agak keras
2. BreadTalk
Banyak ada di mall mall atau supermarket, rasanya manis dan tidak terlalu
seret Ketika dimakan
B. Pemilihan Bahan Baku
LEMBAR KERJA 5
(Uji Coba Konsep)
A. Sampel Produk
1)Perbandingan Pertama
Kebutuhan Per
Biaya Bahan Harga Per
Periode Biaya
Produksi Baku Kg/Pcs
Kebutuhan Per
Biaya Bahan Harga Per
Periode Biaya
Produksi Baku Kg/Pcs
Tepung
Rp 12.970/kg 9 kg Rp 270.000
terigu
Ragi Rp 4.900/kg 1 kg Rp 4.900
Telur Rp 2.500/butir 42 butir Rp 105.000
Bahan Baku
Garam Rp 12.500/kg 140 gram Rp 6.000
Gula Rp 13.500/kg 7 kg Rp 94.500
Margarin Rp 6.500/kg 7 kg Rp 45.500
Talas Rp 15.000 /kg 2 kg Rp 30.000
Total Variable
Rp 555.500
Cost
3)Perbandingan Ketiga
Kebutuhan
Biaya Bahan Harga Per
Per Periode Biaya
Produksi Baku Kg/Pcs
LEMBAR KERJA 6
(Komunikasi Prototipe)
A. Komunikasi Konsep
Produk Keterangan
Core benefit Mampu untuk mengganjal perut dan membuat perut
kenyang.
(manfaat inti)
Basic produc berbahan dasar oat dengan aroma khas yang memiliki t
eksture berserat.
(produk dasar)
Expected product Mengkonsumsi roti tawar oat di pagi hari bisa
menambah energy sekitar 3% karena mengandung
(produk yang diharapkan)
karbohidrat.
Augmented product produk yang ditambahkan ketika menjual roti tawar oat
(produk yang juga menambahkan selai roti berbagai rasa.
ditambahkan)
Potential product makanan yang tidak hanya padat energi namun untuk
menunjang pertumbuhan sebagaimana fungsi protein.
(produk potensial )
pengadonan
meletakkan
adonan / depaning
pada cetakan
mixing
fermentasi 10
moulding pemotongan
menit
potong
pembulat
timbang / pengemasan
adonan
dividing
C. Prototipe
Keterangan :
1. Teksturnya berserat
2. Lapisan luar ditaburi wijen
3. Warnanya kecoklatan
BAB II
ANALISIS DAN DESAIN PROSES
LEMBAR KERJA 1
N KEGIATAN WAKTU
O
1. Pada tahap ini, dilakukan penerimaan bahan baku dari suppl 15 menit
ier, lalu dilakukan pengecekan mutu setiap bahan baku oleh
QC Raw Material. Setelah itu dilakukan penyimpanan bahan
baku.
2. Bahan baku ditimbang sesuai dengan komposisi yang telah d 15 menit
itetapkan dan jumlahnya disesuaikan dengan yang akan dipr
oduksi.
3. Metode di mana semua bahan dicampur bersama kemudian 30 menit
diolah hingga diperoleh adonan yang kalis dan difermentasik
an.
4. Pada tahap fermentasi gas yang terbentuk saat proses fermen 45 menit
tasi akan tertahan oleh jaringan gluten, hasilnya adonan roti
akan mengembang besar dan empuk teksturnya.
5. Pada proses ini sisa bahan baku, yaitu susu, garam, gula, tep 15 menit
ung, ragi, dan air dingin yang ditambahkan ke dalam adonan
hingga adonan menjadi kalis.
6. Adonan yang telah kalis di istirahatkan 30 menit
7. Adonan yang telah diistirahatkan setelah dough mixing, dilet 5 menit
akkan ke dough box elevator dan masuk ke dough hopper
8. Dimasukkan ke dalam mesin divider untuk dilakukan proses 5 menit
pemotongan adonan oleh stone piston sesuai dengan standar
berat yang telah ditetapkan.
9. Setelah melewati tahap dividing, adonan berjalan melalui be 10 menit
lt conveyor lalu dibulatkan membentuk bulatan yang halus d
engan kulit yang relatif tebal dengan menggunakan rounder
datar.
10. Kemudian dilakukan penimbangan dengan timbangan digita 5 menit
l secara acak, untuk menyesuaikan berat aktual adonan deng
an standar yang berlaku.
11. Setelah proses pembulatan, adonan ditaburi tepung secara ot 15 menit
omatis dengan menggunakan duster. Kemudian adonan terse
but masuk ke overhead proving untuk proses Intermediate p
roofing, yang merupakan pengistirahatan adonan setelah pro
ses pembulatan agar adonan lebih mudah ditangani pada pro
ses selanjutnya
12. Adonan yang keluar dari ruang intermediate proofing selanj 10 menit
utnya dipipihkan dahulu (proses pressing) dengan pressing r
oll. Proses pemipihan ini bertujuan agar gas yang terdapat pa
da adonan merata ke seluruh bagian adonan sehingga diperol
eh roti dengan pori-pori yang halus dan seragam. Pada prose
s pemipihan dilakukan pula pembubuhan tepung (dusting flo
ur) agar adonan tidak lengket.
13. Adonan yang telah diisi dengan filler selanjutnya dibentuk s 10 menit
esuai dengan bentuk yang diinginkan pada roti,
14. Adonan yang telah dibentuk dan telah diletakkan di atas loya 60 menit
ng (panning) diletakkan di dalam rak dan difermentasikan ke
mbali di dalam ruang final proofing yang merupakan proses
fermentasi akhir selama satu jam dengan suhu 380C dan RH
82%.
15. Setelah proses pemanggangan selesai, roti yang telah matang 5 menit
dikeluarkan dari loyang (depanning).
16. Pada proses pendinginan roti, roti tersebut diletakkan pada 15 menit
modular conveyor belt yang terbuat dari plastik dan struktur
nya berlubang-lubang supaya uap panas keluar dan tidak me
ngembun pada permukaan roti.
17. Pengemasan umumnya dilakukan setelah produk roti yang di 10 menit
hasilkan tidak panas lagi
18. Setelah itu, roti yang telah dibungkus plastik tersebut masuk 10 menit
pada tahapan terakhir yakni sealing yaitu dilewatkan di konv
eyor berjalan menuju metal detector.
19. Setelah melewati tahap ini roti disusun pada krat dan selanju 5 menit
tnya diserahterimakan ke bagian gudang finished goods.
LEMBAR KERJA 2
METODE SEKARANG DIAGRAM PROSES METODE YANG
DIAJUKAN
Subjek yang dibuat diagram Proses: Pembuatan roti Tanggal :
tawar oat
Diagram Oleh Lembar No 1 dari 1
Jarak Tempuh Waktu Dalam
Simbol Diagram Deskripsi Proses
Dalam Kaki Menit
15 penerimaan bahan baku
45 Fermentasi awal
30 Pengistirahatan adonan
3 5 Peletakan adonan di
dough box elevator dan masuk ke
ugh hopper
2 5 Measukkan kedalam mesin driver
untuk proses pemotongan
10 Pembulatan adonan
5 Penimbangan
10 Pengisian adonan
10 Pengemasan
LEMBAR KERJA 3
N PROSES ALASAN
O
1. Campur semua bahan menjadi satu, a Mengganti hand mixer menjadi dengan
duk sampai benar-benar rata dan terca stand mixer untuk memudahkan
mpur pencampuran bahan bahan roti dalam
proses pembuatan adonan.
2. Taburi permukaan meja dengan tepun Mengganti menggunakan meja khusus
g, lalu uleni sampai adonan roti menja uleni adonan
di kalis
3. Setelah roti kalis, pindahkan ke dalam Mengganti serbet dengan plastic wrap
mangkuk, tutupi menggunakan serbet agar lebih higienis
bersih dan diamkan selama kurang le
bih 1 jam hingga adonan mengemban
g
4. Setelah 1 jam, kempiskan adonan roti. Mengganti rolling pin ke mesin dough
Taburi lagi permukaan meja dengan t roller
epung lalu pipihkan adonan menggun
akan rolling pin
5. Setelah 1 jam, panaskan oven sampai Mengganti oven yang menggunakan
suhu 200 derajat celsius. Panggang ro kompor dengan oven listik yang besar
ti selama kurang lebih 45 menit samp agar memudahkan proses produksi
ai 1 jam
Kesimpulan:
Mengganti semua peralatan yang memakan waktu cukup banyak di ganti dengan alat
alat yang lebih canggih untuk memudahkan produksi dan lebih mempersingkat waktu.
BAB 3
LEMBAR KERJA 1
a. data penjualan perusahaan
NO Periode Volume penjualan Pergerakan 3 bulanan
LEMBAR KERJA 4
Menentukkan kebijakan
Berdasarkan analisis yang telah kita kerjakan pada lembar kerja 3 kita memakai strategi perburuan (chase strategy) yang
digunakan pada kondisi produksi sesuai dengan jumlah permintaan dikarenakan perusahaan yang kita pilih memproduksi roti
yang dimana tidak tahan lama, kita menggunakan sistem produksi sesuai dengan jumlah permintaan (made by order) sehingga
perusahaan mengelola penambahan jam kerja untuk memenuhi permintaan.