Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HASIL PENJUALAN

“CHEESE STICK BY STIKWAYZ”

Mata Kuliah : Dasar Manajemen Usaha Jasa Boga

KELOMPOK 1 SESI 2:

Arif Fadilah Halim – 1514621028

Mardhatillah Kinanti – 1514621029

Nisa Ariani – 1514621032

Farsya Nabila – 1514621035

Dosen :

Dra. Mariani, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang business plan. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Dasar Manajemen Usaha Jasa
Boga.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Dasar
Manajemen Usaha Jasa Boga Ibu Dra. Mariani, M.Si yang telah membimbing
laporan penyusunan makalah ini.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 26 September 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1 Ide Usaha 6
2.2 Konsep Usaha 6
2.3 Analisis SWOT 6
2.4 Aspek Pemasaran 7
2.5 Penentuan Harga Jual 9
2.6 Aspek Manajemen 10
BAB III 11
PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar
mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha
dalam mewujudkan cita-citanya. Kewirausahaan merupakan kemampuan
kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap
masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus
bertumbuh serta memiliki nilai. Salah satu pendorong terciptanya inovasi
selain perubahan dan keharusan untuk beradaptasi adalah kesadaran akan
adanya celah antara apa yang ada dan apa yang seharunya ada

Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan


entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau
go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk
menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi, Konsep
wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu
sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam


bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam
bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan.1 Kata
entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu
„entreprende‟ yang berarti petualang, 6 pencipta, dan pengelola usaha. Istilah
ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin
populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya
ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta
menghasilkan lebih banyak lagi.

Dan dengan demikian, Kami menciptakan produk bisnis bernama


StikWayz. Terinsiprasi dari snack kegemaran setiap orang dari segala

4
kalangan, dari mulai yang muda hingga tua, suka dengan snack ini. Snack
simple yang dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Ide Usaha

Berawal dari keresahan kami yang mana produk Cheese Stick


biasanya dijual di dalam toples dengan harga yang cukup mahal. Sehingga
akhirnya kami memutuskan untuk menjual Cheese Stick dalam kemasan
plastik berukuran sedang dengan harga yang terjangkau.

2.2 Konsep Usaha


a) Usaha yang dijalankan :
Usaha makanan dalam bidang tata boga, Snack (makanan ringan)
b) Nama Usaha :
Cheese Stick By STIKWAYZ
c) Lokasi Usaha :
● Online melalui WhatsApp, Instagram, dan media online
lainnya.
d) Lokasi Produksi :
Cluster Adara, Blok SA3 17 no. 19 Harapan Indah, Bekasi Utara
e) Tujuan :
Tujuan usaha ini yaitu untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada
mahasiswa, mengembangkan rasa tanggung jawab dalam
kewirausahaan dan kreatifitas dalam usaha

2.3 Analisis SWOT

a) STRENGHT
● Mudah diproduksi
● Bahan baku mudah didapat
● Stik dapat bertahan lama
● Dapat dikirim ke luar kota
b) WEAKNESS
● Mudah ditiru oleh pesaing
● Stik mudah patah
● Kualitas mudah menurun jika tidak disimpan dengan baik.

6
c) OPPORTUNITY
● Produk kami dapat dikonsumsi oleh segala kalangan, mulai dari
anak – anak hingga orang tua.
● Produk kami dapat dijadikan cemilan yang cocok saat sedang
kumpul bersama kerabat maupun keluarga.
d) THREAT
● Produk kami akan bersaing dengan pedagang yang sudah lama
berjualan cheese stick dan memiliki banyak pelanggan.

2.4 Aspek Pemasaran

a) Deskripsi Produk dan Formula


Cheese stick adalah cemilan berbahan dasar tepung terigu. Cemilan
renyah ini berbentuk panjang yang memiliki rasa yang kaya akan keju
dan butter.
Formula :
● Tepung terigu 300 gr
● Tepung sagu 200 gr
● Keju cheddar 250 gr
● Butter 50 gr
● Telur 100 gr
● Garam 5 gr
● Baking powder 10 gr
● Penyedap rasa 10 gr
● Air 130 gr
● Minyak untuk menggoreng

Langkah Pembuatan :
1. Seluruh bahan ditimbang
2. Tepung terigu, sagu, keju, garam dan penyedap rasa lalu aduk
rata.
3. Telur dan butter dimasukkan ke dalam campuran adonan dan
diaduk rata.
4. Air sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam adonan lalu aduk
hingga rata.

7
5. Adonan dipotong timbang lalu di giling dan dibentuk panjang.
6. Stik yang sudah dibentuk kemudian digoreng lalu tiriskan.
7. Setelah stik sudah tidak panas, kemudian stik dikemas.
b) Pasar Sasaran
Target pasar yang kami capai adalah kalangan remaja dan ibu rumah
tangga. Karena kalangan tersebut memiliki minat yang tinggi terhadap
cemilan cheese stick.

c) Kemasan dan Label

d) Strategi Promosi dan Pemasaran

8
Strategi pemasan yang kami gunakan ialah secara langsung
dan tidak langsung (offline, dan online). Offline kami menawarkan
produk kami di kampus dan sekitaran rumah produksi. Sedangkan
online yaitu melalui Instagram yang kami khususkan untuk
mempromosikan produk yang kami jual.

e) Rencana Distribusi
Untuk pemasaran cheese stick sendiri masih di lingkungan
sekitar (Jabodetabek), lalu untuk rencana distribusi cheese stick
sendiri kami memiliki rencana kedepannya untuk bisa didistribusikan
ke luar kota, namun kami masih memiliki keterbasan mengenai
kemanan pengirimannya.

2.5 Penentuan Harga Jual

Nama hidangan : Cheese Stick

Jumlah : 10 pack

No. Bahan Jumlah Harga Harga


satuan Keseluruhan

1. Tepung 300 gr 10.000/ 3.300


terigu kg

2. Tepung 200 gr 11.000/k 2.200


sagu g

3. Keju 250 gr 88.777/ 11.097


cheddar 2 kg

4. Margari 50 gr 10.000/ 1000


n 500 gr

5. Telur 100 gr 25.000/ 4000


kg

6. Garam 5 gr 4000/50 100


0 gr

9
7. Baking 10 gr 29.800/ 500
powder 500 gr

8. Kaldu 5 gr 10.000/ 500


bubuk 250 gr

9. Penyed 5 gr 13.000/ 500


ap 250 gr

10. Minyak 1L 14.000/ 14.000


L

11. Bumbu 5 gr 5000/50 500


pedas gr

Food Cost 37.697

Kenaikan yang diharapkan : 40%

Harga jual = 100/40 X Rp. 37.697 + harga packaging + label

= Rp. 94.242 + 5.000 + 4.000

= Rp. 103.242

Harga jual per pack = Rp. 103.242 : 10

= Rp. 10.324

Dibulatkan menjadi = Rp. 11.000

a) Laba kotor = harga jual – food cost

= 103.242 – 37.697

= Rp. 65.545

b) Upah buruh (30% LK) = 30% X 65.545

= Rp. 19.663

10
c) Biaya umum (5% LK) = 5% X 65.545

= Rp. 3.277

d) Penyusutan Alat(5% LK) =5% X 65.545

= Rp. 3.277

d) Laba bersih = LK – (UB + BU+ PA)

= 65.545 – (19.663 + 3.277+3.277)

= Rp. 39.328

2.6 Aspek Manajemen

Nama Pembagian Tugas

Mardhatillah Kinanti Tim Produksi

Nisa Ariani Tim Kemasan dan Labeling

Arif Fadilah Halim Tim Keuangan dan Pemasaran


Farsya Nabila

2.7. Penempatan Lokasi Produksi

Penentuan dan pemilihan lokasi produksi merupakan salah satu


strategi yang perlu diperhatikan oleh wirausaha. Berikut alasan lokasi
Cluster Adara, Harapan Indah, Bekasi Utara dipilih untuk penempatan
lokasi produksi Cheese Stick :

● Lokasi mudah dilalui atau mudah di jangkau sarana transportasi


umum.
● Lokasi tersebut memiliki tempat penyimpanan bahan baku yang
aman.

11
● Sumber air dan listrik yang baik dan memadai.
● Dekat dengan pembelian bahan baku

2.8. Sistem Pembelian Bahan

Sistem pembelian bahan kami menggunakan dua sistem, ada bahan


yang dibeli online dan ada bahan yang dibeli seara offline.

untuk bahan yang dibeli secara offline yaitu mentega, tepung terigu,
garam, kaldu bubuk, minyak, serta gara,dipasar tedekat. alasan pembelian
langsung kepasar karena kami membeli bahan seakali gus banyak untuk
mengemat waktu serta ongkkos kirim yang mahal jika menggunakan
e-commerce mengingat berat dari bahan yang kami beli.

lalu unutk bahan yang kami beli secara online berupa, baking soda,
bumbu tabur balado, dan keju. dikarenakan perbedaan harga yang cukup
signifikan antara membeli di pasar dan membeli di e-commerce. harga yang
ditawarkan lebih murah dibandingkan harga dipasar namun dengan kualitas
yang sama.

jadi dengan kami sebagai produsen tentu saja ingin mendapatkan


harga terbaik dengan kualitas bahan baku yang baik pula. serta melihat
kelebihan dan kekurangan dari kedua cara yang kami gunakan.

2.9. Strategi Produksi Agar Efektif dan Efisien

Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk


produksi Cheese Stick yang efektif dan efisien :

● Pemilihan Strategi Proses yang Tepat : Kelompok dapat


memilih salah satu dari empat strategi proses berdasarkan
jumlah dan jenis produk yang dihasilkan. Empat strategi yang
dapat dipilih antara lain :
1. Process Focus : Cocok untuk unit usaha yang tidak
menghasilkan produk dalam jumlah besar namun
memiliki variasi jenis produk yang cukup banyak.

12
2. Repetitive Focus : Cocok untuk unit usaha yang
menghasilkan beberapa variasi jenis produk dan dalam
jumlah yang cukup besar.
3. Product Focus : Cocok untuk unit usaha yang memiliki
sedikit variasi jenis produk namun memiliki jumlah
produksi yang besar.
4. Mass Customization : Cocok untuk perusahaan yang
ingin menghasilkan beberapa variasi jenis produk dalam
jumlah besar.

● Penerapan Sistem Lean Manufacturing

Sistem ini akan meningkatkan produktivitas pekerja,


memiliki nilai efisiensi, serta unggul dalam operasional
perusahaan. Beberapa penerapan sistem lean manufacturing
antara lain :

1. Planning dan Eksekusi : Tujuan membuat perencanaan


ini adalah untuk mengurangi terjadinya pemborosan
ataupun terjadinya produksi yang gagal.
2. Fokus meningkatkan kualitas : Dengan menjaga
kualitas, produk akan memiliki kualitas yang terbaik untuk
diberikan kepada pelanggan.
3. Melakukan Evaluasi.

● Penggunaan Teknologi Digital

Digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas


proses produksi.

● Desain Layout Tempat Produksi yang Baik dan Rapi

Desain layout yang baik dan rapi dapat mengurangi biaya


tenaga kerja, meningkatkan fleksibilitas dan daya tanggap,

13
mengurangi kesalahan dalam memilih dan mengirim barang
serta meningkatkan pelayanan pelanggan.

2.10. Strategi Promosi dan Pemasaran

Promosi adalah proses mengkomunilasikan informasi yang


bermanfaat tentang suatu produk untuk mempengaruhi pembeli
potensial. Tujuan dari promosi adalah untuk menjadikan pembeli
potensial membeli suatu produk ataupun jasa yang ditawarkan suatu
organisasi bisnis maupun nirlaba. Suatu model yang digunakan untuk
menjangkau tujuan promosi yaitu konsep AIDA (Attention/perhatian,
Interest/minat, Desire/keinginan, dan Action/tindakan).

menurut Philip Kotler, Pemasaran adalah kegiatan manusia


yang mengarah pada usaha untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan melalui proses pertukaran. Menurut The American
Marketing Association menyebutkan bahwa pemasaran adalah suatu
kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa kepada
konsumen atau pemakai. Pemasaran merupakan interaksi yang
berusaha menciptakan hubungan pertukaran.

Berikut ini adalah beberapa strategi promosi dan pemasaran


yang kami lakukan :

1. Mengemas Makanan Dengan Menarik : Kemasan


berperan penting untuk menarik calon pelanggan.
Kemasan harus dibuat sesuai target pasar. Kami
menggunakan kemasan dengan standing pouch dan
menggunakan sticker yang menarik.
2. Membuat Foto Produk yang Mengesankan : Foto
produk yang menarik dapat memikat calon pembeli.
3. Membuat Akun Media Sosial Atas Nama Produk :
Akun media sosial resmi merupakan platform untuk
mempromosikan produk. Kami membuat akun media
sosial berupa instagram dengan username @stikwayz.

14
4. Memasarkan Lewat Media Sosial : Media sosial
merupakan platform yang efektif untuk memasarkan
produk. Kami memasarkan cheese stick melalui akun
media sosial pribadi kami dan juga akun media sosial
@stikwayz.
5. Membuat Promo Sebagai Strategi Pemasaran Produk
Makanan: Promo dapat menarik perhatian dan
meningkatkan interaksi dengan konsumen. Kami
membuat promo pada 10.10 yang dimana produk kami
dijual seharga Rp. 10.000.

2.11. Pelaksanaan Praktikum

● Manajemen Pelaksanaan

Manajemen pelaksanaan memiliki fokus utama yaitu


mencapai efisiensi, produktivitas, dan kualitas yang optimal
dalam operasi produksi. Produk Cheese Stick yang dibuat
memiliki rangkaian manajemen pelaksanaan sebagai berikut :

1. Pembelian bahan baku

Bahan baku yang digunakan untuk membuat


produk biasanya dibeli sebelum hari produksi, hal
ini dikarenakan sebagian pembelian bahan baku
melalui online shop, karena efisien terhadap
tenaga dan harga lebih murah dari dipasaran.

2. Menyiapkan kemasan dan label

Sebelum membuat produk, kami melakukan


persiapan untuk kemasan dan label. Kemasan dan
label dibeli bersama dengan bahan baku produk.
Setelah itu, proses persiapan dilakukan dengan
menggunting label dan menempelkannya di
kemasan. Hal ini dilakukan sebelum produksi

15
supaya tidak memakan waktu lama saat produksi
dan bisa saling membantu untuk mengerjakan hal
lain saat produksi.

3. Membuat produk
● Menimbang bahan baku

Bahan baku ditimbang sesuai formula agar


hasil sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
Tempat penimbangan bahan kering dan bahan
cair dipisah terlebih dahulu khususnya untuk
telur. Hal ini dilakukan agar mencegah dari
telur busuk.

● Membuat adonan produk

Setelah bahan baku ditimbang dan disiapkan


semua, bahan dicampur menjadi satu secara
bertahap lalu diuleni hingga tercampur rata.

● Memipihkan dan membentuk adonan

Setelah bahan baku dicampur menjadi adonan,


selanjutnya adonan dibagi menjadi beberapa
potongan untuk dipipihkan dan digiling
menggunakan penggilingan mie. Sebelum
dipipihkan, ukuran ketipisan sudah diatur untuk
ukuran tertentu. Setelah dipipihkan dan
dibentuk panjang, biasanya adonan di dusting

16
dengan tepung terigu sedikit saja agar tidak
saling menempel.

● Menggoreng produk

Pada proses penggorengan produk perlu


diperhatikan suhu minyak dan panas apinya.
Jika terlalu panas, bisa membuat adonan cepat
gosong dan tidak matang merata. Proses
penggorengan dilakukan sedikit - sedikit
karena jika terlalu banyak memasukkan
adonan untuk digoreng, adonan akan mudah
patah dan matangnya lebih lama.

17
● Mengemas produk

Setelah proses penggorengan, produk di


tiriskan dan didinginkan terlebih dahulu
sebelum dikemas. Proses pengemasan produk
juga ditimbang agar isi produk sesuai dan
konsisten pada setiap kemasannya. Setelah
dikemas sesuai beratnya, langkah selanjutnya
yaitu kemasan di segel dengan cara sealing
untuk memastikan tidak ada udara yang
masuk.

18
4. Mengirim, menjual dan memasarkan produk ke
pelanggan

Proses memasarkan produk pada tahapan akhir


ini juga tetap harus diperhatikan. Memastikan
produk tidak patah atau hancur saat diterima oleh
pelanggan, memastikan pelanggan puas dengan
produk yang dijual, dan yang paling penting harus
dapat membuat pelanggan merasa ketagihan dan
ingin membeli produk lagi.

● Ketercapaian Omzet

2.12. Pembahasan dan Evaluasi

● Kendala dan Permasalahan


1. Cheese stick rentan terhadap perubahan suhu dan
kelembaban. Hal ini mempengaruhi tekstur dan kualitas
dari cheese stick, terutama jika tidak disimpan dengan
benar.
2. Pengemasan yang tidak tepat atau kurang efektif
menyebabkan produk menjadi cepat rusak dan patah.
Penyimpanan yang tidak tepat juga mempengaruhi umur
simpan dan kualitas produk.

19
3. penjualan cheese stick memiliki persaingan yang cukup
ketat. mulai dari online maupun offline
4. Biaya produksi juga menjadi kendala, terutama jika harga
bahan baku naik atau ada perubahan dalam biaya
produksi lainnya.

20
● Analisis ketercapaian Omzet

21
Pengembalian modal = Total Laba Bersih-Rp.400.000= Rp.
2.120.412.-

Laba bersih setelah dipotong modal = Rp. 2.120.412.-

setiap anggota rata rata menjual 163 pcs dan dari data diatas disimpulkan
bahwa kami telah menapai targetomzet pada mata kuliah kewirausahaan sebesar
Rp.4.150.000.-, dan omzet semester ini di mata kuliah DMUJB sebesar Rp.
7.122.000,- dan dengan total laba bersih Rp. 2.120.412,-

22
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah proses yang ditentukan dan diambil seorang
wirausahawan untuk menjadi sukses, kemampuan kreatif yang merupakan
dasar, dan kiat kemudian sumberdaya merupakan peluang menuju sukses.
Pemilihan usaha Stikwayz cukup menjanjikan dengan modal bahan murah
dan masa penyimpanan yang cukup lama. Walaupun dalam prosesnya masih
terdapat banyak kekurangan.

Stikwayz adalah adalah cemilan berbahan dasar tepung terigu.


Cemilan renyah ini berbentuk panjang yang memiliki rasa yang kaya akan
keju dan butter.

Sasaran penjualan kami adalah masyarakat mulai dari usia remaja


hingga dewasa. Dengan teknik penjualan melalui sosial media (Instagram dan
Whatsapp) dan word of mouth (WOM) atau dari mulut ke mulut.

23
DAFTAR PUSTAKA

Fadiati, Ari. 2013. Mengelola Usaha Jasa Boga yang Sukses. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Gede Mekse. 2017. Diktat KEWIRAUSAHAAN. Universitas Udayana. Program studi


Agribisnis Fakultas Pertanian. Retriefed from: KEWIRAUSAHAAN -
Universitas Udayana https://simdos.unud.ac.id

Rintan S. 2017, MEMBANGUN USAHA KREATIF, INOVATIF DAN BERMANFAAT


MELALUI PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL. Retrieved from:
https://media.neliti.com/media/publications/223703-membangun-usaha-kreatif
-inovatif-dan-ber.pdf

Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2014). Operations Management-Sustainability


and supply chain management (11. utg.). Essex: Pearson.

Wijaya, Jessica. (2023). Sistem Kerja dan Proses Perusahaan Manufaktur Makanan.
Retrieved from : https://www.hashmicro.com/id/blog/manufaktur-makanan/

Mulyana, M. (2019). Strategi Promosi dan Komunikasi.

Winarto, H. (2011). Strategi pemasaran. Jurnal Ekonomika Universitas


Wijayakusuma Purwokerto, 14(3), 23137.

24
Lampiran

25
26

Anda mungkin juga menyukai