Anda di halaman 1dari 6

BAB V

PEMBAHASAN

A. Komunikasi Matematis Siswa yang Berkemampuan Matematika Tinggi

Berdasarkan hasil pemaparan dan analisis data tertulis serta

wawancara pada aspek profil kemampuan komunikasi matematis siswa

menunjukkan bahwa komunikasi matematis dalam menyelesaikan nilai

mutlak yang dimiliki siswa yang berkemampuan tinggi itu sangat baik.

Siswa mampu memenuhi ketiga indikator tentang komunikasi matematis.

Siswa juga mampu mengkomunikasikan pendapatnya dengan baik,

menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti. Secara umum

orang yang mempunyai kemampuan matematika tinggi maka komunikasi

matematisnya sangat bagus dan mudah untuk dimengerti semua orang. Hal

tersebut didiukung oleh standar komunikasi matematis yang dijelaskan oleh

The National Council of Theacer of Mathematics (NTCM). Diperoleh siswa

yang berkemampuan komunikasi matematis tinggi sudah mampu memenuhi

standar komunikasi matematis tersebut. 57

Siswa berkemampuan tinggi mampu mengekspresikan ide-ide

matematika melalui lisan, tertulis dan mendemonstrasikannya serta

menggambarkannya secara visual. ia mempunyai kemampuan komunikasi

matematis tinggi sudah mampu mengekspresikan ide-ide matematika

melalui lisan, tertulis dan mendemonstrasikan serta menggambarkanya

57
NTCM, Curiculum and Evaluation…, hal. 214

141
142

secara visual yang dapat dibuktikan oleh siswa. Sebagaimana indikator

dalam kemampuan komunikasi matematis menurut NTCM dapat dilihat dari

segi lisan, tertulis dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya

secara visual.58

Siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis tinggi

sudah mampu memahami, menginterpretasikan mengevaluasi ide-ide

matematika baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk visual lainya.

Siswa yang berkampuan tinggi juga mampu mengevaluasi hasil

pengerjaanya setelah mendapatkan arahan dari guru. Hal ini sesuai pendapat

Mumun Syaban bahwa indikator komunikasi lisan dan tulis siswa yaitu

mampu memahami, menginterpretasikan mengevaluasi ide- ide matematika

baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk visual. 59

Siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis tinggi

mampu menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-

strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan-hubungan

dan strategi-strategi situasi. Siswa berkemampuan tinggi juga sudah mampu

menggunakan simbol-simbol matematika dengan tepat dan sudah mampu

memahami istilah-istilah dalam bahasa matematika. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat yang menyatakan bahwa Siswa yang mempunyai

kemampuan komunikasi matematis berupa istilah-istilah, notasi-notasi

matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan

hubungan-hubungan dan strategi-strategisituasi.60 Selain itu, juga sesuai


58
Ibid, hal. 214
59
Mumun Syaban, Menumbuhkembangkan Daya Matematis Siswa.
60
Ibid,
143

dengan pendapat Kartini bahwa Siswa mampu menggunakan bentuk

simbol-simbol atau kata-kata. 61

B. Komunikasi Matematis Siswa yang Berkemampuan Matematika

Sedang

Berdasarkan hasil pemaparan dan analisis data tertulis serta

wawancara pada aspek profil kemampuan komunikasi matematis siswa

menunjukkan bahwa komunikasi matematis dalam menyelesaikan nilai

mutlak yang dimiliki siswa yang berkemampuan sedang itu cukup baik.

Dikarenakan Siswa hanya mampu memenuhi beberapa indikator saja yang

ada di indikator tentang komunikasi matematis. Siswa juga belum mampu

mengkomunikasikan pendapatnya dengan baik, menggunakan bahasa yang

mudah dipahami dan dimengerti.

Siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis sedang

sudah mampu mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan, tertulis

dan mendemonstrasikan serta menggambarkanya secara visual. Hal ini

dibuktikan bahwa peserta didik sudah mampu memahami permasalahan dari

soal yang diberikan. Sebagaimana Budi Usodo, siswa-siswa yang

mempunyai kemampuan matematika sedang, cara yang digunakan untuk

memecahkan masalah cenderung memberikan jawaban yang panjang lebar

dan terkadang kurang akurat, tapi sudah mulai mampu menemukan cara

dalam memecahkan masalah matematika.62

61
Kartini, Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika.
62
Budi Usodo, Karakteristik Instuisi.
144

Siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis sedang

sudah mampu memahami, menginterpretasikan mengevaluasi ide-ide

matematika baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk visual lainya.

Peserta didik yang berkampuan sedang belum mampu mengevaluasi hasil

pengerjaanya setelah mendapatkan arahan dari guru. Hal ini sesuai pendapat

Mumun Syaban bahwa setidaknya siswa mulai mampu memahami secara

lisan dan tulis, menginterpretasikan mengevaluasi ide- ide matematika baik

secara lisan maupun tulisan dalam bentuk visual. 63

Siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis sedang

sudah mampu menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan

struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan-

hubungan dan strategi-strategi situasi. Siswa berkemampuan sedang sedikit

mampu menggunakan simbol-simbol matematika dengan tepat dan juga

sudah mampu memahami istilah-istilah dalam bahasa matematika.

C. Komunikasi Matematis Siswa yang Berkemampuan Matematika

Rendah

Berdasarkan hasil pemaparan dan analisis data tertulis serta

wawancara pada aspek profil kemampuan komunikasi matematis siswa

menunjukkan bahwa komunikasi matematis dalam menyelesaikan nilai

mutlak yang dimiliki siswa yang berkemampuan rendah itu kurang baik.

Dikarenakan Siswa hanya mampu memenuhi sedikit indikator yang ada di

indikator tentang komunikasi matematis. Siswa juga belum mampu


63
Mumun Syaban, Menumbuhkembangkan Daya Matematis Siswa.
145

mengkomunikasikan pendapatnya dengan baik, menggunakan bahasa yang

mudah dipahami dan dimengerti.

Peserta didik yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis

rendah belum mampu mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan,

tertulis dan mendemonstrasikan serta menggambarkanya secara visual yang

dapat dibuktikan belum mampu memahami permasalahan dari soal yang

diberikan. Dan hanya sedikit mampu memahami inti permasalahan dari soal

yang diberikan. Sebagaimana Hasil penelitian Nurman, siswa yang memiliki

kemampuan pemecahan masalah rendah memiliki kemampuan pemecahan

masalah matematika kurang baik.64

Siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis rendah

sedikit mampu memahami, menginterpretasikan mengevaluasi ide-ide

matematika baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk visual lainya.

Peserta didik berkemampuan rendah juga belum mampu menjelaskan

pekerjaanya secara logis jika ditanyai tentang keyakinan menjawabnya,

akan tetapi sudah mampu menggambarkan situasi masalah dan menyatakan

solusi masalah dalam bentuk hasil pekerjaanya setelah mendapatkan arahan

dari guru. Satriawati memaparakan, bahwa menggambarkan situasi masalah

dan menyatakan solusi merupakan aspek paling utama beberapa indicator

kemampuan komunikasi matematis walaupun hanya sedikit. 65

Siswa berkemampuan rendah sedikit mampu menggunakan simbol-

simbol matematika dengan tepat dan juga sedikit mampu memahami istilah-

64
Rasiman, Penelitian proses berpikir kritis.
65
Gusni Satriawati. Pembelajaran Dengan Pendekatan Open Ended.
146

istilah dalam bahasa matematika. Padahal Baroody mengatakan bahwa

pembelajaran harus dapat membantu siswa mengkomunikasikan ide

matematika melalui simbol-simbol matematika dengan tepat dan juga

sedikit mampu memahami istilah-istilah.66 Karena hal tersebut dapat

membantu anak menjelaskan konsep atau ide, dan memudahkan anak

mendapatkan strategi pemecahanmasalah.

66
Kartini, Meningkatkan Kemampuan Komunikasi .

Anda mungkin juga menyukai