Anda di halaman 1dari 14

KEMAMPUAN REPRESENTASI DI SEKOLAH DASAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi

DOSEN PENGAMPU
Fadhilaturrahmi, M.Pd

DISUSUN OLEH.
Rosa Amelia 1986206153

Windi Kiranti P 1986206099

Dody Wahyudi 1986206161

Mellya Silsiana D 1986206160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bangkinang, 30 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

D. Manfaat.........................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Kemampuan Representasi Matematis...........................................................3

B. Indikator Kemampuan Representasi Matematis...........................................4

C. Representasi Matematis dalam Pembelajaran Matematika...........................6

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP.............................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam NCTM 2000, di Amerika, disebutkan bahwa terdapat lima
kemampuan dasar matematika yang merupakan standar yakni pemecahan
masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof),
komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi
(representation). Dengan mengacu pada lima standar kemampuan NCTM di
atas, maka dalam tujuan pembelajaran matematika yang ditetapkan dalam
Kurikulum 2006 yang dikeluarkan Depdiknas pada hakekatnya meliputi (1)
koneksi antar konsep dalam matematika dan penggunaannya dalam
memecahkan masalah, (2) penalaran, (3) pemecahan masalah, (4) komunikasi
dan representasi, dan (5) faktor afektif.
Kemampuan representasi matematis merupakan salah satu tujuan
umum dari pembelajaran matematika di sekolah.Representasi merupakan
ungkapan dari suatu ide matematika yang ditampilkan peserta didik sebagai
bentuk yang mewakili situasi masalah guna menemukan solusi dari suatu
masalah.
Kemampuan ini sangat penting bagi siswa dan erat kaitannya dengan
kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah.Untuk dapat
mengkomunikasikan sesuatu, seseorang perlu representasi baik berupa
gambar, grafik, diagram, maupun bentuk representasi lainnya.Dengan
representasi, masalah yang semula terlihat sulit dan rumit dapat di lihat
dengan lebih mudah dan sederhana, sehingga masalah yang disajikan dapat
dipecahkan dengan lebih mudah.Dengan demikian pemahaman tentang
representasi ini sangat diperlukan agar dapat digunakan sebagai sarana bagi
siswa untuk memahami konsep-konsep tertentu maupun untuk
mengomunikasikan ide-ide matematis guna menyelesaikan suatu masalah.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kemampuan representasi matematis?
2. Apa saja indikator kemampuan representasi matematis?
3. Bagaimana contoh media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan
representasi matematis siswa?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui kemampuan representasi matematis
2. Dapat mengetahui indikator kemampuan representasi matematis
3. Dapat mengetahui contoh media pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan representasi matematis siswa

D. Manfaat
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah serta membekali
pembaca mengenai kemampuan representasi matematis dan cara
meningkatkan kemampuan representasi matematis pada siswa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kemampuan Representasi Matematis


Representasi adalah model atau bentuk pengganti dari suatu situasi
masalah yang digunakan untuk menemukan solusi. Sebagai contoh, suatu
masalah dapat direpresentasikan dengan obyek, gambar, kata-kata, atau
simbol matematika. Dalam Sabirin (2014:33),NCTM menyatakan bahwa
representasi merupakan cara yang digunakan seseorang untuk
mengkomunikasikan jawaban atau gagasan matematik yang bersangkutan.
Representasi yang dimunculkan oleh siswa merupakan ungkapan-
ungkapan dari gagasan-gagasan atau ide-ide matematika yang ditampilkan
siswa dalam upayanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang
dihadapinya.
Menurut Pape & Tchoshanov (dalam Sabirin, 2014) ada empat
gagasan yang digunakan dalam memahami konsep representasi, yaitu:
1) Representasi dapat dipandang sebagai abstraksi internal dari ide-ide
matematika atau skemata kognitif yang dibangun oleh siswa melalui
pengalaman;
2) Sebagai reproduksi mental dari keadaan mental yang sebelumnya;
3) Sebagai sajian secara struktur melalui gambar, symbol ataupun
lambang;
4) Sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain.
Representasi merupakan proses pengembangan mental yang
sudahdimiliki seseorang, yang terungkap dan divisualisasikan dalam
berbagai model matematika, yakni: verbal, gambar, benda konkret, tabel,
model-model manipulatif atau kombinasi dari semuanya.
Menurut Cai, Lane, dan Jacabcsin(dalam Sabirin, 2014:34)
menyatakan bahwa ragam representasi yang sering digunakan dalam
mengkomunikasikan matematika antaralain: tabel, gambar, grafik,
pernyataan matematika, teks tertulis, ataupun kombinasi semuanya.

3
Pada dasarnya representasi dapat dibedakan dalam dua bentuk,
yakni representasi internal dan representasi eksternal. Berpikir tentang ide
matematika yang kemudian dikomunikasikan memerlukan representasi
eksternal yang wujudnya antara lain: verbal, gambar dan benda konkrit.
Berpikir tentang ide matematika yang memungkinkan pikiran seseorang
bekerja atas dasar ide tersebut merupakan representasi internal.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi
adalah bentuk interpretasi pemikiran siswa terhadap suatu masalah, yang
digunakan sebagai alat bantu untuk menemukan solusi dari masalah
tersebut. Bentuk interpretasi siswa dapat berupa kata-kata atau verbal,
tulisan, gambar, tabel, grafik, benda konkrit, simbol matematika dan lain-
lain.

B. Indikator Kemampuan Representasi Matematis


Kemampuan representasi matematis siswa dapat di ukur melalui
beberapa indikator kemampuan representasi matematis. Indikator representasi
matematis siswa adalah sebagai berikut:
1. Representasi visual.
2. Persamaan atau ekspresi matematis.
3. Kata-kata atau teks tertulis.
Indikator-indikator kemampuan representasi seperti ditunjukkan pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Indikator Kemampuan Representasi Matematis
NO Representasi Bentuk-bentuk operasional
1 Representasi visual  Menyajikan kembali data atau informasi dari
a. Diagram, tabel, suatu representasi diagram, grafik, atau tabel
atau grafik  Menggunakan representasi visual untuk
menyelesaikan masalah

b. Gambar  Membuat gambar pola-pola geometri


 Membuat gambar untuk memperjelas masalah
dan memfasilitasi penyelesaiannya

4
2 Persamaan atau  Membuat persamaan atau model matematika
ekspresi matematis dari representasi lain yang diberikan
atis  Membuat konjektur dari suatu pola bilangan
 Menyelesaikan masalah dengan melibatkan
ekspresi matematis
3 Kata-kata atau teks  Membuat situasi masalah berdasarkan data
tertulis atau representasi yang diberikan
ter Menuliskan interpretasi dari suatu representasi
t  Menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika dengan kata-kata
 Menyusun cerita yang sesuai dengan suatu
representasi yang disajikan
 Menjawab soal dengan menggunakan kata-
kata atau teks tertulis

C. Representasi Matematis dalam Pembelajaran Matematika


Representasi sangat berperan dalam upaya mengembangkan dan
mengoptimalkan kemampuan matematika siswa. NCTM (dalam Sabirin,
2014:35) mencantumkan representasi (representation) sebagai standar proses
kelima setelah problem solving, reasoning, communication, and connection.
Menurut Jones (dalam Sabirin, 2014:36) beberapa alasan penting yang
mendasarinya adalah sebagai berikut:
1. Kelancaran dalam melakukan translasi di antara berbagai bentuk
representasi berbeda, merupakan kemampuan mendasar yang perlu
dimiliki siswa untuk membangun konsep dan berpikir matematis.
2. Cara guru dalam meyajikan ide-ide matematika melalui berbagai
representasi akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
pemahaman siswa dalam mempelajari matematika.
3. Siswa membutuhkan latihan dalam membangun representasinya sendiri

5
sehingga memiliki kemampuan dan pemahaman konsep yang kuat dan
fleksibel yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.
Meskipun demikian, ada beberapa keberatan dari para ahli
matematika yang berkaitan dengan dimasukkannya representasi sebagai
standar proses seperti yang diungkapkan Jones sebagai berikut:
1. Anggapan bahwa representasi adalah sinonim dengan model
matematika. Ini berarti bahwa representasi sudah merupakan bagian dari
standar isi, khususnya dalam aljabar yang berkaitan dengan rumus-rumus
dan fungsi yang dideskripsikan sebagai standar bahwa ”siswa dapat
menggunakan model-model matematika dan menganalisis perubahan
dalam konteks real dan abstrak.”
2. Representasi adalah hanya bagian dari proses pemecahan masalah dan
hal ini sudah tercakup dalam standar pemecahan masalah. Selain itu,
kelebihan dari representasi sebagai standar proses tidak begitu penting.
Standar proses dari pemecahan masalah, komunikasi, penalaran dan
koneksi semua memuat standar isi yang tidak dibatasi dalam
representasinya
3. Representasi sebagai bagian dari perkembangan kognitif
tidakmemberikan jaminan memiliki peranan yang menonjol dalam
sajianmasalah matematika.
Menanggapi keberatan di atas, beberapa ahli pendidikan matematika
dan peneliti aliran kognitif menyatakan bahwa representasi tidak hanya
membahas terbatas pada penggunaan notasi simbol untuk menterjemahkan
suatu situasi ke langkah matematika. Representasi lebih dari sekedar produk
fisik hasil observasi. Representasi juga merupakan proses kognitifyang
terjadi secara internal. Dalam pembelajaran, melalui representasi
eksternalsiswa, guru dapat menebak apa yang sesungguhnya terjadi yang
merupakan representasi internal dalam benak siswa, sehingga guru dapat
melakukanlangkah yang tepat untuk membawa siswa belajar.

6
Sebagai salah satu standar proses maka NCTM (2000) menetapkan
standar representasi yang diharapkan dapat dikuasai siswa selama
pembelajaran di sekolah yaitu:
1. Membuat dan menggunakan representasi untuk mengenal, mencatat
atau merekam, dan mengkomunikasikan ide-ide matematika;
2. Memilih, menerapkan, dan melakukan translasi antar representasi
matematis untuk memecahkan masalah;
3. Menggunakan representasi untuk memodelkan dan
menginterpretasikanfenomena fisik, sosial, dan fenomena matematika.
Ketika siswa dihadapkan pada suatu situasi masalah matematika
dalam pembelajaran di kelas, mereka akan berusaha memahami masalah
tersebut dan menyelesaikannya dengan cara-cara yang mereka ketahui.
Cara-cara tersebut sangat terkait dengan pengetahuan sebelumnya
yang sudah ada yang berhubungan dengan masalah yang disajikan. Salah
satu bagian dari upaya yang dapat dilakukan siswa adalah dengan membuat
model atau representasi dari masalah tersebut. Model atau representasiyang
di buat bisa bermacam-macam tergantung pada kemampuan masing-masing
individu dalam menginterpretasikan masalah yang ada.
Pembelajaran matematika di kelas hendaknya memberikan
kesempatan yang cukup bagi siswa untuk dapat melatih dan
mengembangkan kemampuan representasi matematis sebagai bagian yang
penting dalam pemecahan masalah. Masalah yang disajikan disesuaikan
dengan isi dan kedalaman materi pada jenjang masing-masing
denganmemperhatikan pengetahuan awal atau prasyarat yang dimiliki siswa.
Salah satu contoh masalah matematika dalam NCTM (2000) yang
terkait dengan representasi matematis disajikan dalam contoh berikut:

”Apa yang akan terjadi terhadap luas daerah sebuah persegipanjang jika
panjang sisinya menjadi dua kali panjang semula?”

7
Masalah di atas menarik untuk disajikan karena siswa ditantanguntuk
berpikir menggunakan informasi yang tersedia dan mengaitkannyadengan
pengetahuan yang sudah mereka miliki sebelumnya. Masalah tersebut juga
memungkinkan untuk diselesaikan dengan lebih dari satu cara.
Salah satu contoh pemecahan masalah yang mungkin dilakukan
siswa adalah dengan menyelesaikannya secara langsung yakni menggunakan
representasi simbolik sebagai berikut:

“Misalkan persegi panjang semula panjangnya a dan lebarnya b,


sehingga diperoleh luasnya adalah
L = a  b =ab.
Jika panjang sisinya menjadi dua kali panjang semula, maka
panjangnya 2a dan lebarnya 2b, sehingga luasnya menjadi
L = 2a 2b = 4ab
Jadi dapat disimpulkan bahwa luas persegi panjang yang baru
menjadi 4 kali luas persegi panjang semula.”

Selain cara tersebut, sebagian siswa mungkin ada yang berfikir


tergesa-gesa dan langsung menjawab bahwa luasnya menjadi dua kali dari
luas persegi panjang semula. Mereka menduga atau berargumen bahwa
jikapanjang sisinya dua kali panjang semula tentu luasnya juga akan menjadi
dua kali luas persegi panjang semula. Guru harus berusaha
memberikanpemahaman yang lebih mudah dipahami agar pemikiran siswa
tidakberhenti sampai disitu, misalnya dengan menanyakan kembali
jawabanmereka atau meminta untuk berfikir kembali menggunakan cara lain.
Masalah di atas akan lebih mudah di pahami jika disajikan dengan
menggunakan representasi gambar sebagai berikut:

8
Gambar 1.Representasi siswa sebagai hasil dari menduakalikan
ukuran panjang sisi-sisi persegi panjang (NCTM, 2000)

Dari hasil representasi gambar 1 sebelumnya, terlihat bahwa


penyelesaian dari masalah yang diberikan dapat lebih mudah ditemukan dan
dapat menunjukkan dengan jelas bahwa persegi panjang yang baru
besarnya empat kali ukuran semula. Aktivitas yang terjadi dalam
pembelajaran tidak hanya menunjukkan bagaimana cara siswa menjawab
tetapi juga ada proses pembenaran terhadap jawaban siswa yang lain.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kemampuanrepresentasi adalah bentuk interpretasi pemikiran siswa
terhadap suatu masalah, yang digunakan sebagai alat bantu untuk
menemukan solusi dari masalah tersebut
2. Indikator kemampuan representasi adalah sebagai berikut:
a. Representasi visual
b. Persamaan atau ekspresi matematis
c. Kata-kata atau teks tertulis
3. Media pembelajaran dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan
representasi matematis siswa dalam setiap materi pembelajaran
matematika.

B. Saran
Untuk pemerintah dan guru diharapkan dapat menekankan
pentingnya kemampuan matematis dalam bentuk aplikasi matematika
dengan mendukung media pemebalajaran yang dapat mendukung
kemampuan representasi matematis.
Untuk mahasiswa matematika, diharapkan dapat mengembangkan
kreatifitas dalam membuat media pemebalajaran yang dapat mendukung
kemampuan representasi matematis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sabirin, Muhammad.( 2014), ”Representasi dalam Pembelajaran Matematika”.


http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=183173&val=6339&title=Representasi%20dalam
%20Pembelajaran%20Matematika

http://digilib.unila.ac.id/3554/14/BAB%202.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai