Anda di halaman 1dari 16

RANGKUMAN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Model-model Repsentasi Matematika

Dengan dosen pengampuh Vera Riyanti, M. Pd

Disusun Oleh :

Nama : Luki Rahman Asbiantoro

NIM : E862020009

Prodi : PGSD

Semester : III ( Tiga )

LEMBAGA PELAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYA XI KALIMATAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

KAMPUS WILAYAH PERBATASAN ENTIKONG

2021

MATERI KE-2
Kemampuan representasi matematis merupakan salah satu tujuan umum dari pembelajaran
matematika di sekolah. Kemampuan ini sangat penting bagi siswa dan erat kaitannya dengan
kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah. Untuk dapat mengkomunikasikan sesuatu,
seseorang perlu representasi baik berupa gambar, grafik, diagram, maupun bentuk representasi
lainnya.

Dengan representasi, masalah yang semula terlihat sulit dan rumit dapat di lihat dengan
lebih mudah dan sederhana, sehingga masalah yang disajikan dapat dipecahkan dengan lebih
mudah.

A. Kemampuan Representasi Matematis

Representasi adalah model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang digunakan
untuk menemukan solusi. Sebagai contoh, suatu masalah dapat direpresentasikan dengan obyek,
gambar, kata-kata, atau simbol matematika (Jones & Knuth, 1991).

Menurut Pape & Tchoshanov (dalam Luitel, 2001) ada empat gagasan yang digunakan
dalam memahami konsep representasi, yaitu:

1) representasi dapat dipandang sebagai abstraksi internal dari ide-ide matematika atau
skemata kognitif yang dibangun oleh siswa melalui pengalaman
2) sebagai reproduksi mental dari keadaan mental yang sebelumnya
3) sebagai sajian secara struktur melalui gambar, simbol ataupun lambang
4) sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain.
Hiebert dan Carpenter (dalam Hudoyo, 2002) mengemukakan bahwa pada dasarnya
representasi dapat dibedakan dalam dua bentuk, yakni representasi internal dan representasi
eksternal. Berpikir tentang ide matematika yang kemudian dikomunikasikan memerlukan
representasi eksternal yang wujudnya antara lain: verbal, gambar dan benda konkrit. Berpikir
tentang ide matematika yang memungkinkan pikiran seseorang bekerja atas dasar ide tersebut
merupakan representasi internal.
B. Representasi Matematis dalam Pembelajaran Matematika
Representasi sangat berperan dalam upaya mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan
matematika siswa. NCTM dalam Principle and Standars for School Mathematics (Standars, 2000)
mencantumkan representasi (representation) sebagai standar proses kelima setelah problem
solving, reasoning, communication, and connection. Menurut Jones (2000) beberapa alasan penting
yang mendasarinya adalah sebagai berikut: 1. Kelancaran dalam melakukan translasi di antara
berbagai bentuk representasi berbeda, merupakan kemampuan mendasar yang perlu dimiliki siswa
untuk membangun konsep dan berpikir matematis. 2. Cara guru dalam meyajikan ide-ide
matematika melalui berbagai representasi akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
pemahaman siswa dalam mempelajari matematika. 3. Siswa membutuhkan latihan dalam
membangun representasinya sendiri sehingga memiliki kemampuan dan pemahaman konsep yang
kuat dan fleksibel yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.

Rangkuman Materi ke 3, Model-Model Representasi Dalam Matematika

Goldin (dalam Fadillah, 2008) membagi representasi menjadi dua, yaitu representasi
eksternal dan internal. Representasi eksternal adalah hasil perwujudan untuk menggambarkan apa-
apa yang dikerjakan seseorang secara internal atau dalam representasi internalnya. Representasi
internal dari seseorang sulit untuk diamati secara langsung karena merupakan aktivitas mental dari
seseorang dalam pikirannya (minds-on).

Tetapi representasi internal seseorang itu dapat disimpulkan atau diduga berdasarkan
representasi eksternalnya dalam berbagai kondisi; misalnya dari pengungkapannya melalui kata-
kata (lisan), melalui tulisan berupa simbol, gambar, grafik, tabel ataupun melalui alat peraga
(hands-on). Dengan kata lain terjadi hubungan timbal balik antara representasi internal dan
eksternal dari seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu masalah.

Gagatsis dan Elia (dalam Fadillah, 2008) bahwa untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 sekolah dasar,
representasi dapat digolongkan menjadi empat tipe representasi, yaitu representasi verbal
(representasi descriptive), gambar informational, gambar decorative, dan garis bilangan
(representasi depictive).

Rangkuman materi ke 4,
Pengertian Bilangan Bulat

Bilangan bulat bukan berarti kumpulan atau himpunan bilangan yang bentuknya bulat, ya. Tapi,
nilainya yang bulat. Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negatif.
Himpunan bilangan bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z. Lambang ini berasal dari
bahasa Jerman, yaitu Zahlen yang berarti bilangan.
Nah, bilangan cacah sendiri merupakan himpunan bilangan yang terdiri dari bilangan nol dan
bilangan bulat positif. Bilangan bulat positif bisa juga disebut sebagai bilangan asli, merupakan
himpunan bilangan bulat yang bernilai positif. Sementara itu, bilangan bulat negatif merupakan
himpunan bilangan bulat yang bernilai negatif. Operasi hitung bilangan bulat Dalam operasi hitung
bilangan bulat, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan. Bersumber dari Byjus, operasi hitung
pada bilang bulat diantaranya Penjumlahan Penjumlahan bilangan bulat dengan tanda atau jenis
yang sama maka hasilnya sama seperti jenis bilangan yang ditambahkan

CONTOH SOAL
FPB sendiri adalah Faktor Persekutuan Terbesar, lalu untuk KPK sendiri adalah Kelipatan
Persekutuan Terkecil dalam matematika.Untuk mencari FPB dan KPK pada suatu bilangan, kita
perlu mengenal rumus atau cara termudahnya, yaitu menggunakan pohon faktor dan tabel.

Namun sebelum mencari FPB dan KPK, teman-teman harus mengenal terlebih dahulu mana saja
yang masuk ke dalam bilangan prima.

Seperti 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, dan seterusnya ya.

Rumus untuk menghitung FPB sendiri adalah hasil kali faktor yang sama saja lalu ambil faktor
dengan pangkat terkecil.

Lalu untuk rumus menghitung KPK sendiri adalah hasil kali semua faktor dan ambil faktor dengan
pangkat terbesar untuk faktor yang sama.

1. Tentukan KPK dan FPB dari 60 dan 84 menggunakan pohon faktor!

Jawaban:

Kita bisa mencoba membagi bilangan 60 dengan angka 2 ya teman-teman. Maka:

60 : 2 = 30, apakah 30 masih bisa dibagi 2? Tentu bisa, jadinya:

30 : 2 = 15, apakah 15 masih bisa dibagi 2? Tentu saja tidak bisa.

Maka dari itu kita harus mencari bilangan yang bisa dibagi oleh 15 namun bukan 2, mari kita coba
dengan 3, maka:

15 : 3 = 5
Nah kebetulan hasilnya adalah 5 yang merupakan bilangan prima, maka dari itu kita berhenti
menghitung sampai di sini.

Lalu berikutnya adalah kita membagi 84 dengan angka 2 ya teman-teman, seperti: 84 : 2 = 42, lalu
apakah 42 masih bisa dibagi 2? Tentu saja bisa, jadinya:

42 : 2 = 21, lalu apakah 21 bisa dibagi 2? Tidak bisa, maka dari itu kita harus mengganti angka 2
dengan 3, jadinya:

21 : 3 = 7

Jika bilangan cacah ditambah bilangan cacah maka hasilnya juga bilangan cacah. Sedangkan
bilangan negatif ditambah negatif hasilnya akan bilangan negatif

Lalu apa KPK-nya? Tulis semua faktornya dengan pangkat tertinggi, berarti 2 pangkat 2 x 3 x 5 x 7 =
420 (KPK).

Rumus untuk menghitung FPB sendiri adalah hasil kali faktor yang sama saja lalu ambil faktor
dengan pangkat terkecil.

Lalu untuk rumus menghitung KPK sendiri adalah hasil kali semua faktor dan ambil faktor dengan
pangkat terbesar untuk faktor yang sama.

1. Tentukan KPK dan FPB dari 60 dan 84 menggunakan pohon faktor!

Jawaban:

Kita bisa mencoba membagi bilangan 60 dengan angka 2 ya teman-teman. Maka:

60 : 2 = 30, apakah 30 masih bisa dibagi 2? Tentu bisa, jadinya:

30 : 2 = 15, apakah 15 masih bisa dibagi 2? Tentu saja tidak bisa.

Maka dari itu kita harus mencari bilangan yang bisa dibagi oleh 15 namun bukan 2, mari kita coba
dengan 3, maka:

15 : 3 = 5

Rangkuman materi ke 6,

Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan merupakan salah satu kelompok bilangan dengan bentuk a/b dimana a dan b
merupakan bilangan bulat serta b tidak sama dengan nol. Nilai a dan b saling prima, artinya tidak
ada faktor/pembagi yang bisa membagi a dan b sekaligus. Dalam bilangan pecahan, a disebut
sebagai pembilang sedangkan b disebut sebagai penyebut pecahan.
Soal dan jawaban bilangan pecahan

1. Ubahlah pecahan biasa berikut menjadi pecahan campuran.

30/7

14/3

27/5

Pembahasan

30/7 = (28 + 2)/7 = 4 2/7.

14/3 = (12 + 2)/3 = 4 2/3.

27/5 = (25 + 2)/5 = 5 2/5.

2. Sederhanakan pecahan-pecahan berikut.

28/42

32/48

17/51

Pembahasan

28/42 = (28 : 14)/(42 : 14) = 2/3

32/48 = (32 : 16)/(48 : 16) = 2/3

17/51 = (17 : 17)/(51 : 17) = 1/3

3. Tanda pertidaksamaan yang tepat untuk (4/9) …. (2/5) adalah.................


Pembahasan

(4/9) …. (2/5) à (4 x 5).........(2 x 9) à 20 > 18.

Tanda pertidaksamaan yang tepat yaitu >.

4. Urutkan pecahan berikut dari yang terbesar.


2/3; 3/4; 2/5; 7/12.

Jawaban: 3/4; 2/3; 7/12; 2/5.

Pembahasan

2/3 = (2 x 20)/(3 x 20) = 40/60

3/4 = (3 x 15)/(4 x 15) = 45/60

2/5 = (2 x 12)/(5 x 12) = 24/60

7/12 = (7 x 5)/(12 x 5) = 35/60

Sehingga urutannya dari yang terbesar adalah 3/4; 2/3; 7/12; 2/5

Rangkuman materi ke 7
Dalam mengukur panjang benda, lebar ruangan, ataupun jarak tempuh, Anda telah menggunakan
satuan panjang.

Misalnya pengukuran 10 meter. Dalam hasil pengukuran tersebut terdapat besaran dan satuan.
Adapun jenis satuannya adalah satuan panjang.

Besaran yang terdapat dalam hasil pengukuran tersebut adalah 10 sedangkan satuan panjang
yang digunakan adalah meter.

Lalu, apa itu satuan panjang?

Satuan panjang merupakan suatu satuan yang digunakan untuk mendeskripsikan ukuran tinggi,
panjang, jarak suatu benda atau objek yang diukur.

Contoh Soal 1 :

4 hm + 8 dam = … m

Pembahasan :

4 hm = 4 x 100 = 400 m

8 dam = 8 x 10 = 80 m

Sehingga :

400 + 80 = 480 m

Contoh Soal 2 :

0,25 km + 0,75 hm + 20 dam = … m

Pembahasan :
0,25 km = 0,25 x 1000 = 250 m

0,75 hm = 0,75 x 100 = 75 m

20 dam = 20 x 10 = 200 m Sehingga :

250 + 75 + 200 = 525 m

A. Satuan Berat

Satuan berat merupakan standar atau dasar ukuran yang digunakan untuk
menyatakan berat dari suatu benda, misalnya buah ini beratnya 1 kg.

Satuan berat yang sering kita gunakan sehari-hari adalah ons, kwintal, ton, kilogram, gram,
pound, dan lbs.

Contoh Soal Satuan Berat beserta Jawaban

Soal No.1

Berapakan nilai konversi 100 cg dalam satuan dg… ?

a. 10 dg

b. 1 dg

c. 0.1 dg

d. 1000 dg

Pembahasan:

Karena satuan dg berada 1 tingkat diatas cg, maka harus dibagi 10 100

cg= 10010 = 10 dg

Jawab : a

Soal No.2

Berapakan nilai konversi 10 mg dalam satuan g… ?

a. 1 g

b. 0.01 g
c. 0.1 g

d. 1000 g
Pembahasan:

Karena satuan g berada 3 tingkat diatas mg, maka harus dibagi 100010 mg= 101000
= 0.01 g

Jawaban: b

Soal N0.3

Ibu membeli bahan-bahan untuk pembuatan kue di pasar. Sementara bahan yang diperlukan
yakni 2 Kg Tepung terigu, kemudian 500gr telur dan 750gr gula pasir serta0,25 Kg mentega.
Maka berapa gram total berat belanjaan Ibu tersebut?

Jawab :

masing-masing berat diubah ke satuan gram

tepung terigu : 2kg=2000 gram

Telur : 500gr =500gr gula

pasir :750gr = 750gr

Mentega:0,25kg=25/100kg=(25/100)x1000=250gr

semua bahan yang dibeli ibu beratnya dijumlahkan :

2000gr+500 gr+750gr+250 gr =3500 gr

jadi total berat belanjaan ibu ialah 3500 gram.

B. Satuan luas

Luas didefinisikan sebagai suatu bentuk kuantitas yang menyatakan besaran dari suatu objek
dengan bentuk dua dimensi, bidang atau suatu daerah atau daerah.

Luas juga dapat diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan luasan objek dua dimensi
dari bagian permukaan yang dibatasi dengan ketentuan yang jelas.

Pada pengaplikasiannya di luas permukaan bumi, yang digunakan ketika melakukan


pengukuran lahan, merupakan suatu luasan permukaan, yang kerap kali dianggap sebagai luas
dua dimensi bidang datar. Hal ini berlaku jika luasan tersebut tidak terlalu besar dari total luas
permukaan bumi.

Contoh soal dan jawaban

Soal pertama

Hasil konversi dari 10 mm dalam satuan m ialah ?Penyelesaian :

Oleh sebab pada satuan m berada tiga tingkat diatas mm, maka dibagi 1000 :

Jawab :

maka 10 mm = 10 dibagi 1000 = 0,01 m

Soal ke dua

Hasil konversi dari 100 cm dalam satuan mm ialah ?Penyelesaian :

Oleh sebab satuan mm berada satu tingkat dibawah cm, jadi dikali 10 :

Jawab :

maka 100 cm = 100 dikali 10 = 1000 mm

Soal ke tiga

Konversi dari 100 cm kedalam satuan dm berapakah nilainya ?Penyelesaian :

Karena satuan dm berada satu tingkat diatas cm, maka dibagi 10 :

Jawab :

100 cm = 100 : 10 =10 dm

C. Satuan volume

Satuan volume adalah satuan pengukuran untuk mengukur volume atau kapasitas, luasnya suatu
benda atau ruang dalam tiga dimensi. Unit kapasitas dapat digunakan untuk menentukan
volume cairan atau barang curah, misalnya air, beras, gula, gandum atau tepung.
Contoh soal dan jawaban

Soal pertama

3 hm³ = . . .m³

Jawab.

3 hm³ = 3 x 1.000.000 m³ = 3.000.000 m³.

Soal ke dua

4 m³ = . . .dm³

Jawab.

4 m³ = 4 x 1.000 dm³ = 4.000 dm³

Soal ke tiga

4 l = . . .dl

Jawab.

4l = 4 dikalikan 10 dl = 40 dl

D. Satuan jarak

Jarak merupakan panjang lintasan yang dilalui. Satuan yang digunakan untuk menyatakan jarak
sama dengan satuan panjang, yaitu kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter
(m), desimeter (dm), centimeter (cm), dan milimeter (mm).
Tetapi, satuan yang sering digunakan adalah kilometer (km) dan meter (m)

1. Ali berlari sejauh 3000 meter. Berapa kilometer jarak yang ditempuh ali ?

Jawab :

3000 m = 3000 : 1000 = 3 km

Jadi jarak yang ditempuh ali adalah 3 km

2. Jarak antara pohon jambu dengan pohon mangga 6 meter. Berapa sentimeter jarak
pohon jambu dengan pohon mangga ?
Jawab :

6 m = 6 × 100 = 600 cm

Jadi jarak pohon jambu dengan pohon mangga adalah 600 cm.

3. Ratih bersepedah sejauh 4500 dm dan sinta bersepedah sejauh 25 dam. Siapakah yang
bersepedah lebih jauh ? berapa meter selisihnya ?

Jawab :

Ratih : 4500 dm = 4500 : 10 = 450 m

Sinta : 25 dam = 25 × 10 = 250 m

Selisih : 450 – 250 = 200 m

Jadi yang bersepedah lebih jauh adalah ratih, dan selisihnya adalah 200 m.

E. Satuan kecepatan dan waktu

Kecepatan adalah nilai yang mempresentasikan seberapa cepat suatu benda melakukan atau
mengalami perpindahan. Satuan internasioanl (SI) dari besaran Kecepatan adalah m/s.

Waktu adalah interval antara 2 buah kondisi, misalnya lama berlangsungnya suatu
peristiwa. Satuan dari Waktu adalah detik atau sekon (s).

Contoh soal dan jawaban

Motor Rudi menempuh jarak 500 meter dalam waktu 50 detik. Berapa kecepatan motor Rudi?

DikKetahu

i s = 500

m t = 50 s

Ditanya

v=?

Penyelesaian

v=s/t

v = 500m / 50s

v = 10 m/s
jadi kecepatan motor Rudi adalah 5 m/s
Lia mengayuh sepeda dengan kecepatan 4 m/s. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Lia
untuk menempuh jarak 360 meter?

Dik

eta

hui

v =

m/s

s =

350

ditany

at=?

Penyele

saian t

=s / v

t = 360m /

(4  m/s) t =

90 s

Jadi waktu yang dibutuhkan Lia adalah 90 sekon.

Anda mungkin juga menyukai