PENDAHULUAN
B. Kisi-Kisi Instrumen
TES
Instrumen tes hasil belajar matematika ini terdiri atas 10 soal, alokasi
waktu yaitu 2 x 40 menit, dengan kisi-kisi soal sebagai berikut.
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ I
Materi Pokok : ALJABAR
Bentuk Instrumen : Uraian singkat dan daftar pertanyaan
Kurikulum : KTSP 2006
Menjelaskan pengertian 2
koefisien, variabel, dan
konstanta.
NONTES
Instrumen nontes ini berbentuk skala Likert, bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang motivasi dan keaktifan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran matematika di SMP kelas
VII. Berikut ini adalah kisi-kisi tentang motivasi dan keaktifan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar Matematika.
NO ASPEK YANG DI UKUR INDIKATOR NO BUTIR
1 Keyakinan dan kreatif Memiliki rasa percaya diri 1, 2,12
dalam mempelajari matematika , dan 16
serta mampu menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari
No Jenispernyataan
Soal Positif Negatif
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
C. Instrumen Evaluasi
TES
No Respon siswa
PERNYATAAN
SS S TS STS TT
1 Mengerjakan soal-soal matematika
sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki.
4 (2x + 3) + (-5x – 4) 5
= 2𝑥 + 3 − 5𝑥 − 4
= = −3𝑥 − 1
9 (2x 2 – 3x + 2) + (4x 2 – 5x + 1) 10
= 2x 2 – 3x + 2 + 4x 2 – 5x + 1
= 2x 2 + 4x 2 – 3x – 5x + 2 + 1
= (2 + 4)x 2 + (–3 – 5)x + (2 + 1)
= 6x 2 – 8x + 3
Jumlah Nilai Maksimal 10
10 a = 1 ; b = -7 ; c = 12, bila memenuhi syarat : 5
syarat 1 : ...... X ..... = c (12) ;
syarat 2 : ...... + ...... = b (-7)
Penskoran
TES
Jumlah skor akhir adalah 100, dengan perincian sebagai berikut.
Tiap soal dengan jawaban benar memiliki nilai yang berbeda setiap
nomornya, sesuai dengan tingkat kesulitannya.
NONTES
Ketentuan penskoran nontes yaitu sebagai berikut.
Untuk pernyataan positif :
SS =4
S =3
TT =2
TS =1
STS =0
Keterangan :
Mi : Mean ideal
Sbi : Simpangan baku ideal
Kriteria Penafsiran :
Interval Nilai Interpretasi
x ≥ 53 Baik
27 ≤ x < 53 Sedang
x < 27 Kurang
A. HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 KOTA CIREBON
PENGUJI : NIDA HILYATUL MUDRIKAH
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 Yessi trianda 6 4 3 5 5 7 8 4 4 7 53
2 Dhea anurtabitha putri 9 4 2 6 5 8 5 6 4 5 54
3 Hafsyah putri nabila 6 5 3 7 8 9 3 4 3 6 54
4 Almira sufinur Aziziyah 9 5 3 7 7 6 4 5 3 4 53
5 Farah Tsani. A 8 4 3 6 5 4 5 9 5 9 58
6 Aninda satya pratiwi 6 5 2 6 6 6 7 5 5 5 53
7 Martha tribuana paramitha 11 4 3 6 10 5 8 10 7 6 70
8 Devi lestari 6 4 3 5 10 4 10 10 6 4 62
9 Yunicha trie maulina 12 4 3 9 6 6 3 3 3 6 55
10 Ilman aviana 11 4 3 10 8 7 7 7 6 5 68
11 Aldi ramdoni 12 4 3 8 6 4 3 3 4 7 54
12 Khairunnisa nurul amalia 10 4 3 7 10 6 10 10 7 6 73
13 Nia kurnia sari 7 5 2 8 4 8 3 6 3 7 53
14 Retno pujianti 12 5 3 9 10 7 9 10 8 8 81
15 Nur Auliaaryasanthi 11 4 3 10 6 9 4 3 3 5 58
16 Aghistia niurcadewi 10 4 3 8 9 5 3 3 6 4 55
B. UJI VALIDITAS
TES
Sig. .000
2) Soal no 2 = 0, 678
3) Soalno 3 = 0, 548
4) Soalno4 = 0, 402
5) Soal no 5 = 0, 543
6) Soal no 6 = 0, 531
7) Soal no 7 = 0, 678
8) Soal no 8 = 0, 722
9) Soal no 9 = 0, 597
Karena butir soal no 1, 4, dan 10 memiliki nilai MSA < 0,5, maka semua butir soal
tersebut tidak memiliki konstruksi yang layak, atau valid. Karena soal tersebut tidak layak maka
harus dikeluarkan, dengan cara mengeluarkan satu persatu dari nilai MSA yang terkecil lalu diliha
tanti-image correlation-nya hingga tidak ada lagi MSA < 0,5.
Pembuktian butir soal yang nilai MSA < 0,5 setelah di keluarkan nilai MSA terkecil yaitu
butir soalnya 1, 4,dan 10 satu persatu dari anti-image correlation, diperoleh:
Anti-image Matrices
soal2 soal3 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9
soal2 .866 .074 -.046 -.161 .076 -.068 .028
soal3 .074 .652 -.212 .206 .001 .094 .067
Anti-image
soal5 -.046 -.212 .399 -.010 -.113 -.014 -.135
Covariance
soal6 -.161 .206 -.010 .578 -.030 .046 .144
soal7 .076 .001 -.113 -.030 .363 -.179 -.036
Sig. .001
Hasil tampilan output SPSS menunjukkan bahwa nilai KMO = 0,328 < 0,5 walaupun
begitu dapat dilakukan analisis faktor. Begitu juga dengan nilai Bartlett’s dengan Chi-Squares
= 254, 103 dan signigfikan pada 0,001, maka dapat disimpulkan instrument ini tidak terbukti
valid. Dengan begitu harus dilakukan analisis factor dengan mengeluarkan butir soal yang
nilai MSA < 0, 5. Pengeluaran butir soal tersebut dapat dilihat dari table anti-image
correlation dibawah ini :
2) Soal no 2 = 0, 590
3) Soalno 3 = 0, 514
5) Soal no 5 = 0, 312
6) Soal no 6 = 0, 406
7) Soal no 7 = 0, 238
8) Soal no 8 = 0, 255
9) Soal no 9 = 0, 199
Karena butir soal yang nilai MSA > 0,5 hanya ada pada no 1, 2, 3 dan 16 , maka semua
butir soal selain soal tersebut tidak memiliki konstruksi yang layak, atau valid. Karena soal
tersebut tidak layak maka harus dikeluarkan, dengan cara mengeluarkan satu persatu dari nilai
MSA yang terkecil lalu dilihat anti-image correlation-nya hingga tidak ada lagi MSA< 0,5 dan
KMO > 0, 5.
Pembuktian butir soal yang nilai MSA < 0,5 setelah di keluarkan nilai MSA terkecil satu
persatu dari anti-image correlation dengan mengeluarkan butir soal no 12, di peroleh:
Sig. .023
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 Yessi trianda 6 4 3 5 5 7 8 4 4 7 53
2 Dheaanurtabithaputri 9 4 2 6 5 8 5 6 4 5 54
3 Hafsyah putri nabila 6 5 3 7 8 9 3 4 3 6 54
4 Almira sufinur Aziziyah 9 5 3 7 7 6 4 5 3 4 53
5 Farah Tsani. A 8 4 3 6 5 4 5 9 5 9 58
6 Aninda satya pratiwi 6 5 2 6 6 6 7 5 5 5 53
7 Martha tribuana paramitha 11 4 3 6 10 5 8 10 7 6 70
8 Devi lestari 6 4 3 5 10 4 10 10 6 4 62
9 Yunicha trie maulina 12 4 3 9 6 6 3 3 3 6 55
10 Ilman aviana 11 4 3 10 8 7 7 7 6 5 68
11 Aldi ramdoni 12 4 3 8 6 4 3 3 4 7 54
12 Khairunnisa nurul amalia 10 4 3 7 10 6 10 10 7 6 73
13 Nia kurnia sari 7 5 2 8 4 8 3 6 3 7 53
N %
Valid 20 100.0
Cases Excluded a 0 .0
Total 20 100.0
Data diatas menunujkan bahwa N adalah jumla siswa yang mengikuti tes.
Reliability Statistics
.447 10
Suatu tes dikatakan reliable jika rhitung> r table. Menentukan rtabel dengan N = 10
dan 𝛼 = 5%, maka didapat rtabel = 0,632. Data diatas menunjukan bahwa rhitung = 0, 447.
Karena rhitung<rtabel, maka instrument untuk butir soal uraian dikatakan tidak reliabel.
NON TES
Dalam uji reliabilitas untuk butir soal angket pengguna menggunakan rumus Alpha
dengan aplikasi SPSS. Sehingga diperoleh data berikut:
N %
Valid 25 100.0
Cases Excluded a 0 .0
Total 25 100.0
Data diatas menunjukan bahwa N adalah jumlah siswa yang melaksanakan tes.
Reliability Statistics
.757 20
Suatu tes dikatakan reliable jika rhitung> r table. Menentukan rtabel dengan N = 20 dan 𝛼 = 5%, maka
didapat rtabel = 0,444. Data diatas menunjukan bahwa rhitung = 0, 757. Karena rhitung >rtabel , maka instrument
untuk butir soal uraian dikatakan reliabel.
Dalam evaluasi ini, butir uraian/essay perlu diketahui tingkat kesukaran dengan memperhatikan
skor yang diperoleh siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal adalah
:
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
Keterangan :
TK = Tingkat Kesukaran
N = Jumlah siswa
1,00 SangatMudah
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Yessi trianda 6 4 3 5 5 7 8 4 4 7
2 Dhea anurtabitha putri 9 4 2 6 5 8 5 6 4 5
3 Hafsyah putrid nabila 6 5 3 7 8 9 3 4 3 6
4 Almira sufinur Aziziyah 9 5 3 7 7 6 4 5 3 4
5 Farah Tsani. A 8 4 3 6 5 4 5 9 5 9
6 Aninda satya pratiwi 6 5 2 6 6 6 7 5 5 5
7 Martha tribuana paramitha 11 4 3 6 10 5 8 10 7 6
8 Devi lestari 6 4 3 5 10 4 10 10 6 4
9 Yunicha trie maulina 12 4 3 9 6 6 3 3 3 6
10 Ilman aviana 11 4 3 10 8 7 7 7 6 5
11 Aldi ramdoni 12 4 3 8 6 4 3 3 4 7
12 Khairunnisa nurul amalia 10 4 3 7 10 6 10 10 7 6
13 Nia kurnia sari 7 5 2 8 4 8 3 6 3 7
14 Retno pujianti 12 5 3 9 10 7 9 10 8 8
15 Nur Aulia aryasanthi 11 4 3 10 6 9 4 3 3 5
16 Aghistia niurca dewi 10 4 3 8 9 5 3 3 6 4
17 Anggiha ananda istiyana 9 4 2 6 6 8 4 7 5 9
18 Resa Riyanti 11 4 3 10 7 6 4 4 4 5
19 Tiara Stevanie 6 5 3 6 9 7 3 5 5 6
20 Devi rosdiantika 9 4 3 8 7 6 9 8 6 8
Jumlah benar 181 86 56 147 144 128 112 122 97 122
Skor Maks 15 5 3 10 10 15 10 10 10 12
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
181
= = 0, 60
20 𝑥 15
2. Perhitungan tingkat kesukaran untuk butir soal uraian nomor 2 adalah sebagai berikut:
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
86
= = 0, 86
20 𝑥 5
3. Perhitungan tingkat kesukaran untuk butir soal uraian nomor 3 adalah sebagai berikut:
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
56
= = 0, 93
20 𝑥 3
4. Perhitungan tingkat kesukaran untuk butir soal uraian nomor 4 adalah sebagai berikut:
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
147
= = 0, 76
20 𝑥 10
5. Perhitungan tingkat kesukaran untuk butir soal uraian nomor 5 adalah sebagai berikut:
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
144
= = 0, 72
20 𝑥 10
6. Perhitungan tingkat kesukaran untuk butir soal uraian nomor 6 adalah sebagai berikut:
𝐵
TK =
𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
128
= = 0, 43
20 𝑥 15
7. Perhitungan tingkat kesukaran untuk butir soal uraian nomor 7 adalah sebagai berikut:
𝐵
TK =
𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
112
= = 0, 56
20 𝑥 10
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
122
= = 0, 61
20 𝑥 10
9. Perhitungan tingkat kesukaran untuk butir soal uraian nomor 9 adalah sebagai berikut:
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
97
= = 0, 46
20 𝑥 10
10. Perhitungan tingkat kesukaran untuk butir soal uraian nomor 10 adalah sebagai berikut:
𝐵
TK = 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
122
= 20 𝑥 12
= 0, 51
Berikut ini adalah tabel interpretasi tingkat kesukaran untuk butir soal Uraian.
Tingkat
Butir Soal Interpretasi
kesukaran
1 0, 60 Sedang
2 0, 86 Mudah
3 0, 93 Mudah
4 0, 76 Sedang
5 0, 72 Sedang
6 0, 43 Sedang
7 0, 56 Sedang
8 0, 61 Sedang
9 0, 46 Sukar
10 0, 51 Sedang
Tingkat kesukaran tes menunujukan seberapa sukar atau mudahnya butir-butir tes secara
keseluruhan yang telah diselenggarakan. Butir tes yang baik adalah butir yang memiliki tingkat
kesukaran yang sedang, yaitu yang dapat dijawab dengan benar oleh sekitar 40 sampai 80 persen
peserta tes. Untuk sebuah butir tes yang ideal, tingkat kesukaran butir berkisar antara 0,4 hingga
0,8. Tabel interpretasi di atas menunjukan bahwa soal uraian tersebut memiliki kategori soal yang
Dalam uji daya beda ini, penguji membagi kelompok atas dan kelompok bawah masing-
masing 40%. Rumus yang digunakan dalam menghitung daya pembeda butir tes adalah :
𝑈−𝐿
DB =
𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
Keterangan :
DB = Daya Beda
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 Retno pujianti 12 5 3 9 10 7 9 10 8 8 81
4 Devi rosdiantika 9 4 3 8 7 6 9 8 6 8 68
5 Ilman aviana 11 4 3 10 8 7 7 7 6 5 68
6 Devi lestari 6 4 3 5 10 4 10 10 6 4 62
Jumlah 79 33 23 61 67 52 61 60 48 51 540
Kelompok tengah
9 Farah Tsani. A 8 4 3 6 5 4 5 9 5 9 58
10 Resa Riyanti 11 4 3 10 7 6 4 4 4 5 58
Kelompok bawah
13 Tiara Stevanie 6 5 3 6 9 7 3 5 5 6 55
15 Hafsyah putrinabila 6 5 3 7 8 9 3 4 3 6 54
16 Aldi ramdoni 12 4 3 8 6 4 3 3 4 7 54
19 Yessi trianda 6 4 3 5 5 7 8 4 4 7 53
Jumlah 49 37 21 52 50 55 36 38 30 47 429
Skor maksimal 15 5 3 10 10 15 10 10 10 12
79−49
= = 0, 25
8 𝑥 15
2. Perhitungan daya beda untuk butir soal uraian nomor 2 adalah sebagai
berikut.
𝑈−𝐿
DB =
𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
33−37
= = -0, 1
8𝑥 5
3. Perhitungan daya beda untuk butir soal uraian nomor 3 adalah sebagai
berikut.
𝑈−𝐿
DB = 𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
23−21
= = 0, 083
8𝑥 3
4. Perhitungan daya beda untuk butir soal uraian nomor 4 adalah sebagai
berikut.
𝑈−𝐿
DB = 𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
61−52
= = 0, 1
8 𝑥 10
5. Perhitungan daya beda untuk butir soal uraian nomor 5 adalah sebagai
berikut.
𝑈−𝐿
DB = 𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
67−50
= = 0, 21
8 𝑥 10
52−55
= = -0, 025
8 𝑥 15
7. Perhitungan daya beda untuk butir soal uraian nomor 7 adalah sebagai
berikut.
𝑈−𝐿
DB = 𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
61−36
= = 0, 3125
8 𝑥 10
8. Perhitungan daya beda untuk butir soal uraian nomor 8 adalah sebagai
berikut.
𝑈−𝐿
DB = 𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
60−38
= = 0, 275
8 𝑥 10
9. Perhitungan daya beda untuk butir soal uraian nomor 9 adalah sebagai
berikut.
𝑈−𝐿
DB = 𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
79−49
= = 0, 375
8 𝑥 10
10. Perhitungan daya beda untuk butir soal uraian nomor 10 adalah sebagai
berikut.
𝑈−𝐿
DB = 𝑁𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠
51−47
= = 0, 042
8 𝑥 12
Berikut ini adalah tabel interpretasi daya beda untuk butir soal
Uraian.
1 0, 25 Cukup
3 0, 083 Jelek
4 0, 1 Jelek
5 0, 21 Cukup
7 0, 3125 Cukup
8 0, 275 Cukup
9 0, 375 Cukup
10 0, 042 Jelek
Untuk butir soal yang ideal, daya bedanya berkisar antara 0,2
hingga 1,00. Berdasarkan tabel interpretasi diatas terdapat 5 butir soal
yang ideal. Karena terdapat butir soal yang bernilai negative, sebaiknya
butir soal tersebut diganti apabila hendak dimuncuklan dalam tes
berikutnya. Karena daya beda negaif member pengertian bahwa kelompok
lower (kurang mampu) lebih baik dar pada kelompok upper (paling baik)
sebesar angka negative yang diperoleh.
Dari hasil analisis data diatas, dapat diketahui bahwa hanya 3 siwa
yang dapat tuntas dalam menguasai materi. Batas minimal ketuntasan
mata pelajaran matematika adalah 70. Dengan begitu dari 20 siswa banyak
siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran matematika.
PENUTUP
Kesimpulan
Toeti Sukamto. (1993). Prinsip belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.