Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................2
A. Latar Belakang......................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................2
1. Biografi Vladimir Lennin.......................................................................................................................2
2. Revolusi Bolshevick..............................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
Pembahasan................................................................................................................................................3
A. Biografi Vladimir Lenin........................................................................................................................3
B. Revolusi Bolshevik................................................................................................................................7
Revolusi Oktober.....................................................................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................................14
Penutup.....................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................15

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Russia adalah negara terbesar di dunia dengan luas 17.075.200 km2.Russia juga
memiliki latar belakang sejarah yang cukup panjang.Pada awal abad 19 kondisi russia
masih jauh terlatar belakang dibandingkan negara eropa lainnya. Sebagian besar
penduduk russia bekerja sebagai petani. Pada pertengahan abad 19 masyarakat russia
mulai mengadakan perubahan.
Pada masa pemerintahan tsar nicholas II terjadi perubahan besar dalam
masyarakat russia. Pada tahun 1898 george plekhanov mendirikan partai sosial
demokrat. Pada tahun 1903 partai sosial demokrat terbagi menjadi menshevick (sosial
demokrat atau sosialis) dan bolshevick (radikal revolusioner atau
komunis).menshevick dibawah pimpinan george plekhanov dan alexander karensky.
Sementara itu,bolshevick dibawah pimpinan vladimir ilyich ulyanov atau lenin dan
joseph vissarionovic atau stalin.
Dan pada masa vladimir ilyich ulyanov atau lenin inilah terjadi sebuah revolusi
besar pada russia yaitu revolusi bolshevick atau revolusi russia.

B. Rumusan Masalah

1. Biografi Vladimir Lennin


2. Revolusi Bolshevik

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Vladimir Lenin


2. Untuk mengatahui sejarah Revolusi bolshevick

2
BAB II

Pembahasan

A. Biografi Vladimir Lenin

Vladimir Ilyich Ulyanov yang lebih dikenal dengan julukan Lenin (10 April
1870 – 21 Januari 1924), adalah seorang tokoh revolusioner komunis, politikus, dan
teoretikus politik berkebangsaan Rusia.ayahnya, Ilia Nikolaevich Ulianov, adalah
seorang pejabat tinggi dalam sistem pendidikan daerah tersebut. Karena ayah Lenin
telah naik ke jajaran bangsawan Rusia, Lenin tumbuh dalam keadaan yang cukup
istimewa. Meskipun dia akan berjuang sebagai orang dewasa untuk revolusi oleh
kelas bawah yang bekerja, dia tidak datang dari latar belakang pekerja keras seperti
itu sendiri.
Lenin menerima pendidikan khas yang diberikan kepada putra-putra kelas atas
Rusia. Namun demikian, sebagai seorang pemuda ia mulai mengembangkan
pandangan politik (ekstrem) yang radikal dalam perselisihan dengan bentuk
pemerintahan Rusia yang ada. Rusia pada saat ini diperintah oleh kaisar yang dikenal
sebagai tsar yang mewarisi posisi mereka, dan pergeseran Lenin ke pandangan radikal
mungkin didorong oleh eksekusi dengan menggantung kakaknya Alexander pada
tahun 1887 setelah Alexander dan yang lainnya berencana untuk membunuh
tsar. Lenin lulus dari sekolah menengah dengan penghargaan tinggi dan mendaftar di
Universitas Kazan, tetapi ia dikeluarkan setelah berpartisipasi dalam demonstrasi. Dia
pensiun ke perkebunan keluarga tetapi diizinkan melanjutkan studinya jauh dari
universitas.
Pada 1893 Lenin pindah ke St. Petersburg, Rusia. Pada saat ini ia sudah menjadi
seorang Marxis — pengagum penulis Jerman Karl Marx (1818–1883). Marx (dan
rekannya Friedrich Engels [1820–1895]) telah percaya pada revolusi internasional
(penggulingan pemerintah) pekerja miskin dan kelas bawah (disebut proletariat) yang
akan memimpin jalan menuju sistem kekuasaan baru. Di bawah sistem baru ini, Marx
berpendapat, properti akan dimiliki secara komunal (sebagai sebuah kelompok) dan
pekerjaan akan didistribusikan secara merata. Pada 1893 Lenin juga menjadi
revolusioner dengan profesi. Dia menulis makalah dan artikel kontroversial dan
mencoba mengorganisir pekerja. Serikat St. Petersburg untuk Perjuangan untuk
Pembebasan Buruh, yang Lenin bantu ciptakan,
Pada tahun 1897 Lenin ditangkap, menghabiskan beberapa bulan di penjara, dan
akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun pengasingan (dipaksa absen dari negara atau
wilayah asalnya) di daerah terpencil Siberia. Dia bergabung di sana oleh seorang
rekan Marxis, Nadezhda Konstantinovna Krupskaya (1869–1939), yang dinikahinya

3
pada tahun 1898. Selama pengasingannya di Siberia, dia menghasilkan penelitian
besar tentang ekonomi Rusia, Perkembangan Kapitalisme di Rusia.
Seusai pengasingannya, Lenin bermukim di Pskov pada awal tahun 1900. Di sana, ia mulai
menggalang dana untuk sebuah surat kabar, Iskra ("Percikan Api"), yang merupakan organ baru
Partai Marxis Rusia; sebagai catatan, pada masa itu partai ini telah berganti nama menjadi Partai
Buruh Demokrat Sosial Rusia (PBDSR). Pada Juli 1900, Lenin meninggalkan Rusia dan pindah
ke Eropa Barat. Di Swiss, ia bertemu dengan tokoh-tokoh Marxis Rusia lainnya, dan di sebuah
konferensi di Corsier, mereka bersepakat untuk menerbitkan surat kabar tersebut di München, dan
Lenin sendiri pindah ke kota tersebut pada bulan September. Surat kabar Iskra yang berisi tulisan-
tulisan tokoh-tokoh penting Marxis Eropa mulai diselundupkan ke Rusia, dan kemudian
menjadi publikasi bawah tanah paling sukses di negara tersebut.
Lenin mengungkapkan ide-ide ini dalam bukunya yang penting What's to Be
Done? pada tahun 1902. Ketika para pemimpin Marxisme Rusia berkumpul untuk
pertemuan partai penting pertama pada tahun 1903, ide-ide ini bertentangan dengan
gagasan sebuah partai buruh yang lebih longgar dan lebih demokratis yang
dipromosikan oleh teman lama Lenin, Iuli Martov (1873-1923). Ketidaksepakatan
tentang sifat dan organisasi partai ini diperumit oleh banyak konflik lain, dan dari
pertemuan penting pertamanya, Marxisme Rusia terpecah menjadi dua faksi
(kelompok lawan). Yang dipimpin oleh Lenin menyebut dirinya faksi mayoritas
(bolsheviki, atau Bolshevik), sementara yang lain mengambil nama faksi minoritas
(mensheviki, atau Menshevik). Kaum Bolshevik dan Menshevik menentang tidak
hanya tentang bagaimana mengatur gerakan tetapi juga atas sebagian besar masalah
politik lainnya.
Pada tahun 1905, sebuah pemberontakan yang sekarang dikenal sebagai Revolusi
tahun 1905 terjadi di Rusia. Pemberontakan yang meluas terhadap pemerintah tsar
Rusia menyebar ke seluruh negeri, tetapi akhirnya diakhiri oleh
pemerintah. Pemberontakan di antara rakyat Rusia ini mengejutkan semua pemimpin
revolusioner Rusia, termasuk kaum Bolshevik. Lenin berhasil kembali ke Rusia hanya
pada bulan November, ketika kekalahan revolusi praktis dipastikan. Tapi dia adalah
orang terakhir yang menyerah.
Pada Agustus 1917, saat Lenin sedang berada di Finlandia, Jenderal Lavr Kornilov,
Komandan Tertinggi Angkatan Darat Rusia, mengirim pasukan ke Petrograd
dan mencoba mengkudeta Pemerintahan Sementara. Perdana Menteri Aleksandr
Kerensky meminta tolong kepada Soviet Petrograd, termasuk anggota-anggota
Bolsheviknya, dan ia juga mengizinkan para pejuang revolusi untuk mengerahkan
para buruh sebagai bagian dari Garda Merah untuk mempertahankan kota tersebut.
Kudeta ini mereda sebelum dapat mencapai kota Petrograd, tetapi peristiwa tersebut
memungkinkan kaum Bolshevik kembali ke panggung perpolitikan secara
terbuka. Kaum Menshevik dan Revolusioner Sosialis yang mendominasi Soviet
Petrograd merasa khawatir bahwa pasukan sayap kanan akan mengobarkan tindakan
kontra-revolusi yang anti-sosialisme, sehingga mereka telah menekan pemerintah
untuk menormalisasikan hubungan dengan kaum Bolshevik. Kaum Menshevik dan
Revolusioner Sosialis sendiri telah kehilangan banyak dukungan akibat hubungan
mereka dengan Pemerintahan Sementara dan kebijakan untuk meneruskan perang
yang sama sekali tidak populer. Kaum Bolshevik memanfaatkannya dan kemudian
seorang Marxis pro-Bolshevik yang bernama Trotsky terpilih sebagai pemimpin
Soviet Petrograd. Pada bulan September, Bolshevik menjadi kelompok mayoritas di
seksi buruh Soviet Moskwa dan Petrograd.
Setelah menyadari bahwa situasi di Rusia sudah lebih aman, Lenin kembali ke
Petrograd. Di sana, ia menghadiri pertemuan Komite Pusat Bolshevik pada tanggal 10

4
Oktober, dan selama pertemuan tersebut ia kembali mengajak mereka melancarkan
pemberontakan bersenjata untuk menggulingkan Pemerintahan Sementara. Kali ini
argumen Lenin berhasil meyakinkan kamerad-kameradnya, dengan sepuluh suara
mendukung dan dua menentang. Orang-orang yang mengkritik rencana tersebut, yaitu
Zinoviev dan Kamenev, berpendapat bahwa para buruh Rusia tidak akan mendukung
kudeta dan juga tidak terdapat bukti yang memperkuat pernyataan Lenin bahwa
seluruh Eropa berada di ambang revolusi proletariat. Setelah pengambilan keputusan
ini, partai mulai merencanakan serangan-serangan, dan mereka mengadakan
pertemuan terakhir mereka di Institut Smolny pada tanggal 24 Oktober. Tempat
tersebut adalah basis Komite Revolusioner Militer (KRM), yaitu milisi bersenjata
yang kebanyakan anggotanya setia kepada Bolshevik, dan milisi ini sendiri didirikan
oleh Soviet Petrograd selama kudeta yang dilancarkan oleh Kornilov.
Pada bulan Oktober, KRM diperintahkan untuk mengambil alih sarana transportasi,
komunikasi, percetakan, dan utilitas terpenting di Petrograd, dan mereka berhasil
mewujudkannya tanpa pertumpahan darah. Bolshevik mengepung pemerintah
di Istana Musim Dingin, dan akhirnya berhasil menangkap para menterinya setelah
kapal penjajap Aurora, yang dikendalikan oleh pelaut-pelaut Bolshevik, menembaki
gedung tersebut. Selama terjadinya pemberontakan, Lenin menyampaikan pidato di
hadapan Soviet Petrograd yang mengumumkan bahwa Pemerintahan Sementara telah
dilengserkan. Kaum Bolshevik mengumandangkan pembentukan pemerintahan baru
yang disebut Dewan Komisar Rakyat atau "Sovnarkom". Lenin awalnya menolak
jabatan ketua dan menyarankan agar jabatan tersebut dianugerahkan kepada Trotsky,
tetapi orang-orang Bolshevik lainnya bersikeras dan Lenin pun akhirnya
bersedia. Lenin dan orang-orang Bolshevik lainnya kemudian menghadiri Kongres
Soviet Kedua pada tanggal 26 dan 27 Oktober, dan mengumumkan pendirian
pemerintahan baru. Para hadirin dari kelompok Menshevik mengutuk
pengambilalihan kekuasaan yang tidak sah dan merasa khawatir akan risiko perang
saudara. Pada hari-hari pertama rezim baru tersebut, Lenin menghindari penggunaan
istilah-istilah Marxis dan sosialis agar tidak menjauhkan rakyat Rusia, dan sebagai
gantinya ia berbicara mengenai negara yang dikendalikan oleh para buruh. Pada saat
yang sama, Lenin dan banyak orang-orang Bolshevik lainnya merasa bahwa revolusi
proletariat akan segera berkobar di Eropa dalam beberapa hari atau bulan.
Selama beberapa tahun berikutnya Lenin pada dasarnya adalah diktator (penguasa
dengan otoritas yang tidak perlu dipertanyakan) dari Rusia. Tugas utama yang dia
hadapi adalah membangun otoritas ini untuk dirinya sendiri dan partainya di negara
ini. Sebagian besar kebijakannya dapat dipahami dalam hal ini, meskipun ia membuat
beberapa elemen marah dalam populasi sambil memuaskan yang lain. Contoh-contoh
kebijakan semacam itu termasuk pemerintah mengambil alih tanah dari pemiliknya
dan mendistribusikannya kembali ke petani, membentuk perjanjian damai dengan
Jerman, dan nasionalisasi (menempatkan di bawah kendali pemerintah pusat) dari
bank dan industri.
Dari tahun 1918 hingga 1921 terjadi perang saudara yang sengit, yang akhirnya
dimenangkan oleh kaum Bolshevik melawan berbagai rintangan yang tampaknya
sangat besar. Selama perang saudara Lenin memperketat kediktatoran partainya dan
akhirnya menyingkirkan semua partai politik saingan. Lenin harus menciptakan
sistem politik yang sepenuhnya baru dengan bantuan orang-orang yang tidak
berpengalaman. Dia juga menuju ekonomi yang gagal dan harus menciptakan cara
putus asa untuk membuat orang bekerja. Dia juga menciptakan Internasional Ketiga
(Komunis), sebuah asosiasi partai yang mempromosikan penyebaran revolusi ke
negara-negara lain dan yang menegakkan sistem Soviet sebagai model untuk gerakan

5
ini. Sementara itu ia harus mengatasi konflik dan kritik dari rekan-rekan partainya
sendiri.
Ketika perang saudara telah dimenangkan dan rezim dengan mantap berdiri, ekonomi
hancur, dan banyak penduduk yang sangat menentang rezim. Pada titik ini Lenin
membalikkan banyak kebijakannya dan melembagakan reformasi yang disebut
Kebijakan Ekonomi Baru. Itu adalah mundur sementara dari tujuan membangun
sosialisme sekaligus. Alih-alih, tekanan kebijakan partai akan pada pembangunan
kembali ekonomi dan pada pendidikan populasi petani seumur hidup di abad kedua
puluh. Dalam jangka panjang, Lenin berharap kedua kebijakan ini akan membuat
manfaat sosialisme menjadi jelas bagi semua orang, sehingga negara ini secara
bertahap akan tumbuh menjadi sosialisme.
Pada Mei 1922, Lenin terserang stroke dan kembali mengalaminya pada Desember tahun
yang sama. Dengan kesehatannya yang terus menurun, dia mencari cara bagaimana Soviet bisa
terus eksis sepeninggal dirinya. Saat itu, dia melihat bahwa partai dan pemerintahan yang
dibentuknya benar-benar jauh dari pandangan ideal mengenai tujuan yang ingin dicapainya. Baca
juga: Ternyata Ada Patung Lenin di Antartika Dia terutama sangat kecewa kepada Joseph Stalin
yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. Di saat dia menjabat, dia mulai mengumpulkan
kekuasaan yang besar. Kemudian dia terserang stroke ketiga pada Maret 1923 yang merenggut
kemampuan bicara serta menderita kelumpuhan parsial di tubuh bagian kanan. Pada Oktober, dia
melakukan kunjungan terakhir ke Kremlin. Dan pada 21 Januari 1924, Lenin mengalami koma
dan meninggal di usia 53 tahun. Jenazahnya kemudian dibalsem dan disemayamkan dalam
mausoleum yang berlokasi di Lapangan Merah Moskwa.

B. Revolusi Bolshevik

Revolusi Bolshevik atau dikenal juga dengan Revolusi Oktober adalah revolusi


yang dilakukan oleh pihak komunis Rusia, di bawah pimpinan Lenin. Setelah merebut
kekuasaan di Petrograd, ibu kota Rusia kala itu, mereka menggulingkan pemerintahan
nasionalis di bawah pimpinan Alexander Kerensky yang mulai memerintah sejak
bulan Februari. Pemerintahan ini diangkat setelah Tsar Nikolas II dari Rusia turun
takhta karena dianggap tidak kompeten.
Walaupun revolusi ini terjadi pada tanggal 7 November 1917 menurut
penanggalan Gregorian di Rusia, tetapi dikarenakan Rusia saat itu masih memakai
Kalender Julian, maka menurut penanggalan Julian, peristiwa ini terjadi pada tanggal
25 Oktober 1917, oleh sebab itu revolusi ini disebut Revolusi Oktober.
Dengan Revolusi Oktober ini, abad ke-20 memasuki era pertama komunisme.
Masa Nikolai II

Nikolai II merupakan pewaris tahta terakhir dari Dinasti Romanov. Ia menggantikan


ayahnya Aleksander III, saat itu ia berusia 26 tahun, namun dibebani dengan masalah
dalam negeri maupun luar negeri. Sementara pergerakan revolusi semakin gencar
dilakukan menentang sistem monarki Rusia berabad-abad lamanya yang
menginginkan perubahan yang fundamentalis.
Masalah luar negeri disibukan dengan perang melawan Jepang guna memperebutkan
Korea dan China beserta Port-Arthur. Jatuhnya Nikolai karena kepemimpinan yang
lemah dan pengaruh Permaisuri yang masih keturunan bangsawan Jerman. Nikolai II
akhirnya mundur dari tahta kekaisaran Rusia pada tanggal 2 Maret 1917 sebagai
akibat dari Revolusi Februari 1917, dan meninggal bersama keluarganya dalam

6
pembantaian massal oleh kaum Bolshevik di tempat penahanannya di Yekateriburg
tanggal 16 Juli 1918.

Perjalanan Revolusi Bolshevik 1917

Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya Revolusi Bolshevik adalah sebagai


berikut :
a. Perang Rusia – Jepang (1904-1905)
Perang tersbut disebabkan berlainan kepentingan kedua Negara dalam beberapa hal.
Dari segi politik kedua Negara memperebutkan pengaruh di Cina dan Korea, Rusia
menginginkan ekspansi ekonomi ke Manchuria. Juga Rusia menginginkan untuk
menyewa semenanjung Laodung dan Port-Arthur. Perang ini juga dilakukan Nikolai
II untuk mengalihkan perhatian masyarakat domestic Rusia sejalan dengan
pergerakan revolusi yang tengah terjadi. Terbunuhnya Jendral Kondratenko yang
merupakan tulang punggung pertahanan Port-Arthur terbunuh pada tanggal 2
Desember 1904. Juga tenggelamnya kapal tempur kebanggaan Rusia yaitu “Varyag”
dan terbunuhnya komandan Armada Pasifik yaitu Stevan Makarov bersama kapalnya
“Petropavlosk” serta kekalahan skuadron II Pasifik di pulau Tsusima.
Perang diakhiri dengan perjanjian damai di Portsmouth di Amerika Serikat tanggal 5
September 1905. Isi perjanjiannya adalah Rusia mengembalikan Manchuria kepada
Cina, mengakui kekuasaan Jepang di Korea. Rusia juga harus merelakan dilepasnya
semenanjung Kwangtung dan Port-Arthur serta bagian selatan pulan Sakhalin kepada
Jepang dan membayar ganti rugi rampasan perang kepada Jepang. Hal ini
berpengaruh terhadap Rusia sendiri dan gerakan revolusi semakin gencar digerakan.

b. Perang Dunia I (1914-1918)


Latar belakang Rusia ikut andil dalam Perang Dunia I adalah berpartisipasi dalam
kancah politik internasional serta Rusia sebagai bangsa Slav menjadi pendorong kuat
terjun dalam Perang, hal ini terlihat dengan dukungan terhadap Serbia. Pada kahir
tahun 1915 Rusia mengalami tekanan yang sangat berat dari serangan Jerman ke arah
Timur yang mengakibatkan Rusia kehilangan Polandia, sebagian Baltik, Ukraina dan
Belorusia. Akhir dari Rusia dalam perang dunia I oleh penguasa Bolshevik yang mana
penguasa Petrogard menyerukan perdamaian. Perjanjian Brestk pada tahun 1918
mengakhiri keterlibatan Rusia dari Perang Dunia I.

Revolusi 1905

Sebelum Revolusi 1917, ada satu revolusi penting yang membuka jalan untuk
Revolusi 1917, yakni Revolusi 1905. Revolusi ini kerap dianggap sebagai geladi
resiknya Revolusi 1917, dan tanpa pengalaman Revolusi 1905 kaum buruh dan Partai
Bolshevik tidak akan bisa memenangkan Revolusi Oktober.

Kegeraman yang telah menumpuk selama puluhan tahun akhirnya tumpah ruah, dan
memuncak menjadi Revolusi. Revolusi adalah momen ketika massa rakyat, yang
sebelumnya menundukkan kepalanya dan menerima dengan pasrah kehidupan mereka
yang penuh penindasan, secara aktif memasuki gelanggang politik untuk mengubah
nasib mereka. Rakyat pekerja awalnya tidak menginginkan revolusi. Mereka hanya
ingin agar pemerintah yang ada mendengar suara mereka. Pada hari Minggu, 22
Januari 1905, dipimpin oleh seorang pendeta, yah seorang pendeta, rakyat pekerja St.
Petersburg melakukan marching damai ke istana raja untuk menghantarkan petisi ke

7
Tsar. Tetapi petisi damai ini justru dijawab dengan timah panas. Tidak kurang dari
1000 rakyat mati pada hari yang lalu dikenal sebagai Minggu Berdarah.

Insiden ini segera memercik gelombang pemogokan, protes, dan pemberontakan di


seantero Rusia. Ilusi rakyat pekerja terhadap kemurah-hatian Tsar hancur dan
digantikan dengan semangat revolusi. Tidaklah lagi berpangku tangan dan menunggu
juru selamat, rakyat pekerja turun ke jalan dan berjuang untuk perubahan yang
mereka inginkan. Inilah makna dari Revolusi, lompatan kesadaran.

Dari Revolusi ini lahirlah Soviet untuk pertama kalinya, atau Dewan dalam bahasa
Rusia. Soviet menjadi organ perlawanan buruh dan tani, dan juga embrio organ
kekuasaan yang akan menggantikan kekuasaan borjuasi. Soviet yang pertama
dibentuk di St. Petersburg oleh kaum buruh, dan dipimpin oleh Leon Trotsky. Kita
akan lihat nanti bagaimana Soviet ini lahir kembali pada Revolusi 1917 pada
tingkatan yang lebih tinggi dan cakupan yang lebih luas.

Revolusi 1905 akhirnya mengalami kekalahan, tetapi ia meninggalkan bekas yang


dalam. Buruh belajar banyak dari kekalahan ini. Buruh belajar bahwa merekalah kelas
yang bisa memimpin seluruh rakyat tertindas bebas dari rantai penindasan. Kita harus
ingatkan pembaca bahwa pada masa itu kelas buruh hanyalah mencakup minoritas
dari populasi Rusia, sementara hampir 90% adalah kaum tani. Buruh belajar untuk
tidak mempercayai kaum demokrat liberal dan kaum borjuasi, dan hanya percaya
pada kekuatan mereka sendiri. Buruh belajar kalau Revolusi membutuhkan
kepemimpinan partai yang kokoh, yang harus dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Dan
buruh meraih pengalaman membangun Soviet, yakni organ kekuasaan kelas yang
akan menggantikan rejim kapitalis. Dari semua pengalaman ini mereka akan
memenangkan Revolusi 1917.

Setelah mengalami kekalahan pada 1905, gerakan buruh mengalami kemunduran dan
demoralisasi besar-besaran. Ada periode reaksi dari 1907-10. Semua partai
revolusioner diremukkan oleh Tsar. Ribuan aktivis dipenjara, dieksekusi, dan
diasingkan. Setiap kekalahan awalnya akan mematahkan semangat perlawanan buruh.
Mereka akan berpikir, “Buat apa melawan toh kita akan kalah?” Mereka akan
menundukkan kepalanya dan kembali bekerja. Tetapi di balik semua perasaan pesimis
ini, ada proses pembelajaran yang terjadi. Buruh akan mulai menanyakan diri mereka
sendiri, “Mengapa kita kalah?” “Apa yang harus kita lakukan di kemudian hari agar
tidak lagi kalah?” dan ribuan pertanyaan lainnya. Tugas Partai revolusioner adalah
memberi jawaban yang jelas terhadap pertanyaan-pertanyaan ini, dan dengan
demikian mempersiapkan kelas buruh untuk gelombang revolusi yang mendatang.
Inilah yang dilakukan oleh Lenin dan kaum Bolshevik. Walaupun Partai Bolshevik
juga mengalami kemunduran setelah kekalahan Revolusi 1905, dimana keanggotaan
mereka anjlok dari puluhan ribu menjadi ratusan saja di seluruh Rusia, mereka
mempertahankan kader-kader inti mereka. Mereka menarik pelajaran dari kekalahan
ini dan dengan gigih mempertahankan Marxisme sementara banyak yang lain
mencampakkannya.

Gerakan buruh kembali bangkit pada 1910-14. Awalnya lambat, tetapi melompat
dengan pesat pada 1912. Tidak bisa tidak. Kapitalisme terus menindas rakyat pekerja,
dan cepat atau lambat kaum tertindas akan bangkit melawan kembali walaupun
sebelumnya telah dipatahkan. Partai Bolshevik dengan cepat pula pulih dari

8
kekalahan sebelumnya. Jumlah pemogokan terus meningkat dan menjadi semakin
radikal. Tampaknya Revolusi 1905 akan terulang kembali, dan satu-satunya hal yang
menyelamatkan rejim Tsar dari amuk massa adalah pecahnya Perang Dunia Pertama
pada Agustus 1914.

Dengan seruan “Bela Tanah Air” yang menggema di setiap radio, dikumandangkan di
Gereja oleh para “pelayan Tuhan”, dan mengisi tiap kolom surat kabar, kaum buruh
dan tani digiring ke parit-parit perang untuk mati. Demi apa? Demi profit sang
kapitalis. Awalnya mata rakyat pekerja dibutakan oleh patriotisme. Tetapi dalam
waktu pendek mereka segera melihat watak sesungguhnya dari Perang Dunia ini,
yakni perang imperialis untuk membagi-bagi wilayah jajahan, perangnya kaum
penguasa untuk memperkaya diri mereka.

Tiga juta rakyat pekerja Rusia jadi korban perang. Rakyat pekerja semakin tercekik
kehidupannya. Antre roti semakin panjang dan harga roti terus naik. Anak kehilangan
bapaknya, dan istri suaminya. Sementara para bangsawan dan gundik-gundik mereka,
tuan nyonya kapitalis terhormat, elit-elit politik, para jenderal bintang lima berpesta
pora di balai-balai mewah. Rakyat mulai menuntut Perdamaian, Tanah, dan Roti, dan
suara tuntutan mereka semakin keras sampai akhirnya menumbangkan rejim Tsar.

Revolusi Februari 1917

Pada 8 Maret 1917 (atau tanggal 23 Februari menurut penanggalan lama Rusia pada
saat itu), yaitu Hari Perempuan Internasional, ribuan buruh perempuan di Petrograd
turun ke jalan menuntut diakhirinya perang. Mereka tidak lagi takut dengan represi
polisi. Dengan keberanian yang tak pernah dibayangkan oleh siapapun, mereka hadapi
polisi dan tentara yang siap dengan bayonet tajam. Keberanian kaum buruh
perempuan ini segera memercikkan gelombang demonstrasi dan pemogokan di
seluruh Petrograd. Para tentara, yang juga adalah kaum tani dan buruh, menolak untuk
menembakkan senjata mereka ke arah saudara saudari kelas mereka sendiri. Dengan
itu, runtuhlah rejim Tsar yang sudah berdiri selama ratusan tahun. Sebuah rejim yang
kokoh, yang tampaknya tidak mungkin tumbang, yang punya aparatus kekerasan yang
keji, polisi rahasia dimana-mana, tumbang ketika massa rakyat pekerja bergerak.
Dimulailah bab pertama dari Revolusi 1917, yakni Revolusi Februari.

Belajar dari pengalaman Revolusi 1905, kaum buruh, tani dan tentara membentuk
Soviet, kali ini dengan cakupan yang lebih luas dan dalam. Soviet Buruh, Tani, dan
Tentara ini menjadi embrio organ kekuasaan baru dengan demokrasi akar rumput.
Tidak ada satupun hal yang bisa dilakukan tanpa seizin Soviet. Walaupun rakyat
pekerja berhasil menumbangkan rejim Tsar, mereka belum mampu merebut
kekuasaan sepenuhnya ke tangan mereka. Kaum borjuasi liberal membentuk
pemerintahan baru untuk menggantikan Tsar, yakni Pemerintahan Provisional. Kita
memasuki periode Kekuasaan Ganda, yakni situasi dimana ada dua institusi
kekuasaan di Rusia saat itu: Soviet dan Pemerintahan Provisional.

Pemerintahan Provisional melakukan segalanya untuk mematikan api revolusi.


Mereka mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang terdengar radikal, tetapi terus
berusaha menunda pemenuhan tuntutan rakyat: dihentikannya perang (Perdamaian),
reforma agraria untuk kaum tani (Tanah), dan perbaikan kemiskinan (Roti). Satu-
satunya hal yang menopang Pemerintahan Provisional adalah pemimpin-pemimpin

9
Soviet. Sungguh sebuah paradoks! Pada awal Revolusi 1917, mayoritas pemimpin
Soviet yang terpilih adalah kaum Menshevik dan kaum Sosialis Revolusioner. Mereka
adalah kaum reformis yang tidak percaya pada sosialisme, dan justru memberikan
kepercayaan mereka pada Pemerintahan Provisional. Sementara rakyat ingin
menumbangkan kapitalisme, para pemimpin Menshevik dan SR justru ingin
menyelamatkan kapitalisme. Mereka menganut teori dua tahap: yakni revolusi borjuis
demokratik terlebih dahulu untuk membangun kapitalisme, dan baru setelah
kapitalisme sudah matang kita bisa menuju revolusi sosialis. Inilah kontradiksi utama
dari Revolusi Februari.

Revolusi Oktober

Revolusi kadang-kadang membutuhkan pecut kontra-revolusi untuk bisa melangkah


maju. Usaha kudeta militer Kornilov adalah pecut kontra-revolusi ini. Melihat fakta
bahwa kelas penguasa siap melakukan apa saja untuk menumpas perlawanan buruh
dan meremukkan revolusi, rakyat pekerja paham bahwa mereka harus membawa
revolusi ini ke kesimpulan akhir, yakni perebutan kekuasaan secara tegas dan pasti. 
Revolusi tidak bisa berhenti di tengah jalan.

Periode kekuasaan ganda ini tidak bisa bertahan selamanya. Soviet harus menang atau
ia akan ditumbangkan. Episode pemberontakan Kornilov memberi gambaran apa
yang dapat terjadi kalau Soviet ditumbangkan: rejim militer yang paling ganas.

Belajar dari pengalaman ini, kaum buruh dan seluruh rakyat tertindas siap mengambil
langkah selanjutnya untuk menuntaskan Revolusi 1917. Persiapan dimulai untuk
mentransfer kekuasaan ke Soviet. Buruh dipersenjatai. Detasemen-detasemen buruh
bersenjata ditempatkan di lokasi-lokasi strategis. Komite Militer Revolusioner, yang
mengorganisir pemberontakan bersenjata ini, dipimpin oleh Leon Trotsky. Pada 25
Oktober 1917, Istana Musim Dingin, tempat bercokolnya Pemerintahan Provisional,
direbut oleh buruh bersenjata, tanpa perlawanan berarti. Revolusi Oktober
berlangsung hampir tanpa korban, dan ini dimungkinkan karena Bolshevik telah
berhasil memenangkan dukungan dari buruh, tani, dan tentara, dan mereka bertindak
tanpa keragu-raguan. Dengan kemenangan di St. Petersburg, revolusi ini menyebar ke
seantero Rusia. Kaum buruh dan tani mengikuti contoh St. Petersburg. Para pejabat
lama ditendang keluar dari gedung pemerintah. Tuan tanah kaya dan kaum bangsawan
diusir dari istana megah mereka. Buruh dan tani bersatu padu menumbangkan
penindas mereka dan membangun masyarakat baru. 

Pada tanggal yang sama, dipimpin oleh Bolshevik, Soviet melaksanakan kongres
keduanya dan memutuskan untuk mentransfer seluruh kekuasaan ke Soviet.
Pemerintahan Soviet yang baru dipilih dan segera memenuhi semua tuntutan rakyat
pekerja: tanah dinasionalisasi dan dibagi-bagikan ke kaum tani miskin; pabrik dan
bank disita dan dijalankan secara demokratik oleh buruh; pemerintah Soviet langsung
menarik Rusia keluar dari Perang Dunia Pertama; dan berbagai kebijakan progresif
lainnya seperti hak pilih untuk kaum perempuan, hak penentuan nasib sendiri bagi
bangsa-bangsa tertindas, dsb.

 Revolusi Oktober segera menjadi cahaya bagi kaum tertindas seluruh dunia. Kaum
Bolshevik segera menyerukan kepada kaum buruh sedunia untuk menyebarkan
revolusi sosialis. Dimana-mana tentara memberontak dan tidak ingin lagi melanjutkan

10
Perang Dunia. Inilah alasan mengapa Perang Dunia Pertama berakhir, karena buruh
dan tentara dari semua negeri yang terlibat perang mulai membangkang.

Takut kalau Uni Soviet akan menjadi contoh bagi semua rakyat tertindas, kelas
kapitalis sedunia bersatu untuk meremukkan Negara Buruh yang baru saja lahir ini.
Pasukan imperialis dari 18 negeri menyerbu Uni Soviet. Mereka menyokong kekuatan
kontra-revolusioner dalam Rusia yang ingin menumbangkan pemerintahan Soviet.
Perang Sipil (1918-1921) berkecamuk. Tetapi buruh dan tani melawan. Di tengah
keterisolasian yang mencekik dan kondisi ekonomi yang berantakan, kaum buruh
membangun Tentara Merah sebagai tentaranya kelas buruh yang pertama di dunia.
Mereka melawan dan menang. Inilah yang tidak pernah bisa dimaafkan oleh kelas
penguasa sampai hari ini.

Revolusi yang dilakukan kaum Bolshevik membawa akibat sebagai berikut.


 Dihapuskannya pemerintahan Tsar yang kolot untuk selamanya.
Pemerintahan diubah dengan sistem satu partai (pemerintahan dipegang
oleh satu partai).
 Timbulnya demokrasi Soviet sebagai lawan dari demokrasi liberal.
Demokrasi liberal atau parlementer dianggap Lenin kurang demokratis
sebab biasanya parlemen diduduki oleh orang-orang dari kelas menengah
ke atas, sementara rakyat jelata tidak tahu apa-apa. Lenin lebih suka
membentuk dewan-dewan rakyat (Soviet) yang mewakili suara masyarakat
terbawah. Dewan-dewan rakyat ini kemudian akan memilih di antara
mereka untuk menjadi wakil dalam dewan rakyat yang lebih tinggi.
Mekanisme yang sama berlanjut hingga ke tingkat paling tinggi.
 Modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang industri dan
pertanian. Dalam kurun waktu lebih kurang empat puluh tahun, Rusia
mulai dapat menyamai negara-negara industri lainnya di Eropa Barat dan
Amerika.
 Meluasnya komunisme di seluruh dunia. Hingga kini komunisme menjadi
faktor kekuatan politik dunia yang perlu diperhitungkan.

11
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Revolusi yang dilakukan di russia berdampak besar bagi sejarah dunia,terutama


di bidang ideologi. Karena revolusi russia lah yang membuat berkembang pesat
ajaran komunis, walaupun sebelumnya ajaran komunis sudah berkembang di eropa
dari ajaran karl marx. Dan kita juga harus mengapresiasi semangat juang dari lenin
yang terus berjuang dalam menghapuskan pemerintahan yang sebelumnya dianggap
tidak kompeten.
Semangat juang dari kaum bolshevick ini harus kita teladani. Tetapi kita juga
berhati hati dengan pemerintahan yang dilaksanakan oleh lenin karena pemerinthan
tersebut dia tidak seusai dengan nilai moral kehidupan bangsa indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.notablebiographies.com/Ki-Lo/Lenin-Vladimir.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Vladimir_Lenin#Revolusi_Oktober:_1917

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/24/05000051/biografi-tokoh-dunia--
vladimir-lenin-pendiri-uni-soviet?page=3

https://www.gurupendidikan.co.id/revolusi-rusia/#Akibat_Revolusi_Rusia

https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Oktober

https://asepmaulana.wordpress.com/2009/04/06/revolusi-bolshevik/

https://www.militanindonesia.org/teori-4/sejarah/revolusi-oktober/8634-mengenal-
revolusi-rusia-1917.html

13

Anda mungkin juga menyukai