DISUSUN OLEH :
Saniya Zulfiani (28)
Shalsa Bila Agustina (29)
Syifani Nindya Nawangsari (30)
KELAS XI IPS 3
Guru Pembimbing : Ibu Anik Iriantiningsih, S.Pd
SMAN 1 SRENGAT
Tahun Pelajaran 2020/2021
Jl. Raya Kediri - Blitar No.32, Krajan, Bagelenan,
Kec. Srengat, Blitar
KATA PENGANTAR
Penulis
I
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGATAR........................................................................................................ I
DAFTAR ISI.................................................................................................................... II
BAB I.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.4. Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Revolusi Rusia.......................................................................................... 3
2.2. Latar Belakang Revolusi Rusia...................................................................................4
2.3. Perkembangan Revolusi Rusia................................................................................... 7
2.4. Tokoh-Tokoh Revolusi Rusia Oktober 1917..............................................................12
2.5. Pengaruh Revolusi Rusia............................................................................................ 14
BAB III..............................................................................................................................16
3.1. Kesimpulan................................................................................................................. 16
3.2. Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perjalanan kehidupan masyarakat dunia dari masa lampau hingga masa kini pada
hakikatnya telah mewariskan berbagai peristiwa. Semua peristiwa-peristiwa tersebut
diupayakan untuk terus digali, disusun, dan ditulis kembali fakta-fakta nya agar
menjadi suatu catatan yang berharga dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Peristiwa Revolusi Rusia yang dibahas dalam makalah ini memiliki makna yang
penting dalam kehidupan bernegara karena memiliki muatan ideologi-ideologi dunia
mengenai kebebasan berpikir dan pengakuan terhadap HAM yang terkandung
didalamnya.
Revolusi Rusia adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang memuncak pada
tahun 1917 dengan penggulingan pemerintahan provinsi yang telah menggantikan
sistem Tsar Rusia dan menuju ke pendirian UNI Soviet yang berakhir sampai
keruntuhan pada 1991. Revolusi ini pertama kali terjadi pada Revolusi Rusia tahun
1905 dan dilanjutkan dengan Revolusi Rusia tahun 1917. Revolusi Rusia 1917 terjadi
dalam dua fase berbeda :
Fase pertama adalah Revolusi Februari 1917, revolusi ini bertujuan
mengganti otokrasi Tsar Nicholas II Rusia, Tsar Rusia yang efektif terakhir dan
mendirikan republik liberal
Fase kedua adalah Revolusi Oktober yang diinspirasikan oleh Vladimir Lenin
dari partai Bolshevik, memegang kuasa dari Pemerintahan Provinsi. Revolusi kedua
ini memiliki efek yang sangat luas, memengaruhi daerah kota dan pedesaan.
Meskipun banyak kejadian bersejarah terjadi di Moskwa dan Saint Petersburg, ada
juga gerakan di pedesaan dimana rakyat jelata merebut dan membagi tanah. Pada
awal abad ke-20, Industri dan pertanian di Rusia maju pesat.
Sebagai sebuah konsep, makalah yang berjudul “Sejarah Revolusi Rusia” ini
dikategorikan sebagai sejarah Eropa karena terjadi dalam ruang lingkup wilayah
tertentu di benua Eropa. Kita sebagai negara yang menyadari hakekat dari sejarah
gemilang suatu bangsa, hendaknya dapat menjadikan inspirasi dari kebebasan yang
merupakan semangat dari kedua revolusi tersebut menjadi suatu motivasi dalam
mencapai tujuan dalam hidup yang berbangsa dan bernegara sesuai Pancasila dan
1
UUD 1945. Oleh karena itu, kelompok kami mengambil topik pembahasan mengenai
Revolusi Rusia untuk dapat dikaji lebih dalam lagi.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah Revolusi Rusia ini adalah sebagai berikut :
1) Memahami maksud dari Revolusi Rusia
2) Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya Revolusi Rusia
3) Memperoleh gambaran proses terjadinya Revolusi Rusia
4) Mengetahui pengaruh dari Revolusi Rusia
5) Memenuhi tugas Sejarah Peminatan Semester 3
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah Revolusi Rusia ini adalah sebagai berikut :
1) Menambah wawasan mengenai Revolusi Rusia
2) Memperkaya literatur mengenai sejarah Rusia
3) Menunjang atau memperkaya pemahaman terkait materi bab 4 terutama
dalam Revolusi Rusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Revolusi Rusia mengacu kepada revolusi yang terjadi pada tahun 1905 dan 1917
yang menjadi titik awal berdirinya Uni Soviet pada tahun 1922 setelah terlebih dahulu
mengalami perang saudara antara kaum Bolshevik dan Menshevik. Revolusi ini
dilakukan oleh golongan Bolshevik terhadap Kerajaan Rusia untuk mengubah bentuk
negara menjadi republik dengan ideologi komunis.Revolusi Rusia sering diidentikkan
dengan Revolusi Oktober tahun 1917, namun pada kenyataannya merupakan
kelanjutan dari revolusi yang telah meletus terlebih dahulu tahun 1905.
Revolusi Rusia
3
dengan mengambil tindakan dengan menjamin kebebasan berserikat dan
pembentukan Duma (DPR). Namun dalam Duma itu sendiri terjadi pertentangan
antara kaum Sosialis dan kaum Liberalis. Kaum Sosialis menghendaki susunan
masyarakat yang sosialis, sedangkan kaum Liberal menghendaki adanya monarkhi
konstitusional. Nicolas II bersikap keras, dan memihak kepada kaum Sosialis
sehingga Duma dibubarkan. Hal inilah yang kemudian mendorong timbulnya revolusi
Revolusi Rusia pada 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang
memuncak pada tahun 1917 dengan penggulingan pemerintahan provinsi yang telah
mengganti sistem Tsar Rusia, dan menuju ke pendirian Uni Soviet, yang berakhir
sampai keruntuhannya pada 1991. Revolusi Rusia dimulai dari kekalahan tentara
Rusia (Soviet) pada perang Dunia II. Hal tersebut membawa Rusia ke dalam masa
yang suram, masa di mana Rusia banyak melakukan pembenahan di sektor apapun
sedangkan Tsar raja memilih untuk bersenang-senang tanpa menghiraukan rakyat
setelah tahun 1918 masyarakat Rusia mengalami kekurangan makanan dan konflik
tanah yang di sengketakan merupakan hal yang sulit diatasi
Revolusi tahun 1917 ini dapat dilihat dari dua fase berbeda:
Yang pertama adalah Revolusi Februari 1917, yang mengganti otokrasi
Tsar Nicholas II Rusia, Tsar Rusia yang efektif terakhir, dan mendirikan republik
liberal.
Fase kedua adalah Revolusi Oktober 1917 yang diinspirasikan oleh Vladimir
Lenin dari partai Bolshevik, memegang kuasa dari Pemerintahan Provinsi. Revolusi
kedua ini memiliki efek yang sangat luas, memengaruhi daerah kota dan
pedesaan. Meskipun banyak kejadian bersejarah terjadi di Moskwa dan Saint
Petersburg, ada juga gerakan di pedesaan di mana rakyat jelata merebut dan membagi
tanah.
4
Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada tahun 1905, bayangan
revolusi selalu tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah
ditindas dengan kekerasan senjata. Gerakan tersebut bersifat sporadis dan seberapa
pun usaha pemerintah untuk menindasnya, gerakan-gerakan serupa selalu muncul.
Akhirnya, revolusi sungguh-sungguh terjadi di tengah Perang Dunia ketika Rusia
mengalami kekalahan besar. Latar belakang timbulnya Revolusi Rusia 1917 meliputi
bidang politik dan sosal ekonomi. Berikut penjelasan tentang sebab munculnya
Revolusi Rusia :
A. Bidang Politik
1) Penghargaan tuan-tuan tanah terhadap buruh tani sangat rendah. Tanah pertanian
sebagian besar dimiliki tuan tanah.
2) Adanya perbedaan kehidupan antara Tsar dan para bangsawan dengan rakyat yang
sangat mencolok.
3) Tsar bersama para bangsawan Rusia hidup dalam kemewahan, sedangkan rakyat
terutama kaum buruh dan petani hidup miskin dan menderita.
4) Kaum pengusaha dan intelektual tidak puas dengan situasi pemerintah Tsar
Nicholas II
5
5) Munculnya aliran yang menentang Tsar Nicholas II
Faktor lainnya :
Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya,
Tsar Nicholas II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang mengizinkan
dibentuknya Duma (daerah perwakilan rakyat Rusia), namun keberadaannya hanya
sandiwara belaka. Hasil-hasil rapat dan rekomendasi Duma kepada Tsar tidak pernah
dihiraukan.
Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional, melainkan
atas dasar favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap untuk
pemerintahannya, orang-orang yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan pemerintahan
hanyalah orang-orang yang disukainya.
6
Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa itu sangat
jauh perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya raya, sementara
rakyat, terutama petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara.
4. Persoalan tanah
Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya
menghasilkan perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir.
Tanah-tanah ini dikerjakan oleh para petani kecil (buruh tani). Para buruh tani ini lalu
berusaha menuntut tanah yang seharusnya menjadi miliknya.
Aliran-aliran tersebut adalah aliran liberal dan sosialis. Kaum liberal yang disebut
Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan
yang berundang-undang dasar. Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang
sosialis serta pemerintahan yang modern dan demokratis.
6. Kekalahan perang
Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai
tujuan perang yang tertentu. Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat
sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat tentu
menghasilkan kekalahan. Rakyat mulai jemu pada peperangan dan menginginkan
kedamaian.
Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus
dijamin penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan
perang berakibat kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun
pertanian. Macetnya industri dan pertanian ini menimbulkan bahaya kelaparan sebab
kurangnya bahan makanan. Perekonomian negara pun menjadi kacau balau.
7
Rusia adalah Negara kerajaan diperintah oleh seorang Tsar atau kaisar.Sebagian besar
Tsar yang memerintah di kerajaan Rusia bersifat otoriter dan bertindak
sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
Rusia sebelum Revolusi dikangkangi oleh rejim kerajaan Tsar. Rejim feodal ini
adalah yang paling bengis di seluruh Eropa. Di bawah Tsar, kaum tani menanggung
penderitaan yang tak tertanggungkan. Tidak hanya kaum tani yang tertindas, tetapi
juga rakyat bangsa-bangsa minoritas seperti Lituania, Polandia, Finlandia, Ukraina,
dsb. yang didiskriminasi dan dirampas hak-haknya. Dikarenakan kondisi penindasan
yang mengenaskan ini, sejarah Rusia dipenuhi dengan ledakan-ledakan
pemberontakan, dan malangnya juga dipenuhi dengan cerita-cerita penumpasan yang
berdarah-darah. Pada penghujung abad ke-19, Rusia mengalami industrialisasi
besar-besaran. Pusat-pusat industri dibangun dengan pesat. Dalam waktu sekejap,
kelas proletariat Rusia lahir, terlempar dalam jumlah ribuan ke pabrik-pabrik yang
pengap panas. Kondisi kerja di pabrik-pabrik sangatlah buruk karena kapitalis ingin
meraup keuntungan besar. Serikat-serikat buruh bermunculan dan dengan itu gerakan
pemogokan pula.
Revolusi 1905
8
Ilustrasi Peristiwa Minggu Berdarah 1905
Revolusi Rusia tahun 1905 disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena
kekalahan Rusia dalam perang melawan Jepang, adanya peristiwa "Minggu Berdarah",
serta kekuasaan Tsar Nicholas II yang absolut sehingga mengakibatkan penderitaan
rakyat. Kaum pekerja mengadakan pemogokan di St. Patersburg, yang kemudiannya
menyebar ke kota lain. Mereka menuntut adanya perbaikan politik dan ekonomi.
Pada bulan Agustus, Tsar Nicholas II menyetujui pembentukan Duma, yaitu
organisasi parlementer. Akan tetapi pembentukan Duma hanya dimaksudkan sebagai
badan penasihat sehingga suara kaum pekerja tidak terwakili sama sekali. Dalam
pengadaan pemilu di Petersburg, hanya 13 ribu penduduk yang dilibatkan dari total
1.4 juta penduduk. Hal ini semakin membuat rakyat kecewa, sehingga terjadi
pemogokan lagi di beberapa daerah.
Perjuangan kaum buruh menjadi inspirasi bagi rakyat lainnya. Para pekerja di
ibu kota juga mendirikan sebuah organisasi politik untuk mengatur perjuangan
ekonomi dan politik. Organisasi ini dinamakan 'soviet' (dewan buruh). Pembentukan
soviet berasal dari dewan-dewan pemogokan di tempat-tempat mereka bekerja.
Dewan ini bersifat demokratis dan mewakili seluruh kelas buruh. Dewan seperti ini
telah muncul di seluruh Rusia dan mulai menentang pemerintah yang absolut.
Revolusi 1917
9
Rakyat) yang dibentuk atas perintah Tsar tidak sepenuhnya mewakili rakyat,
hanya sebagai badan penasehat Tsar.
b) Susunan pemerintahan Tsar yang buruk. Pemerintahan tidak disusun secara
rasional, tetapi atas dasar favoritisme (mementingkan kesukaan terhadap
seseorang). Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap, tetapi orang yang
disukainya untuk duduk di pemerintahan.
c) Perbadaan Sosial yang mencolok.Tsar & kaum bangsawan hidup mewah & kaya
raya,sementara rakyat terutama para petani & buruh hidup miskin & sengsara.
d) Persoalan Tanah.Menteri Stolypin (nama lengkapnya Pyotr Arkadyevich Stolypin)
yang melakukan perubahan agrarian tahun 1906, tidak dapat sepenuhnya untuk
dilakukan. Karena kaum bangsawan masih tetap menjadi penguasa atas
tanah-tanah yang cukup luas & dikerjakan oleh para petani. Para petani itu
menuntut tanah menjadi miliknya.
e) Munculnya aliran-aliran yang muncul untuk menentang Tsar seperti aliran-aliran
dari kaum. Liberal kaum sosialis. Kaum sosialis terbagi atas 2 aliran yaitu aliran
sosial Demokrat & aliran Komunis.
f) Kekalahan Perang pasukan Rusia didaerah Tannenberg & Danau Misuri sangat
mengecewakan rakyat & menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap Tsar.
Rakyat jemu menginginkan perang dan mereka menginginkan perdamaian.
g) Bahaya Kelaparan Mengancam lima belas juta rakyat Rusia dimobilisasi untuk
perang. Hal ini menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang industri
maupun pertanian. Pertanian terbelengkai, ekonomi Negara kacau & akibatnya
bahaya kelaparan mengancam.
Revolusi Rusia 1917 ini dapat dibagi dalam 2 fase yaitu revolusi Februari 1917 &
Revolusi Oktober 1917.
10
Revolusi ini dimulai dari Petrograd (sekarang Leningrad) dengan demonstrasi
yang menuntut bahan makanan, kemudian diikuti dengan pemogokan di
perusahaan-perusahaan. Revolusi yang digerakan oleh kaum Kadet, Menshewiki, dan
Bolshewiki ini kemudian berhasil menggulingkan Tsar Nicholas II. Dengan itu,
runtuhlah rejim Tsar yang sudah berdiri selama ratusan tahun. Sebuah rejim yang
kokoh, yang tampaknya tidak mungkin tumbang, yang punya aparatus kekerasan yang
keji, polisi rahasia dimana-mana, tumbang ketika massa rakyat pekerja bergerak.
Dimulailah bab pertama dari Revolusi 1917, yakni Revolusi Februari. Tampuk
pemerintahan dikendalikan oleh kaum Kadet dengan bentuk pemerintahan sementara.
Akan tetapi, kaum Kadet tidak segera mengadakan perubahan-perubahan seperti
yang dituntut oleh rakyat. Kaum Menshewiki di bawah pimpinan Karensky kemudian
menggulingkan kaum Kadet dan memegang tampuk pemerintahan. Program kaum
Menshewiki pertama-tama ialah menjunjung kembali kehormatan Rusia di mata dunia
internasional (karena kekalahan-kekalahan Rusia dalam peperangan), setelah itu baru
mengadakan perubahan pemerintahan dalam negeri.
Serangan besar-besaran terhadap Jerman (dalam Perang Dunia I) segera
dilangsungkan, namun gagal. Hal inilah mengakibatkan hilangnya kepercayaan rakyat
terhadap pemerintahan Menshewiki. Kesempatan ini digunakan dengan
sebaik-baiknya oleh kaum Bolshewiki untuk menyusun kekuatan guna merebut
pemerintahan.
11
Ketika pemerintahan Menshewiki kehilangan kepercayaan di mata rakyat, kaum
Bolshewiki segera mendekati rakyat dan menjanjikan adanya kedamaian dan
pembagian tanah. Dengan cara ini kaum Bolshewiki mendapatkan simpati dan
dukungan dari rakyat. Kaum Bolshewiki yang semula telah mempersiapkan diri
dengan mengadakan wajib militer kepada para pekerja (yang kemudian menjadi
Pengawal Merah) di bawah pimpinan Trotsky, siap untuk merebut kekuasaan.
Revolusi di mulai di Petrograd lagi di bawah pimpinan Lenin yang menyerukan
untuk mendirikan Republik Soviet. Angkatan Darat dan Angkatan Laut di Petrograd
memihak Lenin. Pada tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah Menshewiki di bawah
pimpinan Kerensky berhasil digulingkan. Kaum Bolshewiki akhirnya berhasil
memegang tampuk pemerintahan baru di Rusia.
12
Nama aslinya adalah Vladimir Ilyich Ulyanov (10 April (22
April menurut Kalender Gregorian) 1870 - 21 Januari 1924), adalah seorang
revolusioner komunis Rusia, pemimpin partai Bolsyewik, Perdana Menteri Uni
Soviet pertama dan pencipta paham Leninisme. Nama Lenin sebenarnya adalah
sebuah nama samaran dan diambil dari nama sungai Lena, di Siberia.
Revolusi Rusia
Pada bulan Februari 1917, berhubung dengan kekalahan besar Rusia di Perang
Dunia I, maka Tsar Nikolas II dipaksa untuk turun tahta. Lalu dibentuk sebuah
kabinet yang dipimpin oleh Alexander Kerensky. Lalu Lenin pada tanggal 16
April 1917 kembali ke Petrograd, nama kota Saint Petersburg yang telah
di'Rusia'-kan.
Kemudian Lenin pada bulan Juli mencoba mengadakan pemberontakan kaum
buruh. Tetapi pemberontakan ini gagal, lalu Lenin melarikan diri ke Finlandia. Pada
bulan oktober ia kembali lagi dan berusaha mengadakan Revolusi Oktober. Pada saat
ini ia berhasil, maka pada tanggal 7 November 1917 menurut tarikh Kalender
Gregorian atau tanggal 25 Oktober menurut tarikh Kalender Julian, revolusinya
berhasil dan Kerensky terpaksa melarikan diri.
Pada tanggal 30 Agustus 1918, Lenin ditembak oleh Fanya Kaplan, seorang wanita
revolusioner pula, sebanyak tiga kali. Kaplan menganggap Lenin telah
mengkhianati Revolusi Rusia. Lenin bisa selamat tetapi kesehatannya mulai menurun
dan akhirnya ia meninggal dunia pada tanggal 21 Januari 1924 setelah stroke empat
kali.
13
B. Lev Trotsky
14
Pengaruh Revolusi Rusia ini juga meluas ke berbagai negara termasuk Cina dan
Indonesia. Revolusi Rusia berpengaruh terhadap munculnya organisasi pergerakan
yang berpaham komunis. Hal ini dapat kita lihat pada pergerakan nasional di
Indonesia yang mulai menggunakan paham Marxisme sehingga melahirkan Partai
Komunis Indonesia
Paham Marxisme masuk ke Indonesia oleh seorang Belanda yang bernama Henk
J.F.M. Sneevliet membawa pengaruhnya melalui Vereniging van Spoor en Tramweg
Personeel (VSTP) yang merupakan serikat pekerja jawatan kereta api. Pada tanggal
9 Mei 1914 di Semarang, Sneevliet bersama-sama dengan J.A
Brandsteder, H.W.Dekker, dan P. Bersgma berhasil mendirikan Indische Sociaal
Democratische Vereeniging (ISDV). Pada tahap selanjutnya ISDV tidak mengalami
perkembangan sehingga Sneevliet pun menyusupkan kader-kadernya dalam Sarekat
Islam dengan cara infiltrasi (penyusupan). Sneevliet kemudian melakukan infiltrasi
kader-kadernya ke dalam tubuh SI dengan menjadikan anggota-anggota ISDV sebagai
anggota SI, dan sebaliknya anggota-anggota SI menjadi anggota ISDV. Akibatnya SI
cabang Semarang yang sudah berada di bawah pengaruh ISDV semakin jelas warna
Marxisme sehingga menyebabkan perpecahan dalam tubuh SI. Pada tahun 1919 ISDV
diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan selanjutnya pada Desember 1920 menjadi
Partai Komunis Indonesia.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah membaca uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa Revolusi Rusia
adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang memuncak pada 1917 dengan
penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia, dan
menuju ke pendirian Uni Soviet, yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991.
Revolusi Rusia yang pertama terjadi pada tahun 1905 dan dilanjutkan pada tahun
1917. Revolusi Rusia pada tahun 1917 terbagi dalam dua fase yaitu fase pertama
adalah Revolusi Februari 1917 dan fase kedua Revolusi Oktober 1917. Revolusi
Rusia ini terjadi karena beberapa faktor yaitu faktor politik dan faktor sosial ekonomi,
serta faktor lainnya seperti persoalan tanah, kekalahan perang, ketidaksukaan rakyat
terhadap pemerintahan Tsar Nicholas II dan lain sebagainya. Revolusi Rusia ini juga
membawa dampak atau pengaruh ke berbagai negara termasuk Cina dan Indonesia.
Revolusi Rusia berpengaruh terhadap munculnya organisasi pergerakan yang
berpaham komunis. Hal ini dapat kita lihat pada pergerakan nasional di Indonesia
yang mulai menggunakan paham Marxisme sehingga melahirkan Partai Komunis
Indonesia
4.2. Saran
Demikian Makalah Sejarah Revolusi Rusia ini kami buat. Kami berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Meskipun kami menginginkan kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat kami/penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
Sekian dan terimakasih.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sawitri, Indah. 2016. Buku Siswa Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA
XI. Surakarta : Mediatama
Harisuprihanto, Lilik. 2020. Modul Pengayaan Sejarah Untuk SMA/MA Peminatan
Kelas XI Semester 1. Surakarta : Grahadi
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/1905_Russian_
Revolution&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search
https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Rusia
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/latar-belakang-dan-dampak-revolusi-rusia-
4198/
https://tirto.id/sejarah-revolusi-rusia-lahirnya-republik-sosialis-pertama-di-dunia-c9n4
https://id.wikipedia.org/wiki/Lev_Trotski
https://id.wikipedia.org/wiki/Vladimir_Lenin
https://id.sodiummedia.com/3924512-january-9-1905-bloody-sunday-briefly-story
https://blog.ruangguru.com/seri-revolusi-dunia-revolusi-rusia
17