22 LPK
Mengenal Permasalahan dan Advokasi Praktek Apoteker dan Konsekwensi Hukum dan Mitigasi
Risiko Tuntutan Hukum Praktek Kefarmasian
Kalau terjadi permasalahan praktek kefarmasian bisa karena apoteker atau pasiennya.
- Kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang
dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang tertentu, sesuai dengan jabatan
yang disandangnya
Apoteker SKAI
Pengetahuan (knowledge)
Pemahaman (understanding)
Kemampuan (skill)
Nilai (value)
Sikap (attitude)
- Jumlah
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak
suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi
sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya
Perhitungan : Analisis Beban Kerja
- Pengalaman
Pengalaman dapat diartikan sebagai sesuayang pernah dialami, dijalani maupun dirasa,
baik sudah lama maupun yang baru saja terjadi
UUD RI 1945
Tap MPR
UU/Perpu
PP
Perpres
Penyerahan persediaan untuk penyerahan dan penawaran untuk penjualan dari bahan-bahan G,
demikian pula memiliki bahan-bahan ini dalam jumlah sedemikian rupa sehingga secara normal
tidak dapat diterima bahwa bahan-bahan ini hanya diperuntukkan pemakaian pribadi, adalah
dilarang. Larangan ini tidak berlaku untuk pedagang-pedagang besar yang diakui, Apoteker-
apoteker, yang memimpin Apotek dan Dokter Hewan.
Bahan G = obat keras, menurut UU tersebut apoteker dapat menyerahkan obat keras.
Permenkes biasanya tidak ada hukum pidana, sanksinya misal pencabutan surat izin apoteker
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi dan Analis
Farmasi.
Apoteker masih bisa menyerahkan obat keras, karena UU (tertinggi) No. 419 Th 1949 ttg
Ordonansi Obat Keras masih berlaku, dan pada Permenkes Nomor 3 Tahun 2021 TENTANG
PERUBAHAN PENGGOLONGAN, PEMBATASAN, DAN KATEGORI OBAT juga tidak
menyatakan tidak diperbolehkan penyerahan obat keras.
Sudah adakah UU Kode etik dan standar profesi apoteker ? Dari sisi kode etik terlindung,
karena ada Keputusan Kongres Nas ISFI No tahun 2009 tentang Kode Etik APoteker Indonesia
Apakah ada advokasi praktek apoteker dalam perlindungan hukum? etik? disiplin?
Kelalaian pada disiplin = misal salah racik obat tidak sengaja mengambil 15 tablet harusnya 3
tablet untuk pulveres. = tidak dapat dihukum karena ada standar profesi yang melindungi
Apabila pasien menebus resep yang sudah habis diambil, namun pasien ingin menebus
psikotropika seperti diazepam dan pasien mengalami kejang = berdasarkan kode etik hal ini
diperbolehkan, namun berdasar UU melanggar