Anda di halaman 1dari 13

“PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN”

Disusun Oleh :

Desti Fitri Hotimah (2020603057)

Dosen Pengampu :

Nilawati, S.Ag,. M.Hum


NIP 19730817199703200

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020
i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat
dan Karunia-nya sehingga saya masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan”. Saya juga berterima
kasih kepada Ibu Nilawati, S.Ag,. M.Hum. yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan
penilaian untuk mata kuliah Pancasila ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah penegetahuan dan
pengalaman dari pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan saya yang masih
kuang memumpuni dan lebih banyak dibantu dengan Internet. Oleh karena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan saran-saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan Terima Kasih
kepada :
1. Ibu Nilawati S.Ag, M.Hum, selaku Dosen pengajar kami.
2. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
3. Dan tidak lupa kepada teman-teman kami tercinta yang telah membantu dan
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Palembang, 16 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
A. Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan ............................................................................. 2
B. Lambang-lambang Persatuan Indonesia ................................................................................. 3
BAB III ........................................................................................................................................... 9
PENUTUP....................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sansekerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang diundangkan
dalam berita Republik Indonesia tahun II No.7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945.
Lambang negara merupakan perwujudan sebuah ideologi dari suatu negara. Dari situ
lambang negara juga dapat diartikan sebagai indentitas suatu kalangan yang berisi kepribadian
yang dipegang saat menjalankan sebuah pemerintahan. Penggunaan lambang negara diharapkan
pembeda untuk bangsa-bangsa lain. Dari beberapa lambang negara yang ada, sebagian
diantaranya menggunakan figur burung. Figur burung sendiri dianggap mampu
merepresentasikan keberagaman dan kekuatan sebuah negara. Di Indonesia sendiri, Garuda
dipakai sebagai lambang negara setelah dilebur dengan nilai nilai luhur yang disebut Pancasila.
Dari situ lahirlah nama Garuda Pancasila yang disepakati sebagai perwujudan ideologi Pancasila
yang selesai disempurnakan pada tahun 1950an.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Pancasila?


2. Apa hubungan Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan ?
3. Apa saja Lambang-lambang Persatuan Indonesia ?

C. Tujuan

1. Mengetahui bahwa Pancasila sebagai dasar negara.


2. Mengetahui hubungan Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan.
3. Mengetahui dan memahami makna dari setiap Lambang-lambang Persatuan Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan


Pancasila sebagai dasar negara yang merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu
kenegaraan. Pancasila merupakan sumber nilai dan norma dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara maka dari itu semua peraturan perundang-undangan serta penjabarannya berdasarkan nilai-
nilai pancasila.

Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, yang berdasarkan atas hukum, oleh
karena itu segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam suatu sistem
peraturan perundang-undangan. Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia
adalah pembagian kekuasaan lembaga lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial,
dan lainnya diatur dalam undang undang dasar negara. Pembukaan undang- undang dasar 1945
dalam kontek ketatanegaraan, memiliki kedudukan yang sangat penting merupakan
staasfundamentalnom dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi di Negara Indonesia.

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian kekuasaan


lembaga lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial, dan lainnya diatur didalam
undang-undang dasar negara.dalam hal ini yaitu legislative,ekskutif dan yudikatif.

Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka
Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau
dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD
1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta hukum positif
lainnya. Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta idiologi bangsa dan
negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata yang indah namun semua itu harus kita
wujudkan dan di aktualisasikan di dalam berbagai bidang dalam kehidupan bermasarakat,
berbangsa dan bernegara.

2
B. Lambang-lambang Persatuan Indonesia.

Lambang negara merupakan perwujudan sebuah ideologi dari suatu negara. Lambang
negara juga dapat diartikan sebagai indentitas suatu kalangan yang berisi kepribadian yang
dipegang saat menjalankan sebuah pemerintahan. Penggunaan lambang negara diharapkan
pembeda untuk bangsa-bangsa lain.

Dari beberapa lambang negara yang ada, sebagian diantaranya menggunakan figur burung.
Figur burung sendiri dianggap mampu merepresentasikan keberagaman dan kekuatan sebuah
negara. Di Indonesia sendiri, Garuda dipakai sebagai lambang negara setelah dilebur dengan nilai
nilai luhur yang disebut Pancasila. Dari situ lahirlah nama Garuda Pancasila yang disepakati
sebagai perwujudan ideologi Pancasilayang selesai disempurnakan pada tahun 1950an.

Mempertimbangkan derajat kepentingan sebuah lambang maka beberapa negara hingga


kini menerapkan hukum yang ketat untuk mengatur tentang lambang negaranya, termasuk
perbedaan satu dengan yang lainnya,sebagaimana Burung Garuda diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 66 tahun 1951 tentang Lambang Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara, dan UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Lambang-lambang ini ber-
kembang penggunaanya dan digunakan oleh seluruh negara-negara di dunia sebagai simbol
negara masing-masing, dan olehnya disebut "lambang negara".

1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai
lambang kebanggaan kebangsaan, identitas nasional, alat perhubungan antar warga, antar daerah
dan antar budaya, serta alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara. Sedangkan dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat perhubungan tingkat nasional dan alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bahasa Indonesia yang dipakai sekarang berasal dari bahasa Melayu. Bahasa tersebut
sejak lama digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan, tidak hanya
di Kepulauan Nusantara, tetapi juga di hampir seluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan
ditemukannya prasasti-prasasti kuno yang ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu.
3
Secara resmi, bahasa Indonesia dikumandangkan pada peristiwa Sumpah Pemuda tanggal
28 Oktober 1928. Peresmian nama bahasa Indonesia tersebut bermakna politis sebab bahasa
Indonesia dijadikan sebagai alat perjuangan oleh kaum nasionalis yang sekaligus bertindak
sebagai perencana bahasa untuk mencapai negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dikukuhkan sehari setelah


kemerdekaan RI atau seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Dasar 1945. Bab XV
Pasal 36 dalam UUD 1945 menegaskan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Sebagai
bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa dalam penyelenggaraan
administrasi negara, seperti dalam penyelenggaraan pendidikan dan sebagainya. Dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai:

 Lambang kebanggaan kebangsaan,

 Lambang identitas nasional,

 Alat penghubung antar warga, antar daerah, dan antar budaya, .

2. Bendera Negara Sang Merah Putih.

Bendera merah putih dijahit oleh ibu Fatmawati. Bendera Indonesia pertama kali
dikibarkan pada 17 Agustus 1945 dikibarkan oleh Latief Hendraningrat, Suhud dan SK Trimurti.
di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta setelah Soekarno membacakan teks proklamasi Indonesia.
Warna merah pada bendera merah putih berarti berani dan putih berarti suci. Lambang merah
putih sudah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera
negara. Ketentuan mengenai Bendera Merah Putih sebagai lambang negara diatur di UUD 1945
Pasal 35 serta Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009.

3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya

Lagu kebangsaan Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman. Lagu ini
pertama kali diperdengarkan saat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928,Indonesia Raya
ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia saat Kongres Partai Nasional Indonesia pada 30
Desember 1929. Pewajiban dan larangan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya termuat
dalam UU Nomor 24 Tahun 2009.

4
4. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang
Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya “Berbeda-beda tetapi
tetap satu”. Apabila diterjemahkan kata per kata maka akan diperoleh. Bhinneka berarti “beraneka
ragam”. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka”
dalam Bahasa Indonesia.Tunggal berarti “satu”Ika berarti “itu”

Kalimat ini merupakan kutipan dari kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa
Majapahit dimana di dalamnya mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat
Budhha. “Bhinneka tunggal ika, tan hana dharma mangrwa” dicetuskan oleh Muh. Yamin dan I
Gusti Bagus Sugriwa (pupuh 139, bait 5, kakawin Sutasoma). Secara harfiah bermakna meskipun
berbeda-beda tetapi pada hakikatnya merupakan satu kesatuan.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai semboyan
resmi negara Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 tentang Lambang
Negara. Aturan tersebut menentukan bahwa sejak 17 Agustus 1950 Bhinneka Tunggal Ika
ditetapkan sebagai semboyan negara Indonesia.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sebagai alat pemersatu bangsa
Indonesia. Sesuai dengan artinya yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua, hal ini sangat
menggambarkan keadaan Indonesia. Dimana Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki
banyak pulau yang terpisah, memiliki warga yang berbeda-beda dalam kepercayaan, ras, suku dan
bahasa tetapi tetap satu Indonesia.

Bhinneka Tunggal Ika memiliki beberapa fungsi dalam berbangsa maupun bermasyarakat,
yaitu :

 Menciptakan dan menjaga kesatuan Republik Indonesia.

 Membangun kehidupan nasional yang toleran.

 Sebagai rambu-rambu peraturan dan kebijakan negara.

 membantu mewujudkan cita-cita leluhur bangsa.

 Membentengi perdamaian Indonesia


5
5. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-Simbol Pancasila.

Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila penggunaannya diatur dalam Peraturan


Pemerintah No. 43/1958. Burung garuda melambangkan kekuatan. Sementara warna emas pada
burung garuda melambangkan kemegahan atau kejayaan. Pada tanggal 13 Juli 1945, dalam rapat
Panitia Perancangan Undang-Undang Dasar 1945. Salah seorang anggota Panitia bernama Parada
Harahap,mengusulkan tentang lambang negara.

Tanggal 16 November 1945 baru dibentuk Panitia Indonesia Raya. Panitia ini bertugas
menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai langkah awal untuk
mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara. Panitia IndonesiaRaya diketuai Ki Hajar
Dewantara dengan sekretaris umum Muhammad Yamin.

- Deskripsi dan arti filosofi Garuda Pancasila :

 Garuda Pancasila adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno
dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung
elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan
bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

 Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.

 Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan
tenaga pembangunan.

 Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan


Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:

o 17 helai bulu pada masing-masing sayap.

o 8 helai bulu pada ekor.

o 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor.\

o 45 helai bulu di leher.

6
 Perisai

Perisai adalah tameng yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri
untuk mencapai tujuan. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang
melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.

Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-
putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam. Pada perisai terdapat lima buah
ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila.

1. Bintang Emas

Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi "Ketuhanan Yang
Maha Esa". Lambang bintang tersebut memiliki makna sebagai sebuah cahaya, yaitu yang
dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia.Kemudian latar belakang hitam
pada lambang bintang emas tersebut menggambarkan warna alam, berkah dari Tuhan yang
menjadi sumber segalanya di muka bumi ini.

2. Rantai Emas

Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil
dan beradab". Mata rantai dalam simbol tersebut berbentuk persegi dan lingkaran yang saling
mengaitkan. Mata rantai berbentuk persegi empat merupakan lambang laki-laki, sedangkan mata
rantai lingkaran menggambarkan perempuan. Kemudian mata rantai yang saling mengaitkan
melambangkan hubungan timbal balik antarumat manusia, baik laki-laki maupun perempuan.

3. Pohon Beringin

Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Pohon
beringin dengan akar yang menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat berteduh. Jadi, Pancasila
sebagai dasar negara diibaratkan sebagai peneduh bangsa Indonesia untuk berlindung dan merasa
aman. Pohon beringin juga memiliki akar tunggang yang kuat, menggambarkan persatuan Bangsa
Indonesia.Sementara, sulur-sulur pada pohon beringin melambangkan suku, keturunan, dan
agama yang berbeda-beda di Indonesia. Meski berbeda-beda, mereka tetap bersatu sebagai bangsa
Indonesia di bawah lambang Pancasila.
7
4. Kepala Banteng

Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Banteng
diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol. Saat banteng berkumpul,
menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan.

Jadi, lambang kepala banteng tersebut menggambarkan budaya Bangsa Indonesia yang
senang berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat. Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia
dalam mengambil keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.

5. Arti Padi dan Kapas

Padi dan Kapas merupakan simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi "Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Padi dan kapas melambangkan dua hal yang dibutuhkan
manusia demi bisa bertahan hidup. Padi melambangkan ketersediaan makanan, sementara kapas
ketersediaan pakaian. Dengan adanya ketersediaan pangan dan pakaian, manusia akan bisa
bertahan dan hidup dengan nyaman.

Jadi, setiap warga Indonesia berhak atas pangan dan sandang secara adil dan setara tanpa
membeda-bedakan. Terpenuhinya pangan dan sandang, merupakan syarat suatu negara dianggap
sejahtera.

 Pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka
Tunggal Ika" berwarna hitam.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kitab Sutasoma karya Mpu
Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu,
kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu",
yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa
di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara yang merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu
kenegaraan. Pancasila merupakan sumber nilai dan norma dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara maka dari itu semua peraturan perundang-undangan serta penjabarannya berdasarkan nilai-
nilai pancasila.

Lambang negara merupakan perwujudan sebuah ideologi dari suatu negara. Lambang
negara juga dapat diartikan sebagai indentitas suatu kalangan yang berisi kepribadian yang
dipegang saat menjalankan sebuah pemerintahan. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 1951
tentang Lambang Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan
Lambang Negara, dan UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan. Lambang- lambang Persatuan Negara Indonesia, antara lain :

1. Bahasa Indonesia

2. Bendera Sang Merah Putih.

3. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

4. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

5. Garuda Pancasila.

B. Saran.

Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan arahan serta
bimbingan. Kritik dan saran akan sangat diharapkan, dimana bias membangun dan menuntun
kami agar bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi pemakalah. Mohon maaf apabila ada kekurangan pada penulisan maupun isi
makalah serta terimakasih atas arahan serta saran dan kritiknya.

9
Daftar Pustaka

Kansil, C. S. T. 1994. Latihan Ujian Hukum Tata Negara. Jakarta: Sinar Grafika.6

Arafat, Maulana., 2019. Kajian PPKn MI/SD Kelas Rendah. Bandung: Manggu Makmur Tanjung
Lestari.

Winanrno, 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahsa Pemersatu Bangsa


“\https://m.merdeka.com/jatim/fungsi-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-pemersatu-
bangsa-ketahui-sejarahnya-kln.html“

Makna Warna Bendera Merah Putih “ https://ringtimesbali.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-


28672175/makna-warna-bendera-merah-putih-selain-berani-dan-suci

Materi SKD Sekolah Kedinasan “Bhinneka Tunggal Ika” https://stanbrain.com/materi-


bhinneka-tunggal-ika-skd-sekolah-kedinasan/

Ketahui Makna Lambang Burung Garuda, Simbol Negara Indonesia


https://m.bola.net/lain_lain/ketahui-makna-lambang-burung-garuda-simbol-negara-indonesia-
f69c82-f69c82-kln.html

10

Anda mungkin juga menyukai