TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Gagal ginjal merupakan sebuah gangguan fungsi renal yang progresif dan
sehingga terjadi uremia (Sofi, 2016). Menurut Muttaqin & Sari (2014)
2. Etiologi
Menurut Sofi (2016) penyakit gagal ginjal disebabkan oleh tekanan darah
tinggi atau hipertensi dan diabetes. Sebanyak 25% kasus gagal ginjal
diabetes.
penyakit gula ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu diabetes tipe 1 dan
kadar glukosa atau gula dalam darah, membatasi kadar glukosa agar
glukosa agar tidak terlalu rendah pada jeda antara waktu makan.
Ada beberapa kondisi lain yang juga menjadi faktor risiko penyebab
sebagai berikut.
jaringan asing.
3) Penggunaan obat-obatan
4) Peradangan ginjal
3. Klasifikasi
Klasifikasi gagal ginjal kronis didasarkan pada dua hal yaitu derajat
LFG
Derajat Penjelasan
(ml/mnt/1,73 m2)
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal ≥ 90
atau meningkat
2 Kerusakan ginjal dengan LFG melaju 60-89
ringan
3 Kerusakan ginjal dengan LFG melaju 30-59
sedang
4 Kerusakan ginjal denga LFG melaju 15-29
berat
5 Gagal ginjal <15 (dialisis)
Sumber : (Suwitra, 2014)
Menurut Majid & Suharyanto (2013) tanda dan gejala pada klien gagal
b. Kardiovaskuler
c. Respiratori sistem
uremic lung, crackles, sputum yang kental, friction rub, dan sesak
napas.
d. Gastrointestinal
disertai parotitis.
e. Integumen
f. Neurologis
g. Endokrin
h. Hematopoitiec
i. Muskuloskeletal
Gagal ginjal kronis stadium lima memiliki tanda dan gejala lebih spesifik
a. Lebih jarang buang air kecil dan jumlah urine lebih sedikit
c. Mudah lelah
g. Gangguan tidur
h. Kram otot
i. Sulit berkonsentrasi
j. Disfungsi ereksi
5. Patofisiologi
yang masih berfungsi dengan baik dan utuh akan mengalami hipertrofi
Dengan demikian, nefron yang rusak akan bertambah dan terjadi oliguria
penyakit tulang.
kulit yang halus sehingga tampak uremic frosts. Pasien dengan gagal
ginjal yang berkembang dan menjadi berat akan mengalami tremor otot,
kesemutan betis dan kaki, perikarditis dan pleuritis. Tanda ini dapat
6. Pathway
Bagan 1. Pathway gagal ginjal kronis (Brunner & Suddart (2013); Prabowo & Pranata (2014); Muttaqin & Sari (2011);
SDKI (2017))
7. Manifestasi klinis
Menurut Nurarif & Kusuma (2015) manifestasi klinis gagal ginjal kronis
normal.
menurun 10% hingga 25% dari normal, kadar kreatinin serum dan
8. Penatalaksanaan
Terdapat dua tahap dalam pengobatan gagal ginjal kronis yaitu terapi
a. Dialisis
membuang zat-zat sisa dan kelebihan cairan dalam tubuh. Terapi ini
dari 90%) yang menyebabkan ginjal sudah tidak lagi mampu untuk
terapi. Selama ini dikenal ada 2 jenis dialisis yaitu sebagai berikut.
b. Koreksi hiperkalemia
c. Koreksi anemia
d. Koreksi asidosis
e. Pengendalian hipertensi
retensi natrium.
f. Transplantasi ginjal
kronis, maka seluruh faal ginjal diganti oleh ginjal yang baru.
9. Pemeriksaan penunjang
a. Urinalisasi : pH asam, SDP, SDM, berat jenis urin (24 jam) : volume
yang berat.
scan.
f. EKG : disritmia
kerusakan.
10. Komplikasi
a. Hiperkalemia
b. Perikarditis
c. Hipertensi
rennin-angiostensin-aldosteron.
d. Anemia
e. Penyakit tulang
1. Pengkajian keperawatan
kronis hampir sama dengan pengkajian pada pasien gagal ginjal akut.
berikut.
a. Demografi
c. Pengkajian Bio-Psiko-Sosial
1) Aktivitas istirahat
gerak
2) Sirkulasi
pendarahan
3) Integritas ego
perubahan kepribadian
4) Eliminasi
5) Makanan/cairan
pengguanaan diuretik
tak bertenaga
6) Neurosensasi
(neuropati perifer)
7) Nyeri/kenyamanan
8) Pernafasan
9) Keamanan
sendi
10) Seksualitas
d. Pemeriksaan fisik
1) Penampilan/keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
3) Antropometri
kelebihan cairan
4) Kepala
leher
6) Dada
7) Abdomen
perut buncit
8) Genital
9) Ekstremitas
detik
10) Kulit
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan
2. Diagnosa keperawatan
Ginjal Kronis (GGK) sesuai dengan SDKI (2017) antara lain sebagai
berikut.
membran alveolus-kapiler.
1) Subjektif
Dispnea
2) Objektif
1) Subjektif
2) Objektif
ventilasi adekuat
1) Subjektif
Dispnea
2) Objektif
1) Subjektif
Ortopnea
2) Objektif
fisik
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
menurun
1) Subjektif
2) Objektif
bruit femoral
metabolisme
makan)
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
1) Subjektif
makan menurun
2) Objektif
dan/atau intraseluler
vincristine, tryptilinescarbamazepine)
1) Subjektif
2) Objektif
hepatojugular positif
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
tahun)
1) Subjektif
2) Objektif
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
(tidak tersedia)
hari
1) Subjektif
Mengeluh lelah
2) Objektif
1) Subjektif
2) Objektif
toksin
1) Subjektif
2) Objektif
(tidak tersedia)
1) Subjektif
2) Objektif
jaringan.
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
1) Subjektif
(tidak tersedia)
2) Objektif
3. Intervensi keperawatan
halaman 94)
247)
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
halaman 187)
1) Observasi
sputum
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
jika perlu
345)
1) Observasi
ekstremitas
2) Terapeutik
hidrasi
3) Edukasi
d. Defisit nutrisi
200)
1) Observasi
2) Terapeutik
ditoleransi
3) Edukasi
diprogramkan
4) Kolaborasi
e. Hipervolemia
halaman 181)
1) Observasi
2) Terapeutik
Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, batasi
3) Edukasi
4) Kolaborasi
240)
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
halaman 175)
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
h. Intoleransi aktivitas
176)
1) Observasi
melakukan aktivitas
2) Terapeutik
3) Edukasi
mengurangi kelelahan
4) Kolaborasi
makanan
i. Nausea
197)
1) Observasi
kalori
2) Terapeutik
3) Edukasi
mual
4) Kolaborasi
halaman 316)
1) Observasi
2) Terapeutik
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring, lakukan pemijatan pada
3) Edukasi