Anda di halaman 1dari 9

ULUMUL HADITS DAN SEJARAH

PERKEMBANGANNYA

OLEH :

KELOMPOK 5 : ANNISAH
UMMU ABIDAH
NABILA PUTRI
MUSTAQIM
ULUL AZMI
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD ROZALI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

UIN SUMATERA UTARA MEDAN

TAHUN 2018
PENDAHULUAN

Kemunculan ulum al-hadits sebagai suatu disiplin ilmu melalui suatu tahapan
perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan sejarah yang dimulai dari masa
Rasulullah SAW sampai sekarang. Walaupun melalui pasang surut, akan tetapi
semangat para Ulama tidak pernah surut atau berhenti menghasilkan karya-karya
besar karena mereka termotivasi oleh semangat pengabdian yang tulus untuk
memurnikan ajaran agama. Karya-karya tersebut berupa kitab-kitab yang
merupakan konstribusi berharga dari para Ulama terhadap perkembangan ulum al-
hadits. Karya- karya ulama itu kemudian menjadi ilmu yang membahas secara
spesifik hal-hal tertentu yang berkaitan dengan Hadits Rasulullah SAW.

Maka dalam makalah ini pemakalah menyajikan tentang “Pengertian dan


Sejarah Perkembangan Ulumul Hadits Pada Masa Klasik, Pertengahan dan
Modern”, semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
PEMBAHASAN

A. Definisi Ulumul Hadits


Secara etimologis kata “Ilmu Hadits” merupakan kata serapan dari
bahasa arab “Ilmu Al-Hadits” yang terdiri atas dua kata, yaitu “ilmu” dan
“hadits”, berarti ilmu pengetahuan yang mengkaji atau membahas tentang
segala yang disandarkan kepada Nabi SAW, baik berupa perkataan,
perbuatan, takrir maupun lainnya.1
Definisi lain, dari segi bahasa ilmu hadits terdiri dari dua kata yakni
ilmu dan hadits, secara sederhana ilmu artinya pengetahuan, knowledge,
dan science dan hadits artinya segala sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi Muhammad SAW, baik dari perkataan maupun persetujuan.2
Sedangkan pengertian ilmu hadits secara terminologi ialah suatu ilmu
yang dengannya dapat diketahui betul tidak ucapan, perbuatan, keadaan
atau lain-lainnya, yang orang katakan dari Nabi Muhammad SAW. 3
Ulumul hadits adalah istilah ilmu hadits di dalam tradisi ulama hadits
(Arabnya : „ulumul al-hadits). Sedangkan di kalangan ulama al-hadits
berarti segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Saw dari perbuatan,
perkataan, taqrir, atau sifat. Pada mulanya, ilmu hadits merupakan
beberapa ilmu yang berdiri sendiri, yang berbicara tentang hadits nabi dan
pada perawinya, seperti ilmu al-hadits al-shahih, ilmu al-mursal, ilmu al-
asma wa al-kuna, dan lain-lain. Penulis ilmu-ilmu hadits secara parsial
dilakukan, khususnya, oleh para ulama abad ke-3 hijriyah. Ilmu-ilmu yang
terpisah dan bersifat parsial tersebut, disebut dengan ulumul hadits, karena
masing-masing membicarakan tentang hadits dan para perawinya dan
masa berikutnya. Ilmu-ilmu yang terpisah mulai digabungkan dan
dijadikan satu. Yang dipandang sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri.4

1
Sohari Sahrani, Ulumul Hadits, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2010 ), h. 71.
2
Abdul Majid Khon. Ulumul Hadits, (Jakarta : Amzah, 2010), h.68.
3
A. Qadir Hasan. Ilmu Mushthalah Hadits (Bandung : CV. Diponegoro, 2002) h.15.
4
Ahmad Iszyan, Ulumul Hadits, (Bandung : Tafakur ), h. 94.
Tokoh- tokoh pada abad itu ialah Yahya Ibn ma‟in (234 H/848 M)
menulis thariq al-rijal, muhammad Ibn sa‟ad (230H/844M) menulis al-
thabaqat, Ahmad Ibn Hanbal(241H/855 M) menulis Al- „ilal dan al-
nasikh wa al-mansyukh.5
B. Sejarah perkembangan pemikiran Ulumul Hadits pada periode
klasik, Pertengahan dan Modern.
Sesuai dengan perkembangan Hadits, ilmu hadits selalu mengiringinya
sejak masa Rasulullah Saw. sekalipun dinyatakan secara eksklusif. Pada
masa nabi masi hidup ditengah-tengah sahabat Hadits tidak ada persoalan
karena jika menghadapi suatu masalah atau skeptis dalam suatu masalah
mereka langsung bertemu dengan beliau untuk mengecek kebenaranannya.
Pemalsuan hadits pun tidak pernah terjadi menurut pendapat ahli Hadits.6
1. Periode Klasik
Pada masa rasulullah Saw sampai sebelum pembukuan Ulumul Al-
Hadits istilah Ulumul Al-Hadits, jelas belum ada. Tetapi prinsip-
prinsip yang telah berlaku pada masa itu sebagai acuan untuk
menyikapi suatu informasi yang telah ada.
a. Masa Rasulullah Saw sampai masa Khulafaur Rasyidin
Rasul Saw adalah guru sunnah terbaik. Sejumlah penulis
Ulumul al-hadits mencatat metode yang dipakai Rasul Saw dalam
mengajarkan ilmu (sunnah). 7
Prinsip – prinsip Ulum Al-Hadits
pada masa Rasul sampai masa Khulafaur Rasyidin adalah
verifikasi, penyedikitan riwayat, kehati-hatian dalam menerima dan
menyampaikan riwayat, dan pemberlakuan sumpah.
Verifikasi terhadap sumber dari Rasul telah diajarkan beliau
kepada para sahabat ketika mendapatkan informasi dari seseorang.
Sebagaimana pernah terjadi pada masa Rasul bahwa seorang laki-
laki datang kepada suatu kaum tersebut. Akan tetapi, setelah kaum

Nur Al-Din, al mathal ila ‘ Ulum al-Hadist dalam Ibn al-Shalah ’ulum al-Hadits Ed. Nur al-Din ‘atr
5

(Madinah: Al-Maktabat al-‘ilmiyyah, 1972), h. 11.


6
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadits, (Jakarta: Amzah, 2008), h. 78.
7
Ramly Abdul Wahid, Studi Ilmu Hadits, (Bandung: Cita Pustaka Medi a, 2005), h. 52.
itu melakukan Verifikasi kepada Rasul terbukti bahwa orang itu
telah berdusta. Kasus ini adalah ketika Umar bin Khattab
mendengar bahwa Rasul telah menceraikan istri-istrinya.
Perlakuan tersebut, dalam kaidah Ulum Al-Hadis adalah
sesuatu yang harus diluruskan untuk mempertegas suatu informasi.
Penyelidikan Qalil Ar Riwayah mulai berlaku setelah Rasul wafat
atau pada masa sahabat sebagai usaha untuk menangkal banyaknya
hadits palsu dan kebohongan yang mengatas namakan Rasulullah
Saw. Selain itu, ada pemikiran dari sebagian sahabat bahwa Rasul
telah melarang penulisan Hadits yang membuat tersendatnya
periwayatan Hadits.
b. Masa Khulafaur Rasyidin sampai Pemisahan dari Hadits
Setelah masa Khulafaur Rasyidin, khususnya pada munculnya
kekacauan politik sebelum dan sesudah masa Ali, banyak muncul
Riwayat yang di identifikasi sebagai riwayat maudhu. Usaha
penangkalannya adalah dengan melakukan seleksi terhadap setiap
informasi yang muncul sebagai usaha kehati-hatian dalam
menerimanya, dengan cara-cara yang telah dilakukan oleh para
sahabat sebelumnya, yaitu metode sumpah, atau dengan melakukan
evaluasi terhadap para penyampai riwayat (rawi).
Oleh sebab itu, pada masa ini isnad menjadi sesuatu yang sangat
penting, sampai akhirnya uji Shahih isnad menjadi suatu yang
mesti dalam menyeleksi suatu kebenaran informasi. Kedudukan
isnad dalam islam telah menjadi bagian dari ilmu-ilmu agama dan
menjadi sumber kebanggaan masyarakat muslim.
2. Periode Pertengahan
Masa ibn shalah disebut Nur Ad-Din itr adalah masa kesempurnaan
pertama karena ibnu sholah dianggap sebagai tokoh yang menyusun
ulumul hadits yang sistematis dan mencakup seluruh pembahasan.
Tokoh-tokoh setelah ibnu shalah banyak yang mengikuti karyanya, oleh
sebab itu karya yang muncul berupa syar, ikhrisyar, nazham, nukat atau
naqdi, hasyiyah, atau talkhis. Untuk melihat beberapa jauh pengaruh
pemikiran ulumul hadis ibnu shalah terdapat tokoh-tokoh setelahnya
yaitu:
Imam muhyi ad-din bin syar an-nawawi. An-nawawi memiliki karya
ulumul hadits yang menginduk kepada kitap asal karya ibnu shalah
yaitu irsyad tuhulab al-haqaiq kemudian kitab belliau ikhtisar kembali
yang diberi nama at-taqrib waat-taysyir lima maqrifat sunan al-bazir an-
nazir, dan ikhtisarnya lebih masypur kembali dari al-irsyat. Sebagai
salah satu bukti bahwa at-toqri yaitu syar toqrib an-nawawi, karya
aliraqi dan lain-lain.
Manhaj an-nawawi dalam penyusunan al-irsyad, sebagaiman
dijelaskan dalam muqqaddimahnya bertujuan :
1.) memberikan penjelasan dengan ungkapan yang sangat mudah
dimengerti oleh pembaca.
2.) meringkas dengan menghilangkan ungkapan yang dianggap tidak
perlu.
3. Periode Modern
Periode ini dapat dinyatakan oleh ibnu taymiyah yang
mengumandangkan: terbukanya pintu ijtihad, sebagai awal untuk
memperbaharui islam. Akan tetapi, perkembangan selanjutnya ada
pada masa syah wali yullah, ibn abdul wahhab, said jamaluddin al-
afghani, dan muhammad abduh. Setelah mengalami stagnasi, yakni
dari abad ke-10 sampai awal abad ke-14 H, ulumul al-Hadist
mengalami kebangkitan kembali dengan munculnya karya yang lebih
menonjolkan sitematika yang sesuai dengan sistematika modern hal
tersebut dilatar belakangi oleh konflik yang terjadi antara timur dan
barat yang menyentuh tataran teologis.
Pada periode ini selain munculnya ulumul hadits yang mencakup
seluruh kajian cabang hadits juga muncul kajian ulumul hadits secara
khusus, yang lebih menitikberatkan pada pemikiran, baik yang
berkaitan dengan sejarah, manhaj, kritik, pertahanan terhadap berbgai
tuduhan yang di lontarkan untuk menilai sunnah.
Periode ini dimulai dengan munculnya tokoh-tokoh berikut:
Jamlluddin al-qasim karya ini ditunjukkan kepada orang yang kepada
mereka kitab-kitab lain dipersembahkan yang sangat diharapkan para
ulama, yaitu orang-orang yang memiliki lima sifat yang dominan
adalah ikhlas cerdas dan objektif.8

8
Muhammad Dede Rudliyana, Perkembangan Pemikiran Ulumul Hadits dari Klasik sampai
Modern, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), h. 109.
PENUTUP

Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai


perkembangan ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan tentang
hadits, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik dalam hal sosial,
hukum, kemitraan, kebersihan, persaudaraan, akhlak yang mulia dan sikap yaang
positif lainnya. Dengan demikian, kemunculan ulumul hadits dengan mengikuti
perkembangan zaman mewujudkan diri sebagai manusia yang berakhlak dan
berilmu agar di terapkan di kehidupan yang akan datang.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Al-Din, Nur. Al mathal ila „ Ulum al-Hadits dalam Ibn al-Shalah ‟ulum al-Hadits
Ed. Nur al-Din. Madinah: Al-Maktabat al-„ilmiyyah, 1972.

Hasan, Qadir A. Ilmu Mushthalah Hadits. Bandung: CV. Diponegoro, 2002.

Iszyan, Ahmad. Ulumul Hadits. Bandung: Tafakur.

Khon, Abdul Majid. Ulumul Hadits. Jakarta: Amzah, 2008.

Khon, Abdul Majid. Ulumul Hadits. Jakarta: Amzah, 2010.

Rudliyana, Muhammad Dede. Perkembangan Pemikiran Ulumul Hadits dari


Klasik sampai Modern. Bandung: Pustaka Setia, 2004.

Sahrani, Sohari. Ulumul Hadits. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Wahid, Ramly Abdul. Studi Ilmu Hadits. Bandung: Cita Pustaka Media, 2005.

Anda mungkin juga menyukai