Anda di halaman 1dari 18

ULUMUL HADITS DAN

SEJARAH
PERKEMBANGANNYA
Disusun Oleh : Syifa Aulia Afifa Hidayat
Dosen Pembimbing : Drs. H. Abdullah Munir M.A
MUQODDIMAH

Merupakan suatu hal yang sudah kita tau bahwa Hadits merupakan
pondasi kita, sebagai umat islam setelah Al quran. Keberadaan Hadits disamping
telah mewarnai masyarakat dalam kehidupan juga telah menjadi bahasan kajian
yang menarik. Oleh karna itu, sejarah perjalanan hadits sendiri tidak dapat
dipisahkan dari perjalanan agama Islam itu sendiri.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus sering ditemukan beberapa aspek tertentu yang
cukup detail dan spesifik, sehingga dalam mengetahuinya diperlukan pendekatan
yang khusus.
SO, HERE'S THE THING!!

In the next slidee >>>>


01
APA ITU ‘ULUMUL HADITS?
PENGERTIAN SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI

Secara Etimologi / bahasa, ‘Ulumul Hadits diambil dari bahasa arab ilmun dan hadits, yang
artinya ilmun itu pengetahuan dan hadits adalah baru.

Adapun secara terminologi atau istilah, ‘Ulumul Hadits ialah ilmu ilmu yang membahas
terkait hadits hadits nabi Muhammad SAW.
02
LANTAS, ADA BERAPA MACAM ILMU HADITS?
Secara umum para Ulama Hadits membagi ilmu hadis kepada dua bagian, yaitu:

1. Ilmu Hadits Riwayah adalah Ilmu yang membahas tentang tata cara periwayatan, pemeliharaan, dan
penulisan atau pembukuan Hadits Nabi Muhammad SAW.
2. Ilmu Hadits Dirayah adalah Ilmu pengetahuan untuk mengetahui hakikat periwayatan, syarat-syarat,
macam-macam, dan hukumnya serta untuk mengetahui keadaan para perawi, baik syarat-syaratnya,
macam-macam hadits yang diriwayatkan dan segala yang berkaitan dengannya.
03
ADAKAH FAEDAH MEMPELAJARI ILMU
HADITS?
Tentu saja, mempelajari Ilmu Hadits memiliki faedah dan manfaat. Adapun
beberapa manfaat mempelajari ilmu hadis adalah :

1. Dengan mempelajari ilmu hadis kita dapat mengetahui mana hadis


yang dinilai shahih, dhaif maupun hadis palsu.
2. Dapat menjaga serta menghindari dari kesalahan periwayatannya.
3. Kita dapat menjaga hadis yang dinilai benar – benar dari rasulullah dan
memurnikan dari hadis – hadis yang dinilai bukan daripadanya
04
KEMUDIAN, BAGAIMANA SEJARAH PERKEMBANGAN
ILMU HADITS?
Sejak dulu, sudah banyak sahabat yang mengumpulkan hadits dengan mencatatnya, meski hanya untuk
kepentingan pribadi. Pada masa di antara wafatnya Rasulullah hingga diangkatnya Umar bin Abdul Aziz
sebagai khalifah, terjadilah banyak pemalsuan hadits yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu
demi berbagai tujuan.

Karena hal tersebut, khalifah Umar bin ‘Abdul ‘Aziz mengeluarkan kebijakan untuk
menghimpun hadits Nabi SAW secara massal. Kebijakan ini membuat para ahli hadits sangat antusias
dan berusaha semaksimal mungkin untuk menghimpun hadits.

Ilmu tentang hadits yang pertama kali muncul adalah al-jarh wa at-ta’dil (ilmu yang membahas dan
meneliti secara khusus keadaan para perawi hadits). Abu Bakar Muhammad bin Syihad az-Zuhri (51-
124 H) adalah peletak pertama kaidah dasar ulumul hadits . Ia menjadi orang pertama yang
mengumpulkan hadist Rasulullah SAW atas perintah Khalifah Umar bin Abdul Azis.

Saat itu, penulisan hadits belum dipisahkan ke dalam kitab hadist tersendiri, namun terintegrasi dengan
pembahasan tema lain. Misal, kitab Imam Syafi’I berjudul Risalah yang membahas tentang hadist
sekaligus ushul fikih.
Baru pada abad ke-3 dan ke-4, ulumul hadits mencapai masa keemasannya. Penulisan hadits
secara mandiri sudah dilakukan dengan intens. Pada masa ini, ulama-ulama hadits seperti Imam Muslim,
Imam Bukhari, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban banyak menghasilkan karya.

Pada akhir abad ke-3, Imam Abu Bakar Ahmad bin Harun bin Rauj al-Bardiji menyusun berbagai kitab
mengenai ilmu hadits. Di antaranya Ma’rifah al-Muttasil min al-Hadis wa al-Mursal wa al-Maqtu, wa
Bayan at-Turuq as-Sahihah, dan Ma’rifah Usul al-Hadis.

Penyusulan ilmu hadits secara lengkap dilakukan sejak pertengahan abad ke-4 sampai awal abad ke-7.
Pada masa ini mulai muncul kitab-kitab yang meringkas serta memberi komentar dan penjelasan
terhadap kitab-kitab hadits yang lebih dulu muncul. Kitab hadits yang muncul pada masa ini adalah Al-
Muhaddis al-Fasil bain ar-Rawi wa al-Wa'i karya ar-Ramahurmuzi.
Masa penyempurnaan ilmu hadits terjadi pada abad 7 hingga 10 H. Kitab-kitab yang muncul pada masa
ini adalah al-Irsyad karya Imam Nawawi dan Tadrib ar-Rawi Syarh Taqrib an-Nawawi karya as-Suyuti.
Sedangkan masa kemunduran ilmu hadits terjadi pada abad 10 hingga 14 H. Tidak banyak karya yang
lahir pada masa ini.

Masa abad ke-14 hingga saat ini disebut sebagai periode kebangkitan ilmu hadist. Para ulama
kontemporer juga menerbitkan kitab ulumul hadist, seperti al-Manhaj al-Hadis fi Ulum al-Hadis karya
Syekh Muhammad as-Simahi dan Qawa'id at-Tahdis karya Syekh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi.
05
THE LAST POINT, APA SAJA MACAM MACAM 'ULUMUL
HADITS?
Cabang cabang Ulumul Hadits diantaranya adalah :

Ilmu Rijal Al hadits


Ilmu al-jarh wa al tadil
Ilmu fanni al mubhamat
Ilmu mukhtalif al hadits
Ilmu haal al hadits
Ilmu Ghorib al hadits
Ilmu naasikh wal mansuukh al hadits
Ilmu asbab wuruudal hadits
KESIMPULAN
* Ulumul Hadits adalah ilmu - ilmu yang membahas atau berkaitan dengan Hadits Nabi SAW.

* Secara umum, ilmu hadits dibagi menjadi 2 bagian yakni ilmu Hadits riwayah dan ilmu hadits ridoyah.

* Kemudian, dengan itu semua mempelajari ilmu hadits memiliki banyak faedah diantaranya untuk dapat
membedakan mana hadits Shohih mana Hadits cacat, selainnya yakni mengetahui derajat2 Hadits dan
membedakan yang shahih dan hasan, dengan yang cacat dan asing.

* Cabang cabang Ulumul Hadits diantaranya adalah :

Ilmu Rijal Al hadits


Ilmu al-jarh wa al tadil
Ilmu fanni al mubhamat
Ilmu mukhtalif al hadits
Ilmu haal al hadits
Ilmu Ghorib al hadits
Ilmu naasikh wal mansuukh al hadits
Ilmu asbab wuruudal hadits
GLOSARIUM
‘Ulum : jamak dari kata ‘Ilmun yang artinya
pengetahuan
Hadits : Hal hal yang datang dari rasulullah Saw
Perawi : Seseorang yang meriwayatkan hadits
Sanad : Urutan
Muttashil : Tersambung
Munqothi’ : Terputus
Asbaabunnuzul : Sebab Sebab turun
Etimonologi : bahasa
Terminologi : Istilah
Syukron ‘ala htimam jamee’an !

A hunaaka as’elatun??

Anda mungkin juga menyukai