Anda di halaman 1dari 8

catatan ilmu perundang2 an

tgl 8 feb 2022

- undang-undang (“UU”) adalah termasuk salah satu jenis peraturan perundang-undangan.


pengertian undang-undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama Presiden (Pasal 1 angka 3 UU
12/2011).
- peraturan perundang2 an : sesuatu yg berkaitan dg produk hukum yg bersifat mengatur.
- uu : salah satu produk dari peraturan perundang2
- ilmu perundang2 : suatu ilmu yg mempelajari tentang produk hukum yg bersifat mengatur
produk hukum ada yg bersifat mengatur, menetapkan, perikatan, memutuskan.
- bentuk produk hukum yg bersifat perikatan : traktat (kalau dibuat antarnegara), perjanjian
(antar individu) , kontrak (antar individu, negara).
- bentuk produk hukum yg bersifat penetapan : keputusan kepala daerah
- ada masalah dg keputusan : pengadilan TUN
- ada masalah peraturan : MA, MK
- putusan : produk hukum yg dibuat oleh hakim yg sifatnya memutuskan perkara konkrit kasus
yg melibatkan para pihak.
- bentuk produk hukum yg bersifat putusan : putusan (vonis). ex: putusan yg dibuat hakim
- bentuk produk hukum yg bersifat mengatur : peraturan
- beda peraturan dg keputusan :
1. keputusan : sifatnya individu tertentu, konkrit, final (sekali berlaku)
ex : A ditetapkan sbg mahasiswa S1 FH UB. produknya adalah : keputusan
2. peraturan : sifatnya umum, berlaku terus menerus, abstrak (perbuatannya tidak tertentu)
ex : setiap orang dilarang mencuri selama peraturannya tidak diubah. abstrak : jenis
barang yg dicuri tidak disebutkan.

 Nilai : sesutu yang dianggap berguna/tidak berguna, baik/tidak baik, menyenangkan/tidak


menyenangkan, adil/tidak adil.
 Norma : aturan yang berisi perintah dan.atau larangan . misal : jangan mencuri
Tanggal 15 feb 2022

- Norma : produk inti dari perundang-undangan, mengandung hal apa yang harusnya
dilakukan
- Norma yang ada di masyarakat :
1. Norma hukum : HETERONOM (memaksa dari pihak luar, bisa dipaksakan
penegakannya)
2. Norma agama : OTONOM (mengikat sesuai kesadaran diri orang)
3. Norma kesopanan : hubungan invidu ke masyarakat, tergantung kita dan masyarakat (ada
daya paksa dari masyarakat), relatif untuk menentukan ukuran sopan
4. Norma kesusilaan : menjaga agar nilai kesusilaan tetap terjaga,

- Jenis norma peraturan perunndang-undangan (semua norma hukum dan dimuat dalam
rumusan pasal atau pasal dan ayat) :
1. Norma tingkah laku (gedrags nomen):
2. Norma kewenangan (bevoegdheids normen)
3. Norma penetapan (bepalende normen)

- Ada 4 norma tingkah laku (ditujukan u/ pemerintah atau masyarakat) :


1. Larangan (verbod) : jangan melakukan sesuatu, ketentuan ini digunakan kata “dilarang”
2. Perintah (gebod) : HARUS MELAKUKAN SESUATU. Ktentuan ini menggunakan kata
“wajib” dan “harus”
3. Izin : boleh melakukan sesuatu/toestemming. Ketentuan ini digunakan kata “dapat”
4. Pembebasa suatu perintah/vriistelling : digunakan kata “kecuali” (apabila dirumuskan
dalam pasal tanpa ayat) atau “dalam hal” (apabila dirumuskan dalam pasal yang memiliki
ayat)

Note : “harus” mengacu pada akibat dan menunjukan kondisi, sedangkan “wajib” dikenakan
sanksi.

- Norma hukum primer dan sekunder


1. Primer : norma hukum yg berisi perbuatan
2. Sekunder : norma hukum yg berisi akibat dari perbuatan (misalnya sanksi)

- Ciri-ciri norma hukum (bedanya):


1. Norma hukum peraturan : abstrak, umum, berlaku terus menerus.
2. Norma hukum keputusan : individual, konkrit

- Norma kewenangan :
1. Berwenang / gebonden bevoegdheid
2. Tidak berwenang / onbevoegdheid
3. Dapat tetapi tidak perlu melakukan / kan maar niet hoetf – discretionarie bevoegheid :
menteri dapat menolak permohonan izin usaha di bidang pengangkutan.
Kata yg digunakan adalah “dapat”

- Norma penetapan
Misalnya : kapan mulai berlakunya suatu peraturan perundang-undangan, penentuan tempat
kedudukan suatu lembaga, dsb.

 Dalam proses pembentukan UU diperlukan :


1. Alur atau proses : Penyerapan aspirasi masyarakat, Persetujuan dari presiden (DPD KE DPR
– PRESIDEN)
2. Substansi : Ruu harus mengakomodasi suatu kejelasan konsep
Ex : UU koperasi yg dinyatakan batal oleh MK

 Jenis norma hukum :


1. Norma tingkah laku
2. Norma kewenangan
3. Norma penetapan
 Norma hukum peraturan cirinya :
1. Sifatnya Abstrak : norma hukum yg perbuatan yg diatur did alamanya tidak tertentu atau
tidak spesifik
Ex : setiap orang dilarang mencuri.
Abstrak : mencurinya tidak spesifik (barang yg dicuri tidak dijelaskan)
Perbuatan : mencuri
Yg spesifik : norma hukum keputusan
2. Sifatnya Umum (common) : norma hukum berlaku untuk semua orang dan tidak berlaku
untuk orang tertentu
Ex : setiap orang dilarang mencuri, maka berlaku untuk semua orang
3. Durhafteh atau berlaku terus menerus : norma hukum berlaku tidak ditentukan waktunya,
tapi kalau sudah dicabut atau diubah ya tidak berlaku
Ex : misal di UU berbunyi “setiap orang dilarang mencuri”, maka akan berlaku terus menerus
dan hanya akan berakhir kalau dicabut atau diubah

 Norma hukum keputusan cirinya :


1. Sifatnya Konkrit : tertentu
Ex : joko diangkat sebagai kepala sekolah SDN 1 Dau Kabupaten Malang
Konkrit karena spesifik, karena kepala SDN 1 Dau Kabupaten Malang hanya ada 1
2. Sifatnya individu tertentu / individual: berlaku hanya pada individu yg ditentukan
Ex : Joko diangkat sebagai kepala sekolah SDN 1 dau Kabupaten Malang, maka keputusan
tersebut hanya berlaku ada Joko saja.
3. Final (sekali berlaku)/enmaleg : keputusan hanya sekali berlaku. Normanya ditentukan batas
waktu berlaku
Ex : Andi diangkat sebagai PNS, maka normanya akan berakhir jika Andi pensiun (sampai
akhir jabatan).

 Kalau ada sengketa dibawa ke :


Jika Peraturan : Ke MA atau MK
Jika Keputusan : ke PTUN

 Norma berpasangan :
1. Primer : norma yg mengatur perbuatan
2. Sekunder : norma yang mengatur sanksi
Hubungan anatar norma hukum primer dan sekunder : hubungan pertanggungjawaban, apabila
dilanggar (primer) maka akan mendapatkan sanksi (sekunder)
Mengenai peletakannya : terserah yg membuat
Ex : kuhp : diletakkan sekundernya dulu, baru primer
“dikenakan pidana penjara 5 tahun (sekunder)........barangsiapa yang mencuri (primer)

TGL 15 MARET
 Ruang lingkun hukum positif :
1. Tertulis dan berlaku umum
a. Peraturan perundang-undangan
b. Peraturan kebijakan : lingkup administrasi negara, lingkup MA, lingkup legislatif
2. Tertulis dan berlaku khusus : ketetapan / keputusan (beschikking)
3. Tidak tertulis : hukum adat, hukum keagamaan, hukum yurisprudensi, hukum kebiasaan

 Arti penting peraturan perundang-undangan :


1. Bagi administasi negara : peraturan perundang-undagan memberikan landasan atau dasar
bertindak sekaligus jaminan bahwa perbuatan administasi negara tidak akan dituntut oleh
masyarakat
2. Bagi warga negara : peraturan perudang-undagan berfungsi memberi perlindungan akan hak
dari tidakan tidak sewenang-wenang oleh administrasi negara

 Fungsi peraturan perundang-undangan bagi asministrasi negara :


- Sarana membatasi kekuasaan (fungsi normatif)
- Sarana menggunakan kekuasaan (fungsi instrumental)
- Sarana perlindungan hukum bagi masyarakat (fungsi jaminan)

 Tujuan peraturan perundang2 an :


- Primer : mengedepankan nilai dan norma yag ada dalam mastyarakat (kodifikasi)
- Sekunder : memberi arah kepada perubahan dalam masyarakat (modifikasi)

 Nilai : sesutu yang dianggap berguna/tidak berguna, baik/tidak baik, menyenangkan/tidak


menyenangkan, adil/tidak adil.
 Norma : aturan yang berisi perintah dan.atau larangan . misal : jangan mencuri

 Peraturan perundang-undangan :
 Peraturan kebijakan : sifatnya menjalankan saja, menjalankan peraturan perundang-undangan
 Teori Hierarki perundang2 an :
1. Das Dappete Recgtsantiz – Adolf Merkl (teori dua wajah) : Mendasarkan uu yg diatasnya,
mengikuti pertautran yg ada di atasnya
2. Sufentheorie-Hans Kelsen (teori jenjang norma hukum) : norma hukum itu berjenjang-
jenjang dan berlapis-lapis dalam suatu hierarki (tata susunan). Artinya, norma yang lebih
rendah berlaku dan bersumber pada norma yang lebih tinggi, norma yang lebih tinggi
bersumber pada norma yang lebih tinggi lagi dst sampai bersifat hipotesis dan fiktif yaitu
norma dasar

 Menurut Hanz kelsen :


1. Grund norm : hukum dasarnya
2. Norm (norma) : bisa PP, dll
Kelemahan : normanya belum jelas

 Menurut Nawiazki :
1. Staatsfundamentalnorm (Norma fundamental)
2. Staatsgrundgeset (aturan dasar negara/aturan pokok negara)
3. Formell gesetz (undang2 “formal”)
4. Verordnung & Autonome Satzung (aturan pelakasana dan aturan otonom)

Menurut Prof Hamid Natamini

Jenis peraturan perundang-undangan :


UUD
Tap MPR
dst
 materi muatan (isi dari peratutan perundang-undangan) sudah diatur dlm uu no 12 tahun 2011
 kenapa uu no 12 tahun 2011 hanya mengatur uud dan mpr : karena uu hierarkinya ada dibawah
uud dan tap mpr, maka tidak mungkin mengatur isinya dari uud dan tap mpr
 uud materi muatan isinya dilihat dalam ilmu hukum (konstitusi), di dalamnya materi muatan
konstitusi ada teori dari ahli yg pada dasarnya uud materi muatan berisi :
1. struktur ketatanegaraan (mpr,dpr, lembaga yudidial)
2. perlindungan HAM
3. memuat pembatasan kekuasaan
 dalam uud ada suatu paham konstitualisme : aliran yg mendasari pembentukan uud, maka rtidak
semua uud mencerminkan konstitusionalisme.
 Prinsip konstitusionalisme:
1. Pembatasan kekuasaan
2. Pembagian kekuasaan
3. Perlindungan ham
Yg menetapkan uud adalah mpr

Pasal 7 ayat 1 uu no 12 tahun 2011 : tap mpr


Tap mpr adalah tap mpr yg sudah ada, tidak ada lagi diventuk tap mpr setelah tahun 2003, beda
denagn uud dan uu yg bisa berubah2
Tap mpr hanya tap mpr dan tap mprs yg masih berlaku berdasarkan tap mpr no 1 tahun 2003

Uu
Uu adalah peraturan yg berisi ada di pasal 10 uu no 12 tahun 2011
uu dibuat oleh dpr dengan persetujuan presiden
peraturan pemerintah oengganti uu sam dengan muatan uu, bedanya yg membuat perpu adalah
presiden yg kemudian dimintakan persetujuan dpr pada persidangan berikutnya karena ada hal
yang genting, kekosongan hukum, ekonomi ambruk, kerusuhan,dsb dalam hal ikhwal kepentingan
yang memaksa.

Pp : hanya untuk menjalankan uu, tidak boleh ada pp kalau uu belum mengatur. Dibuat presiden

Perpres : bisa mandiri (tidak ada pp atau uu bisa dibuat perpres krn untuk menjalankan
pemerintahan sebagaimana mestinya). Tidak boleh bertentangan dengan pp. Yg membuat presiden

Perda : dibuat oleh dprd dengan persetujuan bersama kepala daerah (gubernur/wali kota/bupati)
Proses pembentukan peraturan per uu :

-Uu 12 tahun 2011, perubahannya 15 tahun 2018

- putusan mk yg mengubah uu 12 tahun 2011 karena tidak sesuai dg uud 1945

(dicari)

Yg mnguji uu 12 tahun 2011

Yg menguji uu mb3 (mpr,dpr,dpd)

Uu 1945 (pasal 20, 21, 22a)

Putusan mk yg menguji uu 11 tahun 2011 dan uu md3 (putusan no 92 tentang pengujian uu tsb)

Proses pembentukan peraturan per uu (ada 5 tahapan):

1. Tahap perencanaan (program legislasi nasional) : tahap untuk membuat planning atau rencana
peraturan apa saja yg mau dibuat dalam satu tahun. Isinya : memuat judul, ruang lingkup,
arah dan tujuan, sasaran.
- Kalau UU (program legislasi nasional) ada 2 tahap : perencanaan tahunan (program
legislasi nasional short list/ jangka pendek) dan perencanaan 5 tahunan (program legislasi
nasional jagka menengah/ long list)
- Kalau perda (program pembentukan perda) : program perencanaannya dilakukan dalam
bentuk program pembentukan perda/ propem perda
- Kalau PP dan Perpres (proksun/ program penyusunan)
2. Tahap penyusunan : ada 2 kegiatan besar yg dilakukan untuk uu/ perda yaitu :
1) Membat naskah akademik : yg wajib ada naskah akademik adalah uu (uu perubahan
wajib) dan perda baru (perda perubahan tidak wajib). Naskah akademik terdiri dari 6
bab : bab pendahuluan, kajian teori dan praktik empiris, evaluasi dan . naskah akademik
merupakan dkumen untuk menjelaskan mengapa uu perlu dibentuk, isinya, dasar
pembentukan masing2 asal, landasan yuridi, sosiologis, dll. Tujuannya adalah tidak
terjadi pembentukan uu yang basis akademiknya tidak kuat. Terdapat dalam
2) Membuat rangcangan peraturan uu/ perda : bisa perda, uu, atau pp. Ada beberapa
bagian/isinya (bentuk) : bagian pembukaan, bagian batang tubuh, penutup, lampiran
apabila diperlukan, penjelasan apabila diperlukan. Terdapat dalam lampiran kedua uu no
12 tahun 2011. Ada 284 cara pada lampiran kedua tersebut.
3. Tahapan Pembahasan
4. Tahapan pengesahan/penetapan
5. Pengundangan

Program legislasi nasional ada 2 dilihat dari jangkan waktunya :

1. Setahun
2. 5 tahun
Cara menentukan : proleknas pertama kali ditentukan pada masa awal jabatan dpr, jabatan dpr
kan 5 tahun, jd nanti proleknas dibuat 5 tahun kemudian dipecah atau diprioritaskan menjadi
setahunan. Satu tahun pertama apa, tahun kedua apa, dll. Yg menyusun maupun menetapkan
proleknas adalah dpr, pemerintah dan dpd (putusan mk no 92 tahun 2012). Isi dari proleknas
judul, ruang lingkup, tujuan, sasaran. Dalam perkembangannya ini bisa ada ruu yg belum
terpikirkan u/ masuk dalam prolegnas (kebutuhan diluar) misal ada uu diputus mk dan oleh
mk dinyatakan inkonstitusional bersyarat sehingga pemerintah dan dpr mengubah uu agar
sesuai putusan mk, sehingga kalau prolegnas ada ditengah tahun maka namanya daftar
kumulatif terbuka.

Anda mungkin juga menyukai