OUTLINE SKRIPS
Oleh :
Kelompok IV
FAKULTAS HUKUM
BANGKALAN
2022
PENJATUHAN HUKUMAN PIDANA KEPADA PENYALAHGUNAAN
NARKOBA PADA PASAL 111 UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA
Oleh :
MARDIANA (200111100252)
FAKULTAS HUKUM
BANGKALAN
2022
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN....................................................................................................i
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ii
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................6
3. Metode Penelitian...........................................................................................................7
4. Keaslian Penelitian.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iii
1
1
Boedi Mustiko pada Kuliah Pemberantasan Tindak Pidana Narkoba, Program Studi
Strata 1 (S1) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura, tanggal 21 September
2022.
2
DR. Soedjono Dirdjosisworo S.H., 1990, Hukum Narkotika Indonesia, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, hlm.3
3
Kominfo dalam berita BNN “ Ingatkan 50 Orang Meninggal Setiap Hari karena
Narkobah” diakses dari : ttps://www.kominfo.go.id/content/detail/4883/bnn-ingatkan-50-orang-
meninggal-setiap-hari-karenanarkoba/0/sorotan_media pada 22 September 2022.
Menurut Undang – undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
yang (selanjutnya disebut UU Narkotika) ditegaskan bahwa narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan4.
Dalam sejarahnya tahun 2000 SM telah dikenal serbuk sari bunga opion
(Opium) atau candu atau biasa di sebut “Hul Gill” yang artinya obat yang
menggembirakan yang oleh masyarakat Sumeria. Hul Gill ini banyak tumbuh
didaerah pegunungan dan dataran tinggi. Pada saat itu, serbuk sari ini sudah
diketahui memiliki fungsi sebagai obat tidur atau obat penghilang rasa sakit saat
dihirup. Orang zaman dahulu pun menggunakan serbuk sari ini sebagai obat bius
bagi seseorang yang mengalami luka serius agar dia tidak merasa sakit saat di
obati dan juga digunakan sebagai obat tidur. Selain itu, serbuk sari bunga opion
ini digunakan sebagai racun untuk berburu karena bisa membuat sang mangsa
tertidur.
Opion inilah yang merupakan bahan dasar dari pembuatan narkotika. Pada
tahun 1680, seorang ahli farmasi bernama Thomas Sydenham mulai
4
Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
5
Ibid.
2
memperkenalkan Sydenham’s Laudanum yaitu penggunaan morfin dengan di
campur oleh Herba dan Anggur. Ditahun yang sama, Belanda mempopulerkan
menggunakan pipa tembakau untuk menghisap morfin. Penggunaan jarum suntik
diperkenalkan oleh Dr. Alexander Wood, penggunaan jarum suntik diyakini lebih
mudah dan juga efek biusnya lebih cepat 3x lipat karena morfin langsung menuju
ke darah.
Pada tahun 1805, morfin diperkenalkan sebagai pengganti dari opion yang
merupakan candu mentah. Tahun 1874, peneliti C.R. Wright mulai mengubah
struktur molekul morfin dan mengubahnya menjadi obat yang kurang
menyebabkan ketagihan yang kini kita sebut Sintesis Heroin (Putaw) dengan cara
memanaskan morfin. Penggunaan narkoba dengan cara dibakar “Penyebaran
Narkoba” peredaran opion pada abad 19 ini sanggatlah berkembang di Negara
Amerika dan Eropa Pada abad 19, saat itu opion ini sudah termasuk jenis obat
yang sudah di patenkan sehingga menjadi legal dan Ironisnya para pecandu
morfin ini kebanyakan adalah tentara-tentara yang terluka saat perang dunia 1.
Pada tahun 1878, kerajaan Inggris mengeluarkan Undang-undang untuk
mengerem atau menghentikan penjualan candu karena efek dari kecanduannya itu.
Perang Dunia II, Indonesia mengenal penggunaan obat-obatan jenis opion
sebelum Perang Dunia II, tepatnya pada zaman penjajahan Belanda. Adapun,
pemakai candu tersebut sebagian besar adalah orang-orang China. Pemerintah
Belanda mengizinkan tempat-tempat tertentu untuk mengisap candu. Tak hanya
itu, pengadaan candu pun dilegalkan dengan undang-undang. Awalnya, orang-
orang China menggunakan candu dengan cara tradisional, yaitu menggunakan
pipa panjang.
3
membuat Undangan-undang baru tentang narkoba. Undang-undang
tersebut mengatur tentang produksi, penggunaan, dan distribusi obat-obatan
berbahaya. Wewenang tersebut diberikan kepada Menteri Kesehatan untuk
mengatur Undang-undang tersebut. Pada tahun 1970 terjadi masalah global
tentang narkoba. Pada tahun itu, penyalahgunaan narkotika sangat meningkat dan
memakan banyak korban, terutama anak muda. Hal tersebut berawal dari masalah
anak-anak muda di Amerika Serikat, kemudian mulai berpengaruh ke seluruh
penjuru dunia, termasuk Indonesia. Pada Tahun 1971, Presiden RI mengeluarkan
instruksi No. 6 tahun 1971 dengan membentuk badan koordinasi bernama
BAKOLAK INPRES 6/71, Badan ini menanggulangi setiap bentuk yang
mengancam keamanan negara, seperti narkotika, penyelundupan, pemalsuan uang,
kenakalan remaja, dan pengawasan terhadap orang asing.
6
Humas BNN “PERJALANAN NARKOBA DI DUNIA DAN INDONESIA” diakses
dari : https://blitarkab.bnn.go.id/perjalanan-narkoba-di-dunia-dan-indonesia/ pada 22 September
2022.
4
Tommy Tanggara (49), seorang pelukis Indonesia, ditangkap pada 21
Oktober 2018 di kediamannya di Yogyakarta karena dugaan kepemilikan ganja.
Tak lama setelah dia Ditangkap, dia dihadirkan ke media oleh polisi dengan
tangan diborgol, saat memakai baju tahanan dan berdiri di belakang meja dengan
satu tanaman ganja yang disita pada saat penangkapannya. Dalam wawancara
dengan media, dia mengatakan bahwa Dia telah menggunakan ganja selama 30
tahun dan itu membantunya menjaga kesehatannya dan kreativitasnya dalam
melukis. “Ganja bermanfaat dan benar (bagi saya),” katanya 7 . Pada Agustus
2017, Fidelis Ari Sudarwoto, seorang Pegawai Negeri Sipil Indonesia dari
Kalimantan, dipenjara selama delapan bulan dan didenda satu miliar rupiah karena
menanam ganja untuk istrinya, Yeni. Yeni menderita syringomyelia, sebuah mal
formasi Di kanal tulang belakangnya. Dia membutuhkan ganja untuk mengatasi
rasa sakit yang dia alami8.
Tommy dan Fidelis hanyalah dua di antara ribuan orang yang mengalami
penuntutan pidana di Indonesia atas kepemilikan ganja yang didasari atas
keyakinan bahwa ganja bermanfaat dalam kehidupan mereka. Indonesia menjadi
terbebani biaya cukup besar untuk menangani warga negara yang menggunakan
ganja untuk alasan apapun. Bunyi pasal 111 ayat (1) UU Narkotika“ Setiap orang
yang tanpa hak atau melawan hukum Menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, Atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk
Tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 12 (dua belas) tahun dan Pidana denda paling sedikit
Rp800.000.000,00 (delapan Ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).”9.
7
Usman Hadi “dalam berita detik.com “Pelukis Tommy Tanggara Diciduk Polisi Yogya
karena Narkoba” diakses dari : https://hot.detik.com/art/d-4268054/pelukis-tommy-tanggara-
diciduk-polisi-yogya-karena-narkoba. Pada 21 September 2022.
8
Ray Jordan “Dalam berita detik.com“Mendagri Pertimbangkan Status PNS Fidelis
yang Dibui karena Ganja” diakses dari: https://news.detik.com/berita/d 3583973/mendagri-
pertimbangkan-status-pns-fidelis-yang-dibui-karena-ganja. Pada 21 September 2022
9
Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 pasal 111 ayat (1)Tentang Narkotika.
5
4
6
Pada Pasal 111 ayat (1) UU Narkotika disana kita tidak melihat adanya
penyebutan jumlah dari narkotika, dan hal itu sudah dapat dikenai ancaman
minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun denda minimal Rp 800 juta dan
maksimal Rp 8 miliar selama rumusan hukumnya terpenuhi (unsur memiliki,
menyimpan, menguasai dalam pasal 111), maka sesuai ketentuan Undang-Undang
penjatuhan pidananya harus memperhatikan ketentuan ancaman pidana minimum
khusus dan maksimum khusus. inti pasalnya seperti itu, dengan pasal ini
diterapkan maka terjadilah kriminalisasi terhadap penyalahgunaan. Jadi selama
pasal ini belum diubah maka penyalahgunaan bisa dimasukkan penjara. Oleh
karena itu pasal 111 memerlukan pembenahan sehingga menutup ruang penyidik
untuk menerapkan pasal tersebut.
2. Rumusan Masalah
2.1 Apakah penjatuhan hukum pidana kepada penyalahguna narkotika
dalam Pasal 111 Undang-undang Narkotika sudah tepat?
2.2 Bagaimana hakim mengkonstruksikan dalam menjatuhkan sanksi
pidana narkotika sehingga tidak memunculkan disparatif putusan?
10
Katherine Beckett and Steve Herbert, “ The Consequences and Costs of Marijuana”
diakse dari : https://faculty.washington.edu/kbeckett/The%20Consequences%20and%20Costs
%20of%20Marijuana%20Prohibition.pdf pada 21 September 2022
7
3. Metode Penelitian
4. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang
mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, meskipun
berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel penelitian atau
metode analisis yang digunakan. Penelitian yang akan dilakukan mengenai
penjatuhan hukuman pidana kepada penyalahguna narkoba pada Pasal 111
Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Beberapa karya ilmiah
berupa jurnal yang kami temukan melalui penelusuran internet yang memiliki
korelasi ataupun kemiripan dengan skripsi ini adalah sebagai berikut :
9
Nomor 35 Tahun pidana berupa penyalahguna
2009 Tentang penjara dan narkotika pada
Narkotika denda Pasal 111.UU
maksimum Narkotika.
dan minimum.
10
pengguna
narkoba dalam
studi kasus
putusan
11
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
MATERI KULIAH :
UNDANG-UNDANG:
Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 pasal 111 ayat (1)Tentang Narkotika.
INTERNET :
Kominfo dalam berita BNN “ Ingatkan 50 Orang Meninggal
Setiap Hari karena Narkobah”
diakses dari : ttps://www.kominfo.go.id/content/detail/4883/
bnn-ingatkan-50-orang-meninggal-setiap-hari-karenanarkoba
/0/sorotan_media pada 22 September 2022.
12
https://hot.detik.com/art/d-4268054/pelukis-tommy-tanggara-diciduk-
polisi-yogya-karena-narkoba. Pada 21 September 2022.
Ray Jordan “Dalam berita detik.com“Mendagri Pertimbangkan
Status PNS Fidelis yang Dibui karena Ganja”
diakses dari: https://news.detik.com/berita/d 3583973/
mendagri-pertimbangkan-status-pns-fidelis-yang-dibui-
karena-ganja. Pada 21 September 2022.
https://faculty.washington.edu/kbeckett/The%20Consequences%20and
%20Cost
13