Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

RSUD SULTAN SURIANSYAH BANJARMASIN

PEMBIMBING :

CT : MIRA.,Ns.,M.Kep

CI : AGUS KARTONO, S.Kep, Ns

DI SUSUN OLEH :

NAZIMATUL FITRIYAH

NPM. 1814201110044

PRAKTIK PRE NERS PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AJARAN 2020-2021


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Nazimatul Fitriyah

NPM : 1814201110044

Ruangan/Rumah Sakit : ICU/RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin

Judul Laporan Pendahuluan : Chronic Kidney Disease (CKD)

Judul Asuhan Keperawatan : Pneumonia

Telah menyelesaikan semua laporan stase Keperawatan Gawat Darurat II di ruangan tersebut.

Banjarmasin, 26 Juli 2021

Mahasiswa

(Nazimatul Fitriyah)

Menyetujui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Agus Kartono, S.Kep.,Ns) (Mira, Ns.,M.Kep)

NIDN……………………. NIDN…………………….
A. Definisi
Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang
progresif dan inversible dari berbagai penyebab dimana terjadi ketika tidak
mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi
regulernya (Suharyanto dan Majid, 2017).
CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana
ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversible,
dan samar (insidious) dimana kemampuan tubuh gagal dalam
mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit,
sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2017)
Chronic kidney disease (CKD) merupakan kegagalan dalam fungsi ginjal
untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan elektrolit
akibat kerusakan struktur ginjal yang progresif (Muttaqin, 2011).
B. Pathway

Definisi :
Chronic kidney disease (CKD) adalah
penyakit ginjal yang progresif dan
tidak dapat kembali sembuh secara
total seperti sediakala (irreversible)
dengan laju filtrasi glomerulus (LFG)
<60 ml/menit dalam waktu 3 bulan
atau lebih, sehingga kemampuan tubuh
gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan
elektrolit, yang menyebabkan uremia
(Suwitra, 2014).

Etiologi :
- Hipertensi
- Diabetes Militus (DM)
- Serangan Jantung
- Penyakit Ginjal Polikistik
- Glomerulonefritis
- Pielonefritis
- Obat-obatan
- Pola hidup

Manifestasi Klinis :
- Gangguan cairan dan elektrolit
- Hipertensi
- Kelainan Kardiopulmoner
- Anemia Komplikasi :
- Kelainan Hematologi - Kadar Kalium Berlebih
- Efek gastrointestinal (Hiperkalemia)
- Osteodistrofi ginjal - Cairan berlebih
- Efek neuromuskular - Osteomalacia
- Efek imunologis - Metabolik Asidosis
- Obat - Dispipidema
Klasifikasi :
Berdasarkan derajat (stage) LFG (Laju Filtration Glomerulus) dimana nilai normal adalah
125 ml/mn/1,73 m2 dengan rumus Kockroft-Gault sebagai berikut :
- Derajat 1 : Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau meningkat, yaitu ≥90
ml/mn/1,73 m2.
- Derajat 2 : Kerusakan ginjal dengan LFG menurun atau ringan, yaitu 60-89
ml/mn/1,73 m2.
- Derajat 3 : Kerusakan ginjal dengan LFG menurun atau sedang, yaitu 30-59
ml/mn/1,73 m2.
- Derajat 4 : Kerusakan ginjal dengan LGF menurun atau berat, yaitu 15-29
ml/mn/1,73 m2.
- Derajat 5 : Gagal ginjal, yaitu <15 atau dialisis.

Diagnosa dan Intervensi Keperawatan :


1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan (Nanda,
Domain 2, Kelas 5, Kode diagnosis 00026)
NOC : Tujuan dan kriteria hasil : berdasarkan NOC
Tujuan : Volume cairan menjadi seimbang
Kriteria Hasil :
- Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam dari cukup terganggu
menjadi tidak terganggu.
- Turgor kulit dari cukup terganggu menjadi tidak terganggu.
- Suara nafas adventif dari cukup terganggu menjadi tidak terganggu.
- Edema perifer dari cukup terganggu menjadi tidak terganggu.
NIC : Intervensi keperawatan : berdasarkan NIC

- Pantau kadar elektrolit yang abnormal, seperti yang tersedia.


- Dapatkan spesimen laboratorium untuk pemantauan perubahan cairan
atau elektrolit ( misalnya, hematocrit, BUN, protein, natrium, dan kadar
kalium), yang sesuai.
- Berikan cairan yang sesuai.
- Pantau adanya tanda dan gejala retensi cairan.
- Batasi cairan yang sesuai
- Tingkatkan citra tubuh dan harga diri yang positif jika kekhawatiran
diekspresikan sebagai akibat dari retensi cairan berlebih.

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi (Nanda, Domain 4,


Kelas 4, Kode diagnosis 00032)
NOC : Tujuan dan kriteria hasil : berdasarkan NOC
Tujuan : Pola nafas adekuat
Kriteria Hasil :
- Frekuensi pernapasan dari sedang ke tidak ada.
- Suara auskultasi nafas dari sedang ke tidak ada.
- Irama pernafasan dari sedang ke tidak ada.

NIC : Intervensi keperawatan : berdasarkan NIC

- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.


- Identifikasi kebutuhan aktual/potensial pasien untuk memasukkan alat
membuka jalan nafas.
- Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau
menyedot lendir.
- Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam, berputar dan batuk.
- Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak
ada dan adanya suara tambahan.
- Posisikan untuk meringankan sesak nafas.
- Monitor status pernafasan dan oksigenasi, sebagaimana mestinya.

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan volume cairan (Nanda,


Domain 11, Kelas 2, Kode diagnosis 00046)
NOC : Tujuan dan kriteria hasil : Berdasarkan NOC
Tujuan : Tidak terjadi kerusakan integritas kulit
Kriteria Hasil :
- Suhu kulit dari cukup terganggu menjadi tidak terganggu.
- Perfusi jaringan dari cukup terganggu menjadi tidak terganggu.
- Integritas kulit dari cukup terganggu menjadi tidak terganggu.
- Pigmentasi abnormal dari cukup terganggu menjadi tidak terganggu.

NIC: Intervensi keperawatan : berdasarkan NIC

- Pantau kadar elektrolit yang abnormal, seperti yang tersedia.


- Dapatkan spesimen laboratorium untuk pemantauan perubahan cairan
atau elektrolit ( misalnya, hematocrit, BUN, protein, natrium, dan kadar
kalium), yang sesuai.
- Berikan cairan yang sesuai.
- Pantau adanya tanda dan gejala retensi cairan.
- Batasi cairan yang sesuai
- Tingkatkan citra tubuh dan harga diri yang positif jika kekhawatiran
diekspresikan sebagai akibat dari retensi cairan berlebih.

C. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1. Radiologi : Tidak ada a. Digunakan untuk menentukan
a. Ultrasonografi ginjal mengalami ukuran ginjal dan adanya massa
b. Biopsi ginjal kelainan pada kista, obtruksi pada saluran
c. Endoskopi ginjal struktur ginjal. perkemihan bagianatas.
d. EKG b. Dilakukan secara endoskopik
untuk menentukan sel jaringan
untuk diagnosis histologis.
c. Dilakukan untuk menentukan
pelvis ginjal.
d. EKG mungkin abnormal
menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit
dan asam basa.

e. Foto Polos Abdomen Tidak terdapat Menilai besar dan bentuk ginjal serta
batu adakah batu atau obstruksi lain.
f. Pielografi Intravena Tidak ada Menilai sistem pelviokalises dan
mengalami ureter, beresiko terjadi penurunan faal
kelainan ginjal pada usia lanjut, diabetes melitus
dan nefropati asam urat.

g. Renogram Tidak terdapat Menilai fungsi ginjal kanan dan kiri,


kelainan pada lokasi gangguan (vaskuler, parenkhim)
fungsi ginjal serta sisa fungsi ginjal

h. Hematologi Tidak ada Untuk mendeteksi adanya gangguan


peningkatan kesehatan tertentu yang dapat
ureum, kreatinin, mempengaruhi kondisi sel-sel darah.
BUN,
hipokalsemia, dan
anemia.

D. Penatalaksanaan
1. Dialisis (cuci darah).
2. Obat-obatan : anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen
kalsium, forusemid (membantu berkemih).
3. Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat.
4. Transfusi darah.
5. Transplantasi ginjal
DAFTAR PUSTAKA

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chronic Kidney Disease.

Diagnosis Keperawatan NANDA NIC-NOC 2018-2020.

Primary Care : Clinics in Office Practice. Diakses pada 2020. Chronic Kidney Disease and Its
Complications.

Ni Luh Gede Intan Saraswati, dkk. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Pembatasan Cairan Pada Pasien Chronic Kidney Disease Yang Menjalani Hemodialisa.
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada : Health Sciences Journal, Vol.10 No.01 Juni
2019.

Detty J.Kalengkongan, dkk. Faktor-faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Chronik Kidney
Disease (CKD) Penderita Yang Dirawat Di Rumah Sakit Daerah Liunkendage Tahuna
: 2019

Banjarmasin, 26 Juli 2021

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Mira, Ns., M.Kep) (Agus Kartono, S.Kep., Ns)


LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING AKADEMIK

Nama Mahasiswa : Nazimatul Fitriyah

Judul Kasus : Chronic Kidney Disease (CKD)

Ruangan/RS : ICU / RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin

Pembimbing Akademik : Mira, Ns., M.Kep

TTD
No Hari/Tanggal Materi Konsultasi Masukan/Saran
Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai