Anda di halaman 1dari 172

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA

ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA


TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
(PADA BIDANG PENINGKATAN SARANA
DISTRIBUSI PERDAGANGAN DAN PASAR DI DINAS
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA
BANJARMASIN)

SKRIPSI

Diajukan Guna Menyusun Skripsi Untuk Memenuhi


Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

OLEH :
MUHAMMAD ZAINI
NPM 3031810024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INDONESIA
(STIMI) BANJARMASIN
2022
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA
ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
(PADA BIDANG PENINGKATAN SARANA
DISTRIBUSI PERDAGANGAN DAN PASAR DI DINAS
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA
BANJARMASIN)

SKRIPSI

OLEH :
MUHAMMAD ZAINI
NPM 3031810024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INDONESIA
(STIMI) BANJARMASIN
2022

i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Zaini
NPM : 3031810024
Program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya organisasi
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar di Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
plagiarisme/penjiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut, termasuk pembatalan dan pencopotan gelar kesarjanaan yang sudah
diperoleh.
Banjarmasin, September 2022

Muhammad Zaini
NPM. 303 18 10 024

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya organisasi


dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar di Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin
Nama : Muhammad Zaini
NPM : 3031810024
Program Studi/Jurusan : Manajemen/Sumber Daya Manusia
Tahun Akademik : 2021/2022

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada
Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi ilmu manajemen Indonesia (STIMI)
Banjarmasin.
Banjarmasin, September 2022
Disetujui oleh:
Pembimbing Utama (I) Pembimbing Pendamping (II)

Drs. H. M. Rudiansyah, MM. Drs. H. Abdul Wahab, M.Si.


NIK. 113003 1086 2014 1 060 NIP. 197904142005011004

Diketahui Oleh:
Ketua STIMI Banjarmasin, Ketua Prodi Manajemen,

Dr. Titien Agustina, M.Si. Devi Rusvitawati, S.Pd., M.M.


NIK. 113003 0863 1992 2 036 NIK. 113003 0289 2016 2 068

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan diberi kesehatan, sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Budaya organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

persyaratan akademis dalam menyelesaikan studi program sarjana S1 jurusan

manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin.

Selama proses penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari bimbingan,

bantuan, dan dukungan yang sangat berarti dari berbagai pihak maka pada

kesempatan ini, penulis dengan setulus hati mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Titien Agustina M, Si. Selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

Indonesia (STIMI) Banjarmasin.

2. Dr. Syamsuddinnor, SE., MM. dan Dr. Fanlia Prima Jaya, SE,. MM. Selaku

Dosen Pembimbing Proposal yang selalu memberikan banyak saran,

bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

3. Drs. H. M. Rudiansyah, MM. Selaku Dosen Pembimbing Pertama yang selalu

memberikan banyak saran, bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi.

iv
4. Drs. H. Abdul Wahab, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Dua yang selalu

memberikan banyak saran, bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi.

5. Dr. Nurhikmah, SH., MH., MM. Selaku Dosen penguji yang memberikan

saran, bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian skripsi.

6. Semua Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI)

Banjarmasin yang telah memberikan ilmu, wawasan dan pengalaman yang

sangat berharga.

7. Seluruh keluarga yang selalu memberikan doa agar skripsi ini berjalan

dengan lancar tanpa ada hambatan.

8. Pihak Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin yang telah mengizinkan

diadakannya penelitian dan bersedia meluangkan waktu untuk mengisi

kuesioner sehingga membentu terselesaikannya penelitian ini.

Semoga skripsi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi

pembaca.

Banjarmasin, September 2022

Muhammad Zaini
NPM. 303 18 10 024

v
ABSTRAK

Zaini, Muhammad. 2020. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi


dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Pada Bidang
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar di Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kota Banjarmasin)”. Skripsi. Program Studi Manajemen.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin.
Pembimbing (1) Drs. H. M. Rudiansyah, MM. (2) Drs. H. Abdul Wahab,
M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan,


budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada
Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin. gaya kepemimpinan, budaya
organisasi dan lingkungan kerja sebagai variabel independent (X1, X2 dan X3)
sementara itu kepuasan kerja karyawan sebagai variable dependen (Y).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua karyawan
tetap Pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar Di
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Banjarmasin yang berjumlah 189
orang pegawai. Sempel penelitian ini diambil sebanyak 65 rensponden. Metode
analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik,
uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji hipotesis menggunakan analisis
regresi linear berganda, koefisien determinasi, uji parsial (t) dan simultan (F).
Berdasar hasil pengujian ini maka diperoleh kesimpulan bahwa gaya
kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan
kerja karyawan, budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kepuasan kerja karyawan, lingkungan kerja berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan, budaya
organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada instansi
agar lebih memperhatikan gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan
kerja karyawan, karena hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat tingkat
kepuasan kerja karyawan yang pada akhirnya akan berdampak pada kinerja
karyawan.

Kata Kunci: gaya kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, kepuasan


kerja

vi
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ..............................................................................................................i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iv
ABSTAK ............................................................................................................vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................................8
2.2. Landasan Teori .............................................................................................21
2.2.1. Kepuasan Kerja...................................................................................21
2.2.2. Budaya Organisasi ..............................................................................25
2.2.3. Lingkungan Kerja ...............................................................................28
2.2.4. Kepemimpinan....................................................................................34
2.3. Kerangka Konseptual ...................................................................................41
2.4. Hipotesis ......................................................................................................43

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................................................44
3.2. Lokasi dan Periode Penelitian ......................................................................45
3.2.1. Lokasi Penelitian ................................................................................45
3.2.2. Periode Penelitian ...............................................................................45

vii
3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian.....................................................46
3.3.1. Variabel Dipenden ..............................................................................46
3.3.2. Varibel Independen.............................................................................46
3.4. Populasi dan Sempel ....................................................................................47
3.4.1. Populasi ..............................................................................................47
3.4.2. Sempel ................................................................................................48
3.5. Jenis dan Sumber Data .................................................................................48
3.5.1. Data Primer .........................................................................................48
3.5.2. Data Sekunder.....................................................................................49
3.6. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................49
3.7. Teknik Analisis Data....................................................................................51
3.7.1. Uji Validitas dan Reabilitas ...............................................................51
3.7.2. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................51
3.7.3. Uji Hipotesis .......................................................................................53

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Gambaran Umum Instansi ...........................................................................57
4.1.1. Struktur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kota Banjarmasin ...............................................................................58
4.1.2. Job Deskripsi ......................................................................................59
4.2. Deskriptip Karakteristik Rensponden ..........................................................92
4.2.1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin...........................................92
4.2.2. Karakteristik Berdasarkan Usia ..........................................................92
4.2.3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................................93
4.2.4. Karakteristik Berdasarkan Jabatan .....................................................94
4.2.5. Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja ...............................................95
4.3. Deskriptip Jawaban Rensponden .................................................................96
4.3.1. Analisi Tanggapan Rensponden Terhadap Variabel Gaya
Kepemimpinan (X1) ...........................................................................96
4.3.2. Analisi Tanggapan Rensponden Terhadap Variabel Budaya
Organisasi (X2)...................................................................................97
4.3.3. Analisi Tanggapan Rensponden Terhadap Variabel Lingkungan

viii
Kerja (X3) ...........................................................................................99
4.3.4. Analisi Tanggapan Rensponden Terhadap Variabel Kepuasan
Kerja (Y) .............................................................................................100
4.4. Analisis Data ................................................................................................102
4.4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................102
4.4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik .....................................................................106
4.4.3. Pengujian Hipotesis ............................................................................111
4.5. Pembahasan..................................................................................................119
4.5.1. Pengaruh Secara Simultan Gaya Kepemimpinan (X1), Budaya
Organisasi (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) Terhadap Kepuasan
Kerja (Y) .............................................................................................119
4.5.2. Pengaruh Secara Parsial Gaya Kepemimpinan (X1 Terhadap
Kepuasan Kerja (Y) ............................................................................120
4.5.3. Pengaruh Secara Parsial Budaya Organisasi (X2) Terhadap
Kepuasan Kerja (Y) ............................................................................121
4.5.4. Pengaruh Secara Parsial Lingkungan Kerja (X3) Terhadap
Kepuasan Kerja (Y) ............................................................................122
4.6. Implikasi Hasil Penelitian ............................................................................123
4.6.1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Lingkungan
Kerja Secara Simultan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada
Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar
Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Banjarmasin ............124
4.6.2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Secara Parsial Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan Dan Pasar Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian
Kota Banjarmasin ...............................................................................125
4.6.3. Pengaruh Budaya Organisasi Secara Parsial Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan Dan Pasar Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian
Kota Banjarmasin ...............................................................................126
4.6.4. Pengaruh Lingkungan Kerja Secara Parsial Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

ix
Perdagangan Dan Pasar Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian
Kota Banjarmasin ...............................................................................127
4.7. Keterbatasan Penelitian ................................................................................128
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................129
5.2 Saran ............................................................................................................130

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................132


LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

No Halaman
2.1 : Penelitian Terdahulu ...................................................................................12
3.1 Periode penelitian ..........................................................................................45
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................92
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..................................................93
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..........................93
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan .............................................94
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja.......................................95
4.6 Tanggapan Responden terhadap Pernyataan Variabel Gaya Kepemimpinan
(X1) ..............................................................................................................96
4.7 Tanggapan Responden terhadap Pernyataan Variabel Budaya Organisasi
(X2) ..............................................................................................................98
4.8 Tanggapan Responden terhadap Pernyataan Variabel Lingkungan Kerja
(X3) ..............................................................................................................99
4.9 Tanggapan Responden terhadap Pernyataan Variabel Kepuasan Kerja
(Y) ................................................................................................................101
4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) ............................103
4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya organisasi (X2) .................................104
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3) .................................104
4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepuasan Kerja(Y) ..............................105
4.14 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................................106
4.15 Hasil Uji Normalitas ...................................................................................107
4.16 Hasil Uji Multikolineritas ...........................................................................108
4.17 Hasil Uji Autokorelasi.................................................................................110
4.18 Hasil Uji Linieritas ......................................................................................111
4.19 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................................112
4.20 Koefisien Determinasi Simultan (R²) ..........................................................114
4.21 Tabel Interval Koefisien Korelasi ...............................................................114
4.22 Hasil Uji F ...................................................................................................116
4.23 Hasil Uji t ....................................................................................................117

xi
DAFTAR GAMBAR

No Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................42
4.1 Struktur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota
Banjarmasin .................................................................................................59
4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ..........................................................................109

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner Penelitian

2. Data Tabulasi Penelitian

3. Hasil Output Spss

4. Dokumentasi Peneletian

5. Surat Izin Penelitian

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada umumnya didalam dunia organisasi, sumber daya manusia

mempunyai peran yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan

organisasi. Khususnya pada organisasi yang berkaitan dengan instansi

pemerintah dituntut untuk dapat memaksimalkan sumber daya manusia dan

bagaimana sumber daya manusia itu dikelola. Pengelolaan dan pemaksimalan

sumber daya manusia yang baik dapat menjadi peran penting untuk

kesuksesan organisasi.

Sumber daya manusia juga sangat penting bahkan tidak bisa dilepaskan

dari sebuah organisasi. Pada hakikatnya, sumber daya manusia merupakan

penggerak organisasi, pemikir, dan perencana agar dapat mencapai tujuan dari

organisasi dan sekaligus berfungsi sebagai aset organisasi yang harus dikelola

dan dikembangkan kemampuannya. Semakin banyak sumber daya manusia

yang berkembang dibidangnya, maka akan semakin berkembang organisasi

dan begitu juga sebaliknya. Perkemban sumber daya manusia dapat dilihat

dari perkembangan perusahaannya, apakah terjadi perkembangan atau tidak?

Jika tidak terjadi perkembangan, pasti ada terjadi suatu masalah baik itu

dipengelolaan atau kurangnya kinerja karena ketidak kepuasan kerja.

Penelitian ini menekankan pada empat variable penting yaitu kepuasan

karyawan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan kepemimpinan.

1
2

Kepuasan kerja karyawan harus diperhatikan secara serius oleh

organisasi. Ketidak puasan kerja menjadi titik awal munculnya masalah-

masalah dalam suatu organisasi seperti komflik pemimpin dengan pekerja,

tingkat absensi yang tinggi, dan banyak perputaran karyawan. Bagi para

karyawan, ketidak puasan menyebabkan menurunnya motivasi kerja,

menurunnya motivasi moral kerja, dan kurangnya minat bekerja. Kepuasan

kerja yang tinggi menyebabkan dampak yang positif karyawan seperti

munculnya loyalitas, didiplin kerja serta perkembangan kualitas kerja.

Sementara itu, menurut Sudaryo, Agus & Nunung (2018) kepuasan kerja

adalah perasaan tentang menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai

pekerjaan berdasarkan atas harapan dengan imbalan yang diberikan oleh

instansi.

Setiap organisasi pasti memiliki sistem atau ciri khas masing-masing

yang disebut budaya organisasi. Hal ini tentu berkaitan dengan citra sebuah

organisasi di lingkungan luar. Tapi, budaya organisasi tentu berbeda dengan

budaya suatu wilayah atau negara yang berkaitan dengan adat istiadat. Karena

itu, Anda perlu memahami definisi budaya adat, fungsi hingga jenis-jenisnya.

Pada dasarnya, pengertian budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang

ada di suatu kelompok dan digunakan sebagai tuntunan mereka dalam

berperilaku serta membedakannya dengan kelompok lain. Artinya, budaya

organisasi merupakan suatu normal dan nilai-nilai perilaku yang harus

dipahami dan dipatuhi oleh kelompok orang yang menganutnya.

Lingkungan kerja terbagi menjadi dua, lingkungan kerja fisik dan

lingkungan kerja non fisik yaitu: Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu
3

yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Seperti kondisi ruangan, bau,

udara, penerangan, keamanan dan yang lainya.. Maka dari itu organisasi harus

menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan fisik ( tata

ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang

baik, warna, penerangan yang), serta lingkungan non fisik ( suasana kerja

karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama karyawan,

hubungan antar karyawan dengan pimpinan, serta tempat ibadah ).

Lingkungan kerja yang baik dapat meningkatkan pelaksanaan kerja sehingga

karyawan memiliki semangat bekerja dan mendapatkan kepuasan dalam

bekerja.

Menurut George R. Terry dalam buku Sedaramayanti (2017:273)

menjelaskan “kepemimpinan adalah keseluruhan ativitas/kegiatan orang lain

untuk mempengaruhi kemauan orang lain untuk mencapai tujuan bersama”.

Kepemimpinan merupakan seseorang yang mempengaruhi dan mendorong

kelompok orang kearah tujuan yang sama. Dalam suatu organisasi, pemimpin

dituntut untuk bisa bekerja dengan efektif dan efisien, mengarahkan,

memotivasi, sehingga bisa mendorong karyawan agar memiliki inisiatif

tersendiri.

Untuk menciptakan kepuasan kerja yang tinggi, dibutuhkan adanya

peningkatan kerja yang optimal guna menciptakan tujuan organisasi, sehingga

akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi. Selain itu,

organisasi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan, dalam hal ini diperlukan adanya peran pemimpin
4

dalam meningkatkan motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang

kondusif guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang profesional

dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan bidang dan tanggung jawab

masing – masing.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin adalah salah

satu instansi pemerintah yang bertugas dalam bidang perdagangan dan

industri. Pembangunan sektor industri secara intensif dan perdagangan yang

kokoh diarahkan untuk menumbuh kembangkan industri dan perdagangan

Kota Banjarmasin konsumen dalam menghadapi persaingan global. Dengan

mengutamakan industri melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan

Sumber Daya Manusia dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi ( IPTEK ), peningkatan industri dan menciptakan iklim usaha yang

kondusif serta perlindungan.

Namun demikian, dalam upaya meningkatkan kepuasan Karyawan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, nampaknya masih

terdapat banyak kendala yang dihadapi untuk mencapai tujuan organisasi.

Dimana masih banyak kendala lain di Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kota Banjarmasin yaitu istirahat lebih awal dan terlambat masuk bekerja,

kurangnya sarana dan prasarana, kondisi kerja yang dipandang kurang

memuaskan, situasi lingkungan kerja kurang mendukung,dan kurangnya

jaminan masa depan karyawan. Lingkungan kantor yang berdekatan langsung

dengan pasar baru kota Banjarmasin membuat suasana sekitar kantor selalu

ramai sehingga menggangunya aktifitas kerja karyawan yang berada di dalam

kantor dan juga mengurangi tingkat keamanan karyawan dari terjadinya


5

pencopetan dan sebagainya. Berbagai masalah diatas sangat berdampak

kepada kepuasan karyawan. Tetapi dengan kondisi tersebut masih ada

beberapa dampak positif bagi karyawan contohnya seperti memudahkan para

karyawan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti berbelanja makanan

untuk sarapan, makan siang maupun untuk kebutuhan di rumah.

Penelitian ini dilakukan atas penelitian tentang gaya kepemimpinan,

budaya organisasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi pemerintah.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam

memberikan motivasi kepada karyawan sehingga tujuan organisasi dapat

tercapai. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka dapat

diajukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan,

Budaya organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin?

2. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan

Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin?


6

3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan

Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin?

4. Apakah gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja

karyawan berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja pada

Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar di Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpian terhadap kepuasan

kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin.

b. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan

kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin.

c. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin.

d. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi

dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin.


7

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi pihak organisasi hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan bahan pertimbangan berkaitan dengan kepemimpinan,

budaya organisasi dan lingkungan kerja untuk meningkatkan kepuasan

kerja karyawan.

b. Bagi pihak akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang

manajemen, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya

manusia.

c. Bagi pihak lain hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

rujukan bagi penelitian selanjutnya serta sebagai pertimbangan bagi

organisasi yang menghadapi masalah serupa.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

1. Yahdi Anhar Markhus (Universitas Jember, 2014) dengan judul ”Pengaruh

Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja Fisik dan Beban

Kerja Pegawai Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan

Kencong Kabupaten Jember” Penelitian ditujukan untuk mengetahui

pengaruh variabel kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja

fisik dan beban kerja pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai kantor

kecamatan kencong. Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai

exsplanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

pegawai dan staf pada kantor kecamatan kencong yang berjumlah 32

responden. Menurut Arikunto (2006 : 131) apabila subjek populasi kurang

dari 100 maka lebih baik diambil seluruhnya. Jumlah pegawai dan staf

pada kantor kecamatan kencong berjumlah 32 responden, dengan kata lain

sampel dalam penelitian adalah semua populasi dengan menggunakan

metode penelitian populasi (sensus). Dengan menggunakan Analisis

Regresi linier berganda.Dengan bantuan alat Software SPSS for windows

15.0. Dengan hasil penelitian sebagai berikut : (1) Kepemimpinan tidak

berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Kecamatan

Kencong (2) Budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja

pegawai Kantor Kecamatan Kencong (3) Lingkungan kerja fisik tidak

berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Kecamatan

8
9

Kencong (4) Beban kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

pegawai Kantor Kecamatan Kencong (5) Secara bersama- sama ke empat

variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap

kepuasan kerja pegawai Kantor Kecamatan Kencong.

2. Desi Saputra Rafiie (universitas syiah kuala, 2017) dengan judul

“Pengaruh Kompetensi, Gaya Kepemimpinan, Budaya Kerja dan

Lingkungan Kerjaterhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dan Dampaknya

Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh

Barat” Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan

kompetensi, gaya kepemimpinan, budaya kerja, lingkungan kerja,

kepuasan kerja dan kinerja pegawai, (2) pengaruh kompetensi berpengaruh

terhadap kepuasan kerja pegawai, (3) pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap kepuasan kerja pegawai (4) pengaruh budaya kerja terhadap

kepuasan kerja pegawai, (5) pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan

kerja pegawai, (6) pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai, (7)

pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, (8) pengaruh

budaya kerja terhadap kinerja pegawai, (9) pengaruh lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai, (10) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

pegawai, (11) pengaruh tidak langsung kompetensi, gaya kepemimpinan,

budaya kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai melalui

kepuasan kerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Kementrian

Agama Kabupaten Aceh Barat, dengan objek penelitian adalah

kompetensi, gaya kepemimpinan, budaya kerja, lingkungan kerja,

kepuasan kerja dan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menunjukkan


10

bahwa kompetensi diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,27, gaya

kepemimpinan sebesar 4,21, budaya kerja sebesar 4,19, lingkungan kerja

sebesar 4,32, kepuasan kerja pegawai sebesar 4,25 dan kinerja pegawai

Kantor Kementrian Agama Kabupaten Aceh Barat sebesar 4,18, sehingga

semua variabel secara deskriptif sudah berjalan dengan baik. Hasil

pengujian membuktikan bahwa kompetensi, gaya kepemimpinan, budaya

kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai,

kemudian kompetensi, gaya kepemimpinan, budaya kerja dan lingkungan

kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil pengujian juga

membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja

pegawai, dan terdapat pengaruh tidak langsung kompetensi, gaya

kepemimpinan, budaya kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja

pegawai melalui kepuasan kerja pegawai.

3. Dewi Rahmawati, Kasnowo (Universitas Islam Majapahit, 2018) dengan

judul “Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Kud Tani Bahagia

Gondang” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap

kepuasan kerja kerja karyawan di KUD Tani Bahagia Gondang –

Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, observasi,

wawancara dan data pustaka. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 55

karyawan bagian manajemen KUD Tani Bahagia Gondang – Mojokerto.

Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda


11

(Multiple Regretion). Data analisis dengan menggunakan software

SPSS 16.0. tingkat signifikan (alpha) yang digunakan pada penelitian ini

adalah 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dalam uji F bahwa

Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja secara

simultan mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan dengan nilai sig F

0.000 < 0.05 dan nilai Fhitung sebesar 49.729 > Ftabel sebesar 2.79.

Kemudian hasi uji t, Kepemimpinan secara parsial mempengaruhi

Kepuasan Kerja Karyawan dengan nilai sig t 0.020 < 0.05 dan nilai

thitung sebesar 2.394 > ttabel 2.008. Budaya Organisasi secara

parsial mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan dengan nilai sig t 0.009

< 0.05 dan nilai thitung sebesar 2.711 > ttabel 2.008. Lingkungan

Kerja secara parsial mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan dengan

nilai sig t 0.000 < 0.05 dan nilai thitung sebesar 5.550 > ttabel 2.008.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan

Lingkungan Kerja mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan KUD Tani

Bahagia Gondang secara signifikan dan variabel yang dominan

mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan KUD Tani Bahagia adalah

Lingkungan Kerja dengan nilai koefisien beta sebesar 0.579.


12

Table 2.1 :
Penelitian Terdahulu

Perbedaan

No Nama Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Penelitian Rencana

Terdahulu Penelitian

1. Yahdi Pengaruh Penelitian ditujukan Dengan menggunakan Kepemimpinan, Beban kerja Kepuasan

Anhar Kepemimpinan, untuk mengetahui Analisis Regresi linier budaya organisasi, terhadap kerja

Markhus Budaya Organisasi, pengaruh variabel berganda.Dengan bantuan lingkungan kerja kepuasan kerja

(2014) Lingkungan Kerja kepemimpinan, budaya alat Software SPSS for fisik, kepuasan kerja.

Fisik dan Beban organisasi, lingkungan windows 15.0. Dengan hasil

Kerja Pegawai kerja fisik dan beban penelitian sebagai berikut :

Terhadap kerja pegawai terhadap (1)Kepemimpinan tidak

Kepuasan Kerja kepuasan kerja pegawai berpengaruh terhadap

Pegawai di Kantor kantor kecamatan kepuasan kerja pegawai


13

Kecamatan kencong. Kantor Kecamatan Kencong

Kencong (2)Budaya organisasi tidak

Kabupaten Jember berpengaruh terhadap

kepuasan kerja pegawai

Kantor Kecamatan Kencong

(3)Lingkungan kerja fisik

tidak berpengaruh terhadap

kepuasan kerja pegawai

Kantor Kecamatan Kencong

(4)Beban kerja berpengaruh

positif terhadap kepuasan

kerja pegawai Kantor

Kecamatan Kencong

(5)Secara bersama- sama ke


14

empat variable bebas yang

digunakan dalam penelitian

ini berpengaruh terhadap

kepuasan kerja pegawai

Kantor Kecamatan

Kencong.

2. Desi Pengaruh Tujuan penelitian ini Hasil penelitian ini Kepemimpian, Kompetensi, Budaya

Saputra Kompetensi, Gaya adalah untuk menunjukkan bahwa lingkungan kerja, budaya kerjadan, organisasi,

Rafiie, Kepemimpinan, (1) mendeskripsikan kompetensi diperoleh nilai kepuasan kerja kepuasan kerja kepuasan kerja

Nasir Azis, Budaya Kerja dan kompetensi, gaya rata-rata sebesar 4,27, gaya dan dampaknya

Sofyan Idris Lingkungan Kerja kepemimpinan, budaya kepemimpinan sebesar 4,21,

(2018) terhadap Kepuasan kerja, lingkungan kerja, budaya kerja sebesar 4,19,

Kerja Pegawai dan kepuasan kerja dan lingkungan kerja sebesar

Dampaknya kinerja pegawai, 4,32, kepuasan kerja


15

Terhadap Kinerja (2) pengaruh kompetensi pegawai sebesar 4,25 dan

Pegawai Kantor terhadap kepuasan kerja kinerja pegawai Kantor

Kementerian pegawai, Kementerian Agama

Agama Kabupaten (3) pengaruh gaya Kabupaten Aceh Barat

Aceh Barat kepemimpinan terhadap sebesar 4,18, sehingga

kepuasan kerja pegawai semua variabel secara

(4) pengaruh budaya deskriptif sudah berjalan

kerja terhadap kepuasan dengan baik. Hasil

kerja pegawai, pengujian membuktikan

(5) pengaruh lingkungan bahwa kompetensi, gaya

kerja terhadap kepuasan kepemimpinan, budaya

kerja pegawai, kerja dan lingkungan kerja

(6) pengaruh kompetensi berpengaruh terhadap

terhadap kinerja pegawai, kepuasan kerja pegawai,


16

(7) pengaruh gaya kemudian kompetensi, gaya

kepemimpinan terhadap kepemimpinan, budaya

kinerja pegawai, kerja dan lingkungan kerja

(8) pengaruh budaya berpengaruh terhadap

kerja terhadap kinerja kinerja pegawai. Hasil

pegawai, pengujian juga

(9) pengaruh lingkungan membuktikan bahwa

kerja terhadap kinerja kepuasan kerja berpengaruh

pegawai, terhadap kinerja pegawai,

(10) pengaruh kepuasan dan terdapat pengaruh tidak

kerja terhadap kinerja langsung kompetensi, gaya

pegawai, kepemimpinan, budaya

(11) pengaruh tidak kerja dan lingkungan kerja

langsung kompetensi, terhadap kinerja


17

gaya kepemimpinan, pegawaimelalui kepuasan

budaya kerja dan kerja pegawai.

lingkungan kerja

terhadap kinerja

pegawaimelalui kepuasan

kerja pegawai.

3. Dewi Pengaruh Tujuan penelitian ini Hasil dari penelitian ini Kepemimpinan,

Rahmawati Kepemimpinan, adalah untuk mengetahui menunjukkan dalam uji F budaya organisasi,

(2018) Budaya Organisasi bagaimana pengaruh bahwa Kepemimpinan, linkungan kerja,

dan Lingkungan kepemimpinan, budaya Budaya Organisasi dan kepuasan kerja

Kerja Terhadap organisasi dan Lingkungan Kerja secara

Kepuasan Kerja lingkungan kerja simultan mempengaruhi

Karyawan pada terhadap kepuasan kerja Kepuasan Kerja Karyawan

KUD Tani Bahagia kerja karyawan di KUD dengan nilai sig F 0.000 <
18

Gondang Tani Bahagia Gondang 0.05 dan nilai Fhitung sebesar

Mojokerto 49.729 > Ftabel sebesar 2.79.

Kemudian hasi uji t,

Kepemimpinan secara

parsial mempengaruhi

Kepuasan Kerja Karyawan

dengan nilai sig t 0.020 <

0.05 dan nilai thitung

sebesar 2.394 > ttabel 2.008.

Budaya Organisasi secara

parsial mempengaruhi

Kepuasan Kerja Karyawan

dengan nilai sig t 0.009 <

0.05 dan nilai thitung


19

sebesar 2.711 > ttabel 2.008.

Lingkungan Kerja secara

parsial mempengaruhi

Kepuasan Kerja Karyawan

dengan nilai sig t 0.000 <

0.05 dan nilai thitung

sebesar 5.550 > ttabel 2.008.

Jadi dapat disimpulkan

bahwa Kepemimpinan,

Budaya Organisasi dan

Lingkungan Kerja

mempengaruhi Kepuasan

Kerja Karyawan KUD Tani

Bahagia Gondang secara


20

signifikan dan variabel yang

dominan mempengaruhi

Kepuasan Kerja Karyawan

KUD Tani Bahagia adalah

Lingkungan Kerja dengan

nilai koefisien beta sebesar

0.579.

(Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2022)


21

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Kepuasan Kerja

2.2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan mempunyai

tujuan dan harapan-harapan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari. Apabila kebutuhan karyawan tersebut terpenuhi berarti pekerjaan

yang digeluti dapat memberikan rasa kepuasan. Namun sebaliknya jika

kebutuhannya tidak terpenuhi dengan baik, maka karyawan tersebut

merasakan pekerjaannya tidak memberikan rasa kepuasaan, dan juga

akan dapat menimbulkan prilaku agresif, atau sebaliknya akan

menunjukan sikap menarik diri dari kontak dengan lingkungan soaialnya.

Terdapat beberapa pengertian menurut para ahli yaitu sebagai berikut:

1. Menurut Greenbeerg dan Baron pada buku Hamali, (2018: 200)

Mendeskripsikan “kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif

yang dilakukan individual terhadap pekerjaannya.”

2. “Kepuasan kerja merupakan ungkapan perasaan seseorang tentang

kesejahteraan untuk melakukan pekerjaan. Sikap tersebut berasal

dari persepsi mereka tentang pekerjaan, persepsi itu adalah proses

kognitif (pemberian arti) yang digunakan oleh seseorang untuk

menafsirkan dan memahami cara pandang individu dalam melihat

hal yang sama dengan cara yang berbeda” Azhar, (2020).

3. Kepuasan kerja adalah “sikap emosional yang menyenangkan dan

mencintai pekerjaanya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja,

kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam


22

pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan”

Hasibuan, (2019: 202).

4. Kepuasan kerja adalah “suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan

yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan,

imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut

faktor fisik dan psikologis” Sutrisno, (2019: 74).

5. Menurut Sunyoto (2019: 211) Kepuasan kerja ( job satisfaction)

adalah “keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan di mana para karyawan memandang pekerjaannya.”

6. Menurut Handoko pada buku H. Edy Sutrisno, (2019: 75) Kepuasan

Kerja adalah ”keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaanya.”

7. Menurut Afandi (2018) kepuasan kerja adalah “suatu efektifitas atau

respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan.”

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

individual karena setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang

berbeda-beda. Sesuai nilai-nilai yang berlaku pada setiap individu.

Semakin banyak aspek pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu,

maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Dari uraian diatas, bahwa

kepuasan kerja karyawan merupakan masalah penting yaang harus

diperhatikan dalam hubungannya dengan produktivitas kerja karyawan


23

dan ketidakpuasaan sering dikaitkan dengan tingkat tuntutan dan keluhan

pekerjaan yang tinggi.

2.2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah :

1. Pekerjaan yang secara mental menantang.

2. Ganjaran yang pantas.

3. Kondisi yang mendukung.

4. Rekan kerja yang mendukung.

Menurut Edy Sutrisno (2019: 77), faktor-faktor yang

mempengaruhi Kepuasan Kerja adalah:

1. Kesempatan untuk maju.

Dalam hal ini ada hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh

pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.

2. Keamanan kerja.

Faktor ini disebut sebagai penunjang Kepuasan Kerja, baik bagi

karyawan. keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan

karyawan saat kerja.

3. Gaji.

Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang

mengekspresikan Kepuasan Kerjanya dengan sejumlah uang ynag

diperolehnya.
24

4. Perusahaan dan Manajemen

Perusahaan dan Manajemen yang baik adalah yang mampu

memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil, faktor ini yang

menentukan Kepuasan Kerja karyawan.

5. Pengawasan Sekaligus atasanya.

Super visi yang buruk dapat berakibat absensi dan Turn Over.

6. Faktor instrisik dari pekerjaan

Atribut yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu.

Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas dapat meningkatkan

atau mengurangi kepuasan.

7. Kondisi kerja

Termasuk disini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat

parkir.

8. Aspek sosial dalam pekerjaan

Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang

sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas atau tidak puas

dalam bekerja.

9. Komunikasi

Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen

banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini

adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan

mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan

dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.


25

10. Fasilitas

Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan

standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan

rasa puas.

2.2.1.3 Indikator Kepuasan Kerja

Menurut Afandi, (2019: 202) indikator kepuasan kerja adalah

sebagai berikut:

1. Pekerjaan, isi pekerjaan yang sedang dilakukan seseorang memiliki

elemen yang memuaskan dan sesuai.

2. Upah, jumlah bayaran yang diterima seorang karyawan dari

pelaksanaan kerja dan sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan adil.

3. Promosi, suatu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui

kenaikan jabatan.

4. Pengawas, seseorang yang juga memberikan perintah atau petunjuk

pelaksanaan kerja.

5. Rekan kerja, teman interaksi dalam pelaksanaan kerja.

2.2.2. Budaya Organisasi

2.2.2.1 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya adalah seperangkat pemahaman penting yang berkembang,

diyakini dan diterapkan oleh suatu kelompok. Sedangkan, organisasi

adalah suatu kelompok orang dari berbagai latar belakang berbeda bersatu

dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini, budaya

organisasi adalah sebuah sistem kepercayaan dan sikap bersama yang

berkembang dan dianut oleh sekelompok orang.


26

Terdapat beberapa pengertian budaya organisasi menurut para ahli

yaitu sebagai berikut :

1. Menurut Phithi Sithi Ammuai dalam buku Syahyuni, (2018)

mengemukakan bahwa “budaya organisasi adalah seperangkat asumsi

dasar dan keyakinan yang daianut oleh anggota-anggota organisasi,

kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-

masalah asaptasi”.

2. Menurut samsuddin, (2018) mengemukakan bahwa “budaya organisasi

merupakan sistem makna atau nilai yang dianut bersama oleh seluruh

anggota organisasi”.

3. Menurut Afandi, (2018:97) “budaya organisasi yang merupakan sistem

nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi yang ada

dalam suatu organisasi”.

Dari beberapa pengertian diatas dapa disimpulkan bahwa budaya

organisasi adalah nilai-nilai atau norma-norma yang di anut sekelompok

orang didalam sebuah organisasi dan diwariskan dari generasi ke generasi.

2.2.2.2 Jenis-Jenis Budaya Organisasi

Menurut Prabundu Tika (2010:07) jenis-jenis budaya organisasi

dapat dibentuk berdasarkan proses informasi dan tujuannya.

1. Berdasarkan Proses Informal

a. Budaya rasional.

b. Budaya ideologis.

c. Budaya konsensus.

d. Budaya hirarkis.
27

2. Berdasarkan tujuannya

a. Budaya organisasi perusahaan.

b. Budaya organisasi publik.

c. Budaya organisasi sosial.

2.2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Oraganisasi

Menurut Afandi (2018:100), menyatakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi budaya organisasi adalah sebagai berikut :

a. Kepemimpinan yaitu gaya seorang manajer dalam mengatur organisasi

secara profesional.

b. Kedisiplinan yaitu mentaati peraturan perusahaan.

c. Hubungan organisasi yaitu keterkaitan semua level jabatan-jabatan.

d. Komunikasi yaitu alur kerja yang terjalin dengan baik antara pimpinan

dengan karyawan

2.2.2.4 Indikator Budaya Organisasi

Menurut (Afandi, 2018:101), mengemukakan indikator budaya

organisasi adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan norma

Norma adalah peraturan perilaku yang menentukan respon karyawan

atau pegawai mengenai apa yang dianggap tepat dan tidak tepat didalam

situasi tertentu. Norma organisasi dikembangkan dalam waktu lama

oleh pendiri dan anggota organisasi. Norma organisasi sangat penting

karena mengatur perilaku anggota organisasi, sehingga perilaku

anggota organisasi dapat diramalkan dan dikontrol.


28

b. Pelaksanaan nilai-nilai

Nilai-nilai merupakan pedoman atau kepercayaan yang dipergunakan

oleh orang atau organisasi untuk bersikap jika berhadapan dengan

situasi yang harus membuat pilihan nilai-nilai berhubungan erat dengan

moral dan kode etik yang menentukan apa yang harus dilakukan

individu dan organisasi yang mempunyai nilai kejujuran, integritas dan

keterbukaan menganggap mereka harus bertindak jujur dan

berintegritas tinggi.

c. Kepercayaan

Kepercayaan organisasi berhubungan dengan apa yang menurut

organisasi dianggap benar dan tidak benar. Kepercayaan melukiskan

karakteristik moral organisasi atau kode etik organisasi, misalnya

memberikan upah minimum sesuai dengan kebutuhan layak akan

meningkatkan motivasi karyawan atau pegawai.

d. Pelaksanaan kode etik

Kode etik adalah kumpulan kebiasaan baik suatu masyarakat yang

diwariskan dari generasi ke generasi lainnya. Fungsi dari kode etik

adalah pedoman perilaku bagi anggota organisasi.

2.2.3. Lingkungan Kerja

2.2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja

Secara umum lingkungan kerja dapat diartikan dengan berbagai hal

yang yang berhubungan dengan aktifitas karyawan didalam ruang lingkup

organisasi, maupun itu secara fisik ataupun non-fisik. Beberapa ahli

mendeskripsikan lingkungan kerja sebagai segala hal yang ada di sekitar


29

karyawan dan yang memengaruhi mereka dalam bekerja dan menjalankan

tugas. Ada juga ahli yang berpendapat bahwa lingkungan kerja adalah

keseluruhan alat dan perkakas yang dihadapi oleh karyawan, termasuk

lingkungan, metode kerja, dan pengaturan kerja sebagai seorang individu

atau kelompok.

Terdapat beberapa pengertian lingkungan kerja menurut para ahli

yaitu sebagai berikut :

1. Menurut Kasmir (2018:192), menyatakan bahwa : “Lingkungan kerja

adalah suasana atau kondisi disekitar lokasi tempat bekerja dapat

berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana, serta hubungan kerja

dengan sesama rekan kerja.”

2. Menurut Nitisemito dalam Faida (2019:108), “sesuatu yang ada

disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.”

3. Menurut Afandi (2018:65), menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah

“segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi

dalam menjalankan tugas yang diembankan kepadanya misalnya

dengan adanya air conditioner (AC), Penerangan yang memadai dan

sebagainya.”

Dari uraian pengertian linkungan kerja menurut para ahli diatas

dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan kerja ialah tempat yang di

sekitar karyawan baik itu secara fisik maupun non-fisik didalam suatu

organisasi, lingkungan kerja dapat mempengaruhi berbagai aktifitas

karyawan yang berdampak pada kepuasan kerja karyawan.


30

2.2.3.2 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti dalam buku Budianto dan Katini, (2019)

menyatakan bahwa secara garis besar, lingkungan kerja terbagi dua, yaitu:

1. Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang

terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik

secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat

dibagi dua kategori, yaitu:

a. Lingkungan kerja yang berhubungan langsung dan berada di dekat

karyawan (kursi, meja, dan sebagainya).

b. Lingkungan kerja perantara (temperatur, kelembapan, sirkulasi

udara, pencahayaan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan

sebagainya).

2. Lingkungan kerja non fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan kerja dengan atasan

maupun hubungan kerja dengan rekan kerja maupun hubungan dengan

bawahan. Kondisi lingkungan kerja non fisik meliputi:

a. Faktor lingkungan sosial Lingkungan sosial yang sangat berpengaruh

terhadap kinerja karyawan adalah latar belakang keluarga, yaitu

diantaranya status keluarga, jumlah keluarga, tingkat kesejahteraan

dan lain-lain.

Menurut Afandi (2018:66) secara umum lingkungan kerja

terbagi menjadi lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis.


31

1. Faktor Lingkungan Fisik.

menyatakan bahwa faktor lingkungan fisik adalah lingkungan yang

berada disekitar pekerja itu sendiri. Kondisi di lingkungan kerja

dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang meliputi :

a. Rencana ruang kerja, meliputi kesesuaian pengaturan dan tata

letak peralatan kerja, hal ini berpengaruh besar terhadap

kenyamanan dan tampilan kerja pegawai.

b. Rancangan pekerjaan, meliputi peralatan kerja dan produser kerja

atau metode kerja, peralatan kerja yang tidak sesuai dengan

pekerjaannya akan mempengaruhi kesehatan hasil kerja pegawai.

c. Kondisi lingkungan kerja, penerangan dan kebisingan sangat

berhubungan dengan kenyamanan para pekerja dalam bekerja.

Sirkulasi udara, suhu ruangan dan penerangan yang sesuai sanga

mempengaruhi kondisi seseorang dalam menjalankan tugasnya.

d. Tingkat visual priacy dan acoustical privacy, dalam tingkat

pekerjaan tertentu membutuhkan tempat kerja yang dapat member

privasi bagi pegawainya. Yang dimaksud privasi disini adalah

sebagai “keleluasan pribadi” terhadap hal-hal yang menyangkut

dirinya dan kelompoknya. Sedangkan acoustical privasi

berhubungan dengan pendengaran.

2. Faktor Lingkungan Psikis.

Menurut Afandi (2018:67) menyatakan bahwa faktor lingkungan

psikis adalah hal-hal yang menyangkut dengan hubungan sosial dan


32

keorganisasian. Kondisi psikis yang mempengaruhi kinerja pegawai

adalah :

a. Pekerjaan yang berlebihan, Pekerjaan yang berlebihan dengan

waktu yang terbatas atau mendesak dalam penyelesaian pekerjaan

akan menimbulkan penekanan dan ketegangan terhadap pegawai,

sehingga hasil yang di dapat kurang maksimal.

b. Sistem pengawasan yang buruk, Sistem pengawasan yang buruk

dan tidak efesien dapat menimbulkan ketidakpuasan lainya,

seperti ketidak stabilan suasana politik dan kurangnya umpan

balik prestasi kerja.

c. Frustasi dapat berdampak pada terhambatnya usaha pencapaian

tujuan, misalnya harapan perusahaan tidak sesuai dengan harapan

karyawan, apabila hal ini berlangsung terus meerus akan

menimbulkan frustasi bagi pegawai.

d. Perubahan-perubahan dalam segala bentuk, Perubahan yang

terjadi dalam pekerjaan akan mempengaruhi cara orang-orang

dalam bekerja, misalnya perubahan lingkungan kerja seperti

perubahan jenis pekerjaan, perubahan organisasi, dan pergantian

pemimpin organisasi.

e. Perselisihan antara pribadi dan kelompok, hal ini terjadi apabila

kedua belah pihak mempunyai tujuan yang sama dan bersaing

untuk mencapai tujuan tersebut. Perselisihan ini dapat berdampak

negative yaitu terjadinya perselisihan dalam berkomunikasi,

kurangnya kekompakan dan kerjasama. Sedangkan dampak


33

positifnya adalah adanya usaha positif untuk mengatasi

perselisihan di tempat kerja, diantaranya: persaingan, masala

status dan perbedaan antara individu.

2.2.3.3 Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Lingkungan Kerja

Afandi (2018:66) menyatakan untuk menciptakan lingkugan kerja

yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1. Bangunan tempat kerja

2. Ruang kerja yang lapang

3. Ventilasi udara yang baik

4. Tersedianya tempat ibadah

5. Tersedianya sarana angkutan pegawai

2.2.3.4 Indikator Lingkungan Kerja

Menurut Afandi (2018:70) menyebutkan beberapa indikator

lingkungan kerja yaitu sebagai berikut :

1. Pencahayaan Jendela tempat kerja

Cahaya penerangan yang cukup memancarkan dengan tepat akan

menambah efisiensi kerja para karyawan, karena mereka dapat bekerja

dengan lebih cepat lebih sedikit membuat kesalahan dan matanya tak

lekas menjadi lelah.

2. Warna

Warna merupakan salah satu faktor yang penting untuk memperbesar

efisiensi kerja para karyawan, khususnya warna akan mempengaruhi

keadaan jiwa mereka dengan memakai warna yang tepat pada dinding
34

ruang dan alat-alat lainnya kegembiraan dan ketenangan bekerja para

karyawan akan terpelihara.

3. Udara

Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara dan

banyaknya uap air pada udara itu.

4. Suara

Untuk mengatasi terjadinya kegaduhan, perlu kiranya meletakkan alat-

alat yang memiliki suara yang keras, seperti mesin ketik pesawat

telepon, parkir motor, dan lain-lain. Pada ruang khusus, sehingga tidak

mengganggu pekerja lainnya dalam melaksanakan tugasnya.

2.2.4 Gaya Kepemimpinnan

2.2.4.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kepemimpinan

adalah cara memimpin atau perihal pemimpin. Secara harfiah,

kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang artinya mengarahkan,

membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi.

Pemimpin bukan sekadar memerintah orang di bawahnya. Sosok

pemimpin membantu maupun mempengaruhi diri mereka sendiri dan

orang lain untuk melakukan hal yang benar. Jika seorang pemimpin

berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang tersebut

perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Dalam suatu orgaisasi

kepemimpinan memegang peranan penting, dengan kata lain bahwa sukses

tidaknya pencapaian organisasi ditentukan oleh kualitas

kepemimpinannya.
35

1. Menurut Thoha dalam Busro (2018:226), “Gaya Kepemimpinan

adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang kita tunjukkan dan

diketahui oleh pihak lain ketika kita berusaha memengaruhi kegiatan-

kegiatan orang lain”.

2. Menurut Edison dkk (2017:91) “gaya kepemimpinan adalah cara

pemimpin bertindak atau bagaimana ia memengaruhi anggotanya

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”.

3. menurut Rompas, dkk (2018), gaya kepemimpinan adalah pola

tingkah laku yang ditunjukkan pada saat mempengaruhi orang lain.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengarahkan,

mempengaruhi, mendorong, dan mengendalikan orang lain atau bawahan

untuk dapat melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan atas

kesadaran untuk mencapai tujuan tujuan bersama.

2.2.4.2 Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Thoha (2014:15) menyebutkan empat gaya kepemimpinan yang

efektif meliputi : eksekutif, pengembangan, otokrat bijak, dan birokrat.

1. Executive (Eksekutif)

Gaya ini banyak memberikan perhatian pada tugas dan hubungan

kerja. Manajer bertindak sebagai motivator yang baik, mau

menetaprestasi kerjaan standar kerja yang tinggi, mau mengenal

perbedaan antara individu karyawan, dan bersedia menggunakan

sistem kerja tim.


36

2. Developer (Pengembang)

Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum pada hubungan

kerja, dan perhatian minimum pada tugas. Manajer memiliki

kepercayaan yang implisit terhadap orang-orang yang bekerja dalam

organisasinya, dan sangat memperhatikan pengembangan mereka

sebagai individu.

3. Benevolent Autocrat (Otokrat Bijak)

Gaya ini memberikan perhatian yang maksimum pada tugas, dan

perhatian yang minimum pada hubungan kerja. Manajer mengetahui

secara tepat apa yang diinginkan dan bagaimana memperoleh yang

diinginkan tersebut tanpa menyebabkan ketidaksengajaan di pihak

lain.

4. Bureaucrat (Birokrat)

Gaya ini memberikan perhatian yang minimum, baik pada tugas

maupun pada hubungan kerja. Manajer sangat tertarik pada peraturan-

peraturan dan bersedia memeliharanya, serta melakukan kontrol

situasi secara teliti.

Empat gaya yang tidak efektif adalah kompromis, penganjur,

otokrat, dan pelari (Thoha, 2014:16) seperti diuraikan berikut ini :

1. Compromise (Kompromis)

Gaya ini memberikan perhatian yang besar pada tugas dan hubungan

kerja dalam situasi yang menekankan pada kompromi. Manajer

merupakan pembuat keputusan yang jelek, dan hal ini dikarenakan

banyak tekanan yang mempengaruhinya.


37

2. Missionary (Penganjur)

Gaya kepemimpinan ini memberikan perhatian yang maksimal pada

hubungan kerja dan perhatian minimum pada tugas, dengan perilaku

yang tidak sesuai. manajer menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan

dalam dirinya sendiri.

3. Autocrat (Otokrat)

Gaya kepemimpinan ini membebankan perhatian yang maksimum

pada tugas dan perhatian yang minimum pada hubungan kerja, dengan

perilaku yang tidak sesuai. Manajer tidak mempunyai kepercayaan

pada orang lain (karyawan/pegawai), tidak menyenangkan, dan hanya

tertarik pada pekerjaan yang cepat selesai.

4. Deserter (Pelari)

Gaya kepemimpinan ini sama sekali tidak memberikan perhatian pada

tugas maupun hubungan kerja. Manajer ini dalam situasi tertentu tidak

terpuji, karena cenderung pasif, tidak mau ikut campur tangan secara

aktif dan positif.

2.2.4.3 Fungsi Kepemimpinan

Menurut Rivai (2014:34), secara operasional dapat dibedakan lima

fungsi pokok kepemimpinan yaitu :

1. Fungsi instruksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai

komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,

bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat

dilaksanakan secara efektif.


38

2. Fungsi konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam

usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan

pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-

orang yang dipimpinannya yang dinilai mempunyai berbagai bahan

informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap

berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin

dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam

pelaksanaan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan

keputusan-keputusan pimpinan akan mendapat dukungan dan lebih

mudah menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan berlangsung

efektif.

3. Fungsi partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan

orang-orang yang dipimpinannya, baik dalam keikutsertaan

mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.

4. Fungsi delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang

membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun

tanpa persetujuan dari pimpinan.

5. Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang

sukses/efektif mampu mengatur aktivitas anggotannya secara terarah

dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan


39

tercapainya tujuan bersama secara maksimal yang dapat diwujudkan

melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

2.2.4.4 Ciri Kepemimpinan Ideal

Faktor utama ciri-ciri pemimpin yang ideal dengan ciri-ciri

menurut Santoso dalam buku Fahmi Kamal, (2018) yaitu :

1. Human Relatonship, pemimpin mempunyai pengetahuan tentang

hubungan manusia.

2. Comunication Skill, mempunyai kecakapan untuk berkomunikasi

kepada bawahannya.

3. Teaching Skill, pemimpin mempunyai kecakapan untuk mengajarkan,

menjelaskan dan mengembangkan bawahannya.

4. Social Skill, pemimpin mempunyai keahlian di bidang sosial, supaya

terjamin kesetiaan dan kepercayaan bawahannya.

5. Technical Competent, pemimpin mempunyai kecakapan menganalisis,

merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang mengambil

keputusan dan mampu menyusun konsep.

2.2.4.5 Indikator Kepemimpinan

Menurut Edison dkk (2017:92-100), ada lima Indikator gaya

kepemimpinan, yaitu :

1. Kepemimpinan Karismatik Kepemimpinan karismatik adalah

kewibawaan alami yang dimiliki pemimpin, bukan karena legalitas

politik dan pembentukan yang dilakukan secara sistematis.

Kepemimpinan seperti ini mempunyai daya tarik yang sangat besar


40

dan pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat

banyak.

2. Kepemimpinan Transformasional Pemimpin transformasional

menginspirasi pengikut mereka tidak hanya untuk mempercayai

dirinya secara pribadi, tapi juga mempercayai potensi mereka sendiri

untuk membayangkan dan menciptakan masa depan organisasi yang

lebih baik. Pemimpin transformasional menciptakan perubahan besar,

baik dalam diri pengikut maupun organisasi mereka.

3. Kepemimpinan Transaksional Kemampuan pemimpin transaksional

untuk memenuhi bawahan dapat meningkatkan kebutuhan

produktivitas. Pemimpin transaksional unggul dalam fungsi-fungsi

manajemen. Mereka bekerja keras, bersikap toleran, dan bersikap adil.

Mereka membanggakan diri karena menjalankan segala sesuatu

dengan mulus dan efisien. Pemimpin transaksioanl banyak

menekankan aspek-aspek non pribadi dari kinerja, seperti rencana,

jadwal, dan anggaran. Mereka memiliki rasa komitmen

terhadaporganisasi dan memenuhi norma dan nilai-nilai organisasi.

Kepemimpinan transaksional penting bagi semua organisasi, namun

memimpin perubahan memerlukan pendekatan yang berbeda.

4. Kepemimpinan Partisipatif Kepemimpinan partisipatif adalah gaya

pemimpin yang menunjukkan perhatian besar terhadap bawahan atau

para anggotannya. Gaya kepemimpinan ini mengajak bawahannya

untuk ikut berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan berupa


41

saran dan ide dengan cara demokrasi. Meski demikian, keputusan

tetap diambil oleh pimpinan.

5. Kepemimpinan Otokratis Tipe otokrasi akan menampakan diri pula

pada perilaku pemimpin yang bersangkutan dalam intelektual dengan

lain, dengan para bawahannya dalam organisasi.

Ciri-ciri otokratik :

1) Menganggap perusahaan sebagai milik pribadi.

2) Mengindentikkan tujuan pribadi dengan tujuan perusahaan

3) Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata

4) Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat

5) Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya.

6) Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan

approach yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat

menghukum).

Masalah dalam tipe otokratik ialah bahwa keberhasilan

mencapai tujuan dan berbagai sasaran itu semata-mata karena

takutnya para bawahan terhadap pimpinannya dan bukan berdasarkan

keyakinan bahwa tujuan yang telah ditentuan itu wajar dan layak

untuk dicapai dan disiplin kerja yang terwujud pun hanya karena para

bawahan selalu dibayang-bayangi ancaman.

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka

dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitan ini, seperti yang

disajikan dalam gambar berikut ini:


42

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Gaya Kepemimpinan
X1
H1

Budaya Organisasi H2 Kepuasan kerja


X2 Y

H3

Lingkungan Kerja
X2

H4

(Sumber : dikembankang untuk penelitian, 2022)

Keterangan :

= Hubungan secara parsial

= Hubungan secara simultan

Penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.

1. Adapun variabel terikat (dependen variabel) adalah variabel yang

dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain atau yang diberi simbol

(Y), yaitu Kepuasan Karyawan.

2. Variabel bebas (independen variabel) adalah variabel yang mempengaruhi

atau menjadi penyebab bagi variabel lain atau diberi simbol (X), yaitu :

Gaya Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2), Lingkungan Kerja

(X3).
43

2.4 Hipotesis

Sesuai dengan variabel – variabel yang akan diteliti maka hipotesis

yang akan diajukan dalan penelitian ini adalah:

H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin

H2 : Budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin

H3 : Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin

H4 : Gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja

berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan pada

Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar di Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin?


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif.

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang menggunakan dua atau lebih

variabel guna untuk memenuhi pengaruh atau pengaruh antara variabel satu

dengan variabel yang lain.

Alasan peneliti memilih penelitian asosiatif sebagai pendekatan

penelitian disebabkan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh antar

variabel yang satu dengan variabel lain.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

metode survei, dimana penulis membagikan kuesioner untuk pengumpulan

data. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019:17) penelitian kuantitatif diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotetsis yang telah

ditetapkan.

44
45

3.2 Lokasi dan Periode Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor Bidang Peningkatan Sarana

Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kota Banjarmasin beralamat di Jl. Niaga Timur, Pasar Baru Permai Lantai

3, Kelurahan Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota

Banjarmasin.

3.2.2 Periode Penelitian

Periode penelitian akan direncanakan dari Maret sampai Agustus 2022.

Tabel 3.1
Periode penelitian

Waktu
N
Jenis penelitian Maret April Mei Juni Juli Agustus
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Prariset judul

2 Pengajuan

3 Penyusunan

proposal

4 Seminar proposal

5 Riset

6 Pengolahan data

7 Sidang skripsi
46

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

mendeteksi variabel-variabel dengan konsep yang berkaitan dengan masalah

penelitian, penelitian ini diukur melalui instrument yang telah digunakan dan

dikembangkan oleh peneliti sebelumnya.

3.3.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen sering disebut variabel terikat,variabel dependen

variabel yang dipengaruhi oleh varibael independen atau variabel bebas

Sugiyono, (2010).Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya

adalah kepuasan kerja karyawan.

3.3.1.1 Kepuasan Kerja

Menurut Afandi, (2018) “Kepuasan kerja adalah suatu efektifitas

atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjan”. Menurut

Afandi, (2019: 202) Indikator (1) Pekerjaan, (2) Upah, (3) Promosi, (4)

Pengawas, (5) Rekan kerja.

3.3.2 Variabel Independen (X)

3.3.2.1 Gaya Kepemimpinan

Menurut Edison dkk (2017:91) “gaya kepemimpinan adalah cara

pemimpin bertindak atau bagaimana ia memengaruhi anggotanya untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Menurut Edison dkk (2017:92-

100),Indikator (1) Kepemimpinan Karismatik, (2) Kepemimpinan

Transformasional, (3) Kepemimpinan Transaksional, (4) Kepemimpinan

Partisipatif, (5) Kepemimpinan Otokratis.


47

3.3.2.2 Budaya Organisasi

Menurut Afandi, (2018:97) “budaya organisasi yang merupakan

sistem nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi

yang ada dalam suatu organisasi”. Menurut Afandi, (2018:101), Indikator

(1) Pelaksanaan norma, (2) Pelaksanaan nilai-nilai, (3) Kepercayaan, (4)

Pelaksanaan kode etik.

3.3.2.3 Lingkungan Kerja

Menurut Afandi (2018:65), menyatakan bahwa lingkungan kerja

adalah “segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat

mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang diembankan kepadanya

misalnya dengan adanya air conditioner (AC), Penerangan yang memadai

dan sebagainya”. Menurut Afandi (2018:71), Indikator (1) Pencahayaan

Jendela tempat kerja, (2) Tata warna, (3) Suara, (4) Udara.

3.4 Populasi dan Sempel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah spekulasi yang terdiri dari subjek dan item

yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang telah diberikan

ketetapan dari peneliti untuk dipahami dan memberikan suatu kesimpulan

(Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini populasinya adalah semua karyawan

tetap pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin yang berjumlah

189 orang pegawai.


48

3.4.2 Sempel

Sebagaimana ditunjukkan oleh Sugiyono (2014:149) sampel

merupakan suatu dari jumlah dan karakteristik yang ada pada populasi. Pada

penelitian ini penulis mengambil sampel sesuai rumus slovin dengan margin

error 10 % sebagai berikut:

n=

Keterangan: n : Jumlah Sampel

N: Jumlah Populasi

e : Batas Toleransi Kesalahan

n = 65,39 dibulatkan menjadi 65 sempel

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dan segera dapat diperoleh

dari sumbernya, diamati, dan dicatat pertama kalinya. Dalam penelitian ini

data primer yang digunakan bersumber dari responden yang merupakan

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan

Pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin, yang

terdiri dari identitas responden, tanggapan responden terhadap

kepemimpinan, budaya organisasi, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan.


49

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

penelitiannya, seperti jumlah karyawan, struktur organisasi pada Bidang

Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dengan membagikan angket

langsung kepada karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Banjarmasin. Pembagian angket bertujuan untuk mengetahui pendapat

responden mengenai motivasi kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah :

1. Observasi Survey sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner.

2. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal

kecil dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit atau kecil. Sugiyono (2017:194).

3. Angket (Kuosioner) Menurut Sugiyono (2017:199) kuisioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi


50

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab.

Metode Pengolahan Data yaitu sebagai berikut:

1. Pengeditan ( editing ) Pengeditan adalah proses yang bertujuan agar data

yang dikumpulkan dapat memberikan kejelasan, mudah dibaca, konsisten,

dan lengkap.

2. Pemberian kode ( coding ) Pemberian kode merupakan suatu cara untuk

memberikan kode tertentu terhadap berbagai macam jawaban kuesioner

untuk dikelompokkkan pada kategori yang sama.

3. Proses Pemberian Skor ( scoring ) Setiap pilihan jawaban responden diberi

skor nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat berdasarkan skala

Likert. Untuk angket Motivasi Kerja dan lingkungan kerja, skor yang

diberikan adalah sebagai berikut:

1) Sangat Setuju ( SS ) = 5

2) Setuju ( S ) = 4

3) Kurang Setuju ( KS ) = 3

4) Tidak Setuju ( TS ) = 2

5) Sangat Tidak Setuju ( STS ) = 1

Sedangkan untuk angket Kinerja karyawan , skor yang diberikan adalah:

1) Sangat Setuju ( SS ) = 5

2) Setuju ( S ) = 4 3. Kurang Setuju ( KS ) = 3

3) Tidak Setuju ( TS ) = 2

4) Sangat Tidak Setuju ( STS ) = 1


51

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Uji

validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing - masing pertanyaan

akan terklarifikasi pada variabel - variabel yang telah ditentukan. Item-

item pertanyaan dapat dikatakan valid jika memiliki faktor loading lebih

dari 0,40.

2. Uji reliabilitas

Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

dengan gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji

reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach alpha dari masing -

masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dikatakan

andal ( reliable ) jika memiliki nilai croncbach alpha lebih dari 0,6.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam regresi linier berganda yang dikenal dengan beberapa

asumsi klasik regresi linier berganda atau dikenal dengan BLUE (Best

Linier Unbias Estimation). Pengujian asumsi klasik diperlukan sebelum

dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian ini merupakan secara sederhana

bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi dalam penelitian ini

model yang baik atau tidak. Ada beberapa pengujian asumsi klasik yang

dilakukan yakni uji normalitas, uji multikolineritas dan uji

heteroskedastisitas.
52

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji kenormalan distribusi data.

Dengan uji normalitas dapat diketahui apakah data penelitian yang

diperoleh berdistribusi normal atau mendekati normal, karena data yang

baik adalah data yang menyerupai ditribusi normal. Uji normalitas

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test. Dengan ketentuan jika

nilai sig>0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk tujuan menguji apakah

dalam suatu model regresi linear ditemukan atau terdapat kesalahan

pengganggu pada periode t dengan residual pada periode t-1

(sebelumnya). Autokorelasi ini sendiri muncul karena observasi

berurutan sepanjang waktu serta berkaitan satu sama lain. Untuk

mengdianogsis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi

dilakukan melalui pengujian terhadap uji Durbin Watson (uji DW).

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas yaitu uji yang diperlukan untuk mengetahui

ada atau tidaknya variabel independen dalam suatu model. Kemiripan

antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat

kuat. Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses

pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji

multikolinieritas meupakan sayarat semua uji kausalitas. Jika VIF yang

dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas.


53

4. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas artinya varian variabel dalam model tidak

sama. Uji ini menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu

periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Uji

heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji

Glejser. Uji Glejser meregres nilai absolut residual terhadap variabel

independen. Jika nilai signifikan antara variabel independen dengan

absolut residual lebih dari 0.05 makadisimpulkan model tidak terjadi

heteroskedastisitas.

5. Uji Linieritas

Linieritas adalah untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau secara signifikan. Uji ini

biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linier. Dua

variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier, bila signifikansi

kurang dari 0,05.

Uji linieritas dilakukan dengan cara mencari model garis

regresi dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y.

kaidah dalam pengambilan keputusan pada uji linieritas adalah sebagai

berikut:

1) Apabila p-value < α, maka (garis regresi non linier)

2) Apabila p-value > α, maka (gari regresi linier)

3.7.3 Uji Hipotesis

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian hipotesis adalah

sebagai berikut :
54

1. Uji t

Uji t adalah pengujian koefisien parsial individual yang digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya sebagai

berikut :

1) Menentukan hipotesis

a) H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara parsial

antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara parsial antara

variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

2) Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji satu sisi

dengan tingkat signifikansi 5%

3) Menentukan t hitung

Menurut Ghozali (2016:98), perhitungan uji t dilakukan

dengan rumus sebagai berikut :

T hitung =

Keterangan :

b = Koefisien regresi parsial sampel

B = Koefisien regresi parsial populasi

Sb = Standart error koefisien regresi sampel

4) Kriteria pengujian

Kriteria pengujian berdasarkan signifikansi sebagai berikut :

a) Jika signifikansi t > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang

berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.


55

b) Jika signifikansi t < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti variabel-variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap

variabel terikat.

2. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti

hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat

digeneralisasikan). Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara simultan

berpengaruh terhadap variabel terikat digunakan uji F. Langkah-langkah

pengujian :

1) Menentukan hipotesis

a) Ho : b1 = b2 = b3 = 0

Hipotesis mengatakan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X1),

Budaya Organisasi (X2) Lingkungan Kerja (X3) secara simultan

tidak berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y).

b) H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0

Hipotesis mengatakan bahwa variabel Hipotesis mengatakan bahwa

variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2)

Lingkungan Kerja (X3) secara simultan berpengaruh terhadap

variabel Kepuasan Kerja (Y).

2) Membuat batasan nilai


56

Tingkat yang diinginkan dalam penelitian adalah = 0,05

dengan interval keyakinan sebesar 95% dengan df = N – K – 1 dimana

k adalah banyaknya variabel dan n adalah jumlah data.

3) Menentukan F hitung

Menurut Sugiyono (2016:192), perhitungan uji F dilakukan

dengan rumus sebagai berikut :

F hitung =

Keterangan :

R2 = Koefisien Determinasi

K = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

4) Kriteria pengujian sebagai berikut :

Kriteria pengujian berdasarkan signifikansi sebagai berikut :

a) Jika signifikansi F > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang

berarti variabel-variabel bebas secara bersama tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat

b) Jika signifikansi F < 0,1 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang

berarti variabel-variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel terikat.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Instansi

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin beralamat di

Jl. Brigjend. H. Hasan Baseri. Komplek Simp. Sei, Gg. Tangga Jalur II

No.03, Alalak Utara, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan

Selatan 70125. Dinas Perdagangan dan Perindustrian merupakan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Banjarmasin yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perdagangan, bidang

perindustrian serta urusan kemetrologian dan standarisasi. Berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kota Banjarmasin sebagaimana diubah dengan Peraturan

Daerah Kota Banjarmasin Nomor 3 Tahun 2021 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjarmasin dan

Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 103 Tahun 2021 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah

Kota Banjarmasin, bahwa ketentuan lebih lanjut tugas, fungsi dan uraian

tugas masing-masing Perangkat Daerah lebih lanjut diatur dalam Peraturan

Wali Kota sehingga diundangkanlah Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor

48 Tahun 2022 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Perdagangan

dan Perindustrian Kota Banjarmasin.

57
58

Pada Peraturan Wali Kota Banjarmasin Nomor 48 Tahun 2022 pada

Pasal 2 Ayat (1) dijelaskan bahwa Dinas Perdagangan dan Perindustrian

mempunyai tugas melalsanakan penyelenggaraan urusan pemerintahan di

bidang perdagangan dan perindustrian.

Visi dan Misi Dinas Perendustian dan Perdagangan Kota

Banjarmasin

Visi :

Visi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin

Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan industri dan perdagangan

yang berdaya saing global menuju kemandirian.

Misi :

Misi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin

1. Meningkatnya perdagangan dalam negeri dan pengamanan perdagangan

2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia aparatur dan pelaku

usaha

3. Mengembangkan industri berbasis unggulan daerah

4.1.1 Struktur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perendustian Kota

Banjarmasin

Untuk memperlancar tugas-tugasnya, maka sebuah lembaga atau

organisasi memerlukan struktur yang mendeskripsikan alur kerja yang harus

dilakukan oleh personil yang ada didalam lembaga atau organisasi tersebut.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin mempunyai

struktur organisasi didalamnya. Berikut ini adalah struktur organisasi di

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin:


59

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin

(Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin)

4.1.2 Job Deskripsi

Untuk kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, maka

satuan organisasi terdiri dari:

a. Kepala Dinas

Bertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris daerah

dan bagian-bagiannya.
60

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok mengoordinasikan,

membina, mengatur dan mengendalikan penyusunan program.

pengelolaan urusan keuangan dan pengelolaan ketatausahaan, rumah

tangga, perlengkapan serta administrasi kepegawaian. Uraian tugasnya

adalah sebagai berikut:

1) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur dan

mengendalikan penyusunan program dan rencana kegiatan Dinas.

2) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur dan

mengendalikan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan,

penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban

keuangan.

3) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur dan

mengendalikan pengelolaan urusan surat menyurat, ekspedisi dan

kearsipan.

4) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur dan

mengendalikan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

5) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur dan

mengendalikan pengelolaan administrasi kepegawaian dan

6) melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya.

Unsur-unsur organisasi sekretariat terdiri dari:

1) Sub Bagian Perencanaan


61

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan program dan rencana, evaluasi serta

laporan Dinas. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

a) menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana

kegiatan Dinas;

b) menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan

program dan rencana kegiatan.

c) menyiapkan bahan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan

data kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.

d) menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama penyusunan

rencana stratejik ;

e) menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama penyusunan

rencana terintegrasi.

f) menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama penyusunan

rencana kerja tahunan.

g) menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi program dan

rencana kegiatan.

h) melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan

kewenangannya.

2) Sub Keuangan

Sub Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan

perencanaan anggaran, pengelolaan, penatausahaan dan

penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan. Uraian

tugasnya adalah sebagai berikut:


62

a) menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan

penyusunan anggaran, penatausahaan dan laporan

pertanggungjawaban keuangan.

b) menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan

anggaran dan pengelolaan penatausahaan keuangan.

c) melaksanakan kerjasama penyusunan rencana anggaran.

d) menyiapkan bahan pengesahaan dokumen anggaran.

e) menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan anggaran

dan penatausahaan keuangan.

f) menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi realisasi

anggaran.

g) menyiapkan bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Walikota /Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahunan dan Lima Tahunan, serta menyusun laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

h) menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja penyusunan

program, evaluasi, pelaporan dan pengelolaan keuangan dan

i) melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan

kewenangannya.

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan surat menyurat, ekspedisi dan

kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta


63

menyelenggarakan administrasi kepegawaian. Uraian tugasnya

adalah sebagai berikut:

a) menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan

pengelolaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan

perlengkapan,serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

b) menyiapkan bahan dan mengelola urusan surat menyurat dan

ekspedisi.

c) mengelola penyimpanan, pengamanan, pemeliharaan,

pemilahan, pemberkasan dan penjadwalan retensi serta

pemusnahan arsip.

d) melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan Dinas.

e) melaksanakan pengaturan tata ruang kantor, penerangan,

penyediaan air bersih, pengawasan keamanan dan kebersihan

lingkungan kantor serta mengatur perpakiran.

f) menyiapkan bahan dan menyusun RKBU dan RTBU sesuai

kebutuhan.

g) melaksanakan kegiatan pengadaan, penyimpanan,

pemeliharaan, distribusi, inventarisasi dan penghapusan

barang-barang inventaris.

h) melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan

keprotokolan.

i) menyiapkan pelayanan akomodasi tamu kedinasan..

j) menyiapkan bahan analisis dan melaksanakan evaluasi

evektifitas organisasi dan ketatalaksanaan.


64

k) menyiapkan bahan, menyusun rencana kebutuhan pegawai

berdasarkan bezetting formatie.

l) menyiapkan bahan dan memproses mutasi kepegawaian

meliputi mutasi jabatan, mutasi kepangkatan, mutasi gaji dan

pemberhentian pegawai.

m) menyiapkan bahan pembinaan pegawai meliputi pembinaan

kedisiplinan, pengawasan melekat, peningkatan kesejahteraan,

pendidikan dan pelatihan, pemberian penghargaan dan sanksi

kepegawaian.

n) menyiapkan bahan dan menyusun daftar nominatif,

mengelola dokumentasi / berkas kepegawaian, serta mengolah

data dan menyajikan informasi kepegawaian.

o) menyiapkan bahan evaluasi kinerja invidual kepegawaian dan

pembinaan jiwa korps dan kode etik kepegawaian.

p) menyiapkan bahan, menerima, memproses dan mengelola

layanan pengaduan.

q) menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pengelolaan

urusan umum dan kepegawaian dan

r) melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan

kewenangannya.

c. Bidang Penguatan dan Pengembangan Perdagangan

BidangPenguatan dan Pengembangan mempunyai tugas

pokokmenyiapkan bahan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis

promosi dan pengembangan perdagangan dalam negeri dan luar negeri


65

serta pendataan, pendaftaran, monitoring perizinan usaha perdagangan

dan tanda daftar perusahaan. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan rencana kerja bidang berdasarkan Rencana Kerja dan

Program Kerja Dinas berdasarkan Program Kerja tahun lalu

dengan berpedoman kepada Rencana Jangka Menengah dan

Jangka Panjang.

2) Menyusun program, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan seksi dibawahnya sesuai prosedur untuk kelancaran

pelaksanaan tugas.

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar pekerjaan

terbagi habis.

4) Mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka memadukan

rencana kegiatan masing-masing Seksi agar terjalin kerjasama dan

kesatuan tindakan dalam melaksanakan tugas.

5) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar

diketahui permasalahan dan upaya pemecahan untuk kelancaran

pelaksanaan tugas.

6) mengumpulkan bahan, melaksanakan kegiatan koordinasi dengan

unit kerja/ instansi terkait sesuai bidang tugasnya dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

7) Merencanakan operasional, mengatur dan mengevaluasi

pelaksanaan penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis

pelaksanaan monitoring, pembinaan, penyelenggaraan,


66

pengkoordinasian kegiatan promosi dan pengembangan

perdagangan dalam dan luar negeri.

8) Merencanakan operasional, mengatur dan mengevaluasi

pembinaan kelembagaan dan pendaftaran perusahaan.

9) Merencanakan operasional, mengatur, mengevaluasi pelaksanaan

koordinasi, pembinaan dan monitoring barang impor dan ekspor.

10) Merencanakan operasional, mengatur dan mengevaluasi

peningkatan kemampuan dan keterampilan calon eksportir dan

importir serta penyediaan dukungan perdagangan dalam dan luar

negeri.

11) Merencanakan operasional, mengatur dan mengevaluasi

penyelenggaraan penggunaan produk dalam negeri.

12) Merencanakan operasional, mengatur dan mengevaluasi

pelaksanaan koordinasi dalam kegiatan menciptakan iklim

peningkatan investasi perdagangan dalam dan luar negeri.

13) Penyelenggaraan pembinaan terhadap asosiasi, lembaga, organisasi

dunia usaha yang bergerak dibidang usaha perdagangan barang dan

jasa.

14) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugas.

BidangPenguatan dan Pengembangan Perdagangan terdiri dari:

1) JFT Sub. Kordinator Pembinaan Sarana Usaha

JFT Sub. Kordinator Pembinaan Sarana Usaha Perdagangan

mempunyai tugas pokok melakukan pembinaan dan monitoring


67

perizinan dibidang perdagangan, pendaftaran perusahaan,

mengumpulkan data, mengumpulkan bahan, melaksanakan

pembinaan, bimbingan sarana usaha perdagangan dalam negeri,

dan pendaftaran perusahaan. Uraian tugasnya adalah sebagai

berikut:

a) menyusun rencana kegiatan JFT Sub. Kordinator Pembinaan

Sarana Usaha dibidang Perdagangan sebagai acuan

pelaksanaan tugas.

b) mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar pekerjaan

terbagi habis.

c) memberikan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan

tugas agar mempedomani prosedur kerja yang ditetapkan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

d) menghimpun dan mengolah data, melaksanakan pengawasan

perizinan usaha perdagangan dan pendaftaran perusahaan,

menyiapkan bahan pembinaan serta bimbingan teknis

prosedur dan persyaratan perizinan dibidang perdagangan dan

pendaftaran perusahaan.

e) melaksanakan evaluasi dan analisis pelaksanaan monitoring,

pembinaan, bimbingan teknis prosedur dan persyaratan

perizinan dibidang perdagangan, pendaftaran perusahaan.

f) melaksanakan Sosialisasi dan hubungan kerja sama dengan

unit kerja/instansi terkait dalam melaksanakan pembinaan,


68

bimbingan teknis prosedur dan persyaratan perizinan serta

monitoring perizinan dibidang perdagangan.

g) melakukan pengendalian dan monitoring perizinan di bidang

perdagangan.

h) mengumpulkan, menyusun serta menyebarluaskan informasi

mengenai pelaksanaan pembinaan dan monitoring perizinan

dibidang perdagangan..

i) membuat laporan pelaksanaan tugas JFT Sub. Kordinator

Pembinaan Sarana Usaha Perdagangan.

j) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Penguatan dan Pengembangan Perdagangan sesuai dengan

bidang tugas.

2) JFT Sub. Kordinator Promosi dan Pengembangan Perdagangan

JFT Sub. Kordinator Promosi dan Pengembangan

mempunyai tugas mengumpulkan bahan, melaksanakan bimbingan

teknis dan pembinaan pengembangan perdagangan, melakukan

pemantauan informasi dan peluangan promosi dan pengembangan

perdagangan, pengendalian kegiatan ekspor impor dan

monitoringnya. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

a) Menyusun rencana kegiatan JFT Sub. Kordinator Promosi dan

Pengembangan Perdagangan luar negeri dan dalam negeri

sebagai acuan pelaksanaan tugas.


69

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar pekerjaan

terbagi habis.

c) memberikan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan

tugas agar mempedomani prosedur kerja yang ditetapkan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

d) mengumpulkan bahan dan data , melaksanakan koordinasi

dengan unit kerja/ instansi terkait sesuai bidang tugasnya

dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

e) mengumpulkan bahan, data dan informasi peluang promosi

baik dalam maupun luar negeri dalam rangka pengembangan

perdagangan.

f) melaksanakan pameran dagang di tingkat daerah, dalam

negeri maupun luar negeri.

g) melaksanakan misi dagang keluar daerah dalam rangka

pengembangan perdagangan.

h) mengumpulkan bahan, melaksanakan pemantauan,

monitoring, analisa, evaluasi kegiatan ekspor dan impor.

i) mengumpulkan bahan, melaksanakan bimbingan teknis

pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan luar negeri

dan dalam negeri serta penyediaan dan pengembangan sistem

dan penyebarluasan informasi.

j) melaksanakan sosialisasi pengembangan perdagangan dan

peraturan perundang-undangan dibidang perdagangan.


70

k) menyiapkan bahan kerjasama dengan unit kerja/instansi terkait

bimbingan serta pengembangan dan melaksanakan

pemantauan, pengendalian dan monitoring barang-barang

ekspor dan impor.

l) melaksanakan bimbingan teknis dan fasilitasi pengembangan

usaha perdagangan yang berorientasi ekspor.

m) menyiapkan bahan hubungan kerjasama dengan unit

kerja/instansi terkait dalam rangka menentukan jenis komoditi

unggulan daerah.

n) melakukan pemeriksaan administrasi dan teknis dalam rangka

pemberian perijinan ekspor dan impor.

o) menyiapkan bahan dan mengolah laporan pelaksanaan

kegiatan pembinaan ekspor, pemantauan, pengendalian dan

monitoring kegiatan ekspor impor.

p) membuat laporan pelaksanaan tugas JFT Sub. Kordinator

Promosi dan Pengembangan Perdagangan.

q) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Penguatan dan Pengembangan Perdagangan sesuai dengan

bidang tugas.

3) JFT Sub. Kordinator Monitoring dan Pengelolaan Pendaftaran

Perusahaan, Barang Beredar dan HANPOKTING

JFT Sub. Kordinator Monitoring dan Pengelolaan

Pendaftaran Perusahaan, Barang Beredar dan HANPOKTING

mempunyai tugas mengumpulkan bahan, mendata, mencatat


71

pendaftaran perusahaan, melaksanakan bimbingan teknis dan

pembinaan pendaftaran perusahaan, melakukan monitoring dan

pemantauan pendaftaran perusahaan, informasi harga kebutuhan

pokok penting bagi masyarakat dan barang beredar. Uraian

tugasnya adalah sebagai berikut:

a) menyusun rencana kegiatan JFT Sub. Kordinator Monitoring

dan Pengendalian Pendaftaran Perusahaan, Barang Beredar dan

HANPOKTING sebagai acuan pelaksanaan tugas.

b) mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar pekerjaan

terbagi habis.

c) memberikan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan

tugas agar mempedomani prosedur kerja yang ditetapkan untuk

kelancaran pelaksanaan tugas.

d) mengumpulkan bahan, melaksanakan kegiatan koordinasi

dengan unit kerja/ instansi terkait sesuai bidang tugasnya dalam

rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

e) menyiapkan data dan menyusun bahan bimbingan dan petunjuk

teknis pembinaan kelembagaan dan pendaftaran perusahaan.

f) Menyusun bahan untuk pembinaan, pengendalian, monitoring

pendaftaran perusahaan, informasi harga kebutuhan pokok

penting dan barang beredar.


72

g) Melakukan pemantauan dan informasi sebagai bahan

penyusunan perkembangan pelaksanaan pendaftaran

perusahaan harga kebutuhan pokok penting dan barang beredar.

h) menyiapkan bahan koordinasi dan monitoring dengan instansi

terkait tentang pelanggaran ketentuan UU nomor 3 tahun 1982

tentang WDP dan peraturan pelaksanaannya.

i) memberikan informasi kepada pengusaha tentang pendaftaran

perusahaan secara optimal.

j) Melaksanakan penyiapan dan pemeliharaan data tanda daftar

perusahaan serta informasi tentang WDP.

k) Mengumpulkan data hasil pelaksanaan program pembinaan

dan monitoring pendaftaran perusahaan, menganalisa

permasalahan untuk merumuskan perbaikan atau pemecahan

masalah.

l) Membuat laporan pelaksanaan tugas JFT Sub. Kordinator

Monitoring dan Pengendalian Pendaftaran Perusahaan, Barang

Beredar dan HANPOKTING sebagai acuan pelaksanaan tugas.

m) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Penguatan dan Pengembangan Perdagangan sesuai dengan

bidang tugas.

d. Bidang Kemetrologian dan Standarisasi Perdagangan

BidangBidang Kemetrologian dan Standarisasi Perdagangan

mempunyai tugas pokokmelakukan pelaksanaan metrologi legal

berupa tera dan tera ulang, pembinaan SDM kemetrologian,


73

pengawasan kemetrologian dan standarisasi perdagangan. Uraian

tugasnya adalah sebagai berikut:

1) menyelenggarakan dan menyusun program kerja serta rencana

kegiatan bidang kemetrologian dan standarisasi perdagangan

sebagai acuan pelaksanaan tugas.

2) menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis

kemetrologian dan standarisasi perdagangan.

3) menyelenggarakan pengendalian sistem management mutu

laboratorium kemetrologian.

4) menyelenggarakan pelayanan tera dan tera ulang, kalibrasi alat

ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) dan pengujian

barang dalam keadaan terbungkus (BDKT).

5) menyelenggarakan fasilitasi pemungutan retribusi, sesuai

kebutuhan peraturan perundang-undangan.

6) menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan pembuatan alat

UTTP, Importir alat UTTP, penyusunan bahan rekomendasi

permohonan ijin type dan ijin tanda pabrik serta perpanjangan dan

memberikan penilaian ijin perbaikan alat UTTP.

7) menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi bidang kemetrologian dan standarisasi

perdagangan.

8) menyelenggarakan pengelolaan cap tanda tera.

9) menyelenggarakan pendataan alat ukur, takar, timbang dan

perlengkapannya (UTTP).
74

10) menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan.

11) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

12) menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan.

13) menyelenggarakan pembinaan kepada jabatan fungsional.

14) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugas. menyelenggarakan pengkajian bahan

petunjuk teknis kemetrologian dan standarisasi perdagangan.

15) menyelenggarakan pengendalian sistem management mutu

laboratorium kemetrologian.

16) menyelenggarakan pelayanan tera dan tera ulang, kalibrasi alat

ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) dan pengujian

barang dalam keadaan terbungkus (BDKT).

17) menyelenggarakan fasilitasi pemungutan retribusi, sesuai

kebutuhan peraturan perundang-undangan.

18) menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan pembuatan alat

UTTP, Importir alat UTTP, penyusunan bahan rekomendasi

permohonan ijin type dan ijin tanda pabrik serta perpanjangan dan

memberikan penilaian ijin perbaikan alat UTTP.

19) menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi bidang kemetrologian dan standarisasi

perdagangan.

20) menyelenggarakan pengelolaan cap tanda tera.


75

21) menyelenggarakan pendataan alat ukur, takar, timbang dan

perlengkapannya (UTTP).

22) menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan.

23) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

24) menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan.

25) menyelenggarakan pembinaan kepada jabatan fungsional.

26) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugas.

Bidang Kemetrologian dan Standarisasi Perdagangan

terdiri dari:

1) JFT Sub. Kordinator Pelayanan Tera dan Tera Ulang

JFT Sub. Kordinator Pelayanan Tera dan Tera Ulang

mempunyai tugas pokok melakukan pelayanan tera dan tera ulang

alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP). Uraian

tugasnya adalah sebagai berikut:

a) melaksanakan penyusunan program kerja JFT Sub.

Kordinator pelayanan tera dan tera ulang.

b) melaksanakan pengelolaan data dan informasi kegiatan

teknis.

c) melaksanakan pelayanan tera dan tera ulang alat ukur, takar,

timbang dan perlengkapannya (UTTP) dan pengujian barang

dalam keadaan terbungkus (BDKT).


76

d) laksanakan penyiapan dan penyusunan bahan tera dan tera

ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP),

ukur ulang alat UTTP dan BDKT.

e) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan teknis operasional.

f) melaksanakan penyiapan dan penyusunan bahan evaluasi alat

UTTP, BDKT dan non BDKT, serta reparatir alat UTTP.

g) melaksanakan fasilitasi di bidang teknis kemetrologian.

h) melaksanakan dan mengelola uang retribusi tera dan tera

ulang.

i) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Kemetrologian dan Standarisasi Perdagangan sesuai dengan

bidang tugas.

2) JFT Sub. Kordinator Pembinaan SDM kemetrologian

JFT Sub. Kordinator Pembinaan SDM mempunyai tugas

pokok melaksanakan penyediaan dan peningkatan kompetensi

sumber daya manusia (SDM) kemetrologian. Uraian tugasnya

adalah sebagai berikut:

a) melaksanakan penyusunan program kerja JFT Sub.

Kordinator pembinaan sumber daya manusia (SDM)

kemetrologian.

b) melaksanakan penyediaan dan peningkatan kompetensi SDM

kemetrologian.
77

c) melaksanakan pengelolaan pemeliharaan standar ukuran dan

laboratorium.

d) melaksanakan penyuluhan kemetrologian.

e) melaksanakan penilaian serta kriteria standar ukuran dan

laboratorium metrologi legal.

f) melaksanakan pengkajian dan analisis teknis operasional

standar ukuran serta laboratorium.

g) melaksanakan system manajemen mutu.

h) melaksanakan fasilitasi standar ukuran dan laboratorium.

i) melaksanakan penyiapan dan penyusunan bahan evaluasi

standar ukuran, satuan sistem internasional dan laboratorium.

j) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan teknis operasional.

k) melaksanakan pembinaan jabatan fungsional kemetrologian.

l) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

kemetrologian dan standarisasi perdagangan sesuai dengan

bidang tugas.

3) JFT Sub. Kordinator Pengawasan Kemetrologian dan Standarisasi

Perdagangan

JFT Sub. Kordinator Pengawasan Kemetrologian dan

Standarisasi Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengawasan terhadap ukuran, takaran, timbangan dan

perlengkapannya (UTTP), penyuluhan atau sosialisasi tentang

metrologi legal, penyidikan tindak pidana bidang metrologi legal,


78

konsultasi, koordinasi dan atau diseminasi analisa pasar dalam

penerapan standarisasi produk barang yang diperdagangkan, dan

penegakan hukum di bidang perdagangan. Uraian tugasnya adalah

sebagai berikut:

a) melaksanakan penyusunan program kerja dan rencana

kegiatan JFT Sub. Kordinator pengawasan kemetrologian dan

standarisasi perdagangan sebagai acuan pelaksanaan tugas.

b) mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar pekerjaan

terbagi habis.

c) memberikan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan

tugas agar mempedomani prosedur kerja yang ditetapkan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

d) menyiapkan bahan petunjuk teknis standarisasi perdagangan

terhadap barang yang diperdagangkan di masyarakat.

e) melaksanakan monitoring, evaluasi dan analisa barang yang

diperdagangkan sesuai standarisasi perdagangan.

f) melaksanakan pengawasan ukuran, takaran, timbangan dan

perlengkapannya (UTTP).

g) melaksanakan sosialisasi Undang-Undang Nomor 2 tahun

1981 tentang metrologi legal.

h) melaksanakan penyidikan tindak pidana bidang metrologi

legal.
79

i) melaksanakan konsultasi dan atau koordinasi tentang

kemetrologian dan standarisasi perdagangan dengan instansi

atau stake holder terkait.

j) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Kemetrologian dan Standarisasi Perdagangan sesuai dengan

bidang tugas.

e. Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar

Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan

mempunyai tugas pokokmelaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijakan dan petunjuk teknis penataan, monitoring, pembinaan dan

pengelolaan sarana distribusi perdagangan dan pasar serta pendataan,

penataan, pembinaan dan pengembangan pasar serta pendaftaran,

pengawasan perizinan Pengelolaan Pasar Rakyat pasar yang dikelola

oleh Perusahaan Daerah maupun Pemerintah Daerah. Uraian tugasnya

adalah sebagai berikut:

1) merumuskan rencana kerja bidang berdasarkan Rencana Kerja dan

Program Kerja Dinas berdasarkan Program Kerja tahun lalu

dengan berpedoman kepada Rencana Jangka Menengah dan

Jangka Panjang.

2) menyusun program, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan seksi dibawahnya sesuai prosedur untuk kelancaran

pelaksanaan tugas.
80

3) mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar pekerjaan

terbagi habis.

4) mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka memadukan

rencana kegiatan masing-masing Seksi agar terjalin kerjasama dan

kesatuan tindakan dalam melaksanakan tugas.

5) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar

diketahui permasalahan dan upaya pemecahan untuk kelancaran

pelaksanaan tugas.

6) mengumpulkan bahan, melaksanakan kegiatan koordinasi dengan

unit kerja/ instansi terkait sesuai bidang tugasnya dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

7) Merencanakan operasional, mengatur dan mengevaluasi

pelaksanaan penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis

pelaksanaan pengawasan, pembinaan, penyelenggaraan,

pengkoordinasian, pengembangan dan peningkatan sarana

distribusi perdagangan dan pasar.

8) Merencanakan operasional, mengatur, mengevaluasi peningkatan,

pengelolaan dan pengawasan sarana distribusi perdagangan dan

pasar.

9) Merencanakan program operasional, mengatur dan mengevaluasi

pelaksanaan pembangunan dan revitalisasi sarana distribusi

perdagangan dan pasar.


81

10) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugas.

Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar

terdiri dari:

1) JFT Sub. Kordinator Pembinaan

JFT Sub. Kordinator Pembinaan mempunyai tugas pokok

melaksanakan pembinaan, pengendalian, perawatan, kebersihan,

keamanan dan ketertiban lingkungan sarana distribusi

perdagangan dan pasar. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut :

a) menyusun rencana program kegiatan JFT Sub. Kordinator

Pembinaan sebagai acuan dan pedoman pelaksanaan tugas.

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar

pekerjaan terbagi habis.

c) memberikan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan

tugas agar mempedomani prosedur kerja yang ditetapkan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

d) menghimpun dan mengolah data, melaksanakan pembinaan

keamanan, ketertiban, perawatan dan kebersihan lingkungan

sarana distribusi perdagangan dan pasar.

e) melaksanakan evaluasi dan analisis , pembinaan, bimbingan

dalam rangka pemanfaatan sarana distribusi perdagangan dan

pasar.
82

f) menyiapkan bahan petunjuk teknis pembinaan, pengawasan,

perawatan, kebersihan, keamanan dan ketertiban lingkungan

sarana distribusi perdagangan dan pasar.

g) melaksanakan pengawasan, perawatan dan kebersihan serta

keamanan dan ketertiban lingkungan sarana distribusi

perdagangan dan pasar.

h) menyiapkan bahan hubungan kerjasama dengan pelaku

usaha, unit kerja/instansi terkait dalam melaksanakan

pembinaan, bimbingan, perawatan dan kebersihan serta

keamanan dan ketertiban lingkungan sarana distribusi

perdagangan dan pasar.

i) melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

perawatan dan kebersihan serta keamanan dan ketertiban

lingkungan sarana distribusi perdagangan dan pasar.

j) Membuat laporan pelaksanaan tugas JFT Sub. Kordinator

Pembinaan.

k) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar sesuai

dengan bidang tugas.

2) JFT Sub. Kordinator Pemeliharaan dan Pengembangan

JFT Sub. Kordinator Pemeliharaan dan mempunyai tugas

pokokmelaksanakan perumusan kebijakan teknis pengelolaan,

pemeliharaan, penataan dan pengembangan sarana distribusi

perdagangan dan pasar. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut:


83

a) menyusun rencana kegiatan JFT Sub. Kordinator sesuai

rencana kerja bidang dan pedoman kerja tahun lalu sebagai

pedoman dan acuan pelaksanaan tugas.

b) mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar

pekerjaan terbagi habis.

c) memberikan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan

tugas agar mempedomani prosedur kerja yang ditetapkan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

d) menghimpun dan mengolah data pembinaan, pemeliharaan

dan pengembangan pasar serta penataan sarana distribusi dan

pasar.

e) menyiapkan bahan petunjuk teknis penataan, pemeliharaan

dan pengembangan sarana distribusi perdagangan dan pasar.

f) melaksanakan pengawasan pengelolaan, pemeliharaan,

pengembangan sarana distribusi perdagangan dan pasar.

g) menyiapkan bahan kerjasama dengan unit kerja/instansi

terkait dalam rangka kegiatan pemeliharaan dan

pengembangan sarana distribusi perdagangan dan pasar.

h) menyiapkan bahan dan melaksanakan revitalisasi sarana

distribusi perdagangan dan pasar.

i) melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan dan pengembangan sarana distribusi

perdagangan dan pasar.


84

j) menyiapkan bahan dan mengolah laporan pelaksanaan

penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan

sarana distribusi perdagangan dan pasar.

k) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar.

3) JFT Sub. Kordinator Pengelolaan

JFT Sub. Kordinator Pengelolaan mempunyai tugas

pokokMelaksanakan Inventarisasi dan mengelola sarana

distribusi perdagangan dan pasar serta melaksanakan admnistrasi

penerimaan retribusi, sewa menyewa dan penerimaan lainnya.

Uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

a) menyusun rencana kegiatan Seksi pengelolaan sesuai rencana

kerja bidang dan pedoman kerja tahun lalu sebagai pedoman

dan acuan pelaksanaan tugas.

b) mendistribusikan tugas kepada bawahan dengan memberikan

disposisi pada naskah dinas sesuai bidang tugas agar

pekerjaan terbagi habis.

c) memberikan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan

tugas agar mempedomani prosedur kerja yang ditetapkan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

d) mengumpulkan bahan, melaksanakan kegiatan koordinasi

dengan unit kerja/ instansi terkait sesuai bidang tugasnya

dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.


85

e) menyiapkan data dan menyusun bahan pembinaan dan

bimbingan teknis serta pembinaan pengelolaan sarana

distribusi perdagangan dan pasar.

f) menyusun bahan untuk pembinaan, bimbingan teknis dan

pembinaan pengelolaan administrasi penerimaan retrebusi,

sewa menyewa dan penerimaan sarana distribusi

perdagangan dan pasar lainnya sesuai dengan bidang tugas.

g) melakukan pemantauan pencatatan sarana distribusi

perdagangan dan pasar, mengelola lokasi wilayah sarana

distribusi perdagangan dan pasar sesuai dengan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

h) menyiapkan bahan petunjuk teknis dan pengelolaan

administrasi penerimaan retrebusi, sewa menyewa dan

penerimaan sarana distribusi perdagangan dan pasar.

i) melaksanakan pengawasan teknis dan pengelolaan

administrasi penerimaan retrebusi, sewa menyewa dan

penerimaan sarana distribusi perdagangan dan pasar.

j) menyiapkan bahan dan kerjasama dengan instansi/unit kerja

terkait dalam kegiatan teknis administrasi pengelolaan

administrasi penerimaan retrebusi, sewa menyewa dan

penerimaan sarana distribusi perdagangan dan pasar.

k) melaksanakan pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi


86

penerimaan retribusi, sewa menyewa dan

penerimaan sarana distribusi perdagangan dan pasar.

l) Menyiapkan bahan dan mengolah laporan pelaksanaan tugas

JFT Sub. Kordinator Pengelolaan.

m) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar.

f. Bidang Perindustrian

Bidang Perindustrian mempunyai tugas

pokokmelaksanakanpembinaan dan pengembangan dibidang industri

logam, mesin, elektronika, alat transportasi, hasil pertanian, kimia,

tekstil, aneka, standarisasi dan pengendalian pencemaran lingkungan

sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. Uraian tugasnya

adalah sebagai berikut:

1) merencanakan operasional yang berhubungan dengan bidang

perindustrian sesuai dengan rencana operasional sebelumnya dan

prosedur yang berlaku dengan berpedoman kepada Rencana

Jangka Menengah dan Jangka Panjang.

2) mendistribusikan tugas kepada bawahan berdasarkan prosedur dan

peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

3) memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan berdasarkan

dengan tugas dan tanggungjawab yang diberikan agar pekerjaan

berjalan dengan tertib dan lancar.

4) menyelia pelaksanaan tugas dari seksi industri logam, mesin,

elektronika, alat transportasi, hasil pertanian, kimia, tekstil, aneka,


87

standarisasi dan pengendalian pencemaran lingkungan sesuai

dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar pelaksanaan

tugas dapat berjalan.

5) memeriksa konsep naskah dinas seksi industri logam, mesin,

elektronika dan alat transportasi berdasarkan prosedur dan

peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

6) memeriksa konsep naskah dinas seksi industri hasil pertanian,

kimia, tekstil dan aneka berdasarkan prosedur dan peraturan yang

berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

7) memeriksa konsep naskah dinas seksi standarisasi dan

pengendalian pencemaran lingkungan berdasarkan prosedur dan

peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

8) mengevaluasi hasil kegiatan yang dilaksanakan sesuai prosedur

agar diketahui permasalahan dan upaya pemecahannya untuk

kelancaran pelaksanaan tugas.

9) melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah

dilaksanakan secara berkala sebagai akuntabilitas.

10) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugas.

BidangPerindustrian terdiri dari:

1) JFT Sub. Kordinator Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Alat

Transportasi

JFT Sub. Kordinator Industri Logam, Mesin, Elektronika

dan Alat Transportasi mempunyai tugas pokok melaksanakan


88

pengawasan dan pembinaan industri logam, mesin, elektronika dan

alat transportasi sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Uraian tugasnya

adalah sebagai berikut:

a) merencanakan kegiatan JFT Sub. Kordinator industri logam,

mesin, elektronika dan alat transportasi sesuai rencana

operasional tahun sebelumnya untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

b) membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan

tanggung jawab masing-masing agar pekerjaan terbagi habis.

c) membimbing pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan

dengan tertib dan lancar.

d) melaksanakan kegiatan urusan industri logam, mesin,

elektronika dan alat transportasi berdasarkan prosedur dan

pedoman kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

e) mengevaluasi hasil kegiatan yang dilaksanakan sesuai

prosedur agar diketahui permasalahan dan upaya pemecahan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

f) melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah

dilaksanakan secara berkala sebagai akuntabilitas.

g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Perindustrian sesuai dengan bidang tugas.


89

2) JFT Sub. Kordinator Industri Hasil Pertanian, Kimia, Tekstil dan

Aneka

JFT Sub. Kordinator Industri Hasil Pertanian, Kimia, Tekstil

dan Aneka mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasaan

dan pembinaan industri hasil pertanian, kimia, tekstil dan aneka

sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku untuk

kelancaran pelaksanaan tugas. Uraian tugasnya adalah sebagai

berikut:

a) merencanakan kegiatan JFT Sub. Kordinator industri hasil

pertanian, kimia, tekstil dan aneka sesuai rencana operasional

tahun sebelumnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

b) membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan

tanggung jawab masing-masing agar pekerjaan terbagi habis.

c) membimbing pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan

dengan tertib dan lancar.

d) melaksanakan kegiatan urusan industri hasil pertanian, kimia,

tekstil dan aneka berdasarkan prosedur dan pedoman kerja

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

e) mengevaluasi hasil kegiatan yang dilaksanakan sesuai

prosedur agar diketahui permasalahan dan upaya pemecahan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

f) melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah

dilaksanakan secara berkala sebagai akuntabilitas.


90

g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Perindustrian.

3) JFT Sub. Kordinator Standarisasi dan Pengendalian Pencemaran

Lingkungan

JFT Sub. Kordinator Standarisasi dan Pengendalian

Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

standarisasi, dan pengendalian pencemaran lingkungan sesuai

dengan prosedur dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran

pelaksanaan tugas. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

a) merencanakan kegiatan JFT Sub. Kordinator standarisasi dan

pengendalian pencemaran lingkungan sesuai rencana

operasional tahun sebelumnya untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

b) membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan

tanggung jawab masing-masing agar pekerjaan terbagi habis.

c) membimbing pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan

dengan tertib dan lancar.

d) melaksanakan kegiatan urusan standarisasi dan pengendalian

pencemaran lingkungan berdasarkan prosedur dan pedoman

kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

e) mengevaluasi hasil kegiatan yang dilaksanakan sesuai

prosedur agar diketahui permasalahan dan upaya pemecahan

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.


91

f) melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah

dilaksanakan secara berkala sebagai akuntabilitas.

g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Perindustrian.

g. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

Ketentuan mengenai pembentukan UPT Dinas Perdagangan Dan

Perindustrian Kota Banjarmasin besertaan tugas pokok, fungsi, dan

uraian tugasnya diatur dengan Peraturan Gubernur.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksankan

sebagian tugas Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota

Banjarmasin sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

1) Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam

jenjang fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok sesuai

dengan bidang keahliannya.

2) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin dan dikoordinasikan

oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh

gubernur dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.

3) Jumlah dan jenis jabatab fungsional ditentukan berdasarkan

kebutuhan dan beban kerja.

4) Jenis, jenjang, tugas, dan rincian tugas masing-masing jabatan

fungsional tersebut diatur sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.
92

4.2 Deskriptif Karakteristik Rensponden

Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin,

usia, tingkat pendidikan, jabaran kerja dan masa kerja. Hasil frekuensi

jawaban responden pada kantor Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin dijelaskan sebagai berikut:

4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil frekuensi jawaban responden berdasarkan jenis kelamin pada

kantor Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin ditunjukan tabel berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN FREKUENSI PERSENTASE (%)

1 Laki-laki 61 92,30

2 Perempuan 4 7,69

Jumlah 65 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Tabel 4.1 menunjukan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-

laki sebanyak 61 responden (92,30%) dan responden dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 4 responden (7,69%). Hal ini menunjukan bahwa lebih

banyak karyawan perempuan lebih banyak dari laki-laki.

4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Usia

Hasil frekuensi jawaban responden berdasarkan usia pada kantor

Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin ditunjukan tabel berikut:


93

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

NO USIA FREKUENSI PERSENTASE (%)

1 < 20 tahun 1 1,53

2 21 - 30 tahun 18 27,70

3 31 – 40 tahun 36 55,39

4 41 - 50 tahun 10 15,38

Jumlah 65 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa responden dengan usia dibawah

20 tahun sebanyak 1 orang (1,53%), responden usia antara 21 – 30 tahun

sebanyak 18 orang (27,70%), karyawan dengan usia antara 31 – 40 tahun

sebanyak 36 orang (55,39%), dan repsonden dengan usia diatas 41 – 50

tahun sebanyak 10 orang (15,38%). Hal ini menunjukan bahwa paling

banyak responden dengan usia antara 31 sampai dengan 40 tahun.

4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Hasil frekuensi jawaban responden berdasarkan tingkat pendidikan

pada kantor Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin ditunjukan tabel

berikut:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

TINGKAT
NO FREKUENSI PERSENTASE (%)
PENDIDIKAN

1 SD 12 18,47
94

2 SMP 18 27,69

3 SMA 20 30,76

4 Diploma 5 7,69

5 S1 10 15,39

Jumlah 40 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa responden berdasarkan tingkat

pendidikan yaitu sebanyak 12 responden (18,47%) berlatar pendidikan SD

sebanyak 18 responden (27,69%) berlatar pendidikan SMP sebanyak 20

responden (30,76%) berlatar pendidikan SMA, sebanyak 5 responden

(7,69%) berlatar pendidikan D3, dan sebanyak 10 responden (15,39%)

berlatar pendidikan S1. Hal ini menunjukan bahwa paling banyak responden

berlatar pendidikan SMA.

4.2.4 Karakteristik Berdasarkan Jabatan

Hasil frekuensi jawaban responden berdasarkan jabatan kerja pada

kantor Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin ditunjukan tabel berikut:

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

NO JABATAN FREKUENSI PERSENTASE (%)

1 Penagih Retribusi Pasar 18 27,69

2 Caraka Karcis 2 3,08

3 Admin Loket 7 10,77

4 Petugas Loket 4 6,15


95

5 Petugas Mobil Penagih 2 3,08

6 Administrasi Umum 3 4,62

7 Petugas Kebersihan 29 44,61

Jumlah 65 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Tabel 4.4 menunjukan bahwa responden paling banyak adalah

jabatan Petugas kebersihan sebanyak 29 responden (44,61%).

4.2.5 Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja

Hasil frekuensi jawaban responden berdasarkan masa kerja pada

kantor Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin ditunjukan tabel berikut:

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

LAMA MASA PERSENTASE


NO FREKUENSI
KERJA (%)

1 < 1 Tahun 3 4,61

2 1 – 5 Tahun 11 16,92

3 5 – 10 Tahun 40 61,54

4  10 Tahun 13 20

Jumlah 91 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Tabel 4.5 menunjukan bahwa responden dengan lama masa kerja

yaitu sebanyak 3 responden (4,61%) bekerja dibawah 1 tahun, sebanyak 11

responden (16,92%) bekerja antara 1 sampai dengan 5 tahun, sebanyak 40

responden (61,54%) bekerja antara 5 sampai dengan 10 tahun, dan sebanyak


96

13 responden (20%) bekerja diatas 10 tahun. Hal ini menunjukan bahwa

paling banyak responden dengan lama masa kerja antara 5 sampai dengan

10 tahun.

4.3 Deskriptif Jawaban Responden

4.3.1 Analisis Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Gaya

Kepemimpinan (X1)

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi

dilapangan melalui pembagian kuesioner kepada seluruh responden yang

berjumlah 65 orang dengan tanggapan responden terhadap variabel Gaya

Kepemimpinan (X1). Dalam hal ini jawaban tersebut terdapat tingkat

interval pada penelitian ini yaitu : skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

(STS), skor 2 untuk tidak setuju (TS), skor 3 untuk Kurang Setuju (KS),

skor 4 untuk setuju (S), dan skor 5 untuk sangat setuju (SS). Adapun

persepsi responden terhadap tiap-tiap item pertanyaan dapat dijelaskan pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.6
Tanggapan Responden terhadap Pernyataan
Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

NO KETERANGAN RATA-
DIMENSI TOTAL
ITEM STS TS KS S SS RATA

Frekuensi 0 2 6 44 14 65
X1.1 4.05
Persen (%) 0 3.1 9.2 67.7 20 100

X1.2 Frekuensi 0 0 0 53 12 65
4.18
Persen (%) 0 0 0 81.5 18.5 100

X1.3 Frekuensi 0 0 0 51 14 65
4.22
Persen (%) 0 0 0 78.5 21.5 100
97

NO KETERANGAN RATA-
DIMENSI TOTAL
ITEM STS TS KS S SS RATA

X1.4 Frekuensi 0 0 4 41 20 65
4.25
Persen (%) 0 0 6.2 63.1 30.8 100

X1.5 Frekuensi 0 1 10 48 6 65
3.91
Persen (%) 0 1.5 15.4 73.8 39.2 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.6 dijelaskan bahwa dari 5 item pertanyaan

variabel Gaya Kepemimpinan (X1), distribusi tertinggi jawaban responden

pada item pertanyaan X1.5 yaitu “Pemimpin mengajak karyawan untuk

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan” dengan nilai rata-rata 4.25. ini

berarti menurut responden karyawan lebih dominan menerima Gaya

kepemimpinan Partisipatif.

Sedangkan distribusi terendah jawaban responden pada item

pertanyaan X1.5 yaitu “Pemimpin dalam memerinah harus selalu dipatuhi

waupun tanpa mendiskusikannya dengan karyawan” dengan nilai rata-rata

3.91. ini berarti menurut responden karyawan cenderung tidak menerima

Gaya kepemimpinan Otokratis.

4.3.2 Analisis Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Budaya

Organisasi (X2)

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi

dilapangan melalui pembagian kuesioner kepada seluruh responden yang

berjumlah 65 orang dengan tanggapan responden terhadap variabel Budaya

Organisasi (X2). Dalam hal ini jawaban tersebut terdapat tingkat interval

pada penelitian ini yaitu : skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS),
98

skor 2 untuk tidak setuju (TS), skor 3 untuk Kurang Setuju (KS), skor 4

untuk setuju (S), dan skor 5 untuk sangat setuju (SS). Adapun persepsi

responden terhadap tiap-tiap item pertanyaan dapat dijelaskan pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.7
Tanggapan Responden terhadap Pernyataan
Variabel Budaya Organisasi (X2)

NO KETERANGAN RATA-
DIMENSI TOTAL
ITEM STS TS KS S SS RATA

Frekuensi 0 0 0 56 9 65
X2.1 4.14
Persen (%) 0 0 0 86.2 13.8 100

X2.2 Frekuensi 0 0 0 56 9 65
4.14
Persen (%) 0 0 0 86.2 13.8 100

X2.3 Frekuensi 0 0 0 49 16 65
4.25
Persen (%) 0 0 0 75.4 24.6 100

X2.4 Frekuensi 0 0 0 54 11 65
4.17
Persen (%) 0 0 0 83.1 16.9 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.7 dijelaskan bahwa dari 4 item pertanyaan

variabel Budaya Organisasi (X2), distribusi tertinggi jawaban responden

pada item pertanyaan X2.3 yaitu “Saya mendapatkan kepercayaan dari

atasan dan dapat peluang untuk berkembang” dengan nilai rata-rata 4.25. ini

berarti menurut responden karyawan mendapatkan kepercayaan dari atasan

dan berpeluang untuk berkembang dibidangnya.

Sedangkan distribusi terendah jawaban responden pada item

pertanyaan X2.1 yaitu “Saya menjalankan dan mentaati peraturan yang ada”

dan X2.2 yaitu “Dinas mempertahankan peraturan yang sudah melekat di


99

dinas” dengan nilai rata-rata 4.14. ini berarti karyawan kurang mentaati

peraturan yang ada dan juga menurut responden karyawan dinas tidak

mempertahankan peraturan yang sudah ada.

4.3.3 Analisis Tanggapan Responden terhadap Pertanyaan Variabel

Lingkungan Kerja (X3)

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi

dilapangan melalui pembagian kuesioner kepada seluruh responden yang

berjumlah 65 orang dengan tanggapan responden terhadap variabel

Lingkungan Kerja (X3). Dalam hal ini jawaban tersebut terdapat tingkat

interval pada penelitian ini yaitu : skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

(STS), skor 2 untuk tidak setuju (TS), skor 3 untuk Kurang Setuju (KS),

skor 4 untuk setuju (S), dan skor 5 untuk sangat setuju (SS). Adapun

persepsi responden terhadap tiap-tiap item pertanyaan dapat dijelaskan pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.8
Tanggapan Responden terhadap Pernyataan
Variabel Lingkungan Kerja (X3)

NO KETERANGAN RATA-
DIMENSI TOTAL
ITEM STS TS KS S SS RATA

Frekuensi 0 3 8 52 2 65
X3.1 3.82
Persen (%) 0 4.6 12.3 80 3.1 100

X3.2 Frekuensi 0 0 1 60 4 65
4.05
Persen (%) 0 0 1.5 92.3 6.2 100

X3.3 Frekuensi 3 17 30 12 3 65
2.92
Persen (%) 4.6 26.2 46.2 18.5 4.6 100

X3.4 Frekuensi 0 3 11 42 9 65 3.88


100

NO KETERANGAN RATA-
DIMENSI TOTAL
ITEM STS TS KS S SS RATA

Persen (%) 0 4.6 16.9 64.6 13.8 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.8 dijelaskan bahwa dari 4 item pertanyaan

variabel Lingkungan Kerja (X3), distribusi tertinggi jawaban responden

pada item pertanyaan X3.2 yaitu “Saya merasakan warna ruangan tempat

bekerja sudah baik dab tidak mengganggu pekerjaan” dengan nilai rata-rata

4.05. ini berarti menurut responden karyawan warna ruangan tempat kerja

sudah memenuhi kehendak karyawan.

Sedangkan distribusi terendah jawaban responden pada item

pertanyaan X3.3 yaitu “saya merasa tergangu dengan suara bising di tempat

kerja” dengan nilai rata-rata 29.2. ini berarti menurut responden karyawan

suara bising di tempat kerja tidak mengganggu aktifitas kerja karyawan.

4.3.4 Analisis Tanggapan Responden terhadap Pertanyaan Variabel

Kepuasan Kerja (Y)

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi

dilapangan melalui pembagian kuesioner kepada seluruh responden yang

berjumlah 65 orang dengan tanggapan responden terhadap variabel

Kepuasan Kerja (Y). Dalam hal ini jawaban tersebut terdapat tingkat

interval pada penelitian ini yaitu : skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

(STS), skor 2 untuk tidak setuju (TS), skor 3 untuk Kurang Setuju (KS),

skor 4 untuk setuju (S), dan skor 5 untuk sangat setuju (SS). Adapun

persepsi responden terhadap tiap-tiap item pertanyaan dapat dijelaskan pada

tabel berikut ini :


101

Tabel 4.9
Tanggapan Responden terhadap Pernyataan
Variabel Kepuasan Kerja (Y)

NO KETERANGAN TOTA RATA-


DIMENSI
ITEM STS TS KS S SS L RATA

Frekuensi 0 0 1 57 7 40
Y1 4.08
Persen (%) 0 0 1.5 87.7 10.8 100

Frekuensi 0 0 0 57 8 40
Y2 4.12
Persen (%) 0 0 0 87.7 12.3 100

Frekuensi 0 0 3 27 35 40
Y3 3.49
Persen (%) 0 0 4.6 41.5 53.8 100

Frekuensi 0 5 27 32 1 40
Y4 3.45
Persen (%) 0 7.7 41.5 49.2 1.5 100

Frekuensi 0 0 23 38 4 40
Y5 3.71
Persen (%) 0 0 35.4 58.5 6.2 100

Frekuensi 0 0 23 41 1 40
Y6 3.66
Persen (%) 0 0 35.4 63.1 1.5 100

Frekuensi 0 0 0 48 17 40
Y7 4.26
Persen (%) 0 0 0 73.8 26.2 100

Frekuensi 0 0 0 46 19 40
Y8 4.29
Persen (%) 0 0 0 70.8 29.2 100

Frekuensi 0 0 0 54 11 40
Y9 4.17
Persen (%) 0 0 0 83.1 16.9 100

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.9 dijelaskan bahwa dari 9 item pertanyaan

variabel Kepuasan Kerja (Y), distribusi tertinggi jawaban responden pada

item pertanyaan Y8 yaitu “atasan selalu memberikan arahan dan petunjuk

dalam pelaksanakan kerja” dengan nilai rata-rata 4.29. ini berarti menurut
102

responden karyawan atasan selalu memberikan arahan dan petunjuk dalam

pelaksanaan kerja.

Sedangkan distribusi terendah jawaban responden pada item

pertanyaan Y4 yaitu “Penghasilan dari pekerjaan saat ini sudah mencukupi

kebutuhan saya” dengan nilai rata-rata 3.45. ini berarti menurut responden

karyawan penghasilan dari pekerjaan saat ini kurang mencukupi kebutuhan.

4.4 Analisis Data

4.4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang

dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah

dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing

item pertanyaan dengan skor total individu. Pengujian validitas dilakukan

dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for Windows Versi

25.0. Dalam penelitian ini pengujian validitas hanya dilakukan terhadap 91

responden. Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai rhitung

(Corrected Item-Total Correlation) > rtabel = 0,05 maka item/ pertanyaan 

sebesar 0.312 untuk df = 40 – 2 = 38; tersebut valid dan sebaliknya.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan

valid. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap

pertanyaan selalu konsisten. Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan

untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan

oleh responden Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua

(split half) dengan mengkorelasikan total skor ganjil lawan genap,

selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus “Alpha Cronbach’.


103

Penghitungan dilakukan dengan dibantu komputer program SPSS Versi

25.0.

4.4.1.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Variabel Gaya Kepemimpinan(X1)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel Gaya

Kepemimpinan (X1) dengan 5 (Lima) item pertanyaan adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

ITEM r hitung r tabel VALIDITAS

X1.1 0.689 0.244 Valid

X1.2 0.655 0.244 Valid

X1.3 0.743 0.244 Valid

X1.4 0.816 0.244 Valid

X1.5 0.526 0.244 Valid

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.10 maka dapat dilihat bahwa seluruh

pertanyaan variabel memiliki status valid, karena nilai r hitung (Corrected

Item – Correlation) > rtabel sebesar 0.244.

4.4.1.2 Hasii Uji Validitas Kuesioner Variabel Budaya organisasi (X2)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel Budaya

Organisasi (X2) dengan 4 (Empat) item pertanyaan adalah sebagai

berikut:
104

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya organisasi (X2)

ITEM r hitung r tabel VALIDITAS

X2.1 0.909 0.244 Valid

X2.2 0.909 0.244 Valid

X2.3 0.842 0.244 Valid

X2.4 0.857 0.244 Valid

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.11 maka dapat dilihat bahwa seluruh

pertanyaan variabel memiliki status valid, karena nilai r hitung (Corrected

Item – Correlation) > rtabel sebesar 0.244.

4.4.1.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja (X3)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel Lingkungan

Kerja (X3) dengan 4 (Empat) item pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)

ITEM r hitung r tabel VALIDITAS

X3.1 0.538 0.244 Valid

X3.2 0.283 0.244 Valid

X3.3 0.604 0.244 Valid

X3.4 0.691 0.244 Valid

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.12 maka dapat dilihat bahwa seluruh

pertanyaan variabel memiliki status valid, karena nilai r hitung (Corrected

Item – Correlation) > rtabel sebesar 0.244.


105

4.4.1.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Variabel Kepuasan Kerja(Y)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel Kepuasan

Kerja (Y) dengan 9 (Sembilan) item pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepuasan Kerja(Y)

ITEM r hitung r tabel VALIDITAS

Y1 0.379 0.244 Valid

Y2 0.490 0.244 Valid

Y3 0.592 0.244 Valid

Y4 0.629 0.244 Valid

Y5 0.789 0.244 Valid

Y6 0.782 0.244 Valid

Y7 0.651 0.244 Valid

Y8 0.724 0.244 Valid

Y9 0.418 0.244 Valid

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.13 maka dapat dilihat bahwa seluruh

pertanyaan variabel memiliki status valid, karena nilai rhitung (Corrected

Item – Correlation) > rtabel sebesar 0.244.

4.4.1.5 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang

dinyatakan valid. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten. Uji Reliabelitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Cronbach Alpha.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila apabila mempunyai Alpha


106

≤0,600 berarti buruk, Alpha ≥ 0,600 berarti baik. Adapun hasil uji

reliabelitas untuk masing-masing variabel hasilnya disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas

VARIABEL R ALPHA KRITERIA

Gaya Kepemimpinan (X1) 0.699 Reliabel

Budaya Organisasi (X2) 0.896 Reliabel

Lingkungan Kerja (X3) 0.193 Tidak Reliabel

Kinerja Karyawan (Y) 0.788 Reliabel

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan diatas uji reliabilitas dilakukan terhadap item

pertanyaan yang dinyatakan valid. Suatu variabel dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten. Berdasarkan

hasil uji reliabilitas variabel Gaya Kepemimpinan (X1) adalah sebesar rll

= 0.699, variabel Budaya Organisasi (X2) adalah sebesar rll = 0.896,

variabel Lingkungan Kerja (X3) adalah sebesar rll = 0.193, dan variabel

kinerja karyawan (Y) adalah sebesar rll = 0.788. Tiga variabel ternyata

memiliki nilai “Alpha Cronbach” lebih besar dari 0.600 dan 1 satu

variable ternyata tidak memiliki nilai “Alpha Cronbach” lebih besar dari

0.600, yang berarti tiga variabel tersebut dinyatakan reliabel (handal)

atau memenuhi persyaratan dan satu variabel tersebut dinyatakan tidak

reliabel (handal) atau memenuhi persyaratan.

4.4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.4.2.1 Uji Normalitas


107

Uji normalitas merupakan hal yang diperlukan dalam penelitian

khususnya pada penelitian kuantitatif. Tujuan uji normalitas untuk

mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati

distribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan

adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan menggunkan alat uji

statitsik yaitu SPSS 25. Data dikatakan berdsitribusi normal jika nilai

lebih dari 0.05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.23695854

Most Extreme Differences Absolute .078

Positive .078

Negative -.064

Test Statistic .078

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas diketahui bahwa dari hasil

output memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.200 > 0.05. Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa seluruh data dalam penelitian ini berdistribusi

normal.
108

4.4.2.2 Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah pada

model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel bebas.

Pendeteksian terhadap multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat

nilai VIF (Variance Inflation Factor) dari hasil analisis regresi. Apabila

nilai VIF ≥ 10, maka terdapat gejala multikolinieritas yang tinggi. Hasil

uji multikolineritas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolineritas

Coefficientsa

Standardized Collinearity

Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 11.181 4.540 2.463 .017

X1 .345 .187 .223 1.839 .071 .757 1.321

X2 .477 .245 .232 1.948 .056 .784 1.275

X3 .614 .213 .318 2.885 .005 .918 1.090

a. Dependent Variable: Y

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan output diatas diketahui bahwa menghasilkan nilai

variabel gaya kepemimpinan (X1) sebesar 1.321 budaya organisasi (X2)

sebesar 1.275 dan lingkungan kerja(X3) sebesar 1.090. Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini gejala

multikolineritas rendah karena semua variabel memperoleh nilai VIF <

10.
109

4.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Untuk uji heteroskedastisitas memiliki kriteria Uji Apabila titik-

titik pada grafik Scatterplot menyebar secara acak (tidak membentuk

suatu pola) dan merata di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

Berikut gambar hasil uji heteroskedastisitas metode grafik:

Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat titik-titik pada grafik

Scatterplot menyebar secara acak (tidak membentuk suatu pola) dan

merata di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

4.4.2.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

korelasi antar residual untuk semua pengamatan yang disusun

berdasarkan runtun waktu. Dampak yang diakibatkan dengan adanya

autokorelasi, yaitu variansi sampel tidak dapat menggambarkan variansi


110

populasinya. Gejala autokorelasi dapat dideteksi dengan melakukan uji

Durbin-Watson (dw). Hasil perhitungan Durbin-Watson (dw) kemudian

dibandingkan dengan nilai tabel pada α = 0,05. nilai batas atas (dU) dan

nilai batas bawah (dL) untuk berbagai nilai n dan k; dimana n = jumlah

sampel dan k = jumlah variabel independen yaitu n = 65 dan k = 2

dengan nilai batas atas (dU) 1.696 dan nilai batas bawah (dL) 1.503.

Hasil autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.17
Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the Durbin-

Model R R Square Square Estimate Watson

1 .566a .321 .287 2.291 1.570

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.17 diketahui

bahwa dari hasil output memperoleh nilai D-W sebesar 1.570. Maka

dapat diambil kesimpulan bahwa dapat diindikasikan terjadi autokorelasi

negatif karena nilai D-W yang dihasil lebih besar dari (dL) nilai batas

bawah.

4.4.2.5 Uji Linieritas

Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen dan variabel dependen memiliki hubungan yang linier atau

tidak. Hubungan yang linier antar variabel dapat diartikan bahwa setiap

terjadi perubahan pada satu variabel akan diikuti pula dengan terjadinya
111

perubahan pada variabel lain dengan besaran yang sejajar. Uji linieritas

perlu dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linier. Adapun

kriteria uji linieritas apabila nilai signifikansi α < 0,05 berarti hubungan

linier dan apabila nilai signifikansi α ≥ 0,05 berarti hubungan tidak linier.

Hasil uji linieritas dapat dilihat tabel berikut :

Tabel 4.18
Hasil Uji Linieritas

Variabel Signifikansi Keterangan

Gaya Kepemimpinan (X1) 0.000 Hubungan Linier

Budaya Organisasi (X2) 0.001 Hubungan Linier

Lingkungan Kerja (X3) 0.000 Hubungan Linier

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa menghasilkan nilai

signifikansi variable Gaya Kepemimpinan (X1) sebesar 0.000 Budaya

Organisasi (X2) sebesar 0.001 dan Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0.000.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga variabel tersebut nilai

signifikansi α < 0,05 berarti hubungan linier.

4.4.3 Pengujian Hipotesis

4.4.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang

diajukan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terkait variabel

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya organisasi Dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada Bidang Peningkatan Sarana

Distribusi Perdagangan Dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kota Banjarmasin. Analisis regresi berganda dipilih untuk


112

menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini. Menurut Imam

Gozali (2013:96) Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah

hubungan antara variabel dependen dengan independen. Analisis regresi

linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih

variabel independen (X) dengan dengan variabel dependen (Y). Analisis

ini untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui

arah hubungan,antara variabel independen dengan variabel dependen

apakah masingmasing variabel independen berhubungan positif atau

negatif. Berikut ini hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 25.0 dan diperoleh hasil analisis dan

persamaan regresi sebagai berikut:

Tabel 4.19
Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 11.181 4.540 2.463 .017

X1 .345 .187 .223 1.839 .071

X2 .477 .245 .232 1.948 .056

X3 .614 .213 .318 2.885 .005

a. Dependent Variable: Y

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Dari tabel 4.19 diperoleh hasil analisis regresi berganda dan

persamaan regresi adalah sebagai berikut :


113

Y = Kepuasan Kerja

α = 11.181

b1 = 0.345 X1

b2 = 0.477 X2

b3 = 0.614 X3

X1 = Gaya Kepemimpinan

X2 = Budaya Organisasi

X3 = Lingkungan Kerja

ei = error Term

Dengan persamaan regresi linier berganda :

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei

Y = 11.181 + 0.345X1 + 0.477X2 + 0.614X3 + ei

Interpretasi dari persamaan model regresi di atas, sebagai berikut:

1. Konstanta (α) = 11.181 menunjukkan besarnya pengaruh semua

variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila variabel bebas

konstan, maka nilai kepuasan kerja karyawan sebesar 11.181.

2. Nilai koefisien Gaya Kepemimpinan (b1) = 0.345 menunjukkan

bahwa apabila Gaya Kepemimpinan meningkat satu satuan, maka

akan menurunkan kepuasan kerja karyawan sebesar 0.345 dengan

asumsi variabel lain konstan.

3. Nilai koefisien budaya organisasi (b2) = 0.614 menunjukkan bahwa

apabila budaya organisasi meningkat satu satuan, maka akan

meningkatkan pula kepuasan kerja karyawan sebesar 0.614 dengan

asumsi variabel lain konstan.


114

4. Nilai koefisien lingkungan kerja (b3) = 0.477 menunjukkan bahwa

apabila lingkungan kerja meningkat satu satuan, maka akan

meningkatkan pula kepuasan kerja karyawan sebesar 0.477 dengan

asumsi variabel lain konstan.

Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan ketiga variabel bebas

tersebut terhadap variabel terikat dapat dilihat pada koefisien korelasi (R)

dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat dapat dilihat pada nilai koefisien determinasi (R square

atau R2 ) yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.20
Koefisien Determinasi Simultan (R²)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .566 .321 .287 2.291 1.570
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Untuk menafsirkan tingkat koefisien korelasi dilakukan dengan


kriteria sebagai berikut :
Tabel 4.21
Tabel Interval Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 -1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2016:94)


115

Hasil analisis regresi berganda di atas di dapatkan nilai koefisien

korelasi berganda (R) sebesar 0,566 hal ini menunjukkan bahwa antara

variabel bebas dan variabel terikat mempunyai tingkat hubungan dalam

kategori sedang. Adapun nilai koefisien determinasi (R2 ) didapatkan

sebesar 0,287 atau sebesar 28,7%. Artinya bahwa variabel bebas

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat sebesar 28,7%, sedangkan

sisanya sebesar 71,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk

dalam variabel penelitian ini.

4.4.3.2 Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien regresi

seluruh prediktor (varibel independen) di dalam model secara serentak

(simultan). Jadi menguji signifikansi pengaruh gaya kepemimpinan,

budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja Pada

Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar Di Dinas

Perdagangan Dan Perindustrian Kota Banjarmasin. Rumusan hipotesis

nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh variabel Gaya

kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap

kepuasan kerja sebagai berikut:

H0 : tidak ada pengaruh Gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada Bidang Peningkatan

Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kota Banjarmasin.

Ha : ada pengaruh Gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada Bidang Peningkatan


116

Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kota Banjarmasin.

Untuk menentukan nilai F maka diperlukan adanya derajat bebas

pembilang dan derajat bebas penyebut. Df pembilang jumlah variabel

yang digunakan adalah 4 – 1 = 3 dan df penyebut adalah jumlah

responden 65 – 4 (jumlah variabel yang digunakan) = 61 jadi nilai F

tabelnya adalah 2.76.

Tabel 4.22
Hasil Uji F

ANOVAa

Sum of

Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 151.284 3 50.428 9.605 .000b

Residual 320.255 61 5.250

Total 471.538 64

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

Dari hasil perhitungan statistik menggunakan SPSS yang tertera

pada tabel 4.22, di peroleh nilai F hitung sebesar 9.605 dimana lebih

besar dari F tabel sebesar 2.76 dengan tingkat signifikansi 0.000. Nilai

signifikasi yang dihasilkan tersebut lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti

bahwa variabel kepuasan kerja (Y) dapat dijelaskan secara signifikasi

berpengaruh secar simultan oleh Gaya kepemimpinan (X1), budaya

organisasi (X2) dan lingkungan kerja (X3). Jadi dapat disimpulkan

bahwa variabel Gaya kepemimpinan (X1), budaya organisasi (X2) dan


117

lingkungan kerja (X3) secara simultan berpengaruh signifikansi terhadap

kepuasan kerja pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin.

4.4.3.3 Uji t

Uji t atau juga disebut uji parsial yaitu untuk menguji bagaimana

pengaruh masing-masing variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap

variabel terikat dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel.

Untuk menentukan t tabel yaitu dengan cara derajat kebebasan/ degree of

freedom (df) = (n-k) = 65 - 3 = 62 Uji t yang dilakukan adalah uji satu

arah, maka t tabel yang digunakan adalah 1.669. Berdasarkan

perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS 25 yang

termuat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.23
Hasil Uji t

Coefficientsa

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 11.181 4.540 2.463 .017

X1 .345 .187 .223 1.839 .071

X2 .477 .245 .232 1.948 .056

X3 .614 .213 .318 2.885 .005

a. Dependent Variable: Y

(Sumber: Lampiran 3 data diolah, 2022)

1. Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap

Kepuasan Kerja (Y)


118

Dari hasil perhitungan statistik menggunakan SPSS yang

tertera pada tabel 4.23 untuk variabel Gaya Kepemimpinan diperoleh

nilai t hitung sebesar 1.839 lebih besar dari nilai ttabel 1.669 dengan

tingkat signifikansi 0.071. Nilai signifikasi yang dihasilkan tersebut

lebih besar dari 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel gaya

kepemimpinan (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikansi

terhadap kepuasan kerja (Y) pada Bidang Peningkatan Sarana

Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kota Banjarmasin.

2. Pengaruh Variabel Budaya Organisasi (X2) terhadap Kepuasan

Kerja (Y)

Dari hasil perhitungan statistik menggunakan SPSS yang

tertera pada tabel 4.23 untuk variabel budaya organisasi diperoleh

nilai t hitung sebesar 1.948 lebih besar dari nilai ttabel 1.669 dengan

tingkat signifikansi 0.056. Nilai signifikasi yang dihasilkan tersebut

lebih besar dari 0.05. Jadi dapat dsimpulkan bahwa variabel budaya

organisasi (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikansi

terhadap kepuasan kerja (Y) pada Bidang Peningkatan Sarana

Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kota Banjarmasin.

3. Pengaruh Variabel Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kepuasan

Kerja (Y)

Dari hasil perhitungan statistik menggunakan SPSS yang

tertera pada tabel 4.23 untuk variabel lingkungan kerja diperoleh


119

nilai t hitung sebesar 2.885 lebih besar dari nilai ttabel 1.669 dengan

tingkat signifikansi 0.005. Nilai signifikasi yang dihasilkan tersebut

lebih kecil dari 0.05. Jadi dapat dsimpulkan bahwa lingkungan kerja

(X3) secara parsial berpengaruh signifikansi terhadap kepuasan kerja

(Y) pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan

Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Secara Simultan Gaya Kepemimpinan (X1), Budaya

Organisasi (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) Terhadap Kepuasan

Kerja (Y)

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa variabel

gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja secara

simultan mempengaruhi variabel kepuasan kerja dengan nilai F hitung

positif 9.605 dimana lebih besar dari F tabel sebesar 2.76 dengan tingkat

signifikansi 0.000 < 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H4 diterima yang berarti variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi

dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin. Setiap kenaikan variabel bebas akan diikuti oleh kenaikan

variabel terikat. Berdasarkan nilai R Square pada hasil uji koefisien

determinasi (R²) Simultan diperoleh hasil 0,566 sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan


120

kerja berpengaruh terhadap kepuasan karyawan sebesar 28,7% dan sisanya

71,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Dewi

Rahmawati, Kasnowo (Universitas Islam Majapahit, 2018) dengan judul

“Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kud Tani Bahagia Gondang”

yang membuktikan bahwa secara bersama-sama pengaruh kepemimpinan,

budaya organisasi dan lingkungan kerja signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan. Sehingga sesuai penelitian tersebut yang menunjukan adanya

pengaruh signifikan kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja

terhadap kepuasan kerja karyawan ternyata terbukti kebenaranya.

Dengan demikian, Hipotesis yang menyebutkan bahwa Gaya

kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja Karyawan ternyata

terbukti kebenaranya.

4.5.2 Pengaruh Secara Parsial Gaya Kepemimpinan (X1) Terhadap

Kepuasan Kerja (Y)

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa variabel

gaya kepemimpinan mempengaruhi variabel kepuasan kerja Karyawan

dengan nilai thitung positif untuk variabel gaya kepemimpinan 1.839 lebih

besar dari nilai ttabel 1.669 dengan tingkat signifikansi 0.071 < 0,05.

Artinya dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti

variabel gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap kepuasan kerja Karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana


121

Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kota Banjarmasin sebesar 22,3% terhadap kepuasan kerja karyawan.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Erick Minata S

(2018) dengan judul “Pengaruh gaya kepemimpinan, kompensasi dan

lingkungan kerja terhadap kepuasaan kerja karyawan Hotel Bumi Asih

Pangkalpinang” menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karywan. Hal ini juga

didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Rahayu Saputri dan Nur

Rahmah Andayani (2018) dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Departemen Production Di

Pt Cladtek Bi-Metal Manufacturing Batam” menyatakan bahwa

kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

kinrja karyawan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak

signifikan variabel gaya kepemimpinan (X1) terhadap variabel kepuasan

kepuasan kerja karyawan (Y).

4.5.3 Pengaruh Secara Parsial Budaya Organisasi (X2) Terhadap Kepuasan

Kerja (Y)

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa variabel

budaya organisasi mempengaruhi variabel kepuasan kerja Karyawan dengan

nilai t hitung positif untuk variabel budaya organisasi 1.948 lebih besar dari

nilai ttabel 1.669 dengan tingkat signifikansi 0.056 < 0,05. Artinya dapat

disimpulkan bahwa H2 ditolak dan H0 diterima yang berarti variabel

budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap


122

kepuasan kerja Karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin sebesar 23,2% terhadap kepuasan kerja karyawan.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Thyophoida WSP

(2014) dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi, Hubungan Kerja,

Lingkungan Kerja, Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan

Kerja” menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan kerja. Hal ini juga didukung oleh penelitian terdahulu

yang dilakukan Wardiman Mokodompit (2016) dengan judul “Pengaruh

Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt.

Pos Indonesia (Persero) Cabang Makassar” menyatakan bahwa budaya

organisasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

kinrja karyawan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak

signifikan variabel budaya organisasi (X2) terhadap variabel kepuasan

kepuasan kerja karyawan (Y).

4.5.4 Pengaruh Secara Parsial Lingkungan Kerja (X3) Terhadap Kepuasan

Kerja (Y)

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa variabel

lingkungan kerja mempengaruhi variabel kepuasan kerja Karyawan dengan

nilai t hitung positif untuk variabel lingkungan kerja 2.885 lebih besar dari

nilai ttabel 1.669 dengan tingkat signifikansi 0.005 < 0,05. Artinya dapat

disimpulkan bahwa H3 diterima dan H0 ditolak yang berarti variabel

lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan


123

kerja Karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin

sebesar 3,18% terhadap kepuasan kerja karyawan.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi Rahmawati

(2018) dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada KUD Tani

Bahagia Gondang” menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini juga didukung oleh penelitian

terdahulu yang dilakukan Siti Partika (2021) dengan judul “Pengaruh

Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan

Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Pt. Cipta Bersama Sukses Kecamatan

Tungkal Jaya, Musi Banyuasin” menyatakan bahwa budaya organisasi

secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel kinrja

karyawan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan variabel lingkungan kerja (X3) terhadap variabel kepuasan

kepuasan kerja karyawan (Y).

4.6 Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui

pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja secara

parsial dan simultan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Bidang

Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan

Dan Perindustrian Kota Banjarmasin. Hasil penelitian ini di harapkan bisa

membantu untuk memberi masukan kepada Bidang Peningkatan Sarana


124

Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kota Banjarmasin dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Dari hasil yang dilakukan oleh peneliti yang diperoleh melalui uji

secara statistic menunjukan bahwa gaya kepemimpinan, budaya organisasi

dan lingkungan kerja secara parsial dan simultan terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar

Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin:

4.6.1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Lingkungan

Kerja Secara Simultan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada

Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar Di

Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Banjarmasin

Dari hasil yang ditemukan berdasarkan data hasil perhitungan

hipotesis secara uji simultan yakni membuktikan bahwa gaya

kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja secara simultan

berpengaruh signifikansi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Bidang

Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin bahwa hipotesis ke empat

diterima. Mencermati dari hasil penelitian ini dimana kepuasan kerja

karyawan yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, budaya organisasi

dan lingkungan kerja, maka dinas harus mampu mengoptimalkan kinerja

karyawan, upah yang sesuai kontribusi karyawan, mempromosikan

karyawan yang bagus kinerjanya, lingkungan yang nyaman bagi karyawan,

serta peraturan yang tidak menekan karywan agar bisa meningkat kepuasan

bagi karywan. Apabila kebutuhan karyawan tersebut terpenuhi, maka


125

pekerjaan yang digeluti dapat memberikan rasa kepuasan. Namun

sebaliknya jika kebutuhannya tidak terpenuhi dengan baik, maka karyawan

tersebut merasakan pekerjaannya tidak memberikan rasa kepuasaan, dan

juga akan dapat menimbulkan prilaku agresif, atau sebaliknya akan

menunjukan sikap menarik diri dari kontak dengan lingkungan soaialnya.

Jadi kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu faktor yang

menentukan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

bersama.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu Dewi

Rahmawati (2018) menunjukan bahwa dengan hasil penelitian terdapat

pengaruh yang signifikan dari Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan

Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada KUD Tani

Bahagia Gondang Mojokerto.

4.6.2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Secara parsial Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan Pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan Dan Pasar Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian

Kota Banjarmasin

Dari hasil yang ditemukan berdasarkan data hasil perhitungan

hipotesis secara uji parsial yakni membuktikan bahwa gaya kepemimpinan

secara parsial tidak berpengaruh signifikansi terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan

Pasar Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Banjarmasin bahwa

hipotesis pertama ditolak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, gaya

kepemimpinan daalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap


126

kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti, gaya kepemimpinan tidak

diperlukan karyawan dalam mencapai kepuasan kerja, dimana tingkat

kepuasan dari setiap karyawan berbeda antara satu dengan yang lain

terhadap gaya kepemimpinan pemimpin pada Bidang Peningkatan Sarana

Distribusi Perdagangan dan Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kota Banjarmasin.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Erick

Minata S (2018) menunjukan bahwa dengan hasil penelitian terdapat, tidak

berpengaruh signifikan dari gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja

karyawan Pada Hotel Bumi Asih Pangkalpinang.

4.6.3. Pengaruh Budaya Organisasi Secara parsial Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

Dan Pasar Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota

Banjarmasin

Dari hasil yang ditemukan berdasarkan data hasil perhitungan

hipotesis secara uji parsial yakni membuktikan bahwa budaya organisasi

secara parsial tidak berpengaruh signifikansi terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan

Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin bahwa

hipotesis ke dua ditolak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,

budaya organisasi daalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti, budaya organisasi tidak

diperlukan karyawan dalam mencapai kepuasan kerja, dimana budaya

organisasi tidak terlalu berdampak terhadap kepuasan kerja karyawan.


127

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Thyophoida

WSP (2014) menunjukan bahwa dengan hasil penelitian terdapat, tidak

berpengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

karyawan.

4.6.4. Pengaruh Lingkungan Kerja Secara parsial Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

Dan Pasar Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota

Banjarmasin

Dari hasil yang ditemukan berdasarkan data hasil perhitungan

hipotesis secara uji parsial yakni membuktikan bahwa budaya organisasi

secara parsial tidak berpengaruh signifikansi terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan

Pasar Di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin bahwa

hipotesis ke dua diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

lingkungan organisasi sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan,

karena lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan

aktivitas pekerjaannya. Dengan adanya lingkungan yang baik akan

menimbulkan rasa nyaman dan senang. Hal ini dapat mempengaruhi

karyawan untuk bekerja lebih giat dan semangat, sehingga dengan semangat

kerja karyawan yang tinggi maka kinerja karyawan bisa dicapai secara

maksimal.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Dewi

Rahmawati (2018) menunjukan bahwa dengan hasil penelitian terdapat


128

berpengaruh signifikan dari lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja

karyawan pada KUD Tani Bahagia Gondang Mojokerto.

4.7 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki kerterbatasan antara lain sebagai berikut:

1. Faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan dalam penelitian ini hanya

terdiri tiga variabel, yaitu gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan

lingkungan kerja, kemungkinan ada faktor lain selain pengawasan kerja

dan disiplin kerja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.

2. Faktor yang mempengaruhi tidak berpengaruhnya variabel gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi disebabkan kurangnya butir

pertanyaan di setiap indikator.

3. Ada kemungkinan responden kurang bersungguh-sungguh dalam mengisi

kuesioner yang diberikan dalam penelitian ini, sehingga peneliti kurang

mendapatkan hasil yang memuaskan dan berdampak pada hasil analisis

yang akurat.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh

peneliti terkait dengan pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada pada kantor Bidang

Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas Perdagangan

dan Perindustrian Kota Banjarmasin maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap kepuasan kerja karyawan pada pada kantor Bidang

Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin.

2. Budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

kepuasan kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin.

3. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

kepuasan kerja karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi

Perdagangan dan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota

Banjarmasin.

129
130

4. Gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

dan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin .

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang

diperoleh maka dapat diberikan saran yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Instansi

Berdasarkan kondisi yang terjadi dilapangan, penelitian ini

menghasilkan rekomendasi untuk pada Bidang Peningkatan Sarana

Distribusi Perdagangan dan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kota Banjarmasin agar lebih memperhatikan gaya kepemimpinan, budaya

organisasi dan lingkungan kerja karyawan, karena hal tersebut sangat

mempengaruhi tingkat tingkat kepuasan kerja karyawan yang pada

akhirnya akan berdampak pada kinerja karyawan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(1) Bagi peneliti selanjutnya agar menambah kajian baik secara lokus

maupun secara fokus, dimana secara fokus tidak hanya melakukan

penelitian pada satu instansi saja melainkan melakukan perbandingan

dengan beberapa perusahaan lainnya dan secara fokus menambah

variabel lainnya untuk kajian ilmiah berikutnya.

(2) Bagi peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan banyaknya

variabel dan butir pertnyaan, karena semakin banyak variabel akan

menyebabkan kurang berpengaruh setiap variabel, dan semakin


131

banyak butir pertanyaan akan meningkatkan nilai pengaruh setiap

variabel independen terhadap variabel dependen


DAFTAR PUSTAKA

Partika, Siti. 2021. ”Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Pt. Cipta

Bersama Sukses Kecamatan Tungkal Jaya, Musi Banyuasin”. Skripsi.

Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis

Kamilah, Siti. 2020. ”Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kepuasan Kerja Di Pt. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Al

Washliyah Medan”. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara

Lestari, Indah dan Mila Triani. 2020. “Pengaruh Iklim Organisasi Dan Motivasi

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Lebak”. Lebak, Vol. 7, No. 3, September-Desember, 165-174.

Irvani, Tryas, dkk. 2021. “Pengaruh Kompensasi, Motivasi Terhadap Kinerja

Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening”. Rembang, Vol. 3,

No. 2, Juni

Wijaya, Andika. 2020. “Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Rsu Dr.Gl.Tobing Deli

Serdang Sumatera Utara”. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Septiani, Ike, dkk. 2019. “Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Pegawai

Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu”. Indramayu Vol. 5, No. 2,

November 2019, 25-33.

132
133

Rahmawati, Dewi. dan Kasnowo 2018. “Pengaruh Kepemimpinan, Budaya

Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karja

Karyawan pada KUD Tani Bahagia Gondang”. Gondang Vol. 1, No. 2,

Agustus 2018, 83-99

Rafiie, Desi Saputra, dkk. 2018. “Pengaruh Kompetensi, Gaya Kepemimpinan,

Budaya Kerja Dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Pegawai

Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Aceh Barat” Aceh Vol. 2, No 1, 2018

Margolang, Darmila Darwis. 2017. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya

Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pdam Tirtanadi

Sunggal Medan”. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan

Indikator). Riau: Zanafa Publishing.

Saputra, Agam Kemal Pratama. 2018. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero)

Cabang Pekanbaru”. Skripsi. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau

Hasanah, Umi Robiatun. 2020. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Batik Mukti Rahayu Plaosan

Magetan)”. Skripsi. Ponogoro: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri Ponorogo

Anindini, Zulfanul. 2019. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi Dan Gaya

Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air


134

Minum (PDAM) Surya Sembada Di Surabaya”. Skripsi. Surabaya: Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Bhayangkara Surabaya

Minata, Erick S. (2018). “Pengaruh gaya kepemimpinan, kompensasi dan

lingkungan kerja terhadap kepuasaan kerja karyawan hotel bumi asih

Pangkalpinang”. Skripsi. Bangka Belitung: Fakultas Ekonomi Universitas

Bangka Belitung

Saputri, Rahayu dan Nur Rahmah Andayani (2018). “Pengaruh Kepemimpinan

Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Departemen

Production Di Pt Cladtek Bi-Metal Manufacturing Batam” Skripsi. Batam:

Politeknik Negeri Batam

Wardiman Mokodompit (2016) dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi Dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Pos Indonesia (Persero)

Cabang Makassar”. Skripsi. Makasar: Universitas Negeri Makassar

WSP, Thyophoida (2014) dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi, Hubungan

Kerja, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap

Kepuasan Kerja”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Katolik

Darma Cendika
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: KUESIONER

IDENTITAS RESPONDEN
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi data-data berikut ini:
Nama : ............................................... (boleh tidak diisi)
Jenis kelamin : (Pilih salah satu dibawah ini)
( ) Pria ( ) Wanita Usia saat ini
( ) 10 - 20 tahun ( ) 21 – 30 tahun
( ) 31 – 40 tahun ( ) 41 – 50 tahun
Pendidikan terakhir : (Pilih salah satu dibawah ini)
( ) SD ( ) SMP
( ) SMA/SMK ( ) Diploma
( ) S1 ( ) S2/S3
Masa Kerja : (Pilih salah satu dibawah ini)
( ) < 1 tahun ( ) 6 – 10 tahun
( ) 1 – 5 tahun ( ) > 10 tahun
B. Cara Pengisian kuesioner
Silahkan anda pilih jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan kondisi
yang ada dengan jalan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
1. Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Tidak Setuju (TS)

3. Kurang Setuju (KS)

4. Setuju (S)

5. Sangat Setuju (SS)


No Pernyataan STS TS KS S SS
Kepuasan Kerja (Y)
1 Pekerjaan saya saat ini sesuai dengan harapan
saya.
2 Pekerjaan saya saat ini sesuai dengan
kemampuan saya.
3 Dinas sudah memberikan gaji karyawan sesuai
dengan standart yang berlaku.
4 Penghasilan dari pekerjaan saat ini sudah
mencukupi kebutuhan saya.
5 Promosi (kenaikan jabatan) yang ditetapkan
oleh dinas sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
6 Penilaian untuk promosi (kenaikan jabatan)
pada dinas berdasarkan prestasi dan hasil kerja.
7 Atasan selalu memberikan dukungan kepada
karyawan agar lebih meningkatkan prestasinya.
8 Atasan selalu memberikan arahan dan petunjuk
dalam pelaksanaan kerja.
9 Rekan kerja selalu memberikan dukungan
kepada saya untuk bekerja lebih baik lagi.
Kepemimpinan (X1)
1 Didalam bekerja pemimpin dan karyawan
wajib bersama-sama menciptakan suasana yang
aman dan nyaman.
2 Pemimpin mendorong karyawan untuk
menggunakan kreativitas dalam menyelesaikan
pekerjaan.
3 Pemimpin mengawasi secara langsung kinerja
karyawan agar sesuai dengan standar dan
prosedur kerja yang ditetapkan.
4 Pemimpin mengajak karyawan untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
5 Pemimpin dalam memerintah harus selalu
dipatuhi walaupun tanpa mendiskusinya
dengan karyawan.
Budaya Organisasi (X2)
1 Saya menjalankan dan mentaati peraturan yang
ada.
2 Dinas mempertahankan peraturan yang sudah
melekat di dinas.
3 Saya mendapat kepercayaan dari atasan dan
mendapat peluang untuk berkembang.
4 Dinas mempunyai pedoman dalam bersikap
dan berperilaku.
Lingkungan Kerja (X3)
1 Saya merasa sinar matahari sudah memenuhi
syarat kebutuhan penerangan dalam ruang
kerja.
2 Saya merasa warna ruangan tempat bekerja
sudah baik dan tidak menganggu pekerjaan.
3 Saya merasa terganggu dengan suara bising di
tempat kerja.
4 Saya merasa sirkulasi udara di ruangan tempat
bekerja sudah sesuai.
LAMPIRAN 2: DATA TABULASI

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P1 P1 P1 P1 P P P P P P P P P2
X1. X1. X1. X1. X1 X2 X2 X2 X2 X 0X 1X 2X 3X X 1 1 Y 1 1 Y 1 1 Y 2 2 Y 2Y
1 2 3 4 .5 X1 .1 .2 .3 .4 2 3.1 3.2 3.3 3.4 3 4 5 1 6 7 2 8 9 3 0 1 4 5 Y
1 1
2 4 4 4 4 18 4 4 5 4 7 4 4 2 5 5 4 4 8 3 3 6 4 4 8 4 4 8 4 34
1 1
3 4 4 4 4 19 4 4 5 4 7 4 4 2 5 5 4 4 8 4 4 8 3 3 6 4 4 8 4 34
1 1
3 4 4 4 4 19 4 4 5 4 7 4 4 2 5 5 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
3 4 4 4 4 19 4 4 5 4 7 4 4 2 4 4 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1
3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1 1
5 4 4 5 4 22 4 4 5 5 8 3 4 5 4 6 4 5 9 3 2 5 4 4 8 5 5 0 4 36
1 1 1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 8 4 4 5 4 7 5 5 0 3 2 5 5 4 9 5 5 0 4 38
1 1 1 1
4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 5 5 0 3 3 6 5 4 9 5 5 0 4 39
1 1 1
3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 5 5 0 3 3 6 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 4 5 7 4 4 8 4 4 8 5 4 9 5 5 0 4 39
1 1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 4 5 7 5 5 0 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 38
1 1 1
2 4 4 3 4 17 4 4 4 4 6 4 4 5 4 7 4 4 8 4 4 8 4 4 8 5 5 0 4 38
1 1
5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 6 4 4 4 3 5 4 4 8 4 3 7 4 4 8 4 4 8 4 35
1 1
5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 6 2 4 3 3 2 2 4 6 4 3 7 4 4 8 4 4 8 4 33
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 3 4 3 3 3 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 3 3 4 4 4 8 3 3 6 4 4 8 4 4 8 4 34
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 7 4 4 3 3 4 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 3 3 4 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 8 4 4 8 3 3 6 4 4 8 4 34
1 1
4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 6 3 4 3 4 4 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1
4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 5 5 0 4 38
1 1
4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1
3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 6 3 4 3 3 3 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 3 4 2 3 2 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1 1
4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 6 4 4 3 3 4 4 4 8 4 4 8 4 4 8 5 5 0 5 39
1 1
5 4 5 4 4 22 4 4 5 5 8 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1 1
5 5 5 5 4 24 4 4 4 5 7 4 4 4 5 7 4 4 8 4 4 8 4 4 8 5 5 0 5 39
1 1
5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 5 9 5 38
1 1
4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1 1
4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 5 5 0 4 38
1 1
5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 8 3 4 7 4 4 8 4 4 8 4 35
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 4 8 4 36
1 1
5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 3 4 7 4 4 8 4 4 8 4 35
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 3 3 6 4 4 8 4 4 8 4 34
1 1 1
5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 5 5 0 4 38
2 1
4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 0 4 5 1 5 5 4 5 9 4 5 9 4 4 8 4 5 9 5 40
2 1 1
4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 0 4 4 2 4 4 4 4 8 4 4 8 4 4 8 5 5 0 4 38
2 1 1
4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 0 4 4 3 4 5 4 4 8 4 4 8 4 4 8 5 5 0 4 38
1 1
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 6 4 4 2 2 2 4 4 8 4 3 7 3 3 6 4 4 8 4 33
1 1
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 6 4 4 2 3 3 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 6 4 4 2 2 2 4 4 8 4 3 7 3 3 6 4 4 8 4 33
1 1
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 6 4 4 2 2 2 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 3 3 4 4 4 8 4 4 8 3 3 6 4 4 8 4 34
2 1 1 1
4 5 5 5 5 24 5 5 5 5 0 5 5 4 5 9 5 5 0 3 4 7 4 4 8 5 5 0 5 40
2 1 1 1 1
4 5 5 5 4 23 5 5 5 5 0 4 4 3 4 5 5 5 0 4 4 8 5 5 0 5 5 0 5 43
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 4 4 8 2 2 4 3 3 6 4 4 8 4 30
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 2 4 4 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
4 4 4 4 2 18 4 4 4 4 6 2 4 4 4 4 4 4 8 2 2 4 3 3 6 4 4 8 4 30
1 1
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 6 3 4 2 4 3 4 4 8 2 2 4 3 3 6 4 4 8 4 30
1 1
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 3 3 6 4 4 8 4 4 8 4 34
1 1
4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 6 2 3 3 4 2 4 4 8 4 3 7 4 4 8 4 4 8 4 35
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 3 4 3 4 4 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
5 4 4 5 5 23 5 5 4 4 8 5 5 1 5 6 4 4 8 4 4 8 3 3 6 4 4 8 5 35
1 1
5 4 4 5 4 22 4 4 4 4 6 4 4 2 4 4 4 4 8 3 3 6 4 4 8 4 4 8 5 35
1 1
4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 2 4 4 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
2 1 1
5 5 4 5 3 22 5 5 5 5 0 3 5 1 4 3 4 4 8 4 3 7 3 3 6 5 5 0 5 36
1 1
5 5 4 5 3 22 5 5 5 4 9 4 4 2 4 4 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 5 33
2 1 1
4 5 4 4 4 21 5 5 5 5 0 4 4 3 4 5 5 4 9 3 3 6 3 3 6 5 5 0 4 35
1 1 1
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 6 4 4 2 4 4 4 4 8 3 3 6 4 4 8 5 5 0 5 37
1 1
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 6 4 4 3 4 5 4 4 8 3 3 6 3 3 6 4 4 8 4 32
1 1
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 6 4 4 2 4 4 4 4 8 3 4 7 4 4 8 4 4 8 4 35
LAMPIRAN 3: HASIL OUTPUT SPSS

1. Uji Data Statistic


P1X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 3.1 3.1 3.1
3 6 9.2 9.2 12.3
4 44 67.7 67.7 80.0
5 13 20.0 20.0 100.0
Total 65 100.0 100.0

P2X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 53 81.5 81.5 81.5
5 12 18.5 18.5 100.0
Total 65 100.0 100.0

P3X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 51 78.5 78.5 78.5
5 14 21.5 21.5 100.0
Total 65 100.0 100.0

P4X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 4 6.2 6.2 6.2
4 41 63.1 63.1 69.2
5 20 30.8 30.8 100.0
Total 65 100.0 100.0

P5X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.5 1.5 1.5
3 10 15.4 15.4 16.9
4 48 73.8 73.8 90.8
5 6 9.2 9.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

P6X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 56 86.2 86.2 86.2
5 9 13.8 13.8 100.0
Total 65 100.0 100.0

P7X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 56 86.2 86.2 86.2
5 9 13.8 13.8 100.0
Total 65 100.0 100.0

P8X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 49 75.4 75.4 75.4
5 16 24.6 24.6 100.0
Total 65 100.0 100.0

P9X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 54 83.1 83.1 83.1
5 11 16.9 16.9 100.0
Total 65 100.0 100.0

P10X3.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.6 4.6 4.6
3 8 12.3 12.3 16.9
4 52 80.0 80.0 96.9
5 2 3.1 3.1 100.0
Total 65 100.0 100.0
P11X3.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 1 1.5 1.5 1.5
4 60 92.3 92.3 93.8
5 4 6.2 6.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

P12X3.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 3 4.6 4.6 4.6
2 17 26.2 26.2 30.8
3 30 46.2 46.2 76.9
4 12 18.5 18.5 95.4
5 3 4.6 4.6 100.0
Total 65 100.0 100.0

P13X3.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.6 4.6 4.6
3 11 16.9 16.9 21.5
4 42 64.6 64.6 86.2
5 9 13.8 13.8 100.0
Total 65 100.0 100.0

P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.5 1.5 1.5
4 57 87.7 87.7 89.2
5 7 10.8 10.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
P15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 57 87.7 87.7 87.7
5 8 12.3 12.3 100.0
Total 65 100.0 100.0

P16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 4.6 4.6 4.6
3 27 41.5 41.5 46.2
4 35 53.8 53.8 100.0
Total 65 100.0 100.0

P17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 7.7 7.7 7.7
3 27 41.5 41.5 49.2
4 32 49.2 49.2 98.5
5 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0

P18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 23 35.4 35.4 35.4
4 38 58.5 58.5 93.8
5 4 6.2 6.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

P19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 23 35.4 35.4 35.4
4 41 63.1 63.1 98.5
5 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
P20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 48 73.8 73.8 73.8
5 17 26.2 26.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

P21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 46 70.8 70.8 70.8
5 19 29.2 29.2 100.0
Total 65 100.0 100.0

P22Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 54 83.1 83.1 83.1
5 11 16.9 16.9 100.0
Total 65 100.0 100.0

2. Uji Validasi
Variable X1: Gaya Kepemimpinan
Correlations
P1X1.1 P2X1.2 P3X1.3 P4X1.4 P5X1.5 X1
** * ** **
P1X1.1 Pearson Correlation 1 .398 .312 .485 .012 .689
Sig. (2-tailed) .001 .011 .000 .924 .000
N 65 65 65 65 65 65
** ** ** **
P2X1.2 Pearson Correlation .398 1 .426 .503 .080 .655
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .525 .000
N 65 65 65 65 65 65
* ** ** ** **
P3X1.3 Pearson Correlation .312 .426 1 .509 .431 .743
Sig. (2-tailed) .011 .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65 65
** ** ** * **
P4X1.4 Pearson Correlation .485 .503 .509 1 .277 .816
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .025 .000
N 65 65 65 65 65 65
** * **
P5X1.5 Pearson Correlation .012 .080 .431 .277 1 .526
Sig. (2-tailed) .924 .525 .000 .025 .000
N 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
X1 Pearson Correlation .689 .655 .743 .816 .526 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Variable X2: Budaya Organisasi


Correlations
P6X2.1 P7X2.2 P8X2.3 P9X2.4 X2
** ** ** **
P6X2.1 Pearson Correlation 1 1.000 .598 .651 .909
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
** ** ** **
P7X2.2 Pearson Correlation 1.000 1 .598 .651 .909
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
** ** ** **
P8X2.3 Pearson Correlation .598 .598 1 .695 .842
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
** ** ** **
P9X2.4 Pearson Correlation .651 .651 .695 1 .857
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
** ** ** **
X2 Pearson Correlation .909 .909 .842 .857 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Variable X3: Lingkungan Organisasi


Correlations
P10X3.1 P11X3.2 P12X3.3 P13X3.4 X3
** **
P10X3.1 Pearson Correlation 1 .362 -.060 .223 .538
Sig. (2-tailed) .003 .637 .074 .000
N 65 65 65 65 65
** * * *
P11X3.2 Pearson Correlation .362 1 -.298 .274 .283
Sig. (2-tailed) .003 .016 .027 .022
N 65 65 65 65 65
* **
P12X3.3 Pearson Correlation -.060 -.298 1 .084 .604
Sig. (2-tailed) .637 .016 .507 .000
N 65 65 65 65 65
* **
P13X3.4 Pearson Correlation .223 .274 .084 1 .691
Sig. (2-tailed) .074 .027 .507 .000
N 65 65 65 65 65
** * ** **
X3 Pearson Correlation .538 .283 .604 .691 1
Sig. (2-tailed) .000 .022 .000 .000
N 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Variabel Y: Kepuasan Kerja
Correlations
P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22Y5 Y
** ** * **
P14 Pearson Correlation 1 .624 -.160 -.013 .229 .128 .320 .296 .117 .379
Sig. (2-tailed) .000 .202 .916 .066 .311 .009 .017 .353 .002
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** * ** **
P15 Pearson Correlation .624 1 -.075 -.041 .435 .344 .310 .377 .206 .490
Sig. (2-tailed) .000 .552 .748 .000 .005 .012 .002 .100 .000
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** **
P16 Pearson Correlation -.160 -.075 1 .749 .337 .408 .157 .211 .111 .592
Sig. (2-tailed) .202 .552 .000 .006 .001 .210 .092 .378 .000
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** **
P17 Pearson Correlation -.013 -.041 .749 1 .346 .455 .075 .181 .193 .629
Sig. (2-tailed) .916 .748 .000 .005 .000 .550 .148 .123 .000
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** ** **
P18 Pearson Correlation .229 .435 .337 .346 1 .932 .425 .445 .087 .789
Sig. (2-tailed) .066 .000 .006 .005 .000 .000 .000 .492 .000
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** ** **
P19 Pearson Correlation .128 .344 .408 .455 .932 1 .330 .364 .140 .782
Sig. (2-tailed) .311 .005 .001 .000 .000 .007 .003 .266 .000
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** * ** ** ** * **
P20 Pearson Correlation .320 .310 .157 .075 .425 .330 1 .926 .292 .651
Sig. (2-tailed) .009 .012 .210 .550 .000 .007 .000 .018 .000
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
* ** ** ** ** ** **
P21 Pearson Correlation .296 .377 .211 .181 .445 .364 .926 1 .432 .724
Sig. (2-tailed) .017 .002 .092 .148 .000 .003 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
* ** **
P22Y5 Pearson Correlation .117 .206 .111 .193 .087 .140 .292 .432 1 .418
Sig. (2-tailed) .353 .100 .378 .123 .492 .266 .018 .000 .001
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** ** ** ** **
Y Pearson Correlation .379 .490 .592 .629 .789 .782 .651 .724 .418 1
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001
N 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Uji Reliabilitas
Variabel X1: Gaya Kepemimpinan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.699 5

Variabel X2: Budaya Organisasi


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.896 4

Variabel X3: Lingkungan Kerja


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.193 4

Variabel Y: Kepuasan Kerja


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.788 9

4. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 65
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.23695854
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .078
Negative -.064
Test Statistic .078
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
5. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 11.181 4.540 2.463 .017
X1 .345 .187 .223 1.839 .071 .757 1.321
X2 .477 .245 .232 1.948 .056 .784 1.275
X3 .614 .213 .318 2.885 .005 .918 1.090
a. Dependent Variable: Y

6. Uji Heteroskedastisitas

7. Uji Autokolerasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the Durbin-

Model R R Square Square Estimate Watson

a
1 .566 .321 .287 2.291 1.570

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y
8. Uji Linieritas
Variabel X1: Gaya Kepemimpinan
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Y* Between Groups (Combined) 153.601 8 19.200 3.382 .003
X1 Linearity 81.624 1 81.624 14.377 .000
Deviation 71.977 7 10.282 1.811 .103
from
Linearity
Within Groups 317.937 56 5.677
Total 471.538 64

Variabel X2: Budaya Organisasi


ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Y* Between Groups (Combined) 104.837 4 26.209 4.288 .004
X2 Linearity 75.044 1 75.044 12.279 .001
Deviation 29.793 3 9.931 1.625 .193
from
Linearity
Within Groups 366.702 60 6.112
Total 471.538 64

Variabel X3: Lingkungan Organisasi


ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Y* Between Groups (Combined) 110.755 6 18.459 2.968 .014
X3 Linearity 85.592 1 85.592 13.760 .000
Deviation 25.163 5 5.033 .809 .548
from
Linearity
Within Groups 360.783 58 6.220
Total 471.538 64
9. Uji Regresi Linier
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.181 4.540 2.463 .017
X1 .345 .187 .223 1.839 .071
X2 .477 .245 .232 1.948 .056
X3 .614 .213 .318 2.885 .005
a. Dependent Variable: Y

10. Uji Sumbangan Efektif Regresi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .566 .321 .287 2.291 1.570
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

11. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 151.284 3 50.428 9.605 .000
Residual 320.255 61 5.250
Total 471.538 64
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

12. Uji T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.181 4.540 2.463 .017
X1 .345 .187 .223 1.839 .071
X2 .477 .245 .232 1.948 .056
X3 .614 .213 .318 2.885 .005
a. Dependent Variable: Y
LAMPIRAN 4: DOKUMENTASI

Ijin Penelitian

Proses Pembagian Kuesioner Pada Karyawan PSDP dan Pasar 1

Proses Pembagian Kuesioner Pada Karyawan PSDP dan Pasar 2


Proses Pembagian Kuesioner Pada Karyawan PSDP dan Pasar 2

Proses Pembagian Kuesioner Pada Karyawan PSDP dan Pasar 3

Anda mungkin juga menyukai