Anda di halaman 1dari 69

Curriculum Vitae

Name : Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI

Education :
- GP : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1983
- Internist : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1994
- Consultant in Allergy-Immunology : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 2000
- PhD : Bogor Agricultural Institute, 2009
- Professor : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 2019

Working Experiences :
- Community Health Center, South Jakarta, 1984-1988
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Central Jakarta, as a fellow, 1989-1994
- Jakarta Hajj Hospital, East Jakarta, 1995-1997
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Central Jakarta, 1998-now

Organization :
- President of PP.PERALMUNI / ISAI (Indonesian Society of Allergy and Immunology)
- Board Member of APAAACI (Asia Pacific Association of Allergy, Asthma and Clinical Immunology)
Overview of Autoimmune
Diseases

Iris Rengganis
Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia
Autoimun merupakan suatu
kelainan dimana sistem
kekebalan tubuh menyerang
Apa itu sel tubuh sendiri.
Seharusnya sistem kekebalan
autoimun? tubuh melindungi kita dari
bakteri/virus ataupun benda
asing yang masuk ke dalam
tubuh, namun pada individu
autoimun, sel kekebalan
justru menyerang tubuh
sendiri.
• Penyebab yang pasti dari
autoimun sampai saat ini
Mengapa belum diketahui.
orang bisa • Namun, dari banyak studi
dipikirkan karena adanya
kena pengaruh dari genetik dan
autoimun? dipicu oleh lingkungan, seperti
polusi, pola hidup yang tidak
sehat, sinar matahari sampai
paparan bahan-bahan kimia
Penyakit Genetik
Autoimun
dipengaruhi
Autoimun
3 faktor

Gaya hidup Lingkungan


Definisi Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun dideskripsikan sebagai bagian dari penyakit


kronis yang dikarakterisasi berdasarkan overactive sistem imun.
Sistem imun menyerang sel dan jaringan yang sehat yang
dianggap sebagai zat asing, terdapat 2 faktor utama yang
mempengaruhi mekanisme imun tubuh adalah:
• Inaktivasi dan penolakan zat asing
• Kemampuan diferensiasi antara produk yang berasal dari
tubuh sendiri dan produk/zat asing. Penyebab kegagalan
tubuh mengenali proteinnya sendiri masih belum diketahui.

Keane. 2003. Encyclopedia and Dictionary of Medicine, Nursing, and Allied Health, Seventh Edition
Montes, et al. Vitamin D and autoimmune diseases. 2019
Prevalensi Penyakit Autoimun
Sekitar 5-7% populasi di dunia mengalami
penyakit autoimun

Hampir semua penyakit autoimun terjadi


tanpa penyebab atau tanda yang jelas

WHO mencatat jumlah pasien arthritis


tertinggi terdapat di negara berkembang

Wanita cenderung lebih rentan terhadap


penyakit autoimun (hampir 79% adalah
wanita)
1 dari 6 warga negara Amerika menderita
Global Autoimmune Disease Diagnostic autoimun. Prevalensinya terus menyebar
dan bertambah
Patofisiologi Mourad.Introductory Chapter: Immune System
Dysfunction and Autoimmune Diseases.
Penyakit
Autoimun
Tipe pada Penyakit Autoimun

Localised Autoimmune Systemic Autoimmune


Disease Disease
Addison Disease SLE
Grave’s Disease Ankylosing spondylitis
Crohn’s Disease Multiple Sclerosis
Rheumatoid Arthritis
Scleroderma
Sjogren’s syndrome

Chris Lowry, Autoimmunity. British Society for Immunology 2016.


10 Penyakit Autoimun Paling Umum

Jacobson et al, Clin Immunol Immunopathol. John Hopkins Medicine Pathology. Prevalence of
Autoimmune Disease 2021.
Penyakit Autoimun di Indonesia

62,8% Penyakit Autoimun di Indonesia adalah Systemic lupus erythematosus

Indonesian Journal of Rheumatology. 2020


Victor B, Autoimmune Disease Medical Terminology. 2015
Siapa yang berisiko menderita Autoimun?

1. Wanita berusia 20-50 tahun


Wanita lebih tinggi risikonya
karena berhubungan dengan
kadar estrogen yang tinggi.

2. Orang yang memiliki riwayat


keluarga penderita penyakit
autoimun
Faktor yang memengaruhi
Autoimun

Lingkungan baik dan buruk

• .

Makanan Kaleng
Polusi Asap Rokok
• Penyakit autoimun diketahui
mencapai lebih dari 100
penyakit.

Apa saja • Salah satu yang banyak


jenisnya? ditemukan seperti lupus,
Sjogren sindrome, reumatoid
artritis, anemia hemolitik,
multiple sclerosis, myastenia
gravis dll.
Autoimmune Diseases
Disease Organ(s) affected
Insulin dependent diabetes mellitus Pancreas
Immune thrombocytopenic purpura Platelets
Hemolytic anemia Red blood cells
Systemic lupus erythematosus Kidneys, skin, joints/tendons/muscle,
nerves, lungs, heart valves, GI tract
Graves’ disease Thyroid
Pernicious anemia GI tract
Myasthenia gravis Acetylcholine receptors on muscle cells
Ulcerative colitis GI tract
Rheumatoid arthritis Joints and other organs
Autoimmune
Disorder
Gejala penyakit autoimun

Gejala penyakit autoimun sangat bervariasi,


• mulai dari pipi merah
• rambut rontok
• pegal-pegal
• demam yang tidak jelas sebabnya
• cepat capek/lemas yang berkelanjutan (ditemukan pada
lupus dan autoimun lainnya)
• mata dan mulut kering (pada sindrom Sjogren)
• kulityang
Gejala yangtimbul
mengeras (pada skleroderma)
bergantung dari jenis penyakit autoimun
yang diderita oleh
• nyeri-nyeri seseorang
di sendi jari (pada reumatoid artritis)
.
Rheumatoid
Arthritis
Rheumatoid arthritis
Kriteria
diagnosis RA
• Kriteria diagnosis berdasarkan
ACR/EULAR 2010
• Pada pasien dengan nilai skor 6
atau lebih dapat mengarahkan
diagnosis pasti RA
• Pada pasien dengan skor kurang
dari 6 dan tidak diklasifikasikan
sebagai RA, kondisinya dapat
dinilai kembali dan mungkin
kriterianya dapat terpenuhi
seiring berjalannya waktu.
Rheumatoid Arthritis
Psoriasis
Psoriasis
Psoriasis
Sjogren Syndrom
Sjogren
Syndrom
Scleroderma /
Systemic Sclerosis
Kriteria • Kriteria diagnosis berdasarkan kriteria
ACR/EULAR 2013
diagnosis
• Pada pasien dengan nilai skor 9 atau
skleroderm lebih, maka dapat mengarahkan
a diagnosis pasti skleroderma
Scleroderma
Myastenia Gravis
(MG)
Kriteria diagnosis MG
Tidak ada konsensus khusus secara internasional untuk diagnosis
MG, namun secara umum dapat ditegakkan jika terdapat:

A. Tanda, gejala dan pemeriksaan fisik (satu atau lebih) dibawah ini

• Diplopia, ptosis, disartria, kelemahan mengunyah, kelemahan otot


• Kelemahan ketika aktivitas tertentu dan menggunakan kekuatan otot,
dan membaik ketika jeda istirahat tertentu
• Perbaikan ketika menggunakan obat-obatan antikolinesterase
B. Hasil pemeriksaan penunjang EMG menunjukkan respons yang tidak baik
dan bersifat reversibel dengan antikolinesterase.
Systemic Lupus
Erythematosus
(SLE)
N ye ri o to t

Rash Butterfly

Se n d i b e n gkak

Rambut rontok

Ke le lah an Kenali gejala LUPUS


Penunjang Laboratorium
Tes Penyakit Autoimun
Anti Nuclear Antibody (ANA) metode
Indirect Immunofluorescence (IF)
merupakan suatu
Pemeriksaan ANA IF metode pemeriksaan untuk skrining
untuk apa? autoantibodi terhadap nukleus. Sampel
serum yang mengandung autoantibodi
tertentu akan bereaksi dengan substrat
yang mengandung antigen spesifik
Hasil tes positif adalah jika
ditemukan antibodi anti-nuklear.
Namun, hasil tes positif belum
Apa itu ANA IF tentu berarti memiliki penyakit
autoimun. Beberapa orang
positif? dapat memiliki hasil tes positif
tanpa memiliki penyakit
autoimun, terutama wanita di
atas 65 tahun.
Pemeriksaan ANA
profile merupakan
Apakah ANA profile? pemeriksaan pendukung
untuk melihat
diferensiasi autoantibodi.
Lima Dasar Hidup Sehat
Peranannya terhadap Autoimun
Lima Dasar Hidup Sehat (LDHS)

Gaya hidup sehat

Aktif mandiri

Pengendalian stres

Terus belajar

Hidup positif
1 Gaya Hidup Sehat

Makanan Kontrol
Sehat Teratur

Jaga
Olahraga
Kebersihan
Aktif Mandiri
Terdiri dari
• Olahraga 30 menit setiap hari
• Aktif menanam bahan pangan
Prinsip olahraga untuk
sendiri. ODAI:
Manfaat olahraga untuk penyintas
autoimun sangat banyak:
1. Memperbaiki kebugaran jasmani Intensitas ringan-sedang
melalui peningkatan kapasitas kerja Tekanan sendi minimal (low impact
jantung dan paru
exercise)
2. Memperbaiki kualitas tidur dan irama Olahraga teratur, 30 menit setiap
sirkadian kali, dapat juga 3-5 kali per minggu
3. Meningkatkan kapasitas antioksidan dengan 1 hari istirahat diantaranya.
alamiah tubuh Contoh: Yoga, Pilates, Tai Chi
4. Meningkatkan kerja sistem imunitas
tubuh baik dalam melawan infeksi
maupun menekan inflamasi yang
terjadi.
3 Pengendalian Stres

Ibadah Manajemen
Waktu & Komunikasi
Berdoa Positif
Pribadi
Pengendalian stress
Komponen ini terdiri dari ibadah, manajemen waktu dan komunikasi positif.

Berdoa termasuk meditasi dan perenungan, dalam agama dan kepercayaan apapun, telah terbukti mampu
meredakan peradangan terkait infeksi dan autoimunitas.
Manajemen waktu seringkali menjadi hal yang dilupakan oleh manusia modern, terutama tidur yang
berkualitas. Gangguan tidur kronik akan menyebabkan gangguan irama sirkadian dan mencetuskan
inflamasi serta gangguan autoimunitas. Usahakan tidur 7-8 jam setiap harinya dengan lampu dimatikan
dan suara sunyi untuk mendapatkan manfaat optimal, dalam tidur tubuh mengembalikan keseimbangan
antioksidan dan hormonal tubuh.
Komunikasi positif dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, baik orang-orang dekat seperti
teman dan keluarga maupun orang-orang lain di sekitar kita merupakan penentu utama tingkat kesehatan
individual.
4

Terus Pelajari segala Kelola Gabung


Belajar hal tentang keuangan komunitas
Autoimun dengan baik pembelajar

Bergabung dengan komunitas pembelajar merupakan satu langkah terbaik untuk dapat terus
belajar dan berkembang dalam mengendalikan kondisi autoimunitas yang dialami.

Terus belajar dan mendapatkan informasi baru dari sumber yang tepat dan terpercaya akan
membuat kita dapat menjalani pengobatan dengan baik dan aman.

Pelajari segala hal mengenai obat-obatan yang dikonsumsi, mulai dari kegunaan, cara pakai
dan juga efek samping terkait obat tersebut.
Hidup Positif
Usahakan untuk mengaktifkan kedua
sisi otak kita.

Otak kiri banyak dipakai untuk Menyeimbangkan Otak


berpikir, berhitung dan
merencanakan sesuatu.

Otak kanan untuk kemampuan


artistik seperti melukis, musik dan Bekerja Cerdas
memasak.
Keseimbangan kedua otak ditunjang
dengan senyum yang selalu
menghiasi wajah kita setiap waktu
akan membuat keseimbangan Tersenyum Setiap Saat
imunitas kita menjadi lebih baik
Penyakit Autoimun merupakan
suatu kelainan dimana sistem
kekebalan tubuh menyerang sel
tubuh sendiri, dan dapat
mengenai seluruh organ tubuh.
Kesimpulan
Penyakit autoimun sangat
kompleks sehingga diperlukan
pengetahuan yang baik untuk
dapat mendiagnosis yang tepat
dan memberi terapi yang sesuai.
Terima Kasih
24

Anda mungkin juga menyukai