Anda di halaman 1dari 37

Autoimmunity & Autoimmune Disease

Dinna Rakhmina, S.Si., M.Sc


Outline

• Definition of autoimmunity and autoimmune disease

• What is immunological tolerance?

• How does tolerance break down?

• What triggers autoimmunity?

• Clasification of autoimmune disease

• Treatment of autoimmune disease


Autoimunitas….
Definisi Autoimunitas & Penyakit Autoimun

Autoimunitas
adalah suatu Kondisi dimana
kondisi ketika mekanisme Penyakit autoimun
tubuh toleransi diri (self- adalah terjadinya
memproduksi tolerance) gagal kerusakan jaringan
autoantibodi dan disebut sebagai atau terganggunya
limfosit T yang gangguan fungsi fisiologis
kompeten secara autoimun akibat respon
imunologis untuk (autoimmune autoimun
melawan disorder)
jaringannya sendiri.
Autoimunitas

Sistem Imun

Pertahanan &
Toleransi
Proteksi

• Infeksi • Penyakit alergi


• Kanker • Penyakit autoimun
Autoimunitas

Penyakit autoimun
terjadi ketika sistem
imun menyerang
self molekul
Toleransi imunologik…..
Toleransi Imunologik

Sistem Imun

Pertahanan &
Toleransi
Proteksi
• Mikroba jahat (bakteri, • Self molekul
virus, parasit, fungi) • Substansi asing yg bermanfaat &
• Sel maligna (ganas) tdk berbahaya (makanan, obat-
obatan, bakteri baik)
Toleransi Imunologik

'Toleransi imunologik' adalah proses dimana sistem imun tubuh


menerima molekul tertentu tanpa menimbulkan serangan.

Sistem imun tubuh bertoleransi terhadap self molekul, subtansi


asing yg bermanfaat dan tdk berbahaya.

Jika tubuh kehilangan toleransi imunologik terhadap self molekul,


maka penyakit autoimun akan berkembang.

Jika tubuh kehilangan toleransi imunologik terhadap molekul asing


yang bermanfaat atau tidak berbahaya, penyakit alergi akan
muncul.
Toleransi Central & Periferal
Toleransi Central Sel T & Sel B
Fungsi AIRE dlm Delesi Sel T

*AIRE : Autoimmune Regulator


Toleransi Periferal Sel T & Sel B
How does tolerance break down
Faktor Penyebab Hilangnya Toleransi Diri

Pelepasan antigen
tersembunnyi Perubahan antigen
(sequestrated)

Loss of self
tolerance

Mimikri/kemiripan
Epitop yang menyebar
molekuler
Pelepasan antigen tersembunyi (sequestrated)

Beberapa self-molekul biasanya tidak pernah ter-ekspose ke sistem imunitas tubuh


karena berbagai alasan. Akibatnya, jika self-molekul tersebut ter-ekspose ke dalam
sistem imunitas tubuh (misalnya, akibat cedera), maka sistem imun mungkin
menganggapnya sbg benda asing dan menyerang antigen tsb.

Bagian dalam tubuh yang terisolasi dari sistem imunitas, diantaranya: lumen tubulus
testis, bagian kornea dan ruang pada bagian mata, otak, dan lingkungan rahim selama
kehamilan.
Pelepasan antigen tersembunyi (sequestrated)

Contoh kasus antigen sequestrated:

Spermatogonia dan perkembangan sperma di dalam lumen tubulus testis.


Lumen tubulus testis tersebut diselubungi Sel Sertoli yang terbungkus erat.
Sel imun tidak dapat menembus selubung yang dibuat oleh Sel Sertoli dan
oleh karena itu sistem imun tidak pernah terpapar oleh self-molekul yang
unik pada lumen tubulus testis. Jika ini terpapar luka (atau dengan prosedur
seperti operasi atau vasektomi), respons imun tubuh mungkin terjadi
terhadap self-molekul/self-antigen (krn tampak asing). Mekanisme ini biasa
terjadi pada kasus kemandulan pada pria.
Pelepasan antigen tersembunyi (sequestrated)

Contoh kasus antigen sequestrated:

 Pada penyakit ophthalmia simpatik, trauma pada satu mata melepaskan


antigen sequestrated ke jaringan disekitarnya, membuatnya dpt diakses oleh
sel T.
 Sel-sel efektor yang ditimbulkan menyerang mata yang trauma, dan juga
menyusup dan menyerang mata yang sehat.
 Meskipun antigen sequestrated tidak menginduksi respon sendiri, jika respon
diinduksi di tempat lain mereka dapat berfungsi sebagai target serangan.
Perubahan Antigen

Faktor fisika, kimia, atau biologis tertentu dapat mengubah antigen jaringan, dan
menghasilkan pembentukan antigen baru disebut neoantigen. Neoantigan tidak
lagi dikenal sebagai self-antigen, oleh karena itu, tampak asing terhadap sistem
imunitas tubuh, sehingga menimbulkan respons imun.

Penyakit autoimun yang disebabkan oleh mekanisme ini adalah SLE (Systemic
Lupus Erythematosus).
Penyebaran Epitop

 Penyebaran epitop menggambarkan eksposur baru autoantigen


sequestrated sebagai akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh infeksi
virus.
 Mekanisme ini merupakan proses lain yang berkontribusi pada patogenesis
autoimunitas.
 Autoantigen atau epitop yang baru terpapar dapat merangsang
autoreactive.
Mimikri Molekuler

Kesamaan struktural antara self-protein dan protein dari mikroorganisme juga


dapat memicu respon autoimun.

Self-peptida dgn konsentrasi rendah dan tanpa akses ke APC (antigen presenting
cell) yang tepat dapat bereaksi silang dengan peptida mikroba yang serupa
secara struktural.

Dalam infeksi sistemik, reaktivitas silang ini akan menyebabkan respon imun sel
T yang semakin aktif, yang kemudian mengenali self-peptide sebagai antigen
asing.

Kondisi seperti ini dapat membuat terjadinya kerusakan jaringan.


Mimikri Molekuler

Contoh kasus mimikri molekuler:

Protein M pada Streptococcus pyogenes dan


miosin otot jantung merupakan salah satu
contoh mimikri molekuler. Infeksi berulang
dengan S. pyogenes menginduksi produksi
antibodi melawan protein M tertentu yang
bereaksi silang dengan miosin otot jantung,
mengakibatkan kerusakan jaringan jantung,
yang menyebabkan demam reumatik.
What triggers autoimmunity
Penyebab Autoimun Multifaktorial
Postulat Mekanisme Autoimunitas

Penyakit autoimun yang dimediasi sel T spesifik


organ dan berbagai lokus genetik dapat
menyebabkan kerentanan terhadap autoimunitas.
Stimulasi lingkungan, seperti infeksi dan
rangsangan inflamasi lainnya, mendorong
masuknya limfosit ke dalam jaringan dan aktivasi
sel T self-reaktif mengakibatkan cedera jaringan.
Mekanisme Autoimunitas Disebabkan Mikroba
Klasifikasi Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun dapat diklasifikasikan sebagai organ spesifik atau non-organ-spesifik tergantung
pada apakah respon utamanya terhadap antigen yang dilokalisasi ke organ tertentu atau terhadap
antigen yang meluas.

Penyakit autoimun sistemik/non-organ Penyakit autoimun organ spesifik,


spesifik, antara lain : antara lain :

• Rheumatoid arthritis • Type I diabetes


• Systemic lupus erythematosus (SLE) • Autoimmune Hemolytic Anemia (AHA)
• Scleroderma • Goodpasture’s syndrome
• Sjogrens’s syndrome • Multiple sclerosis
• Polymyositis • Grave’s disease
• Hashimoto’ thyroiditis
• Myasthenia gravis
Macam-macam Penyakit Autoimun
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Tanda & Gejala SLE
Uji SLE dgn mendeteksi ANA
yg bereakasi thd antigen
Antibodi yg terlihat melawan
nuklear, nukleolar, per-
self-antigen disebut antibodi
nuklear (as.nukleat, histon,
antinuklear (ANA)
kromatin, protein molekuler
dan ribonuklear)

Hasil imunofluoresens akan


Uji untuk mendeteksi ANA menghasilkan pola
adalah imunofluoresen pewarnaan yg akan
indirek membantu diagnosis
penyakit autoimun

Diagnosis & Uji


Pewarnaan Pewarnaan
homogen berbintik

Pewarnaan Pewarnaan
perifer nukleoral

Pola Warna Imunofluoresen


Rheumatoid Arthritis (RA)
• Nyeri pada berbagai sendi (poliarthritis)
• Muncul akibat autoantibodi terhadap IgG (faktor reumatoid)
• Kerusakan sendi sebagian diperantarai oleh kompleks imun, tetapi aktivasi makrofag
dependen-sel T juga turut berperan.
• Uji serologik :
 Faktor reumatoid, dimana (autoantibodi anti IgG) muncul pada persendian
 Anti-CCP / anti-cyclic-citrullinated peptide, pengukuran kadar anti-CCP pada awitan
penyakit dapat membantu mengidentifikasi penderita reumatoid arthritis yang
menunjukkan seronegatif untuk faktor rheumatoid.

Rheumatoid Arthritis (RA)


Kesimpulan………………..
감사합니다 gamsahabnida…………………….!!!!

Anda mungkin juga menyukai