Kota bitung terkenal dengan hasil laut,salah satunya adalah ikan tuna,dimana lewat pembelajaran berbasis proyek
ini kita bisa sekaligus mengenalkan kepada anak,tentang potensi hasil laut yang ada di daerah kita sejak usia
dini.Dan juga lewat pembelajaran Model PjBL ini membuat anak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga
dengan berpartisipasi aktif dalam mengerjakan proyeknya.Hal ini tentu saja lebih menantang siswa daripada hanya
duduk diam mendengarkan penjelasan guru.
Adapun media yang dapat digunakan untuk pembelajaran pembuatan nugget ikan tuna ini yaitu ikan tuna,tepung
roti,tepung tapioka,telur,bawang putih,minyak sayur,merica bubuk dan garam,dari adonan nugget ikan tuna ini
anak diajak untuk membentuk,bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran,segitiga,segiempat dan persegi panjang.
Dari bahan-bahan tersebut diatas kita juga dapat meningkatkan kognitif anak dalam mengenal pola warna dan
ukuran,bentuk-bentuk geometri,mengenal benda cair dan benda padat,mengenal sebab akibat.
Meningkatkan fisik motorik halus anak misalnya pada saat anak menggunakan tangan dalam mencampur bahan
nugget ikan tuna,meningkatkan kemampuan bahasa anak dengan bertanya bentuk apa ini ?,kenapa nugget harus
dikukus atau digoreng dan pertanyaan lainnya.
Disamping itu juga meningkatkan sosial emosional dimana anak sabar melakukan kegiatan sehingga mendapat
hasil yang bagus dan dapat dapat meningkatkan aspek nilai agama seperti mensyukuri apa yang sudah Tuhan
berikan dan ciptakan untuk kita gunakan.
Dalam proses pembuatan nugget ini,semuanya di lakukan oleh anak-anak dengan di bantu,diarahkan dan diawasi
oleh guru.
Setiap model,metode atau rancangan pembelajaran tentu ada kesulitannya masing-masing,begitu juga dengan
model Project Based Learning yaitu antara lain :
1. Anak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengerjakan proyek tersebut,dimana kita tahu daya
konsentrasi anak usia dini hanya kurang lebih 15 menit.
2. Orangtua merasa keberatan dengan adanya tambahan biaya
3. Banyaknya peralatan yang harus dipersiapkan
4. Ada kemungkinan peserta didik kurang aktif dalam tugasnya.
Jadi untuk meningkatkan kemampuan anak dalam hal mengenal bentuk-bentuk geometri atau kemampuan anak
lainnya untuk mencapai kompetensi sikap,pengetahuan dan ketrampilan,maka seorang guru harus mampu
merancang pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan media pembelajaran yang sesuia dengan gaya belajar
anak usia dini serta model pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.
Penulis : Satrilin Lerah,S.Pd ( Tenaga Pendidik di TK.BUNDA Binaan TP.PKK dan Dharma Wanita Kota Bitung )