Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Pariwisata dewasa ini merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi,
dengan slogan baru dalam percaturan pembangunan. Peluang ini ditangkap
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dituangkan melalui RPJMD
Provinsi Jawa Barat 2019-2023 di mana arah kebijakannya adalah
“Meningkatnya daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil” melalui
mekanisme pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi inklusif
(pariwisata juara dan ekonomi kreatif juara).
Target utama pariwisata Jawa Barat adalah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, maka demikian pariwisata dijadikan lokomotif pertumbuhan
ekonomi. Pemahaman mengenai lokomotif pertumbuhan ekonomi adalah
bagaimana pariwisata dapat meningkatkan minat investasi sektor riil
memperhatikan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,5%.
Maka diharapkan kontribusi pariwisata terhadap ekonomi makro Jawa
Barat dapat mendorong 2-3 digit pada kinerja PDRB. Program pariwisata
terdapat 2 yaitu pengembangan destinasi pariwisata dan pengembangan
pemasaran pariwisata dengan sasaran meningkatnya citra dan daya saing
pariwisata untuk kesejahteraan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas. Indikator kinerjanya antara lain meningkatkan
pertumbuhan PDRB Pariwisata 2,3% di Tahun 2018 menuju 6% di Tahun
2024, serapan tenaga kerja sebanyak 5.886.243 Jiwa, kualitas kunjungan
Wisatawan Nusantara sebanyak 52.935.097 Jiwa dan kunjungan
Wisatawan Mancanegara sebanyak 2.116.744 Jiwa serta meningkatnya
competitiveness Index di Indonesia.
1. Peningkatan destinasi melalui program pembangunan pariwisata untuk
meningkatkan aksesibilitas, atraksi, amenitas, dan tata keloa destinasi
pariwisata,
2. Peningkatan daya saing industri dan ekosistem usaha pariwsata serta
ekonomi kreatif.
3. Peningkatan SDM pariwisata,
4. Penguatan citra pariwisata (Smiling West Java) dan diversifikasi
pemasaran.
Untuk mencapai target utama pariwisata Jawa Barat di atas, program yang
dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat
adalah dengan pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata yang
berkualitas dan berdaya saing di seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa
Barat, yang di antaranya termuat dalam KAK ini.
2. Maksud dan 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Tujuan Perencanan yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
tugas perencana dalam melaksanakan pengawasan berkala pada
pelaksanaan fisik kegiatan.
2. Dengan pengugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat
melaksanakan tanggung ajwabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
3. Tujuan kegiatan yaitu memberikan penjelasan serta saran penyelesaian
terhadap persoalan perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi
6. Nama dan Pengguna Jasa adalah Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa
Organisasi Barat
Pejabat Nama PPK : Sunaryo, ST
Pembuat Alamat : Jl. Kawaluyaan Indah II No. 4 Bandung
Komitmen
Data Penunjang
9. Studi-Studi -
Terdahulu
Ruang Lingkup
12. Keluaran Laporan Akhir Pengawasan Berkala sebanyak 3 buku dengan substansi :
a. Dokumen Hasil evaluasi Dokumen perencanaan sebelumnya
b. Draft Dokumen Pelelangan fisik
c. Tabulasi pertanyaan dan jawaban dalam tahapan aanwitzing di
pengadaan pelaksanaan fisik (kontraktor pelaksana)
d. Tabulasi Data Permasalahan dan Tindaklanjut pelaksanaan fisik terkait
dokumen perencanaan (RAB, Gambar dan RKS)
e. Dokumentasi Foto Kegiatan
15. Lingkup Sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlakum sesuai
Kewenangan dengan memperhatikan bahwa perencanaan Teknis (DED) telah disusun oleh
Penyedia Konsultan Perencana sebelumnya, sehingga Penyedia Jasa wajib
Jasa berkonsultansi dengan Konsultan Perencana sebelumnya dan/atau PPK jika
ada perubahan / penyesuaian perencanaan serta memberikan masukan /saran-
saran / pertimbangan teknis.
16. Jangka Masa Pelaksanaan selama 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari kalender
Waktu terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK
Penyelesaian
Kegiatan
Laporan
Hal-Hal Lain
20. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka harus dituangkan dalam
dokumen penawaran.
Sunaryo, ST
NIP. 196650812 1991011002