Anda di halaman 1dari 13

Penelitian

72 Asnawati

Alexander Aan “Atheis Minang”


di Provinsi Sumatera Barat

Asnawati
Peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan

Abstract Abstrak

The phenomenon of an emergence of Fenomena munculnya tulisan di dunia


writing in the virtual world which does maya yang tidak mempercayai adanya
not believe in the existence of God and Tuhan dan agama atau yang disebut
religion or so-called “atheist” is a shock “Atheis” ini sangat mengejutkan bagi orang
to the Minang people, because its author Minang, karena penulisnya sebagai orang
is a Minang citizen. It has been more Minang. Lebih kontroversial lagi terjadinya
controversial as it happens in the land of di ranah Minang dengan sebutan “Atheis
the Minang as “Minang Atheism”. This Minang”. Peristiwa ini dianggap melukai
occurrence seems to hurt Minang people masyarakat Minang yang memiliki falsafah
who have the philosophy of “Adat Basandi “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”. The Kitabullah”. Persoalannya menjadi pelik
problem becomes complicated because it karena menggunakan Al-Qur’an dan
uses the Qur’an and this study shows, it dari hasil kajiannya itu, timbul ketidak
raises the disbelief in God and Islam. percayaannya pada Tuhan dan agama
Islam.
This study tries to describe the chronology
of Aan arrest which occurred in January Penelitian ini mencoba mendeskripsikan
2012 at the office of Bappeda Dharmasraya, kronologis penangkapan Aan yang terjadi
because he made a writing on his Facebook pada bulan Januari Tahun 2012 di kantor
account that essentially does not believe in Bappeda Dharmasraya, karena membuat
God and religion. Aan did not broadcast tulisan di akun Facebook yang intinya
the atheism on Facebook, but he merely tidak percaya pada Tuhan dan agama.
became an administrator of the facebook Aan tidak melakukan penyebaran atheis di
with its name Minang Atheist. Being an facebook, dia hanya menjadi tenaga admin
administrator, he did not spread Atheism, di facebook itu. Adapun akun facebooknya
but he made some comments on it. dengan nama Atheis Minang. Selama
menjadi tenaga admin tidak melakukan
His Atheism has been part of his self penyebaran, tapi hanya mengomentari
since elementary school, after seeing the saja.
imbalance in the reality of life beset with
sorrows and crimes associated with the Paham atheis melekat sudah sejak SD
understanding on his thoughts of God. melihat ketidak seimbangan dalam realita
kehidupan, dimana banyak kesengsaraaan
Key Words: Atheist, Minang and God dan kejahatan dikaitkan dengan
pemahaman dalam pemikirannya tentang
Tuhan.

Key Words: Atheis, Minang dan Tuhan

HARMONI April - Juni 2012


Alexander An “Atheis Minang” di Provinsi Sumatera Barat 73

Pendahuluan Penelitian ini mencoba


mendeskripsikan kronologis
Fenomena munculnya berbagai penangkapan Aan yang terjadi pada
pemikiran, paham, aliran dan gerakan bulan Januari Tahun 2012 di kantor
keagamaan di Indonesia di satu sisi dapat Bappeda Dharmasraya, karena membuat
dinilai positif, sebagai salah satu indikator tulisan di akun Facebook yang intinya
kebebasan beragama yang tertuang jelas tidak percaya pada Tuhan dan agama.
dan dijamin oleh Undang-undang Dasar
Tahun 1945. Meski di sisi lain, kebebasan Oleh karena itu, Badan Litbang
dalam mengekspresikan kebebasan dan Diklat Kementerian Agama,
beragama, seringkali menimbulkan khususnya Puslitbang Kehidupan
keresahan masyarakat. Keagamaan memandang penting dan
perlu melakukan kajian dan penelitian
Fenomena munculnya tulisan yang mengingat keresahan masyarakat
menyorot tajam di dunia maya yang dikarenakan paham Atheis yang berada di
tidak mempercayai adanya Tuhan dan ranah Minang. Adapun pelanggaran yang
agama atau yang disebut “Atheis” ini telah dilakukan berdasarkan persoalan
sangat mengejutkan bagi orang Minang, mendasar pada tulisan Aan, sebagaimana
karena yang membuat di akun facebook Undang-undang No.1/PNPS/1965 jo UU
itu terlebih sebagai orang Minang. No. 5 Tahun 1969 sebagai penodaan agama
Lebih kontrofersial lagi terjadinya di dan pelanggaran tentang Informasi dan
ranah Minang dengan sebutan “Atheis Transaksi Elektronik (ITE) terkena pasal
Minang”. Peristiwa ini dianggap melukai 27 ayat 3 Undang-Undang (UU) No. 8
masyarakat Minang yang memiliki Tahun 2011. Sementara yang tertera pada
falsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Kartu Identitas Penduduk (KTP) yang
Basandi Kitabullah”. Ternyata sorotan telah digunakan ketika masuk CPNS
tajam yang ditujukan kepada pelaku yang di Kantor Bappeda pada tahun 2010
dianggap menodai agama, persoalannya dengan status agama Islam, merupakan
menjadi pelik karena menggunakan Al- pelanggaran pemalsuan surat, terancam
Qur’an dan cerita nabi-nabi Islam sebagai pasal 263 KUHP.
bahan kajian diskusinya. Sehubungan
Sejalan dengan latar belakang
dengan masalah ini, telah membuat
di atas, masalah dalam penelitian ini
kecewa orang tua dan adik-adiknya
dirumuskan sebagai berikut:
termasuk atasannya ditempatnya bekerja.
Lebih parah lagi dari hasil kajiannya itu, a. Siapa yang menyebarkan Atheis
timbul ketidak percayaannya pada Tuhan Minang di Dharmasraya?
dan agama Islam.
b. Kapan pelaku menyebarkan Atheis
Terkait dengan pemikiran dan Minang di akun Facebook?
cara merespon realitas kehidupan yang
dialami oleh seorang bernama Alexander c.
Apa sesungguhnya yang
An, sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil melatarbelakangi pelaku menjadi
(CPNS) di Kantor Badan Perencanaan pengikut Atheis?
Pembangunan Daerah (Bappeda) d. Mengapa pelaku menyebarkan
Dharmasraya Pulau Punjung Provinsi Atheis Minang di akun Facebook?
Sumatera Barat, telah menimbulkan reaksi
masyarakat terutama kaum muda. Reaksi e.
Dimana pelaku memperoleh
kaum muda timbul disebabkan tulisan pengetahuan tentang atheis?
di akun Facebook Alexander An yang
f. Bagaimana respon ormas Islam,
mengakibatkan keresahan masyarakat.
MUI dan aparat keamanan setempat

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 2


74 Asnawati

terhadap kasus pelaku Atheis yang lebih muda, kebanyakan pria,


Minang? berpendidikan dan berpendapatan tinggi,
lebih liberal, sering tidak bahagia dan
Berdasarkan latar belakang masalah terasingkan dari masyarakat kebanyakan.
dan rumusan permaalahan, sebagaimana
tersebut adalah bertujuan untuk
mendeskripsikan tentang latar belakang
kehidupan keagamaan dan kehidupan Kebebasan beragama di Indonesia
sosial Alexander dan apa yang menjadinya Konsep kebebasan beragama dan
tertarik pada Atheis. Kemudian untuk berkeyakinan di Indonesia mengandung
mengetahui pola penanganan yang konotasi positif. Artinya, tidak ada tempat
dilakukan MUI, pemerintah dan aparat bagi atheisme atau propaganda antiagama
keamanan daerah, serta respon ormas di Indonesia. Ini sangat berbeda dengan
keagamaan dalam menangani kasus konsep di AS yang memahami freedom of
Alexander “Atheis Minang”. religion, baik dalam arti positif maupun
Hasil penelitian yang diperoleh negatif seperti diungkapkan Sir Alfred
melalui kajian ini, diharapkan ada Denning bahwa kebebasan beragama
berarti bebas untuk beribadah atau tidak
manfaatnya bagi pihak-pihak terkait,
beribadah, meyakini adanya Tuhan atau
khususnya Kementerian Agama RI
mengabaikannya, beragama Kristen atau
sebagai masukan bahan kebijakan
agama lain atau bahkan tidak beragama.
pimpinan, digunakan untuk membuat
rekomendasi dalam menangani dan Dari penjelasan diatas sebenarnya
membina pelaku penganut paham atheis dapat dilihat bahwa konsep kebebasan
yang lain terutama yang diteliti. beragama di Indonesia jelas berbeda
dengan konsep kebebasan beragama
di Amerika Serikat, hal ini memang
Dasar-dasar Konsepsional jelas berbeda karena konstitusi kita
mengatakan dalam pasal 29 ayat 1 UUD
Paham atheisme 1945 “Negara berdasar atas Ketuhanan
Kata ateisme (atheism) berakar yang Maha Esa.” Maka secara otomatis
dari dua kata bahasa Yunani, ”a” yang tidak ada tempat bagi para atheisme dan
berarti tanpa atau tidak dan ”theos” yang propaganda anti agama di Indonesia,
berarti tuhan. Seorang atheis (atheist), sehingga konstitusi kita pun dalam pasal
berdasarkan akar katanya, adalah 29 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa
orang tanpa keimanan pada Tuhan; “Negara menjamin kemerdekaan tiap-
tidak harus meyakini bahwa Tuhan tiap penduduk untuk memeluk agamanya
tidak ada. Meski demikian beberapa masing-masing dan untuk beribadat
kamus mendefinisikan atheisme sebagai menurut agamanya dan kepercayaanya
keyakinan tidak ada tuhan. Dengan itu.”
demikian, atheisme adalah kebalikan dari Dasar kebebasan inilah yang selalu
deisme, yang menganggap tuhan tidak digunakan oleh kelompok kebebasan
lagi berperan dalam penciptaan, dan termasuk yang pro dengan aliran ini untuk
panteisme yang percaya bahwa tuhan meligitimasi tindakan-tindakan mereka
sama dengan alam semesta. dan diperkuat pula dengan Deklarasi
HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Survei di Amerika Serikat pada
pada 1948 menyatakan setiap orang
tahun tujuan puluhan dan delapan
berhak atas kebebasan agama (Pasal 18).
puluhan, orang yang mengaku tidak
Selain itu konvensi Internasional Hak
mengikuti agama apapun adalah orang
Sipil dan Politik mengakui hak kebebasan

HARMONI April - Juni 2012


Alexander An “Atheis Minang” di Provinsi Sumatera Barat 75

beragama dan berkeyakinan (Pasal 18). lebih bertumpu pada pendekatan


Bahkan, dalam Pasal 28I UUD 1945 fenomenologis yang berusaha memahami
dinyatakan bahwa kebebasan beragama subyek dari sudut pandang mereka
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa sendiri, memaknai berbagai fenomena
pun. Ketentuan itu masih diperkuat lagi sebagaimana dipahami dan dimaknai
dalam Pasal 22 UU No 39/1999 tentang oleh para pelaku.
HAM. Landasan-landasan inilah yang
digunakan oleh kelompok-kelompok Jenis data yang dikumpulkan dalam
yang pro kebebasan. penelitian ini meliputi: a) biografi pelaku;
b) kronologis penangkapan pelaku; c)
Mereka menggunakan alasan- pola penanganan aparat keamanan dan
alasan diatas untuk meligitimasi tindakan d) respon Ormas Keagamaan, Kemenag
mereka, mereka menafsirkan HAM dan MUI Dharmasraya, LSM Pandam
sebagai sesuatu yang sebebas-bebasnya
dan upaya pembelaan LBH Padang.
tanpa batas termasuk dalam urusan
beragama dan berkeyakinan menurut Pengumpulan data dilakukan
mereka. melalui Triangulasi data yaitu kajian
pustaka, wawancara mendalam serta
Pada pasal 28J UUD 1945
pengamatan lapangan. Kajian pustaka
menyatakan bahwa: (1) Setiap orang
wajib menghormati HAM orang lain dilakukan baik sebelum maupun sesudah
dalam tertib kehidupan bermasyarakat, pengumpulan data lapangan. Kajian
berbangsa, dan bernegara; (2) Dalam pustaka sebelum dilakukan penelitian
menjalankan hak dan kebebasannya terfokus untuk mengenal kasus yang
setiap orang tunduk kepada pembatasan- hendak diteliti dan merumuskan
pembatasan yang ditetapkan dengan permasalahan penelitian. Sedangkan
undang-undang dengan maksud semata- kajian pustaka dilakukan setelah
mata untuk menjamin pengakuan serta penelitian adalah untuk menganalisis
penghormatan atas hak dan kebebasan data referensi/dokumen yang terkait
orang lain sesuai pertimbangan moral, dengan kasus yang diteliti pada temuan
nilai-nilai agama, keamanan, dan lapangan.
ketertiban umum. Jadi ketika merujuk
pasal 28 J UUD 1945 sebenarnya Pemerintah Wawancara dilakukan terhadap
pun pada dasarnya punya kewenangan pemuka agama setempat yakni dari ormas
untuk melakukan pembatasan terhadap Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah
Hak Asasi Manusia, jika memang ada dan Tharbiyah Islamiyah serta MUI,
sebuah HAM yang dilanggar oleh HAM Kepala Kemenag, Kepolisian, Kejaksaan
itu sendiri. dan Kantor Bappeda Dharmasraya, LSM
Pandam Dharmasraya dan LBH Padang,
Penelitian ini menggunakan dan kepada Alexander An sebagai
pendekatan kualitatif dalam bentuk tahanan titipan di LP. Muaro Sijunjung
studi kasus. Sebagaimana paradigma yang sedang menjalani proses sidang
penelitian kualitatif, peneliti merupakan yang sudah berjalan 6 (enam) kali di
instrument utama yang bergantung pada
Pengadilan Negeri Sijunjung Provinsi
kemampuan peneliti dalam menjalin
Sumatera Barat.
hubungan baik dengan subyek yang
diteliti. Interaksi antara peneliti dengan Tehnik analisa data dilakukan secara
yang diteliti diusahakan berlangsung deskriptif, melalui tahapan-tahapan
secara alamiah, tidak menonjol, tidak editing, klasifikasi data dan interpretasi
dipaksakan. Dalam memahami data untuk memperoleh kesimpulan.
yang ditemui di lapangan, peneliti

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 2


76 Asnawati

Geografi dan Demografi jika sebagian besar penduduknya terdiri


atas suku Minang. Tidak diperoleh
Kabupaten Dharmasraya data kongkrit tentang jumlah berbagai
merupakan salah satu dari 3 kabupaten etnis/suku yang ada di Sumatera Barat.
baru hasil pemekaran kabupaten Namun berdasarkan penuturan beberapa
Sawahlunto/Sijunjung sebelumnya, informan dari unsur tokoh masyarakat
yang dibentuk berdasarkan Undang- dan pejabat terkait diperoleh keterangan
undang nomor 38 tahun 2003 tentang bahwa suku Minang secara dominan
pembentukan Kabupaten Dharmasraya, tersebar di setiap kabupaten/kota di
kabupaten Solok Selatan dan kabupaten wilayah Provinsi Sumatera Barat, kecuali
Pasaman Barat di Provinsi Sumatera Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Barat, diresmikan pada tanggal 7 Januari Penduduk di kabupaten tersebut terakhir
2004. ini sebagian besar terdiri atas suku
Mentawai.
Dharmasraya merupakan wilayah
transmigrasi yang dibuka pada tahun
1976-an dengan komposisi penduduk
35% etnis Jawa terutama dari Jawa Kehidupan Keagamaan
Tengah, 60% penduduk asli Dharmasraya Penduduk Kabupaten Dharmasraya
dan 5% dari etnis lainnya. Meskipun suku mayoritas memeluk agama Islam, hidup
Jawa sebagai penduduk transmigrasi berdampingan dengan umat beragama
ke Sumatera Barat, namun hubungan lain seperti Kristen dan Katolik. Namun
dengan etnis Minangkabau tetap berjalan bagi umat Kristiani untuk menjalankan
baik, dan nyaris tidak ada konflik antar ibadahnya di kabupaten lain, seperti ke
kedua kelompok. Jumlah penduduk Sawah Lunto atau ke Muaro Jambi. Di
kabupaten Dharmasraya berdasarkan Kabupaten Dharmasraya meskipun ada
sensus tahun 2010 sebanyak 205.005 jiwa. umat Kristiani, namun belum memiliki
Untuk menuju Kabupaten Dharmasraya rumah ibadat. Karena itulah sampai saat
yang berjarak 200 Km dapat ditempuh ini, para tokoh agama, ulama dan tokoh
selama 5 jam dengan kendaraan sewa/ adat, tidak berkenan untuk membentuk
travel atau dengan mobil pribadi dari FKUB. Karena dengan terbentuknya
Kota Padang. FKUB maka akan timbul masalah yang
selama ini tidak pernah bermasalah.
Batas wilayah sebelah utara Karena dengan terbentuknya FKUB,
Kabupaten Dharmasraya berbatasan berarti memberi kesempatan untuk
dengan Kabupaten Sijunjung dan berdirinya gereja, sehingga belum
Kabupaten Kuantan Singingi (Prop. Riau), merasa perlu ada FKUB, demikian yang
sebelah selatan dengan Kabupaten Bungo disampaikan Kemenag Dharmasraya.
dan Kabupaten Kerinci di Propinsi Jambi,
di sebelah timur berbatasan dengan Jumlah penduduk berdasarkan
Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo agama di Kabupaten Dharmasraya,
di Propinsi Jambi dan di sebelah barat yang beragama Islam berjumlah 204.588
dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten jiwa, umat Kristen 202 jiwa, Katolik 205
Solok Selatan. Luas wilayah mencapai jiwa, yang beragama Hindu hanya 5
2.961,13 km2 dan terbagi menjadi sebelas jiwa, tidak ada yang beragama Buddha
(11) kecamatan dan 52 Nagari. dan yang lainnya 5 jiwa dengan jumlah
seluruhnya 205.005 jiwa. Untuk rumah
Dilihat dari segi etnis/suku, provinsi ibadat umat Islam mencapai 177 Masjid,
yang dikenal dengan sebutan “Ranah 307 Mushollah dan satu rumah kebaktian.
Minang” ini, kiranya dapat dimengerti (laporan data Kemenag Dharmasraya)

HARMONI April - Juni 2012


Alexander An “Atheis Minang” di Provinsi Sumatera Barat 77

Kehidupan keagamaan masyarakat Kerapatan Adat Alam Minangkabau)


Provinsi Sumatera Barat terdapat sebutan yang fungsinya tempat penyelesaian
“orang Minang’” dan “orang Sumatera kasus terhadap nilai-nilai Islam dan adat
Barat”. Ada semacam “stigma” bahwa istiadat Sumatera Barat.
yang disebut orang Minang atau
masyarakat Minang berarti muslim Dari segi pekerjaan, penduduk asli
(beragama Islam), sedangkan yang Dharmasraya dan transmigrasi orang
disebut orang Sumatera Barat atau Jawa lebih dominan bekerja di sektor
masyarakat Sumatera Barat belum tentu pertanian dan perkebunan, meskipun
Islam. Dari stigma tersebut terbentuklah sebagian di antaranya bekerja di sektor
opini bahwa setiap orang Minang adalah pemerintahan, swasta, perdagangan dan
beragama Islam, sedangkan orang jasa. Demikian pula sebagian orang Batak,
Sumatera Barat belum tentu beragama Sunda, Bali dan lainnya secara bervariasi
Islam. Stigma seperti itu demikian bekerja di berbagai sektor tersebut.
populer di kalangan orang-orang Minang Kabupaten Dharmasraya
dan memang demikianlah kenyataannya. berkembang sebagai salah satu penghasil
kelapa sawit atau buah pasir menurut
istilah setempat. Disamping itu,
Keadaan Pendidikan, Ekonomi dan kabupaten ini juga merupakan produsen
Sosial berbagai jenis tanaman keras lainnya,
seperti kulit manis, karet, kelapa, gambir,
Lingkungan sosial penduduk kopi, coklat, cengkeh dan pinang. Lahan
Dharmasraya yang berkaitan dengan perkebunan di sana lebih didominasi
dunia pendidikan yang bertujuan untuk karet dan sawit. Penghasil kelapa sawit
meningkatkan ketakwaan terhadap paling banyak di kabupaten ini adalah
Tuhan Yang Maha Esa, terdapat banyak kecamatan Sungai Rumbai. Karena
sekolah-sekolah agama seperti MDA itu kehidupan ekonomi masyarakat
yang berjumlah 31 buah yang tersebar di Minang di Dharmasraya tergolong
11 kecamatan dan 14 pondok pesantren. sejahtera. Kesejahteraan masyarakatnya
Untuk budi pekerti dan adat istiadat karena hasil bumi yang mempunyai
dimana peran dan kedudukan Ninik nilai jual yang cukup baik dan sangat
Mamak sangat kuat pengaruhnya dalam berpengaruh pada peningkatan hasil
kehidupan sehari-hari masyarakat pendapatan. Pendapatan yang cukup
Minang yang terikat dalam lembaga Tali baik, membuat masyarakat Dharmasraya
Tigo Sapilin. tidak memerlukan transportasi angkutan
Masyarakat Dharmasraya sebagai kota/desa. Umumnya mereka memiliki
masyarakat Minang yang memiliki kendaraan pribadi roda empat ataupun
karakteristik kebudayaan, kekerabatan honda nama lain dari kendaraan roda dua
yang menganut sistem matrilineal. atau motor sebagai sarana transportasi
Karena itu menurut budaya Minang, anak untuk menuju ketempat lain atau dengan
atau keluarga yang keluar dari agama menggunakan jasa ojek bagi yang tidak
Islam, dibuang selamanya, harus keluar memiliki mobil kendaraan pribadi dan
dari Padang dan tidak diakui sebagai honda.
keluarga menurut adat. Penerapan
terhadap budaya ini secara kekeluargaan
dapat merenggangkan hubungan antar Alexander Aan Menganut Paham Atheis
keluarga lantaran berbeda agama.
Masyarakat Minang sangat menjunjung Alexander An (31 tahun), biasa
tinggi adat dan agama yang terbentuk dipanggil Aan lahir dan dibesarkan di
dalam lembaga kerapatan adat yang kota Padang dari keluarga sederhana.
disebut dengan LKAAM (Lembaga AyahnyA bernama Arman, seorang guru

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 2


78 Asnawati

SD, dan ibu bernama Nur Aina sebagai dalam memahami Tuhan, sehingga
ibu rumah tangga. Sejak kecil sering menjadi heboh masyarakat minang di
mendengar ceramah keagamaan, di masjid Dharmasraya.
atau surau. Ajaran yang di dengarnya
tentang surga atau neraka, disamping Yang dilakukan Aan meskipun
senang membaca buku, lalu dihubungkan melalui jejaring facebook “Atheis Minang”
dalam pemikirannya tentang Tuhan. kemudian terlihat oleh temannya
Karena menurut pemikirannya Tuhan yang bernama Hendri Martariko, lalu
adalah sumber kebaikan bukan sumber disampaikannya pada ketua LSM.
kejahatan kemudian dikaitkannya Meskipun Atheis Minang itu berada
dengan kenyataan dunia sekarang yang di dunia maya atau facebook, karena
penuh dengan kemurkaan, kesengsaraan dianggap menghina Nabi Muhammad
dan malapetaka. dengan karikaturnya, kasus Aan ini
termasuk kasus hukum bukan karena
Yang menjadi alasan pemikirannya keyakinannya, tetapi pada penodaan
adalah kalau ada Tuhan kenapa timbul agama.
dimana-mana kejahatan (merajalela).
Bukankah Tuhan itu pelindung Gambar atau kisah Nabi, salah satu
dan sebagainya, tetapi kenapa diantaranya yang sedang berbuat mesum
membiarkannya. Dari situ Aan berpikir dengan babu istrinya itu telah melecehkan
apakah Tuhan ingin melihat manusia dan menodai agama Islam, karena Nabi
sengsara? Perubahan pemikirannya Muhammad adalah Nabi dan Rasul umat
tentang Tuhan, saat kuliah di UNPAD Islam. Akibat dari tulisan yang telah
dan mulai tahun 2008, mulai tidak salat, membuat kemarahan masyarakat dan
tidak puasa dan selalu membenarkan pemuda setempat, kemudian mencari
pemikirannya. ke kantornya di Bappeda Kabupaten
Dharmasraya.
Sebagai anak pertama dari tiga
bersaudara menjadi harapan orang tua Seorang Alexander yang suka
untuk menjadi PNS. Di terima sebagai menyendiri dan senang menulis di akun,
CPNS di bulan Maret tahun 2011di kantor tidak tahu kalau tulisannya akan dibaca
Bappeda Dharmasraya dengan berbekal oleh banyak orang. Menurutnya, tidak
ijazah S1 jurusan statistik. Karena pandai semua orang akan menyebarkan dan
dan rajin sehingga disenangi pimpinan, peduli dengan apa yang ditulisnya dan
namun disisi lain menurut temannya mungkin hanya mengomentari saja.
dalam bergaul, kurang supel mungkin Karena itu Aan menyebutkan dirinya
sibuk dengan akun Facebooknya. tidak berniat untuk mempengaruhi orang
lain tentang paham yang sedang ia anut.
Aan, memahami Atheis melalui Karena itu menurutnya pemikirannya
jejaring Facebook, di tahun 2010, tertarik tidak bisa dikriminalkan.
dan diangkat sebagai tenaga admin
pada “Atheis Minang” beberapa bulan
setelah jadi member, namun tidak tahu Kronologi Penangkapan
pasti apa tugas admin di Atheis Minang.
Yang diketahuinya sebagai admin, tidak Kejadiannya pada hari Rabu, tgl 18
diperintahkan untuk menyebarkan januari 2012 sekitar pukul 14.30 WIB yang
Atheis maupun untuk memposting. berlokasi di kantor Bappeda di Jl. Labuh
Hanya istimewanya sebagai tenaga admin Lurus Jorong Koto Lamo Kenagarian
setiap data yang dimiliki tidak akan Sungai Kambut. Aan ditangkap dengan
terhapus. Karena keyakinannya pada tuduhan sengaja menyebarkan informasi
atheis, menjadi berubah cara berpikirnya yang dapat menimbulkan rasa kebencian

HARMONI April - Juni 2012


Alexander An “Atheis Minang” di Provinsi Sumatera Barat 79

baik individu atau kelompok masyarakat ada penganiayaan, justru diberikan


tertentu yang dilakukannya lewat jejaring pelayanan, ucap Kabareskrim Sutikno
sosial Facebook. Isunya Aan dianiaya, di Polsek Pulau Punjung. Selama proses
namun isu itu dibantah oleh salah hukum, Aan pernah mendapatkan
seorang saksi ahli yang mengatakan tidak pembinaan satu kali oleh MUI Provinsi
ada penganiayaan. Yang terjadi pada dan MUI Kabupaten Dharmasraya
Aan adalah tamparan oleh seseorang, dengan berdialog. Dan sejak di bina
karena geram dengan pernyataannya, tampaknya ada perubahan yang semula
saat diajak bicara secara baik-baik, justru bersikeras dengan keyakinannya, namun
memancing kemarahan masyarakat sejak kasusnya dilimpahkan ke Kejaksaan
dengan statemennya: adalah hak saya sudah melunak dan mau melakukan
untuk tidak mempercayai Tuhan dan salat. Ternyata ada keinginannya untuk
tidak pula berniat mempengaruhi orang kembali pada Islam, disamping desakan
lain dan tidak pula bisa dipengaruhi”. orang tua dan permohonan orang tua
(Suhardi, 2012) pada MUI Dharmasraya agar memberikan
bimbingan.
Dua (2) bulan sebelum terjadinya
penangkapan Aan, Henri Martariko Bupati Dharmasraya H. Adi
(teman Aan di Bappeda) menelpon Gunawan menyempatkan waktunya
ketua LSM Pandam (Mulyadi. S.Ag), mengunjungi Aan dengan berdialog,
terkait dengan penyebaran paham anti mengatakan bahwa paham yang dianut
agama (tidak percaya pada Tuhan), di Aan (Atheis) terlarang di Indonesia
lingkungan kantor Bappeda, namun termasuk di bumi Dharmasraya. Aan
tidak ditanggapi secara serius. Sebelum masih diberikan kesempatan untuk
peristiwa penangkapan Aan di hari Rabu bertobat dan kembali ke jalan Islam serta
itu, maka pada pukul 12.00 siang, ketua memperbaiki pikiran-pikiran yang tidak
pemuda Sungai Kambut (Osh) menelpon sehat itu.
ketua LSM, untuk segera datang ke
kantor Bappeda, namun kedatangannya Selama di sel tahanan dan menjalani
terlambat, sehingga terjadilah peristiwa sidang yang berlangsung sudah (lima)
penamparan. kali dan akan memasuki sidang ke enam
(6), tampak ada perubahan pada fisik
Awalnya Aan membantah kalau Aan. Perubahan kondisi fisik menurun
yang menulis di jejaring facebook yang semula agak berisi sebelum masuk
tentang atheis Minang adalah dirinya, sel sebagaimana foto Aan ketika baru
karena terpancing seakan mendapat tertangkap. Dan atas pengakuan Aan tidak
dukungan, barulah Aan mengakuinya. pernah mengalami penganiayaan selama
Aan ditangkap dan diserahkan ke Polsek proses hukum. Yang dirasakan Aan dalam
Pulau Punjung, dan untuk menghindari penjara dan jadi agak masalah/curiga
amukan massa, Aan di pindahkan ke (apriori) karena tidak diperbolehkan
Polres Dharmasraya. membaca buku. Dan menurut Aan sendiri,
ada perbedaan antara Aan sekarang dan
Proses hukum berjalan selama yang sebelumnya. Aan sekarang berusaha
selama ± satu setengah (1 ½) bulan, untuk kembali ke Islam. (dulu Ateis dan
kemudian diserahkan ke Kejaksaan tgl sekarang baru mencari, masih proses).
12 Maret 2012, dengan penyidik Ibda
Mulyadi, sebagai pelapornya Mulyadi.
S,Ag. Selama proses hukum, diberi
pembinaan oleh MUI provinsi Padang Respon Masyarakat
dan diberikan buku-buku pedoman Selama 2 bulan pihak MUI
salat. Selama proses hukum, tidak Dharmasraya telah membina dan

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 2


80 Asnawati

memantau dengan memberikan buku- pelapornya Mulyadi S.Ag. (LSM Pandam).


buku bimbingan salat kecuali sarung tidak Pihak keamanan telah melakukan sesuai
diperbolehkan oleh pihak kepolisian, prosedur.
dikhawatirkan digunakan untuk hal-
hal yang tidak diinginkan. Menurut Bagi Kejaksaan Delik humum Aan,
MUI dan Ormas keagamaan apa yang merupakan kesengajaan, meskipun pada
telah dilakukan Aan ini perlu di hukum komunitas atheis pola pikirnya beda.
karena sudah sampai pada penghinaan Kasus Aan terkait dengan penistaan
Islam. Menurut Muhammadiyah agama dan pemalsuan identitas agama
peristiwa Alexander, keluar dari agama serta pelanggaran Undang-undang ITE.
Islam disebut dengan murtad, tidak Dan menurut penuntut umum, bahwa
mengagetkan, karena sebelumnyapun kasusnya sudah jelas mengenai pasal dan
sudah ada, meskipun dalam kasus yang undang-undangnya, dimana negara kita
berbeda. Dan menyerahkan sepenuhnya bukan Negara Islam, tapi Pancasila.
kepada yang berwenang.

Menurut Nahdlatul Ulama, Pembelaan LBH Padang


reaksi masyarakat Nahdliyin sangat
menyesalkan sekali, mengapa baru Menurut Dedi (YLBHI Padang)
ketahuan Alexander ini seorang Atheis, mengatakan bahwa teman-temannya
ketika sudah menjadi Pegawai Negeri itu jauh sebelumnya sudah ada yang
Sipil. Jika tidak bisa diarahkan, maka mengetahui apa yang telah ditulis
serahkan pada hukum. Sebab dapat Aan di akun facebook dengan paham
meresahkan masyarakat, terutama atheisnya. Agar melaporkan langsung
warga Nahdliyin. Harapan warga pada pimpinan untuk diberi pembinaan,
Nahdliyin kepada (Pemda) dalam proses setidaknya diberi peringatan sampai tiga
penerimaan CPNS supaya melibatkan kali, dan bila diabaikan maka barulah
Kemenag dan Ormas-ormas Islam untuk dikenakan sangsi hukum. Setidaknya
diperbantukan. tidak akan terjadi peristiwa penangkapan
yang terkesan sudah direncanakan.
Sementara itu tanggapan dari
Tharbiyah Islamiyah, tugas kita hanya Disini ada teman yang iri,
mengajak orang kembali kejalan yang karena Aan seorang anak yang jujur
benar. Munculnya kasus Aan tidak ada dan berpotensial di lingkungan
potensi konflik, namun bila tidak ada Bappeda. Sehingga muncul isunya Aan
ketegasan dari pihak pemerintah, akan memposting, tetapi sebenarnya hanya
menjadi potensi konflik. mengomentari pada posting. Aan tidak
pernah membuat berita, ling, posting di
Penjelasan pihak kepolisian facebook secara pribadi. Yang membuat
Dharmasraya, bahwa selama menjalani itu ada Ateis Minang kebetulan Aan
proses kasus Alexander Aan, tidak ada jadi admin. Pimpinan Atheis Minang
penganiayaan di kepolisian, bahkan di namanya Jusfiq Hajar sebagai admin
servis supaya kooperatif. Kejadiannya utamanya yang berdomisili di Leiden
tanggal 18 Januari kemudian laporannya Belanda berusia 70 tahun, diduga berasal
dibuat tanggal 19 Januari dan di serahkan dari Bukittinggi Sumatera Barat
ke Kejaksaan tanggal 12 Maret ( kurang
lebih satu bulan prosesnya). Sebab kalau Aan sebagai atheis dan menjadi
tidak lengkap berkas dari kepolisian tenaga admin pada Atheis Minang
maka oleh kejaksaan tidak akan diterima. mengaku tidak pernah bertemu kepada
Sebagai penyidik kasus Aan langsung pemilik laman Atheis Minang. Aan tidak
dipimpin Ibda. Mulyadi. Sebagai pernah mengajak orang untuk menjadi

HARMONI April - Juni 2012


Alexander An “Atheis Minang” di Provinsi Sumatera Barat 81

dan menganut atheis. Karena itu menurut yang merasa tidak tahu apa-apa menjadi
LBH, kasus ini layaknya tidak ada, kalau panas karena terprovokasi. Disini LBH
ada pembinaan dari Kemenag dan MUI. punya bukti bahwa di akun pribadi Aan
tidak ada wilayah penistaan dan yang
Sebenarnya yang dialami Aan ada posting yang humanis/kemanusiaan.
ketika itu dalam posisi di jebak oleh
orang-orang yang tidak suka dengan Alexander An mengaku hanya
Aan, bukan karena tertangkap basah mengomentar tentang Islam dan tidak
sedang membuka Facebook Atheis melecehkan, terlebih tidak memposting
Minang. Aan dipaksa untuk membuka terkait dengan penistaan agama.
Facebook, sehingga terjadilah penyerbuan Termasuk dengan karikatur itu bukan
oleh sejumlah puluhan pemuda dan buatan Aan, karena tidak ada di akun
masyarakat Sungai Kambut ke Kantor pribadinya Aan, terkait dengan wilayah
Bappeda. penistaan agama. Dari kesaksian, ada
copian Atheis Minang dan Aan hanya
Menurut LBH, tidak ada istilah mengomentari dan tidak meling (yang
tangkep basah. Sebenarnya ini ada meling orang lain).
scenario, dimana Aan ketika dikantor
dipaksa untuk membuka facebook. Pada sidang yang ke 6 kalinya
Masyarakat sebelumnya dan sebenarnya tanggal 14 Mei, masih minta keterangan
tidak tahu tentang Atheis Minang. saksi. Yang menjadi point-point
Sementara tulisan dan gambar pada penanganan terfokus ingin mengetahui
karikatur, ada kalimat Muhammad kebenaran Aan itu sebagai admin utama.
bersetubuh dengan anak babunya. Karena sampai sekarang akun Grup Ateis
Sementara Osh (ketua pemuda) baru Minang itu masih ada. Sebab jika Aan
melihat karikatur itu ketika di kantor yang menjadi pemilik akun Ateis Minang
polisi. itu, tentunya Grup Athie Minan sudah
tidak ada lagi.
Sebenarnya kasus Aan ini ada yang
memprovokasi, ternyata yang menjadi Menurut pandangan LBH terhadap
saksi hanya pasif, yang tidak tahu apa pemerintah, sebenarnya kasus Aan
itu atheis. Karena yang mengetahui dan ini ada jaminan dari Hakim. Jaminan
banyak menyimpan data hanya satu yang dimaksud adalah berupa surat
orang (Henri Martiko teman di Bappeda). penangguhan penahanan dari Kemenag/
Henri yang mengontak dan memberikan MUI. Sehingga kasus ini tidak perlu
data cukup banyak kepada Mulyadi berpanjang-panjang. Kesempatan inilah
(ketua LSM Pandam). Begitu juga dengan menjadi tugas Kemenag dan MUI yang
Afrinaldi (teman Aan lulusan Belanda) harus memberikan pembinaan kepada
yang tidak dihadirkan sebagai saksi ( Aan.
istilah Dedi dari LBH: sebagai sahabat
yang teman makan teman). Karena Pihak LBH mengajukan Eksepsi
seandainya jauh-jauh hari (Henri) kepada Majelis Hakim berdasarkan
melaporkan pada pimpinan, maka tidak perkara Pidana Nomor: 45/PID.B/2012/
akan terjadi hal seperti ini dialami Aan. PN.MR untuk penegakan hukum
sebagai upaya menciptakan rasa adil di
Indikasi kecurigaan LBH: Kenapa tengah masyarakat dan bukan untuk
Henri melaporkan ke LSM Pandam menciptakan perlakuan tidak adil bagi
dan tidak melaporkan ke Kementerian mereka.
Agama dan ke Kepolisian? Justru awal
masalahnya disana ketika dia melaporkan Eksepsi (keberatan) itu antara
ke LSM Pandam, dimana masyarakat lain: Jaksa penuntut Umum menyatakan
terdakwa telah membuat akun Facebook
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 2
82 Asnawati

group atheis minang. - Pada kenyataannya untuk berdialog dari hati ke hati dengan
hanya sebagai orang yang diundang untuk Aan dan mengajaknya untuk kembali
menjadi admin, artinya terdakwa bukan ke jalan yang benar (Islam) sebagaimana
yang membuat group tersebut. Terkait agama yang selama ini tercantum dalam
dengan postingan “Nabi Muhammad identitas KTP, termasuk saat mengajukan
bersetubuh dengan pembantu istrinya” permohonan untuk menjadi CPNS di
merupakan link dari group atheis kantor Bappeda Dharmasraya.
minang dan bukan dibuat oleh terdakwa
melainkan diduga di buat oleh Jusfiq Alexander An mengenal Atheis
Hadjar. – pada dakwaan JPU terkait Minang melalui jejaring Facebook dengan
tulisan dan gambar tidak ada terlihat admin utamanya Yusfiq Hadjar seorang
perbuatan terdakwa mengajak orang pria yang berusia sekitar 70 tahun yang
untuk tidak beragama dan seterusnya. berdomisili di Leiden Belanda berasal
Pada kesimpulan eksepsi antaralain dari Bukittinggi Sumatera Barat. Aan
untuk membebaskan Aan dari segala mengaku tidak pernah bertemu dengan
tuntutan hukum dan mengeluarkan dari pemilik laman Atheis Minang kecuali
tahanan. (Dedi Alparesi, 2012) dengan berkomunikasi lewat Facebook.
Aan diminta untuk menajadi admin di
Atheis Minang setelah beberapa bulan
Analisis jadi member di tahun 2010. Ketika
diminta jadi adminpun tidak mengetahui
Seorang CPNS bernama Alexander apa yang menjadi tugasnya, karena tidak
An biasa dipanggil Aan berusia 31 ada penjelasan. Kelebihan jadi admin,
tahun yang bekerja dikantor Bappeda data tidak akan terhapus yang ada dalam
Dharmasraya siap berhenti jadi PNS akunnya.
karena tersandung kasus penodaan
agama yang mempertahankan paham Aan dianggap meresahkan
atheis yang dianutnya. Munculnya masyarakat terutama di Dharmasraya,
paham Atheis di Bumi Cati Nan Tigo atau meskipun sesungguhnya masyarakat
Dharmasraya yang artinya Pengabdian tidak mengetahui makna Atheis Minang.
Yang Agung, telah mendapat kecaman Meskipun munculnya di jejaring Facebook
karena membuat resah masyarakat. Aan di dunia maya, namun dianggap telah
dengan paham atheis yang dianutnya melukai masyarakat Minang yang
dianggap telah menyebarkannya di memiliki falsafah Adat Basandi Syara’,
dunia maya. Akibatnya di beberapa akun Syara’ Basandi Kitabullah”. Akibat
jejaring Facebook berdiskusi dalam akun pemikiran Aan yang tidak mengakui
bernama “Atheis Minang”, sehingga adanya Tuhan dan dianggap telah
mampu mengundang sampai 500 an melakukan penodaan agama, disamping
orang pembaca ke dalam akun tersebut. memberikan data palsu identitas agama
serta terkait dengan undang-undang
Aan dihakimi masyarakat Nagari informatika, maka dikenakan pasal
Sungai Kambut, karena itu oleh pihak berlapis dan terancam hukuman masing-
aparat keamanan di bawa ke Polsek masing 6 tahun.
Pulau Punjung dan demi keamanan lalu
dipindahkan ke Polres Dharmasraya Apabila kasus ini telah selesai
untuk melindunginya dari amukan masa sidang dan keputusan pengadilan telah
yang terprovokasi oleh teman Aan sendiri. dijalaninya, sekalipun sudah tidak menjadi
Sebagai orang nomor satu di Dharmasraya, PNS, maka kedepan ingin membuka
seorang Bupati meluangkan waktunya usaha karena ingin membantu keluarga.

HARMONI April - Juni 2012


Alexander An “Atheis Minang” di Provinsi Sumatera Barat 83

Keinginan untuk menjadi PNS bukanlah Sejak SD sudah melekat paham


menjadi cita-citanya, sekedar menuruti atheis ini yang dikaitkan realitas
keinginan orang tua. Menurutnya sebagai kehidupan. Ketertarikannya pada atheis
manusia biasa tentunya ada kekurangan karena melihat ketidak seimbangan
pada diri dan cenderung lemah. Kalau dalam realita kehidupan, dimana banyak
kemungkinan terburuk sebenarnya kesengsaraaan dan kejahatan dikaitkan
bukannya lebih kuat tapi dikuatkan. Dan
dengan pemahaman dalam pemikirannya
yang paling ditakutinya adalah hal buruk
tentang Tuhan.
yang terjadi pada keluarganya, karena
efek dari peristiwa ini. Sebagai ungkapan Pola penanganan aparat dan
penyesalan, Aan minta maaf kepada pemerintah daerah dalam hal ini
semua kalangan yang telah tersakiti. Dan kepolisian dan Kemenag termasuk
kedepan akan konsentrasi pada saint.
MUI telah melakukan proses sesuai
dengan prosedur. Dalam proses hukum,
Alexander dibantu oleh LBH Padang
Penutup untuk membebaskannya dari tuntutan
Alexander An tertarik dengan atheis hukum sebagai bukti pembelaan. Respon
melalui jejaring facebook, yang dikenalnya ormas diantaranya dari Muhammadiyah,
tahun 2010, namun Aan mengakui Nu dan Tharbiyah Islamiyah, semua
dirinya sebagai penganut paham Atheis menyampaikan sudah cukup bagus
sejak tahun 2008 setelah selesai kuliah di dalam pembinaan keagamaan di tingkat
UNPAD. Alexander An mengenal Atheis masyarakat Dharmasraya. Kalaupun
Minang melalui jejaring Facebook dengan terjadi hal seperti ini adalah bukan yang
admin utamanya Yusfiq Hadjar seorang pertama, namun sebagai tokoh agama
pria yang berusia sekitar 70 tahun yang
wajib mengingatkan dan mengajak
berdomisili di Leiden Belanda berasal
untuk kembali ke jalan yang benar. Hasil
dari Bukittinggi Sumatera Barat. Aan
keputusan dikembalikan pada yang
mengaku tidak pernah bertemu dengan
pemilik laman Atheis Minang kecuali berwenang dibidang hukum.
dengan berkomunikasi lewat Facebook. Sebagai penutup, peneliti
Aan tidak melakukan penyebaran merekomendakan sebaiknya MUI dan
atheis di facebook, hanya diminta untuk Kemenag Dharmasraya secara intensif
menjadi tenaga admin di Atheis Minang berdiskusi dan memberikan penyuluhan
setelah beberapa bulan jadi member Islam untuk mencegah adanya penistaan
di tahun 2010. Ketika diminta jadi agama, lebih meningkatkan pembinaan
adminpun tidak mengetahui apa yang dan penerangan keagamaan secara
menjadi tugasnya, karena tidak ada optimal. Kementerian Agama dengan
penjelasan. Kelebihan jadi admin, data unsur terkait dan berbagai elemen
tidak akan terhapus yang ada dalam masyarakat secara terbuka bekerja sama
akunnya. Selama menjadi tenaga admin
mengantisipasi pemikiran dan gerakan
tidak melakukan penyebaran, tapi hanya
yang mengarah pada penistaan agama.
mengomentari saja.

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 2


84 Asnawati

Daftar Pustaka

A. Hakim, Bashori. tt. Laporan Multikultural Sumatera Barat.


Alparesi, Deddi dan Taufiq, Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa Alexander Aan kepada
Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Muaro, LBH Padang, 13 Mei 2012.
Moleong, Lexy. J., 1999, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Bogdan, Robert et.al, 1992, Introduction to Qualitative Reserch Methode: A Phenomenological
Apparoach to the Social Science, Alih Bahasa Arief Furchan, Surabaya, Usaha
Nasional.
Surat Dakwaan, Kejaksaan Negeri Pulau Punjung, Maret 2012.
Suhardi, dalam Rakyat Sumbar, Jum’at 20 Januari 2012,

Woom, Hendrik, 1988 “Religion and The Truth”, University Press.

HARMONI April - Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai