Maka :
P–E–T–Q=0
Imbangan air yang hanya memperhitungkan air
permukaan adalah :
P – E – T – I – Q – SD = 0
Dengan I adalah infiltrasi dan SD adalah tampungan
cekungan. Jika SD = 0 maka Q = P – E – T – I
Artinya Aliran air = jumlah Presipitasi – Evaporasi –
evapoTranspirasi – Infiltrasi
Dalam memperkirakan debit dari hujan lebat, maka
evaporasi dan evapotranspirasi dalam periode
singkat adalah kecil sehingga bisa diabaikan.
Contoh 1:
Suatu DAS luas 1000km2. mempunyai
kedalaman hujan tahunan rerata (P)
2500mm, kehilangan air karena infiltrasi
adalah (I) 750 mm/thn dan penguapan
(evaporasi, E dan evapotranspirasi, T)
adalah 1000mm/thn. Kehilangan lainnya
(sebagai tampungan cekungan, dsb)
diperkirakan 200 mm/thn. Berapakah
debit rerata tahunan dalam satuan
(m3/det)
Contoh 2 :
Waduk dengan luas permukaan 1,57
km2. debit rerata harian yang masuk
dan keluar berturut-turut adalah 2,5
m3/det dan 5 m3/det. Evaporasi pada
permukaan waduk adalah 5mm/hari.
Aliran air tanah diabaikan. Hitung
perubahan tampungan selama satu
hari
1. Waduk dengan luas 1,XX km2. pada suatu saat debit
banjir yang masuk adalah 100 m3/det dan selang satu
jam berikutnya adalah 125 m3/det. Pada jam yang sama
debit keluar melalui bangunan pelimpah berturut-turut
20 m3/det dan 25 m3/det. Hitung perubahan tampungan
dan perubahan elevasi muka air waduk dalam satu jam.
9000
8000
7000
Debit ( l / dt )
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Nop Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
Bulan
Q Tersedia Q Kebutuhan Kapasitas Maks. Sal.
Keterangan :
1. Jika Q dibutuhkan < Q tersedia, maka Q yang dialirkan disaluran = Q dibutuhkan
2. 2. Jika Q dibutuhkan > Q tersedia, maka Q tersedia dialirkan seluruhnya ke saluran.
3. Jika Q dibutuhkan > Kapasitas Maksimum Saluran, maka Q saluran = Kapasitas
Maksimum