Anda di halaman 1dari 90

Pengaruh Pemberitaan Vaksinasi dan Iklan Layanan

Masyarakat Tentang Vaksinasi Versi Kampanye Siap di


Televisi Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat
Melakukan Vaksinasi di RT 04 RW 06 Dusun Ngegong
Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung

Skripsi

Oleh:
Hani Ammaria
NIM. B75218059

Dosen Pembimbing:
Dr. Moch. Choirul Arief, S.Ag, M.Fil.I
NIP: 197110171998031001

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
2022
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

i
PENGESAHAN TIM PENGUJI

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua


saya yang telah tanpa lelah mendukung dan menodkan saya
hingga sampai di titik ini, kepada semua guru dan dosen yang
telah mendidik dan membimbing saya, serta sahabat-sahabatku
dan orang terkasih yang telah memberikan semangat kepada
saya.

iii
PERNYATAAN OTENTITAS SKRIPSI

iv
ABSTRAK
Hani Ammaria, NIM.B75218059, 2022, Pengaruh Pemberitaan
Dan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Vaksinasi Di Televisi
Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Melakukan Vaksinasi
Di RT 04 RW 06 Dusun Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung

Covid-19 yang mewabah di seluruh penjuru dunia


termasuk Indonesia membuat banyak sekali korban berjatuhan
setiap harinya. Berbagai macam cara telah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia salah satunya menganjurkan untuk
melakukan vaksinasi.
Dalam menyuarakan anjuran vaksinasi, pemerintah
melakukan sosialisasi melalui berbagai macam platform, salah
satu diantaranya adalah televisi. Sertiap hari, ramai
pemberitaan yang menginformasikan tentang vaksinasi. Selain
itu, di berbagai saluran televisi, pemerintah turut
mensosialisasikan pentingnya vaksinasi melalui iklan layanan
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh pemberitaan dan iklan layanan
masyarakat tentang vaksinasi di televisi terhadap kesadaran
masyarakat untuk melakukan vaksinasi di Rt 04 Rw 06 Dusun
Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan survei serta metode analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian ini, menunjukkan
bahwa pemberitaan dan iklan layanan masyarakat berpengaruh
secara simultan terhadap kesadaran masyarakat dengan nilai F
hitung (512.671) > F tabel (3.059) dan nilai signifikasi 0,00 <
0,05. Sedangkan secara parsial menggunakan uji t, pemberitaan
bernilai 25.271 > 1,976 dengan signifikasi 0,00 < 0,05 dan

v
iklan layanan masyarakat bernilai sebesar 31.202 > 1,976
dengan signifikasi 0,00 < 0,05.
Kata kunci: pemberitaan, iklan layanan masyarakat, kesadaran
masyarakat

vi
ABSTRACT
Hani Ammaria, NIM. B75218059, 2022, The Influence
Of Public Service Announcements And Advertisements About
Vaccination On Television On The Level Of Public Awareness
Of Vaccinating At Rt 04 Rw 06 Ngegong Hamlet Banjarsari
Village Ngantru Sub-District, Tulungagung District
Covid-19 which is pandemic in all corners of the world
including Indonesia, makes many victims fall everyday.
Various ways have been carried out by the Indonesian
goverment, one of which is advocating for vactination.
In voicing the recommendation, the government carried
out socialization through various platforms, one which was
television. Everyday there is a lot of news that informs about
vaccination. In addition, various government television
channels also promotte the importance of vacnination through
public service advertisements. This study aims to find out how
the influence of public service announcements and
advertisements about vaccination on television on public
awareness to vaccinate at Rt 04 Rw 06 Ngegong Hamlet
Banjarsari village Ngantru sub-district, Tulungagung district.
In this research, the researcheruses quantitative research
methods wits a survei approach and multiple linear analysis.
The results of this study indicate that public service
announcements and advertisements have a simultaneous effect
on public awareness with a calculated F value (512.671) > F
tabels (3.059) and significance value 0,00 < 0,05. While
partially using the t-test, newscoverage is worth 25.271 > 1,976
with significance 0,00 < 0,05 and public service advertisements
are worth 31.202 > 1,976 with significance 0,00 < 0,05.

vii
Keywords: News, Public Service Advertisements, Public
Awareness

viii
‫نبذة مختصرة‬
‫‪ ، 0200 ، IN‬تأثير أخبار وإعالنات الخدمة‬ ‫هاني عمارية ‪95081257،‬‬

‫العامة حول التطعيم في التلفزيون على الوعي العام بالتطعيم في ‪40 2R 40 2R‬‬

‫نجيجونج هاملت ‪ ،‬قرية بانجارساري ‪ ،‬منطقة نغانترو ‪ ،‬تولونجاونج ريجنسي‬

‫تسبب ‪ ، 87-divoC‬المستوطن في جميع أنحاء العالم ‪ ،‬بما في ذلك إندونيسيا ‪ ،‬في‬

‫سقوط العديد من الضحايا كل يوم‪ .‬قامت الحكومة اإلندونيسية بطرق مختلفة ‪،‬‬

‫أحدها يدعو إلى التطعيم‪.‬‬

‫في التعبير عن التوصية بالتطعيم ‪ ،‬تجري الحكومة التنشئة االجتماعية عبر منصات‬

‫مختلفة ‪ ،‬إحداها التلفزيون‪ .‬كل يوم ‪ ،‬هناك الكثير من األخبار التي تتحدث عن‬

‫التطعيم‪ .‬باإلضافة إلى ذلك ‪ ،‬تنشر الحكومة على قنوات التلفزيون المختلفة أهمية‬
‫التطعيم من خالل إعالنات الخدمة العامة‪ .‬تهدف هذه الدراسة إلى تحديد مدى تأثير‬

‫إعالنات الخدمة العامة واإلعالنات حول التطعيم على التلفزيون على الوعي العام‬

‫بالتطعيم في ‪ 40 2R 40 2R‬نجيجونج هاملت ‪ ،‬قرية بانجارساري ‪ ،‬منطقة‬

‫نغانترو ‪ ،‬تولونجاونج ريجنسي‬

‫في هذه الدراسة ‪ ،‬استخدم الباحثون طرق البحث الكمي مع نهج المسح وطرق‬

‫تحليل االنحدار الخطي المتعددة‪ .‬تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن إعالنات وإعالنات‬

‫الخدمة العامة لها تأثير متزامن على الوعي العام بقيمة ‪ F‬محسوبة (‪>)580.R98‬‬
‫جدول ‪ )9.257( F‬وقيمة معنوية ‪ .2.25< 2.22‬أثناء استخدام اختبار ‪ t‬جزئيًا ‪،‬‬

‫‪ix‬‬
‫تبلغ قيمة التغطية اإلخبارية ‪ 8.79R >05.098‬مع داللة ‪ 2.25< 2.22‬وإعالنات‬
‫الخدمة العامة تساوي ‪ 8.79R >98.020‬مع داللة ‪2.25< 2.22‬‬

‫الكلمات المفتاحية‪ :‬أخبار ‪ ،‬إعالنات الخدمة العامة ‪ ،‬توعية الجمهور‬

‫‪x‬‬
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, puji syukur peneliti haturkan kehadirat
Allah SWT atas berkat, rahmat, dan ridho-Nya sehingga
peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Pemberitaan Dan Iklan Layanan Masyarakat Tentang
Vaksinasi Di Televisi Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat
Melakukan Vaksinasi Di Rt 04 Rw 06 Dusun Ngegong Desa
Banjarsari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung”.
Skripsi ini dibuat guna memenuhi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi program
studi Ilmu Komunikasi.
Selama pengerjaan skripsi, peneliti banyak mengalami
kendala dan hambatan. Tentunya, pengerjaan skripsi ini tidak
terlepas dari bimbingan, pengarahan, bantuan pemikiran, serta
dukungan dari berbagai pihak hingga terselesaikannya skripsi
ini. Untuk itu, penulis dengan ketulusan hati ingin memberikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA.,
M.Phil., Ph.D selaku rektor UIN Sunan Ampel
Surabaya,
2. Dr. Moch. Choirul Arif, S.Ag., M.Fil.I selaku dekan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta dosen
pembimbing yang telah senantiasa sabar dan ikhlas
meluangkan waktunya untuk memberikan saran
serta arahan demi terselesaikannya skripsi ini
3. Pardianto S.Ag., M.Si selaku kaprodi Ilmu
Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Ampel Surabaya
xi
4. Muchlis S.Sos.I., M.Si selaku dosen wali yang telah
senantiasa dengan tulus membimbing dari awal
hingga terselesaikannya skripsi ini
5. Bapak dan Mamak serta segenap keluarga saya
yang telah memberikan segala dukungannya
sehingga saya bisa melaksanakan studi di UIN
Sunan Ampel Surabaya hingga selesai
6. Teman-teman, sahabat, serta orang terkasih yang
telah senantiasa memberikan dukungan dan
semangat
Tidak ada hasil karya yang benar-benar sempurna,
betupun dengan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis berharap
diberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan
berkepentingan.
Wassalamualaikum wr. wb

Surabaya, 30 Juni 2022

Hani Ammaria

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... i
PENGESAHAN TIM PENGUJI .............................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... iii
PERNYATAAN OTENTITAS SKRIPSI ................................ iv
ABSTRAK ................................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................. xi
DAFTAR ISI .......................................................................... xiii
BAB 1 ....................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................... 6
E. Definisi Operasional ...................................................... 6
F. Sistematika Pembahasan .............................................. 12
BAB II ..................................................................................... 13
KAJIAN TEORETIK .............................................................. 13
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................. 13
B. Kerangka Teori ............................................................ 16

xiii
C. Paradigma Penelitian.................................................... 19
D. Hipotesis Penelitian...................................................... 20
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................. 21
B. Lokasi Penelitian .......................................................... 21
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ..................... 22
D. Variabel dan Indikator Penelitian ................................ 24
E. Tahap-Tahap Penelitian ............................................... 28
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 29
G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian ......................... 31
H. Teknik Analisis Data .................................................... 32
BAB IV ................................................................................... 34
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 34
A. Gambaran Umum Objek penelitian ............................. 34
B. Penyajian Data ............................................................. 37
C. Pengujian Hipotesis...................................................... 44
D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................... 63
Perspektif Teoritis ......................................................... 63
Perspektif Islam ............................................................. 65
BAB V..................................................................................... 68
PENUTUP ............................................................................... 68
A. Simpulan ...................................................................... 68
B. Saran............................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 72

xiv
Daftar Tabel

Tabel 1: Indikator-Penelitian .................................................. 25


Tabel 2: Skala-Likert .............................................................. 30
Tabel 3: Karakteristik responden sesuai jenis kelamin ........... 35
Tabel 4: Karakteristik responden sesuai usia .......................... 36
Tabel 5: Rumus penyajian-data............................................... 38
Tabel 6: Interval skor .............................................................. 39
Tabel 7: Tanggapan responden ............................................... 40
Tabel 8: Interval skor .............................................................. 41
Tabel 9: Tanggapan responden ............................................... 42
Tabel 10: Interval skor ............................................................ 43
Tabel 11: Tanggapan Responden ............................................ 44
Tabel 12: Hasil-Uji-Validitas .................................................. 45
Tabel 13: Hasil Uji-Reliabilitas .............................................. 47
Tabel 14: Hasil-Uji-Multikolinieritas ..................................... 51
Tabel 15: Hasil-Uji-Heteroskedastisitas ................................. 53
Tabel 16: Uji-Regresi-Linier-Berganda .................................. 54
Tabel 17: Hasil Koefisien-Korelasi......................................... 56
Tabel 18: Interval-Koefisien ................................................... 57
Tabel 19: Hasil-Uji-F .............................................................. 59
Tabel 20: Hasil Uji t Variabel X1 ........................................... 61
Tabel 21: Hasil Uji-t Variabel X2 ........................................... 62

xv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Coronavirus disease 2019 atau Covid-19
merupakan penyakit yang saat ini sedang menjadi
pandemi global. Virus ini muncul dan menginfeksi
manusia pertama kali di Wuhan, China pada akhir
tahun 2019. Pada bulan Maret 2020, pemerintah
mengumumkan secara resmi bahwa Indonesia menjadi
salah satu negara yang terkonfirmasi Covid-19. Di
Indonesia, kasus tersebut pertama kali terdeteksi pada
tanggal 2 Maret 2020, ketika 2 WNI tertular dari
seorang warga Jepang1. Berawal dari kasus tersebut,
jumlah masyarakat Indonesia yang terkonfirmasi positif
Covid-19 semakin bertambah setiap harinya.
Penyebaran covid-19 terjadi di berbagai daerah
di penjuru Indonesia. Salah satu daerah yang
terkonfirmasi adalah kabupaten Tulungagung, Jawa
Timur. Pada akhir tahun 2020, pemerintah menetapkan
status zona merah di seluruh wilayah kabupaten
Tulungagung, yang berarti bahwa kabupaten
Tulungagung memiliki risiko tinggi penyebaran Covid-
19. Berbagai pembatasan kegiatan dilakukan. Hal
tersebut tentu mempengaruhi banyak hal, seperti
ditutupnya sekolah-sekolah dan belajar dari rumah,
ditutupnya tempat tempat jual beli seperti pasar, banyak

1
Wikipedia, Pandemi Covid-19 di Indonesia, diakses pada tanggal 26
September 2021 dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-
19_di_Indonesia
2

pekerja yang harus bekerja dari rumah, sektor


perekonomian menurun, dan lain sebagainya.
Banyak strategi yang dibuat oleh pemerintah
Indonesia dalam menanggulangi penyebaran Covid-19
di Indonesia. Seperti pemberlakuan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB), sosial distancing, phisycal
distancing, work from home (WFH), protokol
kesehatan, hingga program vaksinasi. Salah satu
langkah yang ditempuh pemerintah dalam mengurangi
peningkatan kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia
adalah dengan melaksanakan program vaksinasi.
Program vaksinasi merupakan program yang bertujuan
untuk menjaga masyarakat dari terdampaknya virus
SARS-CoV-2 yang bisa menjadi sebab kematian akibat
Covid-19. Vaksinasi merupakan kegiatan pemberian
vaksin kepada masyarakat2, sehingga diperlukan
kerjasama yang baik antara pemerintah pelaksana
program vaksinasi dan masyarakat demi kesuksesan
pencegahan penyebaran covid-19 di Indonesia.
Pada awalnya, vaksinasi Covid-19 di
prioritaskan kepada tenaga kesehatan yang rentan
terinfeksi covid-19, pimpinan daerah, serta orang-orang
yang bepengaruh dalam mengedukasi masyarakat
mengenai pentingnya mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Pada tanggal 13 Januari 2021, presiden RI Joko
Widodo mendapatkan vaksin pertama. Selain itu,
sejumlah pejabat, tokoh-tokoh penting masyarakat, dan
beberapa influencer juga mendapatkan kesempatan
vaksin pada tahap awal tersebut dan dilanjutkan dengan

2
Kemenkes, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Vaksinasi Covid-19, (2021)
h.12
3

pemberian vaksinasi kepada sejumlah kepala daerah


dari berbagai provinsi di Indonesia3.
Ramai berbagai media dari seluruh Indonesia
memberitakan tentang vaksinasi. Salah satu media yang
gencar memberitakan vaksinasi adalah televisi. Televisi
merupakan sumber informasi utama bagi masyarakat.
Dengan bentuk audio-visualnya, televisi dinilai sangat
efektif untuk menyampaikan pesan-pesannya. Oleh
karena itu, dengan ramainya pemberitaan mengenai
vaksinasi covid-19 di Indonesia ini, televisi dinilai
mampu membawa masyarakat untuk lebih menyadari
pentingnya vaksinasi karena televisi sebagai media
yang sering dikonsumsi masyarakat dan sangat
bermanfaat dalam pembentukan perilaku dan perubahan
pola pikir.
Dalam menyuarakan pentingnya penerapan
strategi penanggulangan penyebaran Covid-19 di
Indonesia ini, diperlukan adanya komunikasi oleh
pemerintah dengan masyarakat. Hal tersebut bertujuan
agar masyarakat lebih meningkatkan kesadaran dan
kewaspadaannya sehingga masyarakat dapat menjaga
dirinya masing-masing dari bahayanya Covid-19.
Dalam program vaksinasi ini, pemerintah menggunakan
cara persuasif dengan gencar memberikan edukasi,
diskusi, dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat
Indonesia4.
Dalam kehidupan masyarakat modern seperti
saat ini, iklan merupakan salah satu bagian yang tak
3
Kompas.com, Bagaimana Upaya Pemerintah Yakinkan Masyarakat agar
Mau Divaksin Covid-19?, diakses pada tanggal 29 September 2021 dari
https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/15/091200765/bagaimana-
upaya-pemerintah-yakinkan-masyarakat-agar-mau-divaksincovid-19-
?page=all
4
Ibid
4

terpisahkan. Hal inilah yang kemudian menjadi salah


satu cara yang digunakan pemerintah yakni dengan
memanfaatkan media iklan. Saat ini, hampir seluruh
media massa terdapat iklan, termasuk di media
elektronik televisi. Iklan tersebut ditujukan untuk
memberikan informasi serta membujuk masyarakat
untuk mau melakukan vaksinasi covid-19. Iklan
layanan masyarakat yang palimg sering muncul di
berbagai stasiun televisi Nasional saat ini adalah versi
kampanye siap. Iklan tersebut mengajak masyarakat
dari semua golongan untuk siap melakukan vaksinasi.
Masyarakat RW 04 06 Dusun Ngegong Desa
Banjarsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung merupakan masyarakat yang mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani. Sebagai petani,
jam kerja masyarakat di daerah tersebut adalah pada
pagi hingga siang hari dan kemudian istirahat. Pada
waktu istirahat, masyarakat mengisi waktu istirahatnya
dengan menonton televisi. Sesuai dengan fakta yang
terlihat di lapangan, mayoritas masyarakat suka
menonton tayangan pemberitaan di waktu-waktu
istirahatnya, terlebih di siang hari.
Berdasarkan uraian latar belakang ini, peneliti
ingin mengetahui bagaimana pengaruh ramainya
pemberitaan dan iklan layanan masyarakat tentang
vaksinasi di televisi terhadap tingkat kesadaran
masyarakat melakukan vaksinasi di lingkungan RW 04
06 Dusun Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
5

1. Bagaimana pengaruh pemberitaan vaksinasi di


media televisi terhadap tingkat kesadaran
masyarakat melakukan vaksinasi di RT 04 RW 06
Dusun Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung?
2. Bagaimana pengaruh iklan layanan masyarakat
tentang vaksinasi di televisi terhadap tingkat
kesadaran masyarakat melakukan vaksinasi di RT
04 RW 06 Dusun Ngegong Desa Banjarsari
Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung?
3. Seberapa besar pengaruh pemberitaan dan iklan
layanan masyarakat tentang vaksinasi di televisi
terhadap tingkat kesadaran masyarakat melakukan
vaksinasi di RT 04 RW 06 Dusun Ngegong Desa
Banjarsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung?

C. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan penjelasan masalah diatas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberitaan dan iklan
layanan masyarakat tentang vaksinasi di televisi
terhadap tingkat kesadaran masyarakat melakukan
vaksinasi di RT 04 RW 06 Dusun Ngegong Desa
Banjarsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pemberitaan dan iklan layanan masyarakat tentang
vaksinasi di televisiterhadap tingkat kesadaran
masyarakat melakukan vaksinasi di RT 04 RW 06
Dusun Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung
6

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan
ilmu komunikasi berbasis penelitian, khususnya
penelitian tentang berita dan iklan layanan
masyarakat.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat
berupa wawasan dan pemahaman mengenai berita
dan iklan layanan masyarakat dalam mempengaruhi
khalayaknya.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan rumusan mengenai
kasus atau variabel yang akan dicari untuk dapat
ditemukan dalam penelitian di dunia nyata, di dunia
empiris atau di lapangan yang dapat dialami5.
1. Pemberitaan tentang Vaksinasi di Televisi
Pemberitaan adalah laporan lengkap atau
interpretatif atau berupa pemberitaan dalam
menyelidiki fakta lengkap dengan latar belakang
tren/tren masa depan dalam bentuk jurnalisme
investigatif6. Sebagai salah satu sumber informasi
bagi masyarakat, pemberitaan haruslah memiliki
unsur faktual, aktual, seimbang, penting, lengkap,
serta menarik agar masyarakat mampu menerima
berita yang disampaikan dengan baik.
Pemberitaan dapat dilakukan melalui banyak
macam media, dalam media cetak maupun media

5
D. Irawan (2006), diakses dari https://dspace.uii.ac.id
6
Wikipedia, diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemberitaan
7

tulis. Salah satu pemberitaan yang paling banyak


dikonsumsi masyarakat yakni pemberitaan di
televisi. Menurut Arsyad dan Rahman (2013:51),
televisi merupakan media sistem elektronik yang
dapat memberikan visual diam maupun hidup serta
suara melalui kabel atau ruang7. Dalam hal ini,
pemberitaan di media televisi yang dimaksud adalah
pemberitaan mengenai vaksinasi.

Gambar 1: Pemberitaan Vaksinasi di Televisi

Sumber: CNN Indonesia

Vaksinasi diberikan sebagai upaya dalam


rangka memberikan peningkatan kekebalan tubuh
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
seperti covid-19 yang sedang marak dan cepat
menular seperti saat ini. Disini, peneliti ingin
mengetahui bagaimana pengaruh pemberitaan
vaksinasi covid-19 di televisi terhadap tingkat
kesadaran masyarakat. Adapun indikator dari
pemberitaan tersebut adalah:
7
Hubungan Kebiasaan Menonton Tayangan di Televisi Terhadap Perilaku
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SDN 01 Pujiharjo Kabupaten
Malang, duakses dari http://eprints.umm.ac.id/38237/3/bab%202.pdf
8

a. Frekuensi pemberitaan
1) Banyak penayangan
2) Durasi
b. Isi pemberitaan
1) Kejelasan isi
2) Kejelasan sumber
3) Susunan kalimat

2. Iklan layanan Masyarakat tentang Vaksinasi di


Televisi
Iklan layanan masyarakat merupakan sebuah
pemberitahuan kepada khalayak yang bersifat non
komersial yang memuat sosialisasi putusan
pemerintah, layanan masyarakat, layanan organisasi
non bisnis, dan pemberitahuan-pemberitahuan
lainnya yang dibutuhkan masyarakat8. Iklan layanan
masyarakat timbul atas dasar kondisi suatu negara
atau masyarakat yang diterpa suatu permasalahan
sosial, sehingga informasi yang disampaikan
mayoritas bersifat sosial9. Iklan layanan masyarakat
disebut juga iklan nonprofit. Disebut nonprofit
karena iklan layanan masyarakat tidak mengambil
keuntungan komersil, melainkan keuntungan sosial.
Keuntungan yang ingin didapatkan dari iklan

8
Muhammad Libadrika H.A., Pengaruh iklan layanan masyarakat hemat
listrik PT. PLN versi Lidia Kandau terhadap sikap masyarakat dalam
penggunan listrik, Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial
Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
tahun 2015
9
muhammad Reza Iskandar Lubis, ‘Pengaruh Tayangan Iklan Layanan
Masyarakat Bpjs Kesehatan Tahun 2017 Di Televisi Terhadap Tindakan
Menggunakan Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Rengas Pulau
Kecamatan Medan Marelan’, 2018.
9

layanan masyarakat adalah membentuk dan


memperoleh citra positif dari masyarakat.
Iklan layanan masyarakat dapat dikatakan
berhasil apabila masyarakat mengalami perubahan
sikap. Proses penyampaian iklan layanan
masyarakat ini bersifat persuasif atau mendidik
masyarakat melalui media periklanan. Tujuannya
adalah, agar pengetahuan khalayak bertambah,
mampu memunculkan kesadaran sikap serta
perubahan perilaku khalayak terhadap permasalahan
yang ada, serta memperbaiki citra di benak
masyarakat. Untuk menghasilkan iklan yang efektif,
iklan haruslah memiliki pesan yang memiliki daya
tarik serta dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat.
Gambar 2: Iklan Layanan Masyarakat Versi Kampanye Siap

Sumber: Trans TV

Dalam penelitian ini, iklan layanan masyarakat


tentang vaksinasi yang dimaksud adalah iklan yang
ditayangkan di media televisi versi Kampanye
Siap.. Iklan tersebut memiliki setting berbagai
macam latar belakang masyarakat Indonesia yang
siap untuk melakukan vaksinasi, mulai dari Ibu
10

rumah tangga, pedagang, tukang ojek online, dll


yang sesuai dengan karakteristik mata pencaharian
masyarakat Indonesia. Iklan ini merupakan iklan
yang dibuat oleh kementerian kesehatan RI dan
ditayangkan di hampir seluruh stasiun televisi
Nasional di Indonesia. Karena seringnya
penayangan iklan ini sehingga dalam hal ini,
peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh
iklan layanan masyarakat tentang vaksinasi covid-
19 di televisi terhadap tingkat kesadaran
masyarakat. Indikator Iklan layanan masyarakat
tersebut adalah:
a. Karakteristik iklan
b. Kualitas iklan
c. Frekuensi penayangan
d. Efektifitas iklan

3. Tingkat Kesadaran masyarakat


Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), Kesadaran merupakan sebuah keinsafan,
keadaan dimana seseorang mengerti akan hal yang
dialami atau dirasakan oleh seseorang10. Sedangkan
menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah
perilaku seseorang yang secara sadar untuk menaati
semua peraturan dan mengerti akan tanggung jawab
tugas dan nya11. Jadi, kesadaran adalah sebuah
keadaan dimana seseorang menyadari akan hak dan
kewajiban yang harus dipenuhinya.

10
KBBI, diakses dari https://kbbi.web.id/kesadaran
11
D Rismawati, Usaha-Usaha Meningkatkan Kesadaran Karyawan dalam
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Bagian Produksi PT
Hevea MK. 1 Palembang, Skripsi, Politeknik Negeri Sriwijaya, tahun 2014
11

Masyarakat adalah sekumpulan makhluk hidup


yang berhubungan erat satu sama lain karena
kesamaan suatu keadaan, tradisi, konvensi, sistem,
dan hukum tertentu, serta mengarah pada kehidupan
yang kolektif12. Secara sederhana, masyarakat
adalah sekelompok manusia yang bergaul atau
berinteraksi satu dengan yang lainnya dengan
kebutuhan yang sama. Masyarakat terbentuk karena
manusia menggunakan keinginan, perasaan, dan
pikirannya untuk memberikan reaksi pada
lingkungannya13. Dalam penelitian ini, kriteria
masyarakat yang dituju adalah:
1. Laki-laki dan perempuan
2. Terdaftar dalam data ketua RT sebagai
warga RT 04 RW06 Dusun-Ngegong-Desa
Banjarsari-Kecamatan-Ngantru-Kabupaten-
Tulungagung
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui
seberapa besar tingkat kesadaran masyarakat
khususnya masyarakat RT 04 RW 06 Dusun
Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru
Kabupaten Tulungagung untuk melakukan
vaksinasi. Indicator dari tingkat kesadaran
masyarakat tersebut adalah:
a. Pengetahuan masyarakat
b. Sikap masyarakat
c. Tindakan masyarakat

12
Wikipedia, diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
13
Prasetyo,D., & Irwansyah. (2020). Memahami Masyarakat dan
Perspektifnya. Jurnal Manajemen Pendidikan dan ilmu sosial, 1(1) 163-175
12

F. Sistematika Pembahasan
1. BAB I (Pendahuluan): Bab ini terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional,
dan sistematika pembahasan
2. BAB II (Kajian Teoretik): Bab ini terdiri dari
penelitian terdahulu yang relevan, kerangka teori,
paradigma penelitian, dan hipotesis penelitian
3. BAB III (Metode Penelitian): Bab ini terdiri dari
pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian,
populasi, sampel dan teknik sampling, variabel dan
indikator penelitian, tahap-tahap penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik validitas instrumen
penelitian, dan teknik analisis data
4. BAB IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan): Bab
ini terdiri dari gambaran umum obyek penelitian,
penyajian data, pengujian hipotesis, dan
pembahasan hasil penelitian
5. BAB V (Penutup): Bab ini terdiri dari Kesimpulan,
saran dan rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.
13

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan


Dalam melakukan penelitian, peneliti mencari beberapa
kajian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan
sesuai dengan penelitian ini, agar dapat dijadikan
pedoman dalam melakukan penelitian. Penelitian
terdahulu yang telah peneliti temukan adalah sebagai
berikut:
1. Jurnal “Pengaruh Daya Tarik Pesan Iklan Layanan
Masyarakat di Youtube Terhadap Keputusan
Menggunakan Vaksin Measles dan Rubella (Mr)
Pada Anak (Studi Eksplanatif Pada Subscribe Iklan
Layanan Masyarakat Vaksin Measles dan Rubela
Versi Panjang)” oleh Ilona Vicenovie Oisina dari
UPI YAI Jakarta dan Ivone Ruth Vitamaya Oishi
dari Universitas Methodist Indonesia, Medan pada
tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif. Temuan pada penelitian
ini adalah adanya pengaruh secara bersamaan antara
daya tarik iklan dan tingkat pengetahuan terhadap
keputusan menggunakan vaksin
Persamaan: terletak pada variabel bebasnya yaitu
iklan layanan masyarakat
Perbedaan: pada penelitian tersebut, variabel yang
digunakan adalah 2 variabel, variabel terikatnya
adalah keputusan menggunakan vaksin MR pada
anak sedangkan disini, peneliti menggunakan 3
variabel serta variabel terikatnya adalah tingkat
kesadaran masyarakat melakukan vaksinasi
14

2. Skripsi “Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat


Memakai Helm pada Saat Mengendarai Roda Dua
Terhadap Perubahan Sikap Pendengar Sriwijaya
Radio” oleh Susi Riwayati Univeristas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif. Temuan pada
penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif
kuat terhadap perubahan sikap pendengar serta
respon masyarakat terhadap iklan tersebut positif
Persamaan: terletak pada variabel bebasnya yaitu
iklan layanan masyarakat
Perbedaan: pada penelitian tersebut, variabel yang
digunakan adalah 2 variabel serta variabel
terikatnya adalah perubahan sikap sedangkan pada
penelitian ini, peneliti menggunakan 3 variabel serta
variabel terikatnya adalah tingkat kesadaran
masyarakat
3. Jurnal “Pengaruh Pemberitaan Covid-19 Di Media
Online Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Mahasiswa FISIP UDA 2018” oleh Yosua Putra
Valentino dan Besti Rohana Simbolon mahasiswa
Universitas Darma Agung Medan. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif. Temuan pada penelitian ini terdapat
hubungan yang cukup mempengaruhi antara
pengaruh pemberitaan covid-19 di media online
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat mahasiswa
fisip Universitas Darma Agung 2018.
Persamaan: terletak pada pengaruh yang ingin
diukur pada suatu objek
Perbedaan: pada penelitian tersebut menggunakan
2 variabel serta media yang digunakan adalah media
online sedangkan pada penelitian ini menggunakan
3 variabel
15

4. Jurnal Internasional “Perceived Effectiveness of


The Anti-Smoking Public Service Advertisement on
Youtube #SuaraTanpaRokok” yang disusun oleh
Rizanna Rosemary, Novi Susilawati, Deni Yanuar,
Nur Anisah, dan Mawaddah Idris dari Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif. Temuan pada
penelitian tersebut adalah masih kurangnya iklan
layanan masyarakat anti rokok baik dari segi
kualitas maupun kuantitas, serta jumlah viewers dan
like tidak menjamin pemirsa menerima dan
merespons pesan secara positif.
Persamaan: terletak pada variabel yang digunakan
yakni iklan layanan masyarakat
Perbedaan: pada penelitian tersebut, yang diukur
adalah efektifitas suatu iklan masyarakat sedangkan
pada penelitian ini yang diukur adalah pengaruh
iklan layanan masyarakat
5. Jurnal Internasional “Effectiveness of Public
Service Advertisements on The Use of Antibiotics
in Pangkalpinang” yang disusun oleh Rachmawati
Felani Juria dan Lana Sari dari Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang
pada tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif. Temuan pada penelitian
tersebut adalah iklan layanan masyarakat tentang
antibiotik cukup efektif dalam hal penggunaan
antibiotik
Persamaan: terletak pada variabel yang digunakan
yakni iklan layanan masyarakat
Perbedaan: pada penelitian tersebut, yang diukur
adalah efektifitas suatu iklan masyarakat sedangkan
pada penelitian ini yang diukur adalah pengaruh
iklan layanan masyarakat
16

B. Kerangka Teori
1. Teori AIDDA
AIDDA merupakan akronim dari kata
perhatian (Attention), minat (Interest), keinginan
(Desire), keputusan (Decession), dan tindakan
(Action). Teori AIDDA merupakan sebuah teori
dalam ilmu komunikasi dimana komunikator
memiliki andil yang penting sebagai penyampai
informasi. Teori yang diutarakan oleh Wilbur
Schramm ini memiliki tujuan untuk
menghasilkan penyampaian pesan yang efektif
dengan cara menarik perhatian khalayak hingga
memberikan keputusan untuk melakukan
tindakan yang diinginkan penyampai informasi.
Strategi komunikasi dalam teori ini harus luwes
agar informasi yang disampaikan oleh dapat
segera mengadakan perubahan14.
Proses tahapan komunikasi dalam teori
ini adalah dengan memberikan sesuatu untuk
memunculkan perhatian (attention) sebagai awal
mula suksesnya komunikasi yang disampaikan.
Apabila perhatian telah dibangkitkan, maka
dilanjutkan dengan tumbuhnya minat (interest).
Minat merupakan titik tolak bagi timbulnya
keinginan (dessire) untuk melakukan sesuatu
yang menjadi tujuan oleh komunikator. Setelah
adanya keinginan, maka akan timbul keputusan
(decision) untuk melakukan suatu tindakan

14
Angga andriano mongkau, Desie MD Warouw, Elfie Mingkid, Strategi
Komunikasi Sales Dalam Memasarkan Mobil Bekas Di Kota Madano
(Studi Pada Showroom Mobil Di Wilayah Kecamatan Malalayang Kota
Manado), Jurnal Acta Diurna Vol VI No. 2 tahun 2021
17

(action). Sesuai dengan penelitian ini, alur teori


AIDDA dapat digambarkan dalam bagan
sebagai berikut:

Bagan 1: Teori-AIDDA

Sumber: Peneliti-(2022)

2. Perspektif Islam
Pada dasarnya, iklan berasal dari bahasa
Arab ‫ اٳلعال‬yang artinya pengumuman.
Sedangkan berita dalam bahasa Arab adalah
‫ٲ َ ْخ َبار‬. Pada hakikatnya, berita dan iklan sama-
sama menyampaikan informasi kepada khalayak
dengan tujuan agar diterima dengan baik oleh
masyarakat. Sebagai penerima informasi,
masyarakat telah diberi peringatan oleh Allah
SWT dalam QS. Al Hujurat ayat 6:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika


seseorang yang fasik datang kepadamu
membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
18

keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal


atas perbuatan itu”
Dalam dalil diatas, dapat di simpulkan
bahwa, masyarakat dalam menerima informasi
dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk berita
maupun iklan, harus memperhatikan siapa yang
menyampaikan dan apa yang disampaikan. Hal
tersebut dimaksudkan supaya informasi yang
disampaikan dan diterima dapat dipastikan
kebenarannya, terlebih dalam hal ini adalah
mengenai vaksinasi Covid-19 pada masyarakat.
Vaksinasi bertujuan untuk menjaga agar
terhindar dari covid-19 dan meningkatkan herd
immunity. Hal ini sesuai dengan ajaran agama
Islam yang sangat menganjurkan umat muslim
untuk menjaga kesehatan serta melakukan
berbagai macam upaya pencegahan terhadap
berbagai penyakit. Diantara anjurannya yaitu:

‫ َوفِي ُك ٍّل‬،‫ض ِعيْف‬ ِ ‫ؤمن ْالقَ ِوي َخي ٌْر َوا َ َحبُّ ِٳ ٰلى الل ِه ِمنَ ْال ُم‬
َّ ‫ؤم ِن لل‬ ِ ‫ْال ُم‬
‫َخيْر‬
“Mukmin yang kuat lebih baik baik dan lebih
dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan
keduanya ada kebaikan.” (H.R. muslim No.
2664)

‫ َو‬،‫ض‬ِ ‫ َو ِٳذَا َو َق َع ِبٲ َ ْر‬،‫ َف َال ت َ ْد ُخلُوهَا‬،‫ض‬ ِ ‫طاعُونَ ِبٲ َ ْر‬


َ ‫س ِم ْعت ُ ْم ا َّل‬
َ ‫ِٳذَا‬
َ
‫متفق عليه‬.‫ٲ ْنت ُ ْم فِ ْي َها فَ َال ت َْخ ُر ُجوا ِم ْن َها‬
“Apabila kalian mendengar wabah tha’un
melanda suatu negeri, maka janganlah kalian
memasukinya. Adapun apabila penyakit itu
melanda suatu negeri sedang kalian ada
didalamnya, maka janganlah kalian keluar dari
19

negeri itu.” (H.R. bukhari, No. 3473 dan Muslim,


No., 2218)
Dalil diatas sesuai dengan anjuran
pemerintah yang untuk menjaga jarak,
mengurangi mobilitas, serta meningkatkan
kekuatan imunitas yakni dengan memakai
handsanityzer, mencuci tangan, dan melakukan
vaksinasi untuk menghadapi pandemi covid-19.

C. Paradigma Penelitian

Bagan 2: Paradigma-penelitian

Sumber: Peneliti-(2022)

Keterangan:
X: variabel independen
Y: variabel dependen
Dari kerangka berpikir diatas dapat
dijelaskan bahwa pemberitaan dan iklan layanan
masyarakat tentang vaksinasi di televisi
memiliki hubungan stimulan yang menjadi
sebab dalam peningkatan kesadaran masyarakat
RT 04 RW06 dusun-Ngegong-desa-Banjarsari
kabupaten-Tulungagun-untuk-melakukan
vaksinasi
20

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat dideefinisikan sebagai perkiraan
jawaban secara sementara terhadap masalah yang
dirumuskan dalam penelitian15. Hipotesis yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Pemberitaan vaksinasi di televisi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
kesadaran masyarakat RT 04 RW06 dusun-
Ngegong-desa-Banjarsari-kabupaten-
Tulungagung melakukan vaksinasi
2. Iklan layanan masyarakat tentang vaksinasi di
televisi memiliki pengaruh yang signifikan
tehhadap tingkat kesadaran masyarakat RT 04
RW06 dusun Ngegong desa Banjarsari
kabupaten Tulungagung melakukan vaksinasi
3. Pemberitaan dan iklan layanan masyarakat
tentang vaksinasi di televisi berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kesadaran
masyarakat RT 04 RW06 dusun Ngegong desa
Banjarsari kabupaten Tulungagung melakukan
vaksinasi

15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung
: Alfabeta, 2016) h.31
21

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
digunakan dalam penelitian ini karena pendekatan
kuantitatif merupakan pendekatan yang di dalam usulan
penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis
data, kesimpulan data sampai penulisannya
menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus,
dan kepastian data numeric16.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi korelatif. Jenis penelitian studi korelatif
tepat digunakan untuk penelitian ini karena jenis
penelitian tersebut merupakan penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono 2018:72)17.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada penelitian ini yakni RT
04 RW 06 Dusun Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur.
Lokasi ini terletak di ujung utara kabupaten
Tulungagung dan berbatasan dengan kabupaten kediri
serta berada di pinggiran sungai brantas. RT tersebut

16
Lukas S. Musianto, Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan
Kualitatif dalam Metode Penelitian, Jurnal Fakultas Ekonomi dan Fakultas
Komunikasi, Universitas Kristen Petra
17
Diakses dari https://www.google.com/amp/s/serupa.id/metode-penelitian-
eksperimen/
22

terdiri dari 79 kepala keluarga dan sebagian besar


bekerja sebagai petani dan peternak. Lokasi tersebut
dipilih oleh peneliti sebagai lokasi penelitian
dikarenakan berdasarkan fakta dari lapangan
masyarakat di lokasi tersebut masih banyak yang
enggan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana
pengaruh pemberitaan dan iklan layanan masyarakat di
televisi terhadap kesadaran dari masyarakat di lokasi
tersebut.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi merupakan area secara keseluruhan
yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk ditarik kesimpulannya18. Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat RT 04 RW 06 Dusun
Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru
Kabupaten Tulungagung. Secara keseluruhan, jumlah
warga di RT 04 RW 06 Dusun Ngegong Desa
Banjarsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung adalah 262 orang, mulai dari balita hingga
lansia.
Menurut Soedarno (1992), dalam masyarakat
terdapat pembedaan kedudukan dan derajat atas dasar
senoritas sehingga menimbulkan golongan tertentu19.
Golongan itulah yang dapat mempengaruhi sebagian

18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung
: Alfabeta, 2016) h.80
19
Muhammad Reza Iskandar Lubis, Pengaruh Tayangan Iklan Layanan
Masyarakat Bpjs Kesehatan Tahun 2017 di Televisi Terhadap Tindakan
Menggunakan Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Rengas Pulau
Kecamatan Medan Marelan, Skripsi, Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2018
23

karakteristik serta tindakan seseorang yang berbeda


juga seperti menyalurkan pendapat dan mengambil
keputusan Sedangkan klasifikasi umur menurut WHO
adalah:
1. Umur balita- : 0-5tahun
2. Umur anak-anak- : 6-11tahun
3. Umur remaja- : 12-17tahun
4. Umur dewasa- : 18-40tahun
5. Umur tua- : 41-65tahun20
Dalam penelitian ini, rentang usia 12 tahun
keatas dianggap lebih sesuai dengan penelitian ini
karena akan lebih banyak memberikan pendapat dalam
hal mengambil keputusan yang sesuai dengan penelitian
ini, seperti menerima informasi hingga menentukan
keputusan. Maka, jumlah populasi yang diambil mulai
dari usia 12 tahun keatas sesuai dengan data RT
setempat sebanyak 227 orang.
Sampel merupakan bagian dari jumlah yang
dimiliki oleh suatu populasi. Berdasarkan populasi
diatas, maka untuk menghitung sampel dalam
penelitian ini, peneliti memerlukan teknik sampling.
Karena jumlah populasi sudah ditentukan, maka untuk
menentukan sampel, peneliti menggunakan metode
purposive sampling. Metode purposive sampling dipilih
oleh peneliti karena bagian yang dipilih oleh peneliti
untuk dijadikan sampel dipilih berdasarkan penilaian
peneliti dengan pertimbangan sudah ditentukan.

20
Ibid
24

Sumber: Slovin (1960) dalam Sofyan (2019)

n = ukuran sampel
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan dalam penelitian
227
𝑛=
1 + 227(0,5)(0,5)
227
𝑛=
1 + 227(0,0025)
227
𝑛=
1 + 0,5675
227
𝑛=
1,5675
𝑛 = 144,816587
Dari jumlah populasi 227 orang, maka diperoleh
jumlah sampel minimum sebanyak 144,816587 orang
yang dibulatkan menjadi 145 orang

D. Variabel dan Indikator Penelitian


Pada dasarnya, variabel adalah segala hal yang
dapat berbentuk apa saja yang telah ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian diambil
kesimpulannya21. Berdasarkan judul pada penelitian ini,
terdapat variabel sebagai berikut:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan sesuatu yang
menjadi penyebab perubahan yang

21
Ibid, h.38
25

kemudian dijadikan sebagai timbulnya


variabel terikat22. Variabel bebas disebut
juga dengan variabel X. Variabel X pada
penelitian ini adalah:
X1: pemberitaan tentang vaksinasi
X2: iklan layanan masyarakat vaksinasi
b. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu sesuatu yang
diakibatkan atau dipengaruhi karena adanya
variabel bebas23. Variabel terikat disebut
juga variabel Y. Variabel Y pada penelitian
ini adalah:
Y: tingkat kesadaran melakukan vaksinasi
Berikut indikator dari setiap variabel:
Tabel 1: Indikator-Penelitian

Variabel Sub Indikator-indikator


variabel
Pemberitaan a. Frekuen 1. Seringnya
tentang si menonton
vaksinasi pemberitaan
(X1) vaksinasi di
media
televisi
2. Lama waktu
masyarakat
menonton
pemberitaan
vaksinasi di
media
televisi

22
Ibid, h.39
23
Ibid, h.39
26

b. Isi 1. Kejelasan isi


pemberi pemberitaan
taan 2. Kejelasan
sumber
pemberitaan
3. Susunan
kalimat yang
digunakan

Iklan a. 1. Bermanfaat
layanan Karakter bagi
masyarakat istik masyarakat
tentang iklan 2. Karakteristi
vaksinasi k desain
(X2) visual iklan
3. Meningkatk
an
kepercayaan
masyarakat
b. Kualitas 1. Pesan yang
iklan disampaikan
informative
2. Penggunaan
bahasa yang
mudah
dipahami
3. Membuat
masyarakat
tertarik
c. Frekuen 1. Sering
si munculnya
penayan iklan
gan layanan
27

iklan masyarakat
tersebut di
televise
2. Lama durasi
iklan
layanan
masyarakat
di televise
d. Efektifit 1. Iklan
as iklan layanan
masyarakat
dapat
dipahami
dengan baik
2. Iklan
layanan
masyarakat
mudah
diingat
Tingkat a. Pengeta 1. Masyarakat
kesadaran huan mengetahui
melakukan pentingnya
vaksinasi vaksinasi
(Y) 2. Masyarakat
memahami
pentingnya
vaksinasi
b. Sikap 1. Masyarakat
menyetujui
tentang
pentingnya
vaksinasi
2. Masyarakat
28

memberikan
tanggapan
yang baik
c. Tindaka 1. Mau
n melakukan
vaksinasi
sesuai
prosedur
yang telah
ditetapkan
2. Mengajak
orang lain
untuk
melakukan
vaksinasi
Sumber: Peneliti-(2022)

E. Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan rumusan masalah: pada tahap
ini, masalah diidentifikasi, dibatasi, kemudian
dirumuskan
2. Menentukan landasan teori: berdasarkan
rumusan masalah yang telah dibuat, peneliti
kemudian mencari dan menentukan teori yang
digunakan untuk menjawab permasalahan
3. Merumuskan hipotesis: pada tahap ini peneliti
menentukan jawaban sementara dengan
menggunakan teori yang telah ditentukan
4. Mengumpulkan data: jawaban sementara
kemudian dibuktikan kebenarannya dengan
mengumpulkan data
29

5. Menyusun dan menguji instrumen: peneliti


menyusun instrumen yang dibutuhkan dalam
penelitian. Instrumen yang telah disusun
kemudian diuji validitas dan realibilitasnya
untuk mengukur variabel yang ditetapkan untuk
diteliti
6. Analisis data: data yang telah terkumpul
kemudian dianalisis dengan menggunakan
statistik untuk menjawab rumusan masalah dan
hipotesis yang ada. Kemudian disajikan dengan
menggunakan data, tabel, serta grafik
7. Kesimpulan dan saran: hasil penelitian
kemudian disimpulkan dengan jawaban singkat
terhadap rumusan masalah pada data yang telah
terkumpul. Setlah itu peneliti memberikan saran
berdasarkan kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data yang akan digunakan
dalam penelitian ini, peneliti menempuh beberapa cara
pengumpulan data, diantaranya:
1. Kuesioner (angket)
Dalam penelitian ini, peneliti akan
menggunakan kuesioner untuk memperoleh data
penelitian. Kuesioner merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberikan beberapa pertanyaan atau
pernyataan yang telah disusun sebelumnya
sesuai dengan penelitian dan diberikan kepada
responden untuk kemudian dijawabnya24.
Peneliti akan menyebarkan kuesioner berisi

24
Ibid,h.142
30

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan


penelitian ini kepada responden melalui Google
form
Peneliti menggunakan poin
pengkategorian yang disesuaikan dengan skala
likert serta pertanyaan tertutup sehingga
jawaban yang telah disediakan dapat dipilih oleh
responden
Tabel 2: Skala-Likert

Sumber: Sugiyono-(2016:88)

2. Dokumentasi
Peneliti juga menggunakan dokumentasi
sebagai teknik dalam mengumpulkan data
penelitian. Dokumentasi merupakan sebuah cara
yang dilakukan untuk menyajikan dokumen-
dokumen dengan menggunakan bukti yang
akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi
khusus dari karangan/tulisan, wasiat, buku,
undang-undang, dan sebagainya25. Dokumentasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah

25
Wikipedia, diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dokumentasi
31

buku penelitian kuantitatif, buku statistika


penelitan, jurnal komunikasi, website online,
serta berbagai jenis literasi yang berhubungan
dengan pemberitaan vaksinasi di televisi, iklan
layanan masyarakat, serta tingkat kesadaran
masyarakat sehingga dapat dijadikan bahan
referensi dan mendukung penelitian ini.
3. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti juga
menggunakan teknik observasi. Observasi
merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan cara mengamatiatau meninjau secara
cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk
mengetahui kondisi yang terjadi atau
membuktikan kebenaran dari sebuah desain
penelitian yang sedang dilakukan26. Observasi
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan pengamatan pada fenomena
masyarakat yang ada di lokasi penelitian
G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas merupakan serangkaian pengukuran
atau alat ukur yang mana memiliki konsistensi bila
pengukuran tersebut dilakukan secara berulang27.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
teknik uji alpha cronbach pada aplikasi SPSS dengan
melihat koefisien. Apabila nilai koefisien tinggi, maka
realibilitas juga tinggi.
Validitas adalah suatu ketepatan dan/atau
kecermatan alat atau instrumen penelitian ketika

26
Diakses dari https://raharja.ac.id.2020/11/10/observasi/
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung
: Alfabeta, 2016)
32

mengukur sesuatu yang diukur dalam suatu penelitian28.


Validitas diuji dengan menggunakan teknik uji korelasi
product moment pada aplikasi SPSS. Masing-masing
skor item akan dikorelasikan dengan skor total.

H. Teknik Analisis Data


Berdasarkan tujuan dan hipotesis pada
penelitian ini, maka teknik analisis data yang dapat
untuk digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda. Teknik analisis regresi
linier berganda dalam penelitian ini terlihat dari
pengaruh serta hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Dengan analisis linier berganda, maka
akan dapat diketahui seberapa besar pemberitaan dan
iklan layanan masyarakat tentang vaksinasi di TV
berpengaruh terhadap tingkat kesadaran masyarakat
untuk melakukan vaksinasi.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Rumus 1 : Regresi-linier-berganda

Sumber: Sofyan (2019)

Keterangan:
Y : Tingkat kesadaran masyarakat
a : Konstanta

28
Dyah Budiastuti, Agustinus Bandur, Validitas dan Reliabilitas Penelitian,
(Jakarta : Mitra Wacana Media, 2018)h.168
33

X1 : Pemberitaan vaksinasi di TV
X2 : Iklan layanan masyarakat vaksinasi di TV
b1,b2 :-Koefisien-regresi29

29
Sofian Wahyu Anggoro, Pengaruh Disiplin Kerja, Pengalaman Kerja dan
Gaji Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Indo Gula Pastika di Sragen,
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bhayangkara Surabaya,
2019
34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek penelitian


1. Profil Wilayah
Rt 04 / Rw 06 Dusun Ngegong
merupakan salah satu Rt dari desa Banjarsari.
Desa ini berada di 11 km dari pusat
kabupaten Tulungagung dan berbatasan
langsung dengan kabupaten Kediri. Di
wilayah ini, 30% daerahnya merupakan
perkebunan milik warga sekitar. Batas
wilayah Rt 04 / Rw 06 yaitu disebelah utara
berbatasan langsung dengan Rt 03 / Rw 06,
disebelah timur berbatasan langsung dengan
area persawahan, di sebelah selatan
berbatasan langsung dengan area persawahan
di desa lain yaitu desa Batokan, dan di
sebelah barat berbatasan langsung dengan
sungai Brantas.
2. Profil Masyarakat
Masyarakat Rt 04 / Rw 06 Dusun
Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung merupakan
masyarakat yang hidup di wilayah pedesaan.
Karena berada di tempat yang 30%
wilayahnya merupakan perkebunan, maka
sebagian besar penduduknya bermata
pencahariaan sebagai petani dan peternak.
35

Meskipun hidup di wilayah pedesaan, namun


masyarakat di daerah ini memiliki taraf
pendidikan yang cukup baik dengan dengan
rata-rata pendidikan terakhirnya
SMA/sederajat.
Objek penelitian pada penelitian ini
adalah masyarakat Rt 04 RW 06 Dusun Ngegong
Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung dengan rentang usia 12 tahun
keatas. Setiap orang akan diberi pertanyaan yang
telah disediakan oleh peneliti dalam bentuk
google form dengan jawaban yang telah
disediakan. Berdasarkan kriteria dan
penghitungan sampel dengan menggunakan
rumus slovin, maka objek penelitian yang
diambil dalam penelitian ini sebanyak 145 orang.
Masyarakat yang dijadikan objek penelitian
dalam penelitian ini memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3: Karakteristik responden sesuai jenis kelamin

Sumber: Peneliti-(2022)
36

Gambar 3: Pie Chart-karakteristik-responden-sesuai


jenis kelamin

Perempuan Laki-laki

Sumber: Peneliti-(2022)

Tabel dan pie chart diatas menunjukkan


bahwa dalam penelitian ini, respondennya
dapat diklasifikasi berdasarkan pada jenis
kelamin responden menjadi 2 kelompok yaitu
laki-laki dan perempuan. Dalam tabel dan pie
chart diatas, responden dengan jenis kelamin
perempuan berjumlah 68 orang dengan
presentase sebesar 46,9% dan responden
dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 77
orang dengan presentase sebesar 53,1%.

2. Karakteristik berdasarkan usia


Tabel 4: Karakteristik responden sesuai usia

Sumber: Peneliti-(2022)
37

Gambar 4: Pie Chart karakteristik-responden-sesuai-usia

12-17 thn 18-40 thn 41-60 thn

Sumber: Peneliti-(2022)

Tabel dan pie chart diatas menunjukkan


bahwa responden dalam penelitian ini dapat
diklasifikasi sesuai dengan usia menjadi 3
kelompok yaitu usia 12-17 tahun (masa
remaja), 18-40 tahun (masa dewasa), dan 41-
60 tahun (masa tua). Dalam tabel dan pie
chart diatas, responden dengan usia 12-17
tahun (remaja) berjumlah 14 orang dengan
presentase sebesar 10%, responden dengan
usia 18-40 tahun (masa dewasa) berjumlah 93
orang dengan presentase sebesar 64%, dan
responden dengan usia 41-60 tahun (masa
tua) berjumlah 38 orang dengan presentase
sebesar 26%

B. Penyajian Data
Pada penelitian ini, peneliti memiliki 30
item pertanyaan dimana 10 pertanyaan untuk
38

variabel pemberitaan vaksinasi di televisi (X1),


10 pertanyaan untuk variabel iklan layanan
masyarakat tentang vaksinasi di televisi (X2), dan
10 pertanyaan untuk variabel tingkat kesadaran
masyarakat yang setiap jawaban atas pertanyaan
yang telah diperoleh, diukur dengan skala likert
1-5. Data hasil tanggapan responden yang sudah
terkumpul kemudian akan dapat dikelompokkan
menjadi 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan
rendah. Maka, untuk menentukan nilai indeks
maksimum, minimum, dan jarak interval, peneliti
menggunakan rumus berikut:
Tabel 5: Rumus penyajian-data

1. Deskripsi Tanggapan Masyarakat


Terhadap Pemberitaan Vaksinasi di
Televisi (X1)
Variabel X1pada penelitian ini adalah
pemberitaan vaksinasi di televisi. Untuk
memberikan gambaran tanggapan responden
secara keseluruhan pada variabel pemberitaan
vaksinasi di televisi (X1), maka dilakukan
39

pembagian kategori sesuai aturan skor yang


sudah dijelaskan diatas. Kuesioner yang
diajukan kepada responden terdiri dari 10
pertanyaan yang disebarkan kepada 145
responden dan bernilai 1-5 dengan keterangan
1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3
ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.
Cara menentukan jarak interval pada
variabel pemberitaan vaksinasi di televisi
(X1) menggunakan perhitungan sebagai
berikut:
 Nilai maksimum = 5 x 10 = 50
 Nilai minimum = 1 x 10 =10
 Interval= 50 – 10 = 40
 Jarak interval = 40: 3
= 13,33 = 13
Maka, diperoleh interval skor pada
variabel pemberitaan vaksinasi di televisi (X1)
untuk masing-masing kategori sebagai berikut:
Tabel 6: Interval skor

Sumber: Peneliti-(2022)
40

Berikut tanggapan responden terhadap


variabel pemberitaan vaksinasi di televisi (X1):
Tabel 7: Tanggapan responden

Sumber: Peneliti-(2022)

Sesuai dengan hasil penghitungan, dapat


dilihat bahwa sebagian besar tanggapan
responden termasuk dalam kategori tinggi
yaitu sebanyak 69 responden dengan
presentase 48%. Hal ini menggambarkan
bahwa sebagian besar responden memiliki
tanggapan yang baik terhadap pemberitaan
vaksinasi di televisi (X1).
2. Deskripsi Tanggapan Masyarakat
Terhadap Iklan Layanan Masyarakat
Tentang Vaksinasi Di Televisi (X2)
Variabel X2 pada penelitian ini adalah
iklan layanan masyarakat tentang vaksinasi di
televisi. Untuk memberikan gambaran
tanggapan responden secara keseluruhan pada
variabel iklan layanan masyarakat tentang
41

vaksinasi di televisi (X2), maka dilakukan


pembagian kategori sesuai aturan skor yang
sudah dijelaskan diatas. Kuesioner yang
diajukan kepada responden terdiri dari 10
pertanyaan yang disebarkan kepada 145
responden dan bernilai 1-5 dengan keterangan
1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3
ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.
Cara menentukan jarak interval pada
variabel pemberitaan vaksinasi di televisi
(X1) menggunakan perhitungan sebagai
berikut:
 Nilai maksimum = 5 x 10 = 50
 Nilai minimum = 1 x 10 =10
 Interval= 50 – 10 = 40
 Jarak interval = 40: 3
= 13,33 = 13
Maka, diperoleh interval skor pada
variabel pemberitaan vaksinasi di televisi (X2)
untuk masing-masing kategori sebagai berikut:
Tabel 8: Interval skor

Sumber: Peneliti-(2022)
42

Berikut tanggapan responden terhadap


variabel iklan layanan masyarakat tentang
vaksinasi di televisi (X2):
Tabel 9: Tanggapan responden

Sumber: Peneliti-(2022)

Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa


sebagian besar tanggapan responden termasuk
dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 72
responden dengan presentase 50%. Hal ini
menggambarkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tanggapan yang baik
terhadap iklan layanan masyarakat tentang
vaksinasi di televisi (X2).

3. Deskripsi Tanggapan Masyarakat


Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat
Melakukan Vaksinasi (Y)
Variabel Ypada penelitian ini adalah
kesadaran masyarakat untuk melakukan
vaksinasi. Untuk memberikan gambaran
tanggapan responden secara keseluruhan pada
43

variabel kesadaran masyarakat (Y), maka


dilakukan pembagian kategori sesuai aturan
skor yang sudah dijelaskan diatas. Kuesioner
yang diajukan kepada responden terdiri dari
10 pertanyaan yang disebarkan kepada 145
responden dan bernilai 1-5 dengan keterangan
1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3
ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.
Cara menentukan jarak interval pada
variabel pemberitaan vaksinasi di televisi
(X1) menggunakan perhitungan sebagai
berikut:
 Nilai maksimum = 5 x 10 = 50
 Nilai minimum = 1 x 10 =10
 Interval= 50 – 10 = 40
 Jarak interval = 40: 3
= 13,33 = 13
Maka, diperoleh interval skor pada
variabel pemberitaan vaksinasi di televisi (X1)
untuk masing-masing kategori sebagai berikut:
Tabel 10: Interval skor

Sumber: Peneliti-(2022)
44

Berikut tanggapan responden terhadap


variabel kesadaran masyarakat (Y):
Tabel 11: Tanggapan Responden

Sumber: Peneliti-(2022)

Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa


sebagian besar tanggapan responden termasuk
dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 66
responden dengan presentase 46%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki kesadaran untuk melakukan
vaksinasi yang baik.

C. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Hasil Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu
30
instrumen . Uji validitas dilakukan
dengan cara mengkorelasikan setiap skor

30
Suharsini Arikunto OP Cit h.63
45

indikator atau kuesioner dan total skor


item dalam setiap variabel. Dalam
penelitian ini, uji validitas menggunakan
SPSS versi 25. Ketentuan uji validitas ini
adalah apabila r hitung > r tabel maka
indikator atau kuesioner dapat dikatakan
valid. Sebelum menguji validitas, maka
harus mengetahui r tabel terlebih dahulu
dengan cara n (sampel) = 145 – 2 = 143
dengan nilai sig 0,05 sehingga didapat r
tabel = 0,1631. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12: Hasil-Uji-Validitas


46

Sumber: Peneliti-(2022)

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji


validitas manunjukkan nilai r hitung lebih
besar daripada r tabel. Artinya, indikator
dari variabel pemberitaan vaksinasi di
televisi (X1), iklan layanan masyarakat
tentang vaksinasi di televisi (X2), dan
47

kesadaran masyarakat dinyatakan valid


sebagai alat ukur penelitian.

b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indikator
yang menunjukkan bagaimana sebuah alat
ukur dapat dipercaya atau diandalkan31.
Uji reliabilitas dilakukan dengan cara
membandingkan nilai alpha cronbach
standar variabel 0,6. Jika nilai alpha lebih
dari 0,6 maka indikator atau kuesioner
dinyatakan reliabel. Berikut table hasil
pengujian reliabilitas:
Tabel 13: Hasil Uji-Reliabilitas

Sumber: Peneliti-(2022)
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji
reliabilitas variabel pemberitaan vaksinasi

31
Susi Riwayati, Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Memakai
Helm pada Saat Mengendarai Roda Dua Terhadap Perubahan
Sikap Pendengar Sriwijaya Radio, Skripsi, Univeristas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang
48

di televisi (X1) menghasilkan nilai alpha


cronbach sebesar 0,983, variabel iklan
layanan masyarakat tentang vaksinasi di
televisi (X2) menghasilkan nilai alpha
cronbach sebesar 0,979, dan variabel
kesadaran masyarakat (Y) menghasilkan
nilai alpha cronbach sebesar 0,986,
sehingga dapat dinyatakan bahwa semua
instrumen variabel tersebut reliabel
karena memiliki nilai alpha cronbach >
0,6.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah setiap variabel
terdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui dan menguji apakah itu
normal atau tidak, dilakukan dengan cara
melihat titik-titik pada sumbu diagonal
grafik atau dengan melihat histogram dari
residual. Gambar berikut menunjukkan
hasil uji:
49

Gambar 5: Hasil Uji-Normalitas

Sumber: Peneliti-(2022)

Sesuai dengan hasil output diatas,


terlihat bahwa data (titik) menyebar
disekitar dan mengikuti arah dari garis
diagonal. Maka dapat diambil kesimpulan
model regresi ini berdistribusi normal.
50

Gambar 6: Histogram-Pengolahan-Data

Sumber: Peneliti-(2022)

Sesuai dengan grafik histogram


pada hasil pengolahan data diatas,
terbentuk garis lurus diagonal, hal ini
berarti data dari penelitian pada regresi
normal.

b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan
untuk menguji suatu model mengenai
terdapat adanya korelasi diantara variabel
bebas atau independen. Model regresi
yang baik apabila tidak ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas atau variabel
51

independen32. Multikolinearitas diuji


dengan menggunakan VIF dan tolerance
value. Jika VIF lebih kecil dari 10 dan
nilai Toleransie lebih besar dari 0,10
maka dinyatakan terbebas dari
multikolinearitas. Berikut hasil dari uji
multikolinearitas:
Tabel 14: Hasil-Uji-Multikolinieritas

Sumber: Peneliti-(2022)

Diketahui dari tabel diatas bahwa hasil


perhitungan tolerance menunjukkan nilai
0,120 dimana nilai tersebut lebih dari 0,10,

32
Sofian Wahyu Anggoro, Pengaruh Disiplin Kerja, Pengalaman
Kerja dan Gaji Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Indo Gula
Pastika di Sragen, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Bhayangkara Surabaya, 2019
52

sedangkan nilai VIF 8,365 dimana nilai


tersebut kurang dari 10. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi ini
tidak terjadi adanya multikolinearitas antar
variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas atau uji
varians tidak seragam dilakukan untuk
menguji ada tidaknya perbedaan varianns
antara residual pengamatan model regresi
yang satu dengan yang lain. Jika
penyimpangan dari residual satu
pengamatan tidak sama dengan yang lain,
dikatakan heteroskedastisitas33. Acuan
yang digunakan dalam uji ini adalah:
1. Jikalau titik-titik yang ada
menghasilkan bentuk sebuah pola
tertentu dan teratur, misalnya
gelombang yang melebar dan
kemudian semakin menyempit,
berarti terjadi adanya
heteroskedastisitas.
2. Jikalau titik-titik tersebut polanya
jelas, dan titik-titik tersebar di atas
dan bawah angka 0 pada sumbu Y,
berarti tidak terjadi adanya
heteroskedastisitas.

33
Ibid.
53

3. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka


bebas dari heteroskedastisitas
4. Jika nilai probabilitas <0,05 maka
terkena heteroskedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas
dapat adalah sebagai berikut:
Tabel 15: Hasil-Uji-Heteroskedastisitas

Sumber: Peneliti-(2022)

Tidak ditunjukkan adanya pola


yang jelas serta titik-titik yang menyebar
diatas dan dibawah titik 0 pada sumbu Y
pada gambar. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi adanya
heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
54

Analisis regresi inier berganda digunakan


untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel-variabel bebas yaitu pemberitaan
vaksinasi di televisi (X1) dan iklan layanan
masyarakat tentang vaksinasi di televisi (X2)
terhadap variabel terikat yaitu kesadaran
masyarakat (Y).
SPSS versi 25 digunakan dalam
penghitungan dan menghasilkan:
Tabel 16: Uji-Regresi-Linier-Berganda

Sumber: Peneliti-(2022)

Sesuai dengan tabel diatas, maka


persamaan regresi yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1+ b2X2
= 3,358 + 0,214X1 + 0,677X2
Berikut intrepretasi dari model regresi diatas:
55

a. Konstanta (a) sebesar 3,358 memiliki arti


apabila variabel bebas pemberitaan dan
iklan layanan masyarakat adalah konstan,
maka besarnya variabel terikat kesadaran
masyarakat bernilai sebesar 3,358 satuan
b. Nilai koefisien Pemberitaan (X1) adalah
sebesar 0,214. Berarti, koefisien variabel
pemberitaan (X1) memiliki pengaruh
positif (satu arah) terhadap kesadaran
masyarakat (Y). Artinya, semakin tinggi
pemberitaan vaksinasi, semakin tinggi
pula kesadaran masyarakat untuk
melakukan vaksinasi.
c. Iklan layanan masyarakat (X2) memiliki
nilai koefisien sebesar 0,677. Hal ini
berarti, koefisien variabel iklan layanan
masyarakat (X2) memiliki pengaruh
positif (searah) terhadap kesadaran
masyarakat (Y). Artinya, semakin tinggi
iklan layanan masyarakat tentang
vaksinasi, semakin tinggi pula kesadaran
masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
56

Jadi, variabel bebas yang terdiri dari


pemberitaan (X1) dan iklan layanan
masyarakat (X2) memiliki pengaruh searah
(positif) terhadap variabel terikat yaitu
kesadaran masyarakat untuk melakukan
vaksinasi.
Dibawah ini, merupakan hasil koefisien
korelasi dan koefisien determinasi yang
menunjukkan seberapa kuat pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat:

Tabel 17: Hasil Koefisien-Korelasi

Sumber: Peneliti-(2022)

Untuk dapat menafsirkan kefisien korelasi


maka diperlukan kriteria sebagai berikut:
57

Tabel 18: Interval-Koefisien

Sumber: Peneliti-(2022)

Berdasarkan hasil analisis regresi


berganda di atas, koefisien korelasi (R)
adalah sebesar 0,937. Hal tersebut
menunjukkan antara variabel bebas dan
variabel terikat berada pada kategori
hubungan yang “sangat kuat”.
Nilai koefisien determinasi diperoleh
sebesar 0,878 atau 87,8%. Artinya, variabel
bebas memiliki pengaruh sebesar 87,8%
terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya,
sebesar 12,2% dipengaruhi oleh faktor lain
diluar penelitian ini.

4. Uji F
58

Uji F merupakan suatu cara untuk


mengetahui pengaruh secara bersamaan dari
variabel-variabel independen variabel
pemberitaan vaksinasi di televisi (X1) dan
variabel iklan layanan masyarakat tentang
vaksinasi di televisi (X2) terhadap variabel
kesadaran masyarakat melakukan vaksinasi
(Y). Berikut kriteria pengujian yang
digunakan:
a. Jika nilai F hitung kurang dari F tabel
atau nilai signifikasi > 0,05 maka H0
diterima dan H1 ditolak
b. Jika nilai Fhitung kurang dari F tabel atau
nilai signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak
dan H1 dierima
Nilai Ftabel pada tingkat signifikasi 0,05
dan derajat bebas (df1) = n - k - 1 = 145 – 2 –
1 = 142, maka diperoleh nilai Ftabel = 3.059
Dengan SPSS versi 25, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
59

Tabel 19: Hasil-Uji-F

Sumber: Peneliti-(2022)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil


nilai F hitung sebesar 512.671 dengan
signifikasi 0,00. Maka nilai
.kljdsiofehiufhrp98tyep8tgrp7eghtpyeuihdi
Artinya, variabel pemberitaan vaksinasi di
televisi (X1) dan variabel iklan layanan
masyarakat tentang vaksinasi di televisi (X2)
secara bersama-sama memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kesadaran
masyarakat melakukan vaksinasi (Y).

5. Uji t (t-test)
Uji t adalah suatu metode untuk menguji
dan menentukan pengaruh individu (parsial)
dari variable bebas. Disini, variabel-variabel
60

bebasnya yaitu pemberitaan vaksinasi di


televisi (X1), dan iklan layanan masyarakat
tentang vaksinasi di televisi (X2) terhadap
kesadaran masyarakat melakukan vaksinasi
(Y). Berikut kriteria pengujian yang
digunakan:
a. Jika thitung< ttabel atau nilai signifikasi >
0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
b. Jika thitung> ttabel atau nilai signifikasi <
0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Berikut rumus untuk mengetahui nilai
ttabelpada α = 5% atau 0,05:
ttabel = t (α / 2: n-k-1)
= t (0,05 / 2: 145-2-1)
= 0,025: 142
= 1,976
SPSS versi 25 yang digunakan,
menghasilkan:
a. Pengujian H1
61

Tabel 20: Hasil Uji t Variabel X1

Sumber: Peneliti-(2022)

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji t


(parsial) didapatkan nilai ttabel untuk
variabel pemberitaan vaksinasi di televisi
(X1) adalah 25.271 > 1,976 dengan
signifikasi 0,00 < 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Artinya, variabel pemberitaan
vaksinasi di televisi secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan.

b. Pengujian H2
62

Tabel 21: Hasil Uji-t Variabel X2

Sumber: Peneliti-(2022)

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji


t (parsial) didapatkan nilai ttabel untuk
variabel iklan layanan masyarakat
tentang vaksinasi di televisi (X2)
adalah 31.202 > 1,976 dengan
signifikasi 0,00 < 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya,
variabel iklan layanan masyarakat
tentang vaksinasi di televisi secara
parsial memiliki pengaruh yang
signifikan.
63

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Perspektif Teoritis
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
diketahui bahwa pemberitaan (X1) dan iklan
layanan masyarakat (X2) tentang vaksinasi di
televisi memiliki hubungan yang sangat erat
dengan kesadaran masyarakat (Y) Rt 04 RW 06
Dusun Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung. Pemberitaan
(X1) dan iklan layanan masyarakat (X2) juga
memiliki kontribusi yang kuat dalam peningkatan
kesadaran masyarakat Rt 04 RW 06 Dusun
Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru
Kabupaten Tulungagung untuk melakukan
vaksinasi. Variabel pemberitaan (X1) dan iklan
layanan masyarakat (X2) memiliki pengaruh
sebesar 87,8% terhadap kesadaran masyarakat
(Y), sedangkan sisanya sebesar 12,2%
dipengaruhi dari faktor lain diluar penelitian ini.
a. Pengaruh Simultan (Uji F)
Variabel pemberitaan (X1) dan dan iklan
layanan masyarakat (X2) secara bersama-
sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kesadaran masyarakat (Y) Rt-04
RW-06-Dusun-Ngegong-Desa-Banjarsari
Kecamatan-Ngantru-Kabupaten
Tulungagung.
Hal itu terlihat dari F hitung sebesar
512.671 dan nilai signifikasi 0,000 atau <
0,05 sehingga dari sini kita dapat
64

menyimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1


diterima. Artinya, dari hasil Uji F diperoleh
keterangan bahwa hipotesis ketiga yang
menyatakan bahwa “Pemberitaan dan iklan
layanan masyarakat tentang vaksinasi di
televisi berpengaruh signifikan terhadap
tingkat kesadaran masyarakat RT 04 RW06
dusun Ngegong desa Banjarsari kabupaten
Tulungagung melakukan vaksinasi” adalah
terbukti kebenarannya. Maka dari itu,
pemberitaan dan iklan layanan masyarakat
tentang vaksinasi perlu ditingkatkan dalam
berbagai aspek penyusunnya agar kesadaran
masyarakat untuk melakukan vaksinasi ikut
meningkat.
b. Pengaruh Parsial (Uji t)
Hasil penelitian membuktikan bahwa
pemberitaan (X1) dan dan iklan layanan
masyarakat (X2) secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran
masyarakat (Y) Rt 04 RW 06 Dusun
Ngegong Desa Banjarsari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung. Hal
tersebut ditunjukkan oleh hasil dari uji t
dengan nilai signifikasi masing-masing
variabel bebas lebih kecil dari 0,05.
Pemberitaan (X1) secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran
masyarakat (Y) dengan nilai signifikasi <
0,05 yaitu sebesar 0,00. Artinya, hipotesis
65

pertama yang menyatakan bahwa


“Pemberitaan vaksinasi di televisi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
kesadaran masyarakat RT 04 RW06 dusun
Ngegong desa Banjarsari kabupaten
Tulungagung melakukan vaksinasi” adalah
terbukti.
Iklan layanan masyarakat (X2) secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kesadaran masyarakat (Y) dengan
nilai signifikasi < 0,05 yaitu 0,00. Artinya,
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
“Iklan layanan masyarakat tentang vaksinasi
di televisi memiliki pengaruh yang signifikan
tehhadap tingkat kesadaran masyarakat RT
04 RW06 dusun Ngegong desa Banjarsari
kabupaten Tulungagung melakukan
vaksinasi” adalah terbukti.
Perspektif Islam
Dengan terbuktinya hipotesis-hipotesis yang
telah dinyatakan, hal ini sejalan dengan konsep
dalam Alquran dimana sebagai penerima
informasi, masyarakat telah diberi peringatan
oleh Allah SWT dalam QS. Al Hujurat ayat 6:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika


seseorang yang fasik datang kepadamu membawa
66

suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar


kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan
itu”.
Ayat diatas menjelaskan bahwa siapapun yang
datang dengan membawa informasi, maka
siapapun yang menerimanya hendaklah untuk
bertabayyun sebelum mempercayainya.
Pentingnya bertabayyun, mempertimbangkan
akan baik dan buruknya semua informasi yang
datang kepadanya ini bertujuan agar semua orang
dapat terhindar dari keburukan yang mungkin
saja bisa menimpanya.
Konsep tabayyun seperti dalam penelitian ini
tentunya sebelum menentukan untuk mau
mengikuti anjuran pemerintah dalam
melaksanakan vaksinasi atau tidak, masyarakat
akan melakukan pertimbangan dalam
menanggapi informasi yang diterimanya baik
dalam bentuk pemberitaan maupun iklan layanan
masyarakat.
Informasi yang baik tentu akan mendapatkan
tanggapan yang baik juga dari masyarakat.
Seperti halnya dengan pemberitaan yang memuat
berita tentang vaksinasi dan iklan layanan
masyarakat yang mengajak masyarakat untuk
melakukan vaksinasi yang ditayangkan di
televisi. Hal tersebut bertujuan demi
meningkatkan imunitas masyarakat Indonesia
dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sesuai
dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan
67

bahwa pemberitaan dan iklan layanan masyarakat


berpengaruh besar terhadap masyarakat RT 04
RW06 dusun Ngegong desa Banjarsari
kabupatenTulungagung untuk melakukan
vaksinasi. Hal ini berarti masyarakat memiliki
tanggapan yang baik terhadap pemberitaan dan
iklan tersebut sehingga timbul kesadaran untuk
melakukan vaksinasi dan mau untuk mengajak
orang lain di sekitarnya untuk turut serta
melakukan vaksinasi covid-19.
68

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:
1. Pada uji hipotesis dengan SPSS, variabel
bebas yang terdiri dari pemberitaan (X1) dan
iklan layanan masyarakat (X2) secara
bersamaan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kesadaran masyarakat
a. Variabel pemberitaan berpengaruh
positif dan sigifikan terhadap kesadaran
masyarakat. Indikator dengan skor
tertinggi adalah frekuensi dengan
pernyataan “setiap hari saya menonton
pemberitaan vaksinasi di televisi”.
Sedangkan indikator dengan skor
terendah adalah waktu dengan
pernyataan “Saya menonton pemberitaan
vaksinasi di televisi minimal 5 menit
dalam sehari”
b. Variabel iklan layanan masyarakat
berpengaruh positif dan sigifikan
terhadap kesadaran masyarakat.
Indikator dengan skor tertinggi adalah
karakteristik iklan dengan pernyataan
“Iklan layanan masyarakat tentang
69

vaksinasi di televisi bermanfaat bagi


masyarakat”. Sedangkan indikator
dengan skor terendah adalah frekuensi
penayangan dengan pernyataan “Saya
menonton penayangan iklan layanan
masyarakat tentang vaksinasi di televisi
>3 kali dalam sehari”
2. Pada uji hipotesis secara parsial, variabel
pemberitaan (X1) dan iklan layanan
masyarakat (X2), masing-masing memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran
masyarakat
a. Variabel pemberitaan secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kesadaran masyarakat.
Berdasarkan jawaban dari responden,
sebagian besar responden memiliki
tanggapan yang termasuk dalam kategori
“baik”
b. Variabel iklan layanan masyarakat
secara parsial dapat memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
kesadaran masyarakat. Berdasarkan
jawaban dari responden, sebagian besar
responden memiliki jawaban yang
termasuk dalam kategori “baik”
3. Sesuai dengan nilai koefisien determinasi,
diperoleh nilai nya sebesar 0,878 atau
87,8%. Artinya, pemberitaan vaksinasi dan
70

iklan layanan masyarakat tentang vaksinasi


versi kampanye siap memiliki pengaruh
sebesar 87,8% terhadap kesadaran
masyarakat. Sedangkan sisanya, sebesar
12,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar
penelitian ini.

B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian yang sudah
disampaikan, maka saran yang diambil dari
penelitian ini adalah:
1. Pemerintah harus tetap mengupayakan
penyebaran informasi melalui pemberitaan
dan iklan layanan masyarakat. Sesuai
dengan hasil penelitian ini yang mana
pemberitaan dan iklan layanan masyarakat
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kesadaran masyarakat.
2. Dalam penyampaian informasi, hendaknya
untuk lebih meningkatkan kembali
mengenai kualitas pemberitaan baik dari
aspek bahasa yang disampaikan maupun
keefektifitasannya sehingga lebih mudah
diterima dengan baik oleh masyarakat
3. Desain visual iklan layanan masyarakat
bisa lebih ditingkatkan kembali agar lebih
71

dapat menarik awareness masyarakat


tentang pentingnya vaksinasi
Masukan untuk peneliti selanjutnya adalah:
1. Dimohon untuk menelaah lagi kalimat-
kalimat yang diberikan dalam kuesioner
agar lebih efektif
2. Diharapkan untuk lebih memperhatikan
indikator-indikator penelitian serta dapat
mencari dan menambahkan indikator lain
yang sesuai sebagai alat ukur penelitian
dari variabel yang akan diteliti
72

DAFTAR PUSTAKA

Angga Andriano Mongkau, Desie MD Warouw, Elfie


Mingkid, Strategi Komunikasi Sales Dalam
Memasarkan Mobil Bekas Di Kota Madano (Studi
Pada Showroom Mobil Di Wilayah Kecamatan
Malalayang Kota Manado), Jurnal Acta Diurna Vol
VI No. 2 tahun 2021
D Rismawati, Usaha-Usaha Meningkatkan Kesadaran
Karyawan dalam Pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Bagian Produksi PT Hevea
MK. 1 Palembang, Skripsi, Politeknik Negeri
Sriwijaya, tahun 2014
Dr. Dyah Budiastuti, Agustinus Bandur Ph.D., Validitas
dan Realibilitas Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2018) h.6
Dyah Budiastuti, Agustinus Bandur, Validitas dan
Reliabilitas Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2018)h.168
Hubungan Kebiasaan Menonton Tayangan di Televisi
Terhadap Perilaku Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS di SDN 01 Pujiharjo Kabupaten
Malang, duakses dari
http://eprints.umm.ac.id/38237/3/bab%202.pdf
KBBI, diakses dari https://kbbi.web.id/kesadaran
KBBI, diakses dari https://kbbi.web.id/pengaruh
Kemenkes, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Vaksinasi
Covid-19, (2021) h.12
Kompas.com, Bagaimana Upaya Pemerintah Yakinkan
Masyarakat agar Mau Divaksin Covid-19?, diakses
73

pada tanggal 29 September 2021 dari


https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/15/091
200765/bagaimana-upaya-pemerintah-yakinkan-
masyarakat-agar-mau-divaksincovid-19-?page=all
Muhammad Libadrika H.A., Pengaruh iklan layanan
masyarakat hemat listrik PT. PLN versi Lidia
Kandau terhadap sikap masyarakat dalam
penggunan listrik, Skripsi, Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Sosial Dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, tahun 2015
Muhammad Reyza Shahab, Studi Efek Iklan Layanan
Masyarakat Tentang Anjuran Membayar Pajak
Melalui TVRI Kaltim, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol
1 (2): 311-323 2013, h.316
Muhammad Reza Iskandar Lubis, ‘Pengaruh Tayangan
Iklan Layanan Masyarakat Bpjs Kesehatan Tahun
2017 Di Televisi Terhadap Tindakan Menggunakan
Di Kalangan Masyarakat Kelurahan Rengas Pulau
Kecamatan Medan Marelan’, 2018.
Pengaruh Pembelajaran Sugestiopedia Terhadap
Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa SMP
Yayasan Bakti Prabumulih, diakses dari
http://repository.um-
palembang.ac.id/id/eprint/4798/2/31201508_BAB%
2002%SAMPAI%20DENGAN%20BAB%20TERA
KHIR.pdf
Prasetyo,D., & Irwansyah. (2020). Memahami
Masyarakat dan Perspektifnya. Jurnal Manajemen
Pendidikan dan ilmu sosial, 1(1) 163-175
74

Sofian Wahyu Anggoro, Pengaruh Disiplin Kerja,


Pengalaman Kerja dan Gaji Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. Indo Gula Pastika di Sragen,
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Bhayangkara Surabaya, 2019
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016) h.31
Susi Riwayati, Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat
Memakai Helm pada Saat Mengendarai Roda Dua
Terhadap Perubahan Sikap Pendengar Sriwijaya
Radio, Skripsi, Univeristas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang
Wikipedia, diakses dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dokumentasi
Wikipedia, diakses dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
Wikipedia, diakses dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemberitaan
Wikipedia, Pandemi Covid-19 di Indonesia, diakses
pada tanggal 26 September 2021 dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-
19_di_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai