id
BAB IV
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
dan perusahaan. Adapun fasilitas yang ada di perusahaan ini antara lain :
Fasilitas Kesehatan (Poliklinik), sarana Olah Raga (bulu tangkis, bola voli,
tenis lapangan, dan sepak bola), seni karawitan, masjid dan mushola, Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia, kantin, transportasi, Koperasi Karyawan PT. Indo
Acidatama Tbk (KOKARINDO), dan Mess.
Selain itu, PT. Indo Acidatama Tbk juga memberikan jaminan social
yang cukup baik bagi tenaga kerja maupun bagi keluarganya. Jaminan sosial
tersebut berupa Tunjangan Istimewa Tahunan (TIT), tunjangan hari tua,
rekreasi, Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK). Sejak berdirinya PT. Indo
Acidatama Tbk, perusahaan ini telah membuka lapangan kerja baru khususnya
daerah Karanganyar dan sekitarnya. Sampai saat ini, jumlah tenaga kerja yang
ada di PT. Indo Acidatama Tbk sebanyak 368 karyawan. Adapun
perkembangan jumlah tenaga kerja di PT. Indo Acidatama Tbk adalah sebagai
berikut :
Tahun Jumlah
2007 390
2008 386
2009 394
2010 361
2011 354
2012 368
Berikut ini adalah denah lokasi pabrik PT. Indo Acidatama Tbk :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
51
52
53
54
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
PENGAWAS KETUA
Esther Sri Murtyati B. Teja Aji , KW
SEKRETARIS BENDAHARA
Dwi Teguh Santosa Murti Wiyanto
KARYAWAN KARYAWAN
Nur Ikhsanuddin Ogik
56
57
(Sumber: Sekretaris dan AD/ ART Koperasi Karyawan PT. Indo Acidatama)
58
59
kudu ngenggo agunan, kalau sini kan bunga ringan dan tanpa
agunan mbak.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 12, tanggal 1
Maret 2013)
60
61
62
Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Agus Setyadi
berikut ini:
Prosedurnya hanya daftar ke koperasi, mengisi formulir/
blanko, biasanya ada seleksi kelayakan. Apakah dia masih
layak atau ndak. Artinya, saya ikut purna karya saya daftar
sekian. Ternyata, kok nggak layak maka harus diturunkan gitu.
Misalnya, minta dipotong Rp 1000.000,00 tapi ternyata gajinya
tinggal Rp 150.000,00 kan nggak bisa.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 14, tanggal 7
Maret 2013)
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu karyawan KOKARINDO
berikut ini:
Harus menjadi karyawan PT. Indo Acidatama, kemudian
mengisi formulir anggota masuk. Kemudian diklarifikasi oleh
pengurus dicek ini layak atau tidak. Kemudian kan baru
membayar untuk bulan pertama simpanan pokok sebesar Rp
10.000,00 dan wajib Rp 30.000,00 setoran pertama dan
langsung dipotongkan gaji. Untuk bulan kedua hanya wajib Rp
30.000,00. Kemudian potongannya berbeda untuk bidang
usahanya. Tergantung anggota, jadi setelah dia membayar
misalnya mau ikut TPK Rp 25.000,00 atau Rp 10.000,00
terserah bebas.commit to user
Kemudian jika menginginkan PDK, Arisan itu
tinggal dipotong lagi. Besarannya kita tidak menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Hal ini sesuai pula dengan AD/ART yang dimiliki oleh koperasi ini yang
menyebutkan tentang syarat keanggotaan, pada BAB IV Pasal 4, yakni:
a) Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan-
tindakan hukum.
b) Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta
ketentuan-ketentuan koperasi yang berlaku.
c) Mata pencaharian: Sebagai karyawan PT. Indo acidatama
Chemical Industry.
d) Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi
simpanan pokok sebagai dimaksud dalam pasal 29 ayat
(1 ) Anggaran Dasar ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
66
67
68
cukup baik. Hal ini sesuai dengan petikan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dengan Ketua Koperasi pada tanggal 1 Maret 2013 berikut ini:
“Positif dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan yang signifikan”
Selain itu, kinerja keuangan yang ada di Koperasi Karyawan PT. Indo
Acidatama (KOKARINDO) ini juga tidak ada masalah yang berarti. Jika,
koperasi-koperasi pada umumnya mengalami “kredit macet” karena
terkadang anggota koperasinya hanya mau meminjam dan selalu alasan saja
ketika tiba saat pengembaliannya. Koperasi ini, tidak mengalami kesulitan
yang seperti ini. Hal ini, dikarenakan oleh adanya kebijakan sistem potong
gaji untuk setiap karyawan yang bergabung dalam KOKARINDO ini sendiri,
Hal ini sesuai dengan petikan wawancara yang dilakukan dengan wawancara
yang dilakukan peneliti dengan Sekretaris Koperasi Karyawan PT. Indo
Acidatama berikut ini:
“Lancar, tidak ada kredit macet. Karena kan adanya sistem potong
gaji itu, mbak.”
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 2, tanggal 1 Maret
2013)
commit to user
Gambar 4.3 Rumus Current Ratio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
70
71
Current Ratio
400000%
335323%347706%
300000% 263682%
221990%
200000%
100000%
3116%
0% commit to user
2007 2008 2009 2010 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
73
74
Current Ratio
3000% 2734%
2564%
2500%
2000% 1758%
1500%
1000%
635%
466%
500%
0%
2007
1 22008 32009 2010
4 2011
5
75
76
77
Current Ratio
116% 116%
115%
115%
114%
114%
113%
113%
112%
112%
111%
110%
2007 1 2008
2 2009
3 42010 2011
5
78
79
80
Current Ratio
400000% 368512%
350000%
300000%
250000%
200000%
150000%
100000%
50000% 24443%
0% 2885% 0%
0%
1 2 3 4 5
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 4.7 Grafik Current Ratio Bidang Usaha Tabungan
Pendidikan KOKARINDO
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Dengan melihat grafik Current Ratio Bidang Usaha Unit
Tabungan Pendidikan KOKARINDO, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada bidang usaha koperasi ini mengalami
fluktuasi yang berbeda dari tahun ke tahun. Hal ini dapat kita
lihat dari kenaikan antara tahun 2007 ke 2008 bidang usaha ini
mengalami kenaikan sebesar 100%. Pada tahun 2008-2009
mengalami kenaikan sebesar 21558%, sedangkan pada tahun
2009-2010 mengalami penurunan sebesar 24443%, karena
pada tahun 2010 ini current ratio yang dihasilkan koperasi ini
sebesar 0%. Sedangkan, pada tahun 2010-2011 mengalami
commit to user
kenaikan sebesar 368512%. Namun, walaupun kita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
82
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
Gambar 4.9 Grafik Assets Turn Over bidang usaha Unit Toko
84
85
86
87
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
2000%
1000%
0%
1
2007 2
2008 3
2009 4
2010 5
2011
Gambar 4.12 Grafik Total Assets to Total Debt Ratio Bidang Usaha
Unit Toko
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
Keterang
an 2007 2008 2009 2010 2011
Tot. 966.521.5 1.387.601.3 1.976.180.3 2.406.956.7 3.214.953.3
Aktiva 54 29 94 58 33
Tot. 852.455.4 1.239.520.4 1.720.029.1 2.081.694.3 2.785.547.4
Hutang 13 05 60 20 60
Tot.
Assets to
Tot. Debt
Ratio 113% 112% 115% 116% 115%
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Perhitungan Total Assets to Total Debt Ratio Bidang
Usaha Unit tabungan purna karya KOKARINDO tersebut
menunjukkan bahwa salah satu bidang usaha di Koperasi
Karyawan PT. Indo Acidatama (KOKARINDO) tahun 2007-
2008 mengalami penurunan menjadi 112%. Hal ini disebabkan
oleh adanya kenaikan jumlah aktiva bidang usaha ini sebesar
Rp 421.079.775,00 dan kenaikan jumlah hutang yang harus
ditanggung bidang usaha ini yakni sebesar Rp 387.064.992,00.
Pada tahun 2008-2009 bidang usaha ini mengalami kenaikan
menjadi sebesar 115%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan
jumlah aktiva sebesar Rp 588.579.065,00 dan kenaikan jumlah
hutang sebesar Rp 480.508.755,00. Sedangkan pada tahun
2009 - 2010 mengalami kenaikan menjadi sebesar 116%. Hal
ini desebabkan oleh kenaikan jumlah aktiva sebesar Rp
430.776.364,00 dan kenaikan jumlah hutang sebesar Rp
361.665.160,00. Pada tahun 2010-2011 Total Assets to Total
Debt Ratio Bidang Usaha Unit tabungan purna karya ini
menunjukkan angka 115%. Hal ini desebabkan oleh kenaikan
jumlah aktiva sebesar Rp 807.996.575,00dan kenaikan jumlah
hutang sebesar Rp 703.853.140,00.
Total Assets to Total Debt Ratio Bidang Usaha Unit
tabungan purna karya KOKARINDO untuk tahun 2007
sebesar 113% commit to user
yang artinya setiap Rp 1,00 dari seluruh hutang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
115%
114%
113%
112%
111%
110%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 2011
5
Gambar 4.13 Grafik Total Assets to Total Debt Ratio Bidang Usaha
Unit Tabungan Purna Karya
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
92
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93
Gambar 4.14 Grafik Total Assets to Total Debt Ratio Bidang Usaha
Unit Tabungan Pendidikan
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
94
usaha ini. Walaupun ada hasil total assets to total debt ratio
sebesar 0% yaitu tahun 2007 dan 2010, sebenarnya terjadi
bukan karena bidang usaha ini kehabisan harta untuk
menjamin/ melunasi hutangnya, tapi ini terjadi akibat tidak
adanya hutang pada bidang usaha ini. Sehingga apabila ada
kreditur yang akan memberikan pinjaman kepada bidang usaha
ini tentunya, mereka akan merasa lebih aman dalam
memberikan pinjaman kepada koperasi karena bidang usaha
ini memiliki harta yang cukup untuk melakukan pengembalian.
Oleh karena itu, sebaiknya dana dalam bidang usaha ini
dialokasikan saja dalam pinjaman sehingga nantinya akan
menghasilkan uang yang lebih besar lagi daripada hanya
disimpan dalam bentuk deposito.
2) Net Worth to Debt Ratio
Net Worth to Debt Ratio = x100%
95
96
Gambar 4.16 Grafik Net Worth to Debt Ratio Bidang Usaha Unit
Simpan Pinjam
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
b) Unit Toko
Tabel 4.13 Net Worth to Debt Ratio Bidang Usaha Unit
Toko KOKARINDO
98
100%
80%
60%
40%
20%
0%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 2011
5
Gambar 4.17 Grafik Net Worth to Debt Ratio Bidang Usaha Unit
Toko
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
100
101
102
103
104
105
Return On Assets
18%
16%
14%
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
1 2 3 4 5
2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 4.19 Grafik Return on Assets Bidang Usaha Unit
Simpan Pinjam
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Berdasarkan grafik return on assets bidang usaha unit
simpan pinjam tersebut bisa kita lihat, bidang usaha koperasi
ini dalam keadaan yang cukup stabil. Hal ini, secara nyata dari
adanya peningkatan dan penurunan yang tidak mencolok dari
tahun ke tahun. Selain itu, menurut SK Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Menegah No. 129/Kep/ M/ XI/2002
bidang usaha pada koperasi ini dalam keadaan yang rata-rata
commit
sangat baik, karena di to
siniuser
rata-rata prosentase return on assets
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
107
108
109
Return On Assets
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 20115
commit to user
Gambar 4.20 Grafik Return on Assets Bidang Usaha Unit Toko
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110
111
112
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
1,00 dari seluruh aktiva bidang usaha unit arisan genap ini
menghasilkan keuntungan bersih / SHU sebesar Rp 0,03.
Dengan melihat analisis rasio tersebut, maka return on
assets bidang usaha unit arisan genap KOKARINDO ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Return On Assets
12% 11%
10%
9%
8% 7%
6%
4% 3%
2%
0%
0%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 2011
5
-2%
114
115
116
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
117
Return On Assets
12% 11%
10%
8%
8% 7%
6%
4%
2%
2% 1%
0%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 20115
118
119
120
121
Return On Assets
15%
10%
5%
0%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 2011
5
122
123
124
125
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126
Return On Assets
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 2011
5
127
128
20%
15%
10%
5%
0%
1 commit to
2007 2 user
2008 3
2009 4
2010 5
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129
2) Unit Toko
Tabel 4.21 Rentabilitas Modal Sendiri Bidang Usaha Unit
Toko KOKARINDO
130
131
200%
150%
100%
50%
0%
2007
1 2008
2 2009
3 42010 2011
5
132
133
134
10%
8%
6%
4%
2%
0%
1 2 3 4 5
-2% 2007 2008 2009 2010 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
135
136
137
10%
8%
6%
4%
2%
0%
12007 22008 32009 2010
4 2011
5
138
139
140
141
142
143
144
Profitabilitas = x 100%
145
146
Profitabilitas
90%
88%
86%
84%
82%
80%
78%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 2011
5
147
Profitabilita
s 88% 90% 90% 92% 91%
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Data perhitungan profitabilitas bidang usaha unit toko
KOKARINDO tersebut menunjukkan bahwa mengalami
kenaikan sebesar 2% pada tahun 2007-2008. Hal ini
disebabkan oleh adanya kenaikan Sisa Hasil Usaha (SHU)
sebesar Rp 5.352.201,00 dan kenaikan jumlah pendapatan
bruto bidang usaha ini sebesar Rp 5.704.751,00. Periode tahun
2008-2009 bidang usaha ini dalam keadaan tetap yakni sebesar
90%. Adapun penyebabnya ialah naik jumlah Sisa Hasil Usaha
(SHU) sebesar Rp 4.159.842,00 dan kenaikan jumlah
pendapatan bruto sebesar Rp 4.533.742,00. Pada tahun 2009-
2010 profitabilitas bidang usaha unit simpan pinjam
KOKARINDO mengalami naik sebesar 2%. Hal ini
disebabkan oleh adanya penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU)
sebesar Rp 3.913.731,00 dan penurunan pendapatan bruto
sebesar Rp 4.974.731,00. Pada tahun 2010-2011 bidang usaha
unit toko koperasi ini, turun sebesar 1%. Hal ini disebabkan
oleh adanya kenaikan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp
342.907,00 dan kenaikan pendapatan bruto bidang usaha ini
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp
726.407,00.
Profitabilitas bidang usaha unit toko KOKARINDO ini
untuk tahun 2007 sebesar 88% yang artinya setiap Rp 1,00 dari
pendapatan bruto bidang usaha unit toko ini menghasilkan
keuntungan bersih/ SHU sebesar Rp 0,88. Untuk tahun 2008
prosentasenya naik menjadi sebesar 90% yang artinya setiap
Rp 1,00 dari pendapatan bruto bidang usaha unit toko ini
menghasilkan keuntungan bersih/ SHU sebesar Rp 0,90 bagi
para owner. Untuk tahun 2009 profitabilitas bidang usaha ini
commit to user
dalam keadaan tetap, yaitu sebesar 90% yang artinya setiap Rp
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
148
Profitabilitas
93%
92%
91%
90%
89%
88%
87%
86%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 20115
commit
dinamika grafik to user Walaupun angka rasio yang
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
149
150
151
Profitabilitas
200%
143%
150%
93%
100% 78%
57%
50%
-19%
0%
1 2 3 4 5
-50% 2007 2008 2009 2010 2011
152
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
153
Profitabilitas
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2007
1 2008
2 2009
3 2010
4 2011
5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
154
155
Atau secara rinci, dari wawancara dengan salah satu karyawan koperasi
bernama Nur Ikhsanuddin rumus untuk menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU)
di koperasi ini perhitungannya dengan prosentase sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
156
157
Kedua, adalah adanya modal yang dimiliki yang sangatlah besar. Jumlah
modal yang sangat fantastis, membuat koperasi ini terus berkembang. Karena
koperasi ini hampir tidak pernah mengalami kekurangan dana untuk
memajukan bidang usahanya. Ketiga, sarana prasarana yang baik. Dalam
memajukan segala bidang usaha, tidak
commit hanya dibutuhkan modal saja, tapi di
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
158
sini sarana dan prasarana juga dibutuhkan guna memudahkan segala bentuk
pengelolaan bidang usaha–bidang usaha dalam koperasi ini. Hal ini sesuai
dengan petikan wawancara dengan karyawan koperasi yang dilakukan pada
tanggal 13 Maret 2013 berikut:
Permodalan yang kuat, sarana prasarana yang baik.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 3, tanggal 13
Maret 2013)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
159
160
161
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
162
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu anggota koperasi bernama
Bapak Sri Waryono sebagai berikut:
Tidak ada kendala, karena kan saya kalau minjam yo dikasih.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 12, tanggal 1
Maret 2013)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
163
bulan itu/ beberapa bulan ketika masa pelunasan itu. Hal ini sesuai dengan
petikan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Agus Setyadi berikut:
Kendala yang dihadapi pendapatan perbulan /gaji dipotong.
Laine apa? Ndak ada mbak. Ya hanya itu saja.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 14, tanggal 7
Maret 2013)
Hal serupa juga dirasakan salah satu anggota bernama Unggul Takari
sebagai berikut:
Kendalanya adanya potongan gaji maka yang didapat tiap
bulannya kecil dengan kita meminjam. Dengan pinjaman ke
koperasi sehingga gaji kita dipotong.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 16, tanggal 7
Maret 2013)
Pemotongan yang dilakukan walaupun hanya sebesar 50% gaji, membuat
para anggota haruslah memutar otak agar mampu menghasilkan tambahan
pemasukan guna menutup segala kebutuhan pada bulan itu. Adapun upaya
yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut melalui pembukaan usaha
baru. Misalnya membuka warung kelontong, atau membuka warung makan.
Hal ini sesuai dengan petikan wawancara yang dilakukan dengan salah satu
anggota KOKARINDO bernama Bapak Agus Setyadi berikut:
Menambah usaha di rumah. Kan orang jawa biasanya begitu
mbak. Orang kalau nggak kepepet kan ya usaha. Contohnya
Agus Setyadi gajinya dipotong kurang ya harus usaha. Jadi tak
hanya dari gaji saja. Terpacu untuk membuka peluang usaha-
usaha di rumah. Berapapun hasilnya.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 14, tanggal 7
Maret 2013)
Selain itu, agar tidak mengalami potongan kembali maka anggota harus
berusaha untuk tidak meminjam lagi untuk masalah dana dan menganbil
barang-barang di toko. Kemudian, agar terasa lebih ringan sebaiknya anggota
meminta pihak pengurus untuk memperpanjang potongan. Hal ini sesuai
dengan petikan wawancara yang dilakukan dengan salah satu anggota
KOKARINDO bernma Bapak Unggul Takari berikut:
Berusaha untuk tidak meminjam lagi/ menganbil barang-
commit
barang di toko, to user
mengajukan memperpanjang potongan,
Melakukan usaha di luar/ wiraswasta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
164
Selain itu, faktor penghambat yang diungkapkan oleh salah satu pengurus
KOKARINDO ini sendiri misalnya adalah untuk nhal-hal yang bersifat
koordinasi. Karena dengan adanya koordinasi yang baik, maka tidak
dipungkiri nantinya akan memudahkan seluruh pengurus untuk bersinergi
menghasilkan SHU yang tinggi guna mensejahterakan para anggota.hal ini
sesuai dengan petikan wawancara dengan bendahara KOKARINDO berikut:
Tidak ada, istilahnya hanya peningkatan sumber daya manusia
jadi yang sifatnya untuk berkoordinasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
165
Meeting tiap bulan biasane itu, kan koordinasi itu toh mbak.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 3, tanggal 4
Maret 2013)
Namun demikian, berbagai kendala yang dihadapi oleh KOKARINDO
ini, sebenarnya tidak bersifat urgent. Hal ini. Terlihat dengan berbagai upaya
yang mampu ditempuh oleh koperasi ini guna meminimalisir kendala
tersebut. Sehingga, berbagai kendala tersebut tidak mempengaruhi
ketertarikan anggota pada berbagai bidang usaha Koperasi Karyawan PT.
Indo Acidatama (KOKARINDO) ini. Keadaan ini sesuai dengan petikan
wawancara yang dilakukan dengan salah satu pengurus berikut pada tanggal 1
Maret 2013 berikut:
Selalu tertatik, karena inginnya hutang terus. Karena pinjaman
tanpa agunan. Itu yang membuat tertarik karena karena kalau
mau pinjam di bank saja, misalnya 10 juta, itu harus ada survey
atau mungkin dengan jaminan apa. Kalau sini kan ndak.
(Sumber: Hasil wawancara dengan informan ke 2, tanggal 1
Maret 2013)
C. Pembahasan
166
167
168
169
koperasi ini. Stock opname per unit bidang usaha ini biasanya dilakukan
setiap tanggal 15 dan pada akhir periode dilakukan closing journal yang
dilakukan oleh para pengurusnya untuk mengetahui posisi keuangan
dalam koperasi ini. Adapun maksud dari dilakukannya kegiatan rutin ini
adalah karena adanya beberapa bidang usaha di KOKARINDO,
sehingga perlu adanya ketaatan administrasi yang dilakukan per bidang
usaha tersebut.
d. Unit toko melakukan stock opname barang persediaan
Seperti pada usaha yang berskala menengah ke atas lainnya,
koperasi ini juga melakukan stock opname barang persediaan di uniy
toko ini. Adapun waktu pelaksanaannya adalah pada saat akhir bulan
yang mana kegiatan ini diawasi oleh badan pengawas. Sehingga, tidak
hanya jumlah uangnya saja yang dilakukan pengecekan, tapi jumlah
barang-barangnyapun harus diperiksa jumlahnya. Agar mengetahui
berapa keuntungan yang diperoleh pada bulan itu, sehingga nantinya
dapat mengalokasikan dananya tersebut guna untuk memperbesar unit ini
sehingga mampu memenuhi kebutuhan semua anggota koperasi dan
tentunya meningkatkan kesejahteraan para anggota koperasi ini dengan
peningkatan pembagian SHU pada saat RAT.
3. Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan PT. Indo Acidatama
Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk pertanggungjawaban
kinerja pengurus koperasi. Pada koperasi ini, pembuatan laporan keuangan
tersebut dibuat oleh pengurus koperasi secara berkala/ rutin. Setelah
pembuatan tersebut dilakukan, maka biasanya laporan tersebut dibagikan
kepada para penggunanya. Hal ini dilakukan karena informasi akuntansi
bersamaan dengan informasi non akuntansi digunakan untuk menilai kinerja
akuntansi atau para pengurus di dalamnya. Adapun pengguna laporan
keuangan di koperasi ini adalah badan pengawas, pengurus koperasi, anggota,
calon anggota koperasi, serta kreditur.
Setelah para pengguna laporan keuangan tersebut mendapatkan laporan
commit to user
keuangan. Para pengguna melakukan analisis keuangan guna mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
170
171
172
173
b. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas pada penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan
dua analisis yaitu:
174
175
176
177
sebesar 79%, tahun 2009 sebesar 96%, tahun 2010 sebesar 96%,
dan tahun 2011 sebesar 94%. Dari perhitungan Net Worth to Debt
Ratio bidang usaha unit toko KOKARINDO tersebut
menunjukkan bahwa salah satu bidang usaha di Koperasi
Karyawan PT. Indo Acidatama (KOKARINDO) tahun 2007-2008
mengalami penurunan sebesar 15%. Pada tahun 2008-2009
bidang usaha ini mengalami kenaikan sebesar 71%. Sedangkan
pada tahun 2009 - 2010 tidak mengalami kenaikan/ tetap. Pada
tahun 2010-2011 terjadi penurunan prosentase net worth to debt
ratio bidang usaha unit toko ini sebesar 2%. Berdasarkan hasil
perhitungan net worth to debt ratio bidang usaha unit toko
tersebut bisa kita lihat, sebenarnya bidang usaha koperasi ini
dalam keadaan yang cukup baik. Hal ini, terlihat dari adanya
peningkatan dan penurunan yang tidak terlalu mencolok yang
terjadi dari tahun ke tahun. Walaupun prosentase yang dihasilkan
oleh angka rasionya melebihi 50%, yang artinya bidang usaha ini
memiliki power yang kuat dalam sumber daya modalnya. Namun
demikian, menurut SK Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil Menegah No. 129/Kep/ M/ XI/2002 koperasi dalam
keadaan yang kurang. Hal ini disebabkan, karena secara
keseluruhan angka rasio berada jauh di atas standar rasio yang
ditetapkan.
c. Rentabilitas
Rasio rentabilitas pada penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan
tiga analisis yaitu:
1) Return on Assets
a) Unit Simpan Pinjam
Hasil pengolahan data yang telah peneliti lakukan rasio
Return on assets (ROA) bidang usaha unit simpan pinjam
KOKARINDO tahun 2007-2011 dalam keadaan yang cukup
stabil. Hal ini,commit
terlihat to user
dari adanya peningkatan dan penurunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
178
179
180
181
182
183
184
185
186
tahun 2009 adalah sebesar 10% yang berarti bidang usaha ini
mengalami kenaikan angka rasio sebesar 4% dari tahun 2008.
Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan prosentase laba bersih
yang lebih besar yaitu sebesar 154% atau sebesar Rp
23.851.945,00 sedangkan kenaikan total aktiva prosentasenya
hanya sebesar 65% atau sebesar Rp 156.486.741,00 dari tahun
sebelumnya. Angka rasio pada tahun 2010 adalah sebesar 9%
yang berarti mengalami penurunan sebesar 1% dari tahun 2009.
Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan laba bersih yang tidak
sebanding dengan besarnya kenaikan total aktiva bidang usaha
ini. Kenaikan laba bersih pada tahun ini adalah sebesar 8% atau
sebesar Rp 3.102.400,00 yang diikuti dengan kenaikan total
aktiva sebesar 19% atau sebesar Rp 73.311.785,00. Angka rasio
pada tahun 2011 adalah sebesar 9% yang berarti kondisi yang
dialami bidang usaha ini adalah tetap atau tidak mengalami
perubahan. Keadaan ini disebabkan oleh kenaikan laba bersih
sebesar 28% atau sebesar Rp 11.939.601,00 yang tidak sebanding
dengan kenaikan total aktiva sebesar 23% atau sebesar Rp
105.740.845,00. Berdasarkan uraian tersebut apabila diukur
menurut SK Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menegah
No. 129/Kep/ M/ XI/2002 bidang usaha koperasi ini
diklasifikasikan dalam keadaan mulai dari cukup hingga sangat
baik. Hal ini, menunjukkan eksistensi bidang usaha ini yang
mampu menghasilkan laba sebagai pengembalian investasi
bidang usaha koperasi ini dengan seluruh aktiva yang digunakan
dalam seluruh kegiatan operasionalnya. Selain perlu
memperhatikan proporsi kenaikan laba bersih dan total aktivanya,
agar nantinya kenaikan yang terjadi bukan malah mengurangi
prosentase dari ROA tapi akan menunjukkan eksistensi bidang
usaha yang selalu menanjak.
commit to user
2) Rentabilitas Modal Sendiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
187
188
189
190
191
angka mulai dari cukup hingga baik. Angka rasio yang dihasilkan
oleh bidang usaha ini pada tahun 2007 adalah sebesar 2%. Tahun
2008 prosentasenya naik menjadi sebesar 7% atau naik sebesar
5% dari tahun 2007. Kenaikan dari angka rasio ini disebabkan
oleh adanya kenaikan laba bersih bidang usaha ini sebesar Rp
25.848.983,00 dan kenaikan modal sendiri bidang usaha ini Rp
222.050.983,00. Sedangkan angka rasio pada tahun 2009
menunjukkan angka 4%, ini artinya bahwa kemampuan bidang
usaha ini dalam mengolah modalnya adalah turun sebesar 3% dari
tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan
yang terjadi pada laba bersih bidang usaha ini sebesar 91% atau
sebesar Rp 27.159.738,00 dan penurunan modal usahanya sebesar
81% atau sebear Rp 324.311.738,00. Angka rasio tahun 2010
Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) bidang usaha ini naik menjadi
sebesar 11%. Adanya kenaikan RMS bidang usaha ini sebesar 7%
tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan laba bersih sebesar Rp
30.086.071,00 dan kenaikan modal sendiri bidang usaha ini
sebesar Rp 218.677.316,00. Sedangkan pada tahun 2011, angka
rasio yang dihasilkan oleh bidang usaha ini prosentasenya adalah
sebesar 8% atau turun sebesar 3%. Penurunan prosentase ini
disebabkan oleh adanya kenaikan laba bersih yang tidak
sebanding dengan modal sendiri bidang usaha ini. Kenaikan
tersebut adalah sebesar 27% atau Rp 8.725.310,00 untuk laba
bersih bidang usaha ini dan Rp 209.702.626,00 atau sebesar 71%
untuk modal bersih bidang usahanya. Dengan demikian, apabila
kita ukur dengan SK Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menegah No. 129/Kep/ M/ XI/2002 bidang usaha bidang usaha
koperasi ini tahun 2007 dalam keadaan yang cukup, tahun 2008
menunjukkan keadaan yang kurang, tahun 2009 dan menunjukkan
keadaan yang cukup, tahun 2010 dan tahun 2011 pada keadaan
baik. Jadi, modalcommit to user oleh bidang usaha ini rata-rata
yang digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
192
193
194
195
196
Tabel 4.30 Hasil Pengelolaan Data Rasio Keuangan Bidang Usaha Unit
Simpan Pinjam
No Analisis Rasio Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio
Likuiditas
1. Current Ratio 3116% 221990% 335323% 347706% 263682%
2. Assets Turn - - - - -
Over
Rasio
Solvabilitas
1. Total Assets to 3156% 2220% 3365% 3494% 3068%
Total Debt
Ratio
2. Net Worth to 3056% 2120% 3266% 3394% 2968%
Debt Ratio commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
197
Rasio
Rentabilitas
1. Return on
Assets 11% 15% 13% 13% 14%
2. Rentabilitas
Modal Sendiri 12% 16% 13% 14% 14%
3. Profitabilitas 82% 88% 88% 87% 87%
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Tabel 4.31 Hasil Pengelolaan Data Rasio Keuangan Bidang Usaha Unit Toko
No Analisis Rasio Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Analisis
Likuiditas
1. Current Ratio 635% 466% 2564% 2734% 1758%
2. Assets Turn 8,4 kali 8,5 kali 8,8 kali 9,7 kali 10,8 kali
Over
Rasio
Solvabilitas
1. Total Assets to
Total Debt Ratio 638% 466% 2564% 2734% 1758%
2. Net Worth to
Debt Ratio 84% 79% 96% 96% 94%
Rasio
Rentabilitas
1. Return on Assets 47% 49% 63% 60% 59%
2. Rentabilitas
Modal Sendiri 128% 165% 193% 167% 169%
3. Profitabilitas 88% 90% 90% 92% 91%
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Tabel 4.32 Hasil Pengelolaan Data Rasio Keuangan Bidang Usaha Unit
Arisan Genap
No Analisis Rasio Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Analisis
Likuiditas
1. Current Ratio - - - - -
2. Assets Turn - - - - -
Over
Rasio
Solvabilitas
1. Total Assets to
Total Debt
Ratio - commit- to user - - -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
198
2. Net Worth to
Debt Ratio - - - - -
Rasio
Rentabilitas
1. Return on Assets 9% 0% 7% 11% 3%
2. Rentabilitas
Modal Sendiri 9% 0% 7% 11% 3%
3. Profitabilitas 93% -19% 78% 143% 57%
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Tabel 4.33 Hasil Pengelolaan Data Rasio Keuangan Bidang Usaha Unit
Arisan Ganjil
No Analisis Rasio Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Analisis
Likuiditas
1. Current Ratio - - - - -
2. Assets Turn
Over - - - - -
Rasio
Solvabilitas
1. Total Assets to
Total Debt
Ratio - - - - -
2. Net Worth to
Debt Ratio - - - - -
Rasio
Rentabilitas
1. Return on
Assets 2% 8% 1% 12% 15%
2. Rentabilitas
Modal Sendiri 2% 8% 4% 12% 15%
3. Profitabilitas 45% 83% 58% 86% 84%
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Tabel 4.34 Hasil Pengelolaan Data Rasio Keuangan Bidang Usaha Unit
Tabungan Purna Karya
No Analisis Rasio Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Analisis
Likuiditas
1. Current Ratio 113% 112% 114% 116% 115%
2. Assets Turn
Over - - - - -
Rasio
commit to user
Solvabilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
199
1. Total Assets to
Total Debt Ratio 113% 112% 115% 116% 115%
2. Net Worth to
Debt Ratio - - - - -
Rasio
Rentabilitas
1. Return on Assets 12% 11% 12% 14% 13%
2. Rentabilitas
Modal Sendiri 13% 12% 14% 16% 15%
3. Profitabilitas - - - - -
(Sumber: Laporan KOKARINDO 2007-2011, 2013: diolah)
Tabel 4.35 Hasil Pengelolaan Data Rasio Keuangan Bidang Usaha Unit
Tabungan Pendidikan
No Analisis Rasio Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Analisis
Likuiditas
1. Current Ratio 0% 2885% 24443% 0% 368512%
2. Assets Turn
Over - - - - -
Rasio
Solvabilitas
1. Total Assets to
Total Debt
Ratio - - - - -
2. Net Worth to
Debt Ratio - - - - -
Rasio
Rentabilitas
1. Return on
Assets 5% 6% 10% 9% 9%
2. Rentabilitas
Modal Sendiri 5% 7% 11% 10% 10%
3. Profitabilitas - - - - -
(Sumber: Neraca dan Laporan Laba rugi Unit Tabungan Pendidikan
KOKARINDO )
200
dilakukan tersebut juga menunjukkan bahwa setiap bidang usaha di koperasi ini
masing-masing telah mampu menghasilkan SHU setiap tahunnya. Adapun SHU
tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para
karyawannya. Keadaan ini ditunjukkan melalui perbandingan yang dilakukan
peneliti dengan membandingkan SHU (Sisa Hasil Usaha) dan modal sendiri/
melalui Rasio Rentabilitas Modal Sendiri. Meskipun setiap bidang usaha dalam
koperasi ini menghasilkan keuntungan, tapi unit tokolah yang menduduki
peringkat pertama untuk pembagian SHU yang dilakukan kepada para anggota
koperasi. Adapun perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri ini merupakan suatu
tolak ukur keberhasilan koperasi dalam memperoleh penghasilan yang digunakan
untuk dibagikan kepada para anggota koperasi.
4. Faktor Pendukung Pelaksanaan Bidang Usaha Koperasi Karyawan PT.
Indo Acidatama
Segala aspek perkembangan dari koperasi ini sebenarnya tidak lepas
dari berbagai faktor pendukung yang mampu mendukung berkembangnya
berbagai bidang usaha di koperasi ini. Adapun faktor pendukung kemajuan
KOKARINDO ini adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan anggota
Keadaan ini sangatlah penting karena apabila tiada kepercayaan yang
diberikan oleh para anggota koperasi, maka yang ada tidak akan ada
anggota koperasi yang mau menggunakan beberapa bidang usaha yang
ada di koperasi ini. Dengan demikian, maka perlulah didukung dengan
manajemen yang solid agar antara satu pengurus dengan pengurus lain
tiada missed communication .
b. Modal yang besar/ kepemilikan modal yang kuat
Jumlah modal yang sangat fantastis, membuat koperasi ini terus
berkembang. Karena koperasi ini hampir tidak pernah mengalami
kekurangan dana untuk memajukan bidang usahanya.
c. Sarana prasarana yang baik
Dalam memajukan segala bidang usaha, tidak hanya dibutuhkan modal
saja, tapi di sini sarana dan prasarana juga dibutuhkan guna memudahkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
201
202
203
commit to user