Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tantangan manajemen SDM dalam menghadapi perubahan lingkungan
dunia usaha sebagai akibat dari Revolusi Industri 4.0, nampaknya akan semakin
kompleks, karena selain semakin banyaknya generasi pekerja baru yang
meramaikan dunia kerja di masa sekarang dan masa yang akan datang. Untuk itu di
perlukan strategi manajemen SDM yang baik agar kinerja mereka tetap terjaga.
Serta dengan terus selalu menumbuhkan rasa optimisme bahwa lapangan kerja baru
akan tetap ada di era revolusi 4.0 yang akan datang.
PT Mesin Isuzu Indonesia atau biasa disingkat PT MII adalah salah satu
perusahaan yang tergabung dalam grup Astra Motor III (ASMO III) yang
merupakan anak perusahaan dari PT Astra International Tbk yang menghasilkan
produk mesin yang bermerk Isuzu. PT Mesin Isuzu Indonesia berkomitmen untuk
selalu menjaga kepuasan konsumen dengan menjaga kualitas dari produk-produk
keluarannya, menjaga keharmonisan hubungan dengan masyarakat luas, serta turut
serta mendorong karyawan agar tetap kreatif dan inovatif di era yang penuh
persaingan seperti saat ini baik di nasional hingga internasional. Tentunya kegiatan
ini dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli di bidangnya, sehingga semua peralatan
bisa berfungsi maksimal.
Mengingat sumber daya yang dimiliki PT Mesin Isuzu Indonesia memiliki
visi dan misi yang jelas, konsep yang mendalam, peralatan terbaru, komitmen
terbaik dan profesional untuk bekerja dan dapat bersaing secara nasional dan
internasional. Atas dasar itu kami mengajukan proposal praktik kerja lapangan yang
merupakan mata kuliah wajib yang harus kami penuhi berdasarkan buku pedoman.

1.1.1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Adapun tujuan pembuatan laporan praktik kerja lapangan ini adalah:
1. Peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) mampu mengungkapkan gagasan
atau pengalaman dalam bentuk tulisan tersusun secara sistematik atau
kronologi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) mampu mencari pemecahan masalah
sesuai dengan program studinya yang terungkap dalam laporan tertulis.
3. Mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dari dunia usaha/dunia industri (DU/DI) ke program
studi.
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapangan sebagai berikut:
1. Menganalisis Total Productive Maintenance mesin CYB 270M di PT Mesin
Isuzu Indonesia.
2. Menganalisis Perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)
mesin CYB 270M di PT Mesin Isuzu Indonesia.

1.1.2. Manfaat PKL


Adapun manfaat yang didapatkan selama praktik kerja lapangan
(PKL) ini adalah:
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Dengan mengikuti praktik kerja lapangan, diharapkan:
a) Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan hard skill dan soft skill-nya.
b) Mahasiswa mampu melihat hubungan antara dunia kerja dan dunia
pendidikan.
c) Mahasiswa mampu menggunakan pengalaman kerja untuk mendapatkan
kesempatan kerja setelah menyelesaikan kuliahnya.
d) Mahasiswa menjadikan kegiatan PKL sebagai pengalaman kerja pertama
kali untuk mahasiswa sebelum terjun langsung ke dunia kerja dan untuk
menjalin kerjasama yang baik, antara lembaga pendidikan dengan pihak
instansi yang bersangkutan.
2. Manfaat bagi Akademik
Dengan pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL), diharapkan:
a) Universitas mampu meningkatkan hubungan kemitraan dengan
perusahaan.
b) Universitas mampu mengembangkan program kemitraan lainnya, seperti
pertukaran pakar.
c) Universitas mampu merelevansikan kurikulum mata kuliah dengan
kebutuhan dunia kerja.
3. Manfaat bagi Perusahaan
Dengan pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL), diharapkan:
a) Perusahaan mampu meningkatkan hubungan kemitraan dengan
Universitas Negeri Jakarta.
b) Perusahaan mampu melihat kemampuan potensial yang dimiliki peserta
Praktik Kerja Lapangan (PKL), sehingga akan mudah untuk perencanaan
peningkatan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM).
c) Perusahaan menjadikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai
wadah tempat penyerapan karyawan atau tenaga kerja.

1.1.3. Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data:
a. Pengamatan
Mendapatkan informasi dengan melakukan pengamatan langsung
bersama pembimbing lapangan atau tenaga ahli untuk mengetahui
bagaimana suatu proses kerja dilaksanakan.
b. Dokumentasi
Mendapatkan data dengan mempelajari dokumen-dokumen
perusahaan yang terkait dengan penelitian.
c. Wawancara
Mendapatkan informasi dengan melakukan tanya jawab secara
langsung pada pembimbing lapangan atau tenaga ahli yang lainnya.

1.2 Profil PT Mesin Isuzu Indonesia (PT MII)


PT Mesin Isuzu Indonesia atau biasa disingkat PT MII adalah salah satu
perusahaan yang tergabung dalam grup Astra Motor III (ASMO III) yang
merupakan anak perusahaan dari PT Astra Internasional Tbk yang menghasilkan
produk mesin yang bermerk Isuzu.
Berikut ini adalah data umum mengenai PT Mesin Isuzu Indonesia disajikan
pada profil perusahaan dibawah ini:
 Nama Perusahaan : PT Mesin Isuzu Indonesia
 Alamat Perusahaan : Jalan Raya Kaliabang Nomor 1, Pejuang,
Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat 17132, Indonesia
 Tanah dan Bangunan :
 Luas tanah : 40.420 m2
 Luas Bangunan : 25.892 m2

1.2.1 Sejarah Singkat PT Mesin Isuzu Indonesia


PT Mesin Isuzu Indonesia (MII) Berdiri pada tanggal 19 Februari 1983 oleh
Isuzu Motor Ltd Jepang beserta enam perusahaan lainnya. PT Mesin Isuzu
Indonesia merupakan salah satu perusahaan perintis di Indonesia yang bergerak
dalam bidang industri mesin yang memproduksi dan mensupply mesin sesuai
dengan ijin yang telah diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia.
PT Mesin Isuzu Indonesia didirikan berdasarkan rencana jangka panjang.
PT Mesin Isuzu Indonesia tidak hanya sebagai perusahaan dengan skala menengah
yang memproduksi mesin berkualitas dan “steering system” dibawah merk Isuzu,
tetapi juga merupakan salah satu penentu bagi masa depan Indonesia.
Sejak didirikannya PT Mesin Isuzu Indonesia pada tahun 1983, MII
berkembang secara bertahap mulai dari produksi dengan jumlah rendah sampai
jumlahnya menjadi tinggi. Pada perkembangannya MII selalu berusaha untuk
meningkatkan kemampuan dalam melayani kebutuhan pelanggan dengan produk
yang kompetitif, organisasi yang efisien dan sumber daya manusia yang
berkualitas.

1.2.2 Visi dan Misi PT Mesin Isuzu Indonesia


a. Visi
“Partner yang terhandal dan terpercaya dalam pengembangan bisnis Isuzu
di Asia Tenggara”
b. Misi
1. Mensupport pengembangan bisnis Isuzu dengan menaikkan daya saing
terhadap produk lain melalui peningkatan kualitas dan penurunan harga
komponen.
2. Memperkuat organisasi dengan pengembangan kapabilitas karyawan dan
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan berdisiplin dengan
aturan yang berlaku.

1.2.3 Kebijakan Mutu PT Mesin Isuzu Indonesia


PT Mesin Isuzu Indonesia di dalam menjalankan dan mengembangkan
bisnisnya sebagai perusahaan yang bergerak pada industri perakitan dan komponen
kendaraan diesel, berkomitmen menjadi perusahaan yang mengutamakan kepuasan
pelanggan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta melestarikan lingkungan sesuai
kondisi alami, skala dampak dan resiko yang timbul dari aktivitas, produk dan jasa
perusahaan melalui hal-hal berkut:
1. Menghasilkan produk bermutu tinggi sesual persyaratan pelanggan
2. Menawarkan produk dengan harga yang wajar dan kompetitif
3. Penyerahan produk yang tepat waktu
4. Mematuhi seluruh peraturan dan persyaratan keselamatan kerja, kesehatan kerja
dan lingkungan yang berlaku
5. Mencegah terjadinya kegagalan mutu, kecelakaan keria dan pencemaran
lingkungan
6. Melakukan improvement secara terus menerus terhadap kinerja sistem
manajemen mutu, lingkungan dan K3
Komitmen yang bersifat terbuka ini harus disadan dan diterapkan oleh
seluruh karyawan dan pihak yang terkait.

1.2.4 Logo Perusahaan

Gambar 1.1 Lambang PT Mesin Isuzu Indonesia


(Sumber: HRD PT Mesin Isuzu Indonesia)
1.2.5 Struktur Organisasi

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT Mesin Isuzu Indonesia


(Sumber: HRD PT Mesin Isuzu Indonesia)
 President Director
Merupakan pimpinan tertinggi di perusahaan yang memberikan kebijakan-
kebijakan yang menyangkut dengan seluruh komponen perusahaan dan
penanggung jawab utama dari perusahaan.
 Production dan Maintenance Director
Bertanggung jawab atas semua yang berkaitan dengan produksi
diperusahaan serta mencegah kerusakan mesin, dengan mengeluarkan
kebijakan-kebijakan yang menyangkut seluruh aspek produksi dan
pencegahan kerusakan mesin yang dilakukan perusahaan.
 PPC, QC dan Engineering Director
Bertanggung jawab atas semua yang berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian produksi serta pengendalian kualitas produk, dengan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menyangkut seluruh aspek
perencanaan dan pengendalian produksi serta pengendalian kualitas produk
yang dilakukan perusahaan.
 Administration Director
Merupakan penanggung jawab di bidang kepersonaliaan, GA dan
Purchasing atau pengadaan yang ada di perusahaan.
 General Manager
Bertugas mengawasi jalannya kegiatan yang dilakukan oleh Departemen-
Departemen di bawahnya. General Manager mengatur jalannya produksi
dan segala komponen yang mendukungnya. General Manager memberikan
laporan kepada Director atas hal-hal proses produksi dan pendukungnya.
 Departemen Purchasing
Bertugas untuk pengadaan barang dan jasa, serta pembelian komponen
lokal, bahan baku penolong, maupun keperluan departemen lainnya.
 Departemen HRDGA
Bertugas menangani Sumber Daya Manusia/tenaga kerja, seperti perekrutan
dan seleksi tenaga kerja baru, penempatan, pemberian reward serta
pemberhentian kerja. Selain itu departemen ini juga menangani masalah
penanganan LK3 dan gaji karyawan beserta tunjungan-tunjangan.
 Departemen Accounting
Bertugas menangani segala hal yang berhubungan dengan administrasi
perusahaan, masalah pencatatan keuangan, baik untuk pengeluaran kas
(berupa tunjangan medical, tunjangan pernikahan, asuransi, dll) maupun
pemasukan kas.
 Departemen Production Planning Control (PPC)
Bertugas menyiapkan jadwal produksi berdasarkan angka produksi
pelanggan dan persediaan stock barang, membuat permintaan pengadaan
bahan baku untuk keperluan produksi, memantau persediaan bahan baku
dan bahan pembantu, barang setengah jadi dan barang jadi. Melakukan
pembongkaran kemasan bahan baku (Unpacking) serta menyalurkan ke
jalur produksi, melakukan penerimaan atas kedatangan keperluan produksi,
melakukan pemuatan barang jadi, dan melakukan pencatatan atas semua
transaksi arus barang keperluan produksi.
 Departemen Produksi
1. Machining
Bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan proses
machining pada lantai produksi proses machining, meliputi : Cylinder
Head, Cylinder Body, Transmission (MSG dan MUX), Camshaft Line,
Hub Line, Holder Line.
2. Assembly
Bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan assembly
atau perakitan komponen yang meliputi : Assembly Engine 4JA1,
Engine 4JB1, Engine 4HG1, Engine 6HK, Assembly Steering dan
Assembly Axle F-N Series.
 Departemen Quality Control (QC)
Terdiri atas QC machining, QC assembly, QC engine test yang bertugas
mengendalikan kualitas QC part produk yang diproduksi oleh PT. Mesin
Isuzu Indonesia, kualitas part yang dikirim oleh supplier ke PT. Mesin Isuzu
Indonesia dan menangani keluhan pelanggan atau cutomer klaim.
 Departemen Engineering
Bertugas membuat rancangan proses produksi secara inhouse, mempelajari
dan menyiapkan cara pengendalian, proses, perlengkapan inspeksi,
pemegang dan penempatan, perkakas kerja serta menyiapkan standar proses
produksi dan melakukan revisinya sehubungan dengan perubahan desain
dan modifikasi produk serta mencari dan mengembangkan pemasok bahan
baku penolong untuk keperluan produksi.
 Departemen Maintenance
Bertanggung jawab untuk mencegah kerusakan mesin karena kesalahan
operasi, menjaga agar mesin selalu beroperasi dalam kondisi baik, menjaga
agar produk yang dihasilkan tidak mengalami penyimpangan mutu.

1.2.6 Ketenagakerjaan
PT Mesin Isuzu Indonesia memiliki tenaga kerja sebanyak 354 orang (186
orang karyawan tetap dan 168 karyawan kontrak) yang dibagi dengan pembagian
sebagai berikut:
1. Jajaran Direktur: 5 Orang.
2. Administrasi dan Keuangan: 50 Orang (3 Orang Karyawan Kontrak).
3. Produksi: 161 Orang (94 Orang Karyawan Kontrak).
4. Quality Control: 54 Orang (30 Orang Karyawan Kontrak).
5. Maintenance/Engineering: 44 Orang (19 Orang Karyawan Kontrak).
6. PPC/Material Handling: 40 Orang (22 Orang Karyawan Kontrak).

1.2.7 Layout Perusahaan


PT Mesin Isuzu Indonesia memiliki luas lahan 40,420 m2 dan luas bangunan
26,872 m2 beberapa area bangunan, yaitu pabrik yang terdiri dari kantor utama
(office) PT Mesin Isuzu Indonesia yang terletak di lantai 2, kantor maintenance,
kantor quality control (QC), kantor production planning control (PPC), machining-
cylinder head, machining- Cylinder Body, machining hub- holder, machining
transmisi, assembly, engine storage area, engine test, pos satpam, kantin, koperasi,
loker, masjid, kamar mandi kantor utama (office) dan area parkir motor. Dengan
tata letak perusahaan sebagai berikut:
Gambar 1.3 Layout Perusahaan PT Mesin Isuzu Indonesia
(Sumber: HRD PT Mesin Isuzu Indonesia)
1.2.8 Bidang Usaha PT Mesin Isuzu Indonesia
Bidang usaha PT Mesin Isuzu Indonesia adalah machining dan assembling
komponen mesin kendaraan Isuzu. Produk yang dihasilkan dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
 Engine Products
- Mesin untuk merk “ISUZU”, yaitu tipe 4HGI, 4JB1, 4JAI, 6HK1, VT-01,
VT-02
- Cylinder Block
- Cylinder Head
- Camshaft
- Other part
 Other Component Products
- Transmission
- Hub & Holder

1.3 Lingkup Pekerjaan PKL


Lingkup Pekerjaan PKL untuk tingkat mahasiswa berbeda dengan tingkat
pendidikan sebelumnya. Apabila tingkat pendidikan sebelumnya seperti sekolah
kejuruan adalah ikut bekerja membantu para karyawan yang ada di tempat PKL,
maka berbeda dengan PKL tingkatan mahasiswa. Mahasiswa yang malakukan
kegiatan PKL tidak ikut terjun langsung ke lapangan akan tetapi mereka hanya
menganalisis suatu kegiatan yang dilakukan oleh para karyawan khususnya suatu
masalah dengan lebih spesifik di perusahaan tersebut yang akan menjadi topik
pembahasan dalam penulisan laporan selama PKL.
Lingkup kerja penulis selama pelaksanaan PKL yaitu di Maintenance
Section yaitu departemen yang bertanggung jawab untuk mencegah kerusakan
mesin karena kesalahan operasi, menjaga agar mesin selalu beroperasi dalam
kondisi baik, menjaga agar produk yang dihasilkan tidak mengalami penyimpangan
mutu. Berikut ini adalah struktur organisasi dari Maintenance Section:
 Struktur Organisasi Maintenance Sec.

Gambar 1.4 Struktur Organisasi Maintenance Sec. PT Mesin Isuzu Indonesia


(Sumber: HRD PT Mesin Isuzu Indonesia)
1.4 Jadwal Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL dimulai dari tanggal 1 Agustus 2019 sampai dengan 30
Agustus 2019. Setelah menyelesaikan PKL diharapkan mahasiswa akan
memperoleh pengalaman nyata dari perusahaan, sebagai upaya pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pada gilirannya akan dapat mengevaluasi diri,
setelah melihat langsung kemajuan teknologi di lapangan, bukan hanya di dalam
kelas. Jadwal pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada:
Tempat Pelaksanaan : PT Mesin Isuzu Indonesia
Jalan Raya Kaliabang Nomor 1, Pejuang, Kecamatan
Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat 17132, Indonesia
Waktu Kegiatan : 01 Agustus s/d 30 Agustus 2019
Waktu Kerja : Senin s/d Jumat
 Waktu hari kerja hari Senin – Kamis:
- Masuk : 07.25
- Senam Pagi : 07.25
- Asakai (Briefing Pagi) : 07.30
- Coffee Break 1 : 10.00 - 10.10
- Istirahat makan siang : 12.00 - 12.45
- Coffee Break 2 : 14.15 - 14.25
- Pulang : 16.15
 Waktu hari kerja hari Jumat:
- Masuk : 07.25
- Senam Pagi : 07.25
- Asakai : 07.30
- Coffee Break 1 : 10.00 - 10.10
- Istirahat makan siang : 11.45 - 13.00
- Coffee Break 2 : 14.30 - 14.40
- Pulang : 16.45

Anda mungkin juga menyukai