Anda di halaman 1dari 3

Sebutkan dan Jelaskan 5 Negara dengan pengelolaan sampah terbaik didunia dan bagaimana cara

mereka mengelolanya
Jawaban :
1. Jepang
Negara Jepang mengatasi permasalahan sampahnya yaitu pemerintah bekerjasama dengan
pemerintah daerah sebagai penyelenggara dan fasilitator, sektor bisnis/ swasta sebagai produsen
dan warga sebagai konsumen untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah yang tepat,
penggunaan sumber daya yang efektif, dan pembentukan masyarakat ekonomi sirkular yang
baik. Jadi pengelolaan sampah di Jepang dipercayakan pada pemerintah daerah,sehingga setiap
kota memiliki aturan manajemen sampah yang berbeda-beda (Ministry of theEnvironment Japan,
2014).
Selanjutnya, untuk menghadapi sistem ekonomi saat ini yang menuntut produksi massal,
konsumsi massal, dan pembuangan berlebih, pemerintah Jepang memastikan adanyapenerapan
3R (Reduce, Reuse, and Recycle) dan pengelolaan sampah yang baik. Selain itu,pemerintah juga
menetapkan Undang-Undang Dasar Membangun Masyarakat EkonomiSirkular pada tahun 2000.
Undang-undang ini memberikan visi yang jelas bagi masyarakat,yaitu dirancang untuk
mengurangi konsumsi sumber daya alam. sampah yang sudah diangkut masih dilakukan
beberapa pemrosesan terlebih dahulusebelum akhirnya diangkut ke TPA. Sampah plastik dan
sampah-sampah yang dapat didaur ulang lainnya dipisahkan dengan sampah yang tidak dapat
didaur ulang.
2. Swedia
Swedia menjadi negara yang patut dicontoh soal pengelolaan sampah, karena memiliki sistem
pengelolaan sampah yang canggih.
1.Memanfaatkan Energi Murah
Pengolahan limbah dilakukan melalui tiga proses. Pertama, proses mekanis yang dilakukan
dengan penyaringan dan pemisahan berbagai jenis sampah dalam air limbah seperti tisu, kapas
dan lainnya. Kedua, proses kimiawi yang akan menyisakan lumpur endapan yang baik sekali
untuk menghasilkan biogas. Ketiga, proses biologi mengonversi limbah, nitrogen, menjadi gas
nitrogen yang dapat dinikmati di alam bebas. Proses ketiga ini memerlukan bakteri khusus dalam
penggunaannya.
2.Penggunaan Teknologi Canggih
Swedia menerapkan manajeman sampah berkonsep Waste-To-Energy (WTE). Sesuai dengan
namanya, sampah yang dikelola akhirnya akan menjadi energi. Sebab, limbah rumah tangga
yang dihasilkan akan diolah melalui proses pembakaran. Uap panas dari proses pembakaran ini
pun dimanfaatkan menjadi tenaga pembangkit listrik yang didistibusikan ke rumah warga
setempat, Pemerintah Swedia menyiapkan fasilitas dan insentif dalam pemilahan sampah sesuai
jenisnya.
3. Jerman
Jerman merupakan negara dengan skema daur ulang terbaik. Negara ini mampu mengurangi total
limbah sebesar 1 juta ton setiap tahun. Peringkat terbaik ini mereka raih melalui sinergitas dari
berbagai pihak yaitu melalui kebijakan limbah yang dicanangkan pemerintah, perusahaan-
perusahaan yang bertanggung jawab atas kemasan produknya, hingga konsumen yang membeli
produk pun turut bertanggung jawab atas kemasan dari produk yang dibelinya. Di samping itu,
mereka juga menerapkan Green Dot Policy dimana seluruh kemasan daur ulang harus diberi
tanda khusus. Perusahaan juga harus membayar biaya ketika lebih banyak kemasan yang
digunakan.
Terdapat empat jenis sampah yang dipilah di Jerman dan membaginya menjadi empat tempat
sampah yang memiliki empat warna berbeda yaitu biru untuk sampah kertas, seperti buku bekas,
kertas, koran, majalah, karton, dan lain-lain; hitam khusus sampah-sampah yang susah untuk
dipilah, seperti pembalut, popok bayi, tissue, mainan rusak, perabot rumah tangga yang rusak,
dan sisa makanan yang tidak habis; kuning untuk sampah-sampah kemasan makanan atau
minuman, seperti kemasan susu, kemasan minuman kaleng, kemasan sabun atau shampoo;
cokelat untuk sampah organik. Selain itu terdapat tiga jenis limbah lainnya seperti limbah
pakaian bekas, limbah gelas, dan limbah botol plastik.
4. Austria
Sekitar 53,8 persen sampah di Austria tak mencemari lingkungan karena didaur ulang. Semua ini
berkat konstitusi Austria yang mewajibkan pemerintah pusat dan provinsi untuk berbagi
tanggung jawab pengelolaan sampah.
Menurut Laporan Pengelolaan Sampah Perkotaan oleh Badan Lingkungan Eropa, Austria punya
tradisi lama mengolah limbah dari tempat pembuangan dan sudah lama punya sistem daur ulang.
Sebagian besar limbah padat perkotaan sudah pasti didaur ulang atau dibakar. ada satu lokasi
yang paling menarik perhatian, dan menjadi kebanggaan tersendiri kota Wina di Austria, yaitu
tempat pembakaran sampah yang bernama Spittelau.
5.Korea Selatan
Korea Selatan memiliki salah satu sistem terbaik dalam pengolahan sampah. Korea Selatan
adalah negara terbaik urutan dua dalam bidang daur ulang sampah. Agar dapat memaksimalkan
pendaur ulangan sampah, pemerintah Korea Selatan mewajibkan semua warganya untuk
memilah sampah sebelum dibuang.
Secara garis besar, sampah di Korea Selatan dibedakan menjadi dua:
A. Sampah Daur Ulang,

 Terdiri dari kaleng, plastik, kertas, kaca, dll biayanya gratis dan malah mendapat imbalan
 Barang daur ulang untuk disumbangkan. Contoh: Baju bekas, sepatu, selimut, bantal, tas
dll. biayanya gratis.
 Barang ukuran besar seperti cermin, sofa, kasur, meja, dll. Biayanya antara 2.000~10.000
won
 Sampah makanan, 95% sampah makanan dikeringkan selama 25 hari, dan diolah menjadi
bio gas
B. Sampah non Daur Ulang. yang dibuang langsung ke plastik seperti pada umumnya

Anda mungkin juga menyukai