Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL SKRIPSI

PERBANDINGAN PEMBERIAN INFUSED WATER


MENTIMUN DAN INFUSED WATER LEMON TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI
KELURAHAN JOSENAN KECAMATAN TAMAN KOTA
MADIUN

Oleh :
GIAN ALOKA FEDRITIANO
NIM 201802064

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2021
BAB I

PENDAHULUAN
1

A. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana

tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90

mmHg (Dinkes Jatim, 2020). Hipertensi merupakan salah satu penyakit

tidak menular yang masih menjadi permasalahan serius hingga saat ini.

Hipertensi sering disebut juga sebagai “the silent killer” (pembunuh diam-

diam), oleh karena penderita yang sudah bertahun-tahun menderita

hipertensi seringkali tidak merasakan suatu gangguan atau gejala dan tanda-

tanda yang khas. Sehingga apabila hipertensi tidak terdeteksi dini dan

terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi serius

seperti halnya penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal

jantung, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan banyak penyakit berbahaya

lainnya (Dinkes Jatim, 2018).

Hipertensi dapat ditangani dengan memberikan pengobatan

farmakologi dan pengobatan non farmakologi. Penanganan secara

farmakologis dapat menggunakan obat-obatan seperti diuretik, simpatik,

betabloker, dan vasodilator yang dapat membantu menurunkan dan

menstabilkan tekanan darah, serta menurunkan resiko terjadinya komplikasi

akibat hipertensi, namun obat farmagokologis memiliki efek samping

seperti batuk, pusing, sakit kepala, diare, konstipasi, lelah dan mual muntah.
Sedangkan penatalaksanaan hipertensi secara non farmakologis yaitu

dengan cara berhenti merokok, menurunkan berat badan berlebih,

mengurangi konsumsi alkohol, latihan fisik, mengurangi asupan garam, dan

meningkatkan konsumsi buah dan sayur (BPOM RI, 2020)

Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan penyakit tidak

menular yang sekarang ini angka kejadiannya semakin meningkat.

Berdasarkan WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa

hipertensi menyerang 22% penduduk dunia, dan mencapai 36% angka

kejadian di Asia Tenggara. Hipertensi juga menjadi penyebab kematian

dengan angka 23,7% dari total 1,7 juta kematian di Indonesia tahun 2016

(Hariawan & Tatisina, 2020). Hipertensi Provinsi Jawa Timur, persentase

hipertensi sebesar 22.71% atau sekitar 2.360.592 penduduk, dengan

proporsi laki-laki sebesar 18.99% (808.009 penduduk) dan perempuan

sebesar 18.76% (1.146.412 penduduk) (Dinkes Jatim, 2018). Selain itu, di

Kota Madiun penyakit hipertensi menduduki peringkat 1 pada 10 besar

penyakit di puskesmas tahun 2018. Berdasarkan data Dinkes Kota Madiun

pada tahun 2018 daftar 10 Penyakit Terbanyak yang dilayani puskesms

Kota Madiun tercatat ada 25,41% penderita hipertensi dari 93.035 jumlah

kasus (Dinkes Kota Madiun, 2018).

Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa

keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang

hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi (Kemenkes RI,


2019). Oleh karena sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui

bahwa dirinya hipertensi, maka mereka tidak mendapatkan penanganan dan

pengobatan sejak awal. Sedangkan perlu diketahui bahwa, kerusakan organ

target akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya

peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak

terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang menjadi target

antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada

pembuluh darah arteri perifer (Kemenkes RI, 2019). Sehingga, apabila

hipertensi atau “the silent killer” ini dibiarkan tanpa tatalaksana lebih dini,

kemungkinan memiliki potensi besar untuk berakibat pada kondisi yang

mengancam nyawa seperti penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke,

dll.

Penatalaksanaan hipertensi secara non farmakologis juga dapat

dilakukan dengan cara memanfaatkan racikan air infus mentimun dan air

infus lemon. Mentimun atau Cucumis sativus merupakan sayuran yang

mudah didapat dan selalu tersedia sepanjang musim, sayuran ini

mengandung vitamin A, B, dan C; serta mineral, seperti magnesium,

kalium, mangan, dan silica, magnesium dalam mentimun berfungsi untuk

melancarkan aliran darah, sedangkan kalium dapat menurunkan sekresi

renin sehingga tekanan darah menjadi turun. Fospor, asam folat dan vitamin

C dapat menghilangkan ketegangan atau stress sehingga dapat menurunkan

tekanan darah. (Vamelda Agustin dan Shirly Gunawan, 2019)


Sedangkan lemon atau Citrus limon adalah sejenis jeruk yang

buahnya biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar dan tumbuh di

daerah tropis. buah lemon mengandung gula, serat, kalium, kalsium, vitamin

A, vitamin B, vitamin C, kandungan kalium dalam lemon bermanfaat untuk

menurunkan sekresi renin sehingga tekanan darah menjadi turun dan

kandungan asam askorbat dalam lemon yang dapat mencegah kerusakan

oksida nitrat pada pembuluh darah sehingga dapat melebarkan pembuluh

darah dan menurunkan tingginya tekanan darah. (Susilawati S dan Kasron

K, 2019)

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fandizal, Dhien Novita

Sani dan Yuli Astuti (2020) yang berjudul “Pengaruh Air Infus Lemon,

Semangka, dan Mentimun Untuk Menurunkan Tekanan Darah” Hasil

penelitian didapatkan konsumsi air infus dari lemon, semangka, dan

mentimun dapat menurunkan tekanan darah.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Karmitasari Yanra

Katimenta, Siti Santy Sianipar dan Nani Indriani (2018) yang berjudul

“Efektivitas Pemberian Infused Water Mentimun Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Kecamatan Pahandut Kota

Palangka Raya” Hasil penelitian didapatkan tekanan darah responden

setelah di berikan infused water mentimun dengan hasil tekanan darah yaitu

mengalami penurunan.
B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan efektivitas air infus mentimun dan lemon

terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis perbandingan efektivitas antara air infus mentimun dan

lemon terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum dilakukan pemberian air

infus mentimun dan lemon terhadap penurunan tekanan darah

penderita hipertensi.

b. Mengidentifikasi tekanan darah sesudah dilakukan pemberian air

infus mentimun dan lemon terhadap penurunan tekanan darah

penderita hipertensi.

c. Menganalisis perbedaan pengaruh efektivitas air infus mentimun

dan lemon terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi.


D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk kemajuan di bidang ilmu keperawatan terutama tentang

keefektivan pemberian air infus mentimun dan lemon terhadap

penurunan tekanan darah penderita hipertensi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat menambah informasi kepada masyarakat,

khususnya kepada penderita hipertensi mengenai efektivitas

pemberian air infus mentimun dan lemon terhadap penurunan

tekanan darah di dalam tubuh.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi institusi pendidikan bidang kesehatan sebagai

wadah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan dikenal

masyarakat luas serta mahasiswa selanjutnya dapat

mengembangkan penelitian atau dapat digunakan sebagai acuan

penelitian.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan penelitian

selanjutnya sebagai bahan referensi terkait terapi pemberian air

infus mentimun dan lemon terhadap penurunan tekanan darah pada

penderita hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai