Anda di halaman 1dari 15

ANALISA TETRAHIDROKANABINOL DENGAN

METODE STRIP/STICK PADA URINE SISWA KELAS


10 MIA-1 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
NEGERI 3 KOTA MEDAN TAHUN 2022

PROPOSAL

Oleh:
OPPY SUSANTO LAIA
1901006

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM SARJANA ILMU KESEHATAN
INSTUTUT KESEHATAN SUMATERA UTARA
MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal ini yang berjudul “Analisa
Tetrahidrokanabinol Dengan Metode Strip/Stick Pada Urine Siswa Kelas 10 MIA-1 Di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan”.

Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan Karya Tulis Ilmiah pada
program Diploma Tiga di jurusan Ahli Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Pendidikan Vokasi
Universitas Sari Mutiara Indonesia.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih belum sempurna, maka saran dan
kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan proposal selanjutnya. Akhirnya penulis berharap
semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis dan mahasiswa Universitas Sari Mutiara Indonesia

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang
telah membantu penulis menyelesaikan penyusunan proposal ini.

Medan, Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 1.1.

Latar Belakang .................................................................. 1 1.2.

Rumusan Masalah ............................................................. 3 1.3.

Tujuan Penelitian............................................................... 3 1.3.1

Tujuan Umum......................................................... 3 1.3.2.

Tujuan Khusus........................................................ 3 1.4.

Manfaat Penelitian............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 5 2.1.


Tetrahidrokanabinol........................................................... 5 2.1.1.

Teori Tentang Tetrahidrokanabinol .......................... 5 2.2.

Klasifikasi ......................................................................... 6 2.3.

Distribusi Geografis........................................................... 6 2.4.

Morfologi Ganja ................................................................ 7 2.5.

Efek Ganja Pada Kesehatan. .............................................. 8 2.6.

Gejala Klinis...................................................................... 8 2.7.

Pencegahan Penggunaan Ganja.......................................... 9 2.8.

Diagnosa Laboratorium ..................................................... 10 2.9.

Kelemahan dan Kelebihan Metode Strip/stick.................... 11 2.9.1.

KelebihanMetode Strip/stick .................................... 11 2.9.2.

KelemahanMetode Strip/stick .................................. 11 2.10.

Kerangka Konsep Penelitian .............................................. 12

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 13 3.1.

Jenis Penelitian ................................................................... 13 3.2.


Lokasi dan Waktu Penelitian............................................... 13 3.2.1.

Lokasi. .................................................................... 13 3.2.2.

Waktu Penelitian..................................................... 13 iii 3.3.

Populasi dan Sampel Penelitian........................................... 13 3.3.1.

Populasi ................................................................. 13 3.3.2.

Sampel Penelitian................................................... 13 3.4.

Alat dan Bahan ................................................................... 13 3.4.1.


Alat......................................................................... 13 3.4.2.
Bahan...................................................................... 14 3.5.

Cara Pengambilan Bahan .................................................... 14 3.6.

Cara Pemeriksaan................................................................ 14 3.7.

Interpretasi Hasil................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk Ganja ........................................................................... 7

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian..................................................... 12

Gambar 3.1 Cara Pemeriksaan Menggunakan Strip/stick ............................. 16 1


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


1.2. Tetrahidrokanabinol merupakan senyawa aktif utama yang terdapat didalam Ganja
(Cannabis sativa) dan merupakan salah satu psikotropika yang membuat pemakainya mengalami
euforia. Tumbuhan ganja telah dikenal sejak lama dan digunakan dalam pengobatan dan
makanan. Namun, ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai
ekonomi, karena dominan pemanfaatannya untuk hal yang bersifat rekreasional atau dalam arti
yang bersifat menyenangkan serta mampu merubah emosional.
1.3. Ganja adalah tanaman yang sering dipandang negatif oleh masyarakat dunia. Hal ini
dikarenakan pengetahuan tentang tanaman ini sangat jarang sampai kepada masyarakat umum,
baik mengenai jenis-jenis maupun pemanfaatannya. Akan tetapi, dibalik image negatif dari
tanaman ini, terdapat nilai-nilai positif yang tidak mendapat expose yang cukup. Banyak pihak
yang sudah menyadari akan hal tersebut. Beberapa diantaranya berusaha untuk
menyebarluaskan informasi terkait pemanfaatan ganja secara positif, bahkan berusaha untuk
membawa ganja ke dalam kehidupan masyarakat luas sebagai komoditas yang legal dan
berdaya guna tinggi (Eleanora, F. N, Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Serta Usaha Pencegahan
Dan (Jakarta s: GramediaUtama, 2018).
1.4. Ganja biasanya tumbuh di bagian utara pulau Sumatera, beberapa dokumen mengemukakan
bahwa tanaman ganja juga tumbuh di wilayah lain Hindia Belanda seperti di wilayah Batavia
(Jakarta), Buitenzorg (Bogor) dan Ambon).
1.5. Zat aktif dalam ganja yaitu Tetrahidrocanabinol atau THC masuk ke aliran darah di tubuh
dengan cepat setelah ganja dihisap. Tapi jika ganja ditelan maka diperlukan waktu lebih lama
untuk terserap, biasanya sekitar 20 menit sampai 1,5 jam. Namun THC bisa terdeteksi dalam
darah pada waktu singkat yaitu hanya beberapa jam karena dimetabolisme dengan cepat. 2
1.6. Salah satu cara termudah mendeteksi durasi seseorang memakai ganja yakni dengan
dilakukannya tes urine. Jika 1 kali pemakaian, ganja akan bertahan di dalam tubuh selama 5-8
hari, 2-4 kali pemakaian ganja dalam 1 minggu akan bertahan selama 11-18 hari, 2-4 kali
pemakaian ganja dalam 1 bulan akan bertahan di dalam tubuh selama 23-35 hari, 5-6 kali
pemakaian ganja dalam 1 minggu akan bertahan di dalam tubuh selama 33-48 hari dan ini yang
paling berbahaya. Namun, bila pemakaian ganja rutin setiap hari maka akan bertahan di dalam
tubuh selama 49–63 hari. Setelah pemakai berhenti menggunakan, kandungan ganja masih akan
tersimpan di dalam urin selama 1 bulan (klikdokter.com).
1.7. Pemeriksaan urine pada skrining narkoba merupakan pemeriksaan yang banyak dilakukan
karena cepat, sederhana dan terpercaya dengan spesimen yang dapat diperoleh secara tidak
invasif. Kekurangan penggunaan spesimen urine adalah mudahnya dilakukan pemalsuan
spesimen, sehingga dibutuhkan pengawasan saat dilakukan pengambilan sampel. Metode
immunoassay yang digunakan pada pemeriksaan urine narkoba memiliki sensitivitas dan presisi
yang baik, tetapi dapat terjadi reaksi silang yang menyebabkan hasil positif palsu, sehingga
diperlukan kehati-hatian dalam menginterpretasi hasil pemeriksaan.
1.8. Penelitian mengenai kandungan Tetrahidrokanabinol pada urine dengan metode strip/stick
THC sebelumnya pernah dilakukan oleh Hijrah Putri Hidayat dari Program Studi D-III Teknologi
Laboratorium Medis Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Megarezky Makassar Tahun
2019/2020. Hijrah mengatakan Jika obat atau narkoba dalam spesimen urin di bawah
konsentrasi yang terputus maka tidak akan menjenuhkan situs pengikatan antibodi
spesifitasnya. Sehingga antibodi akan bereaksi dengan protein konjugat dan garis warna yang
akan muncul pada garis tes (T). Adanya obat/narkoba dengan konsentrasi di atas potongan akan
menjenuhkan sisi pengikatan antibodi. Sehingga garis berwarna tidak akan muncul pada garis
tes (T). Spesimen urin yang positif tidak akan menghasilkan warna pada garis tes karena
persaingan obat, sementara spesimen urin negatif obat akan menghasilkan garis pada garis tes
(T) karena tidak ada persaigan obat (Pasce, dkk, 2015).
1.9. Marijuana (THC) Narkotika dalam senyawa metabolit akan terdeteksi dalam urin setelah 24
jam setelah pemakaian oleh pemakai (Mahmudi, 2017).
1.10. Penyebaran ganja di Indonesia menargetkan pelajar (remaja) sebagai sasaran utama dalam
penjualan ganja. Karena pada umumnya remaja memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi,
emosional yang belum dapat di kendalikan, serta kurangnya pengetahuan mengenai ganja
menyebabkan banyaknya pelajar (remaja) yang ikut kecanduan dalam mengkonsumsi ganja.
Sehingga merusak moral bahkan menimbulkan kenakalan remaja.
1.11. Maraknya pergaulan bebas, kurangnya ketaatan dan kedisiplinan, serta pengetahuan yang
minim tentang dampak dari penggunaan ganja merupakan faktor utama dari penyebaran ganja
khususnya di kalangan pelajar (remaja)
1.12. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis terdorong ingin melakukan penelitian
dengan judul: “Analisa Tetrahidrokanabinol Dengan Metode Strip/Stick Pada Urine Siswa Kelas
10 MIA-1 Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan”.
1.13. 1.2. Rumusan Masalah
1.14. Apakah ditemukan kandungan Tetrahidrokanabinol pada Pada Urine Siswa Kelas 10 MIA-1
di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan Tahun 2022?
1.15. 1.3. Tujuan Penelitian
1.16. 1.3.1. Tujuan Umum
1.17. Untuk menganalisis Tetrahidrokanabinol pada urine siswa Kelas 10 MIA-1 di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Medan Kota Medan Tahun 2022
1.18. 1.3.2. Tujuan Khusus Untuk menganalisa kandungan Tetrahidrokanabinol pada urine dengan
metode strip/stick.
1.19. 4 1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan kepada masyarakat bahwa Tetrahidrokanabinol di dalam tubuh
dapat ditemukan di dalam urine.
2. Bidang Akademik
Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya program studi D-III Ahli Teknologi
Laboratorium Medis.
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan mengenai cara menganalisa Tetrahidrokanabinol pada
urine siswa Kelas 10 MIA-1 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan Tahun
2022.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tetrahidrokanabinol
2.1.1. Teori Tentang Tetrahidrokanabinol
Tetrahidrokanabinol adalah senyawa utama yang terdapat didalam tanaman ganja.
Zat ini hanya dihasilkan oleh tanaman dengan nama latin Cannabis. Tanaman ganja
mengacu kepada pucuk, daun, dan batang dari tanaman yang di potong, dikeringkan dan
diacah dan biasanya dibentuk menjadi rokok. Nama lain dari ganja sendiri adalah marijuana,
grass, weed, pot, tea, Mary Jane dan produknya hemp, hashish, charas, bhang, dagga dan
sinsemillia (Mahmood T 2016, 2).
Tanaman semusim ini tingginya mencapai 2 meter dengan berdaun menjari dan
memiliki bunga jantan dan betina ada di tanaman yang berbeda. Ganja hanya tumbuh di
pegunungan tropis dengan elevasi diatas 1.000 meter di atas permukaan air laut (BNN 2015,
61).
Tanaman ganja dalam peradaban Romawi merupakan tanaman strategis dengan
berbagai kegunaan. Ganja dimanfaatkan sebagai analgesik (penghilang rasa sakit) dalam
situasi perang, bahan untuk tali temali, minyak untuk penerangan, memasak, dan lain-
lainnya. Fungsi yang banyak ini melahirkan istilah “cannapaceus” atau “canape” yang
bermakna segala sesuatu yang dibuat dari cannabis (LGN, Hikayat Pohon Ganja 2019, 5).
Di dalam ganja terdapat 3 jenis kandungan zat, yaitu Cannabinnoid,
Tetrahydrocannabinol (THC), dan Cannabidiol (CBD). Cannabinoid adalah senyawa kimia
aktif di dalam ganja yang memberikan efek medis dan rekreasional. Selanjutnya
Tetrahidrocanabinol (THC) adalah komponen yang sering disebut marijuana. THC
merupakan zat yang berperan membuat penikmat ganja mengalami kondisi “high” karena
dapat mempengaruhi sistem saraf pusat.
Dan yang terakhir adalah Cannabidiol (CBD), jenis ini sudah di kenal karena efek
medisnya. Selain itu, CBD memiliki efek psikoaktif yang sangat kecil, tidak seperti THC. 6

2.2. Klasifikasi
Ganja di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Phylum : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Urticale
s Family : Cannabinaceae
Genus : Cannabis
Spesies : Cannabis sativa L.
Nama Indonesia : Ganja

2.3. Distribusi Geografis


Ganja adalah salah satu flora yang sering digunakan sebagai tanaman obat dan
psikotropika. Tanaman ini diperkirakan pertama kali berevolusi di Asia Tengah, tepatnya di
Dataran Tinggi Tibet. Anggapan ini berdasarkan hasil analisis para ilmuwan terhadap fosil
serbuk sari yang ditemukan dalam beberapa penelitian. Bukti awal kemunculan artemisia
ada di kawasan Dataran Tinggi Tibet, di dekat Danau Qinghai. Lokasinya berada sekitar
10.700 kaki atau 3.260 meter di atas permukaan laut. Dengan menggunakan metode
statistik, penulis studi temuan tersebut memperkirakan bahwa sejak tumbuhnya tanaman di
lokasi ini ada kemungkinan cannabis juga hadir di ekosistem yang sama.
Dari Dataran Tinggi Tibet, ganja akhirnya mencapai Eropa di sekitar 6 juta tahun lalu.
Kemudian, menyebar hingga China Timur pada 1,2 juta tahun lalu. Para ilmuwan
menyatakan, temuan ini telah dipublikasikan secara online pada 14 Mei lalu dalam sebuah
jurnal berjudul Vegetation History and Archaeobotany.

2.4. Morfologi Ganja

Gambar 2.1 Bentuk Ganja Sumber:Hello Sehat

1. Batang
Tanaman ganja juga dikenal sebagai tanaman semusim yang mampu tumbuh mencapai dua
meter dengan batang bercabang-cabang. Ganja juga sering disebut sebagai tanaman penghasil
narkotika yang sangat terkenal di dunia.
2. Daun
Ganja memiliki daun majemuk menjari atau berbagi. Daun ini mempunyai tangkai dan jumlah
helai daun yang selalu dalam bilangan ganjil, antara 5-9 helai. Setiap helai daun ganja pada
bagian pinggir berbentuk bergerigi dengan ujung lancip. Daun ganja mempunyai karakter
lengket dan berminyak. Di dalamnya terkandung zat yang dianggap sebagai hallucinogenio
substance atau zat penyebab faktor terjadinya halusinasi jika disalahgunakan.
3. Bunga
Umumnya, tanaman ganja mulai berbunga pada umur 6 bulan. Ukuran bunga jantan dan betina
pada tanaman ini berbeda-beda. Biasanya bunga jantan memiliki ukuran lebih kecil yang
tersusun dalam tandan.
4. Buah
Tumbuhan ganja menghasilkan buah berbiji tunggal berwarna hitam kecokelatan. Buah ini
berbentuk bulat mengkilat, tapi sedikit pipih dan mengandung minyak.
5. Akar
Cannabis sativa atau ganja mempunyai sistem akar tunggang berwarna agak kecokelatan.
2.5. Efek Ganja Pada Kesehatan
Cannabis sativa merupakan salah satu spesies tanaman ganja yang mengandung senyawa
tetrahidrokanabinol. Tetrahidrokanabinol merupakan golongan dari bermacam senyawa kimia
yang mengaktifkan reseptor yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia atau rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab (Khajuria, 2017).
Apabila ganja terikat pada protein maka akan merangsang reaksi sel saraf sehingga
menyebabkan penderita berkeinginan untuk menggunakan obat tersebut secara terus menerus
(aditif) (Starks, 1990). Pengaruh jangka pendek yang diakibatkan oleh ganja adalah gangguan
mengingat dalam belajar, gangguan persepsi, sulit berpikir dan memecahkan masalah, denyut
jantung akan meningkat dan mudah panik (Saito, 2015).
Gangguan akibat pemakaian ganja, yang sering terjadi pada saluran pernafasan yaitu
bronchitis dan asma bronchial. Gejala yang terlihat adalah batukbatuk, gejala bronchitis kronis
dan fungsi paru-paru terganggu (Starks, 1990). Pada jantung dapat terjadi gangguan karena
pengguna biasanya mencampurkan ganja dengan cocain, hal tersebut akan meningkatkan
denyut jantung dan tekanan darah.
Ganja dapat menyebabkan kardiovaskuler terganggu (Mechaulam, 2017). Beberapa detik
setelah Cannabinoid masuk ke dalam aliran darah, rasa euforia santai akan mengalir ke seluruh
tubuh. Pengguna yang mengkonsumsi akan pusing, mata akan makin membesar, membuat
warna nampak lebih cerah. Salah satu senyawa yang terkandung yakni tetrahydrocannabinol
adalah zat psikoaktif yang menyebabkan perubahan kimia yang nyata di dalam otak dan tubuh
ketika tubuh mengkomsumsi ganja (Eleanora, F. N. 2018)

2.6. Gejala Klinis


Orang yang sedang mengalami sakau ganja biasanya mengalami gabungan gejala
emosional dan gejala fisik. Gejala emosional yang biasanya terjadi adalah sebagai berikut:
1. Mudah marah/mood swing
2. Cemas dan gugup
3. Depresi 9
4. Gelisah
5. Perubahan pola tidur (misal: insomnia, terbangun tengah malam, mimpi buruk, kelelahan)
6. Perubahan pola makan (nafsu makan berkurang dan berat badan menurun drastis).
Sedangkan gejala fisik yang sering dialami oleh orang yang sedang sakau ganja adalah:
1. Mual
2. Sakit perut
3. Berkeringat
4. Panas dingin
5. Ngidam
6. Demam
7. Gemetaran
2.7. Pencegahan Penggunaan Ganja
Upaya yang paling baik dalam penanggulangan penyalahgunaan Ganja tentunya adalah
melalui upaya pencegahan yang dilakukan kepada manusia sebagai calon pengguna dan
pengadaan Ganja serta pemasarannya. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain melalui :
1. Pencegahan Primer (Primary Prevention)
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang belum mengenal ganja serta komponen
masyarakat yang berpotensi dapat mencegah penyalahgunaan ganja.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
a. Penyuluhan tentang bahaya ganja.
b. Penerangan melalui berbagai media tentang bahaya ganja.
c. Pendidikan tentang pengetahuan ganja dan bahayanya

2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention) Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang
sedang mencoba menyalahgunakan ganja serta komponen masyarakat yang berpotensi
dapat membantu agar berhenti dari penyalahgunaan ganja. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
a. Deteksi dini anak yang menyalahgunakan ganja
b. Konseling
c. Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah

d. Penerangan dan pendidikan pengembangan individu


e. (Life skills) antara lain tentang keterampilan berkomunikasi, keterampilan menolak
tekanan orang lain dan keterampilan mengambil keputusan dengan baik.
3. Pencegahan Tertier (Tertiary Prevention)
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang menggunakan ganja dan yang pernah
atau mantan pengguna ganja, serta komponen masyarakat yang dapat membantu korban
pemakai ganja untuk dapat menghindari ganja. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
upaya pencegahan ini antara lain :
a. Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta kelompok
lingkungannya
b. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi korban pengguna ganja agar mereka tidak
terjerat untuk kembali sebagai pengguna ganja (Abbiyyu. 2005.)

2.8. Diagnosa Laboratorium


Rapid test merupakan pemeriksaan yang prosesnya berlangsung cepat. Rapid test
terbagi atas dua jenis yaitu Strip dan Cassette dengan bahan yang diperiksa antara lain
dalam bentuk urine, darah atau serum dengan satu lubang untuk memasukkan sampel dan
2 tanda indikatoor garis hasil berupa (C) control dan (T) test.
Untuk diagnosa laboratorium pada ganja yang menggunakan sampel urine
menggunakan rapid test jenis Strip. Untuk mendiagnosis ganja pada urine menggunakan
strip atau stick test dengan parameter Marijuana (THC). Proses pemeriksaan ini tergolong
sangat 11 cepat karena hanya membutuhkan waktu 3-10 menit untuk melihat hasil. Dengan
menggunakan sampel urine, teknik ini memiliki sensitivitas yanng sesuai dengan standard
Nasional Institute on Drug Abuse (NIDA, sekarang SAMHSA), serta spesifisitas sebesar
99,7%.
Pada pemeriksaan Strip/Stick test akan ditandai hasil positif jika terbentuk berupa 1
garis pada area control (C), dan hasil negatif jika terbentuk 2 garis pada area control (C) dan
test (T). Hasil dikatakan invalid jika terbentuk garis pada test (T) atau garis tidak terbentuk
sama sekali.
Strip/stick test diletakkan dan diberi label identitas pasien kemudian sampel urine
yang sudah ditampung didalam wadah diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan
pada strip/stick sebanyak 3 tetes. Hasil dapat terlihat setelah 3-10 menit.

2.9. Kelemahan dan Kelebihan Metode Strip/stick


2.9.1. Kelebihan Metode Strip/stick
1. Paling murah dibandingkan dengan cara tes narkoba lainnya.
2. Dapat dilakukan di mana saja meskipun dibutuhkan verifikasi hasil di laboratorium.
3. Dapat memeriksa pengguna narkoba dalam waktu yang lebih dari seminggu.
4. Hasil di dapat dalam waktu 5-10 menit
5. Alat tidak terlalu mahal

2.9.2. Kelemahan Metode Strip/stick


1. Hasil tes dapat di pengaruhi oleh ketidak aktifan pemakaian narkoba dalam waktu yang
panjang
2. Dibutuhkan suhu yang tepat untuk memastikan ketepatan sampel
3. Dapat terjadi invalid saat hasil keluar.

2.10. Kerangka Konsep Penelitian

SISWA SMA NEGERI


3 KOTA MEDAN

URINE

UJI DI
LABORATORIUM IPA
SMA NEGERI 3 KOTA MEDAN
STRIP/STICK

HASIL ANALISA
POSITIF THC NEGATIFE THC INVALID THC

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yaitu bertujuan untuk
menganalisis kandungan Tetrahidrokanabinol dengan uji di Laboratorium IPA pada
urine siswa kelas 10 MIA-1 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan
Tahun 2022.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Tempat pengambilan bahan pemeriksaan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota
Medan, dan dibawa ke Laboratorium IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 kota Medan untuk
dilakukan pemeriksaan.

3.2.2. Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2022
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas 10 MIA-1 di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan sebanyak 30 orang siswa (Sumber : Data Siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan)
3.3.2. Sampel Penelitian
Jumlah sampel yang akan diperiksa dalam penelitian ini adalah Siswa kelas 10 MIA-1
di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan Tahun 2022 sebanyak 30 orang
siswa (Sumber : Data Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Medan).
3.4. Alat dan Bahan
3.4.1. Alat
1. Wadah urine
2. Kontainer plastik 14
3. Tissue
4. Label
5. Stick/strip test narkoba (THC)
3.4.2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah Urine
3.5. Cara Pengambilan Bahan
1. Berikan wadah urine kepada siswa dan beri petunjuk cara menampung urine
2. Bersihkan area kemaluan menggunakan tisu steril, agar area tersebut bersih dari
bakteri dan tidak terbawa ke dalam sampel.
3. Buang sedikit urine yang pertama kali keluar, lalu segera tampung aliran urine
berikutnya ke wadah penampung.
4. Tampung urine kurang lebih sebanyak 30–60 ml ke wadah penampung yang
disediakan dokter.
5. Buang sisa aliran urine ke toilet jika sampel sudah mencukupi.
6. Tutup rapat wadah yang berisi sampel urine agar tidak tumpah atau terkontaminasi.
7. Bersihkan bagian luar wadah penampung urine menggunakan tisu steril dan cuci
tangan setelah melakukan pengambilan sampel.
8. Berikan sampel urine ke petugas untuk dianalisis di laboratorium.
3.6. Prosedur Analisa Ganja Dalam Urine
1. Siapkan alat dan bahan (strip THC dan urine)
2. Ambil urine yang ingin diperiksa
3. Pastikan identitas pasien benar
4. Buka strip THC dan ambil pipet tetes yang tersedia
5. Ambil urine dengan pipet tetes
6. Kemudian tetesi urine sebanyak 3 tetes ke dalam strip
7. Dan tunggu selama 5 menit
8. Kemudian baca hasil pada strip

15 Gambar 3.1 Cara Pemeriksaan Menggunakan Strip/stick Sumber : Medicalogy.com

3.7. Hasil dan Interpretasi Hasil


Hasil (+) : Terbentuk 1 garis yaitu pada area control (C) dan tidak terdapat garis pada
area test (T)
Hasil (-) : Terbentuk 2 garis yaitu pada area control (C) dan pada area test (T)
Hasil (Invalid) : Terbentuk 1 garis pada area test (T) atau tidak terbentuk garis sama
sekali pada area control (C) dan test (T).
DAFTAR PUTAKA

Abbiyyu. 2015. Penanggulangannya (Suatu Tinjauan Teoritis). (Jurnal Hukum, 25(1),


Jakarta : Media utama) hlm, 43-47

Alemany, S. et al., 2014. Psychosis-inducing effects of cannabis are related to


bothchildhood abuse and COMT genotypes. Acta Psychiatrica Scandinavica, 129(1).

Eleanora, F. N. 2018. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Serta Usaha Pencegahan (Jakarta


: GramediaUtama), hlm 34-37

Lydia Harlina Martono dan Satya Joewana, 2015. Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 1

Putri, Dania dan Tom Blickma. 2016. Ganja di Indonesia : Pola Konsumsi, Produksi, dan
Kebijakan, Transnasional Institue.

Dini, Sejarah dan Perjalanan Penyebaran Ganja.


https://nationalgeographic.grid.id/read/13294903/sejarah-dan-perjalananpeny:ebaran-
ganja?page=all

Amriel, R. I. (2018). Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba. Jakarta: Salemba


Humanika.

Ugan, T Aceng. 2018. Bahaya NAPZA Bagi Remaja. CV Alfarisi Putra. : Bandung

BNN, 2017. Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. : Jakarta

Hansumar, Mega. 2016. “Penyalagunaan Narkoba Di Kalangan Remaja”.

Ilham Hariaji, 2017. Gambaran Penyalahgunaan Tetrahidrocannabinol (THC) Pada Usia


remaja di Kota Medan Dan Sekitarnya Tahun 2016, Vol 2. No 1 Februari 2017, hlm. 10

BNN. 2019b. Penggunaan Narkotika di Kalangan Remaja Meningkat.

LGN. (n.d.). Lingkar Ganja Nusantara - LGN - Indonesia Cannabis News & Movement
Badan Narkotika Nasional, Republik Indonesia, 2017. Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba Sejak Usia Dini. : Jakarta, 2007. 17 18 BUKTI PEMBAYARAN CICILAN UAP
NAMA : HAJRI FEBRIANTYA KELAS : 3A NIM :190209021 1

Anda mungkin juga menyukai