Bisnis ritel merupakan suatu keseluruhan aktivitas bisnis terkait dengan penjualan dan
pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk penggunaan yang
bersifat individu sebagai kebutuhan pribadi maupun keluarga. Perkembangan industri ritel
dalam beberapa tahun terakhir berkembang sangat pesat. Industri retail berkembang seiring
dengan perubahan yang terjadi pada masyarakat dengan adanya perubahan perekonomian dan
teknologi, perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen yang bervariasi. Hal ini
disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup belanja dari pasar tradisional ke ritel
modern yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam berbelanja.
Menurut (Winarti, 2009) Perkembangan bisnis ritel modern ini dapat dilihat dari
peningkatan omzet sekitar RP. 49 triliun pada tahun 2006, meningkat menjadi 120 triliun
pada tahun 2011 sedangkan pada tahun 2012, pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama,
yaitu 10-15% atau mencapai 138 triliun. Jumlah pendapatan terbesar merupakan kontribusi
dari hypermarket kemudian disusul oleh supermarket dan minimarket. Pasar global dan
persaingan usahaha yang semakin kompetitif ini membawa dampak yang besar dalam
membawa hubungan antara perusahaan dan pelanggannya. Hal ini mengakibatkan tuntutan
pelanggan kini menjadi semakin besar, sehingga pelanggan lebih memilih produk atau jasa
yang dapat memberikan nilai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang paling tinggi.
Kepuasan bersifat sesaat dan tidak pernah statis. Manusia selalu menuntut lebih, sehingga
tidak heran jika manusia (pelanggan) selalu ingin mencoba yang baru untuk memenuhi
kepuasannya. Hukum klasik tentang kepuasan pelanggan menyebutkan bahwa kepuasan
(satisfaction) tercipta apabila harapan (expectation) sama dengan kenyataan (reality) atau
memenuhi harapan. Bila kenyataan yang diterima lebih rendah dari harapan, pelanggan akan
kecewa (dissatisfaction), begitu 2 pula sebaliknya apabila kenyataan di atas harapan,
pelanggan akan sangat puas (delight).
Metode
Penelitian analisis ini menggunakan pendekatan telaah kajia literature dengan metode
kualitatif. Penilitian telaah kajia literature merupakan penelitian yang mengolah dan
mengumpulkan bahan peneltian yang berupa data pustaka yang dapat diperoleh dari buku
ataupn jurnal. Penelitan ini dilakukan untuk mengkaji teori yang berkaitan dengan perushaan
retail Super Indo dan Hypermart.
Pembahasan
a. Profil Perusahaan
Super Indo
PT. Lion Super Indo merupakan salah satu industri ritel yang berdiri sejak tahun 1997
yang memiliki kantor pusat di Jakarta, Jakarta Selatan.. Hingga Juli 2020 tercatat memiliki
183 gerai termasuk 6 gerai waralaba yaitu Super Indo Express yang tersebar di 40 kota di
Pulau Jawa dan bagian selatan Sumatera dengan 5.000-10.000 karyawan. Super Indo
berkembang bersama masayarakat Indonesia melalui kemitraan anatara Salim group,
Indonesia dan Ahold Delhaize, belanda. Sebaga pendukung produk-produk lokal, Super Indo
berkomitmen memajukan perekonomian lokal dengan cara bermitra dengan para petani lokal,
dan memberdayakan UMKM sebagai pemasok gerai-gerai Super Indo.
Hypermart
Hypermart merupakan peritel dan dapartement store yang beroperasi sejak tahun 2004
yang yang bergerak di bawah PT. Matahari Putra Prima Tbk. Hypermart dulu diawali dengan
berdirinya toko kecil yang bernama Mickey Mouse yang didirikan oleh Hari Darmawan di
gedung dua lantai seluar sekitar 150 meter persegi di Pasar Baru, Jakarta pada tahun 1958.
Pada tahun 2016 hypermart tercatat memiliki 12. 585 karyawan. Di tahun ke-11, Hypermart
kini menjadi hypermarket pertama yang berhasil membuka gerai ke-100 di Indonesia. Akhir
tahun 2014 hypermart bersiap-siap membuka outlet yang ke – 105.
Usaha bisnis ritel saat ini semakin banyak, sehingga terjadi persaingan yang
semakin ketat. Perusahaan harus mampu untuk melakukan pelayanan yang terbaik
kepada pelanggannya. Perusahaan harus mampu untuk memahami apa yang diinginkan
konsumen sehingga konsumen tahu dan bisa menilai dari apa yang kita jual. Customer
Relationship Management adalah alat bantu dalam berkomunikasi, pelanggan pada
dasarnya ingin diperlakukan secara berbeda, karena pelayanan yang memuaskan akan
membuat konsumen menjadi loyal.
Super Indo
CRM yang diterapkan oleh Super Indo salah satunya aplikasi yang bernama
“My Super Indo”. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi membership dengan
sentuhan personal untuk para pelanggan setia Super Indo. Aplikasi ini
sebagai upaya untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui
berbagai program dan inovasi, salah satunya melalui teknologi digital. Ini
merupakan bentuk komitmen mereka dalam meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan. Aplikasi Membership My Super Indo menawarkan
manfaat “Lebih Hemat”, yaitu dengan beragam promosi dan penawaran
menarik, yang membuat pelanggan makan lebih benar dan hidup lebih sehat
dengan inspirasi resep makan dan tips hidup sehat. plikasi membership ini
juga membuat pelanggan merasa 'lebih dekat' dengan kemampuan aplikasi
dalam hal personalisasi, sehingga penawaran yang didapat pelanggan benar-
benar relevan. Tentunya agar semakin menarik, dengan menjadi anggota,
pelanggan dapat memenangkan Belanja Gratis yang di adakan setiap dua
minggu di seluruh toko. Bagi para pelanggan yang ingin menyampaikan
saran dan kritik bagi Super Indo, dapat menyampaikan kepada kami
melalui customerservice@superindo.co.id atau dapat langsung
menghubungi kami melalui Toll Free (bebas pulsa): 0800-1403210, Senin-
Jumat Pukul 08.00 - 17.00 WIB. Melalui itu pihak Super Indo akan
menindak lanjuti keluhan-keliahan yang dirasakan pelanggan.
Hypermart
Di dalam struktur organisasu PT. Lion super Indo telah merepakan organisasi yang baik yaitu
fungsi penjualan terpisah dari fungsi kas, fungsi kas terpisah dari fungsi akuntansi, transaksi
penjualan kredit dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kasir, fungsi pengiriman, dan
fungsi keuangan.
Fungsi-fungsi yang terkait dalam prosedur penjaalan kresit pada PT. Lion Super Indo
yaitu :
1. Fungsi penjualan
2. Fungsi kasa/kasir
3. Fungsi gudang
4. Fungsi pengiriman
5. Fungsi akuntansi
Pemisahan fungsi dalam prosedur penjualan kresit pada PT. Lion Super Indo yaitu :
1. Fungsi penjualan terpisah dengan fungsi kas
2. Fungsi kas terpisah dari fungsi akuntansi
3. Transaksi penjualan kredit dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kasir,
dan fungsi pengiriman.
4. Fungsi penjualan dan fungsi pengiriman barang terpisah
Dari struktur organisasi yang dilakukan PT. Lion Super Indo di atas, terdapat
kelemahan yaitu tidak adanya fungsi pemisah anatara fungsi pengiriman dan
fungsi penagihan karena ha tersebut dapat memungkinakan terjadiya
penyelewengan pada faktur penjualan yang sudah jatuh tempo.
Sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang telah dilakuka PT. Lion Super Indo
dapat memberikan perlindungan terhadap kekayaan perushaan. Dokumen yang digunakan
dalam sistem penerimaan kas dari penjualankresit snack adalah :
1. Jurnal Penjualan
2. Jurnal Penerimaan Kas
3. Jurnal harga Pokok Penjualan
4. Jurnal Laporan Stock
Dari sitem otoritas dan prodsedur pencatata yang dilakuakn PT. Lion Super Indo diatas
terdapat kelemahan karena setiap transaksi yang dilakukan masih belum ada yang dapat
diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang yaitu penyerahan barang oleh bagian
pengiriman barang. Hal ini dapat disalah-sgunakan oleh bagian pengiriman barang
dengan cara misalnya, bagian pengiriman tidak mengakui barang yang sudah
diserahkan untuk pengiriman.
Prakter yang sehat di bagian penjualan yang telah dilakukan PT. Lion Super Indo misalnya:
Dengan adanya praktek operasional yang sehat pada Super Indo maka dapat
disimpulkan ketida-adanya kelemahan karena sudah sesuai dengan teori
Mutu karyawan adalah unsur yang paling penting dalam sistem pengendalian internal.
Dalam mendapakan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, Super Indo melakukan
berbagai cara :
Bagan alir dokumen dari sistem penjualan kresit akan diuraikan perbagian yang terkait :
Sari aspek yang digunakan oleh Super Indo saya kira sudah dapat digunkan untuk
mencapai tuuan yang dirumuskan meskpun terdapat kekurangan yang perlu dirubah dan
diperbaiki.
Hypermart
Laporan keuangan perusahaan mencangkup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari
perushaan dan seluruh entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, diendalikan
oleh perusahaan. Entitas anak dikonsolidiasi sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal
dimana perusahan secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi,
sampai tanggal pengendalian berakhir.
Instrumen keuanggan perushaan dan entitas anak menerapkan PSAK 71, instrumen
keungan secara retrospektif, namun memilih untuk tidak menyajikan kembali informasi
komparatif. Sehingga, informasi kompertaif tetap disajikan sesuai dengan kebjakan akuntasi
perushaan sebelumnya.
Data Pendapatan Perusahaan Merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan
sebagai arus masuk suatu usaha Dalam penelitian ini penulis menggunakan data Pendapatan
pada bulan Desember 2016 dari laporan keuangan PT. Lion Superindo pondok kelapa: Tabel
III.1 Pendapatan Neraca Saldo PT. Lion Superindo Pada Bulan Desember 2016
Dan Berikut ini hasil yang peroleh dalam bentuk Neraca yang menunjukan posisi keuangan
perusahaan pada bulan Desember 2016 pada PT. Lion Superindo pondok kelapa:
. Data Laba/Rugi Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder salah satu nya
laba/rugi yang berasal dari laporan keuangan laba/rugi PT. Lion Superindo. Berikut ini adalah
Laporan Laba/ Rugi pada bulan Desember 2016 di PT. Lion Superindo Area Pondok Kelapa :
Rasio Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk nmenyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya.
Current Ratio (Rasio Lancar) Perbandingan jumlah aktiva lancar dengan hutang
lancar. Gunanya untuk mengetahui kemampuaan perusahaan membayar hutang lancarnya
Dari Neraca PT. Lion Superindo di ketahui :
Kas Rp 34.508.000,00
Piutang Dagang Rp 35.446.000,00
Barang Dagang Rp 75.854.000,00
Jumlah Hutang Dagang Rp 11.840.000
Menghitung Current Ratio PT. Lion Superindo
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Current ratio = 145.808.000,00
--------------------- x 100%
11.840.000,00
= 12,32 %
Quick Ratio (Rasio Cepat) Perbandingan antara jumlah kas, efek dan piutang dengan
hutang lancar. Dari Neraca PT. Lion Superindo di ketahui :
Kas Rp 34.508.000,00
Hutang Lancar
----------------------------------------- x100%
11.840.000,00
= 5,10 %
Cash ratio (Rasio Kas) Menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar
dengan kata lain cash ratio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam
manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Dari Neraca PT. Lion Superindo di
ketahui :
Kas Rp 34.508.000,00
Piutang Dagang Rp 35.446.000,00
Kas + Efek
Hutang Lancar
-----------------------x 100%
11.840.000,00
= 2,92 %
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari analisis perusahaan Super Indo dan Hypermart adalah :
- Pada website Super Indo dituliskan dalam waktu ke waktu yang berkelanjutan Super
Indo memfokuskan pada kesegeran produknya. Hal itu dilakuan dengan
menginspirasi dan mengedukasi pelanggan, masyarakat, dan karyawan untuk
membuat pilihan yang lebih sehat di gerainya. Hypermart memiliki strategi bisnis
yang sangat baik, yakni mengambil minat beli konsumen melalui promo-promo
akhir minggu dengan harga yang sangat fantastis. Dengan konsep baru yang
memudahkan konsumen menemukan barang belanjaan primer dan sekunder dalam
satu tempat, Hypermart didesain dengan suasana hangat, menyenangkan dan
bersahabat.
- CRM yang diterapkan oleh Super Indo salah satunya aplikasi yang bernama “My
Super Indo”. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi membership dengan sentuhan
personal untuk para pelanggan setia Super Indo. Aplikasi ini sebagai upaya untuk
terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui berbagai program dan inovasi,
salah satunya melalui teknologi digital, Hicard Premium Member merupakan
program Membership terbaru dari Pt. Matahari Putra Prima TBK bebrbentuk
aplikasi yang dapat digunkan di seluruh grtai Hypermart. Hyfresh, Foodmart, Primo
Supermarket dan Boston di Indonesia. Program ini memeberikan pengalaman online
to offline yang memudahkan dalam mendapatkan berbagai informasi serta
keuntungan promosi maupun penawaran menarik khusus lainnya.
- Untuk aspek keuangan yang diterpakan oleh perusahaan Super Indo dan Hypermart
masing-masing sudah tertata baik untuk dapat digunakan mengembangkan
tujuannya. Terbukti masing-masing perusahaan sudah bertahan lama dan dapat
penghargaan serta gerai-geraimya sudah tersebar di seluruh Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Vladimir, V. F. (1967a). GAMBARAN UMUM PT. LION SUPER INDO. Gastronomía
Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Kasus, S., Pt, P., Super, L., & Semarang, I. (2019). Ebistek fakultas ekonomika dan bisnis
unaki. 1, 12–24.
Santikayasa, I. M. A., & Santika, I. W. (2018). Peran Citra Toko Dalam Memediasi Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Niat Beli Ulang Konsumen. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana, 8(2), 1144. https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i02.p20
Semuel, H., & Wibisono, J. (2019). Brand Image, Customer Satisfaction Dan Customer
Loyalty Jaringan Supermarket Superindo Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran,
13(1), 27–34. https://doi.org/10.9744/pemasaran.13.1.27-34
Studi, P., Manajemen, M., Ekonomi, F., & Tanjungpura, U. (n.d.). 1 ), 2 ) 3 ) 3 ). 78124.
Sulistiya, I., & Suharno. (2008). Analisis dan Penyusunan Strategi Pemasaran Hypermarket
(Studi Kasus: Giant Hipermarket Cabang Baranangsiang Bogor). Buletin Ekonomi
Perikanan, VIII, 23–40.