Anda di halaman 1dari 5

Nama : Amelia Ayu Supita

Nim : 10521047

Kelas : 1B Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

1. Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi dan malabsorpsi usus

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrisi, mual

3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri

Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Diare berhubungan dengan inflamasi, Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji ttv 1.peningkatan suhu tubuh
iritasi, atau malabsropsi usus keperawatan selama 3x24 jam 2. Kaji turgor kulit dan meningkatkan laju
DS : diharapkan diare teratasi kelembaban mukosa metabolik dan kehilangan
Klien mengatakan Bab cair 4 kali Dengan kriteria: bibir cairan melalu evaporasi,
sehari 1. Turgor kulit kurang dari 3 3. Catat intake dan peningkatan frekuensi
DO : detik output cairan nadi menunjukan
1. Turgor kulit 3 detik 2. Mukosa bibir lembab 4. Anjurkan k/ untuk kekurangan cairan
2. Mukosa bibir kering 3. Mata normal minum air putih 8 2. merupakan indikator
3. Mata cekung 4. Bising usus normal gelas sehari dan langsung
4. Bising usus 15x/ menit meminimalkan ketidakadekuatan cairan
konsumsi teh atau dalam tubuh
kopi 3. memberi informasi
5. Kolaborasi dengan tentang keadekuatan
ahli gizi dalam volume cairan dan
pemberian gizi untuk kebutuhannya.
memenuhi cairan, 4. air putih dapat
mis. Buah meningkatkan dan
6. Kolaborasi dengan mempertahankan kadar
dokter dalam cairan dalam tubuh,
pembeian antipiretik membatasi konsumsi teh
dan cairan iv dan kopi dapat
tambahan memperingan kinerja
ginjal
5. Buah dan sayur banyak
mengandung air yang
dapat meningkatkan
cairan dalam tubuh
6. antipiretik dapat
menurunkan suhu tubuh
dan mengurangi
kehilangan cairan,
pemberian cairan iv
tambahan dapat
mempercepat
pengembalian cairan
tubuh.
2. Hiperthermi berhubungan dengan Setelah dilakukannya tindakan 1. kaji ttv 1. peningkatan suhu
infeksi bakteri ditandai dengan: keperawatan selama 2x24 jam 2. monitor intake tubuh dapat
DO: diharapkan suhu pasien normal. output cairan membuat jantung
k/ mengeluh demam Dengan kriteria: 3. monitor berdenyut lebih
DS: 1. k/ tidak mengeluh demam komplikasi cepat dan juga
1. kulit teraba hangat dan 2. kulit teraba hangat dan demam membuat
memerah memerah 4. anjurkan pasien frekuensi respirasi
2. suhu 38℃ 3. Suhu 36-37℃ minum 8 meningkat untuk
3. frekuensi nadi 110x/menit 4. Nadi 60-100x/menit gelas/hari memenuhi
4. frekuensi respirasi 5. Respirasi 16-20x/menit 5. berikan kompres okdigen yg
20x/menit 6. Tekanan darah 120/80 hangat dibutuhkan
5. Tekanan darah 120/80 mmHg mmHg 6. monitor AGD 2. memberi
6. k/ berkeringat berlebih 7. k/ tidak berkeringat 7. pemberian cairan informasi
berlebih iv tambahan, obat keadekuatan
antipirtik, dan cairan
juga oksigen (bila 3. suhu tubuh yang
perlu) telalu tinggi dapat
menyebabkan
kejang dan
halusinasi
4. demam dapat
menyebabkan
tejadinya
dehidrasi.
Kebutuhan air
yang cukup dapat
menganti dan
mempertahankan
cairan dalam
tubuh
5. kompres hangat
digunakan untuk
dilatasi pembuluh
darah agar
merangsang
hipotalamus
dapat
menurunkan suhu
tubuh
6. memberikan
informasi tentang
kadar oksigen
dalam darah
7. antipiretik dapat
menurunkan suhu
tubuh dan
mengurangi
kehilangan cairan,
pemberian cairan
iv tambahan
dapat
mempercepat
pengembalian
cairan tubuh,
menambah kadar
oksigen didalam
tubuh jika kadar
oksigennya
rendah.
3. Risiko defisit nutrisi ditandai Setelah dilakukannya tindakan 1. identifikasi alergi, 1. alergi dapat
dengan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan kalori menyebabkan
1. k/ tidak mau makan diharapkan pasien terhindar dari dan nutrient masalah
2. Kurangnya pengetahuan k/ gangguan defisit nutrisi . 2. anjurkan untuk kesehatan
tentang nutrisi Dengan kriteria: melakukan oral lainnya. Kalori dan
1. k/ mau makan hygiene yang nutrient lainnya
makanannya benar dibutuhkan tubuh
2. k/ mengetahui dan 3. berikan makanan untuk
memahami pentingnya sedikit demi metabolisme.
nutrisi sedikit 2. Oral hygiene yang
4. beri pengetahuan baik dapat
tentang meningkatkan
pentingnya nutrisi kenyamanan dan
5. konsultasi dengan membangkitkan
ahli gizi dalam nafsu makan
pemberian diet 3. Dilatasi gaster
yang tepat dapat terjadi jika
6. berikan obat atau makanan datang
suplemen untuk secara banyak dan
menambah nafsu tiba-tiba
makan 4. Pengetahuan
dapat merubah
perilaku agar
dapat
meningkatkan
kesadaran akan
pentingnya nutrisi
bagi tubuh
5. Memberikan
variasi menu dan
cara diet yang
tepat agar nutrisi
dapat terpenuhi
6. Obat penambah
nafsu makan akan
merangsang sel
sel dalam tubuh
untuk
meningkatkan
nafsu makan
untuk memenuhi
kebutuhan
nutrisinya serta
meningkatkan
berat badan k/.

References
Howard K. Butcher, Gloria M. Bulechek,dkk. (2018). Nursing Interventions Classification (NIC). Indonesia : Elsevier.

PPNI, t. p. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SKDI). Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Anda mungkin juga menyukai