Anda di halaman 1dari 15

Memberikan Pembelajaran Kepada Anak-Anak di Kasepuhan Cipta Mulya Untuk

Meningkatkan Nilai Moral Keagamaan Di Masa Pandemi Covid-19

Oleh

Aris Rohmatulloh

UIN Sunan Gunung Djati Bandung


Rohmatulloh.aris@gmail.com

Abstrak
Institusi pendidikan dinilai cepat menanggapi gelombang penyebaran covid-19.
Institusi membuat reaksi cepat karena di nilai potensial meningkatkan penyebaran.
Sekolah-sekolah dengan basis jumlah murid yang cukup banyak sangat berpengaruh
terhadap proses penyebaran covid-19. Pembelajaran di alihkan kerumah, semuanya pun
berlangsung dari rumah. Proses belajar-mengajar akhirnya terhambat, mengingat
metode distribusi pengetahuan kurang optimal dan memadai.
Proses transisi dari sistem pembelajaran konvensional menjadi daring menuntut
elemen-elemen pembelajaran lainnya untuk sesegera mungkin beradaptasi dan melek
teknologi. Sekolah perlu menerapkan model pembelajaran baru agar proses belajar-
mengajar tetap berjalan secara optimal.

Kata Kunci : pendidikan, keagamaan, kesehatan.


Abstract
Educational institutions that are considered fast in responding to the spread of
COVID-19. Institutions make quick reactions because of the potential value of
increasing the spread. Schools with a large number of students have a major impact on
the process of spreading COVID-19. Learning is transferred to the home, everything
takes place from home. The teaching-learning process is finally hampered, considering
that the method of distribution of knowledge is not optimal and sufficient.
The transition process from conventional learning systems to bold demands
other learning elements to allow adaptation and technology literacy. Schools need to
implement new learning models so that the teaching-learning process continues to run
optimally.

Keywords: education, religion, health.

PENDAHULUAN

Desa Sirnaresmi terletak di Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi


merupakan desa Kasepuhan yang memiliki kebudayaan sangat kental dengan
kesundaan, meskipun desa ini berada di tempat yang jauh dari perkotaan, tetapi desa ini
mampu mengikuti perkembangan zaman.
Desa Sirnaresmi memiliki tiga kasepuhan yaitu kasepuhan Cipta Mulya,
kasepuhan Sinarresmi dan kasepuhan Cipta Gelar. Desa ini juga memiliki Trilogi yaitu
Sara, Nagara, dan Mokaha, yang artinya sara adalah agama yang dimana Desa
Sirnaresmi ini memegang kepercayaan sunda wiwitan yang dikepalai oleh abah
kasepuhan, selanjutnya Nagara, meskipun Desa Sirnaresmi memegang teguh
kepercayaan tersendiri, tetapi tidak menghilangkan jiwa nasionalis dari Masyarakat di
desa itu sendiri dan masih setia untuk mematuhi aturan-aturan yang ada di pemerintahan
Indonesia. Dan yang terakhir adalah Mokaha artinya budaya, Desa Sirnaresmi
merupakan Desa yang berbudaya dan mempunyai adat istiadat yang sangat unik
sehingga desa ini masuk kedalam daftar UNESCO sebagai desa kasepuahn yang
berbudaya dan bisa menjadi sebuah warisan dunia.
Masyarakat Kasepuhan Cipta Mulya mempunyai mata pencaharian bercocok
tanam dan bertani, karena memegang erat budaya dan kepercayaan sunda wiwitan
sehingga menjadikan bercocok tanam sebagai kegiatan yang sakral seperti bertani.
Melalui kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan mampu untuk mengenal
lingkungan masyarakat secara langsung dengan segala permasalahan yang terjadi dan
berusaha untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. KKN-DR dilaksanakan pada
02 Agustus 2021 s.d 31 Agustus 2021 yang bertempat di Kasepuhan Cipta Mulya, Desa
Sirnaresmi Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. KKN-DR yang
dilaksanakan terdiri dari beberapa siklus yaitu siklus 1 (Refleksi Sosial), Siklus 2
(Pemetaan sosial), Siklus 3 (Perencanaan), dan Siklus 4 (Pelaksanaan Program).
Adapun program yang akan dilaksanakan antara lain survey pendahuluan dan
pendataan, mengindentifikasi tipe masyakarakat, potensi masyarakat, kebutuhan
masyarakat, pengajaran kepada anak-anak , penyuluhan kesehatan, penanaman tanaman
herbal, membuat TPS sampah, dan olahraga pagi bersama pada hari minggu.

METODE PENGABDIAN
Pengabdian ini menggunakan pendekatan participation action research yang di
singkat PAR. Menurut Rahmat dan Mirnawati, PAR merupakan metode yang
mengarahkan peneliti agar berupaya terhubung dengan agenda perubahan ditengah-
tengah masyarakat dalam menciptakan kondisi yang diharapkan melalui partisipasi
masyarakat secara aktif.
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus
2021 sampai 31 Agustus 2021 yang bertempat di Kasepuhan Cipta Mulya, Desa
Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian meliputi empat hal utama, yakni Social reflection,
Community organizing and social mapping, Participation Planning, and Action.
1. Social reflection
Kampung Adat Kasepuhan Cipta Mulya Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok,
Kabupaten Sukabumi merupakan tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah
(KKN-DR) 2021.
Tahap Refleksi Sosial KKN-DR di Desa Sirna Resmi dimulai dengan melakukan
silaturahmi dan berbicara dengan Pak Iwan selaku Kepala Desa dan Abah Hendrik
selaku Ketua Adat serta meminta izin pelaksanaan KKN-DR di Kasepuhan Cipta Mulya
Desa Sirnaresmi secara administratif, dan pelaksanaan kegiatan KKN-DR sudah
disetujui oleh pemerintahan setempat. Selanjutnya, berdiskusi dengan tokoh masyarakat
untuk membicarakan tentang keadaan dan situasi secara keagamaan, pendidikan,
ekonomi, sosial dan budaya serta kesehatan di masa pandemi covid-19. Selain itu, saya
juga bersilaturahmi dengan pak Rustandi selaku kepala sekolah dan guru-guru di
sekolah dasar yang berada di Desa Sirnaresmi, serta dengan ibu Ira selaku sekretaris ibu
PKK, dan juga dengan kang Agung selaku ketua Karang Taruna di Desa Sirnaresmi
serta BUMDES. Berdasarkan hasil dari Refleksi Sosial secara rinci dijelaskan oleh data
progress kegiatan refleksi sosial berikut :

Hari / Kegiatan Output Vo Satua Bukti


Tangg l n
al
I II III IV V VI
2 s.d. 7 Agustus 2021
Senin 2 Musyawarah Musyawarah 1 8
Agustu dengan dengan sesama
s, 2021 sesama kelompok
kelompok (rekan-rekan
(rekan-rekan yang sedaerah)
yang untuk
sedaerah) menentukan
lokasi yang
akan dijadikan
KKN-DR
Selasa Survey Mengunjungi 1 5
3 tempat yang tempat untuk
Agustu akan dijadikan lokasi
s, 2021 dijadikan KKN-DR
lokasi KKN-
DR

Rabu 4 Meminta Meminta izin 1 5


Agustu Perizinan pelaksanaan
s, 2021 Pelaksanaan KKN-DR
KKN-DR kepada
sekretaris
camat

Kamis Meminta Meminta izin 1 5


5 Perizinan pelaksanaan
Agustu Pelaksanaan KKN-DR
s, 2021 KKN-DR kepada Kepala
Desa
Sirnaresmi.

Jum’at Melaksanak Melaksanakan 2 6


6 an Refleksi Refleksi Sosial
Agustu Sosial (Social
s, 2021 (Social Reflection)
Reflection) untuk membaca
dengan kebutuhan
Tokoh masyarakat dan
Masyarakat melakukan
identifikasi
masalah
dengan tokoh
masyarakat
setempat
Sabtu 7 Musyawarah Musyawarah 2 6
Agustu bersama bersama ketua
s, 2021 ketua adat adat guna
guna untuk meminta
mengetahui perizinan dan
kebutuhan merumuskan
masyarakat program yang
dan potensi menjadi
daerah kebutuhan
masyarakat,
guna
teridentifikasin
ya kebutuhan
masyarakat dan
potensi daerah

Minggu Musyawarah Musyawarah 1 10


8 bersama bersama
Agustu masyarakat masyarakat
s, 2021 guna untuk guna meminta
mengetahui perizinan dan
kebutuhan merumuskan
masyarakat program yang
dan potensi menjadi
daerah kebutuhan
masyarakat,
guna
teridentifikasin
ya kebutuhan
masyarakat dan
potensi daerah.
Berdasarkan informasi dari Desa Sirna Resmi, ketua RT serta observasi yang
telah dilakukan, informasi yang didapatkan diantaranya ialah:

N BIDANG PERMASALAHAN DAERAH


O
1 Ekonomi 1. Tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) atau manajemen pembuangan
sampah yang buruk, karena masih
membuang sampah ke dalam jurang.
2 Sosial -
3 Pendidikan 1. Metode belajar daring yang kurang
efektif, karena tidak semua orang tua
memahami dan menguasai media sosial.
2. Staf pengajar merasa terbebani dengan
lokasi pembelajaran yang berpindah-
pindah tempat.
3. Kurang semangatnya peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran karena lokasi
yang terlalu jauh.
4. Kurangnya staf pengajar lembaga
pendidikan non-formal seperti DTA serta
ruang belajar yang terbatas dengan
banyaknya peserta didik yang ada.
5. Metode belajar yang tidak sesuai dengan
protokol kesehatan.
4 Keagamaan 1. Kurangnya pengetahuan dasar tentang
keagamaan.
5 Kesehatan 1. Kurang terjaganya kebersihan kamar
mandi warga atau WC umum.
2. Masih banyak warga yang bepergian
tidak menggunakan masker, mungkin
karena mereka merasa aman sebab
termasuk ke dalam wilayah yang cukup
aman atau zona hijau.

2. Community organizing and social mapping


Pemetaan sosial (social mapping) adalah teknik untuk membuat gambar kondisi sosial
ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-sumber mata
pencaharian, jalan, pelayanan kesehatan dan sarana-sarana umum.

a. Identitas masyarakat
Identitas masyarakat desa Sirnaresmi dijelaskan pada tabel berikut.
Laki-laki Perempuan
Jenis Pekerjaan
(Orang) (Orang)
1. Petani 1894 155
2. Buruh tani 20 -
3. Buruh migran perempuan - -
4. Buruh migran laki-laki - -
5. Pegawai Negeri Sipil 6 -
6. Pengrajin industri rumah tangga 95 16
7. Pedagang keliling 15 7
8. Peternak - -
9. Dokter swasta - -
10. Bidan swasta - -
11. Pensiunan TNI/POLRI - -
12. Wiraswasta 191 5
13. - -
Jumlah 2221 183
Jumlah Total Penduduk 2414

b. Pendidikan

LAKI-LAKI PEREMPUAN
TINGKAT PENDIDIKAN
(ORANG) (ORANG)
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 16 10
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play
123 126
group
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah
3 1
sekolah
Usia 7-18 yang sedang sekolah 407 426
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 33 45
Usia 18-56 tahun tidak tamat SD 82 91
Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTP 993 915
Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 2 1
TAMAT SD/SEDERAJAT 1526 1296
TAMAT SMP/SEDERAJAT 412 257
TAMAT SMA/SEDERAJAT 158 109
TAMAT D1/SEDERAJAT - 1
TAMAT D2/SEDERAJAT - -
TAMAT D3/SEDERAJAT - -
TAMAT S1/SEDERAJAT 26 14
TAMAT S2/SEDERAJAT - -
TAMAT S3/SEDERAJAT - -
TAMAT SLB A - -
TAMAT SLB B - -
TAMAT SLB C - -
JUMLAH 3781 3392

c. Keagamaan

Laki-laki Perempuan (Orang)


Agama
(Orang)

1. Islam 2.957 2.629


2. Kristen 1 1
3. Katholik - -
4. Hindu - -
5. Budha - -
6. Khonghucu - -
7. Kepercayaan Kepada Tuhan YME - -
8. Aliran Kepercayaan lainnya - -
Jumlah 2.958 2.630

3. Participation Planning
Participation planning atau perencanaan partisipatif merupakan proses perencanaan yang
melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama secara aktif dari suatu program. Masyarakat tidak
hanya menerima program yang sudah dibuat, namun masyarakat terlibat dari tahap persiapan
program hingga tahap akhir program.
Kegiatan keagamaan di kampung adat kasepuhan masih didominasi kepercayaan terhadap
adat tradisi nenek moyangnya. Kepercayaan leluhur dan agama islam berjalan beriringan,
keduanya sama-sama memerintahkan kepada kebaikan dan melarang pada kejahatan.
Di Kasepuhan Ciptamulya terdapat satu masjid jami’ yang digunakan untuk berjamaah dan
digunakan untuk pengajian rutinan. Masyarakat ciptamulya sangat antusias dalam hal
keagamaan, baik dalam hal pengajian dan sebagainya. Hal ini terbukti dengan banyaknya ibu-
ibu masyarakat kasepuhan yang mengikuti pengajian rutinan setiap jumat sore, dan dikasepuhan
Ciptamulya terdapat PAUD sebagai sarana mengaji anak-anak
TAHAPAN PERENCANAAN PROGRAM (Participation Planning)

No Identifikasi Masalah Potensi dan Sumber Pemecahan Masalah


Daya
1 Pendidikan di Sekolah Pelaksanaan Pembinaan Anak-
Dasar dirasa tidak Pendidikan di Sekolah Anak bidang
cukup untuk memenuhi dasar dilakukan secara keagamaan
kebutuhan pembinaan home schooling tetapi
di bidang keagamaan. Pendidikan anak usia
Sedangkan banyak dini tetap
orangtua sulit membagi dilaksanakan
waktu antara bekerja
dan membimbing anak
di rumah dalam hal
pembinaan keagamaan

2 Pengajian merupakan Anak-anak sangat Pengajaran Pengajian


hal terpenting bagi antusias dalam Rutin Setiap malam
anak-anak dalam melakukan pengajian setelah maghrib
memahami bidang namun, kurangnya hingga isya di masjid
keagamaan untuk pengajar yang
kepentingan di masa memadai karena
depan hanya oleh satu orang
ustadz saja

3 Pembelajaran Banyak pembelajaran Mengadakan


dilakukan secara daring yang dapat dilakukan pembagian jadwal
di masa pandemi ini, selama pandemi ini dengan guru-guru
sehingga dinilai kurang selain dengan berdasarkan lokasi
efektif dan banyak pembelajaran daring. tempat siswa tinggal
siswa dan orangtua Salah satunya dengan dengan cara
yang mengeluhkan cara Home Schooling melakukan
pembelajaran daring pembelajaran home
dikarenakan tidak schooling melalui
mempunyai alat pengelompokkan dan
elektronik seperti dialokasikan dirumah
handphone dan kuota. warga
Dalam keadaan masa
pandemi ini, minat
siswa serta dalam
pembelajarannya dirasa
kurang efektif.

4 Sosialisasi pentingnya Dilakukannya Membagikan 100


mencuci tangan dan sosialisasi mencuci buah handsanitizer
pembagian tangan dan pembagian supaya anak-anak
handsanitizer handsanitizer kepada lebih menjaga
anak-anak kesehatan.

5 Kurangnya minat anak- Dengan memberikan Pemberian alquran


anak dalam membaca al-Quran di harapkan sebagai sarana untuk
Al-Quran mampu meningkatkan anak-anak agar
minat membaca Al- meningkatkan minat
Quran membaca al-Quran

4. Action dan Evaluation


a. Melakukan pembelajaran home schooling melalui pengelompokkan
Program kerja yang dilaksanakan dalam bidang pendidikan seperti mengadakan
home schooling pembinaan anak-anak bidang keagamaan dikarenakan suasana yang
pada saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan setiap anak
belajar dirumah saja, dan Alhamdulillah semangat anak-anak di desa sirnaresmi dalam
proses pendidikan cukup antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Adapun permasalahannya yaitu kurangnya fasilitas yang memadai seperti,
media pembelajaran, bahan pembelajaran, alat-alat pembelajaran dan yang lainnya
sehingga anak-anak merasakan kesulitan pada saat pembelajaran berlangsung.
Kedepannya saya berharap kepada orang tua dirumah lebih memperhatikan lagi
anaknya dalam proses pembelajaran.
b. Bimbingan belajar untuk mengasah motorik anak usia dini.
Melihat kondisi anak-anak yang kurang aktif terutama dalam hal motorik, pada
kegiatan ini kami melakukan permainan salah satunya permainan galah yang
berfungsi untuk mengasah motorik anak-anak agar lebih aktif serta membantu
perkembangan kematangan fisik untuk menunjang perkembangan motorik pada
kehidupan sehari-hari dan kegiatan di lingkungan sekitar.

c. Melakukan kegiatan pengajian anak-anak


Pada kegiatan ini saya membuat program kerja magrib mengaji, yang mana
anak-anak di kasepuhan ciptamulya desa sirnaresmi melakukan pengajian rutin
setiap malam setelah maghib hingga isya. anak-anak bersemangat dalam hal
melaksanakan kegiatan ini. adapun yang diajarkan didalam nya yaitu belajar
mengaji, memberikan doa-doa sehari-hari, pengenalan rukun-rukun islam dan
rukun-rukun iman serta doa doa sholat yang harus dihapalkan. Harapannya anak-
anak dapat mempraktekanya langsung dalam kehidupan sehari hari.
Masih banyak anak-anak yang belum tahu akan huruf-huruf hijaiyah,
makhorijul huruf dan ilmu tajwid, sehingga saya harus ekstra lebih memberikan
pemahaman akan ilmu ilmu tersebut supaya anak anak mampu menghafalkan dan
membedakan bunyi setiap huruf-huruf serta membaca alqur’an dengan baik dan
benar sesuai ilmu tajwidnya.
d. Bimbingan keagamaan untuk meningkatkan pengetahuan agama

Pada kegiatan kali ini saya mengajarkan kepada anak-anak tata cara shalat yang
baik dan benar, serta mengajarkan doa-doa pendek. Karena melihat situasi yang terjadi
dilapangan bahwa anak-anak di desa sirnaresmi ini masih belum mengerti tata cara
shalat yang baik dan benar. Diharapkan dengan pembelajaran ini bisa memotivasi anak-
anak untuk melaksanakan shalat lima waktu.
e. Sosialisasi pentingnya mencuci tangan dan pembagian handsanitizer
Di tempat pembelajaran anak-anak tidak ada sarana pembersihan diri seperti tempat
cuci tangan, cuci kaki dan handsanitizer. Oleh karena itu, saya membangun tempat
cuci kaki dan cuci tangan serta membagikan 100 buah handsanitizer supaya anak-
anak lebih menjaga kesehatan.

f. Pemberian alquran sebagai sarana untuk anak-anak agar meningkatkan minat


membaca al-Quran.
Karena kurangnya fasilitas ibadah salah satunya Al-Quran dan Iqra, maka saya
membagikan 50 Al-Quran dan 30 Iqra kepada anak-anak desa sirnaresmi agar
meningkatkan minat membaca Al-Quran dan Iqra.

KESIMPULAN
Permasalahan Rendahnya minat literasi masyarakat akan berpengaruh pada kualitas
sumber daya manusia kelak. Hal ini disebabkan perkembangan dunia yang semakin maju tentu
akan menuntut manusia harus memiliki kualitas diri yang lebih baik lagi. Setiap bangsa harus
dapat memberikan ilmu, pemikiran dan penemuan-penemuan yang bermanfaat agar dapat
bersaing dengan bangsa lain. Oleh sebab itu, manusia dituntut untuk lebih aktif membaca,
menulis dan berpikir.
Namun rendahnya minat literasi anak khususnya pada pendidikan di Desa sirnaresmi
menjadi salah satu permasalahan yang sedang terjadi dalam dunia Pendidikan Indonesia
sekarang ini. Hal ini bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi terjadi juga pada anak
sekolah hingga anak usia dini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan minat baca anak masih
rendah. Pertama yakni kebiasaan membaca belum ditanamkan sejak dini. Orang tua yang
seharusnya dijadikan role model di keluarga juga tidak memberikan contoh atau mengajarkan
anak untuk membaca. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengajarkan kebiasaan membaca
menjadi penting untuk meningkatkan minat literasi anak. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa melalui semua program kerja yang dilaksanakan masyarakat dapat berdaya walaupun
pada masa pandemi covid 19.

DAFTAR PUSTAKA
Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model Participation Action Research Dalam
Pemberdayaan Masyarakat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 62.
Setyawan, I. (2009). Peran Kemampuan Empati Pada Efikasi Diri Mahasiswa Peserta Kuliah
Kerja Nyata PPM Posdaya. Proceding Konferensi Nasional II Ikatan Psikologi Klinis-Himpsi ,
Semarang .

Anda mungkin juga menyukai