Oleh
Aris Rohmatulloh
Abstrak
Institusi pendidikan dinilai cepat menanggapi gelombang penyebaran covid-19.
Institusi membuat reaksi cepat karena di nilai potensial meningkatkan penyebaran.
Sekolah-sekolah dengan basis jumlah murid yang cukup banyak sangat berpengaruh
terhadap proses penyebaran covid-19. Pembelajaran di alihkan kerumah, semuanya pun
berlangsung dari rumah. Proses belajar-mengajar akhirnya terhambat, mengingat
metode distribusi pengetahuan kurang optimal dan memadai.
Proses transisi dari sistem pembelajaran konvensional menjadi daring menuntut
elemen-elemen pembelajaran lainnya untuk sesegera mungkin beradaptasi dan melek
teknologi. Sekolah perlu menerapkan model pembelajaran baru agar proses belajar-
mengajar tetap berjalan secara optimal.
PENDAHULUAN
METODE PENGABDIAN
Pengabdian ini menggunakan pendekatan participation action research yang di
singkat PAR. Menurut Rahmat dan Mirnawati, PAR merupakan metode yang
mengarahkan peneliti agar berupaya terhubung dengan agenda perubahan ditengah-
tengah masyarakat dalam menciptakan kondisi yang diharapkan melalui partisipasi
masyarakat secara aktif.
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus
2021 sampai 31 Agustus 2021 yang bertempat di Kasepuhan Cipta Mulya, Desa
Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian meliputi empat hal utama, yakni Social reflection,
Community organizing and social mapping, Participation Planning, and Action.
1. Social reflection
Kampung Adat Kasepuhan Cipta Mulya Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok,
Kabupaten Sukabumi merupakan tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah
(KKN-DR) 2021.
Tahap Refleksi Sosial KKN-DR di Desa Sirna Resmi dimulai dengan melakukan
silaturahmi dan berbicara dengan Pak Iwan selaku Kepala Desa dan Abah Hendrik
selaku Ketua Adat serta meminta izin pelaksanaan KKN-DR di Kasepuhan Cipta Mulya
Desa Sirnaresmi secara administratif, dan pelaksanaan kegiatan KKN-DR sudah
disetujui oleh pemerintahan setempat. Selanjutnya, berdiskusi dengan tokoh masyarakat
untuk membicarakan tentang keadaan dan situasi secara keagamaan, pendidikan,
ekonomi, sosial dan budaya serta kesehatan di masa pandemi covid-19. Selain itu, saya
juga bersilaturahmi dengan pak Rustandi selaku kepala sekolah dan guru-guru di
sekolah dasar yang berada di Desa Sirnaresmi, serta dengan ibu Ira selaku sekretaris ibu
PKK, dan juga dengan kang Agung selaku ketua Karang Taruna di Desa Sirnaresmi
serta BUMDES. Berdasarkan hasil dari Refleksi Sosial secara rinci dijelaskan oleh data
progress kegiatan refleksi sosial berikut :
a. Identitas masyarakat
Identitas masyarakat desa Sirnaresmi dijelaskan pada tabel berikut.
Laki-laki Perempuan
Jenis Pekerjaan
(Orang) (Orang)
1. Petani 1894 155
2. Buruh tani 20 -
3. Buruh migran perempuan - -
4. Buruh migran laki-laki - -
5. Pegawai Negeri Sipil 6 -
6. Pengrajin industri rumah tangga 95 16
7. Pedagang keliling 15 7
8. Peternak - -
9. Dokter swasta - -
10. Bidan swasta - -
11. Pensiunan TNI/POLRI - -
12. Wiraswasta 191 5
13. - -
Jumlah 2221 183
Jumlah Total Penduduk 2414
b. Pendidikan
LAKI-LAKI PEREMPUAN
TINGKAT PENDIDIKAN
(ORANG) (ORANG)
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 16 10
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play
123 126
group
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah
3 1
sekolah
Usia 7-18 yang sedang sekolah 407 426
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 33 45
Usia 18-56 tahun tidak tamat SD 82 91
Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTP 993 915
Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 2 1
TAMAT SD/SEDERAJAT 1526 1296
TAMAT SMP/SEDERAJAT 412 257
TAMAT SMA/SEDERAJAT 158 109
TAMAT D1/SEDERAJAT - 1
TAMAT D2/SEDERAJAT - -
TAMAT D3/SEDERAJAT - -
TAMAT S1/SEDERAJAT 26 14
TAMAT S2/SEDERAJAT - -
TAMAT S3/SEDERAJAT - -
TAMAT SLB A - -
TAMAT SLB B - -
TAMAT SLB C - -
JUMLAH 3781 3392
c. Keagamaan
3. Participation Planning
Participation planning atau perencanaan partisipatif merupakan proses perencanaan yang
melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama secara aktif dari suatu program. Masyarakat tidak
hanya menerima program yang sudah dibuat, namun masyarakat terlibat dari tahap persiapan
program hingga tahap akhir program.
Kegiatan keagamaan di kampung adat kasepuhan masih didominasi kepercayaan terhadap
adat tradisi nenek moyangnya. Kepercayaan leluhur dan agama islam berjalan beriringan,
keduanya sama-sama memerintahkan kepada kebaikan dan melarang pada kejahatan.
Di Kasepuhan Ciptamulya terdapat satu masjid jami’ yang digunakan untuk berjamaah dan
digunakan untuk pengajian rutinan. Masyarakat ciptamulya sangat antusias dalam hal
keagamaan, baik dalam hal pengajian dan sebagainya. Hal ini terbukti dengan banyaknya ibu-
ibu masyarakat kasepuhan yang mengikuti pengajian rutinan setiap jumat sore, dan dikasepuhan
Ciptamulya terdapat PAUD sebagai sarana mengaji anak-anak
TAHAPAN PERENCANAAN PROGRAM (Participation Planning)
Pada kegiatan kali ini saya mengajarkan kepada anak-anak tata cara shalat yang
baik dan benar, serta mengajarkan doa-doa pendek. Karena melihat situasi yang terjadi
dilapangan bahwa anak-anak di desa sirnaresmi ini masih belum mengerti tata cara
shalat yang baik dan benar. Diharapkan dengan pembelajaran ini bisa memotivasi anak-
anak untuk melaksanakan shalat lima waktu.
e. Sosialisasi pentingnya mencuci tangan dan pembagian handsanitizer
Di tempat pembelajaran anak-anak tidak ada sarana pembersihan diri seperti tempat
cuci tangan, cuci kaki dan handsanitizer. Oleh karena itu, saya membangun tempat
cuci kaki dan cuci tangan serta membagikan 100 buah handsanitizer supaya anak-
anak lebih menjaga kesehatan.
KESIMPULAN
Permasalahan Rendahnya minat literasi masyarakat akan berpengaruh pada kualitas
sumber daya manusia kelak. Hal ini disebabkan perkembangan dunia yang semakin maju tentu
akan menuntut manusia harus memiliki kualitas diri yang lebih baik lagi. Setiap bangsa harus
dapat memberikan ilmu, pemikiran dan penemuan-penemuan yang bermanfaat agar dapat
bersaing dengan bangsa lain. Oleh sebab itu, manusia dituntut untuk lebih aktif membaca,
menulis dan berpikir.
Namun rendahnya minat literasi anak khususnya pada pendidikan di Desa sirnaresmi
menjadi salah satu permasalahan yang sedang terjadi dalam dunia Pendidikan Indonesia
sekarang ini. Hal ini bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi terjadi juga pada anak
sekolah hingga anak usia dini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan minat baca anak masih
rendah. Pertama yakni kebiasaan membaca belum ditanamkan sejak dini. Orang tua yang
seharusnya dijadikan role model di keluarga juga tidak memberikan contoh atau mengajarkan
anak untuk membaca. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengajarkan kebiasaan membaca
menjadi penting untuk meningkatkan minat literasi anak. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa melalui semua program kerja yang dilaksanakan masyarakat dapat berdaya walaupun
pada masa pandemi covid 19.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model Participation Action Research Dalam
Pemberdayaan Masyarakat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 62.
Setyawan, I. (2009). Peran Kemampuan Empati Pada Efikasi Diri Mahasiswa Peserta Kuliah
Kerja Nyata PPM Posdaya. Proceding Konferensi Nasional II Ikatan Psikologi Klinis-Himpsi ,
Semarang .