MAKALAH
Disusun oleh:
Dewa Putu Januar Eka Prasetya – 160521210002
Pembimbing:
Dr. drg. Yanti Rusyanti, M.Kes, Sp.Perio (K)
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAM......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6
2.1 ANTIBIOTIK...............................................................................................7
2.1.1 Antibiotik Sistemik.............................................................................11
2.1.2 Antibiotik Lokal..................................................................................21
2.2 ANTISEPTIK.............................................................................................28
2.2.1 Chlorhexidine......................................................................................28
2.2.2 Essential Oils.......................................................................................30
2.2.3 Povidon Iodine.....................................................................................30
2.2.5 Sodium Hypochlorite..........................................................................31
2.2.6 Stannous Fluoride...............................................................................31
2.2.7 Triclosan..............................................................................................32
2.2.8 Baking Soda, Garam dan Hydrogen Peroxide..................................32
2.3 TERAPI HOST MODULASI (HMT)......................................................32
2.3.1 Regulasi Respon imun dan inflamasi................................................34
2.3.2 Regulasi Berlebih Matriks Metalloproteinase (MMP)....................35
2.3.3 Regulasi dari Metabolisme Asam Arakidonat.................................37
2.3.4 Regulasi dari Metabolisme Tulang....................................................38
2.4 RADIKAL BEBAS DAN PENYAKIT PERIODONTAL......................39
2.5 ANTIOKSIDAN DAN PENYAKIT PERIODONTAL..........................40
2.5.1 Vitamin C (Asam Askorbat)..............................................................42
2.5.2 Vitamin E (Alfa Tokoferol)................................................................42
2.5.3 Karotenoid...........................................................................................42
2.5.4 Reduce Glutathione..............................................................................43
2.5.5 Asam Lemak Omega-3.......................................................................43
BAB III KESIMPULAN......................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
BAB I
PENDAHULUAN
disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri ini terkandung di dalam plak dan
pendukung gigi dan sekitarnya. Bakteri ini akan mulai menempel kembali ke
permukaan gigi segera setelah gigi dibersihkan dan mulai terbentuk biofilm.
dapat merusak tulang dan membentuk poket periodontal. Selama proses ini
berlangsung, lapisan biofilm plak bakteri terus meluas sampai subgingiva dan
merupakan daerah yang sulit dijangkau oleh pasien saat pembersihan rongga
mulut.1
dan host, dimana proses inflamasi terjadi karena invasi bakteri (mikroorganisme)
yang akan direspon oleh tubuh. Respon tubuh terhadap bakteri dipengaruhi oleh
faktor genetik, kebiasaan, faktor social, dan fakor psikologis.2 Keberhasilan proses
invasi bakteri bergantung pada kemampuan dari respon host untuk menghindari
host.
yang berperan penting dalam proses invasi bakteri. LPS akan di respon oleh
tersebut jumlahnya sedikit maka akan dapat membunuh bakteri, sedangkan jika
jumlah dari mediator tersebut tinggi maka akan dapat memberikan efek destruktif
Agen kemoterapi adalah istilah umum untuk zat kimia yang memberikan
manfaat terapeutik klinis. Agen kemoterapi dapat diberikan secara lokal maupun
oral. Agen antimikroba adalah agen kemoterapi yang bekerja untuk mengurangi
jumlah bakteri yang ada.3 Lapisan biofilm yang kompleks dapat menawarkan
yang ada dalam poket periodontal. Sistem pertahanan ini didapatkan dari
mempunyai kekuatan 500 kali lebih besar dibandingkan dengan dosis terapi biasa
yang mungkin dibutuhkan untuk perlawanan yang efektif pada bakteri dalam
biofilm.1
Salah satu agen kemoterapuetik bekerja dengan cara terapi host modulasi
respon tubuh terhadap proses terjadinya inflamasi (sitokin, prostanoid dan MMP)
cara mengurangi aspek destruktif yang diakibat respon host dan meningkatkan
inflamasi nonsteroid yang diberikan secara sistemik dapat juga berperan sebagai
terapi tambahan.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Agen kemoterapi adalah istilah umum untuk zat kimia yang memberikan
manfaat terapeutik klinis. Agen kemoterapi dapat diberikan secara local maupun
secara oral. Agen antimikroba adalah agen kemoterapi yang bekerja dengan
mengurangi jumlah bakteri yang ada. Antibiotik adalah jenis agen antimikroba
atau digunakan pada subgingiva pada membran mukosa, luka atau lapisan kulit
Dalam bidang kedokteran gigi, antiseptik secara luas digunakan sebagai bahan
diberikan secara lokal, oral dan parenteral. Tujuannya untuk mengurangi jumlah
bakteri yang disebabkan oleh serangan bakteri pada jaringan periodontal, yang
2.1 ANTIBIOTIK
mekanis, karena walaupun perawatan mekanis, yaitu scaling dan root planing
periodontopatogen yang berada pada tubulus dentin, gingiva dan sementum masih
tertinggal.4
yang mungkin terjadi. Beberapa efek samping termasuk reaksi alergi atau
interaksi dengan medikasi lain, nyeri perut, mual dan muntah. Hampir semua
terhadap bakteri dalam 15-20 tahun terakhir dan kemungkinan akan terus
berlebih, salah penggunaan, dan aplikasi profilaktik luas dari obat antiinfeksi
berikut:1
1. Jika setelah dilakukan terapi awal (initial therapy) penyakit tersebut tetap
setelah terapi awal. Meski demikian, apabila pasien telah dirawat dan
aggressive periodontitis.
4. Pemilihan antibiotik berdasarkan status medis pasien, status gigi, dan obat-
laporan ke dokter gigi yang merujuk mencakup jenis patogen yang ada.
6. Pemilihan antibiotik mana yang paling efektif untuk pengobatan penyakit
sebagai tambahan untuk scaling dan root planing untuk pasien dengan
kerusakan periodontal.
periodontal dan menunjukkan hasil yang baik, tetapi tidak ada pilihan yang
pasien, tanda dan gejala klinis, serta hasil pemeriksaan radiografi dan mungkin
pentakit periodontal:3
periodontitis agresif.
seharusnya diketahui dan pemberian antibiotik yang efektif harus dipilih dengan
substantif, tidak dalam penggunaan umum untuk perawatan penyakit lain dan
periodontal belum ada. Meskipun bakteri oral dapat diatasi dengan berbagai
macam antibiotik, tetapi tidak ada satupun antibiotik pada konsentrasi tertentu
2.1.1.1 Tetracycline
melawan bakteri gram negatif dan gram positif serta infeksi mikoplasma.
terdiri dari 4 cincin siklik yang menyatu. Cincin karbon ke-4 memiliki gugus
dimetilamino yang bertanggung jawab atas aksi antimikrobanya. Ini menghambat
sintesis protein bakteri, mengikat ribosom 30S. Ini memiliki aktivitas antimikroba,
tetrasiklin juga merupakan inhibitor poten dari fungsi osteoklas, yaitu antiresorptif
aktivitas gelatinase dan menginduksi apoptosis atau kematian sel terprogram dari
osteoklas.3
dalam serumnya. Hal ini memungkinkan dalam konsentrasi obat yang tinggi,
yang paling sering menjadi penyebab periodontitis agresif lokalisata dan masuk ke
dalam jaringan. Pengambilan kalkulus dan plak secara mekanik dari permukaan
Tetracycline secara sistemik dapat mengurangi bakteri pada jaringan dan telah
diskolorasi gigi terjadi saat obat diberikan ke anak-anak usia 12 tahun atau
lebih muda.
digunakan sebagai agen antiinfektif adalah 100 mg 2 kali sehari pada hari
pertama, selanjutnya 100 mg 1 kali sehari; untuk mengurangi nyeri pada
2.1.1.2 Metronidazole
Prancis untuk mengobati infeksi protozoa. Ini adalah bakterisida untuk organisme
anaerobik dan dianggap mengganggu sintesis DNA bakteri dalam kondisi dengan
potensi reduksi yang rendah. Metronidazol bukanlah obat pilihan untuk mengobati
Dosis adalah 250 mg tid selama 7 hari. Ini digunakan untuk mengobati NUG,
Jadi, alkohol dan produk yang mengandung alkohol harus dihindari selama
terapi Metronidazol dan setidaknya 1 hari setelah obat dihentikan. Efek samping
utama yang terkait dengan Metronidazol adalah efek antabuse ketika alkohol
Aturan yang umum adalah 250 mg diberikan 3 kali sehari selama 7 hari. Studi
refraktori.1,3
yang timbul adalah kram yang parah, mual dan muntah. Produk yang
waktu protrombin. Hal ini juga harus dihindari pada pasien yang mengkonsumsi
lithium. Obat ini memproduksi rasa logam pada mulut sehingga dapat
mempengaruhi kepatuhan.1
2.1.1.3 Penicillin
infeksi pada manusia dan merupakan antibiotik yang paling sering digunakan.
alergi terhadap penicillin) dan resistensi dari bakteri. Amoxicillin dapat berguna
untuk perawatan pada pasien dengan periodontitis agresif baik lokal maupun
spektrum antiinfeksi yang meliputi bakteri gram positif dan gram negatif. Obat ini
menunjukkan absorpsi yang sangat baik setelah diberikan secara oral. Amoxicillin
oleh beberapa bakteri yang memecah struktur cincin penicillin sehingga menjadi
tidak efektif.1
anti infeksi ini resisten terhadap enzim penicillinase yang dihasilkan oleh
2.1.1.4 Cephalosporins
struktur yang serupa dengan penicillin. Obat ini digunakan dalam pengobatan dan
infeksi gigi. Penicillin lebih unggul daripada cephalosporin dalam aksi terhadap
bakteri patogenik periodontal. Pasien yang alergi terhadap penicillin dapat juga
alergi terhadapseluruh produk β-laktam. Efek samping yang ditimbulkan oleh
2.1.1.5 Clindamycin
kali sehari selama 10 hari atau 300 mg diberikan 2 kali sehari selama 8 hari. Ini
mengikat ribosom bakteri 50S dan mengganggu transfer peptidil. efektif melawan
bakteri anaerob. Efek samping utama yang terkait dengan Clindamycin adalah
clindamycin kontraindikasi untuk pasien dengan riwayat colitis. Diare atau keram
yang terjadi saat terapi clindamycin dapat diindikasi sebagai colitis dan pemakaian
clindamycin harus dihentikan. Apabila gejala tetap ada, maka pasien harus dirujuk
ke internis.1
2.1.1.6 Ciprofloxacin
negatif, termasuk semua bakteri fakultatif dan beberapa patogen anaerob putatif
Efek samping dari ciprofloxacin adalah mual, sakit kepala, rasa logam di
antikoagulan lainnya.1,3
2.1.1.7 Macrolides
efektif terhadap sebagian besar patogen periodontal putatif. Untuk alasan ini,
periodontal di Kanada dan Eropa, tetapi tidak tersedia di US. Spiramycin memiliki
terhadap anaerob dan basili gram negatif. Setelah dosis 500 mg sebanyak 4x
sehari selama 3 hari, tingkat signifikan dari azithromycin dapat terdeteksi hampir
jaringan lesi periodontal secara signifikan lebih tinggi daripada gingiva normal.
Azithromycin menembus fibroblas dan fagosit dalam konsentrasi 100-200 kali
ke daerah inflamasi oleh fagosit selama proses fagositosis. Terapi yang dianjurkan
adalah dosis tunggal 250 mg sehari selama 5 hari setelah dosis awal 500 mg.1
Infeksi periodontal dapat berisi berbagai jenis bakteri, maka tidak ada satu
jenis antibiotik yang dapat dengan efektif melawan seluruh patogen tersebut
aerob, mikroaerofilik, dan anaerob, dapat berupa gram negatif dan gram positif.
Pada kasus ini,perlu untuk menggunakan lebih dari satu antibiotik, baik secara
digunakan, patogen periodontal yang akan diterapi harus diperiksa dahulu, dan
diberikan secara bersamaan. Ketika kedua tipe ini dibutuhkan untuk terapi, lebih
pada adult periodontitis dan periodontitis agresif lokalisata yang tidak berhasil
infeksi periodontal yang sulit dan infeksi periodontitis agresif lokalisata, meliputi
tunggal
pathogen
antibiotik tunggal
skeling dan root planning serta sebagai alat bantu untuk mengontrol pertumbuhan
pertimbangan dari temuan klinis, riwayat gigi dan medis dari pasien, bukti-bukti
ilmiah, pilihan pasien, keutungan dan kerugian dari terapi alternatif antibiotik
4. Harus mampu berada pada daerah terinflamasi dalam waktu yang cukup
lama
5. Harus steril
menunjukkan hasil klinis yang positif. Periochip adalah sebuah chip kecil (4,0
berikatan dengan glutaraldehid dan juga mengandung gliserin dan air, di mana 2,5
pada situasi lembab. Chip ditempatkan segera setelah skeling dan root planning.
keluhan ringan seperti sakit ringan dan sedikit inflamasi pada 24 jam pertama
kedalaman poket 5 mm atau lebih. Fiber fleksibel ini ditempatkan di dalam poket
selama 10 hari.1
atau tanpa skeling dan root planing, dapat mengurangi kedalaman dari probing,
perawatan periodontal yang hanya dengan skeling dan root planing saja atau
penempatan fiber lebih lama dan dibutuhkan keahlian khusus. Setelah 10 hari,
fiber pada 12 gigi atau lebih dapat menyebabkan oral kandidiasis pada beberapa
dalam syringe, dengan 10% doxycycline (Atridox). Atridox ini adalah satu-satunya
antibiotik lokal yang diterima oleh American Dental Association (ADA). Atridox
ada dalam 2 syringe yang kemudian dicampurkan dan didorong sebanyak 100 kali
syringe dan diaplikasikan ke dalam poket periodontal. Produk ini juga tersedia
dalam 1 syringe.1,3
Level doxycycline hyclate di dalam cairan gingiva 250 µm/ml pada hari
setara dengan perawatan hanya dengan skelling dan root planing. Hasil yang lebih
Parameter klinik yang dijadikan ukuran saat kontrol adalah kedalaman saat
probing, perdarahan pada probing, perlekatan jaringan secara klinis dan kesehatan
gingiva.1
Dibandingkan saat kontrol skeling dan root planing tanpa terapi irigasi
yang lebih baik. Ukuran kontrol klinis yang dipakai yaitu kedalaman saat probing,
kental ke dalam poket menggunakan syringe, kemudian akan cair karena kena
panas tubuh dan membentuk kristal bila terkena air. Sebagai prekursor, preparat
GCF. Aplikasi gel dengan interval satu minggu pada studi klinis, ada
memperlihatkan metronidazole gel memiliki hasil yang setara dengan skeling dan
root planning.1,6
kedalaman probing saat dibandingkan dengan plasebo adalah 0.4 mm, yang
serupa dengan reduksi yang ditemukan dengan agen pengantar lokal yang tersedia
secara komersil. Obat ini tidak tersedia di Amerika Serikat, tetapi tersedia di
negara-negara lain.1
2.2 ANTISEPTIK
Banyak agen antiseptik yang digunakan untuk terapi pada rongga mulut,
beberapa kriteria, yaitu: tidak toksik, tidak diabsorbsi oleh sistem pencernaan,
kemampuan obat diserap pada permukaan jaringan dan lepas pada jumlah yang
2.2.1 Chlorhexidine
pada tahun 1940-an dan dipasarkan pada tahun 1954 sebagai antiseptik untuk luka
pada kulit. Penghambatan plak oleh Chlorhexidine pertama kali diselidiki oleh
Schroeder pada tahun 1969, tetapi studi definitif dilakukan oleh Loe dan Schiott
pada tahun 1970. Chlorhexidine tersedia dalam tiga bentuk, diglukonat, asetat,
dan garam hidroklorida. Chlorhexidine adalah pelopor dan tolak ukur yang
klorheksidin adalah bahwa pasien diminta untuk menyikat dengan pasta gigi
komponen anionik dari pasta gigi. Ada pengurangan aktivitas dengan mengurangi
jumlah situs kationik aktif. Para pasien disarankan untuk menghindari asupan teh,
kopi, dan anggur merah selama penggunaan. Corosdyl yang tersedia di Inggris
dianjurkan.3
pasta gigi dapat mengurangi efektivitas. Penyembuhan luka akan lebih cepat bila
chlorhexidine kumur digunakan sebelum ekstraksi, skeling dan root planning atau
efektif sebagai obat kumur, tapi ada beberapa efek samping yang tidak diharapkan
Mekanisme kerja dari essential oil adalah mengganggu dinding sel dan
sebanyak 34% bila digunakan 2x sehari setelah menyikat gigi. Kelebihan listerine
yaitu tidak ada perubahan rasa atau staining. Kekurangan listerine adalah
larut dalam air dan efektif melawan banyak tipe organisme, termasuk bakteri,
virus dan jamur. Penggunaan povidon iodine 5% yang telah dilarutkan sebagai
obat kumur selama 30 detik dapat menurunkan jumlah streptococcus pada saliva,
dan bakteri tidak kembali menempel selama 90 menit. Povidon iodine bila
gingiva secara signifikan. Povidon iodine tidak dianjurkan pada pemakaian jangka
panjang karena dapat menimbulkan efek toksik dan membentuk stain pada gigi.
Canadensis atau bloodroot. Tersedia dalam bentuk pasta gigi dan obat kumur bila
ditambah dengan zinc chloride. Memiliki efek substantivitas yang rendah dan Ph
3,0 pada obat kumur dan 4,0 pada pasta gigi. Mekanisme kerja sanguiarine
dengan cara merusak permukaan sel bakteri dan mengurangi kemampuan agregate
bakteri. Pada sebuah studi, penggunaan sanguiarine dalam bentuk pasta gigi dan
hypochlorite efektif melawan bakteri, virus dan jamur serta mudah untuk akses
saat diaplikasikan dan biaya murah. Kekurangannya adalah berbau, beberapa efek
korosif pada logam dan pemutih jika tumpah pada permukaan. Sodium
Stannous flouride telah digunakan sebagai agen anti karies, beberapa studi
menunjukkan stannous fluoride juga berperan dalam menekan jumlah plak dan
gingivitis. Stannous flouride diedarkan dalam bentuk gel dan efektif pada
terbatas.5
2.2.7 Triclosan
Triclosan telah digunakan sebagai agen antimikroba topikal dalam
antiplak dan efek antikalkulus. Gabungan triclosan dan copolymer pada pasta gigi
sebanyak 25%.5
sebagai bagian dari terapi periodontal pada keye’s technique. Skeling dan root
baking soda, hydrogen peroxide sebagai pasta gigi dan irigasi larutan garam
status dari sesuatu dalam merespon suatu stimulus atau perubahan kimia atau
lingkungan fisik.7
Terapi host modulasi merupakan sarana merawat host dari interaksi antara
host dan bakteri. Respon host bertanggung jawab untuk sebagian besar kerusakan
periodontitis (yaitu, kehilangan perlekatan jaringan ikat dan tulang). Terapi host
aspek destruktif yang diakibatkan oleh respon host, dan meningkatkan regenerasi
jaringan periodontal.1
berlebihan dari enzim, sitokin dan prostanoid. Terapi host modulasi juga dapat
pada jaringan normal. Terapi host modulasi adalah kunci untuk menghadapi
berbagai faktor risiko yang memiliki efek buruk pada respon host
(merokok,diabetes) atau tidak dapat diubah (faktor genetik). Selain itu, agen host
sehingga mungkin saja periodontal mengalami manfaat dari obat sistemik ini
biofilm plak dan respon host, sehingga diarahkan untuk merubah reaksi individual
terhadap invasi bakteri. Oleh karena itu, berbagai terapi host modulasi
metabolisme tulang.7
modulasi.7
terjadi penyakit dengan adanya interaksi mikroba yang terdiri dari antigen,
lipopolisakarida (LPS) dan faktor virulensi lain, menstimulasi respon host yang
Aktivitas host memiliki aspek proteksi dan dekstruksi. Aspek proteksi dari
(mengubah faktor pertumbuhan β) dan interleukin (IL-4, IL-10 dan IL-12). Di sisi
terdapat kumpulan lain dari sitokin, yang dapat menekan kerja sitokin
proinflamatori, yaitu IL-4, IL-10, IL-11 dan TGF-β. Saat dimasukkan untuk
tujuan terapi, terdapat masalah karena terapi modulasi sitokin seperti mengetahui
metode ideal untuk menjaga atau menahan sitokin dalam periode waktu lama dan
homeostasis jaringan.7
endopeptidase yang disekresi atau dilepaskan oleh berbagai sel host (neutrofil dan
makrofag) dan sel residen (fibroblast, epitelial, osteoblas dan osteoklas) yang
host yang di stimulasi secara langsung atau tidak langsung oleh komponen
yang berubah dan resorpsi tulang alveolar. Meski demikian, beberapa patogen
proteinase bakteri yang terutama bertanggung jawab terhadap kerusakan. Hal ini
lebih lanjut menekan peran dari pendekatan host modulasi pada terapi
periodontal.7
adalah famili dari antibiotik tetrasiklin yang dapat menahan MMP pada host
dosis ini dilaporkan tidak mengeluarkan efek antimikrobial tetapi secara efektif
menurunkan tingkat MMP. Dosis berkurang ini telah dianggap sebagai doksisiklin
selama 6 sampai 9 bulan telah digunakan untuk terapi tambahan pada perawatan
periodontitis. Mekanismenya dengan cara menekan aktivitas kolagenase yang
menghasilkan efek antibakteri dan tidak merusak mikroflora normal pada dosis
dan pelepasan prostaglandin dan metabolik asam arakidonat lain pada jaringan
prostasiklin dan tromboksan, serta hasil akhir dari lipoksigenase yaitu leukotrin
berbagai sel residen dan tipe sel infiltrasi dalam periodonsium (termasuk neutrofil,
kedokteran gigi sebagai penghilang rasa sakit, tetapi obat-obatan ini juga
mengurangi rasa sakit dan inflamasi pasca bedah. Sebagai contoh ibuprofen
menunjukkan keberhasilan menghambat produksi prostaglandin E2 pada jaringan
dan menghambat agregasi platelet. Pada salah satu studi, William et al,
doxycycline.1,6
merupakan bidang lain dalam host modulasi.11 Bisfosfonat adalah obat kelas baru
kalsifikasi tulang dan mendorong perubahan jumlah sel darah putih. Juga ada
laporan baru-baru ini nekrosis avaskular dari rahang setelah terapi bisfosfonat,
dengan risiko yang dihasilkan dari nekrosis tulang setelah ekstraksi gigi. Laporan
periodontitis. Seperti NSAIDs, saat ini tidak ada obat bisfosfonat yang disetujui
Radikal bebas adalah famili dari spesies yang sangat reaktif dan beragam,
untuk fungsi sel dan jaringan, yang tidak hanya mencakup oksigen tetapi jga
nitrogen dan klorin.14 Produk radikal bebas umumnya reactive oxygen species
(ROS). Radikal bebas diproduksi terus menerus oleh tubuh normal dari oksigen.
Oksigen adalah unsur yang sangat diperlukan bagi kehidupan termasuk sel. Ketika
penghilangan radikal bebas. Namun jika keseimbangan ini dapat bergeser ke arah
keadaan ini disebut stres oksidatif dan dapat menyebabkan kerusakan sel yang
serius jika stres yang besar dan berkepanjangan. Stres oksidatif memainkan peran
neurodegeneratif.8
mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Keadaan tersebut
Antara lainnya adalah radikal bebas merupakan senyawa penting dalam proses
pematangan sel dalam tubuh. Selain itu, leukosit mengeluarkan radikal bebas
Radikal bebas sangat reaktif dan mampu merusak hampir semua jenis
biomolekul (protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat). Radikal bebas memiliki
daya tarik khusus terhadap lipid, protein dan asam nukleat (DNA). Radikal bebas
dapat merusak membran sel dan lipoprotein, proses ini yang disebut peroksidasi
lipid. Protein juga dapat rusak oleh radikal bebas, yang mengarah ke perubahan
kerusakan DNA yang dapat menyebabkan mutasi sel. Tubuh memiliki beberapa
Radikal bebas di dalam tubuh sangat bebas dan berusaha untuk mencapai
penyakit salah satunya adalah penyakit di dalam bagian mulut khususnya yang
interaksi antara serangan bakteri dan respon host. Radikal bebas bertanggung
kolagen dapat diminimalkan. Radikal bebas yang dilepaskan sebagai hasil dari
vitamin E, beta karoten dapat habis selama inflamasi. Dalam sebuah studi Sagan
epitel dan parameter fisiologis atau metabolisme yang relevan dengan kesehatan
periodontal.9
Antioksidan adalah zat yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang
bebas serta dapat mencegah beberapa kerusakan dari penyebab radikal bebas
terdiri dari glutathione merupakan antioksidan yang sangat penting dan banyak
hubungan yang jelas antara plasma sebagai asam askorbat dan periodontitis tidak
Alfa tokoferol umumnya dianggap sebagai lipid yang paling penting dan
antioksidan efektif larut dalam lemak. Hal ini penting dalam menjaga integritas
rantai radikal bebas dan menstabilkan struktur membran, tetapi molekul memiliki
penyakit periodontal bila dibandingkan dengan kontrol yang sehat menurut Cohen
2.5.3 Karotenoid
radikal peroksil. Karotenoid hanya berasal dari makanan (sayuran hijau, tomat,
menunjukkan bahwa defek pada enzim fungsional PMN bertanggung jawab untuk
sindrom. Yang rusak enzim cathepsin C adalah sentral untuk generasi dari spesies
memblokir spesies oksigen reaktif yang dimediasi hubungan dari nuklear faktor
Perrson et al (1990).8
katalase.
Efek ini telah diusulkan untuk menjelaskan sifat anti-inflamatori yang kuat
dari asam lemak omega-3 pada manusia, primata dan model penyakit hewan
berfokus pada efek menguntungkan dari minyak ikan, terutama komponen asam
asam lemak polyunsaturated omega-3 (PUFA) hadir dalam minyak ikan, yang
asam lemak omega-3, meskipun tidak tersedia kesimpulan yang pasti. Hal ini juga
telah dilaporkan bahwa level n-6 PUFA dalam serum lebih tinggi pada penderita
tikus dengan minyak ikan secara signifikan mengurangi osteoklas dan pre-
eksperimental. Hipotesis diuji dalam penelitian ini adalah bahwa suplemen diet
KESIMPULAN
antibiotik, antiseptik dan desinfektan. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh
suatu mikroba, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba lain.
Antibiotik pada perawatan periodontal dapat berupa antibiotik sistemik dan lokal.
terapi tambahan pada perawatan skeling dan root planning serta sebagai alat bantu
kriteria yaitu tidak toksis, tidak diabsorbsi oleh sistem pencernaan, resistensi
periodontal. Obat terapi host modulasi yang satu-satunya yang diterima oleh FDA
pada penyakit periodontal dan menjadi terapi tambahan efektif dalam berbagai
penyakit periodonsium.
yang bisa diproduksi dari tubuh maupun diluar tubuh. Kurangnya asupan
vitamin A, vitamin C, vitamin E, beta karoten, elemen (Se, Cu, Zn, Mn), asam
lemak omega 3.
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.com/books?id=hx-5BNBiVeMC&pgis=1
2009;1(1):15–9.
5. Rose LF, Mealey BL, Genco RJ, Cohen DW. Periodontics: Medicine,
Edition. 6th ed. Vol. 26, Implant Dentistry. Wiley-Blackwell; 2017. 808–
809 p.
2014;6(4):206–9.
10. Golub LM, Lee HM. Periodontal therapeutics: Current host-modulation