Anda di halaman 1dari 35

SMK Penerbangan

Pokok Bahasan

*. Mengidentifikasi A/C Fastener. -. Fair lead


*. Thread fastener. -. Pressure seal
-. Bagian-bagian thread*. Plumbing hardware
-. Bentuk-bentuk thread -. Flare, flerelle, quick disconect dan
-. Clasifikasi thread flexible hose
-. Alat –alat mengukur thread -. Tube forming process
*. A/C Bolt -. Plumbing connector
-. General purpose bolat *. Electrical cable
-. Close tolerance bolat. -. Mengidentifikasikan cable
-. Internal wrench -. Pemasangan cable clamp
-. Identifikasi bolt -. Mengikat cable
-. Special ppourpose bolt
-. Penomoran bolt
-. Cara pemasangan bolt
*. A/C Nut
-. Bagian-bagian nut
-. Non self locking nut
-. Self locking nut
-. Elastic stop nut
-. Sheet spring nut
-. Identifikasi non self locking nut
*. Stud
-. Macam-macam stud
*. A/C Screw
-. Bagian-bagian screw
-. Macam-macam screw
*. Unthread fastener
-. Washer
-. Macam-macam washer
*. Turn Lock fastener
-. Dzus fastener
-. Camlock fastener
-. Airlock fastener

*. Lock and safety


*. Pin
-. Tapper pin
-. Flathead pin
-. Cotter pin -.
Roll pin
*. Rivet
-. Bagian-bagian rivet
-. Solid sank rivet
-. Penandaan rivet
-. Special rivet/ blind rivet
*. Control cable
-. Keuntungan penggunaan control cable
-. Kerugian penggunaan control cable
-. Jenis-jenis cable
-. Cable fitting
-. Turn buckle
-. Push-pull tube linkage
-. Mechanical linkage
-. Torque tube
-. pulley
SMK Penerbangan

A / C HARD WARE
6. Side : Permukaan dari thread yang
Mengidentifikasi Aircraft fastener menghubungkan root & side.
7. Depth ( Kedalaman thread ) : jarak antara crest
Pengenalan thread fastener dengan root.
Adalah semua alat pengencang dan berbagai benda 8. Thread Angle : Sudut yang terjadi antar side yang
kecil lainnya untuk menyambung / mengencangkan diukur berdasarkan sumbu putaran.
bagian-bagian pesawat dan digunakan untuk membuat 9. Helix angle : sudut yang dibentuk garis vertical
/ memperbaiki pesawat. dengan ulir ( dari garis crest )
10. Form of Thread : bentuk thread yang terpotong
Identifikasi : sejajar dengan sumbunya.
Identifikasi pada hard ware berdasarkan manufacture 11. Pitch : Jarak antara crest satu ke crest berikutnya
yaitu : secara parallel/ sejajar.
AN ( Air Force Navy ), 12. Series Thread : standart number thread per Inch
NAS ( National Aircraft Standard ) dan pada macam-macam diameter.
MS ( Militery Standard ) ,yang sering dipakai 13. Sumbu ( Axis ) putaran : garis longitudinal yang
AND ( Air Force Navy Design ), melalui pusat putaran.
AS ( Aeronautical Standard ),
ASA ( America Standard Association ), Bentuk – bentuk thread :
ASTM ( America Society for Testing and 1. American ( National ) Standard thread. Bentuk
Materials ), sharp – V thread ,rata pada root dan crest ,ini
NAF ( Naval Aicraft Factory ), membuat thread lebih kuat, Type ini digunakan
SAE ( Society of Automotive Engineer ), untuk penyetelan , karena terdapat penembahan
gesekan pada permukaan thread.
Standart adalah : Bahan yang dipakai, bentuk
dan ukuran hard warenya telah ditentukan, sehingga
baik kekuatan maupun peregangannya sama.

THREAD FASTENER / ULIR 2. Unified Thread.


Permukaan root dan crest oval / melengkung,
Adalah bagian dari Hard Ware yang berguna untuk hampior sama dengan WhithWorth system
1. Memegang bagian-bagian yang dihubungkan mejadi dan dapat digunakan pada United State,
satu. Canada ,& British.
2. Mengatur jarak bagian-bagian yang dihunungkan.
3. Meneruskan power.

Ada dua ( 2 ) macam Thread Yaitu :


1. External Thread : Thread yang dibuat pada bagian 3. Whitworth Thread.
luar suatu benda /permukaan luar. Adalah : Standard thread British , bisa
2. Internal Thread : Thread yang dibuat pada bagian digunakan pada America Standard.
dalam suatu benda /permukaan dalam.

Bagian – bagian thread :


Gb.
4. Square Thread .
Ideal untuk Transmisi power
Secara teori , tapi sulit dalam
pemotongan dengan stumping dies.

1. Mayor Diameter : Diameter terbesar dari thrtead /


jarak dari satu crest ke crest yang berlawanan.
2. Minor Diameter : Diameter yang terkecil dari thread / 5. Acme Thread .
jarak antara root satu dengan root lainnya yang Adl. Modifikasi Square thread dan lebih kuat
berlawanan. darinya,mudah dipotong dengan stumping
3. Lead : Jarak yang ditempuh ( Jarak majunya ) thread dies.
bila thread diputar 360 0
4. Crest : Bagian yang paling atas dari thread yang
menghubungkan 2 side.
5. Root : Bagian terbawah dari crest yang
menghubungkan 2 side. 6. Worm Thread.
Standard worm thread mirip dengan Acme
thread tapi lebih dalam ,digunakan pada shaft
untuk membawa tenaga ke roda penerus.
Class 1 : Loose Fit.

7. Knuckle Thread.
Umunya dibentuk dengan digulung dari sheet
metal dan terkadang sicasting (Cetak),
digunakan pada electric bulb, sockets, tutup
botol, dll.

8. Buttres Thread
Berbentuk seperti gigi gergaaji yang
memepunyai sudut 450, digunakan untuk
transmite power.

Clasifikasi Thread.

A/C Bolt, Nut, Screw thread dibuat dengan seri :


NC ( Amrica National Coarse).
NF ( Amric National Fine ).
UNC ( Amric Standard Unified Coarse ).
UNF ( Amric Standard Unified Fine ).

Perbedaan antara NF dan UNF


NF : dalam 1 Inch diameter terdapat 14 thread
per
inch ( 1 – 14 NF ).
UNF : dalam 1 inch diameter terdapat 12 thread
per-
inch ( 1 – 12 UNF )
Keduanya dibentuk oleh banyaknya putaran thread
dalam 1-Inch length pada diameter bolt / screw.
Sebagai contoh : 4 – 28 : menandakan ¼ -inch-
diameter bolt mepunyai 28 thread dalam 1 inch
panjang thread.

Perbedaan antara Coarse dan Fine Thread


Coarse :
1. Jumlah teeth / lebih sedikit.
2. Depth lebih dalam.
3. Thread lebih kuat menahan beban.
4. Minor diameter kekuatannya lebih lemah.
5. Side lebih panjang.
6. Sudut thread angle lebih besar.
7. Gerak maju / lead labih cepat.
8. kekuatan sambungan lebih baik.

Fine :
1. Teeth per inch lebih banyak.
2. Depth lebih dangkal.
3. Kurang kuat.
4. lebih kuat.
5. Lebih pendek.
6. Lebih kecil.
7. Lebih lmbat.
8. Kurang baik.

Clasifikasi Thread :
Class thread menerangkan toleransi yang dikeluarkan
manufacture.
SMK Penerbangan

Mudah diputar dengan tangan dan tidak


dipakai dalam pesawat
Class 2 : Free Fit.
Dipakai pada screw di pesawat
Class 3 : Medium Fit.
Dipakai pada bolt dipesawat
Class 4 : Close Fit
Dipakai pada spesial bolt ,biasanya tidak
dibongkar pasang dalam jangka waktu
yang lama ( 6000 jam
terbang ) ,pemakaiannya menggunakan
tenaga yang sangat besar sehingga
memerlukan socket wrench.

Gunanya Class fit untuk :


1. Menentukan besar kecilnya clereance.
2. Mencocokkan bolt dan nut.
3. Agar tepat dalam penggunaan.
4. Menentukan ikatan .
gb Clreance.

Alat yang digunakan untuk mengukur /


memeriksa thread :

1. Screw pitch pin :


Adalah alat untuk mengetahui banyaknya
pitch / gang tiap inch, alat ini mempunyai
beberapa blades ysng bergerigi dipakai untuk
mengukur external dan internal thread..
2. Ring and plug thread gage :
Alat ini hanya dapat dipakai untuk external
thread / pitch untuk ukuran standard tertentu,
sebab bentuknya seperti ring.
3. Menggunakan 3 kawat dan micrometer. Dipakai untuk
mengukur pitch diameter dan kekuatan thread.
4. Plug gage.
Alat ini hanya mengukur internal pitch,
bentuknya seperti stud.
5. Micrometer.
Dipakai untuk mengukur pitch diameter.

Gb.
SMK Penerbangan

A/C Bolts. Aluminium alloy bolt dan nut tidak digunakan pada
tempat yang sering dibuka untuk parawatan maupun
A/C bolt dibuat dari cadmium atau corrosion inspeksi.
resistant steel, anodized aluminium alloys. Umumnya AN-73 drilled head bolt adalah sama dengan
bolt yang digunakan pada rangka pesawat adalah standard bolt, tapi mempunyai lobang untuk safety
General Purpose Bolt AN Bolt, NAS Bolt, Internal wire. AN-3 dan AN-73 adalah bolt yang dapat saling
Wrenching atau Close Tolerance Bolt. Special bolt enggantikan dalam semua keperluan pekerjaan
terdapat tanda S dikepala bolt. kerena kekuatan tension dan shearnya sama.

AN Bolt mempunyai 3 macam bentuk kepala bolt; Close Tolerance Bolt.


Hex head, Clevis head, Eye bolt. Close tolerance bolt Hex-head ( AN-173 s.d AN
186 ) atau countersunk head 100 0 ( NAS-80 s.d
NAS Bolt mempunyai 3 macam bentuk NAS-86 ) . Bolt ini dipasangkan pada tempat
kepala;Hex head, Internal Wrench, Cauntersunk head ( lobang ) yang mempunyai toleransi yang
style. sempit/kecil sehingga bolt ini akan pada
tempatnya bila dipukul dengan hammer 12 s.d 14
MS Bolt mempunyai 2 macam bentuk kepala;Hex Ounce.
head, dan Internal Wrench.
Internal Wrench Bolt.
Ciri – ciri Bolt. Yaitu bolt dengan kode MS-20004 s.d MS-20024
1. Biasanya berpasangan dengan nut & ada yang di atau NAS-495.
ikatkan pada benda kerja. Dibuat dari high strength steel dan digunakan untuk
2. Memiliki thread dan grip. beban tension dan shear. Bila metrialnya Dural
3. Digunakan untuk stress tention dan shearing. ( Pemasangan pada matrial dural ), special heat-treat
washer harus digunakan untuk memberikan bantalan
Keuntungan dari Bolt : pada kepala bolt. Kepala boltnya recessed( cekung )
1. Dapat dipasang dan dibuka kembali tanpa merusak digunakan untuk mengencangkan dan melepas bolt.
matrial. Special high-strength nut digunakan pada bolt ini.
2. Dapat menahan high shearing stress dan high Bolt ini tidak bisa digantikan dengan bolt jenis lain.
tention. Standard hex head bolt tidak bisa untuk
3. Dapat digunakan untuk manyambung plat tebal. menggantikan karena mempunyai kekuatan yang
4. Kekuatan ikat labih kuat. berbeda .
5. Praktis.
Identifikasi dan Penandaan.
Kerugian :
1. Lebih berat.
2. Tidak cocok untuk manyambung plat tipis.
3. Tidak cocok untuk skin pesawat.
4. Lebih mahal karena design.
5. Bila rusak / crack / patah tdak dapat

diketahui.
Bolt dapat diidentifikasikan oleh kepalanya, cara
pengamanannya, matrial yang digunakan dalam
General purpose Bolt. pembuatan, atau kegunaan yang diharapkan.
AN Steel bolt ditandakan dengan tanda yang timbul
Hex head A/C bolt ( AN-3 s/d AN –20 ) pada kepela bolt, Corrosion resistant steel ditandakan
Adalah bolt yang digunakan untuk keperluan umum dengan tanda satu dash ( - ) pada kepala bolt, dan AN
termasuk beban tension ( tegangan ) atau shear Aluminium alloy bolt dengan dua tanda dash .Part
( gunting/potong ), dimana toleransi / clereance number Menerangkan tentang diameter, bolt length,
lobang sebesar .006 inch untuk 5/8 dan ukuran grip length sebagai contoh :
lainnya yang sudah ditentukan..
Alloy steel bolt lebih kecil dari pada No 10 – 32 Bolt dengan Part Number AN3DD5A yaitu :
Aluminium alloy bolt lebih kecil dari ¼ inchtidak AN : Air Force Navy Standard bolt.
digunakan pada primary structure.
3 : Diameter bolt dalam per 16 yaitu : 3/ 16 DD :
Matrial 2024 Aluminium alloy
Bila “ C “ matrial corrosion sesistant steel.
SMK Penerbangan

Dan bila tidak ada tanda sama sekali berarti : Jo-bolt dibuat dengan menggunakan high shear dan
Matrial Cadmiun plated steel. tensile strength .
5 : Panjang bolt dalam per 8 inch,berarti : 5/8 “. A Ditempatkan pada permanen struktur , yang tidak
: Sank tidak berlubang, Bila “ H “ berarti pernah atau tidak sering dibuka, baik untuk inspeksi
berlubang pada sank. maupun untuk keperluan perbaikan, sebab terdapat 3
bagian tsb, yang memungkinkan akan menjadi
Close tolerance NAS Bolt dibentuk lain yaitu kendor.
timbul atau tenggelam tanda segitiga yang terdapat
pada kepala bolt. Keuntungan menggunakan Jo-bolt :
Penandaan matrial NAS bolt adalah sama dengan
AN Bolt, kecuali yang membedakan yaitu timbul Sangat tahan terhadap vibrasi, ringan , dan cepat
atau tenggelanya tanda segi tiga.. dikerjakan perseorangan.
Bolt di Inspeksi ( diperiksa ) dengan Magnetik
( Magna flux ) atau dengan Flourescent ( Zyglo ) Terdapat 4 seri Diameter :
yang berarti identifikasi berdasarkan perubahan 1. seri 200 + diameter 3/16 “.
warna, atau penendaan pada kepala dari masing – 2. 260 ¼“
masing type. 3. 312 5/16
4. 375 3/8
SPECIAL PURPOSE BOLT.
Adalh bolt yang dibuat untuk keperluan kusus, Jo-bolt terdapat 3 macam kepala :
yang diklasifikasikan dalam special purpose bolt. 1. F ( Flush ).
Yaitu : Clevis bolt, Eyebolt, Jo-bolt, Lock bolt. 2. P ( Hex-head ).
3. FA ( Flush Miliable ).
Clevis Bolt. Gb.
Bentuk kepalanya cembung ( round ), dikepalanya
terdapat sloted atau recesse untuk penggunaaan
screw driver.
Bolt ini hanya digunakan pada beban shear saja dan Lock Bolt.
tidak pernah pada beban tension, , sering ditempatkan Adalah : Combinasi
pada mekanikal pin control system. antara high strenth bolt dan
Nomor standard AN-21 s.d AN 36 . rivet, tapi keuntungannya
lebih dari pada bolt dan
Contoh penandaan / Part Number Clevis bolt rivet.
Umumnya terdapat pada
AN24 - 14 A artinya : Wing slice fitting, Beams,
AN : Air-Force Navy Standard bolt. Skin-splice plated dan mayor structural.
2 : Clevis Bolt. Lebih mudah serta cepat dipasaang dari pada bolt
4 : ¼ “ Diameter dan rivet biasa, menghemat penggunaan lock washer,
14 : 14 / 16” ( 7/8” ) length. cotter pin , special nut.
A : sank not drilled. Pemasangan dengan menggunakan pneumatic
hammer atau Pull-gun.
Eyebolt. Ketika dipasang, ini sangat rigit dan mengunci secara
Special bolt yang digunakan pada beban-beban permanen pada tempatnya.
tnsion dari luar.
Ini dibentuk untuk penempatan komponen lain ,
seperti kegunaan pada Fork turnbuckle, kable Terdapat 3 type yang digunakan :
shackle, pada threadnya ada yang dibuat berlubang 1. Pull type
dan tidak berlubang, hal ini untuk keamanan 2. Stump type
3. Blind type.
Jo-Bolt.
Adalah modifikasi Internally thread pada tiga
permukaan rivet. Pull type.
Digunakan pada primary & secondari struktur ,
Jo-bolt terdapat 3 bagian : sangat cepat dalam pemasangan, mempunyai ½ berat
-. Threaded steel alloy bolt, AN steel bolt & nut.
-. Threaded steel nut, Alat untuk pemasangannya special pneumatic “
-. Stainless stell sleeve yang dapat mengembang Pull gun “pemasangan dapat perseorangan dan dari
( expand ). satu arah.
Dari tiga bagian ini dari manufaktur belumlah Pin dibuat dengan heat treated alloy steel atau
disatukan . high strength alloy . Collar dibuat dari Al.alloy atau
Pengerjaannya dengan memutarkan bolt, nut Mild Steel.
ditahan, sleeve akan mengembang dan akan menutup
( mengikat benda kerja ) ketika sudah selesai atau
pemutaran maximum groove pada bolt akan putus . Stump type.
Sama seperti Pull Type, tapi tidak mempunyai
extendedstem. Pemasangan dengan standard
SMK Penerbangan

pneumatic riveting hammer dan backing 2. Bolt length / sank :seluruh bagian bolt yang
bar.Dikerjakan oleh dua orang dan dari dua arah. berada dibawah head.
Pin dibuat dengan heat treated alloy steel atau 3. Grip length : bagian dari bolt length
high strength Al.alloy. ( panjang bolt ) yang halus dan tidak ada
Colar dibuat dari Al.alloy atau Mild steel. ulirnya.
Berada diantara benda yang dikencangkan.
Blind Type. 4. Thread / ulir : tempat untuk penempatan nut.
Dibuat menyatu ( asembled dari manufaktur ). Gb.
Karakteristiknya :Kuat, dan dapat menarik plat /
benda kerja secara bersamaan. Digunakan /
pamasangan dari satu arah /satu sisi dapat dikerjakan
perseorangan. Ditempatkan pada tempat-tempat yang
sulit dicapai oleh rivet biasa.
Alat pemesangannya special pneumatic Pull Gun Cara pemasangan bolt yang benar yaitu :
Blind lock bolt terdiri dari heat treated Alloy steel pin
Blind Sleeve dan Filler Sleeve, Mild Steel Collar, dan 1. Kepala bolt harus berada diatas benda yang
Carbon Steel Washer. dikencangkan.
Lock bolt bisa digunakan / diganti dengan hi- 2. Menghadap ke depan / arah angin, agar apabila nut
shear rivet, solid steel rivet atau AN bolt pada lepas bolt tidak jatuh.
diameter dan bentuk kepala yang sama, pada AN 3. Kepala bolt harus selalu lebih besar dari pada
2024-T. diameter sunk, untuk mencegah masukknya bolt ke
dalam lobang.
Penomoran. 4. Pengencangannya lebih utama pemutaran pada nut.
5. Memberikan bantalan / washer pada kepala bolt atau
PULL type. pada nut.
AL PP H . T 8 8 6. Bila menggunakan torsi / tenaga pengencangan harus
8 = Grip length per 16 “. sesuai ketentuan.
8 = Diameter Body per 32 “.
T = Pin Matrial : A / C NUT.
-T : Head treat alloy steel. Nut adalah alat pengencang yang dipasangkan
-E : 75 S – T6 Al.alloy. pada bolt atau stud,
8 = Class fit. Nut mempunyai thread kanan dan kiri, thread
- H.Hole filling (interferance fit ) kanan arah pengencangannya searah jarum jam,
- N Non hole filline ( clereance thread kiri arah pengencangannya berlawanan
fit ). ALPP = Head Type : dengan arah jarum jam.
Ukuran nut, jarak antara flat yang berlawanan.
ACT 509 : Close Tolerance AN 509 C- Sink head
AL PP : Pan head. Bagian – bagian Nut.
ALPB : Brazier head Gb.
ALP 509 : Standard AN 509 C-Sink
head.
ALP 426 : Standard AN 426 C-Sink
head.

BLIND TYPE.
BL 8 4
Grip length per 16 “ + 1/32 “.
Diameter body per 32 “.
Blind Lock bolt. 1. Flat adalah : bagian permukaan nut yang digunakan
untuk memasang kunci/Wrench, dalam
STUMP TYPE pengencangan maupun pengendorannya.
ALSF E 8 8 2. Internal diameter.
Grip length per 16 “. Internal diameter selalu sama ukurannya dengan
Diameter body per 32 “. bolt atau stud yang menjadi pasangannya :..
Pin metrial : a. Mayor diameter nut harus sama ukurannya
E : 75 S – T6 Al.alloy. dengan minor diameter bolt.
T : Heat threat alloy steel. b. Minor diameter nut harus sama ukurannya
Head type dengan mayor diameter bolt.
ASCT 509 : Close tolerance AN 509 C-sink head. 3. Height adalah ketebalan nut, ketebalan ini tergantung
ALSF : Flat head type. dari jenis dan pemakaian nut.
ALSF 509 : Standard AN 509 C sink head. 4. Internal thread, mempunyai trhread kiri dan thread
ALSF 426 : Standard AN 426 C sink head. kanan.
Bagian – bagian dari Bolt :
Ukuran thread harus sama dengan bolt / stud
1. Head ( kepala bolt ) : bagian teratas dari bolt. pasangannya.
SMK Penerbangan

Dipasawat terdapat bermacam – macam bentuk, Plain hex nut. AN 315 ( Coarse) & AN 335 ( Fine).
ukuran, dibuat dari cadmiumplated, carbon steel,
stainless steel atau anodized 2024-T Al alloy.
Mempunyai ulir kanan maupun kiri ( arah AN 315
putarannya ). Tidak ada identifikasi pada permukaan Matrial : Carbon Steel.
nut ( penomoran ). Thread : Class 3 NC
Nut dapat diidentifikasi henya dengan sifat logam Mempunyai thread kanan dan kiri.
dan warna , pada aluminium, brass atau cara kerja AN 335 ( Fine )
pada Self locking type dan dari bentuknya.
Matrial, thread sama ( class 3 ),
kanan-kiri.
Nut ini cocok untuk
perlengkapan yang menerima beban berat. Yang
mana dibutuhkan tambahan pengamanan lain berupa
check nut atau lock washer, penggunaannya
dipesawat sangat dibatasi

Light hex nut. AN 340 ( Coarse) & AN 345 ( Fine).

AN 340.
Matrial : Carbon steel,
Cadmium plated.
Thread : Class 2 NC
Nut dapat dibedakan menjadi 2 grup.
AN 345 .
1. Non self locking nut.
Yaitu nut yang harus diberi pengaman dari Matrial, thread sama ( Class 2
luar / seperti cotter pin, safety wire atau lock NF ).
nut. Lebih tipis dari Plain hex nut, dan harus
2. Self locking nut. penggunakan tambahan pengamanan lain berupa
Yaitu nut yang mempunyai pengaman check nut atau lock washer.
sendiri/ internal . Digunakan pada perlengkapan yang menerima beban
ringan .
Non Self Locking Nut.
Plain check nut.
Jenis jenisnya antara lain .
Castle nut, Castelled nut, Shear nut, Plain hex nut, AN 316 .
Light hex nut, Plain check nut. Digunakan untuk kelengkapan
penguncian pada plain nut, set
Castle Nut. screw thead root end dan lengkapan lainnya.

AN 310 digunakan dengan AN Wing nut.


Hex head, clevis, eye bolt, yang
mempunyai lubang pada sank. Matrial : Steel,
Castle nut dapat menahan tensional load yang Cadmiun plated atau
basar, penggunaannya harus memakai pengaman Brass.
antara lain dengan cotter pin lock, atau safety wire. Thread : Class 2 NF
Matrial : Steel Nut ini pengencangannya dapat dengan
Proses : heat-treat harden dsan Cadmiun plated. menggunakan jari tangan , penempatannya pada
Threat : Class 3 NF tempet – tempat yang sering dibuka tutup.

Castelled Shear Nut Engine slotted nut AN 355.


Nut ini dibuat kusus untuk
AN 320, dibuat untuk engine dan tidak
kelengkapan seperti pada clevis dipergunakan pada pesawat.
bolt yang mempunyai lubang
untuk taper pin, yang umumnya digunakan untuk Bentuknya lebih panjang dari
beban shearing stress. castle nut.
Castelled shear nut mempuyai bentuk yang lebih Matrial : Steel, Proses : heat tread harden.
tipis dari pada castle nut. Thread : Class 3 NF.
Matrial, Proses dan Threar sama dengan castle nut.
Selft Locking Nut.
Umumnya digunakan pada :
1. Antifiction bearing &
control pulley.
2. Accessories, anchor nut pada
inspection hole, tahan
terhadap getaran.
3. Rocker box cover & exhoust
stack.
SMK Penerbangan

Tidak dibenarkan self locking nut dipasang pada Elastic Stop Nut
tempat-tempat yang berputar terus menerus. Elastic stop nut standard nut dengan yang
Nut ini dipergunakan dipesawat untuk menjaga menonjol tempat kedudukan fiber locking collar.
kekencangan hubungan / pengikatan yang tidak Fiber collar ini sangat kenyal dan kuat.
mengendor bila terkena getaran. Nut ini tidak efektif di
tempatkan pada tempat –
Ada 2 macam alat pengunci pada self locking nut. tempat yang mengandung cairan
kimia, carcon tetrachloride, oli,
1. Terbuat dari metal, dapat dipergunakan beberapa kali. minyak dan juga pada tempat
Terbagi menjadi 2 jenis. panas maupun dingin.
1. Boots self locking nut.
2. Stainless steel locking nut.  Nut ini terdiri dari dua bagian yaitu :
2. Terbuat dari fiber, dapat dipergunakan sekali - Load thread dan Collar yang didalamnya
dan akan segera mengendor. terdapat plastic yang kenyal dan kuat.

Bila thread bari bolt atau stud dipaksakan untuk


Boots self locking nut. masuk kedalam plastik tersebut maka terbentuklah
Adalah nut yang mempunyai thread yang menyerupai thread pada bolt / stud
satu permukaan , terbuat dari metal. tersebut, thread inilah yang akan mengunci bolt / stud
Nut ini pada dasarnya adalah 2 nut pada tempatnya
yang dijadikan menjadi satu, yaitu : locking nut dan Elastic stop nut dapat digunakan beberapa kali
load carrying nut, dua bagian ini dihubungkan jika ditambahkan dengan pengaman lain seperti lock
dengan spring. cotter pinlock washer.
Spring ini selalu menjaga agar jarak antara kaduanya. Pastikan pada penggunaan nut ini keadaan fiber tidak
Kedua nut tersebut mempunyai thread yang sama tapi longggar ( bisa diputar dengan jaru ), tidak rapuh .
tidak berhubungan . thread dari bolt harus Setelah pemasangan nut ini pastikan ujung thread
melalui spring dahulu sebelum sampai pada thread bolt,stud atau screw keluar penuh dari nut.
nut kedua ( pengunci ). Ujung rata bolt,stud atau screw yang keluar kira-kira
Setelah melalui spring, maka spring dan thread 1/32 inch.atau 1 sampai 1 ½ thread.
nut kedua akan mengunci thread dari bolt. Tidak dibenarkan mengetab ( membuat thread
Pemasangannya thread harus keluar dari nut sendiri dengan tab ) pada fiber locking karena akan
minimum 1 thread. mengurangi kekuatan penguncian pada bolt,thread
bolt yang akan memotong fiber.
Boots self locking nut dibuat 3 macam bentuk Tidak dibenarkan nut ini
1. Wing type ditempatkan pada daerah yang
Matrialnya : Anodized All. Alloy. mempunyai temperatur diatas
2. Roll-top
Matrial : Cadmium plated steel. 2500 F
3. Bellows type. Matrial : All.alloy. Nut ini bisa ditempatkan pada
mesin pesawat dan accessories
Stainless steel self locking nut. yang sudah ditentukan oleh
Terbagi menjadi 2 bagian yaitu : manufacture.
Load thread dan nut case. Gb
Load thread : thread yang mempunyai beban
pengencangan 2 bagian menjadi Sheet Spring Nut ( Tinnerman )
satu. Sheet spring nut digunakan dengan
Nut case : bagian pengunci. standard dan sheet metal self tapping screw yang
Dalam nut case terdapat nut bore yang digunakan pada non structural.
mempunyai cela. Pada waktu nut case dimasukkan Kita akan menemui banyak macam dan bentuknya
bolt, maka cela tidak menjepit. Bila nut case dilewati dalam penggunaan pada support line clamps, conduit
thread dari bolt, maka cela akan mengunci thread dari clamps, electrical equipment, access doors dan lain-
bolt, sehingga nut tidak akan kendor karena getaran lain.
pasawat pada waktu terbang. Sheet Spring nut dibuat dari spring steel yang
Pada waktu memasang bolt di setiap self locking memjaga kekencangan bagian – bagian yang
nut maka thread dari disatukan .
Macam – macam sheet spring nut.
bolt atau stud harus 1. Instrument Mounting Type.
keluar dari bagian Nut type ini digunakan untuk penempatan
terbawah nut paling Instrument case ke Instrument panel dipesawat.
tidak satu thread Matrial yang digunakan : Stainless steel.
penuh lebih sempurna
jika 1 ½ thread. Pemasangannya dengan cara memasukkan
Gb. atau menyelipkan nut tsb kedalam lubang nut di
Instrument panel.
SMK Penerbangan

STUD
Adalah steel rod yang mempunyai thread
Gambar pada kedua ujungnya .Stud digunakan dimana bolt
…. tidak dapat digunakan dan memungkinkan akan
rusaknya inner thread pada memberkarena seringnya
dibongkar pasang. Pemasangan stud adalah semi
permanen yang mana salah satu ujungnya
ditempatkan pada lobang benda / member dan
lainnya dipasangkan pada nut.
Untuk memberikan kekuatan pengencangan
2. Anchor Nut / Nut Plated. thread pada stud dibuat Coarse / kasar , ujung stud
Pemasangannya dengan dirivetkan pada yang dimasukkan kedalam lubang threadnya Class 3
struktur member, untuk menahan ( medium ) dan pada nut Class 2 ( Free ). Secara
screwinspection plated. umum stud selalu ditempatkan pada benda / member
Nut ini tidak mempunyau kekuatan yang yang lebih lunak dari steel dan mendapatkan beban
besar, digunakan pada Non Struktural sambungan yang tinggi / kencang . Untuk menambah
inspection plated untuk melindungi kekuatan sambungan yang lebih tinggi dibutuhkan
permukaan dari kerusakan oleh pemasangan lebih besar diameter stud yang digunakan.
dan pelepasan self tapping screw. Stud dibuat dari bahan nickel steel alloy dan
matrial yang spesifikasinya sama dengan bolt.
Anchor Nut / Nut Plated : Stud tidak menggunakan self locking nut karena atau
Adalah : Metal self locking nut yang dipasang cotter pin lock ( bila stud berlubang ) karena akan
pada metal member yang akan disambungkan dengan menyebabkan stud pada member mengendor.
rivet. Umumnya nut pada stud menggunakan Lock nut
Hal ini dilakukan karena keterbatasan / sempitnya atau dengan Locking Wire pada Castlelled nut dan
ruangan sehingga tidak memungkinkan stud yang berlobang.
menggunakan kunci / wrench untuk memasang atau
melepas nut. Macam – macam Stud
Semua nut plate ini bebannya tidak besar, sehingga 1. Stud dengan satu ujungnya lebih besar.
bentuk nutnya kecil dan tipis. Stud bagian yang tertanam pada member
mempunyai diameter yang lebih besar.
Macam – macam Anchor Nut. 2. Stud dengan diameter kedua ujungnya sama
1. Two Lug Anchor Nut AN 366 F. Matrial 3. Stud yang mempunyai bahu.
Cadmiun plated steel. Pada stud ini selain pada kedua ujungnya
2. One Lug Anchor Nut NAS. 1025. mempunyai diameter yang berlainan juga
3. Coner Anchor Nut NAS 1027 / MS 21080. Matrial mempunyai bahu. Kebaikan stud ini pada
Cadmiun plated steel. waktu dipasang lebih stabil
4. Right Angle Anchor Nut AN 256 C. Matrial
Corrotion resistant steel. Thread : NF dan Memasang stud perlu diperhatikan bahwa stud ini
NC. harus terpasang dengan baik pada tempatnya.
Code F – Steel. Pemasangan dapat menggunakan stud block atau
C - Corrotion resistant steel dengan menggunakan 2 nut.
WC- Weldable Corrotion Rest Steel. Dengan menggunkan salah satu alat tersebut
5. High Temperatur Two Lug Anchor Nut. AN 362 patahnya stud dapat dihindarkan.
F. Gb.
6. Two Lug Floting Anchor Nut NAS 686 / MS 21059.
Matrial Heat treat cadmium plated steel.

Identifikasi Nut Non self locking. Cara mengeluarkan stud yang patah :
AN 310 D 5 R.
AN 310 : Castle nut. 1. Jika patahnya diatas atau diluar.
D : 2024-T All.alloy Pertama : dibuat bentuk segi empat dengan kikir,
5 : 5/16 Inch Diameter. kemudian dibuka dengan
R : thread kanan ( biasanya 24 menggunakan kunci pas.
thread per inch). Kedua : menggunakan tang jepit/plier grip dan
AN 320 – 10 diputar kearah mengendor ( kekiri ).
AN 320 : Castelled shear nut
10 : 5/8 inch diameter ( 18 thread per Ketiga : ratakan bagian atas kemudian buat
inch ) Sloted dengan heksaw/gergaji dan
AN 350 B 1032 diputar menggunakan screw driver.
AN 350 : Wing nut.
B : Brass. 2. Jika patahnya didalam.
10 : bolt nomor 10 Mula-mula dicenter dengan gerinda dalam
32 : thread per inch kemudian dibor dengan diameter sedikit
lebih kecil dari diameter stud, dibuat left
SMK Penerbangan

hand thread dengan tapping tool, masukkan 1, Struktural Screw.


bolt left hand thread ,diputar terus sampai Structural screw dubuat dari Alloy steel
sisa stud keluar dari lubang. dengan heat threated, dan dapat digunakan seperti
structural bolt. Screw ini ditentukan dalam seri NAS
Aircraft SCREW 204 s.d NAS 235 dan AN 509 s.d AN 525.
Screw ini mempunyai panjang grip dan shear
Secara umum Screw adalah : Alat pengencang strength sama seperti bolt dengan ukuran yang sama.
( fastening devices ) yang hampir sama dengan bolt, Toleransi sunk-nya sama pada AN hex-head bolt dan
tapi tidak sekuat bolt ( karena dibuat dari matrial low thread NF.
Structural Screw mempunyai bentuk kepala :
round, brazier, dan countersunk.
Cross Recessed head Screw diputar dengan
menggunakan screwdriver Philips atau
Reed&Prince.
AN 509 ( 1000 ) countersunk ( flathead ) screw
strength ), dan menggunakan screw driver untuk digunakan dalam countersunk hole dimana
memasang dan melepasnya. dibutuhkan permukaan yang rata.
Gb. AN 525 washer-head structural screw digunakan
dimana round head tidak memungkinkan untuk
Bagian – bagian screw : digunakan, dimana washer-head Screw mempunyai
kontak permukaan
1. Head / kepala , yang merupakan kebagian paling yang lebih luas.
atas, mempunyai slot yang digunakan untuk Gb.
memasang screw driver.
Ada 2 ( dua ) jenis Slot pada screw.:
1. Lurus ( recessed ). 2. Machine Screw
2. Menyilang, ada dua screw ini mempunyai bentuk kepala :
….1. Reed & Prince, berkepala Countersunk ( flathead ), roundhead, atau washer
runcing / dalam. heat
2. Philips, berkepala agak tumpul/ dangkal. Screw ini merupakan General Purpose, yang terbuat
2. Panjang screw tergantung pada kepala screw. dari Low carbon steel, Brass, Corrosion resistant
- Bila kepala screw berbentuk steel, dan Aluminium alloy.
countersunk maka kepala screw Roundhead screw AN 515 ( Coarse thread ) dan
termasuk panjang dari screw. AN 520 ( Fine thread ) mempunyai slotted atau
- Bila bentuk kepalanya Round atau Filister, recessed dikepalanya.
maka bukan termasuk panjang screw. Countersunk Mechine screw AN 505 dan AN
3. Sunk. 510 bersudut 820 , dan AN 507 bersudut 1000.
Panjang dari sunk adl : sama bagi semua Fillister head Screw, AN 500 s.d AN 503, adalah
screw,..panjang sunk tidak termasuk head General purpose screw dan digunakan sebagai cap
screw / kepalanya. screw dalam mekanisme ringan, seperti pada Gear
4. Grip Length. box cover plates.
- Untuk countersunk sama dengan AN 500 (Coarse thread )dan AN 501 (Fine thread ).
panjang bodynya ( tidak ada thread). AN 502 ( Fine ) dan 503 ( Coarse ) Fillister head
- Untuk round dan Filister diukur dari bawah screw dibuat dari heat-threat alloy steel, mempunyai
kepalanya sampai thread. grip yang lebih pendek screw ini digunakan sebagai
5. Thread / ulir. capscrew yang membutuhkan kekuatan yang besar.
Thread berada dibagian bawah dari body Coarse thread screw umumnya digunakan sebagai
dan ujungnya runcing. capsscrew dalam tapped Aluminium alloy dan
Magnesium casting, sebab kedua metal ini lunak.
Secara khusus type structural screw sama dengan
standard structural bolt, hanya saja yang 3. Self-tapping Screw.
membedakan pada bentuk kepalanya, matrial pada Screw ini mempunyai beban yang ringan ( low
keduanya sama (structural screw dan structural bolt ), strength ), ulirnya kasar dan tidak menggunakan nut
begitu juga pada panjang Gripnya. sebagai pasangannya.
Self tapping screw dapat membuat ulir sendiri
Screw dibedakan dalam 3 ( tiga ) Group: pada waktu dipasang pada casting.
1. Struktural Screw, dimana mempunyai kekuatan Selftapping screw bernomor AN 504 dan AN 506 AN
yang sama dengan bolt. 504 (round head) dan AN 506 ( countersunk 820 )
2. Mechine Screw, termasuk type mayoritas/ lebih Screw ini digunakan untuk penempatan removable part,
umum dan digunakan untuk general repair. seperti name plates ke casting( member metal) dan part
3. Self tapping Screw, digunakan untuk dimana screw membuat thread (self tapping) pada
penempatan part yang ringan. casting ( member metal ).
4. Drive Screw, AN 530 dan AN 531 adalah self tapping screw
untuk sheet metal, sering disebut juga Parler-Kelon
type-Z , dimana digunakan dalam temporary
SMK Penerbangan

attachment pada sheet metal untuk perivetan, Penggunaan washer dianjurkan sesuai dengan
pemasangan secara permanen pada non structural. bahan yang sama dengan bolt atau nutnya.
Self tapping screw tidak boleh digunakan untuk Ukuran dari washer.
menggantikan stadard Washer mempunyai 3 bagian yang diukur yaitu :
1. Internal Diameter.
screw, nut, bolt atau Ukuran ini harus sama dengan ukuran shank
rivet. dari bolt/screw pasangannya. Toleransi
Gb. besarnya 1/16“ dari ukuran shank.
2. Ekternal Diameter.
Miimum ukurannya harus sama dengan
ukuran kepala bolt / screw. Toleransi
Drive Screw bersarnya max 1/8” dari kepala b/ crew.
Drive screw adalah termasuk self tapping screw 3. Ketebalan / Thicness.
tapi tidak screw yang sesungguhnya, karena screw ini Penggunaan ketebalan washer dapat 1 atau 2
cara penemptannya dengan dipukul menggunakan atau bahkan 3 pada satu tempat.
hammer pada kepalanya, dan tidak mempunyai
slotted atau recessed .
Ketebalan ini akan mengatur : a..Semua
Drive Screw, AN 535 disebut juga Parker-Kelon bagian Grips tertutup sehingga Nut dapat
type- U. dikencangkan.
Screw jenis ini tidak boleh dibongkar setelah 2. Lubang pada sank lurus dengan celah pada Castle
pemasangan, sebab threadnya akan rusak, juga Nut, sehingga cotter pin dapat dipasang dengan
lobang pada casting akan melebar / longgar. sempurna.
Gb.
Waher yang sering
digunakan pada
airframe repair
Identification and Coding adalah plain, lock,
atau special
Contoh : AN 501 (A)B – 416 – 7 AN washer.
= Airforce Navy standard.
501 = Fillister head, fine thread.
( A )= setelah kode matrial = berlobang Gb.
( )= tidak berlobang .
B = Brass / kode matrial.
D = Aluminium Alloy 2017 – T
C = Corrosion resistant Steel.
416 = 4/16 inch diameter.
7 = 7/16 inch panjang screw.
NAS 144 DH - 22. Macam – Macam Washer.
NAS : National Aircraft Standard.
144 : Head style, diameter and thread : Plain Washer.
¼ - 28 bolt internal wrench.
DH : Drilled head. Adalah washer yang permukaannya
22 : screw length dalam per 16 inch – 22/16 ( 1 3/8 ). halus dan berbantuk melingkar.AN 960
dan AN 970 digunakan untuk hex nut.
UNTHREAD FASTENER Washer ini memberikan lapisan
permukaan yang halus antara bolt,
WASHER ( RING ) screw atau nut dengan metal dan
Washer karena bentuknya seperti ring, sering mengatur jarak / shim antara panjang Grip pada
disebut ring yang ditempatkan diantara kepala bolt / pemasangan bolt dan nut.
screw dan material yang digabungkan atau diantara Digunakan untuk penyetelan posisi Castle nut
nut dan metal yang digabugkan. tepat di lubang cotter pin pada bolt.
Plain washer digunakan harus dibawah Lock Washer
Kegunaan washer adalah : untuk mencegah kerusakan pada permukaan material
-1. Meratakan beban. ( bila menggunakan tambahan Lock Washer ).
-2. Mencegah keausan metal yang digabungkan. Aluminium atau all.alloy washer yang digunakan
-3 Mencegah korrosion metal yang digabungkan pada Aluminium alloy atau magnesium pada
-4. Mengatur jarak sehingga gripnya tepat berada structure , akan menyebabkan corrosion karena
pada metal yang digabungkan atau lubang pada perbedaan metalnya. Dalam keadaan ini arus
thread / ulir tepat pada cela Castle Nut. listrik akan mengalir ( static elektrik ) antara
washer dan steel bolt. Umumnya digunakan
Penggunaan washer dapat yang tipis maupun yang Cadmium plated stel washer sebagai bantalan/
tebal, sesuai ketentuan yang ada pada manual, dapat bearingnya dengan struktur, karena washer ini
berjumlah satu ataupun dua buah. akan menahan gaya potong pada nut yang lebih
baik dari pada all.alloy washer.
AN 970 steel washer mempunyai bearing area
yang lebih luas dari pada AN 960 , dan digunakan
Kedua washer ini digunakan secara
bersama-sama.
untuk permukaan kayu, pemasangannya antara
struktur dengan head dan nut.

Lock Washer
Digunakan bila self locking nut atau castle nut
tidak dapat dipakai .

Ada Macam- macam Lock Washer :

1. Spring Washer ( AN 935 ).


Bila dipakai pengunciannya dengan
tekanan yang diberikan dari bolt atau nut
kepada strukture member metalnya.
Pengunciannya ini mencegah
mengendornya nut dari vibration.
Washer ini dapat digunakan berulang
kali.

2. Shakeproof Lock
Washer.

Adalah : Washer yang


pada bagian luarnya dibuat
bergerigi ( tab ) yang
dibengkokkan secara
menyilang (cross ) keatas dan
kebawah dari permukaan bolt
atau nut.
Pengunciannya dengan memberikan tekanan
dan akan membuat gerigi washer ini merapat ke nut
dan structure member.
Washer ini dapat dipakai hanya sekali karena
gerigi nya akan segera rusak setelah pemasangan dan
pembongkaran.
Shake proof Lockwasher dapat ditempatkan
pada tempat yang panas dan tempat yang banyak
mendapatkan vibrasi yang besar.

3. Ada berbagai macam cara mengamanan


dalam lock washer, seperti externl tab washer yang
dibengkokkan 900 keluar setelah pemasangan
Lock Washer tidak boleh digunakan pada :
1. Dengan fastener pada primary atau secondary
structures.
2. Dengan fastener pada beberpa part di pesawat
yang mana akan menyebabkan kerusakan atau
bahaya begi pesawat ataupun personilnya.
3. Sambungan yang terletak pada air flow.
4. Daerah yang sering dibongkar pasang .
5. Dimana washer menyebabakan kondisi yang
corrosive/berkarat
6 Penempatan yg terbuka pada daerah air flow.
7. Ditempatkan pada matrial yang lunak tanpa
menggunakan plain washer untuk mencegah
rusaknya permukan matrial.

Special Washer.

Ball-socket dan seat washer , AC 950


dan AC 955, adalah special washer yang
digunakan / ditempatkan menyudut
terhadap permukaan atau daerah yang
tepat, telah ditentukan.
SMK Penerbangan .50 : Length ( 50 /100 ) inch.

Washer NAS 143 dan MS 20002 washer


digunakan untuk internal wrench bolt, pada seri
NAS 144 s.d NAS 158.
Washer NAS 143 C dan MS 20002 C adalah
countersunk yang digunakan pada head bolt
countersunk dan plain washer digunakan dibawah
nut.

TURN LOCK FASTENER

Turn lock fastener digunakan untuk mngunci


inspection plated, doors, dan panel-panel lain yang

dapat dibuka pada aircraft.


Turn lock fastener juga diartikan sebagai quick
opening, quick action, dan stressed panel fastener..
Dengan kata lain fastener ini dibutuhkan untuk
memudahkan membuka acces panel guna inspeksi
dan servicing.

Dzus Fastener.

Fastener ini terdiri dari Stud, Grommet dan


Receptacle ( berupa spring yang dirivetkan pada
structure pesawat )
Grommet dibuat dari bahan aluminium atau
aluminium alloy, yang berguna untuk mengunci
stud..
Grommet dapat dibuat dari 1100 aluminium tubing
( yang dibentuk countersunk ), jika dalam keadaan
sangat darurat.
Spring dibuat dari Cadmium plated, untuk tahan
terhadap corrotion.
Spring digunakan untuk mengunci stud ketika dua
bagian di satukan..
Stud dibuat dari Steel dan Cadmium
plated. Stud ini mempunyai tiga bentuk
kepala : Wing, Flish dan Oval.
Diamter body, length, dan head type
identification atau ditentukan oleh tanda yang
terdapat pada kepala stud.
Diameter selalu diukur dalam per 16 Inch
Length ( jarak diukur dari kepala stud sampai pada
bawah spring hole ) diukur dalam per 100 inch.
1/4 putaran clockwise untuk mengunci stud ini, dan
¼ putaran untuk unlocked.
Dzus fastener identification.

F : Flush head.
61/2 : Body diameter dalam per 16 Inch.
pemakaian maximum, dan menahan beban.

Camlock Fastener
Camlock fastener dibuat beragam bentuk dan
macamnya.
Seri yang sering digunakan yaitu 2600, 2700, 40S51,
4002.
Fastener ini digunakan untuk pengencangan
pada : - Cowling dan Fairing.

Camlock fastener mempunyai 3 bagian yaitu :


- Stud assembly, Grommet, Receptacle

Stud dan Grommet dipasang pada bagian yang


dibuka, dengan permukaan rata, dimpled ( cekung )
countersunk, disesuaikan dengan ketebalan matrial
yang digunakannya
Receptacle ( bagian pengunci yang dirivetkan
pada struktur pesawat ).
Receptacle ini mempunyai dua
type : - Rigid dan Floting.
Penguncian fastener ini dengan memutarnya ¼
putaran ( clockwise ) dan sebaliknya.

Gb.

Airlock Fastener.
Fastener ini memiliki 3 bagian yaitu :
- Stud, Cross pin, dan Receptacle.
- Stud dibuat dari steel dan case hardened untuk
menjaga pemakaian yang berlebihan (supaya kuat )
Lubang stud dibuat pres fit pada cross pin.
Ketebalan total matrial yang dikencangkan
dengan fastener ini harus diketahui dahulu sebelum
menentukan panjang stud yang digunakan untuk
instalasi.
Total ketebalan untuk penguncian matrial masing-
masing stud ini dapat diketahui dari tanda yang
terdapat pada kepala stud, dalam per-1000 Inch
( .040, .070, .190, …..).

Bentuk kepala stud pada air lock


fastener ada 3 macam yaitu :

- Flush, Oval, dan Wing


Gb.

Cross pin dibuat dari Chrome Vanadium steel dan


heat treated untuk memberikam maximum strength,
SMK Penerbangan Gb.

Cross pin ini hanya dapat digunakan sekali saja,


setelah dilepas dari stud cross pin ini harus diganti
dengan yang baru.

Receptacle untuk airlock fastener ini dibuat


dalam dua ( 2 ) type yitu : Rigid dan Floating.
Receptacle dibuat dari high carbon, heat treated steel.

PIN
Penggunaan Pin pada pesawat terbang yaitu
untuk menjaga keamanan dan mencegah terjadinya
penurunan, penggunaan / pengencangan pada
bagian-bagian pesawat terbang dan menahan shear
load..
Dalam aircraft struktur Pin utama mempunyai
tiga ( 3 ) type : Taper pin, Clevis atau Flathead pin,
dan Cotter pin.

Taper pin.
Plain pin ( AN 385 ) dan Threaded pin ( AN
386 ), digunakan dalam sambungan ( joint ) yang
membawa shear load. Pin ini mempunyai lubang
untuk safety wire.
Threaded taper pin digunakan dengan taper pin
washer ( AN 975 ) dan shear nut ( yang diamankan
dengan cotter pin ), atau self locking nut.
Gb.

Flathead atau Clevis pin.


Pin ini umumnya disebut Flathead pin (MS
20392) yang digunakan dengan Tie-rod terminals
dan pada secondary controls yang mana tidak
beroperasi secara terus menerus.
Pemasangan pin ini kepalanya harus berada
diatas dengan tujuan apabila cotter pin lepas atau
patah pin akan tatap berada pada tempatnya.
Gb.

Cotter pin.
AN 380 Cadmium-plated, low-carbon steel cotter
pin digunakan untuk pengamanan bolts, screws,
nuts, dan pin lainnya, juga digunakan dalam
pengerjaan lain yang membutuhkan keamanan.
AN 381 Corrosion
resistant steel cotter pin
digunakan pada tempat
matrial non magnetic
atau tempat yang
dikehendaki tahan
terhadap corrosion.

Roll pin.
Roll pin adalah pressed-fit pin dengan ujung yang
runcing ( seperti peniti ).
Pin ini dibuat dari spring steel dan dibentuk
melingkar dari sebuah tabung.
Pemasangannya, memasukkannya dengan hand
tools dan ditekan. Tekaanan pin ini menahan dinding
lubang supaya tidak bergerak.
Contoh pemasangannya pada penguncian
turnbuckle, saftying hub blade ( rotary wing ).
menggunakan backing bar dapan dapat

Lock and safety pin.


Lock pin digunakan untuk mengunci cowling
fastener.
Pin ini dibuat dari corrosion resistant steel wire.
Penggunaan pin ini tidak menggunakan tools,/ dapat
hanya dengan tangan
Cara penguncian pin ini yaitu pin melewati lubang
pada stud / fastener
Gb..

RIVET.
Adalah : metal pin yang digunakan untuk
menggabungkan dua atau lebih sheet metal, paltes
atau masing –masing material secara bersama sama
Kepala di salah satu isi ujungnya dibuat dari
manufaktur.

Sunk ditempatkan pada lubang dan diantara dua


permukaan material, dan ujung lainnya digunakan
untuk mengunci matrial tersebut secara bersama.

Bagian-bagian Rivet :
1. Head / kepala :
terletak pada salah satu ujung rivet
dan memiliki garis tengah.
2. shank / grip / panjang
-. Bila kepalanya round maka diukur dari batas
bawah kepala sampai ujung satunya.
-. Bila Countersunk maka diukur dari batas
atas kepala sampai ujung satunya.
3. diameter shank .

Dua type utama Rivet yang dipergunakan dalam


pesawat terbang yaitu :
-. Solid-shank , yang pengerjaannya harus
menggunakan backing bar dan dua orang.
-. Special ( Blind ) rivet , pengerjaannya tidak
SMK Penerbangan Monel rivet digunakan untuk perivetan Nickel-
steel alloy. Rivet ini dapat menggantikan untuk
dikerjakan perseorangan. digunakan pada corrosion resistant steel dalam
beberapa bentuk.

Solid Shank Rivet.

Solid-shank river umumnya digunakan untuk


pengerjaan repair.
Diidentifikasikan dengan : material yang
dipergunakan, bentuk kepala, ukuran shank, sifat
pengerjaannya ( temper condition )

Macam-macam kepala Rivet.

1.Countersunk head AN 425.

2. Round head AN 430

3. Flat head AN 441.

4. Brazier head AN 455.

5. Universal head AN 470.

Lima macam rivet yang sering digunakan


yaitu : 1100, 2017-T, 2024-T, 2117-T dan 5056.

Rivet 1100 mengandung 99,45 % pure


Aluminium dan sangat lunak, digunakan untuk
merivet aluminium alloy yang lunak.
Rivet 1100, 3003, 5052 digunakan pada non
structural part.
Rivet 2117-T dikenal dengan Field rivet lebih
banyak digunakan dari pada jenis rivet yang lainnya
untuk perivetan aluminium alloy structure.
Field rivet ini siap digunakan karena tidak
memerlukan heat-treating dan anneling lagi, juga
mempunyai ketahanan corrosion yang tinggi.
Rivet 2017-T dan 2024-T juga digunakan dalam
structure aluminium alloy structure yang
membutuhkan keuatan yang tinggi.
Jenis rivet ini dalan keadaan lunak ( anneled ),yang
harus dijaga kondisinya dalam refrigerator.
*. Rivet 2017-T harus segara digunakan dalam
jangka waktu 1 jam setelah keluar dari refrigerator.
*. Rivet 2024-T harus segera digunakan dalam
jangka waktu 10 – 20 menit setelah keluar dari
refrigerator.

Jenis rivet ini akan mengeras ( hardened ) dengan


sendirinya sesuai berlalunya waktu setelah
pengerjaan
Rivet 5056 digunakan untuk perivetan
Magnesium alloy structure karena ; mempunyai
kwalitas corrosion resistant yang baik dalam
kombinasi dengan Magnesium.
Mild steel rivet digunakan untuk perivetan steel
parts. Corrosion steel rivet digunakan untuk merivet
corrosion steel dalam firewalls, exhaust stack
brackets dan structure yang lainnya .
SMK Penerbangan

Copper rivet, penggunaannya dalam pesawat Untuk situasi yang tidak memungkinkan untuk
sangat dibatasi. Copper ivcet hanya dapat digunakan dilakukan pada perbaikan dilapangan maka :
pada Copper alloy atau pda non magnetic matrial. protective coating dilakukan dengan cara mengecat
rivet dengan Zinc chromate sebelum dan sesudah
Proses heat-treating ( anneling ) pada rivet dikerjakan dilakukannya pekerjaan tersebut.
dengan alat: Electric air furnance, Salt bath (air Identification rivet
garam) atau Hot oil bath.
Temperatur heat-treating antara 625 0F – 950 0F.
Agar dalam penanganannya pada heat-treating tidak
menyusahkan maka rivet ini dipanaskan dalam baki
atau jaring kawat, yang kemudian di Quenching
dalam cold water ( 70 oF ) setelah heat-treated.
Rivet 2017-T dan 2024-T adla heat-treatable ivet,
yang akan segera bereaksi mengeras dengan cepat
dalam temperatur ruang. Dan harus segera digunakan
setelah keluar dari tempat pendinginan.
Untuk menjaga rivet ini dari pengerasan, rivet ini
dijaga pada temperatur dibawah 32 oF dalam electric
refrigerator atau “icebox” rivet. Dalam kondisi
penyimpanan ini, rivet akan tetap lunak untuk
dikerjakan sampai 2 minggu atau lebih.
Untuk beberapa rivet tertentu harus dikeluarkan
untuk diheat-treating kembali, kemudian disimpan.

Heating time – Air Furnance. Tanda-tanda yang terdapat pada kepala rivet
Rivet alloy Waktu Temp.heat-trating digunakan untuk membedakan karakteristiknya,
seperti ; raised dot / teat( mata ), two rise dot / teat,
2024…. 1 jam 910 oF – 930 oF.
dimple ( cekung ), sepasang ( pair ) raised dash,
2017…. 1 jam 925 oF – 950 oF. raised cross, rise dash atau single triangle, selain itu
Heating time – Salt bath juga pada perbedaan warnanya.
2024 30 menit 910 0F – 930 0F. Roundhead Rivet.
2017 30 menit 925 0F – 950 0F. Rivet ini digunakan dalam interior pada pesawat,
terkecuali pada tempat-tempat tertentu yang
Aluminium grouping
clereance-nya sangat berdekatan dengan members.
Group A Group B
Flathead rivet.
1100 2117 Rivet ini seperti roundhead, digunakan untuk
3003 2017 interior structure. Rivet ini digunakan dimana
5052 2124 dibutuhkan maximum strength dan untuk
6053 7075 menggantikan round head rivet pada clereance yang
sangat sempit. Rivet ini jarang digunakan , dan jika
digunakan pada external surface.
Tujuan ini dimaksudkan untuk menyamakan atau
matrial tidak akan bereaksi bila saling
Brazier head rivet.
menggantikan dalam satu group.
Rivet ini mempunyai bentuk diameter kepala yang
Ini berarti group A tidak bisa untuk menggantikan
luas, dimana hal itu sangat baik digunakan untuk
group B, karena akan meyebabkan Dissimilar
merivet plat yang tipis ( skin ).
corrosion.
Bentuk kepala yang brazier ini memungkinkan
Dan untuk menghindari dissimilar corrosion ini,
tahan terhadap air flow , sehingga banyak digunakan
maka telah ditentukan dengan AN Standard
pada exterior surface , bagian yang ramping /
protective coating surface pada rivet, yaitu
slipstream, kususnya bagian belakang pesawat /
berupa :
empennage.
-. Zinc chromate ( melapisi dengan
seng ). -. Metal spray.
Universal head rivet.
-. Anodized finish.
Adalah combinasi antara round head, flat head,
dan brazier head.
Protective coating pada rivet ditandakan
dengan warnanya : Juga digunakan pada aircraft construcsion dan repair
interior dan exterior pesawat.
-. Zinc chromate akan berwarna kuning.
Rivet ini dapat untuk menggantikan round head, flat
-. Metal spray akan berwarna silver-gray ( abu- head, atau brazier head.
abu perak ).
-. Anodized akan berwarna pearl-gray (abu- Countersunk head rivet.
abu mutiara ).
Adalah rivet yang bentuk atas kepalanya rata dan
miring kebawah pada samping kepala, ini
memungkinkan akan menghasilkan permukaan yang
rata pada dirivetan. Sudut kepala bervariasi antara
SMK Penerbangan
0 0 0
78 s./d 120 dan yang sering digunakan 100 karena
type ini lebih kencang dari pada type lainnya. Juga
digunakan pada exterior surface pesawat dan
meminimalkan turbulent air flow.

Part number pada rivet :

AN 426 / MS 20426 : Countersunk head rivet 1000.


AN 430 / MS 20430 : - Round head rivet.
AN 441 : - Flat head rivet.
AN 456 : - Brazier head rivet.
AN 470 / MS 20470 : - Universal head rivet

Selain part number juga tercantum code lainnya :


1 : - Al.alloy , 110 atau 3003 Control cable
AD : - Al alloy , 2117-T
Cable sering digunakan pada system pesawat
4 : - Al.alloy , 2017-T
terbang, sperti pada : flight control system, primary
30 : - Al.alloy , 2024-T flight control sistem, engine control, emergency
2 : - Al.alooy, 5056 extention system pada landing gear, dan beberapa
3 : - Copper. system yang lainnya.
M : - Monel.
Keuntungan penggunaan cable :
Contoh penandaan / pembacaan Part number rivet : 1. Kuat, dan ringan
2. Mempunyai flexibilitas yang tinggi, sehingga dapat
AN470AD3-5 ( completed part number ). mencapai pada tempat yang berliku.
AN : Air Force – Navy standart number. 3. Rapi dalam pemasangan
470 : Universal heah rivet.
4. Mempunyai mechanikal efisiensi yang tinggi,
AD : 2117-T Al.alloy. karena mempunyai ketelitian yang tinggi untuk
3 : 3/32 atau 3/16 Inch Diameter. pengontrolan.
5 : 5/32 atau 5/16 Inch length ( Panjang )

Special ( Blind ) Rivet.


Pada pesawat terdapat tempat - tempat yang tidak
memungkin merivet dari kedua sisinya, atau
terbatasnya tempat untuk mengunakaan bucking bar
tools.
Dan juga penempatan aircraft interior / non
struktural yang tidak perlu menggunakan solid sunk
rivet, karena dianggap tidak butuh kekuatan yang
panuh, cukup dengan blind rivet.
Rivet ini ( Blind ) dapat dikerjakan oleh
perseorangan dan dari satu sisi saja( sisi satunya tak
terlihat ) dan rivet hanya dimasukkan kedalam lobangnya ,
pengerjaannya menggunakan special pneumatic pull 5. Bila akan putus menunjukkan tanda – tanda.
gun rivet, sehingga dapat dikatakan sebagai special Kerugian menggunakan cable :
rivet.
1. Ketegangannya harus sering diperiksa ulang
secara berkala, karena dipengaruhi oleh
perubahan suhu.
2. Hanya dapat menarik saja tidak bisa untuk
mendorong.
3. Selalu diinspeksi dari korrosion.
4. Membutuhkan perlengkapan yang banyak
( pulley, turnbuckle dll )
5. Kekuatan sambungan atar cable tidak sama Yang
mempengaruhi kekuatan cable antara lain
1. Jumlah puntiran.
2. Diameter.
3. Material.

Control cable terbuat dari Carbon steel / Galvanis


dan Stainless steel.
Galvanis : Proses pelapisaan permukan benda yang
terbuat dari besi / baja dengan logam seng/zink agar
tahan korrosi.
SMK Penerbangan

Cable contrucsion:
Komponen dasar cable adalah kawat / wire. Pengaruh ketegangan cable ;
Diameter kawat menentukan diameter pada cable. Jika terlalu kendor : -. Reaksinya lambat,
Sekumpulan wire/kawat yang dibentuk spiral -. lebih ringan.
disebut dengan strand. Jika terlalu kencang : -. Lebih kuat.
Dan sekumpulan strand yang dibentuk spiral -. Sangat sensitive.
disebut cable dengan satu strand sebgai pusatnya.
Cable Fitting ( Penguat Cable )
Jenis – jenis cable. Dalam pemasangan cable pada pesawat terbang
1. Non flexible cable : yaitu : dilengkapi dengan macam – macam fitting ( penguat
1. Ukuran 1 X 7 = Strand yang terbuat dari 7 wire. / alat bantu ) antara lain :
2. Ukuran 1 X 9 = Strand yang terdiri dari 9 1. Terminal ( Jepitan / pembatas )
wire. 2. Thimbles
Digunakan pada Instalasi dimana cable 3. Bushing ( tabung )
tidak melewati beberapa pulley. 4. Shackles ( mata rantai / kopling ).

2. Flexible / Medium cable : yaitu : Adapun beberapa jenis Fitting yang sering
Cable dengan ukuran 7 X 7 = Cable yang terdiri dipergunakan adalah :
dari 7 strand, dan masing-masing strand terdiri 1. Single sank ball end terminal.
dari 7 wire. 2. Double sank ball end terminal.
Digunakan pada trim tab control, engine control, 3. Rod end terminal.
indicator control. 4. Threaded end.terminal
Mempunyai ukuran diameter 1/16 s.d 3/32. 5. Eye end terminal
6. Fork end terminal
3. Extra flexible cable.
Cable dengan ukuran : 7 X 19 = Cable yang
terdiri dari 7 strand, dan masing-masing atrand
terdiri dari 19 wire.
Digunakan pada prymari control sistem dan
tempat-tempat lain yang beropersi melalui
beberapa puley.
Mempunyai ukuran diameter 1/8 s.d 3/8

Catatan : Galvanized cable mampunyai daya tahan


terhadap material, fatique / kelelahan dibandingkan
dengan stainless steel, tapi penggunaannya
menyebabkan korosion, dan sebaiknya menggunakan *. Threaded end, Fork end, Eye end terminal
stainless steel. digunakan untuk menghubungkan cable dengan
Cable yang sering digunakan pada pesawat turnbuckle ( penyetel ketegangan cable ), bellcrank
terbang yaitu berukuran 7 X 7 dan 7 X 19. ( tuas pengungkit ) atau sambungan lain dalam
sistem.
Cara – cara pemuntiran pada cable : *. Ball, Eye, Rod end terminal digunakan untuk
1. Regular Lay. menyambungkan cable ke quadran lever dan
Pemuntiran wire membentuk strand yang sambungan khusus yang tempatnya / ruangan
berlawanan arah dengan puntiran strand terbatas.
membentuk cable. *. Thimble, bushing dan Shakles : digunakan pada
2. Long Lay. tempat yang sama dengan penggunaan terminal
Pemuntiran wire memnbentuk strand searah fitting, bilamana fasilitas dan persedian sangat
dengan puntiran strand membentuk cable. terbatas.
3. Reverse Lay. Serta penggantian secara cepat sangat diperlukan.
Pemuntiran wire membentuk strand antara satu Bahan yang dipakai Cadmium plated steel
dengan yang lainnya berlawanan arah.
Turnbuckle.
Cara pemuntiran tersebut akan mempengaruhi *.
Kaku atau lemasnya cable.
Adalah
*. Strechednya tinggi atau rendah
peralatan
Yang paling baik pemuntirannya adalah Rerguler mechanical screw
Lay karena dapat lemas dan stretch rendah. yang mempunyai
dua threaded and
Syarat – syarat Cable yang tidak boleh terminal dan
dipergunakan : sebuah internal
*. Untuk extra flexible cable inspeksi tiap 1 inch , threaded barrel.
lebih dari 6 wire yang putus harus segera Turn buckle
diganti.
digunakan pada cable assembly dengan tujuan untuk
penyetelan panjang cable dan tention/ketegangan
cable.
SMK Penerbangan
Satu endthread terminal mempunyai thread kanan
dan satunya lagi thread kiri. Mechanical Linkage.
Dan pada barrel mempunyai pasangannya, iner Macam-macam mechanical linkage yang di
thread kanan dan iner thread kiri. Ujung pada barrel sambungkan dari control cockpit ke control cable dan
terdapat tanda R/H dan L/H thread. Ketika turn control surface.
buckle dipasangkan pada control system diperlukan Kelengkapan ini menggerakkan atau mengubah
kedua thead end terminal tersebut dengan thread arah pergerakan pada control system.
yang sama pada barrelnya. Linkage/sambungan ini antara lain : primary pada
Perlu diperhatikan bahwa thread terminal yang control ( push-pull ) rod, torque
masuk kedalam barrel tidak kurang dari 3 thread tubes,quadrants,sector,belcrank, dan cable drum.
terlihat di luar. Control rod digunakan pada sambungan flight
Setelah turnbuckle selesai disetel kemudian control system untuk memberikan pergerakan push-
diamankan dengan safety lock pins. pull / tarik-dorong, yang dapat disetel pada salah satu
Turnbuckle dan komponennya mempunyai dua atau kedua ujungnya.
klasifikasi umum, yaitu : Gb hal 66 - 67 Ghb.
1. Short dengan symbol “ S “, pendek Penempatan Belcrank harus diperiksa, bebas
2. Long dengan symbol “ L “, panjang. gerakannya sebelum dan setelah dipasang dengan
Panjang dan pendek ukuran akan menentukan control rod, juga ukurannya diperiksa.
kekuatan yang diterima turnbuckle.
Panjang barrel ada 3 macam: 2 ¼ “( pendek ), 4” Torque tubes.
dan 4 ¼ “( panjang ). Pada saat dibutuhkan pergerakan angular /
Bahan bareel dari Brass twisting dalam control system, digunakan torque
Thread turnbuckle termasuk thread kelas 3 tube, untuk mengubah arah pergarakan yang
Gr. berlawanan.
Quadrant, bellcrank, sector, dan drum mengubah
arah gerakan dan memberikan gerakan pada contrl
rod cable dan torque tubes.
Cable drum utama digunakan pada trim tab
system. Seperti pada trim tab control weel yang
bergerak secara clock wise ataupun counterclock
wise.

Pulley
Pulley dipergunakan untuk mengatur /
mengendalikan kabel, mengatur arah dan gerakan
dari kabel. Piringan/bearing dari pulley ditutup
dengan seal dan memerlukan pelumasan dengan
greas.
Pulley dipasang pada struktur pesawat dengan
Pus pull tube linkage. bantuan bracket/pendukung.
Kabel berada diatas atau melilit pada pulley
Push-pull tube digunakan dengan macam-macam diamankan dengan guard pin, agar pada saat ada
type pada system operasi mekanikal. getaran cable tidak loncat ataupun keluar dari alur
Jenis-jenis sambungan ini membatasi berbagi pulley .
tenaga ( tention, compression maupun stress ) yang
disalurkan melalui single tube. Fungsi pulley antara lain :
Push-pull tube assembly mempunyai bagian- 1. Merubah arah.
bagian, seperti : 2. aligment / kelurusan / penyanggah kabel.
1. Aluminium alloy atau steel tubing. 3. menghindari terjadinya chafing / pergesekan
2. Adjustable end fitting. dengan benda lain.
3. Chek nut pada masing-masing terminal. Tempat yang bersudut lebih dari 15 0 harus dibantu
Check nut akan menguatkan atau mengamankan dengan pulley supaya beban tention yang diterima
enf fitting setelah tube assembly disetel mengenai cable manjadi kecil.
panjang pendeknya. Matrial pulley haruslah lebih lunak dari pada
Pushpull tube ini umumnya dibuat pendek untuk cable, dimaksudkan agar yang terlebih dahulu rusak
menghindari atau mengurangi vibrasi dan dan perlu diganti pulleynya sehingga lebih aman, bila
bengkok/bending bila mendapatkan compresi atau dibandingkan dengan yang rusak cablenya dahulu.
tekanan.
Gb. Matrial dari pulley antara lain :
-. Plastic. -. Formika.
-. Aluminium. -. Fiber.

Sebab dan kerusakan yang terjadi pada pulley yaitu :


1. Bearing sudah aus.
2. Cable tention terlalu tinggi.
3. Pulley tidak segaris / miring dengan cable.
SMK Penerbangan

4. Cable tidak lurus. Gb………….


5. Pulley terlalu besar / kecil dibandingkan dengan
diameter cable Flare tube fitting dibuat dari Aluminium alloy, steel
Gb. ataupun cooper (

serbagai campuran
utamanya ). Untuk
keperluan
identifikasi semua
AN steel fitting
diwarnakan Hitam
dan semua AN
Aluminium Alloy fittinf diwarnakan Biru.
AN 819 Aluminium Bronze sleeve dari campuran
plate dan tidak diwarnai.
Threaded flare tube fitting mempunyai 2 type pada
ujungnya, seperti male & female ( sepasang ) dimana
Fair lead. pada female ujung fitting mempunyai thread dalam
Digunakan bila cable menembus atau melalui ( internal thread ) dan pada ujung yang satunya /
structure pesawat . male mempunyai external thread.

Fungsinya yaitu :
1. Menjaga cable dari getaran dan belokan kurang dari Flareless fitting
150.
MS ( Military Sandart )
2. Menjaga kelurusan cable. flareless tube fitting
3. Menghindari terjadinya drafing / froxen cable. banyak digunakan pada
4. Dari type lain yang digunakan untuk mencegah system plumbing
kebocoran pressure bulkhead dipesawat.
Bahan yang dipakai harus lebih lunak dari cable, Penggunaan type
seperti : Plastic, Aluminium lunak, Formika, Fiber. flareless ini dibatasi pada
Gb.hal 66 Ghb semua tube flaring, meskipun aman, kuat, dependable
tube conection ( baik dalam cara
penyambungannya ). Fitting ini mempunyai 3
bagian : Body, Sleeve and Nut.
Gb…… seal

Quick Disconect Coupling.


Quick Disconect Coupling pada self sealing type
digunakan pada banyak tempat di flkuid system.
Coupling dipasang pada tempat yang sering dilepas
Pressure seal. pada jalur yang dikehendaki, untuk inspection dan
Ditampatkan pada cable yang menembus pressure maintenance.
bulkead. Panjang seal cukup kuat untuk mencegah Quick disconect coupling mempunyai pengertian
kehilangan tekanan tapi tidak memberikan hambatan cepat lepas tanpa kehilangan flui atau kemsukan
yang besar pada pergerakan cable.. udara kedalam system.
Pressure bulkhead harus diinspeksi secara teratur Masing-masing coupling terdapat dua halves.
untuk menentukan kondisnya dan retaining ring tetap Ditahan bersama-sama dengan Union Nut. Masing-
pada kedudukannya.. masing halves terdapat valves yabng menahan
Jika retaining ring kendor atau lepas, maka akan pembukaan saat coupling disambungkan, fluida
meluncur pada cable dan akan menyebabkan mengalir melalui coupling tersebut. Saat coupling
jamming / mengganjal atau lepas dari alur pada dilepas, spring pada masing-masing halves menutup
pulley. valve untuk mencegah keluarnya fluida dan
Gb.hal 66……………….. mencegah masuknya udara.
Union nut mempunyai Quick-lead, thread untuk
menyambung dan melepas coupling dengan
memutarkan nut. Pemasangan nut yang harus diputar
Mengidentifikasi plumbing hard ware. dengan bermacam-macam type coupling yang
Macam-macam tubing berbeda. Salah satu dibutuhkan ¼ putaran Union Nut,
Ada 3 macam fitting yang ada dalam system untuk mengunci atau melepas coupling dan model
plumbing pesawat. Pada umumnya Flare, flareless lain memerlukan 1 putaran penuh.
dan quick disconect
An Standar fitting terdapat AN 818 coupling nut, dan Flexible Conectors.
AN 819 sleeve yang digunakan bersama-sama
Flexible Conectors yang dilengkapi dengan Swaged
fitting atau detectable fitting atau mungkin juga
digunakan dengan beads & Hose clamp. Flexible
Conect ini dilengkapi dengan swaged fitting yang
Bila tubing kecil dan lnak matrialnya, pengerjaan
dibuat sama / sesuai dapat dibentuk dengan hand bending tools / dending
panjangnya dari pabrik tangan selama instalation.
dan secara umum tidak
dapat dirakit oleh
mekanik.

Fitting pada detectable


conectors dapat di
ketahui dan digunakan
lagi jika tidak rusak,
ataupun dengan
menggunakan fitting
yang baru.
Bead & Clamps hose
conector sering dipakai
pada sambungan oli
coolant dan Low –press fuel system tubing. Bead
mempunyai permukaan cembung melingkari tubing
atau fitting, ini memberikan ujung cengkeraman yang
baik dan digunakan untuk menahan clamp dan hose
pada tempatnya. Bead dibuat mendekati ujung metal
tubing atau satu ujung pada fitting.

Tube Forming Procesess.

Kerusakan tubing & fluid lines


harus diganti dengan yang baru.
Kadang-kadang penggantian
yang praktis danperbaikan
dibutuhkan. Screct, abrasians,
dan minor corrosion pada
permukaan fluid lines dengan

diperbaiki dan dapat dihaluskan dengan burnishing


toolatau aluminium wool.

Pembentukan tubing mempunyai


4 proses.
1. Pemotongan ( cutting ).
2. Bending .
3. Flaring.
4. Beading.
SMK Penerbangan

Jika tubing berdiameter ¼ Inch atau lebih besar,


bending tangan tidak dapat digunakan, harus dengan
alat tambahan atau bending block.

FLUID LINES AND FITTING

Airf crfat plumbing seperti hose, tubing, fitting dan


conectors terdapat proses pembentukan dan
pemasangan.
Perbaikan aircrfat plumbing dapat sederhana,
seperti : penggantian tubing termasuk juga dalam
pembuatan bentuknya.
Penggantian tubing seharusnya sama dalam ukuran
dan materialnya sesuai dengan aslinya, semua tubing
yang bertekanan harus lulus uji sebelum pemasangan.
Cracks, atau bursts ( retak ) pada tubing yang di
sebabkan oleh getaran-getaran dan pada saat
pekerjaan pemasangan.
Aircrfat plmubing lines biasanya dibuat dari metal
tubing / pipa dan fitting / sambungan dan flexible
hose, flexible hose secara umum digunakan dengan
komponen-komponen yang bergerak atau daerah
yang paling banyak terdapat getaran.
Sebelum pelaksanaan perbaikan aircrfat pulmbing,
perlu diketahui kebenaran identitas dari materialnya.
Pengetesan secara kemagnetan adalah cara yang
sederhana untuk membedakan antara al alloy dengan
steel tubing, selain itu juga dapat menggunakan
pengetesan dengan larutan asam nitrat

Penandaan yang terdapat pada permukaan tubing


dengan cara di stempel/cetak atau dengan pemberian
warna yang berbeda.
Pengecatan warna yang berbeda untuk identifikasi
pada al alloy tubing adalah :
SMK Penerbangan

Neoprene adalah karet campuran dasarnya acetylene


tahan terhadap produk petroleum/yang mengandung
petroleum dan tidak tahan pada phospate
ester/skydrol.
Bytil adalah karet campuran yang dibuat dari bahan
baku petroleum, sangat tahan terhadap skydrol dan
tidak tahan terhadap bahan yang mengandung
petroleum.
Teflon dibuat dari tetrafluorothylene resin, digunakan
dalam kondisi operasi yang luas ( -650 sampai + 4500
F ) dan sangat cocok untuk digunakan.
Flexible rubber hose terdapat pipa karet yang
dibungkus dengan anyaman benang katun dan kawat,
yang cocok digunakan untuk oil, fuel, coolant, dan
hydraulic system.
Jenis dari hose umunya diklasifikasikan pada tekanan
yang terdapat pada tanda-tanda dan dalam
pengoperasian tekanan yang normal.
1. Low pressure, kurang dari 250 Psi , dengan lapisan
anyaman kain.
2. Medium pressure, lebih dari 3000 Psi, terdapat satu
lapisan anyaman kawat ( dalam ukuran yang kecil
pressure sampai diatas 3000 Psi dan dalam ukuran
yang besar diatas 1500 Psi )
3. High Pressure, dalam semua ukuran tekanan diatas
3000 Psi pada sistem operasinya.

Penandaan tersebut terdapat nama dan nomor yang


dicetak pada permukaan hose.
Teflon hose adalah flexible hose yang dibuat untuk
keperluan pada temperatur dan tekanan kerja yang
tinggi yang system pesawat.
Teflon ini dilapisi dengan kawat stainless steel yang
dianyam pada bagian luar hose, hal ini untuk
menambah kekuatannya dan perlindungan terhadap
vibrasi juga fatique ( kelemahan pada bahan dalam
pengoperasian jangka waktu yang lama ).
Penandaan pada fluid lines, ditandakan dengan kode
warna, tulisan dan symbols.
Plumbing connector

Penandaan untuk steel


tubing pada umumnya
terdapat nama pabrik
pembuatanya, SAE number
dan kondisi dari metalnya.
Metal tubing diukur pada
diameter luarnya dalam
satuan per-16 Inch, akan
tetapi hal ini penting juga
untuk mengetahui ketebalan dari dinding tubing
tersebut. Flared tube fitting terdapat sleeve dan nut, nut untuk
menekan sleeve ketika disambungkan, pengencangan
Material syntetic yang digunakan pada pembuatan tersebut akan mengencangkan sleeve dengan tubing
flexible hose antara lain : Buna-N, Neoprene, Butyl dan fitting seperti seal.
dan Teflon ( tidak digunakan pada phospate ester
dasar dari minyak hydraulic skydrol ). AC ( Air Corps ) flared tube fitting dapat digantikan
dengan AN dan MS standart.
Buna-N adalah campuran karet sintetis yang sangat
AN fitting mempunyai bahu pada ujung thread dan
tahan terhadap produk petroleum/yang mengandung flare cone, tapi AC fitting tidak mempunyai yang
petroleum dan tidak tahan pada phospate demikian.
ester/skydrol.
SMK Penerbangan

faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih


ukuran kawat untuk menghantarkan dan menyebarkan
tenaga listrik adalah :
1. power lose yang diijinkan minimal ( I2R )
2. kehilangan voltage/ voltage drop ( IR drop )
3. arus listrik yang sesuai dengan kemampuan sebuah
conductornya

Thread yang terdapat pada flare ada 2 type : external Pemilihan faktor lain pada material conductor pada
thread untuk male dan internal thread untuk female umumnya yaitu digunakannya copper dan aluminium.
Flareless tube fitiing MS standart terdapat : body,
sleeve, nut. Isolator conductor
Body terdapat bahu yang berlawanan dengan ujung Bahan/materil yang digunakan pada condusctor
tube. haruslah ketahanan penyekatan dan kekuatan
dielectrikum dari isolatornya tersebut antara lain :
Quick disconect coupling adalah self sealing, rubber, asbestos, plastik.
digunakan pada berbagai tempat dalam system fluida,
yang tempat pemasangnnya sering dibongkar pasang Kekuatan penyekatan pada isolator adalah tahan
untuk perawatan atau inspection terhadap kebocoran/kerusakan arus listrik dalam
Quick disconect memberikan kepraktisan dalam perjalanannya, dan dapat diukur dengan “magger”.
pelepasan tanpa kehilangan fluida yang ada, masing- Dan kekuatan dielectrikum adalah kemampuan
masing coupling mempunyai valves untuk menahan terhadap beda potensial yang ada, pada umumnya
pada saat terbuka bila disambungkan dan akan dinyatakan dengan voltage ( peningkatan tegangan
menutup bila dilepaskan. hingga isolatornya rusak terbakar / pecah ).
Beberapa coupling ada yang harus dikencangkan
dengan kunci dan ada yang hanya dikencangkan Mengidentifikasi cable dan kawat.
dengan tangan.
Sistem cable dan kawat pesawat terbang dapat
ELECTRICAL ditandakan dengan tanda combinasi tulisan dan
CABLE nomor. Tidak ada ketentuan khusus dalam
memberikan tanda dan identitasnya
Wire/kawat diuraikan Pada gambar dibawah ini sebagai contoh :
satu conductor padat 22 menunjukkan system kawat
atau kumpulan
conductor yang yang dipasangkan ( VHF
dilapisi dengan System )
isolator. .013 adalah wire number
Istilah yang digunakan dalam instalasi listrik pesawat 18 menunjukkan ukuran dari
 :
dua atau
dalam lebih conductor
bungkus yang samaterisolasi terpisah dan
( multi conductor terdapat
cable )
kawat.

 dua atau( twisted


bersama lebih conductor
pair ) terisolasi terpisah yang dipuntir Kawat biasanya ditandai dengan nomor yang berjarak
 satu atauanyaman
lapisan lebih conductor terisolasicable
kawat ( shielded yang) dilapisi dengan
tiap 15 Inch panjangnya.
Dua cable yang di clamps bersamaan pada tempat
 satu
kawatconductor terisolasi di tengah dengan anyaman yang kuat dan tidak memerlukan pengangan pada
cable ) yang melindungi conductor ( radio frequency ikatannya.
Wire dibuat dalam standart AWG ( American Wire
Gage ) berdasarkan dalam ukurannya. Dimana wire Pemasangan kawat harus
dengan diameter yang kecil mempunyai nomor dilakkukan dengan clereance 3
ukuran yang besar, dan sebaliknya. Ukuran wire yang Inch dari control cable, jika tidak
terbesar bernomor 0000 dan ukuran wire terkecil terpenuhi, mechanical guard
bernomor 40. harus dipasangkan untuk
mencegah contak dngan cable.

Pemasangan cable clamp


Cable clamp harus dipasang dengan baik agar
sudutnya sesuai dan penempatan screw harus diatas
ikatan cbale.
Cable harus tidak langsung diclamp, clamp dapat
ditambahkan lapisan karet untuk mencegah ikatan
kawat, dan clamp harus sesuai ukutannya ( tidak
berubah bentuk ) pada saat dilaksanakan pemasangan.
SMK Penerbangan

Mengikat dan ikatan kawat


Sekelompok kawat dan diikatan bersamaan dengan
tali untuk memberikan kemudahan dalam
pemasangan, perawatan dan pengecekan.
Material tali yang digunakan untuk mengikat terbuat
dari katun atau nylon.
Tipe dari ikatan antara lain :
1. ikatan tunggal
2. ikatan ganda

Anda mungkin juga menyukai