Pokok Bahasan
A / C HARD WARE
6. Side : Permukaan dari thread yang
Mengidentifikasi Aircraft fastener menghubungkan root & side.
7. Depth ( Kedalaman thread ) : jarak antara crest
Pengenalan thread fastener dengan root.
Adalah semua alat pengencang dan berbagai benda 8. Thread Angle : Sudut yang terjadi antar side yang
kecil lainnya untuk menyambung / mengencangkan diukur berdasarkan sumbu putaran.
bagian-bagian pesawat dan digunakan untuk membuat 9. Helix angle : sudut yang dibentuk garis vertical
/ memperbaiki pesawat. dengan ulir ( dari garis crest )
10. Form of Thread : bentuk thread yang terpotong
Identifikasi : sejajar dengan sumbunya.
Identifikasi pada hard ware berdasarkan manufacture 11. Pitch : Jarak antara crest satu ke crest berikutnya
yaitu : secara parallel/ sejajar.
AN ( Air Force Navy ), 12. Series Thread : standart number thread per Inch
NAS ( National Aircraft Standard ) dan pada macam-macam diameter.
MS ( Militery Standard ) ,yang sering dipakai 13. Sumbu ( Axis ) putaran : garis longitudinal yang
AND ( Air Force Navy Design ), melalui pusat putaran.
AS ( Aeronautical Standard ),
ASA ( America Standard Association ), Bentuk – bentuk thread :
ASTM ( America Society for Testing and 1. American ( National ) Standard thread. Bentuk
Materials ), sharp – V thread ,rata pada root dan crest ,ini
NAF ( Naval Aicraft Factory ), membuat thread lebih kuat, Type ini digunakan
SAE ( Society of Automotive Engineer ), untuk penyetelan , karena terdapat penembahan
gesekan pada permukaan thread.
Standart adalah : Bahan yang dipakai, bentuk
dan ukuran hard warenya telah ditentukan, sehingga
baik kekuatan maupun peregangannya sama.
7. Knuckle Thread.
Umunya dibentuk dengan digulung dari sheet
metal dan terkadang sicasting (Cetak),
digunakan pada electric bulb, sockets, tutup
botol, dll.
8. Buttres Thread
Berbentuk seperti gigi gergaaji yang
memepunyai sudut 450, digunakan untuk
transmite power.
Clasifikasi Thread.
Fine :
1. Teeth per inch lebih banyak.
2. Depth lebih dangkal.
3. Kurang kuat.
4. lebih kuat.
5. Lebih pendek.
6. Lebih kecil.
7. Lebih lmbat.
8. Kurang baik.
Clasifikasi Thread :
Class thread menerangkan toleransi yang dikeluarkan
manufacture.
SMK Penerbangan
Gb.
SMK Penerbangan
A/C Bolts. Aluminium alloy bolt dan nut tidak digunakan pada
tempat yang sering dibuka untuk parawatan maupun
A/C bolt dibuat dari cadmium atau corrosion inspeksi.
resistant steel, anodized aluminium alloys. Umumnya AN-73 drilled head bolt adalah sama dengan
bolt yang digunakan pada rangka pesawat adalah standard bolt, tapi mempunyai lobang untuk safety
General Purpose Bolt AN Bolt, NAS Bolt, Internal wire. AN-3 dan AN-73 adalah bolt yang dapat saling
Wrenching atau Close Tolerance Bolt. Special bolt enggantikan dalam semua keperluan pekerjaan
terdapat tanda S dikepala bolt. kerena kekuatan tension dan shearnya sama.
diketahui.
Bolt dapat diidentifikasikan oleh kepalanya, cara
pengamanannya, matrial yang digunakan dalam
General purpose Bolt. pembuatan, atau kegunaan yang diharapkan.
AN Steel bolt ditandakan dengan tanda yang timbul
Hex head A/C bolt ( AN-3 s/d AN –20 ) pada kepela bolt, Corrosion resistant steel ditandakan
Adalah bolt yang digunakan untuk keperluan umum dengan tanda satu dash ( - ) pada kepala bolt, dan AN
termasuk beban tension ( tegangan ) atau shear Aluminium alloy bolt dengan dua tanda dash .Part
( gunting/potong ), dimana toleransi / clereance number Menerangkan tentang diameter, bolt length,
lobang sebesar .006 inch untuk 5/8 dan ukuran grip length sebagai contoh :
lainnya yang sudah ditentukan..
Alloy steel bolt lebih kecil dari pada No 10 – 32 Bolt dengan Part Number AN3DD5A yaitu :
Aluminium alloy bolt lebih kecil dari ¼ inchtidak AN : Air Force Navy Standard bolt.
digunakan pada primary structure.
3 : Diameter bolt dalam per 16 yaitu : 3/ 16 DD :
Matrial 2024 Aluminium alloy
Bila “ C “ matrial corrosion sesistant steel.
SMK Penerbangan
Dan bila tidak ada tanda sama sekali berarti : Jo-bolt dibuat dengan menggunakan high shear dan
Matrial Cadmiun plated steel. tensile strength .
5 : Panjang bolt dalam per 8 inch,berarti : 5/8 “. A Ditempatkan pada permanen struktur , yang tidak
: Sank tidak berlubang, Bila “ H “ berarti pernah atau tidak sering dibuka, baik untuk inspeksi
berlubang pada sank. maupun untuk keperluan perbaikan, sebab terdapat 3
bagian tsb, yang memungkinkan akan menjadi
Close tolerance NAS Bolt dibentuk lain yaitu kendor.
timbul atau tenggelam tanda segitiga yang terdapat
pada kepala bolt. Keuntungan menggunakan Jo-bolt :
Penandaan matrial NAS bolt adalah sama dengan
AN Bolt, kecuali yang membedakan yaitu timbul Sangat tahan terhadap vibrasi, ringan , dan cepat
atau tenggelanya tanda segi tiga.. dikerjakan perseorangan.
Bolt di Inspeksi ( diperiksa ) dengan Magnetik
( Magna flux ) atau dengan Flourescent ( Zyglo ) Terdapat 4 seri Diameter :
yang berarti identifikasi berdasarkan perubahan 1. seri 200 + diameter 3/16 “.
warna, atau penendaan pada kepala dari masing – 2. 260 ¼“
masing type. 3. 312 5/16
4. 375 3/8
SPECIAL PURPOSE BOLT.
Adalh bolt yang dibuat untuk keperluan kusus, Jo-bolt terdapat 3 macam kepala :
yang diklasifikasikan dalam special purpose bolt. 1. F ( Flush ).
Yaitu : Clevis bolt, Eyebolt, Jo-bolt, Lock bolt. 2. P ( Hex-head ).
3. FA ( Flush Miliable ).
Clevis Bolt. Gb.
Bentuk kepalanya cembung ( round ), dikepalanya
terdapat sloted atau recesse untuk penggunaaan
screw driver.
Bolt ini hanya digunakan pada beban shear saja dan Lock Bolt.
tidak pernah pada beban tension, , sering ditempatkan Adalah : Combinasi
pada mekanikal pin control system. antara high strenth bolt dan
Nomor standard AN-21 s.d AN 36 . rivet, tapi keuntungannya
lebih dari pada bolt dan
Contoh penandaan / Part Number Clevis bolt rivet.
Umumnya terdapat pada
AN24 - 14 A artinya : Wing slice fitting, Beams,
AN : Air-Force Navy Standard bolt. Skin-splice plated dan mayor structural.
2 : Clevis Bolt. Lebih mudah serta cepat dipasaang dari pada bolt
4 : ¼ “ Diameter dan rivet biasa, menghemat penggunaan lock washer,
14 : 14 / 16” ( 7/8” ) length. cotter pin , special nut.
A : sank not drilled. Pemasangan dengan menggunakan pneumatic
hammer atau Pull-gun.
Eyebolt. Ketika dipasang, ini sangat rigit dan mengunci secara
Special bolt yang digunakan pada beban-beban permanen pada tempatnya.
tnsion dari luar.
Ini dibentuk untuk penempatan komponen lain ,
seperti kegunaan pada Fork turnbuckle, kable Terdapat 3 type yang digunakan :
shackle, pada threadnya ada yang dibuat berlubang 1. Pull type
dan tidak berlubang, hal ini untuk keamanan 2. Stump type
3. Blind type.
Jo-Bolt.
Adalah modifikasi Internally thread pada tiga
permukaan rivet. Pull type.
Digunakan pada primary & secondari struktur ,
Jo-bolt terdapat 3 bagian : sangat cepat dalam pemasangan, mempunyai ½ berat
-. Threaded steel alloy bolt, AN steel bolt & nut.
-. Threaded steel nut, Alat untuk pemasangannya special pneumatic “
-. Stainless stell sleeve yang dapat mengembang Pull gun “pemasangan dapat perseorangan dan dari
( expand ). satu arah.
Dari tiga bagian ini dari manufaktur belumlah Pin dibuat dengan heat treated alloy steel atau
disatukan . high strength alloy . Collar dibuat dari Al.alloy atau
Pengerjaannya dengan memutarkan bolt, nut Mild Steel.
ditahan, sleeve akan mengembang dan akan menutup
( mengikat benda kerja ) ketika sudah selesai atau
pemutaran maximum groove pada bolt akan putus . Stump type.
Sama seperti Pull Type, tapi tidak mempunyai
extendedstem. Pemasangan dengan standard
SMK Penerbangan
pneumatic riveting hammer dan backing 2. Bolt length / sank :seluruh bagian bolt yang
bar.Dikerjakan oleh dua orang dan dari dua arah. berada dibawah head.
Pin dibuat dengan heat treated alloy steel atau 3. Grip length : bagian dari bolt length
high strength Al.alloy. ( panjang bolt ) yang halus dan tidak ada
Colar dibuat dari Al.alloy atau Mild steel. ulirnya.
Berada diantara benda yang dikencangkan.
Blind Type. 4. Thread / ulir : tempat untuk penempatan nut.
Dibuat menyatu ( asembled dari manufaktur ). Gb.
Karakteristiknya :Kuat, dan dapat menarik plat /
benda kerja secara bersamaan. Digunakan /
pamasangan dari satu arah /satu sisi dapat dikerjakan
perseorangan. Ditempatkan pada tempat-tempat yang
sulit dicapai oleh rivet biasa.
Alat pemesangannya special pneumatic Pull Gun Cara pemasangan bolt yang benar yaitu :
Blind lock bolt terdiri dari heat treated Alloy steel pin
Blind Sleeve dan Filler Sleeve, Mild Steel Collar, dan 1. Kepala bolt harus berada diatas benda yang
Carbon Steel Washer. dikencangkan.
Lock bolt bisa digunakan / diganti dengan hi- 2. Menghadap ke depan / arah angin, agar apabila nut
shear rivet, solid steel rivet atau AN bolt pada lepas bolt tidak jatuh.
diameter dan bentuk kepala yang sama, pada AN 3. Kepala bolt harus selalu lebih besar dari pada
2024-T. diameter sunk, untuk mencegah masukknya bolt ke
dalam lobang.
Penomoran. 4. Pengencangannya lebih utama pemutaran pada nut.
5. Memberikan bantalan / washer pada kepala bolt atau
PULL type. pada nut.
AL PP H . T 8 8 6. Bila menggunakan torsi / tenaga pengencangan harus
8 = Grip length per 16 “. sesuai ketentuan.
8 = Diameter Body per 32 “.
T = Pin Matrial : A / C NUT.
-T : Head treat alloy steel. Nut adalah alat pengencang yang dipasangkan
-E : 75 S – T6 Al.alloy. pada bolt atau stud,
8 = Class fit. Nut mempunyai thread kanan dan kiri, thread
- H.Hole filling (interferance fit ) kanan arah pengencangannya searah jarum jam,
- N Non hole filline ( clereance thread kiri arah pengencangannya berlawanan
fit ). ALPP = Head Type : dengan arah jarum jam.
Ukuran nut, jarak antara flat yang berlawanan.
ACT 509 : Close Tolerance AN 509 C- Sink head
AL PP : Pan head. Bagian – bagian Nut.
ALPB : Brazier head Gb.
ALP 509 : Standard AN 509 C-Sink
head.
ALP 426 : Standard AN 426 C-Sink
head.
BLIND TYPE.
BL 8 4
Grip length per 16 “ + 1/32 “.
Diameter body per 32 “.
Blind Lock bolt. 1. Flat adalah : bagian permukaan nut yang digunakan
untuk memasang kunci/Wrench, dalam
STUMP TYPE pengencangan maupun pengendorannya.
ALSF E 8 8 2. Internal diameter.
Grip length per 16 “. Internal diameter selalu sama ukurannya dengan
Diameter body per 32 “. bolt atau stud yang menjadi pasangannya :..
Pin metrial : a. Mayor diameter nut harus sama ukurannya
E : 75 S – T6 Al.alloy. dengan minor diameter bolt.
T : Heat threat alloy steel. b. Minor diameter nut harus sama ukurannya
Head type dengan mayor diameter bolt.
ASCT 509 : Close tolerance AN 509 C-sink head. 3. Height adalah ketebalan nut, ketebalan ini tergantung
ALSF : Flat head type. dari jenis dan pemakaian nut.
ALSF 509 : Standard AN 509 C sink head. 4. Internal thread, mempunyai trhread kiri dan thread
ALSF 426 : Standard AN 426 C sink head. kanan.
Bagian – bagian dari Bolt :
Ukuran thread harus sama dengan bolt / stud
1. Head ( kepala bolt ) : bagian teratas dari bolt. pasangannya.
SMK Penerbangan
Dipasawat terdapat bermacam – macam bentuk, Plain hex nut. AN 315 ( Coarse) & AN 335 ( Fine).
ukuran, dibuat dari cadmiumplated, carbon steel,
stainless steel atau anodized 2024-T Al alloy.
Mempunyai ulir kanan maupun kiri ( arah AN 315
putarannya ). Tidak ada identifikasi pada permukaan Matrial : Carbon Steel.
nut ( penomoran ). Thread : Class 3 NC
Nut dapat diidentifikasi henya dengan sifat logam Mempunyai thread kanan dan kiri.
dan warna , pada aluminium, brass atau cara kerja AN 335 ( Fine )
pada Self locking type dan dari bentuknya.
Matrial, thread sama ( class 3 ),
kanan-kiri.
Nut ini cocok untuk
perlengkapan yang menerima beban berat. Yang
mana dibutuhkan tambahan pengamanan lain berupa
check nut atau lock washer, penggunaannya
dipesawat sangat dibatasi
AN 340.
Matrial : Carbon steel,
Cadmium plated.
Thread : Class 2 NC
Nut dapat dibedakan menjadi 2 grup.
AN 345 .
1. Non self locking nut.
Yaitu nut yang harus diberi pengaman dari Matrial, thread sama ( Class 2
luar / seperti cotter pin, safety wire atau lock NF ).
nut. Lebih tipis dari Plain hex nut, dan harus
2. Self locking nut. penggunakan tambahan pengamanan lain berupa
Yaitu nut yang mempunyai pengaman check nut atau lock washer.
sendiri/ internal . Digunakan pada perlengkapan yang menerima beban
ringan .
Non Self Locking Nut.
Plain check nut.
Jenis jenisnya antara lain .
Castle nut, Castelled nut, Shear nut, Plain hex nut, AN 316 .
Light hex nut, Plain check nut. Digunakan untuk kelengkapan
penguncian pada plain nut, set
Castle Nut. screw thead root end dan lengkapan lainnya.
Tidak dibenarkan self locking nut dipasang pada Elastic Stop Nut
tempat-tempat yang berputar terus menerus. Elastic stop nut standard nut dengan yang
Nut ini dipergunakan dipesawat untuk menjaga menonjol tempat kedudukan fiber locking collar.
kekencangan hubungan / pengikatan yang tidak Fiber collar ini sangat kenyal dan kuat.
mengendor bila terkena getaran. Nut ini tidak efektif di
tempatkan pada tempat –
Ada 2 macam alat pengunci pada self locking nut. tempat yang mengandung cairan
kimia, carcon tetrachloride, oli,
1. Terbuat dari metal, dapat dipergunakan beberapa kali. minyak dan juga pada tempat
Terbagi menjadi 2 jenis. panas maupun dingin.
1. Boots self locking nut.
2. Stainless steel locking nut. Nut ini terdiri dari dua bagian yaitu :
2. Terbuat dari fiber, dapat dipergunakan sekali - Load thread dan Collar yang didalamnya
dan akan segera mengendor. terdapat plastic yang kenyal dan kuat.
STUD
Adalah steel rod yang mempunyai thread
Gambar pada kedua ujungnya .Stud digunakan dimana bolt
…. tidak dapat digunakan dan memungkinkan akan
rusaknya inner thread pada memberkarena seringnya
dibongkar pasang. Pemasangan stud adalah semi
permanen yang mana salah satu ujungnya
ditempatkan pada lobang benda / member dan
lainnya dipasangkan pada nut.
Untuk memberikan kekuatan pengencangan
2. Anchor Nut / Nut Plated. thread pada stud dibuat Coarse / kasar , ujung stud
Pemasangannya dengan dirivetkan pada yang dimasukkan kedalam lubang threadnya Class 3
struktur member, untuk menahan ( medium ) dan pada nut Class 2 ( Free ). Secara
screwinspection plated. umum stud selalu ditempatkan pada benda / member
Nut ini tidak mempunyau kekuatan yang yang lebih lunak dari steel dan mendapatkan beban
besar, digunakan pada Non Struktural sambungan yang tinggi / kencang . Untuk menambah
inspection plated untuk melindungi kekuatan sambungan yang lebih tinggi dibutuhkan
permukaan dari kerusakan oleh pemasangan lebih besar diameter stud yang digunakan.
dan pelepasan self tapping screw. Stud dibuat dari bahan nickel steel alloy dan
matrial yang spesifikasinya sama dengan bolt.
Anchor Nut / Nut Plated : Stud tidak menggunakan self locking nut karena atau
Adalah : Metal self locking nut yang dipasang cotter pin lock ( bila stud berlubang ) karena akan
pada metal member yang akan disambungkan dengan menyebabkan stud pada member mengendor.
rivet. Umumnya nut pada stud menggunakan Lock nut
Hal ini dilakukan karena keterbatasan / sempitnya atau dengan Locking Wire pada Castlelled nut dan
ruangan sehingga tidak memungkinkan stud yang berlobang.
menggunakan kunci / wrench untuk memasang atau
melepas nut. Macam – macam Stud
Semua nut plate ini bebannya tidak besar, sehingga 1. Stud dengan satu ujungnya lebih besar.
bentuk nutnya kecil dan tipis. Stud bagian yang tertanam pada member
mempunyai diameter yang lebih besar.
Macam – macam Anchor Nut. 2. Stud dengan diameter kedua ujungnya sama
1. Two Lug Anchor Nut AN 366 F. Matrial 3. Stud yang mempunyai bahu.
Cadmiun plated steel. Pada stud ini selain pada kedua ujungnya
2. One Lug Anchor Nut NAS. 1025. mempunyai diameter yang berlainan juga
3. Coner Anchor Nut NAS 1027 / MS 21080. Matrial mempunyai bahu. Kebaikan stud ini pada
Cadmiun plated steel. waktu dipasang lebih stabil
4. Right Angle Anchor Nut AN 256 C. Matrial
Corrotion resistant steel. Thread : NF dan Memasang stud perlu diperhatikan bahwa stud ini
NC. harus terpasang dengan baik pada tempatnya.
Code F – Steel. Pemasangan dapat menggunakan stud block atau
C - Corrotion resistant steel dengan menggunakan 2 nut.
WC- Weldable Corrotion Rest Steel. Dengan menggunkan salah satu alat tersebut
5. High Temperatur Two Lug Anchor Nut. AN 362 patahnya stud dapat dihindarkan.
F. Gb.
6. Two Lug Floting Anchor Nut NAS 686 / MS 21059.
Matrial Heat treat cadmium plated steel.
Identifikasi Nut Non self locking. Cara mengeluarkan stud yang patah :
AN 310 D 5 R.
AN 310 : Castle nut. 1. Jika patahnya diatas atau diluar.
D : 2024-T All.alloy Pertama : dibuat bentuk segi empat dengan kikir,
5 : 5/16 Inch Diameter. kemudian dibuka dengan
R : thread kanan ( biasanya 24 menggunakan kunci pas.
thread per inch). Kedua : menggunakan tang jepit/plier grip dan
AN 320 – 10 diputar kearah mengendor ( kekiri ).
AN 320 : Castelled shear nut
10 : 5/8 inch diameter ( 18 thread per Ketiga : ratakan bagian atas kemudian buat
inch ) Sloted dengan heksaw/gergaji dan
AN 350 B 1032 diputar menggunakan screw driver.
AN 350 : Wing nut.
B : Brass. 2. Jika patahnya didalam.
10 : bolt nomor 10 Mula-mula dicenter dengan gerinda dalam
32 : thread per inch kemudian dibor dengan diameter sedikit
lebih kecil dari diameter stud, dibuat left
SMK Penerbangan
attachment pada sheet metal untuk perivetan, Penggunaan washer dianjurkan sesuai dengan
pemasangan secara permanen pada non structural. bahan yang sama dengan bolt atau nutnya.
Self tapping screw tidak boleh digunakan untuk Ukuran dari washer.
menggantikan stadard Washer mempunyai 3 bagian yang diukur yaitu :
1. Internal Diameter.
screw, nut, bolt atau Ukuran ini harus sama dengan ukuran shank
rivet. dari bolt/screw pasangannya. Toleransi
Gb. besarnya 1/16“ dari ukuran shank.
2. Ekternal Diameter.
Miimum ukurannya harus sama dengan
ukuran kepala bolt / screw. Toleransi
Drive Screw bersarnya max 1/8” dari kepala b/ crew.
Drive screw adalah termasuk self tapping screw 3. Ketebalan / Thicness.
tapi tidak screw yang sesungguhnya, karena screw ini Penggunaan ketebalan washer dapat 1 atau 2
cara penemptannya dengan dipukul menggunakan atau bahkan 3 pada satu tempat.
hammer pada kepalanya, dan tidak mempunyai
slotted atau recessed .
Ketebalan ini akan mengatur : a..Semua
Drive Screw, AN 535 disebut juga Parker-Kelon bagian Grips tertutup sehingga Nut dapat
type- U. dikencangkan.
Screw jenis ini tidak boleh dibongkar setelah 2. Lubang pada sank lurus dengan celah pada Castle
pemasangan, sebab threadnya akan rusak, juga Nut, sehingga cotter pin dapat dipasang dengan
lobang pada casting akan melebar / longgar. sempurna.
Gb.
Waher yang sering
digunakan pada
airframe repair
Identification and Coding adalah plain, lock,
atau special
Contoh : AN 501 (A)B – 416 – 7 AN washer.
= Airforce Navy standard.
501 = Fillister head, fine thread.
( A )= setelah kode matrial = berlobang Gb.
( )= tidak berlobang .
B = Brass / kode matrial.
D = Aluminium Alloy 2017 – T
C = Corrosion resistant Steel.
416 = 4/16 inch diameter.
7 = 7/16 inch panjang screw.
NAS 144 DH - 22. Macam – Macam Washer.
NAS : National Aircraft Standard.
144 : Head style, diameter and thread : Plain Washer.
¼ - 28 bolt internal wrench.
DH : Drilled head. Adalah washer yang permukaannya
22 : screw length dalam per 16 inch – 22/16 ( 1 3/8 ). halus dan berbantuk melingkar.AN 960
dan AN 970 digunakan untuk hex nut.
UNTHREAD FASTENER Washer ini memberikan lapisan
permukaan yang halus antara bolt,
WASHER ( RING ) screw atau nut dengan metal dan
Washer karena bentuknya seperti ring, sering mengatur jarak / shim antara panjang Grip pada
disebut ring yang ditempatkan diantara kepala bolt / pemasangan bolt dan nut.
screw dan material yang digabungkan atau diantara Digunakan untuk penyetelan posisi Castle nut
nut dan metal yang digabugkan. tepat di lubang cotter pin pada bolt.
Plain washer digunakan harus dibawah Lock Washer
Kegunaan washer adalah : untuk mencegah kerusakan pada permukaan material
-1. Meratakan beban. ( bila menggunakan tambahan Lock Washer ).
-2. Mencegah keausan metal yang digabungkan. Aluminium atau all.alloy washer yang digunakan
-3 Mencegah korrosion metal yang digabungkan pada Aluminium alloy atau magnesium pada
-4. Mengatur jarak sehingga gripnya tepat berada structure , akan menyebabkan corrosion karena
pada metal yang digabungkan atau lubang pada perbedaan metalnya. Dalam keadaan ini arus
thread / ulir tepat pada cela Castle Nut. listrik akan mengalir ( static elektrik ) antara
washer dan steel bolt. Umumnya digunakan
Penggunaan washer dapat yang tipis maupun yang Cadmium plated stel washer sebagai bantalan/
tebal, sesuai ketentuan yang ada pada manual, dapat bearingnya dengan struktur, karena washer ini
berjumlah satu ataupun dua buah. akan menahan gaya potong pada nut yang lebih
baik dari pada all.alloy washer.
AN 970 steel washer mempunyai bearing area
yang lebih luas dari pada AN 960 , dan digunakan
Kedua washer ini digunakan secara
bersama-sama.
untuk permukaan kayu, pemasangannya antara
struktur dengan head dan nut.
Lock Washer
Digunakan bila self locking nut atau castle nut
tidak dapat dipakai .
2. Shakeproof Lock
Washer.
Special Washer.
Dzus Fastener.
F : Flush head.
61/2 : Body diameter dalam per 16 Inch.
pemakaian maximum, dan menahan beban.
Camlock Fastener
Camlock fastener dibuat beragam bentuk dan
macamnya.
Seri yang sering digunakan yaitu 2600, 2700, 40S51,
4002.
Fastener ini digunakan untuk pengencangan
pada : - Cowling dan Fairing.
Gb.
Airlock Fastener.
Fastener ini memiliki 3 bagian yaitu :
- Stud, Cross pin, dan Receptacle.
- Stud dibuat dari steel dan case hardened untuk
menjaga pemakaian yang berlebihan (supaya kuat )
Lubang stud dibuat pres fit pada cross pin.
Ketebalan total matrial yang dikencangkan
dengan fastener ini harus diketahui dahulu sebelum
menentukan panjang stud yang digunakan untuk
instalasi.
Total ketebalan untuk penguncian matrial masing-
masing stud ini dapat diketahui dari tanda yang
terdapat pada kepala stud, dalam per-1000 Inch
( .040, .070, .190, …..).
PIN
Penggunaan Pin pada pesawat terbang yaitu
untuk menjaga keamanan dan mencegah terjadinya
penurunan, penggunaan / pengencangan pada
bagian-bagian pesawat terbang dan menahan shear
load..
Dalam aircraft struktur Pin utama mempunyai
tiga ( 3 ) type : Taper pin, Clevis atau Flathead pin,
dan Cotter pin.
Taper pin.
Plain pin ( AN 385 ) dan Threaded pin ( AN
386 ), digunakan dalam sambungan ( joint ) yang
membawa shear load. Pin ini mempunyai lubang
untuk safety wire.
Threaded taper pin digunakan dengan taper pin
washer ( AN 975 ) dan shear nut ( yang diamankan
dengan cotter pin ), atau self locking nut.
Gb.
Cotter pin.
AN 380 Cadmium-plated, low-carbon steel cotter
pin digunakan untuk pengamanan bolts, screws,
nuts, dan pin lainnya, juga digunakan dalam
pengerjaan lain yang membutuhkan keamanan.
AN 381 Corrosion
resistant steel cotter pin
digunakan pada tempat
matrial non magnetic
atau tempat yang
dikehendaki tahan
terhadap corrosion.
Roll pin.
Roll pin adalah pressed-fit pin dengan ujung yang
runcing ( seperti peniti ).
Pin ini dibuat dari spring steel dan dibentuk
melingkar dari sebuah tabung.
Pemasangannya, memasukkannya dengan hand
tools dan ditekan. Tekaanan pin ini menahan dinding
lubang supaya tidak bergerak.
Contoh pemasangannya pada penguncian
turnbuckle, saftying hub blade ( rotary wing ).
menggunakan backing bar dapan dapat
RIVET.
Adalah : metal pin yang digunakan untuk
menggabungkan dua atau lebih sheet metal, paltes
atau masing –masing material secara bersama sama
Kepala di salah satu isi ujungnya dibuat dari
manufaktur.
Bagian-bagian Rivet :
1. Head / kepala :
terletak pada salah satu ujung rivet
dan memiliki garis tengah.
2. shank / grip / panjang
-. Bila kepalanya round maka diukur dari batas
bawah kepala sampai ujung satunya.
-. Bila Countersunk maka diukur dari batas
atas kepala sampai ujung satunya.
3. diameter shank .
Copper rivet, penggunaannya dalam pesawat Untuk situasi yang tidak memungkinkan untuk
sangat dibatasi. Copper ivcet hanya dapat digunakan dilakukan pada perbaikan dilapangan maka :
pada Copper alloy atau pda non magnetic matrial. protective coating dilakukan dengan cara mengecat
rivet dengan Zinc chromate sebelum dan sesudah
Proses heat-treating ( anneling ) pada rivet dikerjakan dilakukannya pekerjaan tersebut.
dengan alat: Electric air furnance, Salt bath (air Identification rivet
garam) atau Hot oil bath.
Temperatur heat-treating antara 625 0F – 950 0F.
Agar dalam penanganannya pada heat-treating tidak
menyusahkan maka rivet ini dipanaskan dalam baki
atau jaring kawat, yang kemudian di Quenching
dalam cold water ( 70 oF ) setelah heat-treated.
Rivet 2017-T dan 2024-T adla heat-treatable ivet,
yang akan segera bereaksi mengeras dengan cepat
dalam temperatur ruang. Dan harus segera digunakan
setelah keluar dari tempat pendinginan.
Untuk menjaga rivet ini dari pengerasan, rivet ini
dijaga pada temperatur dibawah 32 oF dalam electric
refrigerator atau “icebox” rivet. Dalam kondisi
penyimpanan ini, rivet akan tetap lunak untuk
dikerjakan sampai 2 minggu atau lebih.
Untuk beberapa rivet tertentu harus dikeluarkan
untuk diheat-treating kembali, kemudian disimpan.
Heating time – Air Furnance. Tanda-tanda yang terdapat pada kepala rivet
Rivet alloy Waktu Temp.heat-trating digunakan untuk membedakan karakteristiknya,
seperti ; raised dot / teat( mata ), two rise dot / teat,
2024…. 1 jam 910 oF – 930 oF.
dimple ( cekung ), sepasang ( pair ) raised dash,
2017…. 1 jam 925 oF – 950 oF. raised cross, rise dash atau single triangle, selain itu
Heating time – Salt bath juga pada perbedaan warnanya.
2024 30 menit 910 0F – 930 0F. Roundhead Rivet.
2017 30 menit 925 0F – 950 0F. Rivet ini digunakan dalam interior pada pesawat,
terkecuali pada tempat-tempat tertentu yang
Aluminium grouping
clereance-nya sangat berdekatan dengan members.
Group A Group B
Flathead rivet.
1100 2117 Rivet ini seperti roundhead, digunakan untuk
3003 2017 interior structure. Rivet ini digunakan dimana
5052 2124 dibutuhkan maximum strength dan untuk
6053 7075 menggantikan round head rivet pada clereance yang
sangat sempit. Rivet ini jarang digunakan , dan jika
digunakan pada external surface.
Tujuan ini dimaksudkan untuk menyamakan atau
matrial tidak akan bereaksi bila saling
Brazier head rivet.
menggantikan dalam satu group.
Rivet ini mempunyai bentuk diameter kepala yang
Ini berarti group A tidak bisa untuk menggantikan
luas, dimana hal itu sangat baik digunakan untuk
group B, karena akan meyebabkan Dissimilar
merivet plat yang tipis ( skin ).
corrosion.
Bentuk kepala yang brazier ini memungkinkan
Dan untuk menghindari dissimilar corrosion ini,
tahan terhadap air flow , sehingga banyak digunakan
maka telah ditentukan dengan AN Standard
pada exterior surface , bagian yang ramping /
protective coating surface pada rivet, yaitu
slipstream, kususnya bagian belakang pesawat /
berupa :
empennage.
-. Zinc chromate ( melapisi dengan
seng ). -. Metal spray.
Universal head rivet.
-. Anodized finish.
Adalah combinasi antara round head, flat head,
dan brazier head.
Protective coating pada rivet ditandakan
dengan warnanya : Juga digunakan pada aircraft construcsion dan repair
interior dan exterior pesawat.
-. Zinc chromate akan berwarna kuning.
Rivet ini dapat untuk menggantikan round head, flat
-. Metal spray akan berwarna silver-gray ( abu- head, atau brazier head.
abu perak ).
-. Anodized akan berwarna pearl-gray (abu- Countersunk head rivet.
abu mutiara ).
Adalah rivet yang bentuk atas kepalanya rata dan
miring kebawah pada samping kepala, ini
memungkinkan akan menghasilkan permukaan yang
rata pada dirivetan. Sudut kepala bervariasi antara
SMK Penerbangan
0 0 0
78 s./d 120 dan yang sering digunakan 100 karena
type ini lebih kencang dari pada type lainnya. Juga
digunakan pada exterior surface pesawat dan
meminimalkan turbulent air flow.
Cable contrucsion:
Komponen dasar cable adalah kawat / wire. Pengaruh ketegangan cable ;
Diameter kawat menentukan diameter pada cable. Jika terlalu kendor : -. Reaksinya lambat,
Sekumpulan wire/kawat yang dibentuk spiral -. lebih ringan.
disebut dengan strand. Jika terlalu kencang : -. Lebih kuat.
Dan sekumpulan strand yang dibentuk spiral -. Sangat sensitive.
disebut cable dengan satu strand sebgai pusatnya.
Cable Fitting ( Penguat Cable )
Jenis – jenis cable. Dalam pemasangan cable pada pesawat terbang
1. Non flexible cable : yaitu : dilengkapi dengan macam – macam fitting ( penguat
1. Ukuran 1 X 7 = Strand yang terbuat dari 7 wire. / alat bantu ) antara lain :
2. Ukuran 1 X 9 = Strand yang terdiri dari 9 1. Terminal ( Jepitan / pembatas )
wire. 2. Thimbles
Digunakan pada Instalasi dimana cable 3. Bushing ( tabung )
tidak melewati beberapa pulley. 4. Shackles ( mata rantai / kopling ).
2. Flexible / Medium cable : yaitu : Adapun beberapa jenis Fitting yang sering
Cable dengan ukuran 7 X 7 = Cable yang terdiri dipergunakan adalah :
dari 7 strand, dan masing-masing strand terdiri 1. Single sank ball end terminal.
dari 7 wire. 2. Double sank ball end terminal.
Digunakan pada trim tab control, engine control, 3. Rod end terminal.
indicator control. 4. Threaded end.terminal
Mempunyai ukuran diameter 1/16 s.d 3/32. 5. Eye end terminal
6. Fork end terminal
3. Extra flexible cable.
Cable dengan ukuran : 7 X 19 = Cable yang
terdiri dari 7 strand, dan masing-masing atrand
terdiri dari 19 wire.
Digunakan pada prymari control sistem dan
tempat-tempat lain yang beropersi melalui
beberapa puley.
Mempunyai ukuran diameter 1/8 s.d 3/8
Pulley
Pulley dipergunakan untuk mengatur /
mengendalikan kabel, mengatur arah dan gerakan
dari kabel. Piringan/bearing dari pulley ditutup
dengan seal dan memerlukan pelumasan dengan
greas.
Pulley dipasang pada struktur pesawat dengan
Pus pull tube linkage. bantuan bracket/pendukung.
Kabel berada diatas atau melilit pada pulley
Push-pull tube digunakan dengan macam-macam diamankan dengan guard pin, agar pada saat ada
type pada system operasi mekanikal. getaran cable tidak loncat ataupun keluar dari alur
Jenis-jenis sambungan ini membatasi berbagi pulley .
tenaga ( tention, compression maupun stress ) yang
disalurkan melalui single tube. Fungsi pulley antara lain :
Push-pull tube assembly mempunyai bagian- 1. Merubah arah.
bagian, seperti : 2. aligment / kelurusan / penyanggah kabel.
1. Aluminium alloy atau steel tubing. 3. menghindari terjadinya chafing / pergesekan
2. Adjustable end fitting. dengan benda lain.
3. Chek nut pada masing-masing terminal. Tempat yang bersudut lebih dari 15 0 harus dibantu
Check nut akan menguatkan atau mengamankan dengan pulley supaya beban tention yang diterima
enf fitting setelah tube assembly disetel mengenai cable manjadi kecil.
panjang pendeknya. Matrial pulley haruslah lebih lunak dari pada
Pushpull tube ini umumnya dibuat pendek untuk cable, dimaksudkan agar yang terlebih dahulu rusak
menghindari atau mengurangi vibrasi dan dan perlu diganti pulleynya sehingga lebih aman, bila
bengkok/bending bila mendapatkan compresi atau dibandingkan dengan yang rusak cablenya dahulu.
tekanan.
Gb. Matrial dari pulley antara lain :
-. Plastic. -. Formika.
-. Aluminium. -. Fiber.
serbagai campuran
utamanya ). Untuk
keperluan
identifikasi semua
AN steel fitting
diwarnakan Hitam
dan semua AN
Aluminium Alloy fittinf diwarnakan Biru.
AN 819 Aluminium Bronze sleeve dari campuran
plate dan tidak diwarnai.
Threaded flare tube fitting mempunyai 2 type pada
ujungnya, seperti male & female ( sepasang ) dimana
Fair lead. pada female ujung fitting mempunyai thread dalam
Digunakan bila cable menembus atau melalui ( internal thread ) dan pada ujung yang satunya /
structure pesawat . male mempunyai external thread.
Fungsinya yaitu :
1. Menjaga cable dari getaran dan belokan kurang dari Flareless fitting
150.
MS ( Military Sandart )
2. Menjaga kelurusan cable. flareless tube fitting
3. Menghindari terjadinya drafing / froxen cable. banyak digunakan pada
4. Dari type lain yang digunakan untuk mencegah system plumbing
kebocoran pressure bulkhead dipesawat.
Bahan yang dipakai harus lebih lunak dari cable, Penggunaan type
seperti : Plastic, Aluminium lunak, Formika, Fiber. flareless ini dibatasi pada
Gb.hal 66 Ghb semua tube flaring, meskipun aman, kuat, dependable
tube conection ( baik dalam cara
penyambungannya ). Fitting ini mempunyai 3
bagian : Body, Sleeve and Nut.
Gb…… seal
Thread yang terdapat pada flare ada 2 type : external Pemilihan faktor lain pada material conductor pada
thread untuk male dan internal thread untuk female umumnya yaitu digunakannya copper dan aluminium.
Flareless tube fitiing MS standart terdapat : body,
sleeve, nut. Isolator conductor
Body terdapat bahu yang berlawanan dengan ujung Bahan/materil yang digunakan pada condusctor
tube. haruslah ketahanan penyekatan dan kekuatan
dielectrikum dari isolatornya tersebut antara lain :
Quick disconect coupling adalah self sealing, rubber, asbestos, plastik.
digunakan pada berbagai tempat dalam system fluida,
yang tempat pemasangnnya sering dibongkar pasang Kekuatan penyekatan pada isolator adalah tahan
untuk perawatan atau inspection terhadap kebocoran/kerusakan arus listrik dalam
Quick disconect memberikan kepraktisan dalam perjalanannya, dan dapat diukur dengan “magger”.
pelepasan tanpa kehilangan fluida yang ada, masing- Dan kekuatan dielectrikum adalah kemampuan
masing coupling mempunyai valves untuk menahan terhadap beda potensial yang ada, pada umumnya
pada saat terbuka bila disambungkan dan akan dinyatakan dengan voltage ( peningkatan tegangan
menutup bila dilepaskan. hingga isolatornya rusak terbakar / pecah ).
Beberapa coupling ada yang harus dikencangkan
dengan kunci dan ada yang hanya dikencangkan Mengidentifikasi cable dan kawat.
dengan tangan.
Sistem cable dan kawat pesawat terbang dapat
ELECTRICAL ditandakan dengan tanda combinasi tulisan dan
CABLE nomor. Tidak ada ketentuan khusus dalam
memberikan tanda dan identitasnya
Wire/kawat diuraikan Pada gambar dibawah ini sebagai contoh :
satu conductor padat 22 menunjukkan system kawat
atau kumpulan
conductor yang yang dipasangkan ( VHF
dilapisi dengan System )
isolator. .013 adalah wire number
Istilah yang digunakan dalam instalasi listrik pesawat 18 menunjukkan ukuran dari
:
dua atau
dalam lebih conductor
bungkus yang samaterisolasi terpisah dan
( multi conductor terdapat
cable )
kawat.