Anda di halaman 1dari 3

Ma’aasyiral muslimin rahimakumullah!

Marilah kita bertakwa kepada Allah....

Ummatal Islam,

Sesungguhnya diantara perkara yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta kepada Allah yaitu
minta agar hati kita ridha menerima ketentuan dan takdir yang Allah berikan kepada kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berdo’a:

َ َ‫ضا بَ ْع َد ْاىق‬
‫ضا ِء‬ َ ُ‫ََأَسْأَى‬
َ ‫ل اى ِّس‬
“Dan aku mohon kepada Engkau ya Allah ridha setelah ketentuan takdir yang Engkau berikan” (HR. An-Nasa’i
dan Ahmad)
Ketika hati kita ridha, ketika hati kita ikhlas menerima semua ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala kepada
kita, ketika kita sakit kita ridha, ketika kita ditimpa musibah kita pun ridha dan kita berharap pahala di sisi
Allah subhanahu wa ta’ala dan kita senantiasa memohon keridhaanNya, disaat itulah Allah akan berikan
kepada kita berbagai macam kenikmatan yang tidak bisa digantikan dengan apapun juga. Kenikmatan itu
berupa dada yang lapang, kenikmatan itu berupa kesabaran menghadapi ujian dan cobaan, kenikmatan itu
berupa kita menjadi hamba-hamba yang tegar, yang kuat menghadapi berbagai macam ujian. Karena hati kita
ridha menerima ketentuan yang Allah berikan kepada kita. Oleh karena itulah, Allah ta’ala berfirman:

‫اَّللِ ٌَ ٍْ ِد قَ ْيبًَُ ۚ ََ ا‬
)11( ‫َّللاُ ِب ُنوِّ َش ًْ ٍء َعيٍِ ٌم‬ ِ ‫صٍبَ ٍت إِ اَّل بِئ ِ ْذ ِن ا‬
‫َّللا ۗ ََ َمه ٌ ُْؤ ِمه بِ ا‬ ِ ‫اب ِمه ُّم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َما أ‬
“Tidak ada satupun musibah yang menimpa kecuali dengan izin Allah dan siapa yang beriman kepada Allah
yaitu ia sabar menghadapi takdir, ia ridha terhadap takdir, ia pun berusaha untuk sabar, Allah pasti berikan
Hidayah ke dalam hatinya” (QS. At-Taghabun[64]: 11)
Maka orang yang senantiasa berusaha untuk ridha dengan takdir yang Allah berikan kepadanya, akan
diberikan oleh Allah hidayah. Hidayah untuk senantiasa sabar, hidayah untuk senantiasa Istiqamah diatas
agamanya, dan ini kenikmatan yang luar biasa yang tidak akan pernah kita dapati dalam kehidupan dunia yang
lebih baik darinya.

Ummatal Islam,

Tidak mungkin kita ridha dengan ketentuan Allah, kecuali apabila kita yakin dengan seyakin-yakinnya
bahwasanya Allah tidak akan pernah dzalim kepada hamba-hambaNya. Allah subhanahu wa
ta’ala memberikan keputusan-keputusan kepada hamba dengan keilmuanNya yang luar biasa sempurna, yang
terkadang kita tidak diberikan ilmunya oleh Allah subhanahu wa ta’ala tentang hikmah-hikmah dibalik
musibah yang menerpa. Tapi ketika kita yakin bahwasannya Allah ilmuNya meliputi segala sesuatu,
bahwasannya Allah Maha Adil, bahwasannya Allah tidak pernah dzalim kepada hamba-hambaNya, maka kita
yakin bahwa semua ketentuan Allah itu pasti adil. Tidak mungkin Allah mendzalimi hambaNya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ۖ ‫اه َذ از ٍة‬ ْ ٌَ ‫ٱَّللَ ََّل‬
َ َ‫ظيِ ُم ِم ْثق‬ ‫إِ ان ا‬
“Sesungguhnya Allah tidak menzalimi seseorang sekecil apapun juga…” (QS. An-Nisa’ [4] : 40)
Allah juga berfirman:

ْ ٌَ ‫َّللاُ ََ َٰىَ ِنه َماوُُا أَوفُ َسٍُ ْم‬


)33( َ‫ظيِ ُمُن‬ ‫… ََ َما ظَيَ َمٍُ ُم ا‬
“…Allah tidak mendzalimi mereka akan tetapi merekalah yang berbuat dzalim” (QS. An-Nahl [16]: 33)
Ummatan Islam, karena sesungguhnya Allah tak akan pernah berbuat dzalim kepada hamba-hambaNya.

Ketika kita yakin bahwa semua yang Allah berikan kepada kita adalah kebaikan untuk diri kita. Karena
sesungguhnya hakikat musibah yang menimpa berupa sakit ataupun musibah yang lain adalah menggugurkan
dosa dan mengangkat derajat, dan terkadang menghindarkan kita dari suatu marabahaya lain yang lebih besar,
hanya Allah yang Maha Tahu, maka disaat itu kita akan ridha dengan ketentuan Allah, kita akan sabar
menghadapi takdir yang Allah berikan kepada kita. Dan itulah jiwa yang akan tenang, jiwa yang akan
senantiasa diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala ketundukan dan kepatuhan, jiwa yang akan diberikan
oleh Allah subhanahu wa ta’ala kelapangan. Maka disaat itulah manusia akan beristirahat hatinya.
Berbeda dengan orang yang tidak ridha dengan takdir Allah, ia tidak ridha dengan ketentuan Allah subhanahu
wa ta’ala, ia akan menjadi hamba-hamba yang menentang Allah, dia akan menjadi hamba-hamba yang
bersu’udzan kepada Allah, dia akan menjadi hamba-hamba yang tidak akan pernah ridha dengan ketentuan
Allah subhanahu wa ta’ala dan menuduh bahwa Allah tidak adil, menuduh bahwa Allah dzalim. Menuduh
dengan keilmuan dia yang sangat rendah. Dia menganggap bahwasanya Allah tidak berbuat adil pada dirinya.
Padahal sebetulnya manusia lah yang tidak paham. Manusia hanyalah diberikan oleh Allah sedikit keilmuan
saja. Allah berfirman:

‫… ََ َما أَُتٍِتُم ِّمهَ ْاى ِع ْي ِم إِ اَّل قَيِ ا‬


)58( ‫ًٍل‬
“tidaklah kalian diberikan ilmu kecuali sedikit saja” (QS. Al-Isra’ *17+: 58)

Ummatal Islam,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta kepada Allah:

َ َ‫ضا بَ ْع َد ْاىق‬
‫ضا ِء‬ َ ُ‫ََأَسْأَى‬
َ ‫ل اى ِّس‬
“Dan aku mohon kepada Engkau ya Allah ridha setelah ketentuan takdir yang Engkau berikan” (HR. An-Nasa’i
dan Ahmad)
Karena memang Subhanallah, hati yang ridha dengan ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala adalah hati orang
yang beriman. Hati orang yang tunduk kepada Allah dan yakin kepada Allah, hati yang senantiasa berbaik
sangka kepada Rabbnya, hati yang betul-betul dipenuhi dengan keyakinan kepada Allah.
Sehingga orang yang hidupnya paling tentram dan tenang adalah orang yang paling ridha dengan ketentuan
yang Allah berikan kepadanya.
‫صياٍ َ‬
‫ْت َعيَى إِب َْسا ٌِ ٍْ َم ََ َعيَى آ ِه إِ ْب َسا ٌِ ٍْ َم‪،‬‬ ‫اَىياٍُ ام َ‬
‫ص ِّو َعيَى ُم َح ام ٍد ََ َعيَى آ ِه ُم َح ام ٍد َم َما َ‬
‫از ْم َ‬
‫ت َعيَى إِب َْسا ٌِ ٍْ َم ََ َعيَى‬ ‫از ْك َعيَى ُم َح ام ٍد ََ َعيَى ِ‬
‫آه ُم َح ام ٍد َم َما بَ َ‬ ‫إِوا َ‬
‫ل َح ِم ٍْ ٌد َم ِج ٍْ ٌد‪ََ .‬بَ ِ‬
‫آه إِب َْسا ٌِ ٍْ َم‪ ،‬إِوا َ‬
‫ل َح ِم ٍْ ٌد َم ِج ٍْ ٌد‬ ‫ِ‬

‫عباد َّللا‪:‬‬

‫ان ََإٌِتَا ِء ِذي ْاىقُسْ بَ َٰى ٌَََ ْىٍَ َٰى َع ِه ْاىفَحْ َشا ِء ََ ْاى ُمى َن ِس‬ ‫إِ ان اىياـًَ ٌَأْ ُم ُس بِ ْاى َع ْد ِه ََ ْ ِ‬
‫اْلحْ َس ِ‬
‫َُن ﴿‪﴾٠٩‬‬ ‫ََ ْاىبَ ْغ ًِ ۚ ٌَ ِعظُ ُن ْم ىَ َعيا ُن ْم تَ َر امس َ‬
‫فَ ْاذ ُمسَُا َّللا اى َع ِظ ٍْ َم ٌَ ْر ُمسْ ُمم‪ََ ،‬ا ْش ُنسَُيُ َعيَى وِ َع ِم ًِ ٌَ ِز ْد ُمم‪َ ،‬ى ِرم ُس َّللا أمبَس‬

Anda mungkin juga menyukai