Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yola Dwi Pitaningtyas

NIM : 1852010076
Kelas : A1
Mata Kuliah : ISBD

1. a. Hakekat manusia sebagai makhluk individu : Individu dalam bahasa Perancis berarti
orang seorang. Kata ini mengacu pada manusia atau satu orang manusia. "In-dividere"
berarti makhluk individual yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Kata sifatnya "individual",
menunjuk pada satu orang dengan ciri-ciri khas yang melekat pada dirinya dan sekaligus
untuk membedakan dengan masyarakat.
b. Hakekat manusia sebagai makhluk sosial : Manusia sejak awal lahirnya adalah sebagai
makhluk sosial (ditengah keluarganya). Makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa
bantuan orang lain. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
c. Hakekat manusia sebagai makhluk budaya : Dengan akal budi manusia mampu
menciptakan suatu kebudayaan. dimana kebudayaan itu sendiri adalah hasil dari akal budi
dalam interaksinya,baik dengan alam atau manusia lainnya.
d. Hubungan manusia dengan peradaban : Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak
bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa
itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Dari
hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban.
Contoh : a. kepribadian yang dimiliki tiap-tiap orang berbeda
b. orang-orang tidak bisa makan nasi tanpa adanya petani
c. tiap kelompok masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda
d. peradaban manusia zaman dahulu dengan zaman sekarang memiliki perbedaan.

2. Karakter masyarakat Indonesia merupakan manifestasi dari falsafah hidup bangsa


Indonesia dikarenakan sikap dan gagasan yang paling dasar yang dimiliki masyarakat
sudah melekat dalam diri setiap masyarakat Indonesia. Sikap dan gagasan tersebut sudah
ada sejak lama dan diwariskan kepada keturunan-keturunannya sehingga karakter tersebut
merupakan salah satu perwujudan dari pandangan hidup bangsa Indonesia.
Contoh : sopan dan santun merupakan salah satu karakter yang dimiliki masyarakat
Indonesia dan merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia.

3. Faktor yang paling utama dalam pembentukan manusia berbudaya adalah akal dan budi.
Dengan akal dan budi tersebut manusia dapat menciptakan berbagai hal antara lain :
Menciptakan, kreasi, Memperlakukan, Memperbaruhi, Memperbaiki, Mengembangkan
dan Meningkatkan sesuatu yang dimana hal tersebut dapat membentuk atau menciptakan
suatu kebudayaan.
Contoh : dengan akalnya manusia dapat menciptakan kesenian tari yang merupakan suatu
kebudayaan di dalam kelompok masyarakat manusia tersebut.
4. Dengan menjadikan kegiatan pelestarian budaya suatu hal yang menyenangkan yang dapat
dilakukan oleh setiap masyarakat Indonesia baik tua maupun muda. Dengan menjadikan
kegiatan tersebut menyenangkan, maka masyarakat dengan senang hati tanpa merasa
terbebani ikut melestarikan budaya bangsa Indonesia yang sudah mulai tergeser oleh
pengaruh budaya luar.
Contoh : mengadakan lomba tari-tarian atau kesenian budaya bangsa Indonesia lainnya.
Selain dapat menarik minat masyarakat juga sebagai ajang untuk melestarikan budaya
bangsa Indonesia.

5. Agama dapat menjadi tali pengikat antar masyarakat sekaligus pemicu konflik di
masyarakat. Menurut saya, perbedaan beragama setiap masyarakat menjadi tali pengikat
dan persatuan bangsa Indonesia dalam memandang keberagaman. Kita masyarakat
Indonesia dengan berbagai Agama yang ada didalamnya sepatutnya saling bergandengan
tangan bersatu untuk bangsa Indonesia. Tetapi, ada saja oknum tek bertanggung jawab
yang menjadikan Agama sebagai alat untuk memecah belah persatuan Indonesia.
Contoh : di desa-desa tertentu terdapat berbagai macam masyarakat dengan
agama/kepercayaan mereka msing-masing. Rumah/tempat Ibadah mereka saling
berdekatan namun tak pernah ada masalah jika salah satu kaum beribadah makan kaum
lainnya menghormati dengan tidak mengganggu Ibadah kaum tersebut. Namun ada juga
oknum tertentu yang dengan sengaja menyebarkan isu-isu pemicu terjadinya konflik antar
Agama untuk memecah belah masyarakat Indonesia.

6. Dengan menyaring pengaruh-pengaruh budaya luar yang masuk melalui teknologi.


Dengan begitu, dampak negative bisa terhindarkan karena tidak semua pengaruh dari luar
tersebut dapat menyatu atau cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Contoh : jika di luar negeri pakaian yang terbuka merupakan suatu kebiasaan, maka di
Indonesia hal tersebut merupakan suatu kebiasaan yang buruk karena kepribadian
masyarakat Indonesia yang sopan dalam hal berpakaian. Hal ini tentu tidak sesuai dengan
bangsa Indonesia. Maka dari itu hal-hal tersebut perlu disaring agar tidak menimbulkan
dampak negative bagi bangsa Indonesia.

7. Faktor-faktor yang mendorong lahirnya budaya antara lain :


a. Kebiasaan masyarakat : kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di masyarakat tertentu dapat
menjadi dorongan dalam terbentuknya suatu budaya.
Contoh : kebiasaan datang terlambat menjadi suatu budaya kaum tertentu.
b. kepercayaan : kepercayaan yang dianut oleh masyarakat juga menjadi dorongan
dalam lahirnya budaya dikarenakan kepercayaan itu sendiri sudah melekat dalam diri
masyarakat.
Contoh : kaum Muslim merayakan Maulid Nabi Muhammad setiap tahunnya.
c. adat istiadat : adat-istiadat yang terjadi dari masa lampau sampai sekarang masih
dipertahankan/dilestarikan oleh masyarakat sehingga terbentuklah suatu budaya
dalam masyarakat tertentu.
Contoh : tiap tahun baru Islam atau satu suro, masyarakat tertentu khususnya
masyarakat jawa merayakannya sebagai adat-istiadat yang sudah diturunkan dari
nenek moyang/ masa lampau.
d. norma-norma yang berlaku di masyarakat : norma-norma yang ada dalam masyarakat
telah melekat dan dijiwai oleh masyarakat itu sendiri sehingga dapat menjadi
dorongan lahirnya budaya.
Contoh : bersikap sopan dan santun kepada orang lain/ orang yang lebih tua sudah
menjadi budaya masyarakat Indonesia.

8. Isu Lingkungan :
a. Kekurangan pangan : dikarenakan cuaca / iklim sebuah Negara, stok pangan menipis
atau terhambat karena mengalami gagal panen dan menyebabkan terjadinya
kekurangan pangan.
Contoh : stok beras menipis dikarenakan gagal panen.
b. Kekurangan sumber air bersih : dikarenakan musim kemarau berkepanjangan, sumber
air bersih mengalami kekeringan sehingga menyebabkan kurangnya ketersediaan air
bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Contoh : di daerah tertentu mengalami krisis air bersih dikarenakan musim penghujan
yang tak kunjung datang sehingga sumur-sumur mengalami kekeringan dan tidak
dapat mengeluarkan air bersih.
c. Polusi dan pencemaran : bertambahnya jumlah penduduk bumi juga berdampak pada
bertambahnya polusi dan pencemaran.
Contoh : jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk bumi jumlahnya semakin
bertambah.
d. Perubahan iklim : perubahan iklim yang terjadi saat ini dikarenakan kurang sadarnya
masyarakat akan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan-kegiatan yang dapat
merusak lingkungan.
Contoh : pembakaran lahan dan sampah dapat menimbulkan penipisan lapisan ozon
sehingga iklim dapat berubah-ubah.

Isu sosial :
a. Kemiskinan : minimnya lapangan pekerjaan membuat tingkat pengangguran melesat.
Hal ini tentu juga menjadi salah satu penyebab kemiskinan.
Contoh : susahnya mencari pekerjaan membuat sebagian orang menjadi pengangguran
yang dapat menyebabkan tingkat kemiskinan semakin banyak.
b. Konflik/perang : konflik/perang yang terjadi di masyarakat dapat menjadi keuntungan
bagi oknum tertentu.
Contoh : konflik/perang antar saudara terjadi karena provokasi dari oknum yang tidak
bertanggung jawab.
c. Wabah penyakit : wabah penyakit yang menyebar di dalam masyarakat tertentu
dikarenakan kurangnya penanganan medis ataupun kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam mencegah wabah penyakit tersebut.
Contoh : di wilayah terpencil, wabah penyakit mudah menyebar daripada di wilayah
yang terjangkau rumah sakit atau tempat kesehatan.
9. Harkat : Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai mahluk Tuhan YME, yang dibekali
daya cipta, rasa, dan karsa serta hak - hak dan kewajiban asasi manusia. Manifestasi dari
harkat adalah sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME, manusia mampu berfikir dengan
akal dan bertindak sesuai dengan hak dan kewajiban nya serta mampu menciptakan suatu
hal dengan rasa dan karsa yang dimilikinya.
Contoh : karena manusia diberikan akal, maka manusia menjadi makhluk istimewa dari
makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Martabat : Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat.
Manifestasi dari martabat adalah tingkatan manusia satu dengan yang lainnya berbeda
karena tak semua manusia menggunakan harkat nya dengan sebaik-baiknya.
Contoh : martabat seorang yang baik harkat nya lebih tinggi daripada seorang yang tak
menggunakan harkatnya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai